SURABAYA FUTSAL CENTER.

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

SURABAYA FUTSAL CENTER

Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Tugas akhir (S-1)

`

Diajukan oleh :

FERIA ETIKA ALAMANDA

0951010024

Dosen Pembimbing :

IR. SYAIFUDIN ZUHRI, MT IR. EVA ELVIANA, MT

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2013


(2)

TUGAS AKHIR

SURABAYA FUTSAL CENTER

Dipersiapkan dan Disusun Oleh:

FERIA ETIKA ALAMANDA

0951010024

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal : 14 Juni 2013

Pembimbing Utama : Penguji I :

Ir. Syaifuddin Zuhri,MT Lily Syahrial,ST.,MT

NIP. 19621019 199403 1 00 1 NIP. 19550908 199103 1 00 1

Pembimbing Pendamping : Penguji II :

Ir. Eva Elviana.,MT Dyan Agustin,ST,MT

NPT. 3 6604 94 0032 1 NPT. 3 7708 04 0203 1

Penguji III :

Ir. Muchlisiniyati Safeyah,MT

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)

Tanggal : 06 Juli 2013

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir. Naniek Ratni JAR., M.Kes. NIP. 19590729 198603 2 00 1


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan hidayah serta karunia-NYA telah membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan ketekunan untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini merupakan satu kewajiban yang harus ditempuh untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk melanjutkan ke tahap akhir.

Dalam penulisan laporan ini penulis telah berusaha segenap hati, pikiran dan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Apabila masih ada kekurangannya tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, adalah merupakan suatu kebanggaan bila ada kritik maupun saran yang ditujukan kepada penulis, karena kritik maupun saran yang baik merupakan bekal untuk menuju kesempurnaan.

Pada kesempatan kali ini, penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1) Yang Terhormat Dekan FTSP, Ir. Niniek Ratni Jar., M.Kes. 2) Dr.Ir.Pancawati Dewi, M.T selaku Kaprogdi Teknik Arsitektur.

3) Dyan Agustin S.T, M.T selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir.

4) Ir. Syaifuddin Zuhri M.T selaku Dosen Pembimbing I

5) Ir. Eva Elviana, M.T selaku Dosen Mata Kuliah Seminar sekaligus pembimbing II.

6) Lily Syahrial.ST.MT , Ir.muchlisiniyati.MT dan Dyan Agustin S.T, M.T selaku Tim Penguji.

7) Kedua orang tua saya dan adek saya yang telah membantu memberikan dukungan moral, spiritual, dan sokongan dananya selama kuliah hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

8) Teman – teman seperjuangan Tugas Akhir Arsitektur angkatan 2009 : (orang terlanjur cool ) = mulai dari Wahyudi,Maulana Malik, Dani Dwi S, serta Kakak angkatan 1997 Mas Moni, mas Feri dan mas Rico, dan tak lupa juga sahabat


(4)

wanita saya arsitektur angkatan 2009 Fina Windarti, Diah Sekar Sari,Evana

Soraya Mbak Darita. Terima kasih atas semuanya “Kalian Luar Biasa”

9) Someone special yang sudah mendukung saya membuat tetap semangat sampek tujuan akhir tercapai.

10) Kantin FTSP, terima kasih makanannya semua yang enak-enak dan maknyus. Akhir kata, penulis ucapkan terima kas.ih dan mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga Laporan Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, 25 Juni 2013


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR GAMBAR ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan dan Sasaran ... 5

1.3. Batasan dan Asumsi ... 6

1.4. Tahapan Perancangan ... 6

1.5. Sistematika Laporan ... 7

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN ... 9

2.1. Tinjauan Umum Perancangan ... 9

2.1.1. Pengertian Judul ... 9

2.1.2. Studi Literatur ... 10

2.1.2.1. Lapangan Futsal ... 10

2.1.2.2. Gawang ... 12

2.1.2.3. Permukaan Lapangan ... 13

2.1.2.4. Pemain ... 13

2.1.2.5. Perlengkapan Pemain ... 14

2.1.2.6. Lamanya Pertandingan ... 15

2.1.2.7. Standart Kelayakan Pengamat ... 16

2.1.2.7. Tribun ... 17

2.1.3. Studi Kasus ... 18

2.1.3.1. Gool Futsal, Surabaya ... 18

2.1.3.2. DBL Arena, Surabaya... 24

2.1.4. Analisa Hasil Studi ... 28

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ... 31


(6)

2.2.2. Lingkup Pelayanan ... 31

2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ... 31

2.2.4. Perhitungan Luas Ruang ... 34

2.2.5. Program Ruang ... 39

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN ... 40

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ... 40

3.2. Penetapan Lokasi ... 41

3.3. Kondisi Fisik Lokasi ... 44

3.3.1. Existing Site ... 44

3.3.2. Aksesibilitas ... 45

3.3.3. Potensi Lingkungan ... 46

3.3.4. Infrastrultur Kota ... 46

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ... 47

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN ... 49

4.1.Analisa Site ... 49

4.1.1. Analisa Aksesibilitas ... 49

4.1.2. Analisa Iklim ... 52

4.1.2.1. Orientasi matahari ... 52

4.1.2.2. Analiasa angin ... 53

4.1.2.3. Analiasa Curah hujan... 54

4.1.3. Analisa lingkungan sekitar ... 54

4.1.2. Analisa zoning ... 56

4.2.Analisa Ruang ... 57

4.2.1. Organisasi Ruang ... 59

4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ... 60

4.2.3. Diagram Abstrak ... 62

4.3.Analisa Bentuk dan Tampilan Bangunan ... 64

4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 64

4.3.2. Analisa Tampilan ... 65

BAB V. KONSEP RANCANGAN ... 67


(7)

5.1.1. Metoda Pendekatan ... 67

5.1.2. Penentuan Tema Rancang ... 68

5.1.3. Pendekatan Rancang ... 68

5.2. Konsep Rancang ... 68

5.2.1. Penekanan Rancang Massa Tunggal ... 68

5.2.2. Konsep Tampilan ... 69

5.2.3. Konsep Zoning ... 70

5.2.4. Konsep Ruang Luar ... 71

5.2.5. Konsep Ruang Dalam ... 71

5.2.6. Konsep Struktur Dan Material ... 72

5.2.7. Konsep Utilitas ... 72

5.2.7.1. Konsep Penyediaan Air bersih ... 72

5.2.7.2. Konsep Pembuangan Air kotor ... 73

5.2.7.3. Konsep Pembuangan Air Hujan ... 73

5.2.7.4. Konsep Pembuangan Sampah Atau Limbah ... 73

5.2.8. Konsep Material Dan Elektikal ... 74

5.2.8.1. Konsep Penghawaan ... 74

5.2.8.2. Konsep Pencahayaan ... 74

5.2.8.3. Konsep Transportasi Vertikal ... 74

5.2.8.4. Konsep Audio Dan Sound ... 75

5.2.8.5. Konsep Penceagahan Bahaya Kebakaran ... 75

5.2.8.6. Konsep Jaringan Listrik dan Genset ... 76

5.2.8.7. Konsep Penangkal Petir ... 76

BAB VI. APLIKASI PERANCANGAN ... 77

6.1.Aplikasi Tampilan ... 77

6.2.Aplikasi Rancang Massa Tunggal ... 78

6.3.Aplikasi Entrance ... 78

6.4.Aplikasi Zoning ... 79

6.5.Aplikasi Struktur dan Material ... 80

6.6.Aplikasi Ruang Dalam ... 80


(8)

SURABAYA FUTSAL CENTER

Feria Etika Alamanda 0951010024

ABSTRAK

Di Surabaya belum terdapat sebuah tempat untuk menggelar sebuah pertandingan yang berkelas nasional yang memadai. Dengan adanya futsal center ini diharapkan kebutuhan atlet akan pertandingan yang berkelas akan terpenuhi

Kebanyakan gedung olahraga mempunyai tampilan yang modern. sehingga karakter serta citra dari bangunan ini cenderung kontemporer / kekinian. Hal ini karena kegiatan olahraga itu sendiri juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat dinamis yang erat hubungannya dengan teknologi terbaru / terkini, maka sifat ini juga banyak diterapkan pada bangunan, baik dari segi sirkulasi, tata masa, terutama fasade dari bangunannya.

Proyek ini akan ditempatkan Surabaya Barat. Yang berdekatan dengan komplek kampus Unesa. Sehingga akan mendukung kegiatan. Surabaya Barat juga memiliki potensi yang baik untuk dibangun sebuah futsal center, karena di daerah ini belum terdapat sebuah gedung futsal yang dapat menyelenggarakan pertandingan berskala nasiona

Futsal center ini akan mengusung gaya modern dan akan menonjolkan sisi strukturnya. Sehingga akan terlihat kokoh dan mencerminkan sebuah bangunan untuk olahraga.


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan saja dan dimana saja kita berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena olahraga merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat meningkatkan kondisi fisik manusia baik jasmani maupun rohani dan memberikan kesenangan. Olahraga dapat memberikan kesehatan bagi manusia juga dapat sebagai sarana rekreasi.

Futsal adalah salah satu jenis olah raga yang disukai oleh masyarakat sekarang sebagai olah raga. Perkembangan futsal di Indonesia terbilang sangat maju di tandai dengan bahwa Indonesia pernah mejadi tuan rumah pertandingan I ternasional futsal dalam ajang Sea Game selain itu juga ditandai dengan adanya Liga Futsal Indonesia (LFI) atau Liga Futsal Nasional (Inggris: Indonesia Futsal League (IFL)) merupakan kompetisi utama futsal di tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Badan Futsal Nasional PSSI. Di buktikan dengan prestasi-prestasi di tingkat internasional, prestasi tim futsal Indonesia menunjukkan adanya kemajuan. Pada tahun 2005 Indonesia di tingkat Asia berada pada urutan 13, setelah terpuruk di luar 20 besar. Naiknya peringkat ini diraih dalam ajang kejuaraan Asia di Ho Chi Minh City Vietnam. Dan Sekarang Badan Futsal Nasional PSSI dapat membawa olahraga ini dinikmati semua masyarakat dan menjadi sebuah olahraga yang profesional.

Di Surabaya salah satu kota yang memiliki fasilitas olah raga yang cukup lengkap di tingkat Jawa Timur, terbukti Surabaya menjadikan kota ini dipercaya menjadi tuan rumah PON VII tahun 1969 dan PON XV tahun 2000. Namun fasilitas olah raga futsal pada tahun 2005 belum banyak tersedia, padahal futsal sangat digemari dan diminati oleh banyak orang, khususnya kalangan remaja dan anak muda. Namun dengan seiring berkembangnya waktu perkembangan


(10)

olahraga futsal di kota Surabaya dapat dikatakan cukup maju. Itu terbukti di awal tahun 2007 banyak lapangan sewa yang tersebar di Surabaya untuk olahraga futsal yang didirikan. Beberapa lapangan standar futsaltelah meramaikan demam futsal ini.

Tabel 1.1 Lapangan Futsal Di Surabaya

NO. LAPANGAN ALAMAT WILAYAH

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Fantasy Futsal Planet Futsal Surabaya

KSC (Kebraon Sport Center)

Primavera CHAMPION 134 Ole-ole 2 Futsal Fabel Futsal Ole-ole Futsal Gool Futsal GOR Kutisari Han's Futsal Dynasty Futsal D’anas Premier Futsal Fantasy Futsal II 169 Futsal Graha Futsal Lap. Futsal ITS

Jl. Raya Lontar No. 81.

Plaza Graha Family Jl. Lingkar dalam, depan Super Mall / PTC Jl. Kebraon II

Jl. Raya Menganti Kedurus No. 88 Jl. Gunungsari (kedurus)

Jl. Bung Tomo Surabaya

Jl. Jambangan Kebon Agung No.53 Jl. Raya Ngagel No. 10

Jl. Jagir Wonokromo No.100 Jl. Kutisari No. 54-56 Jl. Panjang Jiwo No. 1-2 JL. Raya Ngagel No.75 Jl. Pagesangan No.47 Jl. Raya Gunung Anyar A-12 JL.Manyar Jaya III

Jl. Bulak Sari No.169 Jl. Kenjeran No. 621 Kampus ITS Surabaya Barat Surabaya Barat Surabaya Barat Surabaya Barat Surabaya Barat Surabaya Barat Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Selatan Surabaya Timur Surabaya Timur Surabaya Timur Surabaya Timur Surabaya Timur

Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012

Dari data tabel 1.1di atas bahwa terdapat 18 lapangan futsal di Surabaya yang berfungsi sebagai sarana untuk mendukung kegiatan olahraga futsal. Lapangan futsal tersebut terbagi dalam beberapa wilayah di Surabaya, Surabaya barat memiliki 6 lapangan futsal, sedangkan Surabaya Selatan memiliki 7 lapangan futsal dan untuk Surabaya Timur memiliki 5 lapanagn futsal. Untuk


(11)

Surabaya Pusat tidak memiliki lapangan futsal karena wilayah tersebut merupakan wilayah pusat bisnis, perdagangan dan jasa untuk kota Surabaya. Setelah terdapat banyak lapangan futsal yang dapat menandai antusias masyarakat terhadap olahraga futsal. PSSI jatim membentuk sebuah ajang kompetisi untuk olahraga futsal yang dinamakan Liga Futsal Jatim yang terbagi dua golongan yaitu Divisi I dan Divisi II, dan disusunlah jadwal pertandingan antar tim . untuk jadwal selengkapnya lihat dilampiran 1.

Tabel 1.2 Jadwal Pertandingan

No WAKTU

PERTANDINGAN TIM BERTANDING TEMPAT Jum’at 3 Juli‘12

15.00 – 16.00 FFC Jawara VS Green Army

Gool Futsal 16.00 – 17.00 Prambanan FC VS Kaisar FC

17.00 – 18.00 E-bola VS Olympic FC 18.00 – 19.00 Afiah FC VS Globe FC Sabtu 4 Juli’12 09.00 – 10.00 Kawat Duri VS Bektimog

Gool Futsal 11.00 – 12.00 Iroha FC VS GJFC

14.00 – 15.00 Gressekim VS Greatwall 16.00 – 17.00 N-joy VS Brother Fc 18.00 – 19.00 Sporta FC VS Istana United

Minggu 5 Juli’12 10.00 – 11.00 Prambanan TFC VS Afiah

Gool Futsal 11.00 – 12.00 Greetwall VS Kaisar

13.00 – 14.00 GJFC VS Green Army 14.00 – 15.00 Kawat Duri VS Estrella 15.00 – 16.00 Globe FC VS Gresekim 16.00 – 17.00 Greatwall VS Kaisar 18.00 – 19.00 GJ FC VS Iroha FC

Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012

Terselengaranya waktu pertandingan futsal bergulir setiap hari jum’at -Minggu, di lapangan gool futsal yang berada di Surabaya Selatan dan memiliki


(12)

standart dalam ukuran lapngannya. Di berikan waktu 1 jam dalam satu pertandingan, dalam satu hari bergulir 4-7 pertandingan yang di ikuti oleh du golongan yaitu Divisi I dan Divisi II. Divisi I (utama) di isi dengan tim-tim fulsal ternama yang telah menjuarai berbagai kompetisi antar club futsal di Jatim. Lihat lampiran 2 untuk di uraikan selengkapnya.

Tabel 1.3 Tim Futsal Divisi I Jawa Timur

NO ASAL KOTA CABANG

OLAHRAGA JUMLAH TIM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Surabaya Sidoarjo Malang Madiun Gresik Tulungagung Bangkalan, Madura Kediri Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal 4 2 1 1 1 1 1 1 Sumber : Harian Surya (2012)

Dan untuk Divisi II (kedua) di isi dengan tim-tim fulsal yang telah menjadi runner-up berbagai kompetisi antar club futsal di Jatim. Untuk tim devisi II selengkanya bisa lihat di lampiran 3.

Tabel 1.4 Tim Futsal Divisi II Jawa Timur

NO ASAL KOTA CABANG

OLAHRAGA JUMLAH TIM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Surabaya Sidoarjo Malang Lamongan Gresik Nganjuk Tulungagung Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal Futsal 3 3 3 1 1 1 1


(13)

8. 9. 10

Kediri

Bangkalan, Madura Madiun

Futsal Futsal Futsal

1 1 1

Sumber : Harian Surya (2012)

Dengan fakta yang ada, dari banyaknya club-club futsal yang ada di Surabaya maupun tingkat Jawa timur. Menandai semakin populernya olahraga futsal ini yang menyebabkan makin banyaknya intensitas pertandingan futsal dan bergulirnya liga futsal yang sudah rutin maka saat ini kota Surabaya sudah seharusnya memiliki fasilitas futsal khususnya lapangan yang memakai standart internasional dengan di dalam ruangan (indoor). Tentu disertai dengan fasilitas yang terlengkap di Surabaya, di harapkan mampu menampung bakat-bakat hebat yang dimilki Surabaya kelak bisa mencetak atlet yang berbakat. Sehingga nantinya kota Surabaya mampu memfasilitasi turnamen-turnamen futsal baik tingkat daerah maupun tingkat nasional. Turnamen tingkat nasional khususnya akan diadakan secara rutin tiap tahunnya oleh Badan Futsal Nasional (BFN) yang disebut dengan Liga Futsal Indonesia (LFI), dan Surabaya merupakan salah satu kota yang mengikutinya.

Untuk memudahkan tercapainya harapan tersebut maka fasilitas yang ada nantinya akan sesuai dengan standar cabang olahraga. Misal untuk lapangan futsal maka luas lapangan yang ada harus menyesuaikan dengan standar nasional lapangan futsal. Sehingga diharapkan warga lokal dapat memanfaatkannya selain memperhatikan fasilitas futsal center ini juga.

1.2. Tujuan Dan Sasaran Perancangan

Tujuan dirancangnya Surabaya Futsal Center di Surabaya antara lain:

 Meningkatkan mental para pemain dan sesuai dengan standar nasional yang berlaku dalam bidang olahraga futsal.

 Sebagai salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan pertandingan dalam bidang olahraga futsal.


(14)

Sasaran perancangan dari dikembangkannya obyek perancangan Surabaya Futsal Center di Surabaya antara lain:

 Menciptakan wadah yang dapat menampung berbagai fasilitas yang dibutuhkan dalam pertandingan futsal baik kejuaraan futsal tingkat daerah yang dilaksanakan secara rutin oleh Badan Futsal Daerah PSSI maupun kejuaraan tingkat nasional seperti: Liga Futsal Indonesia (LFI).

 Menyediakan sarana lapangan yang memenuhi standart kelayakan untuk mendukung prestasi olahraga dalam ruangan khususnya olah raga futsal bagi atlit Jawa Timur.

1.3. Batasan Dan Asumsi

Batasan obyek perancangan ini hanya di gunakan sebagai kompetisi nasional ataupun daerah. Selain kompetisi tersebut , stadion ini di gunakan oleh club local atau legal PSSI yang masih dalam batasan kompetisi.

Berdasarkan pedoman lapangan futsal yang berfungsi untuk dipergunakan untuk pertandingan nasional memiliki daya tampung 1000- 4000 penonton. Asumsi daya tampung pada proyek ini 2500 penonton dan terdapat 3 lapangan futsal. 1 lapangan utama dan 2 lapangan pendukung. Lapanga pendukung tersebut di gunakan pada waktu babak penyisihan tim. Sedangkan kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik pemerintah sehingga untuk kedepannya fungsi dan nilai ruang bangunan ini bernilai jual tinggi.

1.4. Tahapan Perancangan

Sub bab Metode Perancangan disini menjelaskan secara skematik tentang urutan yang dilakukan penyusun dalam menyusun laporan mulai dari tahap pemilihan judul sampai dengan laporan selesai untuk kemudian diaplikasikan pada gambar perancangan.


(15)

1.5. Sistematika Laporan

Untuk mendapatkan pengertian dan pemahaman yang sama tentang Surabaya Futsal Center di Surabaya, maka penyajian laporan ini menggunakan sistematika sebagai berikut

BAB I : Pendahuluan, yang menjabarkan mengenai latar belakang perancangan, maksud dan tujuan, ruang lingkup perancangan, metode perancangan, dan sistematika pembahasan.

BAB II : Tinjauan Obyek Perancangan, mulai dari tahap pengertian judul yang berisi pengertian tentang surabaya futsal center di masyarakat itu

Analisa Perancangan Studi Lokasi Studi Ruang

Studi Literatur Komplikasi dan analisa data

Studi Kasus

Pengumpulan data Interpretasi Judul

Gagasan ide pemilihan Judul

Gambar 1.1. Bagan tahapan perancangan

- studi literature - studi internet - studi observasi

Feed back control

Feed back control


(16)

sendiri yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pengertian baru dari rancangan. Tahap studi literatur yang berisi tentang segala data dari bermacam jenis literatur yang digunakan sebagai data penunjang yang berkaitan dengan rancangan. Tahap tinjauan obyek perancangan yang berisi dua obyek studi kasus sejenis secara fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai acuan yang menbantu rancangan nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan yang dilakukan pada studi kasus. Tahap kesimpulan studi, lingkup pelayanan yang menjelaskan pembatasan pelayanan rancanangan, serta aktivitas kebutuhan ruang dan perhitungan luasannya yang menguraikan secara rinci kebutuhan ruang yang diperlukan untuk kemudian dihitung secara pasti luasan yang dibutuhkan.

BAB III : Tinjauan Lokasi Perancangan Tinjauan Lokasi

perancangan yang menjabarkan tentang Latar Belakang Pemilihan Lokasi, Penetapan Lokasi, Keadaan Fisik Lokasi, Aksesibilitas, Potensi bangunan Sekitar, dan Infrastruktur Kota

BAB IV : Analisa Perancangan, isinya sudah mengarah ke arah lebih lanjut yaitu mulai dari analisa sampai dengan gambaran secara abstrak tentang konsep perancangan yang akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang berserta hubungannya, analisa aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi daerah sekitar. Sampai dengan diagram abstrak yang kurang lebih menggambarkan secara abstrak konsep bentukan atau lay out.


(17)

BAB II

TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1. Tinjauan Umum Perancangan

Surabaya Futsal Center merupakan salah satu gedung Olahraga dengan fasilitas yang memiliki standart Nasional Dan diharapkan kedepan akan menjadi simbol gedung olahraga untuk futsal di Surabaya. Dan dalam tinjauan umum perancangan ini akan di jelaskan tentang perngertian judul, studi literatur, studi kasus, dan analisa hasil studi.

2.1.1 Pengertian Judul

Surabaya : Merupakan salah satu kota di Indonesia yang terletak di Propinsi Jawa Timur dan menjadi ibukota propinsinya. Dengan mempunyai batas, sebelah utara yang berbatasan dengan selat Madura, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Gresik, dan sebelah timur berbatasan dengan selat madura

Futsal : Adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim. Setiap tim berisi 4 orang pemain dan 1 penjaga gawang. Yang dimainkan di lapangan dalam ruangan atau indoor. Dalam permainan futsal diperkenankan setiap tim mempunyai pemain cadangan. Perbedaan dengan sepak bola adalah pemain pengganti dan pemain yang diganti bisa bermain lagi walaupun telah menjadi pemain pengganti dan sudah pernah diganti oleh pemain lain

Center : Dalam Bahasa Indonesia adalah pusat. Pusat dapat diartikan sebagai pusat kegiatan. Yaitu suatu tempat yang di gunakan untuk kegiatan tertentu dan merupakan sebuah pusat di daerah tersebut.


(18)

Jadi Surabaya Futsal Center adalah sebuah wadah kegiatan yang berpusat di Surabaya dan dalam hal ini kegiatan yang dimaksud adalah berolahraga futsal. Dengan menggunakan standar dalam pembangunannya

2.1.2. Studi Leteratur

Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan futsal center yang sesuai dengan rancangan.

Menurut pengklasifikasian kategori pusat atau wadah suatu bidang profesi maupun aktivitas terutama bidang olahraga, maka futsal center ini menyediakan tempat bagi seluruh tim futsal Jawa Timur untuk mengadakan pertandingan.

2.1.2.1. Lapangan Futsal

A. Ukuran

Lapangan harus berbentuk bujur sangkar. Garis samping pembatas lapangan harus lebih panjang dari garis gawang:

- Standart Lapangan Nasional Minimal : 25 m x 15 m Maksimal : 42 m x 25 m - Standart Lapangan Internasional

Minimal : 38 m x 18 m Maksimal : 42 m x 28 m

Tanda Lapangan

• Lapangan ditandai dengan garis. Garis tersebut termasuk garis pembatas lapangan. Garis yang lebih panjang disebut garis samping (touched line) dan yang lebih pendek disebut garis gawang (goal line).

• Lebar garis pembatas 8 cm.


(19)

• Titik tengah ditandai pada garis setengah lapangan dan lingkaran pada titik tengah dibuat dengan radius 3 m.

B. Daerah Bebas

Lima meter ke kanan dan ke kiri dari perpotongan garis tengah dan garis samping disebut daerah bebas pandangan ke lapangan. Karena itu. Daerah bebas ini harus tetap kosong. Di luar lapangan dari daerah bebas ini meja bagi wasit dan pencatat waktu. Jarak garis lapangan dengan meja adalah 2 meter dan area bebas penonton 5 meter dari garis lapangan.

C. Daerah Penalti

Daerah Pinalti ditandai pada masing-masing ujung lapangan sebagai berikut

 Seperempat Lingkaran, dengan radius 6 m, ditarik sebagai pusat diluar dari masing-masing tiang gawang.

 Seperempat lingkaran digambarkan garis pada sudut kanan hingga garis gawang dari luar tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat

lingkaran dihubungkan dengan garis sepanjang 3,16m berbentuk

paralel/sejajar dengan garis gawang antara kedua tiang gawang tersebut.

Gambar 2.1. standart ukuran lapangan futsal Sumber : soccer majalah, 2007


(20)

D. Titik Penalti

Titik Pinalti Pertama digambarkan 6 m dari titik tengah antara kedua tiang gawang dengan jarak yang sama.

E. Daerah Pergantian Pemain

Daerah pemain cadangan terletak pada samping lapangan dengan tempat duduk tim di kedua sisi yang sama sehingga mempermudah untuk pergantian pemain.Daerah pergantian pemain terletak depan tempat duduk pemain cadangan dan dengan panjang 5 m. Daerah ini ditandai pada masing-masing sisi dengan garis yang memotong garis samping, dengan lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm digambarkan didalam lapangan dan 40 cm diluar lapangan.

Daerah Bebas berjarak 5 m dari garis tengah dan garis samping. Daerah bebas ini, secara langsung didepan pencatat waktu dan harus tetap dalam keadaan kosong dan bebas pandangan.

2.1.2.2. Gawang

Gawang harus ditempatkan pada bagian tengah dari masing-masing garis gawang. Gawang terdiri dari dua tiang gawang (goal post) yang sama dari masing-masing sudut dan dihubungkan dengan puncak tiang oleh palang gawang

Gambar 2.2. Daerah pergantian pemain Sumber : soccer majalah, 2007


(21)

secara horizontal (cross bar).Jarak antar tiang ke tiang gawang 3 m dan jarak dari ujung bagian bawah tanah ke palang gawang adalah 2 m.

Kedua tiang gawang dan palang gawang memiliki lebar dan dalam yang yang sama yakni 8 cm. Jaring dapat dibuat dari nilon yang diikat ke tiang gawang dan palang gawang dibagian belakang.

2.1.2.3. Permukaan Lapangan

Permukaan lapangan harus mulus, rata dan tidak kasar. Disarankan penggunaan kayu atau lantai parkit, atau bahan buatan lainnya. Bahwa yang harus dihindari adalah penggunaan bahan dari beton atau korn blok. Sebaiklnya gunakan lapangan yang terbuat dari wood ataupun rumput sintetis. Bagaimanapun, penggunaan lapangan berumput sintetis oleh FIFA hanya diperbolehkan untuk turnamen tingkat local tidak untuk pertandingan nasional.

2.1.2.4. Pemain

A. Jumlah Pemain.

Dalam setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.

B. Pergantian Pemain

Gambar 2.3. standart ukuran gawang Sumber : soccer majalah, 2007


(22)

Pergantian pemain dapat dilakukan sewaktu-waktu selama pertandingan. Jumlah pergantian pemain selama pertandingan berlangsung tidak dibatasi. Seorang pemain yang telah diganti dapat masuk kembali kedalam lapangan untuk menggatikan pemain lainnya. Jumlah pemain cadangan atau pemain pengganti maximum tujuh orang pemain.

Pergantian pemain dapat dilakukan pada saat bola didalam atau diluar permainan dengan mengikuti persyaratan sebagai berikut:

 Pemain yang ingin meninggalkan lapangan harus melakukannya didaerah pergantiannya sendiri.

 Pemain yang ingin memasuki lapangan harus melakukannya pada daerah pergantiannya sendiri, tetapi dilakukan setelah pemain yang diganti telah melewati batas lapangan.

 Pergantian pemain sangat bergantung kepada kewenangan wasit, apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.

 Pergantian dianggap sah ketika pemain pengganti telah masuk lapangan, dimana saat itu pemain tersebut telah menjadi pemain aktif dan pemain yang ia gantikan telah keluar dan berhenti menjadi pemain aktif.

(Sumber : Muharnanto, dasar-dasar permainan futsal, 2007)

2.1.2.5. Perlengkapan Pemain

Seorang pemain tidak boleh menggunakan atau memakai peralatan apapun yang membahayakan dirinya sendiri atau pemain lainnya, termasuk bentuk perhiasan apapun.

A. Perlengkapan Dasar

Dasar perlengkapan yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:

- Seragam atau kostum.

- Celana pendek – apabila pemain memakai celana dalam stretch pants, warnanya harus sama dengan celana pendek utama.

- Kaos kaki.


(23)

- Sepatu dengan model yang diperkenankan untuk dipakai terbuat dari kain atau kulit lunak atau sepatu gimnastik dengan sol karet atau terbuat dari bahan yang sejenisnya. Penggunaan sepatu adalah wajib.

B. Seragam Atau Kostum

- Diberi nomor antara 1 – 15 dan harus tampak pada bagian belakang kostum.

- Warna nomor harus berbeda dan lebih kontras dengan warna bajunya. - Untuk pertandingan Internasional, nomornya juga harus tampak pada

bagian depan kostum dalam ukuran yang lebih kecil.

C. Pengaman Kaki. - Secara keseluruhan pengaman kaki harus ditutup oleh kaos kaki.

- Terbuat dari bahan yang cocok (karet, plastik atau bahan sejenis). - Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

D. Penjaga Gawang

- Penjaga gawang diperkenankan memakai celana panjang, di bagian luar harus di tutup dengan kaos kaki.

- Setiap penjaga gawang memakai warna yang mudah membedakannya dari

pemain lain serta wasit.

- Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan ingin mengganti penjaga gawang, baju yang dipakai penjaga gawang pengganti, oleh pemain tersebut harus ditandai pada bagian belakang dengan nomor pemain itu sendiri.

Sumber : Muhartanto (dasar-dasar permainan futsal, 2007:26)

2.1.2.6. Lamanya Pertandingan

A. Periode Permainan

Setiap pertandingan terdiri atas dua babak, masing-masing 20 menit bersih. Artinya, saat bola mati waktu tidak dihitung.

Pada peraturan pertandingan dapat dilakukan perubahan tenteng lamanya pertamdingan. Misalnya, jumlah waktu pertandingan tidak hanya dihitung


(24)

berdasarkan saat bola hidup. Saat bola mati pun tetap dihitung. Pada turnamen untuk usia dini, lamanya pertandingan menjadi 2 kali 12 menit.

B. Time-out (Waktu Sela)

Setiap Tim berhak meminta waktu untuk Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out:

- Para pelatih tim diberikan wewenang meminta kepada pencatat waktu untuk time-out selama satu menit.

- Time-out selama satu menit dapat diminta setiap saat, tetapi hanya diperkenankan jika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola).

- Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lainnya berbeda dari yang digunakan oleh wasit.

- Ketika time-out diberikan, para pemain harus tetap berada didalam lapangan. Jika selama masa time-out itu mereka ingin menerima instruksi dari ofisial tim, cara ini hanya dapat dilakukan hanya pada garis pembatas lapangan (garis samping) - yang sejajar dengan tempat duduk Tim dan pemain cadangan. Ofisial yang memberikan instruksi tidak boleh memasuki lapangan.

- Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua tim tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out.

- Pada saat time out tidak diperbolehkan pergantian pemain.

2.1.2.7. Standart Kenyamanan Pengamat

Kenyamanan pandangan pengamat perlu diperhtikan agar pengunjung merasa nyaman dan dapat leluaa untuk melakukan pengamatan terhadap hasil karya seni rupa tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain :

- Kenyamanan pandangan horizontal

Batas standart : 30º - 30º ke kiri dan ke kanan

(untuk duduk dan berdiri)


(25)

- Kenyamanan pandangan vertical

Standart : 20º ke atas dan 40º ke bawah

- Kenyamanan pandangan pengamatan

Horisontal : 45º - 45º ke kiri dan ke kanan

Vertikal : 20º - 20º ke atas dan ke bawah

- Ukuran dan jarak pandang

Tinggi dan jarak pandang ke obyek koleksi juga menentukan kenikmatan melihatnya.

2.1.2.8. Tribun

Wilayah tempat duduk yang nyaman

- Panjang tempat duduk 0.5 m

- Kedalaman tepat duduk 0.8 m

- Bidang tempat duduk 0.35 m

- Bidang lalu lintas 0.45 m

Wilayah tempat duduk dan tempat berdiri dibagi dengan pembatas. Setiap 750 kursi memiliki 1 m lebar jalan cadangan (tangga,bagian muka) minimal 1,00 m. Wilayah tempat berdiri

- Lebar tempat berdiri 0.45 m - Panjang tempat berdiri 0.4 m

Kompleks terbesar untuk tamu terhormat terdapat kursi yang bias digerakkan pada tribun pada bagian atas.

Gambar 2.4 Tribun (sumber: Neufert Arsitect Data)

Gambar 2.5 Tribun VIP (sumber: Neufert Arsitect Data)


(26)

2.1.3. Studi Kasus 2.1.3.1. Gool Futsal A. Aspek Lokasi

Gool Futsal ini berada di wilayah timur dari pusat kota Surabaya. Dan berada dikawasan perdagangan. Berlokasi di Jalan Jagir no.100, komplek pertokoan manga dua, Wonokromo, Surabaya dan dekat dengan gedung direktorat jendral pajak Surabaya. Lapangan futsal dijadikan salah satu tempat pertandingan tim futsal Jawa TImur disetiap musimnya. Selain itu gool futsal ini dilengkapi dengan fasilitas untuk beristirahat sejenak, makan dan minum. Berikut ini merupakan lokasi dan siteplan dari lapangan futsal ini

Gambar 2.6 Lokasi Gool Futsal (Sumber : www.maps.google.co.id, 2012)

Gool futsal ini merupakan tempat pertandingan liga futsal antar tim se Jawa Timur di mana mereka bertanding memperebutkan juara.

B. Aspek Kuantitas

- Pengguna

Pengguna dari Gool Futsal disini ialah para tim untuk bertanding, penonton laga pertandinga futsal, pengguna lapangan sewa. Dimana pengunjung gool futsal menonton dengan duduk di tribun yang telah disediakan. Penonton dan


(27)

Recepsionist

penggunan lapangan sewa tersebut dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, eksekutif muda, pihak penggelola gool futsal, maupun masyarakat umum lainnya.

- Aktifitas

Aktifitas dari bangunan ini layaknya lapangan yang selalu terbuka untuk umum, menerima kunjungan dari semua kalangan jam operasional dari pukul 09.00 – 24.00 WIB.

- Fasilitas/Program Rancangan

Fasilitas dari gool futsal disini ialah ruang pelayanan(receptionist), dimana ruang ini merupakan ruang public sebagai ruang penerimaan ataupun administrasi yang ruangannya tidak bersekat namun dibedakan oleh ketinggian ± 20 cm. Selain itu terdapat lapangan sewa sebagai tempat bermain untuk penghilang penat, pertadingan kecil (sparing) yang dilengkapi dengan alas lapangan dari terbuat dari wood. Ada pula café yang merangkap sebagai tempat istirahat untuk pengunjung yang ingin menikmati nuansa alami dengan tempat yang terbuka. Adanya ruang ganti para pemain lebih ternaungi dan terjaga akan keamanan barang dan privasi mereka. Lalu ada ruang pengelola, ruang terbuka sebagai tempat nongkrong dapur, toilet, dan area parkir.


(28)

- Besaran Ruang

Gool futsal bukan bangunan dengan tatanan massa namun bagunan ini adalah

single building.

Lapangan Sewa Pujasera

PINTU MASUK MEJA RESEPSIONIS

LOBI

TRIBUN R. OFFISIAL

LAPANGAN CAFE

RUANG GANTI

Gambar 2.8 Alur organisasi Ruang Sumber: Dok pribadi, 2012 Gambar 2.7 Fasilitas Gool Futsal


(29)

Gambar 2.9 Tampak Depan

Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012

Tabel 2.1 Besaran Ruang Gool Futsal

NO. FASILITAS JENIS RUANG KAPASITAS LUAS 1 Fasilitas

utama

- Lapangan Futsl utama 10 orang 850 m2

2 Fasilitas penunjang

- R. Ganti

- Bangku Cadangan

20 orang 10 orang

300 m2 55 m2

3 Fasilitas publik

- Tribun - Cafe

500 orang 50 orang

1000 m2 100 m2 4 Fasilitas

servis

- Toilet - Parkir motor

- Parkir mobil

10 orang 400 kendaraan 30 kendaraan

50 m2 800 m2

360 m2 Sumber : Hasil pengamatan lapangan, 2012

B. Aspek Kualitas 1) Tampilan

Bangunan Gool Futsal ini merupakan bangunan bermasa satu atau disebut dengan single building. Pada fasad bangunan Gool Futsal ini terlihat pengolahan pada sisi depan dengan permainan corak warna yang contras tapi tetap satu, Dimana pada bagian sisi depan tersebut juga terlihat garis atap yang melengkung sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa bangunan ini adalah tempat olahraga sepak bla kecol atau sering disebut futsal.


(30)

Gambar 2.10 Interior tribun

Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2012

Gambar 2.11 Interior lapangan Sumber: Hasil pengamatan lapangan, 2). Interior

Interior bangunan Gool Futsal ini berbeda-beda tergantung fungsi ruang. Untuk bagian lapangan pertandingan liga dan lapangan sewa meminimalisir penggunaan sekat permanen, hanya tiang-tiang kolom baja sebaga pembatas antara lapangan pertandingan dan lapangan sewa yang didesain seperti kolom pada umumnya. Kolom pada interior pada lapangan ini berbentuk bulat. Tidak ada dinding masif yang mengelilingi lapangan ini kecuali pada daerah café atau pujasera dengan menggunakan material kaca sebagai material dinding. Dengan adanya tribun kayu pada bagian sisi kiri lapangan ini juga di fungsikan sebagai pembatas antara ruang luar dan interior bangunan, penghawaan yang digunakan adalah penghawaan alami sehingga udara bebas keluar masuk pada bangunana ini. Penggunaan warna pada alas lapangan menggunakan warna biru yang memberikan pantulan cahaya pada siang hari dan untulk pencahayaan pada malam hai menggunakan pencahayaan buatan. Untuk Penggunaan material lantai (diluar lantai lapangan ) menggunakan plesteran , dan untuk struktur memakai struktur rangka baja dengan pewarnaan garis-garis lengkung yang berwarna merah pada atap dan kolom sehingga tidak terlihat monoton pada interior. Akan terlihat bagus lagi pada saat malam hari, pada malam hari corak warna yang terdapat pada sisi depan bagian lapangan terlihat dapat mementulkan cahaya dari lampu sehingga membawa kesan yang gemerlap dan mewah (lihat gambar 2.12).


(31)

Gambar 2.12 Ruang Luar

Sumber :Hasil penmgamatan lapangan, 2012 3). Ruang Luar

Ruang luar bangunan Gol Futsal ini merupakan areal parkir pengunjung didepan bangunan. Sehingga tidak langsung berbatasan dengan jalan utama jagir wonokromo,

Area ruang luar bangunan banyak pepohonan karenakan bangunan ini tidak berada di kawasan high rise building dengan dikelilingi oleh pedestrian, perkerasan jalan dan rendahnya aktivitas.

4). Pola Tatanan Massa

Bangunan ini merupakan single building yang berlantai 1. Yang membedakan ialah penataan ruang luarnya dan penataan program ruangnya.

Gambar 2.13 Massa Gool Futsal

Sumber : Analisa dan hasil pengamatan lapangan, 2012 office

Repc.

tribun Lapan

gan sewa

T r i b u n cafe

Lapangan Futsal Utama

lobi

Pintu masuk


(32)

Gambar 2.14 Lokasi DBL Arena Sumber: www.deteksibasketball.com 2.1.3.2 DBL Arena

A. Aspek Lokasi

DBL Arena yang terletak di Surabaya bagian selatan, yang tepatnya satu komplek dengan Gedung Graha Pena Jawa Pos Group tepatnya Jl A. Yani, Surabaya tersebut berkapasitas 4.000 penonton dan akan ditingkatkan lagi menjadi 5.000 penonton. Gedung ini dirancang untuk memuaskan tiga customer, yaitu sponsor, pemain, dan penonton. Gedung ini mempunyai tiga lantai, yaitu lantai dasar gedung digunakan untuk parkir, lantai pertama berupa atrium yang luas, sedangkan lapangan basket berada di lantai teratas.

Memiliki kondisi akses yang strategis, karena berada di kawasan ramai penduduk, berada di depan gedung graha pena, sehingga mudah dicari untuk menuju ke area DBL Arena, pintu masuk dan sirkulasi lancer. Kekurangan yang dimiliki karena lokasi ramai penduduk dan berada di jalan utama untuk mencapai kota sehingga sering terjadi kemacetan didepan gedung DBL Arena. Berikut ini merupakan lokasi dan siteplan dari lapangan futsal ini


(33)

Meliki kondisi akses yang strategis, karena berada di daerah padat penduduk, berada di samping gedung Graha Pena dan Kampus Brawijaya Surabaya, sehingga mudah dicari untuk menuju di DBL Arena, pintu masuk dan sirkulasi lancer, kekurangan yang dimiliki karena lokasi berada di padat aktivitas sehingga sering menimbulkan macet di depan Gedung DBL Arena.

B. Aspek Kuantitas

- Pengguna

Pengguna dari DBL Arena disini ialah para tim bertanding, penonton laga pertandingan, pengguna fasilitas penunjang. Dimana pengunjung DBL Arena menonton dengan duduk di tribun yang telah disediakan. Penonton dan penggunan fasilitas pununjang tersebut dari berbagai kalangan, seperti mahasiswa, eksekutif muda, pihak penggelola gool futsal, maupun masyarakat umum lainnya.

- Aktifitas

Aktifitas dari bangunan ini layaknya lapangan yang selalu terbuka untuk umum, menerima kunjungan dari semua kalangan jam operasional dari pukul 09.00 – 22.00 WIB.

- Fasilitas DBL Arena

- Tempat Fitnes

- foodcourt

- Atrium

- Ruang pameran

- Loket Area

- Gedung pameran

- Museum DBL Arena

- Area parkir

- Rung ganti pemain - Ruang Panitia - Ruang wasit

- Ruang ganti tim yel-yel

- Ruang VIP


(34)

Tempat Fitnes Food court

Atrium

B. Aspek Kualitas 1). Pola Tatanan Massa

Bangunan ini merupakan single building sehingga tidak memiliki pola massa seperti tatanan massa. Namun berpola ruang linear.

loket Area

Gambar 2.16 Tatanan Ruang lt 1 Sumber: www.deteksibasketball.com

Gambar 2.15 Fasilitas DBL Arena Sumber: www.deteksibasketball.com


(35)

Gambar 2.17 Tampilan Depan Sumber: www.deteksibasketball.com 2). Tampilan

Tampilan bangunan dari DBl Arena ini mengandalkan penggunaan beton sebagai simbul kekokohan olahraga , tapi dedesain sedemikian rupa untuk memperlihatkan unsur kuat kemoderenan bangunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Tampilan entrance yang lebih menonjol ke depan dibanding bangunan utamanya ialah sebuah penekanan dan seolah-olah museum ini terpisah badan dengan bangunan yang ada di belakannya. Padahal mreka merupakan 1 bangunan, apalagi dipertegas dengan desain, pmilihan warna, dan material. Pemilihan warna beton pada dinding-dinding penyelimut bagunan membuat kesan bangunan yang kokoh dan megah. Pewarnaan dengan finishing warna putih juga membuat bangunan ini terkesan monumental selayaknya stadion mewah luar negeri. tampilan bangunan ini sukses mengecoh pengunjung memberi modern pada DBL Arena ini.

3). Ruang luar

Ruang luar bangunan DBL Arena merupakan pedestrian way yang langsung berbatasan langsung dengan jalan utama kota Surabaya. Sehingga tidak ada areal parkir pengunjung didepan bangunan, namun berada di basement area,


(36)

.

Area ruang luar bangunan juga dibatasi dengan pepohonan dikarenakan bangunan ini belum berada di kawasan high rise building dengan dikelilingi oleh perkerasan jalan dan padat aktivitas.

2.1.4. Analisa Hasil Studi

Dari hasil 2 studi kasus diatas, dapat diihat perbandingan yang mencolok baik itu pada segi pengguna hingga pola massa. Hal ini dikarenakan letak maupun fungsi bangunan yang berbeda sehingga mempengaruhi penataan rancangan bangunan yang berbeda pula. Agar lebih jelas, perbandingan studi bangunan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah in

ASPEK Gool Futsal, Surabaya DBL Arena, Surabaya Lokasi

Jalan jagir Wonokromo no 100 . (komplek perdagangan manga dua)

Jalan A. Yani (komplek Gedung Graha Pena Jawa Pos Group)

Jarak dengan permukiman

Untuk jarak dengan permukiman penduduk cukup jauh sehingga aman untuk penduduk apabila terjadi kerusuhan

Memiliki jarak yang jauh karena memang terletak di komplek perkantoran. Sehingga memang telah di rancang sedemikian rupa untuk segi keamanannya Akses yang

mudah di jangkau

Cukup mudah di jangkau karena terletak di jalan arteri primer darah Surabaya Selatan

Sangat mudah karena terletak di jalan propinsi (Jl. A. Yani). Semua

kendaraan bisa

Semua kendaraan bisa masuk ke dalam komplek ini karena

Semua kendaraan bisa masuk karena memang jalan yang Gambar 2.18 Tampilan Dari Luar

Sumber: www.deteksibasketball.com


(37)

menjangkau memiliki jalan yang lebar dan memiliki parkir yang luas

melalui DBL arena sangat mendukung untuk semua jenis kendaraan

Dekat dengan fasum (pendidikan stasiun/

terminal / bandara,dll)

Dekat dengan stasiun wonokromo, terminal joyoboyo. Dan jauh dari fasilitas pendidikan

Dekat dengan stasiun komuter dan fasilitas pendidikan yaitu UNESA, UNIBRA

Dilewatikendaraan umum

Karena memang dekat dengan terminal maka kendaraan umum dipastikan akan melewati komplek gool ini

Terdapat Bus kecil,kereta komuter, dan mikrolet yang setiap hari melintasi depan DBL arena

Memiliki lahan yang cukup untuk menampung massa

Cukup untuk memenuhi kebutuhan ruang

Memiliki lahan yang cukup untuk menampung keramaian massa

Sesuai peruntukan lahan

Di kawasan perdagangan jasa dan jauh degngan pemukiman

Terletak di kawasan perkantoran, pendidikan dan perumahan

Pola Massa

Single building (1 lantai).

Pola ruang liner

Single building (3 lantai).

Pola ruang radial.

Fasilitas

lapangan

R. resepsinist

R.ganti pemain

R. offical

Tribun

Outdoor space

Ruang service (KM/WC, musholla, dll)

Lobi

Museum

Lapangan

R. Panitia

Aula Pameran

Basement R.ganti

R.VIP

foodcourt

Tempat Fitnes

R. loket

Ruang service (KM/WC, musholla, dll)

Pengguna

Penonton pertandingan, tim bertanding, pengelola dan penyewa fasilitas pendukung (lapangan sewa).

Tim bertading, pengelola, penonton pertandingan, tim yel-yel. Pengu jung pameran dan pengunjung museum.

Lighting

Menitik-beratkan pada penataan

lighting soft (lampu tungsten) yang mengarah langsung kepada area pertandingan dengan lighting utama

downlight di plafon. Beberapa ruangan seperti ruang ganti dan

Menitik-beratkan pada penataan lighting soft (lampu tungsten) yang mengarah langsung kepada barang koleksi/pameran dengan

lighting utama downlight di plafon. Pendingin ruangan


(38)

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan

Dalam tinajauan khusus perancangan ini dibahas tentang penekanan perancangan,lingkup pelayanan, aktifitas dan kebutuhan ruang, perhitungan luasan ruang, dan program ruang. Sehingga dalam penyusunannya akan berguna untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan ruang dan besaran lahan yang diperlukan sehingga lahan tidak terbuang sia-sia.

ruang offical menggunakan lampu terang flouresencent

untuk membantu penerangan dalam akifitas.

mengunakan AC agar dapat menjaga kelembapan ruangan, dan kenyamana pengunjung Utilitas pada beberapa ruangan terlihat langsung namun dikemas secara estetis (selang pendingin ruangan, lampu sorot besar, dll).

Tampilan Luar

Pada Gool Futsal ini terlihat pengolahan pada sisi depan dengan permainan corak warna contras. Pada bagian sisi depa terlihat garis atap melengkung .

Memainkan kekokohan kolom dan warna dinding putih dengan atap khas sebuah tempat olahraga.

Interior

Tidak ada dinding-dinding masiv konsep yang diandalkan outdor. Menggunakan plesteran untuk lantai memberikan kesan alami.

Nuansa modern.Lantai mengunakan kerakmik-keramik kilau mewah warna putih dan abu-abu. DBL Arena bermain dengan warna soft yaitu putih dan yang mengesankan kemewahan didalam Dengan perpaduan

lighting


(39)

2.2.1 Penekanan Perancangan

Futsal Center ini nantinya akan berbentuk bangunan tunggal karena memang difungsikan hanya untuk manaungi olahraga futsal. Sehingga tidak perlu membutuhkan site yang luas.

2.2.2 Lingkup Pelayanan

Lingkup pelayanan yang di fokuskan untuk Futsal Center ini adalah untuk kalangan profesional dan pemula. Sehingga bisa digunakan untuk kepentingan pertandingan seperti liga futsal Jawa Timur dan bila tidak ada pertandingan maka futsal center ini bisa disewakan untuk kepentingan permainan biasa.

Untuk yang tergabung dalam klub yang mengikuti liga futsal Jatim mereka telah tergabung dalam naungan PSSI Jatim yang bertindak sebagai induk organisasi. Liga futsal Jatim ini terdiri dari 2 divisi yaitu divisi 1 dan divisi 2.

Bagi mereka yang kalangan umum bisa menggunakan futsal center ini. Mereka adalah yang menyewa futsal center sebagai tepat pertandingan persahabatan. Dan mereka tidak tergabung dalam lembaga olahraga. Sehingga mereka harus menyewa dan menggunakan sesuai dengan jam yang mereka sewa

2.2.3 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang

Berdasarkan kriteria batasan dan asumsi proyek yang direncanakan, maka akan dibahas mengenai aktifitas dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu pada evaluasi studi literatur dan studi kasus.

Tabel 2.3 Aktivitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang

No Pemakai

Bangunan Aktifitas

Kebutuhan Ruang

Fasilitas


(40)

atlet  Bertanding

 Ganti kostum

 Menyimpan Barang

 Pemanasan

 Beristirahat

 Mengatur strategi

 Diperiksa kesehatan

& pengobatan

 Lapangan

 Rg. Ganti

 Loker

 Rg.Pemansan

 Rg.Istirahat  Rg.Pertemuan teknis  Rg.Kesehatan Fas.Olahraga Pelatih/ Offisial

 Mendampingi atlet

 Ganti

 Beristirahat

 Memberi pengarahan

 Memeriksa kesehatan & mengobati

 Tribun Ofisial

 Rg.ganti

 R.istirahat

 Rg.Pertemuan teknis

 Rg.Kesehatan 2  Pengunjung

 Penonton  Membeli tiket

 Melihat pameran

 Makan dan minum

 Membeli barang

 Berkumpul

 Pengobatan khusus

penonton

 Menonton

pertandingan

 Buang air

 Parkir kendaraan

 Beribadah

 loket

 Rg. pamer

 Foodcourt

 Gerai toko

 Atrium

 Rg.P3K

 Tribun

 Toilet

 Tempat parkir

 mushola Fas. Penuinjang Service  Tamu undangan

 Melihat pameran

 Makan dan minum

 Membeli barang

 Berkumpul

 Buang air

 Beribadah

 Menunggu

 Rg. pamer

 Foodcourt

 Gerai toko

 Atrium  Toilet  Mushhola  Rg.VIP Fas. Penunjang Service

Fas. Tamu

Undangan Fas. Kesehatan


(41)

 Wartawan  Mengambil berita dan gambar

 Mewawancarai

 Area bebas pengambilan gambar

 Rg.Konf pers

Fas. Media

3. Pengelola

 Manager  Menerima tamu

 Memimpin

perusahaan

 Mengadakan rapat

 Rg. Tamu

 Rg. Manager

Rg. Rapat

Fasilitas Kantor Pengelola

 Sekretaris  Mengetik  Rg. Sekretaris

 Kep. Bidang

 Mengawasi  Rg. Kep Bidang

 Sub.Bidang  Melakukan kegiatan  Rg. Subbid

 Staf admin  Melakukan kegiatan administrasi

 Menyimpan arsip

 Rg. Admin

 Rg. Arsip

 keamanan  menjaga keamanan  Rg. Keamanan

4. Operator

 Operator  Mengoprerasikan alat

 Memonitoring

 Rg.operator

 Computer room

Fas. Media

 Penyiar  Membawakan berita

olahraga

 Rg.Komentator

 Rg.Siaran

 Mekanik ME

 Merawat dan

membenahi ME

bangunan

 Rg. ME

 Rg. Panel

 Rg. Genset

service


(42)

2.2.4. Perhitungan Luasan Ruang

Berdasarkan criteria proyek yang direncanakan, selanjutnya akan dibahas aktifitas dan kebutuhan ruang. Pembahasan mengacu beberapa studi literature yang dipakai adalah :

Sumber Buku :Neufert Architects’s Data = NAD

Analisa :

SRV = Survey

ASM = Jumlah yang diasumsikan perencana

Tabel 2.4 Perhitungan Luas Bangunan

A. Fasilitas Olahraga Kelompok Fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas/ Jumlah Kebutuhan/ Satuan

Sumber Luasan

Lap.Utama 1 unit

840 m2 NAD 840

Tribun Umum 2400 unit 0,5 m2 NAD 1250

Tribun VIP 100 unit 0,5 m2 SRV 50

Tribun VVIP 65 unit 0,5 m2 SRV 25

Tribun Ofisial 2 unit 2.5 m2 SRV 5

Rg.Ganti dan

Bilas 2 unit

45 m2/tim

ASM 90

Loker 20 unit 0,5 x 20 = 10 NAD 10

Rg.Pemanasan

2 unit 1 unit = 24

m2 ASM 46

Rg.Pemain

2 unit 1 unit = 20

m2 NAD 40

Rg.Pelatih

/Ofisial 2 unit

1 unit = 10

m2 NAD 20

Rg. Wasit 1 unit 60 m2 ASM 60

Rg.Pertemuan

teknis 2 unit

1 unit = 12

m2 NAD 24

Rg.Istirahat 2 unit 27 m2/tim ASM 54


(43)

Jumlah 2700 Sirkulasi 60% 1620 Total 4320

B.. Fasilitas Kebugaran Kelompok Fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas/ Jumlah Kebutuhan/ Satuan

Sumber Luasan

Sauna 4 unit

1 unit (4,4 m2) 4 x 4,4 =

17,6

NAD 17,6

R.mesage 16 unit 16 x 8 =

128 m2 ASM 128

Jumlah 145.6 Sirkulasi 40% 58.24 Total 203.84

C. Fasilitas Kesehatan Kelompok Fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas/ Jumlah Kebutuhan/ Satuan

Sumber Luasan

Rg.Dokter 2 unit

(3 org) 6x2+12 m

2

NAD 12

Rg.Perawatan 2 unit

(3 org)

2 m2 / org x 3

= 6x2=12 NAD 12

Emergensi room

2 unit

(4 org) 6x2=12 m

2

NAD 12

Rg.Rekondisi 2 unit

(4 org) 5x2=10 m

2

ASM 10

Jumlah 46

Sirkulasi 40% 18.4


(44)

D. Fasilitas Media Kelompok Fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas/ Jumlah Kebutuhan/ Satuan

Sumber Luasan

Loby Media 1 unit

(90 org) 1,08m2/org NAD 90.8

Rg.Konf pers 1 unit

(50 org) 1 m2/org NAD 50

Rg. Kontrol CCTV

1 unit

(8 org) 4 m

2

/org NAD 32

Rg.Komentator (siaran)

1 unit

(10 org) 4 m

2

/org NAD 40

Rg.Operator 1 unit 200 m2 ASM 200

Computer room pers

1 unit (30 org)

1,5 m2/org x

30 = 45 NAD 45

Area rekam

Gambar 4 unit 6m

2

/unit ASM 24

Jumlah 481.8

Sirkulasi 40% 192.72 Total 674.52

E. .Kantor Pengelola Kelompok fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan (M2) Kantor

pengelola R.Manager 1 unit 40 m

2

SRV 40

R.Ass Manager 1 unit 35 m2 SRV 35

Sekretaris 1 unit 35 m2 SRV 35

R.kep bidang 1 unit 5

orang 4m

2

/orang SRV 20

R.subbid 1 unit 5

orang 4m

2

/orang SRV 20

Staff/karyawan 20 orang 4m2/orang SRV 80


(45)

20 orang

Toilet

6 WC 4 urinoir 4wastafel

2 m2/WC 0,3 m2 0,3

m2/wastafel

NAD 14.4

Jumlah 284.4

Sirkulasi 40 % 113.76

Total 398.16

F. Fasilitas Tamu Undangan Kelompok Fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas/ Jumlah Kebutuhan/ Satuan

Sumber Luasan

Rg.VVIP 1 unit

(65 org)

130 m2 NAD 130

Loby 1 unit

(100 org)

10.8 m2 NAD 108

Toilet 2 WC

4 urinoir 2wastafel

2 m2/WC 0,3 m2

0,3 m2/wastafel

NAD 6.72

Jumlah 244.72 Sirkulasi 40% 97.89

Total 342.6

G. Fasilitas Pendukung Kelompok fasilitas Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah Kebutuhan /Satuan

Sumber Luasan (M2) Fasilitas

Pendukung Foodcourt 2 unit

154 x 2=

308.75 m2 ASM 308.75

Atrium 1 unit 0.5 x 1250 =

625 m2 ASM 625

Hall penonton 4 unit 4 x 75 = 300 ASM 300

Gerai toko 12 unit 15.75 x 12 =


(46)

H. Service Kelompok fasilitas

Fasilitas Ruang Kapasitas /jumlah

Kebutuha n /Satuan

Sumber Luasa (M2) Service

Musholla

1unit mushola 40orang 6 tempat wudlu @0,75

2 m2/orang

0,75 x 6 = 4,5 m2

NAD 84,5

Gudang 1 unit 15m

2

/ unit SRV 30

R.Keamanan 2 unit

40.25x@2=

80.5 ASM 80.5

R.Genset 1unit 2 genset 1genset

8m2 NAD 16

R,Tandon 2 unit 15m

2

/ unit SRV 30

R.panel 1 unit=2 panel

20m²

NAD 20

Fitnes Area 1 unit 155 m2 ASM 155

Rg.P3K 2 unit 30x2=60 m2 NAD 60

Loket 15 unit 15 m2 NAD 15

Kontrol tiket 4 unit 3.5 @4= 14

m2 NAD 14

R.informasi 1 unit 40 m2 ASM 40

R.Pamer 2 unit 243 m2 SRV 243

Jumlah 1939.75 Sirkulasi 60 % 1163.85


(47)

R,Trafo 2 unit 15m2 / unit SRV 30

Toilet 32 WC

16 urinoir 16 wastafel

2 m2/WC 0,3 m2

0,3 m2/wastafel

NAD 73.6

Jumlah 364.6

Sirkulasi 40 % 145.84 Total 510.44

2.2.5Program Ruang

Perhitungan luas ruang disusun berdasarkan jumlah dan standar satuan terkecil dari masinh-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada masing-masing ruang. Dan secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel dibawah ini

Tabel 2.5 Program ruang

Fasilitas Olahraga 4320 M2

Fasilitas Kebugaran 203.84 M2

Fasilitas Kesehatan 64.4 M2

Fasilitas MEdia 674.52 M2

Fasilitas Pengelola 398.16 M2

Fasilitas Tamu Undangan 342.6 M2

Fasilitas Pendukung 3103 M2

Service 510.44M2


(48)

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

3.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Latar belakang dalam pemilihan lokasi Surabaya futsal center di Surabaya ini karena Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hal ini terlihat dengan semakin meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga futsal.

Dengan fakta yang ada, semakin populernya olahraga futsal ini yang menyebabkan makin banyaknya intensitas pertandingan futsal dan bergulirnya liga futsal yang sudah rutin maka saat ini kota Surabaya harus memiliki fasilitas futsal khususnya lapangan yang memakai standart nasional dengan di dalam ruangan (indoor). Tentu disertai dengan fasilitas yang terlengkap di Surabaya, di harapkan mampu menampung bakat-bakat hebat yang dimilki Surabaya kelak bisa mencetak atlet yang berbakat. Sehingga kota Surabaya mampu memfasilitasi turnamen-turnamen futsal baik tingkat daerah maupun tingkat nasional.

Sebagai pertimbangan pemilihan lokasi site Surabaya futsal center ini didasarkan pada beberapa syarat – syarat umum yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi tersebut. Dimana syarat-syarat tersebut memudahkan penentuan site yang tepat dalam pelaksanaan serta keberhasilan obyek perancangan. Adapun syarat – syarat tersebut antara lain :

- Kedekatan dengan pemukiman penduduk

- Kedekatan dengan fasilitas umum (pendidikan, terminal, dll) - Cara pencapaian ke lokasi

- Semua kendaraan bisa melewatinya

- Tingkat pengguna social ekonomi..

- Ketersediaan lahan yang cukup untuk menampung aktifitas


(49)

bersih, serta saluran kota sehingga dapat mendukung aktifitas utilitas bangunan.

3.2. Penetapan Lokasi

Lokasi site ditetapkan atas berbagai pertimbangan di atas. Lokasi site berada di kawasan perumahan dan pendidikan yang berada di Jalan Lingkar Dalam, Surabaya Surabaya.

Berdasarkan tuntutan obyek rancangan pemilihan lokasi proyek, maka perlu diperhatikan hubungan fungsional seperti yang ada pada sub bab sebelumnya. Sehinga dipilih 3 lokasi site (jl.lingkar dalam, jl. A.yani, Jl.Kertajaya) yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pemilihan lokasi bangunan Surabaya futsal center. Dari ketiga site yang ada tersebut akan dipilih satu site yang paling sesuai dengan kriteria untuk fungsi bangunan Surabaya futsal center, Sebagai berikut:

- Kedekatan dengan pemukiman dan pendidikan.

- Kedekatan dengan fasilitas umum (pendidikan, terminal, dll) - Cara pencapaian ke lokasi

- Dapat dilewati semua kendaraan - Tingkat pengguna social ekonomi.

- Ketersediaan lahan yang cukup untuk menampung aktifitas

- Ketersediaan jaringan utilitas kota seperti, jaringan listrik, telepon, air

bersih, serta saluran kota sehingga dapat mendukung aktifitas utilitas bangunan.

Pada pilihan lokasi pertama

yaitu Jalan A.yani Surabaya. Dari segi lokasi, merupakan lokasi yang sangat strategis karena berada di selatan kota yang daerah komersial jasa. Dengan


(50)

tingkat ruang terbuka yang cukup karena selain lahan yang luas, namun juga view yang tidak sempit atau terhimpit oleh gedung tingkat tinggi yang berlebihan. Kawasan ini merupakan kawasan pemerataan kota Surabaya Selatan sehingga apabila ada proyek baru harus mneyesuaikan dengan konteks lingkungan yang ada.

Pada pilihan lokasi kedua yaitu kawasan Pakuwon Indah – distrik Lidah Wetan Surabaya. Dari segi lokasi, merupakan lokasi yang cukup potensial dan strategis karena berada di kawasan perdagangan – jasa Surabaya Barat. Dengan tingkat ruang terbuka yang cukup tinggi karena didaerah yang tingkat kepadatan bangunannya tidak seperti kawasan Surabaya Pusat. Apabila disesuaikan dengan kebutuhan ketenangan pengguna bangunan, maka lokasi ini cukup tenang karena tidak berada di tepi koridor jalan utama.

Pada pilihan lokasi ketiga yaitu Jalan Ketajaya Surabaya. Dari segi lokasi, merupakan lokasi yang cukup potensial dan cukup strategis karena berada di

Gambar 3.2 Lokasi II Jalan Lingkar Dalam, Surabaya

Barat


(51)

timur kota namun berada di kawasan permukiman. Tingkat kebutuhan ruang terbuka pada jalan ini kurang dengan view yang kurang luas sehingga pengolahan ruang luar (ruang terbuka) tidak dapat optimal.

Dari ketiga lokasi yang diusulkan, akan diambil perbandingan mengenai pencapaian letak lokasi, tingkat ekonomi, penyediaan tanah, aktifitas penunjang, jaringan infrastruktur, dan arus lalu lintas.

Tabel 3.1 Hasil Penilaian pada 3 Pilihan Lokasi Tapak di Surabaya

N

o Kriteria Jl. A.yani Jl. Lingkar Dalam Jl. Kertajaya

1.

Berdekatan dengan pemukiman

Berdekatan dengan perdagangan – jasa

kota Surabaya Selatan dan merupakan jalan provinsi (salah satu jalan mencapai kota)

2

Berdekatan dengan pemukiman dan perdagangan – jasa kota Surabaya Barat

(jalan Lingkaran Dalam).

3

Berdekatan dengan perdagangan – jasa kota Surabaya Timur

(jalan Kertajaya). 3 2. Kedekatan dengan fasum (terminal,sta siun dll) Dekat dengan stasiun komuter 3

Berdekatan dengan terminal kecil lontar 2

Jauh dari terminal dan stasiun 1

3. Akses Pencapaian

Mudah di capai karena berada di

jalan provinsi kendala sering

terjadi krodit. 2

Lalu lintas ramai karena berada di dalam kawasan perbelanjaan kota

sSurabaya Barat 3

Lalu lintas sedang karena berada di jalur

arteri sekunder kota. 1 4. Semua kendaraan bisa melewati

Berada di jalan provinsi sehingga semua kendaraan bisa mmelewati

3

Tidak semua kendaraan bisa masuk tetapi dilewati dengan

kendaraan imum

2 Tidak semua kendaraan bisa melewati 2

5.

Tingkat Ekonomi Pengguna

Umum karena wilayah selatan kota

Surabaya yang mempunyai wilayah

pemerataan kota. 3

umum karena berada di wilayah perbelanjaan ,perumahan dan pendidikan kawasan Surabaya Barat. 3

Kalangan menengah ke atas karena berada di kawasan perdagangan –

jasa Surabaya Pusat Timur.


(52)

6. Ketersediaa n lahan

cukup karena berada di kawasan Selatan

kota Surabaya. 2

Cukup luas untyuk memenuhi kebutuhan

ruang .

3

Tidak terlalu luas sehingga tidak maksimal untuk memenuhi kebutuhan

ruang

1

7. Jaringan utilitas Sudah terdapat jaringan utulitas kota 3 Adanya jaringan utilitas kota yang memadahi sehingga

dapat mendukung aktifitas

3

Terdapat jaringan utilitas kota yang

memadahi

3

18 19 14

Analisa Penulis, 2012

Keterangan : 3 : Sangat baik

2 : Cukup baik 1 : Kurang

Berdasarkan hasil perbandingan lokasi tersebut di atas, maka lokasi yang ditetapkan yaitu berada di kawasan Surabaya Barat yaitu daerah Lidah Wetan berada di jalan Lingkar dalam, mempunyai nilai yang tertinggi dari nilai perbandingan lokasi tersebut memiliki nilai yang terbesar ( 19 )

3.3. Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1. Eksisting Site

Lokasi Surabaya futsal center terletak di Jl. Lingkar Dalam, Surabaya Barat, tepatnya berada di depan Universitas Surabaya. Wilayah ini sendiri memiliki luas ± 2,2 Ha. Untuk kawasan Lidah Wetan yang menjadi lokasi Surabaya futsal center Konstruksi Bangunan di Surabaya memiliki fisik :

Batas wilayah

 Utara : Jl.Boulevard Family

 Selatan : Perumahan

 Barat : Jl.Lingkar Dalam


(53)

Gambar 3.4. Lokasi Tapak

Sumber : Peta Garis Pemerintah Kota Surabaya

Data kondisi eksisting secara administrative sebagai berikut :

 Kelurahan : kel lidah wetan

 Kecamatan : wiyung

 Kotamadya : Surabaya

 Provinsi : Jawa Timur

3.3.2 Aksesibilitas

Berdasarkan pertimbangan tingkat kepadatan lalu lintas dan lebarnya badan jalan, maka Jl.Lingkar Dalam paling sesuai apabila dijadikan koridor utama jalan dimana disana diletakkan main entrance bangunan. Jalur pencapaian yang jelas dengan berbagai jenis jalan, yaitu

 Jalan Lingkar Dalam-Jalan Boulevaed Darmo (arteri primer) dengan lebar 14 m merupakan akses utama regional, yang menghubungkan lokasi perencanaan kawasan Surabaya Barat dari Jalan Wiyung, Jalan Lidah Wetan dan Jalan Darmo Boulevard.


(54)

 Jalan Boulevard family (sekunder) dengan lebar 7 m merupakan akses yang menghubungkan lokasi perencanaan dengan kawasan perumahan garaha family kawasan Surabaya Barat.

Keterangan : : arus dua arah (bolak balik)

: satu arah

3.3.3 Potensi Lingkungan

Potensi bangunan atau potensi alam yang berkarakter pada lingkungan sekitar tapak ini ialah sarana perdagangan dan permukiman yang dekat denga fasilitas pendidikan, Sedangkan potensi alam tersebut antara lain adanya, jalur hijau, dan danau di sekitar tapak ini.

3.3.4 Infrastuktur Kota  Utilitas

Infrastuktur pada lokasi site sangat bangus seperti utilitas seperi air bersih masih bisa didapatkan melalui pipa PDAM.

Gambar 3.5 Gambar Aksesibilitas Sumber : Penulis, 2012

Bisa di capai dari JL.wiyung, lebar jalan 8 meter

Dari Jl.wiyung k JL lingkar dalam lebar jalan 14 m Dicapai dari

jl.HR.muhamma d dan Jl darmo boulevard ( jalan utama)

Lebar jalan 7m


(55)

 Drainase

Pada tapak saluran drainase atau pembuangan air kotor pada daerah ini telah tersedia dengan baik.

 Listrik

Kebutuhan daya listrik di wilayah perencanaan untuk fasilitas umum. Kebutuhan listrik di daerah ini sudah tersedia dengan cukup baik.

 Telepon

Jaringan telepon di daerah ini sudah terpasang sehingga memudahkan komunikasi.

 Penangan sampah

Untuk penangan sampah di lokasi sangat baik karena tersedianya TPS ( tempat pembuangan sampah ) di jalan bukit indah lontar dan graha famili yang dekat dengan lokasi site.

 Jalan

Kondisi jalan pada lokasi sudah memiliki kesesuaian dengan persyaratan proyek. Jalan di sekitar lokasi sudah diaspal sehingga memudahkan pencapaian.

3.3.5 Peraturan bangunan setempat

Berdasarkan RDTRK kota administrative Surabaya Barat, diperoleh data tentang batasan tapak sebagai berikut :

 KDB : 60 - 70%

 KLB : 200 %


(56)

Gambar 3.6 Gambar Besaran GSB dalam site Sumber : Penulis, 2012


(57)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Site

Analisa site mempunyai peranan yang cukup besar didalam perencanan maupun dalam perancangan, dimana disini didalam penganalisaan fisik site disini dapat digunakan sebagai penentuan zonning, perletakan pintu masuk, arah hadap bangunan, maupun tampilan bangunan.

4.1.1 Analisa Aksebilitas

Analisa ini menguraikan tentang proses pencapaian (aksesibilitas) yang menentukan letak pintu masuk akibat analisa pencapaian tersebut. Dalam hal ini proses pencapaian juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat kepadatan lalu lintas, kondisi eksisting awal site, kondisi alam site, luas lahan, lebar-tidaknya badan jalan di sekeliling site, arah transportasi, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan penentuan Main Entrance (ME) dan Side Entrance (SE) pada site.

Gambar 4.1 Titik Pemilihan Entrance

C

B


(58)

Keterangan : : titik alternatif untuk entrance

: arus kendaraan dua arah : arus kemdaraan satu arah

Di lokasi perancangan, sirkulasi di sekitar tapak menggunakan jalan primer yaitu melalui koridor jalan lingkar dalam, bukit darmo bulervard dan jalan babatan yang didominasi oleh dua arah baik dari arah jalan lingkar dalam, bukit darmo bulervard dan jalan babatan yang memiliki tingkat arus padat. selain itu untuk menuju site juga bisa di lakukan dengan melewati jalan arteri seperti jalan graha family untuk pencapaian akses menuju tapak.

Dan untuk pertimbangan perletakan ME dan SE sebaiknya dibuat terpisah agar tidak menimbukan kemacetan di dalam maupun luar site. Untuk mengetahui letak SE dan Me maka perlu dilakukan penilaian terlebih dahulu. Penilaian dilakukan dengan beberapa aspek yang dipertimbangkan, yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Penilaian Pemilihan Entrance

N o

Pertimbangan pemilihan

Analisa titikA Analisa titik B Analisa titik C

1 Ruang yang memiliki potensi sebagai titik pandang pengamat untuk mengenali obyek Dari luar kedalam bangunan mudah dikenali dari arah

jl.Darmo boulevard 3 mudah dikenali dari arah jl.Darmo

boulevard 3

Dapat dikenali dari arah jl.boulevard family (graha family) 2

2 Mudah dijangkau

Mudah dijangkau dari Jl.Darmo boulevard sebagai jalan yang memiliki arus padat 3 Mudah dijangkau tapi berada di pertigaan ditakutkan terjadi kecelakaan 2 Mudah dijangkau dari arah perumahan graha family 3

3 Aman di capai Mudah di capai dari arah jl.Darmo

3 Berada di pertigaan Jl.lingkar

1 Aman dicapai dari arah perum.Graha 3 C B A


(59)

boulevard sebagai arus lalu

lintas padat

dalam dan Jl.boulevard

family

family dan Jl.lingkar

dalam

Total 9 6 8

Sumber : Analisa Penulis, 2012

Keterangan : 3 : baik sekali. 2 : cukup.

1 : kurang sekali.

Berdasarkan penilaian di atas maka letak entrance terletak pada titik A dan C. Sehingga untuk penetapan main entrance (ME) jatuh pada titik A dan site entrance (SE) pada titik C. Titik A dijadikan ME karena arus kedatangan orang baik jalan kaki maupun berkendara lebih sering dari arah utara, oleh sebab itu titik A dijadikan ME.

Gambar 4.2 Analisa Aksesibilitas

Keterangan : Satu arah

Dua arah (bolak-nalik)

Entrance Site

C(SE

B


(60)

4.1.2. Analisa Iklim

Merupakan penganalisaan terhadap kondisi iklim yang berada dilokasi perancangan. Dimana dalam penganalisaan tersebut untuk mengetahui arah gerak matahari, angin, curah hujan sebagai pertimbangan didalam merancang obyek perancangan. Dalam penganalisaan iklim ini ada beberapa bahasan terkait dengan obyek perancangan, diantaranya :

4.1.2.1. Orientasi matahari.

Lokasi dari site merupakan wilayah yang beriklim tropis. Sementara arah hadap dari site, pada jalan utama (Jalan Lingkar Dalam) menghadap arah barat.

.

Gambar 4.3 orientasi matahari

Pada gambar 4.2 di atas menunjukkan arah matahari dari timur ke barat sehingga membutuhkan penyelesaian agar bangunan tidak mendapatkan radiasi matahari secara berlebihan. Karena tapak menghadap ke arah timur dibutuhkan solusi untuk penyelesain tapak dari radiasi matahari agar bangunan dapat berfungsi secara optimal.

Untuk penyelesain bangunan terhadap radiasi matahari adalah dengan membuat sebuah pemecahan solusi terhadap radiasi cahaya matahari dengan orientasi bukaan pada jendela yang dimaksimalkan ke arah timur dan barat, agar


(61)

ruang dalam tidak menerima radiasi panas yang berlebihan, maka diperlukan penyelesaian desain berupa alat pembayangan buatan pada bangunan sehingga meminimalkan radiasi matahari.

 Maksimalkan bukaan – bukaan yang menghadap arah Timur-Utara. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan pemanfaatan terang langit sebagai pencahayaan alami pada obyek perancangan. Sehingga meminimalkan pemakaian tenaga lampu listrik dalam ruangan untuk penghematan pemakaiannya.

4.1.2.2. Analisa Angin

Pada lokasi site, sebagian besar lahan dipengaruhi oleh angin local, hal ini karena pada sekitar lokasi kondisi serta arah anginnya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya dimana jarang bangunan bertingkat disekeliling site.

Gambar 4.4 Analisa angin

Keterangan : = Arah angin lokal

= Arah angin musim

Kondisi angin ini akan berlangsung pada pagi hari sampai malam hari hari. Tetapi, karena bangunan merupakan fasilitas umum dengan jenis bangunan olahraga dan beroperasi pada pagi ataupun malam hari, maka angin yang paling


(62)

berpengaruh pada bangunan ialah angin lokal, angin yang berhembbus dari arah barat , timur dan selatan

Untuk mengurangi kecepatan angin yang terlalu tinggi, maka diperlukan sebuah penghambat angin ( wind break ). Wind break disini berupa pohon–pohon yang dapat mengurangi kecepatan angina.

4.1.2.3. Analisa Curah Hujan

Untuk menanggulangi curah hujan maka atap bangunan dibuat dengan atap miring. Sementara, site memiliki tanah yang tidak berkontur, karena tanah pada site hanya sedikit memiliki kemiringan lahan antara 0% sampai 3%. Kemiringan lahan ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengalirkan air hujan ke luar site, sehingga pada bagian depan lahan akan diberikan saluran tepi jalan untuk menghindari adanya genangan pada area site.

Gambar 4.5 Analisa curah hujan

4.1.3. Analisa lingkungan sekitar

A. view

Pada gambar 4.6 potensi view pada site dimanfaatkan sebagai orientasi pemandangan bagi pengguna Surabaya futsal center View terbaik berada pada


(63)

arah barat, yang berupa danau. Pada arah timur memiliki view baik berupa vegetasi dan bangunan pemukiman.

Untuk dapat memaksimalkan potensi view diperlukan pendaerahan/zoning yaitu dengan meletakkan area servis pada view baik dan oreintasi pembukaan ke arah view terbaik yang sangat diutamakan bagi Surabaya futsal center.

Keterangan :

+++

: Baik. : Dari luar ke dalam.

+++

: Sedang. : Dari Dalam ke luar. ++++ : Kurang.

B. Kebisingan

Faktor kebisingan yang terjadi disekitar site memiliki tingkat kebisingan yang relatif sedang bahkan kurang. Hal ini terlihat dari tingkat kepadatan arus lalu lintas yang ada disekitar site.

Gambar 4.6 Analisa View sumber : Analisa Penulis, 2012

++++++

++++

+++++

++++

++++++ +++


(64)

Pada jalan Lingkar Dalam memiliki tingkat kepadatan arus lalu dari lintas yang sedang, sedangkan pada sisi utara dan selatan site memliki tingkat kepadatan arus lalu lintas yang kurang. Selain itu tingkat kebisingan yang relatif sedang bahkan kurang tersebut pada lingkungan sekitar site juga dikarenakan tidak adanya faasilitas umum lainnya atau aktivitas yang menimbulkan kebising

Ket : : Bising sekali : Sedang : Tidak bising.

4.1.4. Analisa Zoning

Merupakan pengelompokkan zona–zona kebutuhan ruang yang akan digunakan oleh pemakai atau pengguna didalam obyek perancangan. Dimana pengelompokkan zona–zona tersebut memberikan batas–batas terhadap fungsi-fungsi ruang yang ada dalam obyek perancangan.

Dalam penentuan zonning ini, perlu adanya beberapa pertimbangan dalam menentukan letak zonning tersebut didalam site, diantaranya area loby masuk dalam kategori zona public sehingga terletak di depan dekat dengan area parkir pengunjung, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan akses masuk dalam gedung. Area tiket masuk juga dalam kategori zona public.

Gambar 4.7 Analisa Kebisingan

ME SE


(1)

76

• Pemadam Ringan (Fire Extinguisher), merupakan pemadam berisi bahan kimia yang dapat digunakan dengan cara dibawa.

5.2.8.6 Konsep Jaringan Listrik Dan Genset

Dalam merancang sebuah gedung harus memperhatikan jaringan listrik. Instalasi listrik perlu dipersiapkan dalam bangunan karena untuk menunjang seluruh kegiatan yang ada. Pada bangunan ini Sumber listrik utama berasal dari PLN, yang disalurkan melalui gardu utama kemudian di teruskan ke ruang – ruang. Untuk melayani kebutuhan listrik dalam keadan darurat digunakan genset.

5.2.8.7 Konsep Penangkal Petir

Penangkal petir merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk menangkal petir yang menyambar dengan menyalurkannya ke dalam tanah. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sistem penangkal petir yaitu faktor ekonomis, memperhatikan keserasian arsitekturnya dengan tetap menjaga keamanan teknis, serta ketahanan terhadap mekanis dan terhadap korosi. Salah satu sistem yang digunakan adalah sistem faraday dengan menghubungkan kawat tembaga ke saluran arde didalam tanah, sistem ini efisien namun memerlukan biaya yang cukup mahal.


(2)

BAB VI

APLIKASI PERANCANGAN

6.1 Aplikasi Tampilan

Aplikasi tampilan dari Surabaya Futsal Center di Surabaya ini menggunakan langgam Arsitektur modern. Untuk bangunan ini menggunakan tampilan yang terkesan monumental dengan ekspos kolom struktur pada tampilannya. Ekspose struktur ini di ambil dari sifat laba yang aktif. Kolom yang terekspose merupakan metoda tangible Methapor dari elemen laba-laba yaitu

kaki pada laba yang mampu menompang badannya dan di terapkan pada ide bentuk tampilan, dapat dilihat di bawah ini :

Selain itu Adanya Kisi-kisi dan penataan kaca merupakan penghalang panas dari arah barat bangunan yang mengadopsi dari fungsi bulu-bulu kecil pada kaki laba yang melindungi hewan tersebut dari licinnya permukaan dan memperlihatkan keberadaan ruang service bangunan sebagai salah satu sifat laba yang cenderung aktif yang berfungsi untuk mempermudah orientasi orang menuju dalam bangunan.

Gambar 6.1 Aplikasi Tampilan I Sumber : Analisa Penulis (2013)


(3)

78 6.2 Aplikasi Rancang Massa Tunggal

Surabaya Futsal Center di Surabaya menerapkan massa bangunan “single

building” dengan penempatan main entrance bangunan pada arah barat yang menghadap langsung ke arah Jalan Lingkar Dalam.. Penggunaan warna-warna cerah sesuai dengan karakter aktif dari laba-laba. menggunakan permainan warna-warna yang cerah maka hal ini diterapkan pada bangunan agar dapat dinikmati secara visual dan mempunyai gaya tarik tersendiri.

6.3 Aplikasi Ruang Luar

Penentuan arah hadap bangunan dilihat dari lingkungan sekitar dan view terbesar dari site sehingga penentuan perletakkan main entrance terletak pada Jl. Lingkar Dalam karena memiliki tingkat kepadatan yang tinggi. Sedangkan untuk perletakkan pintu keluar ada 2 pintu, pintu pertama pada jl.Lingkar Dalam berada pada Jl. Boulevart Family yang terletak pada area belakang site. Diberikan 2 pintu keluar agar tidak terjadi krodit dalam site saat pertandingan telah selesai.

Perletakan parkir pengunjung berada pada 3 sisi bangunan, untuk mempermudah akses masuk pada bangunan diberikan dengan adanya drop off pada bagian depan bangunan. Drop off tersebut dibedakan antara pengunjung dan pemain.

Gambar 6.3 Aplikasi Bentuk Massa Bangunan Sumber : Analisa Penulis (2013)


(4)

6.2Aplikasi Ruang Dalam

Surabaya Futsal Center di Surabaya ini dirancang memiliki 2 lantai, untuk lantai pertama dibagi menjadi 3 area, yaitu : area publik (loby pengunjung, marcendise area, loket area), area semi privat (kantor pengelola) dan area privte (area pertandingan, ruang pemain dan wasit). Sedangkan pada lantai 2 terdapat tribun penonton yang mengelilingi lapangan pertandingan dan beberapa ruangan seperti foodcourt, R.VIP . Dan untuk area service berupa parkir terdapat pada luar bangunan.

IN OUT

OUT

Gambar 6.4 Aplikasi Ruang Luar Sumber : Analisa Penulis, 2013

Gambar 6.5 Aplikasi Ruang Dalam Sumber : Analisa Penulis, 2013


(5)

80 6.5Aplikasi Struktur dan Material

Surabaya futsal Center menggunakan sistem struktur kolom balok pada badan bangunan dengan bahan beton bertulang. Untuk struktur atap menggunakan struktur atap space truss dan diekspose dengan bahan baja. Menggunakan material atap onduline.

6.6Aplikasi Ruang Dalam

Ruang dalam / interior Surabaya Futsal Center terdapat tribun yang mengeliling lapangan pertandingan. Adanya dinding penyekat antara blok-blok tribun yang berfungsi sebagai mengantisipasi terjadinya keributan. Untuk plafond pada area pertandingan memperlihatkan ekspose struktur atap. Dan untuk lantai / material lapangan menggunakan teraflex yang mudah perawatannya.

Gambar 6.6 Potongan Sumber : Analisa Penulis, 2013

Gambar 6.7 Aplikasi Ruang Dalam Sumber : Analisa Penulis, 2013


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Antonides, C. Anthony, “Poetic of Architecture : Theory of Design”

Elviana, Eva (2011), “Panduan Penulisan Proposal Tugas Akhir Program Studi Arsitektur”, UPN Veteran Jatim: Surabaya.

Ernst, Neufert (1995), “Data Arsitek Edisi Edisi Kedua Jilid 1”, Erlangga: Jakarta..

Ernst, Neufert (1992), “Data Arsitek Edisi Kedua Jilid 2”, Erlangga: Jakarta.

Dimensi manusia & ruang interior, 2003

Harisah, Afifah. 200.Eklektisisme Dan Arsitektur Eklektik. UGM perss, Yogjakarta

Harian kompas 2011, “Liga Futsal Daerah” Surabaya.

Makowski, Z.S. 1988. Konstruksi Ruang Baja. ITB Bandung.

Muhartanto. 2007. Dasar-dasar Permainan futsal. PT.Kawan Pustaka Poerba, H . 1992. Utilitas Bangunan. Djambatan : Jakarta

Soccer majalah (2007). Gramedia : Jakarta

T. White, Edward (2002) “Analisa Tapak”, Diterjemahkan oleh Kelompok Tujuh Delapan, Jakarta

www.deteksibasketball.com, “Tentang facilities DBL Arena”, Update 12 Mei 2009, akses 16 April 2012.