PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG.

(1)

i

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK

KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagaian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Teknik Elektro

Disusun oleh : AGUS RAMELAN

E.0451.1103176

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

ii

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Oleh : Agus Ramelan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan

© Agus Ramelan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang .

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

iv

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

Agus Ramelan NIM. 1103176


(5)

v

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Agus Ramelan, Enjang Akhmad Juanda, dan Wawan Purnama Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Dr. Setiabudi 207, Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejenuhan siswa dalam sistem pembelajaran konvensional yang hanya tatap muka dengan didominasi metode ceramah antara guru dengan siswa. Di sisi lain fasilitas perangkat komputer dan koneksi internet di SMKN 2 Kota Bandung sudah sangat memadai untuk penerapan pembelajaran berbasis online. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan Social Learning Network berbasis Schoology yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental, dengan desain one-group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar untuk aspek kognitif, lembar penilaian afektif, lembar penilaian psikomotor, dan angket evaluasi pembelajaran bagi guru dan siswa. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tahapan penerapan Social Learning Network berbasis Schoology melalui dua tahap utama, yaitu studi pendahuluan dan pengembangan media. Penerapan Social Learning Network berbasis Schoology berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini terbukti melalui N-Gain dan rata-rata hasil belajar dari masing-masing aspek, yaitu untuk aspek koginitif diperoleh N-Gain 0,6686, untuk aspek afektif diperoleh 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75, dan untuk aspek psikomotorik hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Respon siswa dan guru sangat baik terhadap penerapan Social Learning Network berbasis Schoology. Hal ini terbukti berdasarkan hasil angket evaluasi siswa yang menunjukkan nilai rata-rata 81,59 % dan angket evaluasi guru sebesar 82,22 %.


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Pencipta, Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung”.

Penulis menyusun skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro. Skripsi berisi tentang analisis hasil belajar siswa dengan Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung.

Penulis sangat menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan wawasan pengetahuan berbagai pihak pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga yang terdapat dalam skripsi ini dapat dijadikan wawasan baru bagi semua pembaca. Aamiin.

Bandung, Agustus 2015


(7)

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Ibu Dr. Hj. Budi Muyanti, M.Si selaku Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia sewaktu penulis menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. Enjang A. Juanda, M.Pd, MT. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, memberikan arahan, memberikan dorongan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

3. Bapak Wawan Purnama, S.Pd, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memberikan arahan, memberikan dorongan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Drs. Yoyo Somantri, ST selaku Ketua Program Pendidikan S1 Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Elektronika Industri sekaligus selaku Ketua Koordinator Skripsi Konsentrasi Elektronika Industri yang telah memberikan arahan saat pengajuan proposal skripsi.

5. Seluruh dosen Departemen Pendidikan Teknik Elektro yang telah memberi ilmu dan arahan selama masa studi.

6. Bapak Komar dan Ibu Sri yang telah banyak membantu penulis.

7. Bapak Drs. Asep Tatip Yani, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 2 Bandung.

8. Bapak Achdijat Supriady ST., selaku Guru Pamong yang telah memberikan banyak bimbingan pada saat berlangsungnya pengajaran serta masukan-masukan yang berkenaan dengan penampilan mengajar maupun bimbingannya dalam penyusunan Perangkat Administrasi Guru.

9. Bapak Drs. Bambang Trisno, M.Sie., selaku dosen pembimbing dari Universitas Pendidikan Indonesia yang selalu memberikan dukungan dan motivasi selama melakukan Program Pengalaman Lapangan.

10.Bapak Sukarna S.Pd.,M.Si.,S.ST., yang selalu membimbing Praktikan selama kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Bandung.

11.Bapak Dede Indra Cahyadi, ST. Selaku Ketua Prodi Teknik Komputer dan Informatika SMK Negeri 2 Bandung.

12.Seluruh staf, guru serta karyawan di lingkungan SMK Negeri 2 Bandung. 13.Ibu Hanifah Rahmatillah, S.Pd. atas segala bimbingan dan arahannya yang

sangat membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL maupun penelitian.

14.Bapak Hasan Nur Arifin, S.Pd. atas segala bimbingan dan arahannya yang sangat membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL maupun penelitian.

15.Bapak Ibu Guru Prodi TKI SMKN 2 Kota Bandung atas segala bimbingan dan arahannya yang sangat membantu penulis dalam melaksanakan kegiatan PPL maupun penelitian.


(8)

viii

16.Keluarga Besar KIR SMK Negeri 2 Bandung dengan pembimbing Bapak Agus Hendrik, S.Pd.

17.Rekan Praktikan UPI yang telah bersama-sama melaksanakan kegiatan PPL di SMK Negeri 2 Bandung.

18.Semua siswa dan siswi SMK Negeri 2 Bandung, khususnya siswa-siswi kelas X TKI 1, X TKI 3, X TKI 2, dan X TKI 4.

19.Orangtua tercinta Alm. Bapak Sutimin dan Ibu Surati yang selalu mendoakan dan memberi motivasi kepada penulis.

20.Kakak-adik tercinta Kartikasari dan Desi Tri Wulandari yang selalu menghibur penulis.

21.Keluarga Besar UKM LEPPIM UPI yang telah menjadi rumah baru bagi penulis untuk belajar dan menyalurkan asa di dunia penelitian.

22.Sahabat-sahabat yang selalu memberi motivasi dan membantu penulis memperbaiki skripsi.

23.Teman-teman PTE B 2011, Elind 2011, DPTE 2011, HME FPTK UPI, dan DPTE FPTK UPI yang menjadi teman seperjuangan dan penghibur. 24.Seluruh pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi.

Penulis panjatkaan doa semoga Allah SWT memberikan imbalan atas segala bantuan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi.


(9)

(10)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Agus Ramelan, Enjang Akhmad Juanda, dan Wawan Purnama Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia Jalan Dr. Setiabudi 207, Bandung

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejenuhan siswa dalam sistem pembelajaran konvensional yang hanya tatap muka dengan didominasi metode ceramah antara guru dengan siswa. Di sisi lain fasilitas perangkat komputer dan koneksi internet di SMKN 2 Kota Bandung sudah sangat memadai untuk penerapan pembelajaran berbasis online. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan Social Learning Network berbasis Schoology yang diterapkan pada kelas eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental, dengan desain one-group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes hasil belajar untuk aspek kognitif, lembar penilaian afektif, lembar penilaian psikomotor, dan angket evaluasi pembelajaran bagi guru dan siswa. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tahapan penerapan Social Learning Network berbasis Schoology melalui dua tahap utama, yaitu studi pendahuluan dan pengembangan media. Penerapan Social Learning Network berbasis Schoology berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini terbukti melalui N-Gain dan rata-rata hasil belajar dari masing-masing aspek, yaitu untuk aspek koginitif diperoleh N-Gain 0,6686, untuk aspek afektif diperoleh 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75, dan untuk aspek psikomotorik hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75. Respon siswa dan guru sangat baik terhadap penerapan Social Learning Network berbasis Schoology. Hal ini terbukti berdasarkan hasil angket evaluasi siswa yang menunjukkan nilai rata-rata 81,59 % dan angket evaluasi guru sebesar 82,22 %.


(11)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF SOCIAL LEARNING NETWORK BASED SCHOOLOGY TO IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES ON THE SUBJECT OF

BASIC PROGRAMMING AT DEPARTMENT OF COMPUTER AND INFORMATION ENGINEERING VOCATIONAL HIGH SCHOOL 2 BANDUNG

Agus Ramelan, Enjang Akhmad Juanda, and Wawan Purnama Faculty of Technology and Vocational Education

Indonesia University of Education Setiabudi Street 207, Bandung

ABSTRACT

This research is motivated by the saturation of students in conventional learning system that only face-to-face with a predominantly lecture style between teachers and students. On the other hand the facilities of computer and internet connections in SMKN 2 Kota Bandung is very adequate for the application of online-based learning. The purpose of this research to determine whether the application of the Social Learning Network-based Schoology applied to the experimental class can improve student learning outcomes. The method used in this study is a pre-experimental method, with the design of one-group pretest-posttest. The instrument used is the achievement test for cognitive, affective assessment sheet, psychomotor assessment sheet and questionnaire evaluation of learning for teachers and students. The results say that the stages of the implementation of the Social Learning Network based Schoology through two main stages, namely the preliminary study and the developmently of media. The Implementation of Social Learning Network based Schoology significant effect on improvement of learning outcomes in the cognitive, affective, and psychomotor. This is evident through the N-Gain and the average learning outcomes of each aspect, namely to aspects of cognitive obtained N-Gain 0.6686, for the affective aspect acquired 75% of students gained an average value affective learning outcomes is greater than Minimum value completeness criteria (KKM) is 75, and psychomotor aspects of learning outcomes for more than 75% of students gained an average value psychomotor learning outcomes greater than the minimum completeness criteria (KKM) is 75. The Response of students and teachers to Implementation Social Learning Network-based Schoology is excellent. This is proven by the results of student evaluation questionnaires which showed average value of 81.59% and a questionnaire evaluation of teachers by 82.22%.


(12)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Asumsi Penelitian ... 5

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Media Pembelajaran ... 7

B. Social Learning Network ... 8

C. Social Learning Network Berbasis Schoology ... 11

D. Tinjauan Hasil Belajar... 16

E. Penelitian Terkait Mengenai Penggunaan Schoology sebagai Social Learning Network ... 19


(13)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Metode dan Desain Penelitian ... 22

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Prosedur dan Alur Penelitian ... 25

F. Instrumen Penelitian ... 29

G. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ... 35

H. Teknik Analisis Data Penelitian ... 35

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Tahapan Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology ... 44

1. Tahapan Penelitian ... 44

2. Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology ... 48

B. Pengaruh Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik ... 59

1. Pengaruh Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Ranah Kognitif ... 59

2. Pengaruh Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Ranah Afektif ... 64

3. Pengaruh Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology Terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Ranah Psikomotorik ... 67

4. Hasil Uji Hipotesis ... 70

C. Respon Siswa dan Guru Terhadap Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology ... 74

1. Respon Siswa Terhadap Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology ... 74

2. Respon Guru Terhadap Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology ... 76


(14)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 79 A. Simpulan ... 79 B. Rekomendasi ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(15)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Validitas Soal ... 31

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal ... 32

Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran ... 33

Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda ... 34

Tabel 3.5 Tingkat Ketercapaian Media ... 37

Tabel 3.6 Kriteria Gain Normalisasi ... 38

Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi ... 39

Tabel 3.8 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif ... 41

Tabel 3.9 Konversi Skala Likert ... 42

Tabel 3.10 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Psikomotor ... 42

Tabel 3.11 Tingkat Ketercapaian Tanggapan... 43

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 46

Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 47

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Intrumen ... 47

Tabel 4.4 Hasil Expert Judgement Isi ... 58

Tabel 4.5 Skor Pretest Kelas Eksperimen ... 59

Tabel 4.6 Skor Pretest Kelas Eksperimen ... 61


(16)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Preteset ... 64

Tabel 4.9 Data PenilaianAspek Afektif ... 65

Tabel 4.10 Kriteria Penilaian Aspek Afektif ... 66

Tabel 4.11 Deskripsi Data Afektif ... 66

Tabel 4.12 Data Penilaian Aspek Psikomotor ... 68

Tabel 4.13 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotor ... 69

Tabel 4.14 Deskripsi Data Psikomotor... 69

Tabel 4.15 Hasil Angket Evaluasi Siswa ... 74


(17)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Halaman Awal Fitur Courses pada Schoology ... 12

Gambar 2.2 Tampilan Halaman Inti Fitur Courses pada Schoology ... 13

Gambar 2.3 Tampilan Halaman Inti Fitur Groups pada Schoology ... 14

Gambar 2.4 Tampilan Halaman Inti Fitur Resources pada Schoology ... 15

Gambar 2.5 Perbandingan Spesifikasi Schoology, Moodle, dan Edmodo ... 16

Gambar 3.1 Macam-macam Metode Penelitian Eksperimen ... 22

Gambar 3.2 Diagram Blok Penelitian ... 23

Gambar 3.3 Alur Penelitian ... 27

Gambar 3.4 a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya ... 39

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Utama atau Beranda Schoology ... 48

Gambar 4.2 Tampilan Utama Halaman Pendaftaran pada Schoology ... 50

Gambar 4.3 Laman Pendaftaran pada Schoology ... 51

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Pembuatan Kelas pada Schoology... 52

Gambar 4.5 Tampilan Laman Selayang Pandang ... 53

Gambar 4.6 Tampilan Laman Materi Pembelajaran ... 53

Gambar 4.7 Tampilan Laman Motivasi ... 54

Gambar 4.8 Tampilan Laman Dokumentasi ... 55


(18)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

Gambar 4.10 Tampilan Pemberitahuan Tugas Masuk (Tepat Waktu atau

Terlambat) Tampilan Laman Selayang Pandang ... 56

Gambar 4.11 Tampilan Penilaian Tugas secara Langsung pada Web ... 57

Gambar 4.12 Tampilan Laman Diskusi ... 57

Gambar 4.13 Diagram Hasil Nilai Rata-Rata dan Gain Hasil Belajar Siswa ... 62

Gambar 4.14 Histogram Data Afektif ... 67

Gambar 4.15 Histogram Data Psikomotor ... 70

Gambar 4.16 Uji Hipotesis Pihak Kanan Aspek Kognitif ... 71

Gambar 4.17 Uji Hipotesis Pihak Kanan Aspek Afektif ... 72


(19)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

A-1 Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen A-2 Soal Uji Coba Instrumen

A-3 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen A-4 Lembar Jawaban Uji Coba Instrumen A-5 Hasil Uji Validitas

A-6 Hasil Uji Reliabilitas

A-7 Hasil Uji Tingkat Kesukaran A-8 Hasil Uji Daya Pembeda LAMPIRAN B

B-1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian B-2 Soal Instrumen Pretest/Posttest B-3 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian B-4 Lembar Jawaban Instrumen Penelitian B-5 Lembar Instrumen Afektif

B-6 Lembar Instrumen Psikomotorik

B-7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

B-8 Modul Pembelajaran Sistem Kontrol Pengulangan Dalam Bahasa Pemrograman C++

LAMPIRAN C

C-1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen C-2 Hasil Posttest Kelas Eksperimen


(20)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiv

C-3 N-Gain Ternormalisasi

C-4 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen C-5 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

LAMPIRAN D D-1 Silabus

D-2 Perhitungan Manual Uji Validitas D-3 Perhitungan Manual Uji Reliabilitas

D-4 Perhitungan Manual Uji Tingkat Kesukaran D-5 Perhitungan Manual Uji Daya Pembeda D-6 Perhitungan Manual Uji Normalitas D-7 Perhitungan Manual Uji Hipotesis D-8 Tabel-tabel Statistik

LAMPIRAN E

E-1 Format Wawancara Siswa E-2 Format Wawancara Guru E-3 Lembar Expert Judgement

E-4 Angket Evaluasi Siswa E-5 Angket Evaluasi Guru LAMPIRAN F

F-1 Lembar Bimbingan Skripsi

F-2 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing F-3 Surat Izin Penelitian


(21)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi memberikan berbagai dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan. Teknologi informasi yang dewasa ini menjelma sebagai kebutuhan penting manusia memberikan berbagai fasilitas yang mempermudah aktivitas kehidupan termasuk pada aspek pendidikan. Pendidikan formal, informal, dan non formal dapat menikmati fasilitas teknologi informasi dari yang sederhana sampai yang canggih. Teknologi komputer dan internet, mulai dari perangkat lunak maupun perangkat keras memberikan banyak tawaran dan pilihan bagi dunia pendidikan untuk menunjang proses pembelajaran para peserta didik. Keunggulan yang ditawarkan bukan saja terletak pada faktor kecepatan untuk mendapatkan informasi, namun juga fasilitas multi media yang dapat membuat belajar lebih menarik melalui visual secara interaktif. Sejalan dengan perkembangan teknologi internet, banyak kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) pada bulan Mei 2014 menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia. Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun (Kominfo, 2014). Data tersebut menunjukkan bahwa, masyarakat Indonesia terutama generasi muda nya telah terbiasa menggunakan fasilitas internet. Selanjutnya tinggal optimalisasi penggunaan media internet dalam menunjang kemudahan aktivitas manusia, salah satunya di dalam sistem pendidikan. Penggunaan internet dalam sistem pendidikan dapat berupa penggunaan internet sebagai media pembelajaran atau yang lebih dikenal sebagai sistem E-Learning. Sistem E-Learning ini merupakan proses penyampaian program pembelajaran, pelatihan atau pendidikan secara elektronik, yaitu


(22)

2

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melibatkan penggunaan komputer atau alat elektronik (misalnya telepon seluler) dalam berbagai cara untuk menyediakan bahan-bahan pelatihan, pendidikan atau pembelajaran. Sistem E-Learning membuat siswa dapat berbagi materi, pertanyaan dengan guru secara langsung melalui media yang sama dengan guru. Sistem E-Learning yang diharapkan dapat menjadi complement sistem pembelajaran konvensional memiliki manfaat dan kekurangan.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kota Bandung merupakan sebuah sekolah kejuruan menengah atas dengan tiga program kejuruan yaitu Teknik Mesin, Teknik Komputer dan Informatika, dan Seni Rupa. Pada saat pelaksanaan Program Latihan Profesi (PLP), penulis diberikan amanat untuk membantu proses pembelajaran pada mata pelajaran Pemrograman Dasar kelas X (sepuluh) semester dua. Pertama kali bertugas, penulis melakukan observasi mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil pengamatan awal menyebutkan bahwa proses pembelajaran pada umumnya masih dilaksanaan secara konvensional dan belum mengoptimalkan peran internet sebagai media pembelajaran. Memang sudah ada mata pelajaran yang membahas mengenai penggunaan internet sebagai media pembelajaran yaitu mata pelajaran simulasi digital. Namun hasil pengamatan penulis menyebutkan bahwa materi praktik dalam pembelajaran simulasi digital belum diaplikasikan secara intensif pada mata pelajaran lainnya. Secara kemampuan baik sumber daya manusia maupun fasilitas sebetulnya peserta didik sangat potensial untuk dilibatkan dalam pembelajaran berbasis E-Learning. Penulis mencoba menggali faktor lain mengenai kurang dioptimalkan internet sebagai media pembelajaran, sebagai sampelnya penulis melakukan wawancara dan observasi di kelas X TKI I pada pembelajaran pemrograman dasar. Hasilnya menyebutkan bahwa sebetulnya peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran berbasis penggunaan teknologi internet, namun tidak banyak guru yang secara berkelanjutan menerapkan sistem pembelajaran ini. Selain itu sistem pembelajaran berbasis internet yang diterapkan sebelumnya rata-rata hanya menampilkan materi pokok


(23)

3

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Sehingga peserta didik merasa kurang adanya komunikasi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa lainnya, sebagai contohnya dalam hal diskusi materi pelajaran.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memiliki keinginan untuk melakukan penelitian dalam upaya penerapan model pembelajaran berbasis

e-learning dengan judul “Penerapan Social Learning Network Berbasis Schoology dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung”.

1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana tahapan penerapan social learning network berbasis Schoology

dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung?

2. Bagimana pengaruh penerapan social learning network berbasis Schoology

terhadap peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung?

3. Bagaimana respon siswa dan guru terhadap penerapan social learning network berbasis Schoology untuk meningkatkan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada kelas eksperimen? 1.3Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis perlu membatasi masalah agar dalam proses penelitian penulis lebih dapat memilih inti-inti permasalahan secara objektif dan terarah, untuk itu penulis membatasi permasalahan sebagai berikut.


(24)

4

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas X TKI I Mata Pelajaran Pemrograman Dasar Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung.

2. Penelitian dilakukan berdasarkan pengaruh penerapan Social Learning Network berbasis Schoology dalam meningkatkan hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

3. Mata Pelajaran Pemrograman Dasar dalam penelitian ini dikhususkan untuk kompetensi dasar struktur pengulangan dalam Bahasa Pemrograman C++. 4. Penelitian dilaksanakan sampai tahap uji coba terbatas, sehingga penelitian

ini dilaksanakan pada satu tingkatan saja yaitu Kelas X Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika SMK Negeri 2 Kota Bandung. 1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tahapan penerapan social learning network berbasis

Schoology dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung.

2. Untuk mengetahui pengaruh penerapan social learning network berbasis

Schoology terhadap peningkatan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik Komputer dan Informatika di SMKN 2 Bandung.

3. Untuk mengetahui respon siswa dan guru terhadap penerapan social learning network berbasis Schoology untuk meningkatkan hasil belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada kelas eksperimen. 1.5Manfaat Penelitian

Secara umum, hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi masukan, sarana evaluasi bagi guru dalam mengembangkan sistem pembelajaran di sekolah khususnya di SMKN 2 Kota Bandung untuk siswa guna menunjang proses


(25)

5

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar. Penulis mengharapakan manfaat secara khusus yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. bagi sekolah, penerapan penerapan social learning network berbasis

Schoology di SMK ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk membantu dalam pengembangan tambahan ilmu pendidikan yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu (pembelajaran tatap muka dan online) dan untuk meningkatkan mutu pembelajaran;

2. bagi siswa, diharapkan dapat memberi gambaran mengenai sistem Social Learning Network Berbasis Schoology. Selain itu siswa juga diharapkan dapat belajar Teknologi Informasi (TI), menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan keingintahuan, serta minat belajar untuk mempelajari dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran terkait khususnya;

3. bagi guru, diharapkan dapat menjadi sarana evaluasi dalam menerapkan metode pengajaran untuk siswa;

4. bagi penulis, diharapkan dapat menjadi sarana untuk menambah wawasan mengenai sistem Social Learning Network.

1.6Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. siswa telah memahami cara menggunakan komputer dan internet;

2. siswa telah memahami sistem Social Learning Network berbasis

Schoology;

3. sistem Social Learning Network berbasis Schoology menjadi pelengkap dan evaluasi hasil belajar siswa selama melaksanakan proses kegiatan. 1.7Struktur Organisasi Skripsi

Adapun sistematika penulisan skripsi penelitian ini terdiri dari lima pokok bahasan, antara lain sebagai berikut.


(26)

6

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang uraian teori media pembelajaran, SLN, hasil belajar siswa dan penelitian terdahulu mengenai penerapan Schoology.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian, tahap penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang tahapan penerapan Schoology, hasil uji coba instrumen penelitian, analisis dan pembahasan data penelitian, analisis respon peserta didik dan guru terhadap penerapan Social Learning Network berbasis Schoology, dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang telah dilakukan.


(27)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental design. Metode ini merupakan metode eksperimen tidak sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependent. Pada desain ini, tidak terdapat kelas kontrol dan pemilihan sampel yang tidak random, sehingga masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependent. Jadi, hasil eksperimen yang merupakan variabel dependent, bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independent. Berikut adalah gambar pemetaan metode penelitian eksperimen.

Gambar 3.1 Macam-macam Metode Penelitian Eksperimen Sumber : Susilana dan Johan, 2012


(28)

23

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group pretest-posttest. Pada desain ini kelas eksperimen akan diberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberikan treatment. Selanjutnya baru diberikan perlakuan dengan pembelajaran kelas maya berbasis schoology. Di akhir perlakuan, kelas eksperimen diberikan posttest guna mengetahui tingkat pencapaian hasil belajarnya. Berikut adalah alur sederhana desain penelitian one-group pretest-posttest.

Gambar 3.2 Alur Desain Penelitian one-group pretest-posttest Keterangan :

O1 = nilai pretes (sebelum diberi perlakuan)

X = perlakuan

O2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan) Pengaruh perlakuan = (O2 - O1)

3.2Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kota Bandung, Jalan Ciliwung 4, Kota Bandung, Jawa Barat. Subyek utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas X TKI 1 dengan program keahlian Teknik Komputer dan Informatika (TKI) semester genap tahun ajaran 2014 / 2015 di SMK Negeri 2 Kota Bandung. Subyek tambahan dalam penelitian yaitu guru pengajar mata pelajaran Pemrograman Dasar.

3.3Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Suatu batasan penelitian yang harus ada dan ditemui adalah berkaitan dengan populasi penelitian, hal ini dikarenakan data yang menjawab


(29)

24

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemecahan masalah (pertanyaan penelitian) serta untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.

Sejalan dengan hal tersebut, menurut Sukardi (2003:53) :

“Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka populasi adalah seluruh siswa program studi keahlian Teknik Komputer dan Informatika SMK Negeri 2 yang beralamat di Jalan Ciliwung Nomor 4 Kota Bandung. Adapun alasan dari pemilihan SMK Negeri 2 Kota Bandung dikarenakan peneliti telah melaksanakan kegiatan PPL di SMK tersebut, sehingga mudah dalam perizinan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006 : 13). Dari populasi yang telah ditentukan di atas maka sampel yang digunakan dalam penelitian adalah siswa kelas X program studi keahlian Teknik Komputer dan Informatika semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMK Negeri 2 Kota Bandung, yaitu X TKI 1 berjumlah 36 siswa sebagai kelas eksperimen.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini termasuk ke dalam variabel yang memiliki keterikatan sebab dan akibat. Terdapat variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) atau yang dapat disebut sebagai variabel dipenden-independen.

1. Variabel Bebas (X)

Adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan Social Learning Network berbasis


(30)

25

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Variabel Terikat (Y)

Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemrograman Dasar.

3.5 Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap akhir. Tahapan pelaksanaan penelitian ditunjukkan pada gambar 3.3 dengan penjelasan tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan tahap pelaksanaan sebagai tahapan inti dari kegiatan penelitian adalah sebagai berikut.

a. observasi awal, dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan, metode pembelajaran yang digunakan, dan media pembelajaran yang digunakan dalam proses mata pelajaran Pemrograman Dasar;

b. studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang dapat menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti;

c. mempelajari kurikulum untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang akan dicapai dalam proses pembelajaran;

d. menentukan populasi dan sampel penelitian;

e. menyusun kisi-kisi instrumen ranah kognitif, afektif dan psikomotor yang akan dicapai;

f. melakukan uji coba instrumen tes ranah kognitif;

g. melakukan expert jugdement instrumen penilaian afektif dan psikomotor; h. menganalisis hasil uji coba instrumen tes lalu menentukan soal yang layak

digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.


(31)

26

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. memberi tes awal (pretest) pada siswa sebagai tolak ukur hasil belajar ranah kognitif siswa sebelum diberi perlakuan;

b. memberi perlakuan (treatment) yaitu dengan melaksanakan sistem Social Learning Network berbasis Schoology;

c. memberi penilaian ranah afektif dan psikomotor siswa;

d. memberi tes akhir (posttest) sebagai tolak ukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif;

3. Tahap Akhir

Tahap akhir dilakukan setelah mendapatkan data dari lapangan, kemudian data diolah dan dianalisis, yaitu dengan melakukan kegiatan sebagai berikut.

a. mengolah data hasil pretest dan posttest;

b. membandingkan hasil analisis tes sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment untuk melihat apakah terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa;

c. mengolah lembar penilaian ranah afektif dan psikomotor;


(32)

27

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.3 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Menetapkan Permasalahan

Menentukan Topik dan Judul Skripsi

Studi Literatur

Mempelajari Kurikulum

Penentuan Materi dan Sampel

Penyusunan Instrumen Penelitian

Uji Coba Instrumen

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan Pertemuan ke- 1

Perkenalan dan

Pretest

Pertemuan ke- 2, 3, dan 4

Treatment

Pertemuan ke- 5


(33)

28

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif yaitu dugaan tentang nilai variabel mandiri, yaitu tidak membuat perbandingan atau hubungan (Sugiyono, 2012). Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagi berikut.

a. Hipotesis Aspek Kognitif

H01 : Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology pada aspek kognitif dianggap tidak efektif jika kurang dari 75% peserta didik memperoleh rata-rata peningkatan hasil pembelajaran dalam bentuk gain normalisasi pada kategori rendah (g 0,3).

Ha1 : Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology pada aspek kognitif dianggap efektif jika lebih dari 75% peserta didik memperoleh rata-rata peningkatan hasil pembelajaran dalam dalam bentuk gain normalisasi pada kategori sedang (0,3 < g).

H01 : ≤ 0,3

Ha1 : > 0,3

b. Hipotesis Aspek Afektif

H02 : Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology dianggap tidak efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada materi struktur kontrol pengulangan C++ jika hasil pembelajaran kurang dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih kecil atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.

Ha2: Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology dianggap efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada materi struktur kontrol pengulangan C++ jika hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar afektif lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.


(34)

29

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H02 : ≤ 75

Ha2 : > 75

c. Hipotesis Aspek Psikomotorik

H03 : Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology dianggap tidak efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada materi struktur kontrol pengulangan C++ jika hasil pembelajaran kurang dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih kecil atau sama dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.

Ha3 : Penerapan media pembelajaran Social Learning Network berbasis

Schoology dianggap efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada materi struktur kontrol pengulangan C++ jika hasil pembelajaran lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajar psikomotor lebih besar dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.

H03 : ≤ 75

Ha3 : > 75

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari instrumen berupa lembar observasi , instrumen uji coba pretest – posttest, instrumen pretest – posttest, lembar penilaian afektif, lembar penilaian psikomotor dan lembar pengangketan. Adapun penjelasan mengenai masing-masing instrumen dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Lembar Observasi

Lembar observasi dibuat untuk mengetahui kondisi pembelajaran pada kelas eksperimen, yaitu kelas X TKI 1 pada mata pelajaran pemrograman dasar. Pengamatan meliputi pendekatan, metode, media dan materi pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.


(35)

30

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Uji Coba Pretest Posttest

Instrumen pretest-posttest merupakan perangkat untuk mengukur ketercapaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Sebelum instrumen digunakan maka perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan normalitas. Bentuk instrumen tes dalam penelitian ini adalah pilihan ganda dengan lima buah pilihan jawaban ( a, b, c, d, dan e). Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) mempelajari kurikulum 2013 pada kompetensi keahlian Teknik Komputer dan Informatika,

b) mempelajari silabus mata diklat Pemrograman Dasar materi Struktur Kontrol Pengulangan kelas X TKI 1 SMKN 2 Kota Bandung,

c) menyusun RPP mata diklat Pemrograman Dasar materi Struktur Kontrol Pengulangan,

d) membuat kisi-kisi instrumen dan kunci jawaban,

e) mengonsultasikan rancangan insrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan guru bidang studi sekaligus melakukan expert judgement,

f) uji coba instrumen tes,

g) menganlisis dan merevisi soal-soal yang dianggap kurang tepat,

h) menggunakan soal yang telah dianalisis dan direvisi sebagai instrumen

pretest dan posttest.

3. Pengujian instrumen Pretest Posttest

Setelah melakukan uji coba instrumen pretest-posttest maka peneliti melakukan beberapa pengujian untuk mendapatkan instrumen yang valid untuk digunakan. Berikut adalah langkah-langkah pengujian instrumen


(36)

31

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Validitas

Suatu tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur dan mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk mengetahui tingkat validitas dari item soal, digunakan rumus korelasi menurut product moment, yaitu:

rxy =

(Arikunto, 2010, hlm. 75) Keterangan :

n : banyak siswa

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y ∑X : jumlah skor tiap siswa pada item soal

∑Y : jumlah skor total seluruh siswa

Kriteria validitas berdasarkan koefisien korelasi ditunjukkan oleh tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,81 ≤ rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61≤ rxy≤ 0,80 Tinggi

0,41≤ rxy≤ 0,60 Cukup

0,21 ≤ rxy≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ rxy≤ 0,20 Sangat Rendah

(Arikunto, 2010, hlm. 75) Setelah mendapatkan koefisien korelasi, dilanjutkan dengan taraf signifiansi korelasi dengan rumus:

thitung =

(Sugiyono, 2013, hlm. 257) Keterangan :

thitung : hasil perhitungan uji signifikan

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

n : banyaknya siswa

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada


(37)

32

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel maka item soal

dinyatakan tidak valid. b. Reliabilitas

Reliabilitas tes diuji dengan menggunakan rumus menurut Kuder Richardson (KR-20):

ri=

(Sugiyono, 2012, hlm. 186) Keterangan :

ri : reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab benar

q : proporsi subjek yang menjawab salah ( q = 1-p )

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q k : banyaknya item

St2 : varians total

Harga varians total (St2) dicari dengan rumus St2 = dimana xt2

=

Keterangan : xt2 : varians

∑Xt : jumlah skor seluruh siswa

n : jumlah siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri> rtabel, maka

instrumen dinyatakan reliabel, tapi jika ri< rtabel maka instrumen dinyatakan

tidak reliabel. Kriteria reliabilitas ditunjukkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,81 ≤ ri≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,61≤ ri≤ 0,80 Tinggi

0,41 ≤ ri≤ 0,60 Cukup

0,21 ≤ ri≤ 0,40 Rendah

0,00 ≤ ri≤ 0,20 Sangat Rendah


(38)

33

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tingkat Kesukaran

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap soal menggunakan rumus: P =

(Arikunto, 2010, hlm. 208) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria indeks kesukaran ditunjukkan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar 0,31≤ P ≤ 0,70 Sedang 0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah d. Daya Pembeda

Untuk mengetahui daya pembeda soal langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

a) mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah;

b) membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah;

c) menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada tiap butir soal;

d) mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus: D =

(Arikunto, 2010, hlm. 213) Keterangan :

D : daya pembeda


(39)

34

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

Kriteria indeks daya pembeda ditunjukkan oleh tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria

0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek 0,21 ≤ D ≤ 0,40 Cukup 0,41 ≤ D ≤ 0,70 Baik 0,71 ≤ D ≤ 1,00 Baik Sekali

Negatif Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2010, hlm. 218) 4. Lembar Penilaian Afektif

Sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku siswa. Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur nilai afektif siswa, peneliti dibantu guru PLL menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk mempermudah dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan lembar penilaian afektif. Adapun lembar penilaian afektif yang telah dibuat dan akan digunakan terlampir.

5. Lembar Penilaian Psikomotor

Pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur nilai psikomotor siswa, peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian pada saat praktikum. Untuk mempermudah dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan lembar penilaian psikomotor. Lembar penilaian psikomotor yang telah dibuat dan akan digunakan terlampir. 6. Lembar Angket

Menurut Sugiyono (2009), angket atau disebut juga kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis pada responden untuk dijawab. Penyebaran angket ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mengarah pada dua aspek berikut:


(40)

35

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Aspek Studi Pendahuluan, meliputi format wawancara siswa dan guru mengenai kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung dan pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan.

2. Aspek Pasca Penelitian, meliputi penggunaan rancangan penyajian materi, kesesuaian durasi waktu dengan karakteristik sasaran, kejelasan dan kemenarikan paparan materi, kejelasan tujuan, kesesuaian tujuan dan materi, kejelasan penyajian materi, kesesuaian media dan materi serta kesesuaian evaluasi dan tujuan.

Model angket/kuisioner yang digunakan adalah skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS).

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran sebelumnya, metode pembelajaran, penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Dasar Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika. 2. Studi literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan

memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan cara membaca, mempelajari, menela’ah, mengutip pendapat dari berbagai sumber berupa buku, diktat, skripsi, internet, hasil penelitian terdahulu, dan sumber lainnya.

3. Tes, dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes ini berupa tes objektif yang berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes dilaksanakan saat pretest dan posttest. Tes awal (pretest) diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara tes akhir (posttest) diberikan dengan tujuan


(41)

36

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk melihat perubahan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran Social Learning Network (SLN) berbasis Schoology.

4. Angket, digunakan berupa pertanyaan tertutup dan terbuka sehingga membantu responden dalam menjawab selain memudahkan peneliti untuk melakukan analisis data. Instrumen angket pada penelitian ini digunakan untuk pengambilan data sekunder penelitian yaitu format wawancara siswa dan guru, lembar expert judgement, lembar observasi serta angket evaluasi siswa dan guru.

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Validasi Isi Media Social Learning Network

Validasi Isi Media Social Learning Network merupakan perolehan data tentang persepsi isi dari ahli di bidang mata pelajaran Pemrograman Dasar di kelas X SMK. Teknik analisis ini digunakan yaitu teknik deskriptif kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh dalam bentuk presentase. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase dari angket adalah sebagai berikut. (Sugiyono, 2013:141)

Dengan P adalah presentase skor, f adalah jumlah skor yang diperoleh dan N adalah jumlah skor maksimum.

Validator materi dan media akan menjawab pertanyaan dengan memberi skor skala 1-4. Penentuan kriteria validasi ditentukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 2005:91):

a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum), yaitu (4/4) x 100% = 100%

b. Menentukan pesentase skor terendah (skor minimum), yaitu (1/4) x 100% = 25%

c. Menentukan range, yaitu 100% - 25% = 75%

d. Menentukan kelas interval, yaitu 4 (sangat layak, layak, kurang layak, tidak layak)


(42)

37

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan di atas, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif uji kelayakan yang disajikan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Tingkat Ketercapaian Media

Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

81% < p < 100 % Sangat layak Tidak perlu revisi 62 % < p < 81 % Layak Tidak perlu revisi 43 % < p < 62 % Kurang layak Direvisi 25 % < p < 43 % Tidak layak Direvisi

3.8.2 Analisis Data Aspek Kognitif

a. Uji Data Pretest, Posttest dan N-Gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif pada kelas eksperimen sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest). Perbedaan rata-rata nilai tersebut digunakan untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif yang kemudian hasil tersebut dibandingkan sehingga mengetahui efektifitas dari penerapan SLN berbasis Schoology.

Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest,

posttest dan N-Gain siswa :

1. Pemberian skor dan merubahnya ke dalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengen ketentuan berikut:

Nilai siswa =  x 100

2. Menghitung Gain Ternormalisasi

Untuk menentukan tingkat efektivitas pembelajaran dengan menerapkan SLN berbasis Schoology, dilakukan dengan menghitung nilai


(43)

38

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gain ternormalisasi yang diperoleh dari data skor pretest dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain normalisasi.

Rata-rata gain normalisasi dapat dihitung menggunakan rumus berikut :

<g> =

(Savinainen & Scott, 2002) Keterangan:

<g> = Rata-rata gain normalisasi T1 = Pretest

T2 = Posttest

Sm = Skor Maksimal

Tabel .6 Kriteria Gain Normalisasi

Batas Kategori

g > 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang g < 0,3 Rendah

(Savinainen & Scott, 2002)

b. Uji Normalitas Data

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal baku atau standar (a) dengan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b).


(44)

39

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)

Menurut Sugiyono (2012:80), untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku). 2. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi.

Tabel 3.7. Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : Frekuensi/Jumlah Data Hasil Observasi

fh : Frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang

dikalikan dengan n)

4. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

34,13% 34,13% 13,53%

13,53%

2,7% 2,7%

? ?

? ?

?

? (b)


(45)

40

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus menghitung

harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya. Harga

merupakan harga chi-kuadrat (χ2).

6. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan, jika :

hitung ≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung > tabel maka data terdistribusi tidak normal

c. Uji Hipotesis Penelitian

Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest untuk sampel independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval menggunakan uji t-test. Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Dimana Ha berbunyi lebih besar

(>) dan H0 berbunyi lebih kecil atau sama dengan (≤), uji hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji pihak kanan.

Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskritif satu sampel ditunjukan pada Rumus dibawah ini:

t

=

(Sugiyono, 2012)

Keterangan :

t = nilai t yang di hitung x = nilai rata-rata

µo = nilai yang di hipotesiskan

s

= simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel


(46)

41

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian adalah thitung > dimana didapat dari

daftar normal baku, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Tetapi sebaliknya jika thitung

≤ maka Ha ditolak dan H0 diterima.

3.8.3 Analisis Data Afektif

Data hasil belajar afektif dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010)

Untuk mengetahui persentase tingkat keberhasilan pencapaian afektif ditunjukan pada Tabel 3.8 sebagai berikut :

Tabel 3.8 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Afektif No. Kategori Persentase Skala 100

1 SANGAT BAIK (SB) 81% - 100%

2 BAIK (B) 66% - 80%

3 CUKUP (C) 51% - 65%

4 KURANG (K) 0% - 50%

(Mendikbud, 2013)

Tujuan analisis data ranah afektif adalah sebagai berikut : a. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback)

b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku peserta didik

c. Untuk menempatkan peserta didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku

peserta didik.

Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur ranah afektif. Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa :

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Skala ini


(47)

42

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan respon yang dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban yaitu: Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K).

Adapun konversi jawaban kedalam hitungan kuantitatif untuk mengukur ranah afektif dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut :

Tabel 3.9 Konversi Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Baik (SB) 4

Baik (B) 3

Cukup (C) 2

Kurang (K) 1

3.8.4 Analisis Data Psikomotor

Data hasil belajar psikomotor dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

(Suharsimi Arikunto, 2010)

Tabel 3.10 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Psikomotor No. Kategori Persentase Skala 100

1 SANGAT BAIK (SB) 81% - 100%

2 BAIK (B) 66% - 80%

3 CUKUP (C) 51% - 65%

4 KURANG (K) 0% - 50%

(Mendikbud, 2013) Penilaian hasil belajar psikomotor (Suharsimi, 2010) dengan cara :

a. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung.

b. Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

c. Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.


(1)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

menggunakan respon yang dikategorikan dalam empat macam kategori jawaban yaitu: Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), Kurang (K).

Adapun konversi jawaban kedalam hitungan kuantitatif untuk mengukur ranah afektif dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut :

Tabel 3.9 Konversi Skala Likert

Jawaban Skor

Sangat Baik (SB) 4

Baik (B) 3

Cukup (C) 2

Kurang (K) 1

3.8.4 Analisis Data Psikomotor

Data hasil belajar psikomotor dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

(Suharsimi Arikunto, 2010)

Tabel 3.10 Tingkat Keberhasilan Pencapaian Psikomotor

No. Kategori Persentase Skala 100

1 SANGAT BAIK (SB) 81% - 100%

2 BAIK (B) 66% - 80%

3 CUKUP (C) 51% - 65%

4 KURANG (K) 0% - 50%

(Mendikbud, 2013)

Penilaian hasil belajar psikomotor (Suharsimi, 2010) dengan cara :

a. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung.

b. Sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

c. Beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.


(2)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.5 Analisis Angket Tanggapan Siswa dan Guru

Tanggapan siswa dan guru mengenai penggunaan Social Learning Network

dalam proses pembelajaran diambil melalui angket. Angket berisi pernyataan dengan pilihan jawaban: sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), dan tidak setuju (TS). Pada pernyataan positif, masing-masing jawaban tersebut diberi skor sebagai berikut: SS=4, S=3, KS=2, TS=1. Hasil tanggapan siswa dan guru akan dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut. (Sugiyono, 2013, hlm. 141)

Dengan P adalah presentase skor, f adalah jumlah skor yang diperoleh dan N adalah jumlah skor maksimum.

Penentuan kriteria validasi ditentukan dengan cara sebagai berikut (Sudjana, 2005, hlm. 91):

a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum), yaitu (4/4) x 100% = 100%

b. Menentukan pesentase skor terendah (skor minimum), yaitu (1/4) x 100% = 25%

c. Menentukan range, yaitu 100% - 25% = 75%

d. Menentukan kelas interval, yaitu 4 (sangat baik, baik, kurang baik, tidak baik)

e. Menentukan panjang interval, yaitu 75:4 = 18,75%

Berdasarkan perhitungan di atas, penentuan rentang persentase dan kriteria kualitatif yang diadaptasi dari Perdana (dalamSudjana, 2005, hlm. 91) disajikan padaTabel 3.11.

Tabel 3.11 Tingkat Ketercapaian Tanggapan

Tingkat Pencapaian Kualifikasi

81% < p < 100 % Sangat Baik 62 % < p < 81 % Baik 43 % < p < 62 % Kurang Baik 25 % < p < 43 % Tidak Baik


(3)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 80

5.1 Simpulan

Penerapan Social Learning Network berbasis Schoology adalah sebuah media belajar berbasis internet yang menjadikan suatu pembelajaran tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Tahapan penerapan Social Learning Network berbasis

Schoology melalui dua tahap utama, yaitu studi pendahuluan dan pengembangan media. Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan untuk memberikan tolak ukur sejauh mana peserta didik siap menerima perlakuan penerapan media dalam penelitian ini. Sedangkan pengembangan media dilakukan dengan membuat kelas maya berbasis Schoology sekaligus melengkapinya dengan fitur-fitur tambahan yang dibutuhkan sat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dari ranah kognitif meningkat secara signifikan yaitu dibuktikan dengan rata-rata gain ternormalisasi dalam kategori sedang. Ranah afektif menunjukan sikap antusias yang tinggi, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab dan kerja sama dalam pembelajaran sangat baik. Ranah psikomotorik peserta didik juga menunjukan keterampilan dalam penggunaan

Social Learning Network berbasis Schoology sangat baik dikarenakan menjadi media yang tidak asing dalam keseharian peserta didik.

5.2 Rekomendasi

Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya, diantaranya :

1. Tersedianya fasilitas perangkat komputer atau laptop dan koneksi internet melalui jaringa wifi yang memadai dalam penerapan Social Learning Network berbasis Schoology sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, efektif dan efisien.


(4)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan pada pembelajaran jarak jauh lebih diintensifkan keaktifan peneliti yang notabene bertindak sebagai guru pendamping dalam memberikan stimulasi bahan diskusi peserta didik pada media online yang digunakan.

3. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih konkret, perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut pada penerapan SLNberbasis Schoology dengan skala yang lebih besar.

4. Siswa tidak boleh hanya mengandalkan pembelajaran berbasis online saja dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus didukung dengan sumber-sumber lain sehingga pengetahuan yang didapat lebih luas lagi.

5. Bagi sekolah, penelitian mengenai penerapan SLN berbasis Schoology ini menurut penulis sudah dapat digunakan sebagai uji kelayakan pembelajaran berbasis Social Learning Network.

6. Pada Schoology telah disediakan fitur khusus pengawasan bagi orangtua siswa, jadi ke depan diharapkan partisipasi aktif orangtua melalui media ini sebagai bentuk pengawasan terhadap kegiatan belajar siswa.


(5)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amiroh (2013). [Online]. Antara Moodle, Edmodo dan Schoology. Tersedia di : http://amiroh.web.id/antara-moodle-edmodo-dan-schoology/. [15 April 2015]

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada.

Biswas, S. 2013. Schoology-Supported Classroom Management: A Curriculum Review. Washington State University: Northwest Journal of Teacher Education.

Darin E.Hartley, Selling E-Learning, American Society for Training and Development. 2001 Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2014). Kemkominfo:

Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. Diakses dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Inte rnet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker 2

Mukhamad Nurkamid, dkk. 2010. Pemanfaatan Aplikasi Jejaring Sosial Facebook untuk Media Pembelajaran. Universitas Muria Kudus : ISSN : 1979-6870.

Ni Wayan Mei, dkk. 2014. Pengembangan E-Learning Berbasis Schoology pada Mata Pelajaran IPA Kelas Viii Di SMP Negeri 1 Seririt. Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013

Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Purbo, Onno W. (2002). Buku Pintar Internet Teknologi E-Learning Berbasis PHP dan MySQL Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem E-Learning. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sadiman, Arief S. (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Graffind.

Savinem, A & P. Scott. (2002). “The Force Concept Inventory: a tool for monitoring student learning.” Physics Education 37.

Stockley, D. (2003). “E-Learning Definiton and Explanation”. [Online]. Tersedia:

http://www.derekdstockley.com/elearning. [Diakses 4 April 2014]

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Agus Ramelan, 2015

PENERAPAN SOCIAL LEARNING NETWORK BERBASIS SCHOOLOGY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA DI SMKN 2 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana., Nana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.

Susilana, Rudi dan Johan, Ritche. 2012. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.

Susilana, Rudi. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: FIP UPI

Widodo, A. (2006). Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

1 2 32

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS.

1 5 31

IMPLEMENTASI ASESMEN PADA MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK INFORMATIKA (DKKTI) DI SMKN 2 BANDUNG.

0 6 12

PENERAPAN MODEL BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

2 8 7

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN CNC SIMULATOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN CNC DASAR DI SMKN 6 BANDUNG.

5 14 46

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN AUTOCAD DAN PENGGUNAAN KOVENSIONAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 2 BANDUNG.

0 0 37

Hubungan Pemakaian Komputer terhadap Visus pada Siswa Smkn 2 Surakarta Jurusan Teknik Informatika IMG 20151207 0025

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK DI SMKN 2 DEPOK SLEMAN.

0 2 188

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK MESIN SMKN 2 KEBUMEN.

0 0 104

PEMBELAJARAN KELAS MAYA (VIRTUAL CLASS) BERBASIS SOCIAL LEARNING NETWORK MENGGUNAKAN SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL DI SMKN 4 BANDUNG - repository UPI S TE 1105591 Title

1 2 3