telah terikat pada DUHAM suatu standart umum yang dianggap harus dicapai oleh setiap negara yang beradab. Indonesia juga telah meratifikasi Konvensi
Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang disahkan melalui UU No. 11 Tahun 2005. Meratifikasi Konvensi Hak-hak Anak yang
ditetapkan dalam Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990 serta instrumen HAM internasional lain yang memberi mandat pada negara untuk memenuhi hak atas
kesehatan. Demikian juga halnya dengan kesehatan anak pidana, anak pidana sebagai
manusia dan warga negara yang mempunyai hak atas kesehatan yang sama, sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 14 UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan menyatakan bahwa narapidana berhak mendapatkan hak yang berkaitan dengan kesehatan fisik, mental dan rohani, sosial diantaranya berhak
mendapatkan perawatan rohani maupun jasmani, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak serta memperoleh kunjungan dari keluarga
atau pihak lain. Hal ini diperkuat dengan ketentuan UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada Pasal 62 yang menegaskan bahwa “Setiap anak
berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial secara layak sesuai dengan kebutuhan fisik dan mental spiritualnya”.
Adapun pemenuhan hak yang berkaitan dengan kesehatan anak pidana yang dilaksanakan di dalam Lapas Anak kelas II-A Tanjung Gusta Medan yaitu:
1. Pelayanan makanan bagi anak pidana
Pemenuhan kebutuhan makanan merupakan suatu usaha kemanusiaan yang mendasar, karena makanan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan hidupnya dan melaksanakan aktifitas sehari-hari. Seseorang yang asupan makanannya kurang dari kebutuhan gizinya tidak terpenuhi akan
mengalami gangguan kesehatan dan berisiko menderita berbagai penyakit yang terkait dengan kekurangan gizi. Oleh karena itu, makanan yang dikonsumsi
hendaknya memenuhi Kebutuhan gizi dan aman. Penyelenggaraan makanan bagi narapidanaanak pidana dan tahanan LapasRutanCabang Rutan merupakan salah
satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan gizi narapidana dan tahanan sehingga aktifitas sehari-hari baik jasmani dan rohani serta sosial dapat berjalan dengan
baik.
44
Pemberian hak-hak yang terkandung dalam Pasal 14 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan termasuk hak memperoleh makanan yang layak
harus dilakukan karena perlakuan kepada warga binaan pemasyarakatan harus tetap berpegang pada konsep dasar atau nilai dasar yang terkandung dalam
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, yang mengisyaratkan bahwa walaupun narapidana sebagai manusia yang tersesatbersalah dan sedang menjalani
pembinaan di LapasRutan mereka tetap sebagian anggota masyarakat dan sebagai manusia yang memiliki hak yang sama dengan warga masyarakat lainnya yang
berada di luar LapasRutan, termasuk hak mendapatkan pelayanan makanan. Pemberian makanan bagi narapidana yang berada di dalam LapasRutan diatur
dalam Standart Minimum Rules for the Treatment of Prisoners bahwa semua narapidana berhak memperoleh makanan yang bergizi yang layak bagi kesehatan
dan stamina tubuh, berkualitas, dimasak dan dapat disajikan dengan baik.
45
44
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi, Pedoman Penyelenggaraan Makanan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah
Tahanan Negara, Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009, hlm. i
45
Ibid, hlm. Iii-iv
Universitas Sumatera Utara
Prinsip-prinsip untuk mendapatkan makanan yang layak di atur dalam Pasal 25 DUHAM dan Konvenan Hak-hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang menegaskan
hak atas makanan. Kemudian aturan lain yang berhubungan dengan pelayanan makanan, Aturan 20 1 Standart Minimum untuk Perlakuan terhadap Narapidana
dan UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan menjelaskan bahwa setiap tahanan harus disediakan makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang sesuai
untuk kesehatan dan kekuatan oleh pihak administrasi, berkualitas, dan disiapkan dan disajikan secara benar dan pada jam-jam makan yang biasa.
Penyelenggaraan makanan di Lapas dan Rutan adalah rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian makanan serta monitoring
dan evaluasi guna mencapai status kesehatan yang optimal bagi WBP dan tahanan melalui pemberian makanan yang tepat. Lapas sebagai unit pelaksana teknis
pemasyarakatan yang merawat dan membina narapidana bertugas dalam penyelenggaraan makanan yang baik bagi narapidanaanak pidana serta tahanan
sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. M.HH-01.PK.07.02
Tahun 2009
tentang Pedoman
Penyelenggaraan Makanan Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Kegiatan pemberian makanan yang
dilaksanakan oleh Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan adalah dengan memberikan makanan sesuai dengan yang terdaftar dalam Daftar Menu Makanan
Warga Binaan Pemasyarakatan 10 sepuluh Hari Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan dan pemberian makanan kepada anak pidana dan tahanan
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan setiap hari sesuai dengan menu makanan yang telah ditetapkan oleh Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan seperti dalam Tabel berikut:
Tabel 7 Menu Makanan Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Anak
Klas II-A Tanjung Gusta Medan
HARI KLASIFIKASI MENU
PAGI SIANG
SORE I
Nasi Tempe goreng
Tumis kacang panjang
Air putih Bubur kacang
hijau Nasi
Telur balado Sayur asem
Pisang Air putih
Ubi rebus snack sore
Nasi Tempe
Bem Urap
sayuran Air putih
II Nasi
Osengan tempe Tumis sawi
putih Air putih
Ubi rebus snack siang
Nasi Ikan segar goreng
Pecel sayur Air putih
Nasi Ikan asin
goreng Sayur
kare Air putih
III Nasi
Telur rebus Tumis tauge
Air putih Bubur kacang
hijau snack siang
Nasi Daging goreng
gepuk Sup sayur
Pisang Air putih
Ubi rebus snack sore
Nasi Tempe
goreng tepung
Tumis kangkun
g Air putih
IV Nasi
Tempe goreng Oseng buncis
Air putih Ubi rebus
snack siang Nasi
Telur bumbu semur
Sayur lodeh Air putih
Nasi Kacang
tanah balado
Asem- asem
buncis Air putih
V Nasi
Tempe bumbu kuning
Tumis labu siem Nasi
Daging rendang Sayur asem
Pisang Nasi
Oseng tempe
Sup
Universitas Sumatera Utara
kacang panjang Air putih
Bubur kacang hijau snack
siang Air putih
Ubi rebus snack sore
sayuran Air putih
VI Nasi
Tempe Bem Tumis
kangkung Air putih
Ubi rebus snack siang
Nasi Telor asin
Sayur kare Air putih
Nasi Ikan asin
goreng Urap
sayuran Air putih
VII Nasi
Tempe goreng Cah wortel dan
kol Air putih
Bubur kacang hijau snack
siang Nasi
Ikan segar goreng Sayur bening
bayam dan jagung
Pisang Air putih
Ubi rebus snack sore
Nasi Tempe
balado Sayur
asem Air putih
VIII Nasi
Telor asin Oseng sawi
Air putih Ubi rebus
snack siang Nasi
Soto daging Capcay
sawi,kol,wortel Air putih
Nasi Pecal
sayuran Air putih
IX Nasi
Oseng tempe Tumis terong
Air putih Bubur kacang
hijau snack siang
Nasi Ikan asin goreng
Tumis kangkung Pisang
Air putih Ubi rebus snack
sore Nasi
Oseng tempe
Sayur lodeh
Air putih X
Nasi Tempe bacem
Tumis buncis Air putih
Ubi rebus snack siang
Nasi Telur bumbu bali
Urap sayur Air putih
Nasi Tempe
goreng Gulai
daun singkong
Air putih Sumber : Kasie Bimaswat Lapas Klas II-A Anak Tanjung Gusta Medan
Catatan : bila 1 bulan terdiri dari 31 hari, maka menu ke 31 menggunakan menu hari VII
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel daftar menu makanan warga binaan pemasyarakatan 10 sepuluh hari Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan di atas dapat
diketahui bahwa anak pidana dan tahanan dalam Lapas diberi makan sebanyak 3 tiga kali sehari dan dilaksanakan setiap hari. Anak Pidana dan tahanan
mendapatkan menu makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur- sayuran, buah-buahan serta snack namun pemberian buah dan snack kepada anak
pidana dan tahanan tidak diberikan setiap hari. Adapun rekapitulasi pemberian makanan terhadap anak pidana dan tahanan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 8 Rekapitulasi Pemberian Bahan Makanan Anak Pidana Tahanan
No. Jenis Bahan Makanan
Jumlah pemberian 10 hari
Jumlah pemberian 30
hari 1.
Beras 30
90 2. Daging Sapi
Ikan asin Ikan segar
Telur 3
3 2
6 9
9 6
18 3.
Tempe Kacang tanah
14
1
42 30
4 Sayuran
30 90
5 Pisang
5 15
6 Ubi
Kacang hijau 10
5
30 15
Sumber : Kasie Bimaswat Lapas Klas II-A Anak Tanjung Gusta Medan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pemberian nasi beras yang tercantum
dalam daftar menu makanan 10 sepuluh hari warga binaan pemasyarakatan Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan dilaksanakan sebanyak 30 kali
dalam 10 hari dengan kata lain warga binaan pemasyarakatan diberikan nasi sebanyak 3 kali dalam sehari. Pemberian makanan dilengkapi dengan lauk-pauk
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri atas daging sapi, telur, tempe, ikan segar, ikan asin dilaksanakan sebanyak 29 kali dalam 10 hari maka ada 1 kali dalam sehari pemberian makanan
tanpa lauk-pauk. Pemberian makanan bagi warga binaan pemasyarakatan berdasarkan tabel di atas dilengkapi dengan sayur-sayuran sebanyak 30 kali dalam
10 hari atau dengan kata lain pemberian makanan lengkap dengan sayuran diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari. Mengenai pemberian snack pada warga
binaan dilaksanakan 15 kali dalam 10 hari sedangkan pemberian buah-buahan kepada warga binaan pemasyarakatan dilaksanakan 5 kali dalam 10 hari.
Berdasarkan data rekapitulasi pemberian makanan dalam siklus 10 hari Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan yang tercantum dalam tabel di atas
diperoleh kesesuaian dengan Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2009 yang dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 9 Frekwensi Penggunaan Bahan Makanan Dalam Siklus Menu 10 Hari
NO KELOMPOK MAKANAN
BAHAN MAKANAN
FREKWENSI 1
MAKANAN POKOK Beras
30 2
LAUK HEWANI Daging sapi
Ikan asin Ikan segar
Telur 3
3 2
6
3 LAUK NABATI
Tempe Kacang tanah
14 3
4 SAYURAN
Sayuran 30
5 BUAH
Pisang Ambon 5
Universitas Sumatera Utara
6 SNACK
Ubi Kacang ijo
10 5
Sumber :Pedoman
Penyelenggaraan Makanan
Bagi Warga
Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara,
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2009
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pemenuhan makanan untuk Warga Binaan Lapas dan Rutan harus berpedoman pada penyelenggaraan
makanan dari Lapas dan Rutan Departemen Kesehatan RI, Direktorat Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat, 2009. Ketika penulis mengadakan
penelitian ke Lapas Anak Tanjung Gusta Medan, belum melihat secara langsung apakah pemberian menu makanan sesuai dengan yang tercantum dalam daftar
menu makanan warga binaan pemasyarakatan Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan. Namun berdasarkan hasil dari kuesioner yang dibagikan penulis
kepada 60 anak pidana di Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan diperoleh informasi mengenai pemberian makanan bagi anak pidana sebagai brikut:
Tabel 10 Pemberian Makanan Bagi Anak Didik Pemasyarakatan Dilaksanakan Setiap Hari
No. Jawaban
Jumlah Persen
1 Iya
60 100
2 Tidak
- 3
Tidak menjawab -
60 orang 100
Sumber : Hasil data primer pada tanggal 19 Mei yang telah diolah Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 60 anak pidana atau 100
menjawab bahwa benar pemberian makanan kepada anak pidana dilaksanakan setiap hari oleh pihak Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan. Kemudian
mengenai kuantitas pelaksanaan pemberian makanan per harinya kepada anak
Universitas Sumatera Utara
pidana Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 11 Pemberian Makanan Sebanyak 3 tiga Kali Dalam Sehari
No. Jawaban
Jumlah Persen
1 Iya
59 98,33
2 Tidak
- 3
Tidak menjawab 1
1,67 60 orang
100 Sumber : Hasil data primer pada tanggal 19 Mei yang telah diolah
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 59 orang anak pidana atau
sebanyak 98,33 anak pidana menjawab bahwa mereka diberikan makan sebanyak 3 tiga kali dalam sehari, sedangkan sebanyak 1 orang lainnya atau 1,67
anak pidana memilih tidak menjawab. Maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa anak pidana dalam Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan mendapat makan
sebanyak 3 tiga kali dalam sehari. Mengenai kelengkapan makanan yang diberikan kepada anak pidana
lengkap dengan sayur serta buah maupun snack sesuai dengan daftar menu makanan yang diprogram Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan diperoleh
hasil kuesioner sebagai berikut: Tabel 12
Makanan Lengkap Lauk-pauk, Buah Serta Snack No.
Jawaban Jumlah
Persen 1
Iya 51
85 2
Tidak 8
13,33 3
Tidak menjawab 1
1,67 60 orang
100 Sumber : Hasil data primer pada tanggal 19 Mei yang telah diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil bahwa sebanyak 51 orang atau 85 anak pidana menjawab benar diberikan makanan lengkap dengan lauk-pauk serta buah
dan snack, kemudian sebanyak 8 orang atau 13,33 anak pidana lainnya menjawab pemberian makanan lengkap lauk-pauk serta buah dan snack tidak
dilaksanakan dan sebanyak 1 orang atau 1,67 anak pidana tidak menjawab pertanyaan ini. Berdasarkan hasil ini diperoleh kesimpulan bahwa lebih banyak
anak yang menjawab bahwa benar Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan memberikan makanan lengkap dengan lauk-pauk serta buah dan snack. Dari 51
orang anak pidana yang menjawab menu makanan yang diterima lengkap dengan lauk-pauk serta buah dan snack ada sebanyak 9 orang anak memberikan
keterangan dalam daftar kuesioner yaitu sebanyak 7 orang anak menyatakan bahwa sayur yang diberikan tidak enak dan tidak layak, kemudian 1 orang
memberikan keterangan bahwa tidak pernah diberikan daging ayam dan pisang hanya diberikan 1 kali dalam seminggu, kemudian 1 orang anak memberikan
keterangan bahwa pembagian makanan tidak rata. Ketika penulis mewawancarai
Kasubsie Bimbingan Kemasyarakatan dan perawatan Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan
mengenai pemenuhan gizi dan makanan dinyatakan bahwa untuk penyediaan bahan makanan dilakukan
kerjasama kepada penyuplaipemborong. Selanjutnya pemborong penyedia bahan makanan tersebut setiap pagi mengantarkan bahan makanan sesuai dengan
pesanan. Kemudian bahan makanan diterima oleh panitia penerima barang untuk diperiksa kesesuaiannya dengan pesanan. Kemudian bahan makanan dibawa
masuk kedalam ruang penyimpanan bahan makanan. Kemudian proses
Universitas Sumatera Utara
pengolahan bahan makanan dilaksanakan oleh petugas masak yang diunjuk oleh Lapas sebanyak 3 tiga orang untuk mengkoordinir proses pengolahan makanan.
Pengolahan bahan makanan dilaksanakan bersama dengan tamping. Tamping bertugas membantu petugas dapur untuk memasak makanan sesuai dengan daftar
menu makan 10 hari Warga Binaan Pemasyarakatan Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan dengan memperhatikan kebersihan dalam pengolaan makanan.
Sebelum makanan dibagikan kepada warga binaan pemasyarakatan terlebih dahulu makanan diserahkan kepada dokter dan KaLapas untuk diperiksa apakah
layak untuk dikonsumsi oleh warga binaan. Adapun menu makanan yang diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan disesuaikan dengan daftar menu
makanan yang telah disusun oleh pihak Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan. Daftar menu makanan warga binaan pemasyarakatan Lapas Anak Klass
II-A Tanjung Gusta Medan dapat diketahui oleh anak pidana dan Tahanan sebab daftar menu makanan ditempel di dinding sekitar kamar hunian, hal ini bertujuan
agar anak pidana dan Tahanan dapat memeriksa langsung kelengkapan menu makanan yang diterima setiap hari.
Mengenai cara pemberian makanan kepada warga binaan Lapas Anak Klas II-A Tanjung Gusta Medan dilaksanakan secara serentak dengan mengantarkan
makanan ke setiap kamar di dalam Lapas sebanyak 3 kali sehari. Makanan yang dibagikan kepada warga binaan ditempatkan pada wadah yang terbuat dari bahan
plastik dan dikumpulkan oleh tamping setiap selesai makan dan dibawa kembali
Universitas Sumatera Utara
ke dapur untuk dibersihkan agar wadah makanan warga binaan dapat terjaga kebersihannya.
46
2. Penyediaan Air Bersih