PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

(1)

0

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN

LEVERAGE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011)

ARTIKEL

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Manajemen

Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Dalam Ilmu Manajemen Perusahaan

Oleh :

WAHYUDI ASTO NUGROHO NIM. P100.100.037

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

TAHUN 2012


(2)

(3)

2

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Perioda 2008-2011)

Oleh;

Wahyudi Asto Nugroho

ABSTRACT

This study examined the effect of disclosure of Operating Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio of Firm value. The research objective is to find empirical evidence of (a) the influence of the Operating Profit Margin (OPM) to firm value,(b) the influence of the Return on Asset (ROA) to firm value, (c) the influence of the Return on Equity (ROE) to firm value,(d) the influence of the Current Ratio (CR) to firm value,(e) the influence of the Quick Ratio (QR) to firm value,(f) the influence of the Leverage Ratio to firm value. The sample in this study is a manufacturing company listed in Indonesian Stock Exchange (IDX) in span of years 2008–2011. Study sample is as much as 44 companies with 136 observations. Analysis of data using multiple regression analysis to all hyphotesis. The results showed that the Operating Profit Margin (OPM) have a significant effect to firm value. Return on Asset (ROA) have a significant effect to firm value. Return on Equity (ROE) have a significant effect to firm value. Current Ratio (CR) does not have a significant effect to firm value. Quick Ratio (QR) have a significant effect to firm value. Leverage Ratio (LR) have a significant effect to firm value. With Goodness of Fit Test showed that 63,4% Operating Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio of corporate value, while the rest equal to 36,6% influenced by other variable which do not checked.

Keyword: Firm Value, Operating Profit Margin (OPM), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), and Leverage Ratio (LR)

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai melalui tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan pelaksanaan fungsi manajemen keuangan secara optimal, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Menurut Hasnawati (2005), manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham


(4)

3

perusahaan mencerminkan penilaian investor keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar. Harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan ini dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi sharehoder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki.

Beberapa hasil penelitian tentang perkembangan nilai perusahaan menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian oleh Sudjoko dan Soebiantoro (2007) menunjukkan bahwa, struktur kepemilikan, faktor ekstern dan intern serta leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Meric, et.al (2007) menunjukkan bahwa, perusahaan industri yang sama di negara-negara yang berbeda cenderung untuk mempunyai karakteristik keuangan serupa dengan pengintegrasian yang meningkatkan nilai perusahaan. Sianipar (2009) menunjukkan adanya hubungan antara efisiensi nilai tambah perusahaan pada rasio profitabilitas (ROA, ROE, CAP) dan capital gain investor di sektor perbankan dan asuransi. Wijaya dan Wibawa (2011) menunjukkan bahwa, keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, dimana 17,8% perubahan nilai perusahaan dipengaruhi oleh keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen. Khatab et.al (2011) menunjukkan bahwa, rasio leverage dan growth berpengaruh positif terhadap ROA dan ROE sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Hermawati (2011) menunjukkan bahwa, ROA dan ROE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Saleem dan Rahman (2011) secara empiris menunjukkan adanya hubungan antara rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yang memberikan dampak pada peningkatan nilai perusahaan. Sedangkan hasil penelitian Mulyadi dan Anwar (2011) menunjukkan bahwa, tiga ukuran profitabilitas berupa; ROA, ROE, dan NPM ditambah model non keuangan, yaitu Coorporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).

Berkaitan dengan beberapa hasil penelitian tersebut, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan Khatab et.al (2011)


(5)

4

dan memfokuskan pada analisis nilai perusahaan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Beberapa perbedaan mendasar dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, antara lain; Pertama, adanya penambahkan variabel bebas pada rasio-rasio keuangan. Kedua; pada periode amatan, yaitu menggunakan data sekunder selama 4 tahun terakhir (2008-2011), hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil yang lebih baik apabila dilakukan perluasan periode amatan dalam laporan tahunan. Ketiga, dalam penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur, dikarenakan jenis usaha atau sektor manufaktur ini memiliki jumlah emiten yang cukup besar, sehingga akan menyediakan sampel yang relatif cukup untuk dilakukan analisis.

Sehubungan dengan penambahan variabel bebas pada rasio keuangan, berupa; operating profit margin (OPM), current ratio (CR), dan quick ratio (QR) dapat dikemukakan bahwa, rasio profitabilitas untuk aspek operating profit margin (OPM) diindikasi dapat memberikan kontribusi pada peningkatan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan OPM dapat mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang dapat diperoleh dari penjualan, dimana operating profit margin (OPM) yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu sehingga semakin baik rasio OPM, maka akan dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Selanjutnya, kontribusi variabel likuiditas pada aspek current ratio (CR) dan quick ratio (QR) dalam meningkatkan nilai perusahaan dapat dikemukakan bahwa, rasio-rasio ini memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana semakin besar prosentase current ratio (CR) dan quick ratio (QR), maka perusahaan memiliki tingkat likuidasi yang baik, sehingga akan memberikan persepsi positif terhadap kondisi perusahaan serta akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Hal ini sebagaimana dikemukakan Husnan (2005) bahwa, likuiditas adalah suatu aktiva yang dapat diubah dalam ukuran satuan moneter untuk digunakan sebagai alat pembayaran yang paling lancar karena dapat diterima secara luas sebagai media pertukaran.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi akademisi dan praktisi pasar modal, khususnya dalam mengalisis faktor-faktor yang


(6)

5

mempengaruhi nilai perusahaan. Berpijak pada uraian yang telah dikemukakan tersebut, maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan” yang merupakan studi pada perusahaan sektor manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011.

2. Perumusan Masalah

Berkaitan dengan uraian masalah yang telah dijelaskan, rumusan permasalahan yang dapat dikemukakan adalah; 1) Apakah profitabilitas (OPM, ROA, dan ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan?. 2) Apakah rasio likuiditas (Curent Ratio dan Quick Ratio) berpengaruh terhadap nilai perusahaan? dan 3) Apakah leverage perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

3. Tujuan Penelitian

Berpedoman pada permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis pengaruh profitabilitas yang mencakup OPM, ROA, dan ROE terhadap nilai perushaan. 2) Menganalisis pengaruh rasio likuiditas yang mencakup Curent Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR) terhadap nilai perusahaan dan 3) Menganalisis pengaruh leverage perusahaan terhadap nilai perusahaan.

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan adalah nilai wajar perusahaan yang menggambarkan persepsi investor terhadap emiten tertentu, sehingga nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dalam penelitian ini didasarekan pada Tobin’s Q. Tobin’s Q adalah gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi dari nilai perusahaan dari perspektif investor, seperti dalam defisisi yang telah dijelaskan di atas bahwa Tobin’s Q merupakan nilai pasar dari firm’s assets dan replacement value of those assets. Secara matematis Tobin’s Q dapat dihitung dengan formulasi rumus sebagai berikut:


(7)

6 Q = (MVS + D)

TA Keterangan:

MVS = Market value of all outstanding stock, merupakan nilai pasar saham yang diperoleh dari perkalian jumlah saham yangberedar dengan harga saham.

D = Debt. merupakan besarnya nilai pasar hutang. TA = Firm’s asset’s merupakan total aser perusahaan.

2. Rasio Profitabilitas

a. Operating Profit Margin (OPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak Alexandri (2008:200). Secara matematis profit margin diformulasikan, sebagaimana disajian dalam ICMD :

OPM=

Penjualan EAT

Keterangan:

EAT : Laba setelah pajak OPM : Profit margin

b. Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki dalam aktivitas operasionalnya. Secara matematis dapat diformulasikan (ICMD):

TA NIAT ROA= Keterangan :

NIAT : Net Income after tax (pendapatan bersih setelah pajak) TA : Total Asset

c. Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba setelah pajak atau net income after tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal dari setoran modal pemilik, laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. ROE dapat diformulasikan (ICMD):


(8)

7 Equity

NIAT ROE =

Keterangan :

ROE = Return On Equity

NIAT = Laba bersih setelah pajak Equity = Total modal sendiri

2. Rasio Likuiditas

a. Current Ratio. Rasio ini menujukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. Rasio ini dihitung dengan cara membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar (Brigham dan Houston, 2001: 79). Berkaitan dengan hal tersebut rumus yang digunakan adalah (ICMD):

Curret Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar

b. Quick Ratio. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan persediaan, yang didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan. Adapun rumus yang digunakan dalam penghitungan rasio perputaran piutan adalah (Brigham dan Houston, 2001):

Quick Test Ratio = (Aktiva Lancar – Persediaan) Hutang Lancar

3. Rasio Leverage

Rasio Leverage merupakan ukuran yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan dalam membiayai aktivanya menggunakan pembiayaan utang (total utang) dalam struktur modal perusahaan untuk membiayai kegiataan perusahaan. (Brigham dan Waston, 2001). Leverage perusahaan menunjukkan hutang yang dimiliki perusahaan yang diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER). Perhitungan rasio total utang terhadap ekuitas dapat disajikan sebagaimana rumus persamaan berikut ini (ICMD):

Total Kewajiban (DER) =


(9)

8 C. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 dan menerbitkan laporan keuangan secara lengkap serta dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory. Berdasarkan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 44 perusahaan, namun dilakukan pemotongan terhadap outliers data yang terdapat pada keseluruhan data tersebut. Secara rinci jumlah sampel data yang diteliti dapat disajikan sebagaimana dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Pengambilan Sampel

Perusahaan Sektor Manufaktur Periode 2008 – 2011 Kriteria Sampel

Jumlah 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 2008–

2011

164

2. Perusahaan mengalami laba negatif selama periode amatan (41)

3. Perusahaan mengalami laba positif 123

4. Perusahaan tidak lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan selama periode amatan

(79)

5. Perusahaan lengkap dalam menerbitkan laporan keuangan selama periode amatan

44

6. Jumlah perusahaan sesuai kriteria sampel selama periode amatan 7. Total sampel selama periode amatan 4 Tahun x 44 Perusahaan 8. Data Outliers yang dihilangkan

44 176 (40)

Jumlah Data Analisis 136

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2012

Didasarkan pada Tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa, jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI menurut klasifikasi ICMD dan sesuai dengan kriteria sampel sejak tahun 2008 – 2011 sebanyak 44 perusahaan, sehingga jumlah secara keseluruhan selama 4 tahun sebanyak 176 data (N=176). Namun karena dilakukan pemotongan data terhadap outliers (nilai data yang berada jauh dari rata-rata) sebanyak 40 data, maka jumlah data yang sesuai sebanyak 136 data (N=136).

2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data akuntansi berupa laporan keuangan dan data saham


(10)

9

per 31 Desember, sedangkan data saham yang digunakan adalah harga saham. Data akuntansi berupa laporan keuangan digunakan untuk mengetahui rasio-rasio keuangan perusahaan. Data saham berupa harga saham digunakan untuk mengetahui besarnya rasio keuangan dan harga saham. Sumber data laporan keuangan tersebut diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan melalui akses internet pada website www.idx.co.id.

D. Teknis Analisis dan Interpretasi Data 1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh operating profit margin (OPM), return on asset (ROA), return on equity (ROE), current ratio (CR), quick ratio (QR) dan leverage ratio (LR). Berkaitan dengan analisis yang dilakukan, maka dalam penelitian nini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut ini disajikan hasil analisis sebagaimana Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2

Hasil Analisis Nilai Koefisien Regresi Variabel Penelitian Koefisien

Regresi

Std. Error

t

Hitung p-Value

(Constant) .206 .164 1.257 .211

OPM .059 .008 6.984 .000

ROA .078 .014 5.612 .000

ROE -.011 .005 -2.224 .028

Current Ratio (CR) .001 .001 1.717 .088

Quick Ratio(QR) -.003 .001 -3.357 .001

Leverage Ratio (LR) .180 .072 2.495 .014

F Hitung 40,03 Sig. 0,000

Adjusted R Square 0,634 (63,4%)

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Didasarkan pada hasil analisis koefisien regresi sebagaimana disajikan pada Tabel 2, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Q = 0,206+0,059OPM+0,078ROA–0,011ROE+0,001CR–0,003QR+0,180LR

2. Interpretasi Data

Interpretasi dari persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


(11)

10

β0= 0,206; angka ini merupakan nilai konstanta variabel nilai perusahaan

apabila variabel independen atau variabel bebas yang diteliti bernilai nol. Kondisi ini menunjukkan bahwa, apabila Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, CR, QR dan LR sama dengan nol, maka nilai perusahaan sebesar 0,206 secara konstan atau tetap.

β1= 0,059; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel Operating

Profit Margin (OPM) yang berarti bahwa, variabel Operating Profit Margin (OPM) mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini memiliki arti bahwa, jika Operating Profit Margin (OPM) meningkat, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,059 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai Operating Profit Margin (OPM), maka semakin tinggi pula nilai perusahaan dan demikian pula sebaliknya.

β2=0,078; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel ROA yang

berarti bahwa, variabel ROA mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini memiliki arti, jika nilai ROA meningkat, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,078 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai ROA, maka semakin tinggi nilai perusahaan.

β3= -0,011; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel ROE

yang berarti bahwa, variabel ROE mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini memiliki arti, jika nilai ROE menurun, maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,011 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin kecil nilai ROE, maka akan semakin rendah nilai perusahaan.

β4= 0,001; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel current

ratio (CR) yang berarti bahwa, variabel current ratio (CR) mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini menunjukkan, jika current ratio (CR) meningkat, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,001 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar current ratio (CR), maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.


(12)

11

β5= -0,003; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel quick

ratio (QR) yang berarti bahwa, variabel QR mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini menunjukkan, jika nilai quick ratio (QR) menurun, maka akan menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,003 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai negatif quick ratio (QR), maka semakin rendah pula nilai perusahaan.

β6= 0,180; angka ini merupakan nilai koefisien regresi variabel leverage

(L) yang berarti bahwa, variabel leverage mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini memiliki arti bahwa, jika nilai leverage meningkat, maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0,180 dengan anggapan variabel yang lain tetap atau konstan. Semakin besar nilai leverage, maka semakin tinggi nilai perusahaan.

3. Uji Kebaikan dan Ketepatan Model (Goodness of Fit Test)

Uji Kebaikan dan Ketepatan Model (Goodness of Fit Test) menggunakan uji F yang digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil analisis analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa, nilai F hitung sebesar 40,038 dengan tingkat signifikansi nilai p-value 0,000 menggunakan nilai α

=0,05 (5%). Jumlah sampel (n) =136, jumlah variabel bebas (X) = k = 6, maka df1=k=6 dan df2=n-k-1 = 136-6-1=129 sehingga F-tabel yang diperoleh sebesar 2,144 (lihat lampiran).

Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% secara simultan variabel Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Leverage Ratio (LR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan sektor manufaktur dalam periode 2008-2011. Hasil tersebut didukung oleh nilai koefisien determinasi melalui Uji R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusipengaruh variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat (variabel dependen) yang dinyatakan dalam prosentase dimana nilai Adjusted R Squaredigunakan untuk mengukur kecocokan garis regresi. Didasarkan pada hasil analisis sebagaimana disajikan pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa, nilai Adjusted R Square= 0,634. Hal ini


(13)

12

berarti bahwa Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR), dan Leverage Ratio (LR) mampu menjelaskan nilai perusahaan sebesar 63,4% sedangkan sisanya sebesar 36,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti atau diluar model penelitian.

4. Uji Hipotesis dan Analisis Pembahasan

Uji t digunakan untuk menguji masing-masing variabel bebas yang terdiri profit margin, return on asset, return on equity, current ratio, quick ratio, dan leverage ratiosecara parsial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Didasarkan pada hasil analisis sebagaimana pada Tabel 3 selanjutnya dapat disajikan rekapitulasi hasil uji parsial seperti berikut ini.

Tabel 3

Rekapitulasi Hasil Uji Parsial (Uji t)

Variabel Penelitian t Hitung Sig. Keterangan

Operating Profit Margin (OPM) 6.984 .000 H1aDiterima

ROA 5.612 .000 H1b Diterima

ROE -2.224 .028 H1c Diterima

Curret Ratio (CR) 1.717 .088 H2a Tidak Diterima

Quick Ratio (QR) -3.357 .001 H2b Diterima

Leverage Ratio (LR) 2.495 .014 H3 Diterima

Sumber : Data sekunder diolah, 2012

Berdasarkan hasil rekapitulasi uji parsial sebagaimana disajikan pada Tabel 3, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Pengaruh Opeating Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Hasil analisis variabel operating profit margin (OPM) menunjukkan bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,000<0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 6,984>t-tabel 1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129;

α= 5% (0,05). Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel operating profit margin (OPM) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama yang berbunyi Operatig Profit Margin (OPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan bahwa, terdapat pengaruh operating profit margin (OPM) terhadap nilai perusahaan.

Kondisi ini menunjukkan adanya margin keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan menurun dapat mengurangi nilai perusahaan. Hal ini


(14)

13

sebagaimana dikemukakan dalam diskripsi data. Kenyataan ini didasarkan pada suatu kenyataan bahwa, operating profit margin (OPM) yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, demikian pula sebaliknya (Jogiyanto, 2005:80). Semakian tinggi OPM yang dihasilkan, maka akan memberikan persepsi positif terhadap nilai perusahaan.

b. Pengaruh ROA Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Hasil analisis variabel return on asset (ROA) menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,000<0,05. Nilai t-hitung 5,612> t-tabel 1,652 dimana degree of freedom (df)=n-k-1=136-6-1=129; α=5% (0,05). Hasil ini

mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel return on asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kedua yang berbunyi return on asset (ROA) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh return on asset (ROA) terhadap nilai perusahaan.

Kondisi ini mengidikasikan bahwa, ROA yang tinggi dapat memberikan dampak positif pada peningkatan nilai perusahaan. Hal ini sebagaimana fungsi dari ROA tersebut, yaitu untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Semakin besar keuntungan menunjukan semakin baik manajemen dalam pengelolaan suatu perusahaan Payamta (Husnan, 2005: 68). Lebih lanjut, Kretarto (2005:91) mengemukakan, Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimiliki dalam aktivitas operasionalnya.

c. Pengaruh Return on Equity(ROE) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Hasil analisis variabel return on equity (ROE) menunjukkan bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,028>0,05. Nilai t-hitung -2,224>t-tabel -1,652 dimana degree of freedom (df)=n-k-1=136-6-1=129; α= 5% (0,05). Hasil ini

mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ketiga yang berbunyi return on equity (ROE) berpengaruh terhadap


(15)

14

nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap nilai perusahaan.

Kenyataan ini mengidikasikan bahwa, ekspektasi dari ekuitas yang diharapkan sesuai dengan kenyataan akan meningkatkan nilai perusahaan. Kondisi eksternal (lingkungan dan pesaing) yang berada di sekitar perusahaan sulit diprediksi seringkali memberikan sentimen negatif pada peningkatan nilai perusahaan meskipun return yang diharapkan memiliki kecenderungan meningkat (Husnan, 2005). Lebih lanjut dapat dikemukakan bahwa, Return On Equity (ROE) merupakan perbandingan antara Net Income After Tax (NIAT) terhadap total modal sendiri (Equity).

d. Pengaruh Current Ratio(CR) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Hasil analisis variabel current ratio (CR) menunjukkan bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,088>0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 1,717<t-tabel 1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α = 5% (0,05). Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis keempat yang berbunyi current ratio (CR) berpengaruhterhadap nilai perusahaan tidak diterima. Hasil analisis menunjukkan, tidak terdapat pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai perusahaan.

Kondisi ini dapat diartikan bahwa, nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) dengan perbandingan hutang jangka pendek tidak memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan nilai perusahaan, meskipun current ratio juga menunjukkan tingkat keamanan (margin of safety) kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek (Kretarto, 2005:55).

e. Pengaruh Quick Ratio(QR) Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Hasil analisis variabel quick ratio (QR) menunjukkan bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,001<0,05 dengan nilai t-hitung -3,357< t-tabel -1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α = 5% (0,05). Hasi


(16)

15

ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kelima yang berbunyi quick ratio (QR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh dari quick ratio (QR) terhadap nilai perusahaan.

Hasil ini mengidikasikan bahwa, ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisasi menjadi uang kas, memberikan dampak pada peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006), sehingga semakin tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan. Sedangkan rasio cepat (quick ratio) ini lebih menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal kerja dalam waktu yang lebih cepat (Kretarto, 2001:56).

f. Pengaruh Leverage Ratio Terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Hasil analisis variabel leverage ratio menunjukkan bahwa, tingkat signifikan sebesar 0,014<0,05 dengan nilai t-hitung sebesar 2,495>t-tabel 1,652 dimana degree of freedom (df) = n-k-1=136-6-1=129; α=5% (0,05). Hasil ini mempunyai arti bahwa dengan tingkat keyakinan 95% variabel leverage ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis keenam yang berbunyi leverage ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis menunjukkan, terdapat pengaruh dari leverage ratio terhadap nilai perusahaan.

Kondisi ini mengidikasikan bahwa, pentingnya pedanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan menunjukkan presentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang tidak mempengaruhi nilai perusahaan (Brigham dan Houston, 2006). Dalam kaitannya dengan nilai perusahaan, dampak rasio leverage menunjukkan nilai positif, yang berarti memberikan pengaruh secara nyata dalam peningkatan nilai perusahaan.


(17)

16 E. Penutup

1. Kesimpulan

Variabel operating profit margin (OPM) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama yang berbunyi operating profit margin (OPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis variabel return on asset (ROA) menunjukkan bahwa, variabel return on asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kedua yang berbunyi return on asset (ROA) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis variabel return on equity (ROE) menunjukkan bahwa, variabel return on equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis ketiga yang berbunyi return on equity (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima. Hasil analisis variabel current ratio (CR) menunjukkan bahwa, variabel current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis keempat yang berbunyi current ratio (CR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan tidak diterima. Hasil analisis variabel quick ratio (QR) menunjukkan bahwa, variabel quick ratio (QR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kelima yang berbunyi quick ratio (QR) berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.Hasil analisis variabel leverage ratio menunjukkan bahwa, variabel leverage ratio berpengaruh signifikan terhadap mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga hipotesis keenam yang berbunyi leverage ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.

Melalui uji kebaikan dan ketepatan model, secara simultan variabel Operating Profit Margin (OPM), ROA, ROE, Current Ratio, Quick Ratio, dan Leverage bermakna secara statistik dalam mempengaruhi nilai perusahaan sektor manufaktur periode 2008-2011. Lebih lanjut dapat diketahui bahwa, variabel bebas tersebut mampu menjelaskan tingkat pengaruhnya terhadap nilai perusahaan sebesar 63,4% sedangkan sisanya sebesar 36,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, disarankan untuk melakukan analisis lebih cermat dalam melakukan penilaian pada rasio keuangan, sehingga dapat


(18)

17

memberikan informasi yang akurat dalam pembuatan keputusan. Cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen, antara lain; 1) Menganalisis secara cermat rasio-rasio keuangan yang memberikan peran penting dalam peningkatan nilai perusahaan. 2) Melakukan evaluasi penyebab tidak optimalnya penggunaan dana, sehingga mengakibatkan dana yang dimiliki pasif, kurang terserap dengan baik dalam kegiatan operasional perusahaan.3) Melakukan kajian dan analisis secara cermat dalam pendanaan operasional yang didasarkan dari dana hutang, sehingga dapat dilakukan efisiensi, yaitu biaya (cost) operasional lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang dapat dicapai.

Bagi akademisi disarankan dalam penelitian selanjutnya untuk melakukan analisis terhadap sektor lainnya, berupa sektor perbankan dan property, sehingga hasil yang diperoleh dapat dilakukan komparasi terhadap hasil yang dicapai saat ini. Disarankan untuk menambah periode amatan menjadi 10 tahun terakhir, sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik. Disarankan untuk melakukan pengembangan penelitian terhadap variabel non keuangan, diantaranya; struktur kepemilikan, CSR, dewan komisaris, resiko sistematik, dan manajemen laba sehingga hasil yang dicapai akan lebih komprehensif. Disarankan untuk melakukan perbaikan data pada uji normalitas dan heterokedastisitas agar data yang ada serta hasil yang dicapai menjadi lebih baik.


(19)

18

DAFTAR PUSTAKA

A Sun, Kyung and Young Kim, Dae. 2008. Customer Satisfaction, Profitability, And Firm Value In The Hospitality And Tourism Industry:An Application Of American Customer Satisfaction Index (ACSI). International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol.2, No.4, Maret

Akbarpour, Mojtaba, and Aghabeygzadeh, Shahoo. 2011. Reviewing Relationship between Financial Structure and Firms Performance in Firms Traded on the Tehran Stock Exchange. International Journal of Business Administration. Vol. 2, No. 4; November.

Baridwan, Zaki. 2008. Akuntansi Pengantar. Konsep Proses Penyusunan laporan Keuangan, Pendekatan Sistem Terpadu. Edisi Kedua. BPFE. Yogyajarta.

Eduardus Tandelilin, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi II, BPFE, Yogyakarta.

Elton, Gruber.1995, Modern Potfolio Theory and Investment Analysis, Fifth Edition, John Wiley & Sons, INC, New York.

Brigham. Eugene F. and Houston, Joel. 2006, Manajemen Keuangan, Gelora Aksara Pratama, Erlangga, Jakarta.

Gurajati, Damodar, Sumarno Zain, 2000, Ekonometrika Dasar (Edisi Bahasan Indonesia), Penerbit Erlangga, Cetakan 4, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Iman dkk. 2002, Meneropong Hitam Putih Pasar Modal dan Lika-liku Kebijakan Ekonomi Moneter, Magister Ekonomi UNDIP – LP2S dengan Gama Media Jogjakarta.

Hermawati, Angra. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan CSR dan Struktur Kepemilikan Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Riset Ekonomi. Universitas Gunadarma

Jogiyanto, 2005, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Jones, 2002, Investment, Eight Edition, John Wiley dan Sons, Inc.

Khatab, Humera, Masood, Maryam. Zaman, Khalid. Saleem, Sundas and Saeed, Bilal. 2011. Corporate Governance and Firm Performance:A Case study of Karachi Stock Market. International Journal of Trade, Economics and Finance, Vol.2, No.1, February.


(20)

19

Linvat Joshua, Paul Zarowin, 2002. Tambahan Kandungan Informasi Komponen-Komponen Arus Kas. Artikel. Universitas Sumatera Utara (USU).

Meric, Ilhan. Lentz, Christine and Meric, Gulser, 2007. A Comparison of the Financial Characteristics of French German and UK Firms in the Electronic and Electrical Equipment Manufacturing Industry: 2001-2005. International Journal of Business Administration. Vol. 4, No. 2; Desember

Mulyadi, Martin Surya dan Anwar, Yunita. 2011. Impact of CSR Toward Firm Value and Profitability. Article. The Business Review. Cambridge. Vol 19. No. 2

Palupi, Margenta Jati. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koefisien Respon Laba. Jurnal EKUBANK, Vol.3.

Ristiarini, Ni Wayan. 2010. Pengaruh Corporate Governance Pada Hubungan Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Jurnal SNA XIII. Purwokerto

Saleem, Qosim dan Rahman, Ramiz Ur. 2011. Impact of Likuidity Ratios on Profitability (Case of Oil ang Gas Companies of Pakistan). Interdiciplinary Journal of Research ini Business. Vol I. Issue 7, July

Saidi, Muhamad. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham di BEJ. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 10, No. 1. STIE Stikubank Semarang.

Sudjoko dan Soebiyantoro, Ugy. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. (Studi empirik pada perusahaan manufaktur dan non manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret

Sianipar, Mutiara. 2009. The Impact Of Intellectual Capital Towards Financial Profitability And Investors’ Capital Gain On Shares:An Empirical Investigation Of Indonesian Banking And Insurance Sector For Year 2005-2007. Simposium Nasional Akuntansi XI.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alpabeta. Bandung.

Website Bursa Efek Jakarta (BEJ). http://www.jsx.co.id. Diakses 10 September 2011

Wijaya, Lihan Rini.Bandi dan Wibawa, Anas. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Yuniarsih, Ni Wayan dan Wirakusuma, Made Gede. 2009. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR dan Good Coorporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Artikel. Manajemen dan Akuntansi. Nopember


(21)

1 Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Nilai Perusahaan 136 .22 4.60 1.4218 .92340

Operating Profit Margin (OPM) 136 .84 36.09 10.7381 7.67505

ROA 136 .01 35.94 9.3420 7.97124

ROE 136 .03 146.98 19.5132 19.39709

Current Ratio (CR) 136 84.02 1068.45 250.5599 202.65811

Quick Ratio(CR) 136 31.53 767.09 157.1089 154.22124

Leverage 136 .10 5.41 1.2203 1.00834

Valid N (listwise) 136

Regression

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating Profit Margin (OPM), ROA, Current Ratio (CR)

. Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan


(22)

2

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .807a .651 .634 .55835 1.802

a. Predictors: (Constant), Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating Profit Margin (OPM), ROA, Current Ratio (CR)

b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 74.892 6 12.482 40.038 .000a

Residual 40.216 129 .312

Total 115.109 135

a. Predictors: (Constant), Leverage, ROE, Quick Ratio(CR), Operating Profit Margin (OPM), ROA, Current Ratio (CR)


(23)

3

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .206 .164 1.257 .211

Operating Profit Margin (OPM) .059 .008 .488 6.984 .000 .555 1.801

ROA .078 .014 .672 5.612 .000 .189 5.294

ROE -.011 .005 -.232 -2.224 .028 .249 4.021

Current Ratio (CR) .001 .001 .218 1.717 .088 .168 5.968

Quick Ratio(CR) -.003 .001 -.420 -3.357 .001 .173 5.781

Leverage .180 .072 .196 2.495 .014 .437 2.288


(24)

4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Melalui Nilai Skewness dan Kurtosis

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 136 -1.973 1.458 -.10265 .643149 .260 .208 -.089 .413

Valid N (listwise) 136

Hasil analisis menunjukkan :

Nilai Skewness sebesar 0,260/0,208 = 1,250

Nilai Kurtosis sebesar -0,089/0,413 = -0,2155

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, nilai skewness dan kurtosis berada diantara nilai -2 dan +2, sehingga data yang ada terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi Melalui Nilai Durbin-Watson

Model R Durbin-Watson

1 .807a 1.802

Hasil analisis menunjukkan :

Nilai Durbin-Watson sebesar 1,802 yang berada pada pada daerah III (1,55s.d 2,46) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya gejala autokorelasi.


(25)

5

3. Uji Multikolinierity Melalui Nilai Tolerance dan VIF

Model

Collinearity Statistics

B Tolerance VIF

1 (Constant) .206

Operating Profit Margin (OPM) .059 .555 1.801

ROA .078 .189 5.294

ROE -.011 .249 4.021

Current Ratio (CR) .001 .168 5.968

Quick Ratio(CR) -.003 .173 5.781

Leverage .180 .437 2.288

4. Uji Heterokedastisitas Melalui uji Glejser

Model t Sig.

1 (Constant) 6.610 .000

Operating Profit Margin (OPM) 3.822 .000

ROA -3.534 .001

ROE 4.331 .000

Current Ratio (CR) .356 .722

Quick Ratio(CR) -1.277 .204

Leverage -4.723 .000

Hasil analisis menunjukkan bahwa;

Nilai tolerance tiap-tiap variable > 0,10 dan Nilai VIF tiap-tiap variable < 0,10 sehingga data-data tersebut tidak menunjukkan adanya gejala Multikolinierity.

Hasil analisis menunjukkan bahwa;

Nilai signifikansi variable Current Ratio dan Quick Ratio > α 0,05, maka kedua variabel tersebut tidak terdapat gejala Heterokedastisitas.

Sedangkan variable OPM dan ROA memiliki nilai signifikansi hitung < α 0,05, maka terdapat gejala Heterokedastisitas.


(26)

6 Grafik Uji Asumsi Klasik


(27)

(28)

(1)

3

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .206 .164 1.257 .211

Operating Profit Margin (OPM) .059 .008 .488 6.984 .000 .555 1.801

ROA .078 .014 .672 5.612 .000 .189 5.294

ROE -.011 .005 -.232 -2.224 .028 .249 4.021

Current Ratio (CR) .001 .001 .218 1.717 .088 .168 5.968

Quick Ratio(CR) -.003 .001 -.420 -3.357 .001 .173 5.781

Leverage .180 .072 .196 2.495 .014 .437 2.288


(2)

4

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data Melalui Nilai Skewness dan Kurtosis

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error Unstandardized Residual 136 -1.973 1.458 -.10265 .643149 .260 .208 -.089 .413 Valid N (listwise) 136

Hasil analisis menunjukkan :

Nilai Skewness sebesar

0,260/0,208 = 1,250

Nilai Kurtosis sebesar

-0,089/0,413 = -0,2155

Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa, nilai skewness dan kurtosis berada diantara nilai -2 dan +2, sehingga data yang ada

terdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi Melalui Nilai Durbin-Watson

Model R Durbin-Watson

1 .807a 1.802

Hasil analisis menunjukkan :

Nilai Durbin-Watson sebesar 1,802 yang berada pada pada daerah III (1,55s.d 2,46) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model

regresi tidak ditemukan adanya gejala autokorelasi.


(3)

5

3. Uji Multikolinierity Melalui Nilai

Tolerance

dan VIF

Model

Collinearity Statistics B Tolerance VIF

1 (Constant) .206

Operating Profit Margin (OPM) .059 .555 1.801

ROA .078 .189 5.294

ROE -.011 .249 4.021

Current Ratio (CR) .001 .168 5.968 Quick Ratio(CR) -.003 .173 5.781

Leverage .180 .437 2.288

4. Uji Heterokedastisitas Melalui uji Glejser

Model t Sig.

1 (Constant) 6.610 .000

Operating Profit Margin (OPM) 3.822 .000

ROA -3.534 .001

ROE 4.331 .000

Current Ratio (CR) .356 .722

Quick Ratio(CR) -1.277 .204

Leverage -4.723 .000

Hasil analisis menunjukkan bahwa;

Nilai tolerance tiap-tiap variable > 0,10 dan Nilai VIF tiap-tiap

variable < 0,10 sehingga data-data tersebut tidak menunjukkan

adanya gejala Multikolinierity.

Hasil analisis menunjukkan bahwa;

Nilai signifikansi variable Current Ratio dan Quick Ratio

>

α

0,05, maka kedua variabel tersebut tidak terdapat

gejala

Heterokedastisitas.

Sedangkan variable OPM dan ROA memiliki nilai signifikansi

hitung

<

α

0,05, maka terdapat

gejala Heterokedastisitas.


(4)

6

Grafik Uji Asumsi Klasik


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2005-2009

1 4 98

Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2011 – 2015)

1 5 126

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

1 5 15

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 1 7

Pengaruh Kebijakan Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

1 15 29

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 96

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011).

0 0 14

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA -

1 3 118