MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

(1)

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM

MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP

INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Gunung Batu 1 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglanag)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

MUSTAPA KAMAL NIM 1104672

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengatasi Kesulitan Siswa pada Konsep Mengenal dan

Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam

Mempertahankan Kemerdekaan Menggunakan Metode

Cooperative Learning Tipe Group Investigation

di Kelas V

Sekolah Dasar

(PTK di Kelas V SDN Gunung Batu 1 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang)

Oleh Mustapa Kamal

sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

©Mustapa Kamal 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak cipta di lindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh di perbanyak seluruhnya atau sebagaian, dengan cetakkan ulang, poto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR


(4)

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR


(5)

vii

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

Mustapa Kamal (2015), “Mengatasi Kesulitan Siswa Pada Konsep Mengenal dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Group Investigation di Kelas V SDN Gunung Batu 1 Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang”

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia di masyarakat dan atau sebagai anggota masyarakat.IPS memiliki peranan penting dalam kehidupan karena manusia sebagai objek di masyarakat yang tidak lepas dari gejala-gejala sosial yang ada.Melalui pembelajaran IPS di SD, siswa diharapkan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar terutama di dalam kelas dengan teman sebayanya.Untuk menumbuhkan keinginan bersosialisasi siswa maka peneliti menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation, dimana dalam penggunaan metode ini siswa diharuskan berdiskusi dengan kelompoknya dan memecahkan persoalan yang ada. Namun, pada kenyataannya dalam proses pembelajaran IPS pendidik lebih menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran IPS monoton membuat siswa kesulitan memahami materi yang disampaikan dikarenakan rasa bosan dalam menerima materi dengan metode ceramah.Dampak dari hal tersebut, siswa menjadi pasif dengan ketidak pahamannya dalam menerima materi.IPS menekankan kepada teori-teori tidak kepada praktik, oleh karena itu diharapkan pendidik sadar akan tanggung jawabnya sebagai pendidik karena berhasilnya suatu proses pembelajaran terlihat dari komponen belajar yang pendidik gunakan, terutama metode dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation dalam subtopik IPS mengenai mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan diharapkan proses pembelajaran membuat siswa aktif.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart, yang terdiri dari 2 siklus dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes hasil belajar siswa.Sedangkan subjek yang peneliti pilih yaitu siswa kelas V SDN Gunungbatu 1 Munjul yang berjumlah 22 orang. Berdasarkan hasil penelitian pada tahap siklus 1 hingga tahap siklus II menunjukan adanya peningkatan perolehan aktivitas siswa, pada tahap siklus 1 memperoleh nilai 53% ini menunjukkan dalam kategori kurang aktif, pada tahap siklus II memperoleh nilai 86% ini menunjukkan siswa sudah masuk dalam kategori baik atau aktif. Dapat diketahui dari hasil belajar juga meningkat drastis,terlihat dari prasiklus 45.18 atau 45%, siklus 1 memperoleh nilai 65.31 atau 65% dan siklus II memperoleh nilai 80.18 atau 80%. Berdasarkan hasil nilai tersebut menunjukkan sudah memenuhi target batas kelulusan dan bahkan diatas nilai KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS mulai dari nilai aktivitas siswa dan nilai hasil belajar siswa.


(6)

viii

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MUSTAPA KAMAL (2015),OVERCOMING THE DIFFICULTY OF STUDENTS TO THE CONCEPT RECOGNIZE AND APPRECIATE THE STRUGGLES THE CHARACTERS IN MAINTINING INDEPENDENCE USING COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION METHODS IN CLASS V SDN GUNUNGBATU 1 MUNJUL

Abstract

Social sciences (IPS) is the study of human life insociety and or as a member of society. IPS has an important role in human life because as object. IPS has an important role in human life as an object for people who can not be separated from the existing symptoms. Through learning in elementary school, students are expected to interact with the surrounding environment, especially in the classroom with his close friend. Therefore, to cultivate the desire to socialize students, the researchers use the methods of cooperative learning tipe group investigation. Where are students are expected to use this method to discuss with his group in solving the existing problems. However, in fact the learning process more IPS education use the lecture method, so that learning difficulties IPS monotonous make students understand the material presented.Due to boredom in receiving material with the lecture method. The impact of this, students become passive with his lack of understanding in accepting the material. IPS emphasize the theories, not in practice. Therefore, it is expected of educators aware of its responsibility and as an educator for the success of a learning process. Visible from learning component where teacher use.Particulary in the learning process method.By using the cooperative learning tipe group investigation method in IPS subtopic that his, recognize and appreciate the struggles of the characters in maintaining independence.Expected active student learning, this study uses a type of class action research model of Kemmis consisting og two cycles with the planning stages, action, observation, and reflection. The instrument used in this study was the observation and test student learning outcomes. Meanwhile, researchers select subjects that class V SDN Gunungbatu 1 Munjul in (22) peoples. Based on the results of the study at this stage of the cycle of one to two showed an increase in acquisition activity of students. In cycle one acquired 53 %, this shows in the category of less active.the cycle of two to obtain the value of 86 , this shows the student has been included in either category or active. It can be seen learning outcomes also increased dramatically. Seen from 45.18 or 45 %pre-cycle, a cycle of obtaining two-cycle value of 65.31 or 65 % and score 80.18 based on the results of the values shown already meet the target limit or graduationand even above the KKM, it can be concluded that by using the concept or cooperative learning tipe group investigation methods and appreciate the struggles of the characters in maintaining. Independence can overcome the difficulties of students in learning IPS ranging from student activity value and the value of student learning outcomes.


(7)

viii

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

MOTTO ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Oprasional ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kajian Teori ... 11

B. Kajian Hasil Penelitian ... 18

C.Kerangka Berfikir ... 19

D.Hipotesis Tindakan ... 20

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 21

B.Prosedur Penelitian ... 23


(8)

ix

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.Instrumen Penelitian ... 27

E.Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 35

B.Rekapitulasi Hasil Penelitian ... 50

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

D.Jawaban Hipotesis ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 56

B.Rekomendasi ... 57


(9)

x

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Aktivitas Siswa ... 28

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa ... 29

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal ... 32

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ... 36

Tabel 4.2 Hasil Aktivitas Siswa Siklus I ... 40

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 42

Tabel 4.4 Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ... 46

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 48

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d siklus II ... 50


(10)

xi

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR


(11)

xii

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus I s/d Siklus II ... 51 Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus s/d Siklus II ... 52


(12)

xiii

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kegiatan Lampiran 2 Rangkuman Materi Lampiran 3 RPP

Lampiran 4 Soal- Soal Lampiran 5 Hasil Nilai Siswa

Lampiran 6 Surat Keputusan Direktur Tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Skripsi


(13)

1

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum pembelajaran adalah suatu prilaku individu yang dilakukan secara sadar atau sengaja untuk mencapai perubahan tingkah laku dan bertambahnya pengetahuan secara menyeluruh sebagai hasil dari pemgalaman individu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Misalnya seorang murid sedang belajar tentang ilmu pengetahuan sosial (IPS) setelah itu, dia menyadari bahwa dia sedang berusaha mempelajari ilmu pengetahuan sosial. Begitu juga, setelah belajar ilmu pengetahuan sosial dia menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku, dengan memperoleh sejumlah pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu sosialnya. Sedangkan Gagne dkk (dalam surya dan winataputra, 2007, hal 19 ) mengungkapkan bahwa

„…pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang di rancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa …‟ pembelajaran itu

sendiri bisa diterapkan dimana saja,asalkan suasananya nyaman tanpa harus terpaku di kelas, yang terpenting yaitu bisa terciptanya suatu proses interaksi dan transfer ilmu yang baik, yang mengarah pada perbaikkan, baik itu pada perbaikkan pengetahuan atau perilaku.

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan terjemaah dari social studies. Perkembangan ilmu pengetahuan sosial bisa kita lihat dari sejarah social studies yang di kembangkan oleh amerika serikat pada tahun 1935 dalam karya akademis dan di publikasikan oleh national council for the social studie. Definisi tentang social studies itu sendiri meliputi ilmu-ilmu sosial yang di sederhanakan untuk tujuan pendidikan, supaya dapat mengenali dan mengerti masalah sosial yang ada di sekitarnya. Kemudian pengertian social studies dibekukkan meliputi aspek-aspek seperti ilmu sejarah, ilmu politik, ilmu antropologi, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu geograpi, ilmu pisikologi dan ilmu filsafat yang dalam praktiknya bertujuan untuk pembelajaran di sekolah dan perguran tinggi.


(14)

2

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat Keadaan nyata di sekolah tantang pembelajaran ips masih jauh dari yang di harapkan mulai dari murid yang menganggap bahwa pembelajaran ips itu sangat sulit untuk di mengerti, kemudiann banyak di antara guru terutama di daerah pelosok yang menggunakan proses belajar hanya menekankan pada aspek kognitif, tanpa menekan aspek yang lain sehingga siswa menjadi pasif, adapun metode yang digunakan dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode ceramah.

Dampak dari hal tersebut, siswa jadi kurang termotivasi dan kurang semangat untuk belajar ips, yang akibatnya membuat kemampuan siswa dalam pembelajaran menjadi di bawah standar. Oleh karena itu seorang guru harus lebih jeli dalam menangkap situasi belajar yang diinginkan siswa supaya motivasi siswa belajar bisa menjadi berkembang,

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah yaitu guru kurang kreaktif dalam mencari ide-ide baru,dan untuk hal penyampaikan materi. Apalagi materi yang di ajarkan ini adalah materi untuk menuntut anak mengatasi kesulitan belajar contohnya sepeti materi mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Di dalam materi ini banyak peristiwa- peristiwa penting yang terjadi dalam perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu, guru harus melaksanakan Proses pembelajaran secara interaktif, menantang, menyenangkan serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian dengan menempatkan guru sebagai subyek pendidik.

Pada hakikatnya Pembelajaran yang ideal, yang dinginkan seluruh lapisan pendidikan secara umum adalah pembelajaran yang direncanakan dengan mateng dan bisa terlaksana dengan baik tanpa ada hambatan serta hasilnya pun dari proses pembelajaran itu sesuai dengan apa yang di harapkan. Tapi secara khusus pembelajaran ideal yang di harapkan ialah bagaimana cara proses pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman seperti kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat


(15)

3

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan perubahan prilaku. Agar terbentuknya watak anak didik kearah pengetahuan yang baik unutuk meningkatkan mutu kehidupan.

Menurut Rustaman, (2012) menyatakan Cooperative learning tipe group investigasi adalah salah satu metode pembelajarn yang di kembangkan oleh sharan dan yeal sharan di universitas tel aviv, Israel.secara umum perencanann pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik cooperative group investigation ialah pembagian kelompok, dan kelompok itu sendiri di bentuk oleh siswa sesuai yang mereaka inginkan dengan beranggotakan 2-6, setiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan komopnen materi (pokok pembahasan ) yang akan di ajarkan, dan kemudian masing-masing kelompok membuat atau menghasilkan laporannya. Selanjutnya setiap kelompok, mempersentasikan atau memaparkan laporannya kepada seluruh kelas, untuk berbagi pengetahuan dan tukar informasi temuan mereka

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa pembelajaran cooperative Ini berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan system kompetensi, dimana keberhasilan invidu di orientasikan pada kegagalan orang lain, sedangkan tujuan dari pembelajaran cooperative itu sendiri untuk menciptakkan situasi di mana keberhasilan individu di tentukan atau di pengaruhi oleh kelompoknya itu sendiri.

Metode group investigation ini sebelumnya pernah digunakan di oleh Yunita Haffidianti (073511036) mahasiswa dari jurusan matematika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Walisongo Semarang

dengan judul skripsi “penerapan model pembelajaran group investigation (GI) dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pokok bangun ruang kelas VIII F MTS Negri 1 semarang tahun pelajaran 2010/2011.

Penambahan multimedia ini sebenarnya hanya sebatas alat bantu dalam tericpannya suasana belajar yang menyenangkan serta sebagai alat pendukung supaya suasana di dalam kelas lebih aktif. Sebenarnya multimedia ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar bagi para


(16)

4

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik dengan guru salah satunya yaitu pembelajaran menjadi lebih menarik dan dengan multimedia ini guru bisa menciptakan suasana belajar yang lebih berimajinatif.

Materi yang penulis pilih dalam mata pelajarn IPS adalah tentang mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, materi ini di pilih karna penulis menilai materi ini cukup sulit untuk di mengerti anak, bahkan ada beberapa peristiwa sejarah yang sama sekali anak tidak tahu salah satunya tentang hari pahlawan. Padahal hari pahlawan itu selalu dirayakan setiap tahunnya. Dalam materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan ini juga di jelaskan tentang peristiwa 10 november 1945 di Surabaya, pertempuran ambarawa, bandung lautan api, pertempuran medan area, perang puputan margarana di bali,agresi militer belanda, sepak terjang ir soekarno, mohamad hattta, jendral soedirman, sri sultan hamengku buwono IX dan bung tomo serta sebagainya yang terkait dengan materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

Alasan kuat penulis memilih judul skripsi “ Mengatasi Kesulitan Siswa pada Konsep Mengenal dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Menggunakan Metode cooperative learning tipe group investigation di Kelas V SD Negri Gunung Batu satu Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang” adalah karena penulis melihat keberhasilan metode cooperative learning tipe group investigation dalam mengatasi kesulitan siswa baik dalam penguasaan konsep, penguasaan proses dan keaktifan dalam kegiatan belajar. Keberhasilan metode ini sebenarnya bukan hanya dalam mata pelajaran ips saja, tetapi dalam mata pelajaran yang lain pun mengalami keberhasilan yang cukup signifikan. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk menerapkannya dalam materi perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, karna pada kenyataan nyata di lapangan dalam proses pembelajaran materi ini masih bermasalah, baik dalam cara penyampaian guru, keaktifan siswa serta ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Melihat karakter dan asas metode


(17)

5

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cooperative learning tipe group investigation penulis sangat yakin bahwa dengan memakai metode ini bisa mengatasi kesulitan siswa dalam belajar . Karena dalam cooperative learning tipe group investigation terkandung komponen- komponen yang menunjang keberhasilan pembelajaran, seperti suasana ruangan yang sangat meriah, menciptakan pembelajarn menjadi lebih menarik serta menemukan hal- hal baru dengan penambahan unsur- unsur belajar, yang pada hakikatnya ingin memaksimalkan sumber- sumber belajar yang ada dilingkungan kita

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan Berdasarkan latar belakang di atas yang telah di paparkan maka peneliti dapat merumuskan masalah, di antaranya sebagai berikut : 1. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan

metode cooperative learning tipe group investigation dapat mengatasi kesulitan dalam memahami konsep mengenal dan menghargai para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa melalui metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Ingin mengetahui.langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation dapat mengatasi kesulitan dalam memahami konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan.

2. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.


(18)

6

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Peneliti

Setiap peneliti harus membawa manfaat umumnya bagi orang lain, khususnya bagi diri saya sendiri. Adapun manfaat yang ingin di capai dalam peneliti ini adalah

1. Manfaat bagi guru:

a. Guru dapat mengembangkan pembelajarn melalaui metode cooperative learning tipe group investigation.

b. Untuk mengembangkan kemampuan guru dalam merancang suatu pembelajaran sehingga akan menetapkan ke profesionalan guru di sekolah dasar yang dapat dijadikan bahan atau alat untuk perubahan yang akurat dan praktis serta dapat di pertanggung jawabkan.

2. Manfaat bagi siswa

a. siswa menjadi lebih aktif dan trampil dengan adanya metode cooperative learning tpe group investigation.

b. siswa dapat mengatasi kesulitan belajarnya dalam konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan melalui metode cooperative learning tipe group investigation.

3. Manfaat bagi peneliti

a. Sebagai bahan kajian dan sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang di peroleh untuk memperbaiki pembelajaran IPS di sd dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation.

b. Untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan, wawasan serta pengalaman baru dalam mengenal berbagai masalah yang di hadapi siswa. Dalam rangka pencapaian keberhasilan belajar melalui penelitian yang dilakukan langsung dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation


(19)

7

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Oprasional

Istilah- istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini sebagai berikut

1. Metode cooperative learning tipe group investigation Menurut Suprijono (2012, hal. 54-55) bahwa:

Pembelajaran ccoperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih di pimpin oleh guru atau di arahkan oleh guru.secara umum pembelajaran cooperative di anggap lebih di arahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan – pertanyaan serta menyediakan bahan – bahan dan informasi yang di rancang untuk membantu peserta didik meneyelesaikan masalah yang di maksud.

Menurut Robert E. Slavina (2015 hal 214) bahwa:

Peneliti yang paling luas dan sukses dari metode – metode spesialisasi tugas adalah group investigation, sebuah bentuk pembelajaran cooperative yang berasal dari jamannya John dewey (1970) tetapi telah di perbaharui dan di teliti pada beberapa tahun terakhiroleh Shalomo dan Yeal Sharan, serta Rachel-Lazarowitz di Israel

2. Kesulitan siswa belajar

Definisi kesulitan belajar pertama kali di kemukakan oleh The United States Office of Education (USOE) pada tahun 1977 yang di kenal dengan public law 94 -142, yang hampir indentik dengan definisi yang di kemukakan oleh The National Advisory Committee on Handicapped Children pada tahun 1967. Definisi tersebut di kutip oleh Hallahan, Kauffman, dan Lioyd (1985 : 14) seperti berikut ini :

Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin


(20)

8

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, dan berhitung.

3. Mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

a. Pertempuran – pertempuran mempertahankan kemerdekaan.  Pertempuran 10 november 1945 di Surabaya.

Tentara sekutu mendarat untuk pertama kali di Surabaya pada tanggal 25 oktober 1945. Komandan pasukan sekutu yang mendarat di Surabaya adalah brigjen A.W.S. Mallaby tentara sekutu bertugas melacuti tentara jepang dan membebaskan interniran (tawanan perang) pada tanggal 27 oktober 1945, sekutu menyerbu penjara kali sosok. Mereka berhasil membebaskan colonel huiyer. Colonel Huiyer ialah seorang perwira angkatan laut belanda yang ditawan jepang.

Pada tanggal 28 oktober 1945, pos pos sekutu di seluruh kota Surabaya di serang oleh rakyat Indonesia.

 Pertempuran ambarawa.

“pertempuran ambarawa” diawali oleh mendaratnya tentara sekutu di bawah pimpinan brigadier jendral bethel di semarang. Tentara sekutu mendarat di semarang pada tanggal 20 oktober 1945. Tujuan kedatangan mereka adalah untuk menguras tawanan perang dan tentara jepang di jawa tengah. Setelah diadakan perundingan antara presiden soekarno dengan brigadier jendral bethel, tentara sekutu kemudian meninggalkan magelang menuju ambarawa pada tanggal 21 november 1945. Para pejuang Indonesia yang di pimpin Letnan Colonel M. Sarbini mengejar pasukkan sekutu yang mundur ke ambarawa

 Pertempuran medan area.

Pasukan inggris di bawah pimpinan brigadier jendral T.E.D. Kelly mulai mendarat di medan (Sumatra utara) pada tanggal 9 oktober


(21)

9

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1945. Tentara NICA yang telah di persiapkan untuk mengambil alih pemerintahan ikut membonceng pasukkan inggris itu.para pemuda di pelopori oleh achmad tahir, seorang mantan perwira tentara sukarela (giyugun) membentuk barisan pemuda Indonesia.  Bandung lautan api

Pada bulan oktober 1945, tentara sekutu memasuki kota bandung. Ketika itu para pejuang bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan merebut senjata dan peralatan dari tentara jepang. Pada tnggal 21 november 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum (peringatan) peratama agar kota bandung bagian utara di kosongkan oleh pihak Indonesia selambat- lambatnya tanggal 29 november 1945. Tetapi peringatan itu tidak diharaukan oleh para pejuang Indonesia dan sejak saat itu sering terjadi bentrokkan senjata

b. Usaha perdamaian dan agresi militer belanda

Para pemimpin Negara menyadari bahwa perang memakan banyak korban.perang juga membuat rakyat menderita. Oleh karena itu para pemimpin mengusahakan perdamaian dengan jalan perundingan.

 Perjanjian linggajati

Pada tanggal 10 november 1946 diadakan perundingan antara Indonesia dan belanda. Perundingan ini dilaksanakan di linggajati. Linggajati terletak di sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan itu delegasi Indonesia di pimpin oleh perdana mentri Sutan Syahrir. Sementara delegasi belanda di pimpin oleh Van Mook

 Agresi militer belanda

Meskipun sudah ada perjanjian linggajati, belanda tetap berusaha untuk menjajah Indonesia. Pada tanggal 21 juli 1947, belanda menyerang wilayah republic Indonesia.


(22)

10

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tanggal 1 agustus 1947, dewan keamanan PBB memerintahkan agar pihak Indonesia dan belanda menghentikan tembak – menembak. Akhirnya pada tanggal 4 agustus 1947, belanda mengumumkan genjatan senjata.

 Agrsi militer belanda II

Pada tanggal 19 desember 1948, belanda melancarkan serangan atas wilayah republik Indonesia, penyerangan belanda ini di kenal sebagai agresi militer belanda II.

Presiden Soekarno, wakil presiden Mohamad Hatta, Sultan Syahrir, dan Suryadarma di tangkap belanda. Presiden Soekarno dan wakil presiden Mohamad hatta di tawan dan di asingkan ke pulau Bangka  Perjanjian rum-royen

Perjanjian Rum-Royen di setujui di Jakarta pada tanggal 7 mei 1949. Delegasi Indonesia di pimpin oleh Mr.Moh.Rum, sedangkan pihak belanda di pimpin oleh Dr. Van Royen. Anggota delegasi Indonesia lainnya ialah Drs. Moh. Hatta

 Konferesi meja bundar (KMB)

Sebagai tindak lanjut perjanjian Rum-Royen, pada tanggal 23 agustus samapai dengan 2 november 1949 diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB)di Den Haag. Delegasi Indonesia di pimpin oleh Drs. Moh.Hatta


(23)

21

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metodelogi penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC Taggart. Metode ini beranjak dari adanya masalah yang dihadapi guru di dalam kelas. Metode ini pun menghendaki adanya perbaikan dari salah satu sisi yakni perbaikan dalam metode pengajaran.

Menurut Kemmis dan MC Taggart (dalam Basuki, 2003: hlm 7) “Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik.”

Kemmis dan MC Taggart (dalam Yusnandar, 2012: hlm 24) menjelaskan bahwa komponen-komponen dalam penelitian tindakan kelas yaitu: 1. Perencanaan

Pada tahap ini merencanakan tindakan atas apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan

Pada tahap ini, apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang di harapkan atau diinginkan.

3. Observasi

Pada tahap ini, mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.


(24)

22

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian ini terjadi siklus rencana, tindakan, observasi, refleksi dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan dengan tindakan yang paling efektif.Dalam penelitian ini akan menggunakan 3 siklus yang diawali dengan pra-siklus

Alur penelitian tindakan kelas dalam mengatasi kesulitan siswa pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation

(Rangkaian siklus PTK dimodifikasi dari model Kemmis dan MC Taggart) PRA SIKLUS

OBSERVASI

Mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sesuai dengan situasi nyata sebelum dilakukan penelitian. REFLEKSI

Peneliti dan guru kelas menganalisis permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran dan membuat rencana tindakan untuk menggunakan metode cooperative learning tipe (GI)

SIKLUS I

PERENCANAAN

Membuat RPP ips mengatasi kesulitan siswa menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation

TINDAKAN

Peneliti mengamati guru yang sedang melakukan KBM dari rencana yang telah dibuat.

OBSERVASI

Peneliti bekerjasama dengan guru kelas untuk mengamati kegiatan pembelajaran dalam mengatasi kesulitan belajar siswa menggunakan metode cooperative learning tipe (GI)

REFLEKSI

Peneliti dan guru kelas menganalisis hasil penelitian. Apakah ada kemajuan. Jika hasil tindakan belum mencapai maksimal maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.


(25)

23

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari gambar model siklus kemmis dan mc . taggart yang telah di modifikasi dapat di jelaskan bahwa:

1. Perencanaan , mengandung penjelasan bahwa dalam tahap ini ialah tahap untuk merancang rencana pembelajaran dalam hal materi mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation, menyiapkan alat, media, atau soal evaluasi yang tepat.

2. Pelaksanaan, di tahap ini peneliti melakukan tindakkan penelitian berupa pelaksanaan kegiatan atau rancangan pembelajaran tentang konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada kenyataannya tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

3. Pengamatan, pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap semua informasi yang telah di peroleh.

4. Refleksi, pada tahap ini merupakan tahap untuk merencanakan tindakan lanjutan bila hasil refleksi pada tindakkan sebelumnya belum memuaskan.

B. Prosedur penelitian 1. Pra siklus

a. Observasi

Kegiatan ini di maksudkan untuk mengamati kegitan pembelajaran IPS berdasarkan kondisi nyata sebelum diadakan penelitian yang meliputi seperti :

1. Melakukan pembicaraan dengan kepala sekolah serta wawancara dengan guru kelas V

2. Pengamatan terhadap kreativitas dan keterampilan guru dalam proses belajar mnegajar di dalam kelas


(26)

24

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru merumuskan tindakkan perencanaan yang akan di lakukan dalam penelitian tentang permasalahan yang di peroleh pada saat observasi. Berdasarkan hasil diskusi antara guru kelas dan peneliti, akhirnya peneliti dapat mengetahui permasalahan yang di hadapi guru di lapangan. Selanjutnya peneliti menerapkan metode cooperative learning tipe group investigation

2. Siklus I a. Perencanaan

Kegitan perencanaan ini di buat berdasarkan pada temuan- temuan dri pra siklus, kegiatan kegitan yang akan dilakukan dalam tahap ini antara lain :

1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Merancang pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode cooperative learning dalam pembelajaran IPS dengan konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan .

3. Membuat lembar kerja siswa 4. Membuat instrument penelitian

5. Menyiapkan bahan alat bantu dengan menggunakan metode cooperative learning

b. Tindakkan

Tahap ini peneliti melakukan tindakkan yang telah di rumuskan pada tahap sebelumnya, yaitu dengan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di buat. Peneliti melakukan pembelajaran dengan RPP yang di lengkapi dengan metode cooperative learning yang meliputi :

1. Langkah 1 : setiaap siswa memberikan pertanyaan terbuka yang bersipat analisis


(27)

25

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Langkah 2 : mengarahkan kepada siswa untuk membagi kedalam kelompok kecil yang terdiri 3 smpai 6 orang,setiap kelompoknya bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi

3. Langkah 3 : mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang telah di sepakati.

4. Langkah 4 : kemudian siswa membuat atau menghasilkan laporan kelompok.

5. Langkah 5 : Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan atau memaparkan laporan kepada seluruh kelas, untuk berbagi dan tukar informasi temuan mereka

c. Observasi

Kegiatan observasi di lakukan oleh peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung, yaitu dengan mengamati aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPS dengan konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, hal ini di maksudkan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sudah sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam lembar observasi atau tidak, supaya hasil observasi dapat di perbaiaki pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian hasil data yang telah di peroleh saat observasi oleh peneliti dan guru . refleksi sangat berguna untuk memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang telah dilakukan. Hasil refleksi yang ada di jadikan bahan pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil

3. Siklus II

Seperti hal nya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, tindakkan, observasi dan refleksi


(28)

26

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini peneliti membuat perencanaan proses pembelajaran berdasarkan dengan hasil refleksi pada siklus 1

b. Tindakan

Dalam hal ini peneliti melakukan pembelajaran cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus 1

c. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran cooperative learning dan pengamatan terhadap kesulitan siswa

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksana siklus kedua serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation dalam mengatasi kesulitan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar khususnya dalam materi mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.

C. Subjek dan lokasi penelitian

1. Subjek penelitian

Penelitian ini di lakakan pada siswa kelas V SDN Gunuung Batu 1 dengan jumlah siswa 22 orang, yang terdiri dari 11 siswa laki- laki dan 11 siswi perempuan.

2. Lokasi penelitian

Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini ialah SDN Gunung Batu 1 kecamatan munjul - kabupaten pandeglang. Alasan memilih sekolah ini karana peneliti merasa sekolah ini cocok untuk di jadikan tempat


(29)

27

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan pembelajaran, dan di SDN Gunung Batu 1 juga belum pernah menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation. Hal ini memberi kesempatan bagi peneliti untuk dapat berkontribusi mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS di SD tesebut. Selain sekolah ini di pilih dengan alasan letak sekolah yang dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga akses untuk mengontrol kegiatan penelitian kelas mempermudah peneliti melakukannya

D. Instrument penelitian

“Instrument merupakan alat yang dapat di gunakan unutuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi “ (trianto, 2010 : 271)

Sesuai dengan tahapan penelitian di atas maka menggunakan instrument penelitian dan test

1. Observasi

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”

(Arikunto,2002 :30 )

Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai menghimpunan bahan- bahan keterangan yang di lakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai fenomena yang di jadikan objek pengamatan. Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara langsung oleh obsever,bisa melalui perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu dan bisa di lakukan observasi partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang di teliti.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengamati prilaku siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Dimana, dalam kegiatan belajar mengajar ini menggunakan langkah- langkah metode


(30)

28

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V (Lima) hal- hal yang di amati adalah sebagai berikut :

Table 3.1 pedoman hasil observasi aktivitas belajar kelompok siswa dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

No Kelompok Aspek yang diamati Jumlah Skor

Persentase 1 2 3 4 5

1. Merah 2. Kuning 3. Hijau 4. Ungu

Jumlah Rerata Ket: Aspek yang diamati

1. Menjawab pertanyaan terbuka yang bersifat analisis

2. Setiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi 3. Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara

bergiliran

4. Siswa membuat atau menghasilkan laporan kelompok

5. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan atau memaparkan hasil laporannya kepada seluruh kelas

Ket : Kriteria kemampuan keaktifan siswa 4: Baik sekali> 86-100

3: Baik > 71-85 2: Cukup > 56-70 1: Kurang> 0-55


(31)

29

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.2 pedoman observasi aktivitas belajar kelompok siswa dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

No Aspek yang di amati Kategori

1. Menjawab pertanyaan terbuka yang bersifat analisis

Baik

Jika sebagian besar siswa menjawab pertanyaan terbuka yang bersifat analisis

Cukup

Jika sebagian kecil siswa menjawab pertanyaan terbuka yang bersifat analisis

Kurang

Jika siswa tidak menjawab pertanyaan terbuka yang bersifat analisis

2. Siswa di bagi 4 kelompok, setiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi

Baik

Jika sebagain besar siswa memilih subtopik dari keseluruhan unit materi tersebut

Cukup

Jika sebagian kecil siswa tidak memilih dari subtopik dari keseluruhan unit materi tersebut Kurang

Jika siswa tidak terlihat memilih dari subtopik dari keseluruhan unit materi tersebut

3. Siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran

Baik

Jika sebagian besar siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran


(32)

30

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cukup

Jika sebagian kecil siswa berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran

Kurang

Jika siswa tidak berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran

4. Siswa membuat atau menghasilkan laporan kelompok

Baik

Jika sebagain besar siswa membuat atau menghasilkan laporan kelompok

Cukup

Jika sebagain kecil siswa membuat atau menghasilkan laporan kelompok

Kurang

Jika siswa tidak mampu membuat atau menghasilkan laporan

5. selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan atau

memaparkan hasil

laporannya kepada seluruh kelas

Baik

Jika sebagian besar siswa dapat mempresentasikan atau memaparkan hasil laporannya kepada seluruh kelas

Cukup

Jika sebagain kecil siswa dapat mempresentasikan atau memaparkan hasil laporannya kepada seluruh kelas

Kurang

Jika siswa tidak bisa mempresentasikan atau memaparkan hasil laporannya kepada seluruh kelas


(33)

31

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0 % - 55% : kurang

56% - 70% : cukup

71% - 85% : baik

86%-100% :baik sekali

2. Tes

Tes (sebelum adanya ejaan yang di sempurnakan dalam bahasa Indonesia di tulis dengan test )

Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang di pakai untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana dengan cara dan aturan- aturan yang sudah di tetapkan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang di berikan : misalnya melingkari salah satu hurup di depan pilihan jawaban, menerangkan mencoret jawaban yang salah elakukan tugas atau suruhan, menjawab secara lisan dan sebagainya (Arikunto,2002 :53) “tes pilihan ganda merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak di gunakan karena banyak sekali materi yang mencakup” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 168).

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan siswa yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi, seperti mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali. Adapun bentuk tes objektif jenis pilihan ganda berjumblah 10 soal yang di berikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan belajar, yang mencerminkan keberhasilan belajar dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada pembelajaran mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di lihat dari hasil belajar siswa. Kisi- kisi soal di jelaskan pada table di bawah ini:


(34)

32

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Table 3.3 kisi- kisi soal

no Indicator Taraf

kesukara n

Nomor soal Jumla h soal

Aspe k intele ktual 1. Mengidentifikasi tokoh- tokoh

yang telah mempertahankan kemerdekaan

Mudah 1,2 C1

Sedang 3,4 C2

Sukar 5 C3

2. Menunjukkan sikap menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan

Mudah 6,7 C1

Sedang 8,9 C2

Sukar 1

0

C3

3. Menjelaskan cara

mengenang perjuangan para tokoh dalam

mempertahankan kemerdekaan

Mudah 11, 12

C1

Sedang 13,

14

C2

sukar 1

5

C3

Keterangan :


(35)

33

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 C2 : pemahaman

 C3 :Aplikasi

E. Analisi Data

Adapun data yang di kumpulkan melalui instrument penelitian adalh sebagai berikut :

1. Data tentang aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) Data ini di peroleh dari hasil observasi. Observasi dilakukan pada saat berlangsungnya kegitan belajar mengajar di kelas berupa lembar observasi. Lembar observasi ini di gunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan metode cooperative learning tipe group investigation . adapun penilaian dalam observasi ini yaitu dengan rumus :

Prosentase (%) = � � � � ℎ

� � � � 100 = ⋯

2. Data tentang hasil belajar siswa di peroleh dari hasil tes tertulis, tes ini di lakkukan setelah berlangsungnya kegitan pembelajaran.

Instrument yang di gunakan berupa lembar tes. Lembar ini akan membantu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang telah di capai setelah melaksanakan kegitan belajar mengajar IPS pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan metode cooperative learning tipe group investigation

Adapun langkah- langkah dalam melaksanakan tes hasil belajar yaitu :

a. Membuat kisi- kisi soal b. Membuat soal


(36)

34

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membagi soal

e. Memberikan penilaian

Na = � � � � ℎ � �

� � � � 100 =⋯

Rata-rata = �� �� � � ℎ � �

�� � ℎ � � =⋯

Keterangan:

Na : Nilai Akhir Skor maksimum : 15


(37)

56

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dalam pembelajaran IPS guru lebih banyak menggunakan metode caramah sehingga pembelajaran di dalam kelas kurang menggairahkan bagi siswa, oleh sebab itu diperlukannya metode yang cocok untuk proses pembelajaran IPS terutama pada materi mengenai konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation. Ditunjang dengan media dan alat yang mendukung dalam proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation berhasil dilakukan pada materi IPS mengenai konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V SDN Gunungbatu 1 Munjul dengan jumlah murid 22 orang. Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Gunung Batu 1 dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation , maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dapat mengatasi kesulitan belajar. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Mulai dari pra siklus (sebelum penelitian ) sampai siklus I dan siklus II hal ini berdasarkan data yang diperoleh , memperlihatkan bahwa pada pra siklus memperoleh nilai 45.18 atau bisa di presentase kan menjadi 45% dilihat dari nilai rata-rata siswa, sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 65.31 atau bisa di presentasekan menjadi 65% dan siklus II memperoleh nilai 80.18 atau bisa di presentasikan menjadi


(38)

57

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80%. Ini menunjukan sudah memunuhi target batas lulus penelitian dan bahkan sudah mencapai di atas KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada Pra siklus sampe siklus II, dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan, ini disebabkan karena dengan menggunanakan metode cooperative learning tipe Group Investigation pada pembelaran ini siswa dipicu untuk berpartisipasi dalam belajar melalui aktivitas membuat laporan kelompok dan diskusi dengan kelompok lain sehingga siswa memaksimalkan dalam belajarnya. 2. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus (sebelum dikenai tindakan )

diperoleh gambaran keadaan aktivitas siswa masih pasif, cendrung hanya menerima informasi satu arahan dari guru yang hanya menggunakan metode ceramah. Tetapi, setelah diadakan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation pada konsep menganal dan menghargai perjuanagn para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V, siswa menjadi aktif dalam kegitan pembelajaran. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan data aktivitas siswa, dimana pada siklus I memperoleh nilai 53% yang artinya siswa dikategorikan masih kurang aktif. Kemudian pada siklus II sebesar 86% yang menunjukan siswa sudah masuk kategori baik atau aktif. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dari siklus I samapi siklus II mengalami peningkatan.

Dengan demikian, berdasarkan hasil PTK, ini maka pembelajaran mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation di kelas V SDN Gunung Batu satu ini dapat mengatasi aktivitas kesulitan belajar dan hasil belajar siswa

B. Rekomendasi

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dikelas V (lima) SDN Gunung Batu satu kecamatan munjul kabupaten pandeglang merekomendasikan hal- hal sebagai berikut:


(39)

58

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi guru

Dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas guru hendaknya memakai metode atau alat peraga, agar dalam proses pembelajaranya tidak monoton. Sehingga pembelajaran IPS lebih meningkat dan bermakna, guru juga hendaknya menyampaikan suatu konsep atau materi IPS tidak hanya mampu memahami konsep, tetapi juga harus mengetahui cara penyampaian konsep tersebut dengan benar. Agar guru dapat mengukur kemampuan siswa dan menyesuaikannya dengan tahap perkembanagan mental siswa tersebut dan harus kreaktif dalam pemilihan baik model, strategi, pendekatan maupun metode yang sesuai dengan pembelajaran seperti metode cooperative learning serta alat peraga yang menunjang materi pembelajaran.sehingga pembelajaran IPS jadi lebih meningkat dan bermakna.

2. Bagi kepala sekolah

Selaku pimpinan yang memegang penuh kebijakan yang ada di sekolah, hendaknya memberikan motivasi, masukan dan dorongan kepada guru untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran demi kemajuan sekolah khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

3. Bagi peneliti

Metode cooperative learning tipe group investigation sangat bermakna untuk dijadikan suatu pedoman penelitian bagi generasi selanjutnya karena motode cooperative learning ini mempunyai banyak keunggulan di antaranya dapat digunakan di semua mata pelajaran dan siswapun aktif dalam proses belajarnya dengan rasa ingin tahunya menjadi berkembang.hal ini dapat dibuktikan dari penelitian- penelitian sebelumnya dan penelitian yang telah saya lakukan saat ini. 4. Bagi peneliti selanjutnya


(40)

59

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semoga metode cooperative learning tipe group investigation dapat di jadikan suatu acuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS sehingga nilai siswa menjadi meningkat.


(41)

59

Mustapa Kamal, 2015

MENGATASI KESULITAN SISWA PADA KONSEP MENGENAL DAN MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Abdurahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Absurahman, M. (2012). Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta .

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budiarto, G. (2012). Ilmu Pengetahuan Sosial. Depok: Arya Duta.

Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal.

E.Yusnandar. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikwan Mandiri Press. Rustaman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: raja Grafindo Persada.

S.Arikunto. (2002). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. jakarta: Bumi Aksara. Slavina, R. E. (2015). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning. Yogyajakarta: Pustaka Pelajar.

Taniredja, T., & dkk. (2013). Model model pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta, cv.

Trianto. (2010). Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas.(2006).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran . Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan


(1)

34

d. Membagi soal

e. Memberikan penilaian

Na = � � � � ℎ � �

� � � � 100 =⋯

Rata-rata = �� �� � � ℎ � � �� � ℎ � � =⋯

Keterangan:

Na : Nilai Akhir


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dalam pembelajaran IPS guru lebih banyak menggunakan metode caramah sehingga pembelajaran di dalam kelas kurang menggairahkan bagi siswa, oleh sebab itu diperlukannya metode yang cocok untuk proses pembelajaran IPS terutama pada materi mengenai konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan yaitu dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group

investigation. Ditunjang dengan media dan alat yang mendukung dalam

proses pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation berhasil dilakukan pada materi IPS mengenai konsep mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V SDN Gunungbatu 1 Munjul dengan jumlah murid 22 orang. Berdasarkan pelaksanaan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN Gunung Batu 1 dengan menggunakan metode

cooperative learning tipe group investigation , maka peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative

learning tipe group investigation pada konsep mengenal dan

menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dapat mengatasi kesulitan belajar. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Mulai dari pra siklus (sebelum penelitian ) sampai siklus I dan siklus II hal ini berdasarkan data yang diperoleh , memperlihatkan bahwa pada pra siklus memperoleh nilai 45.18 atau bisa di presentase kan menjadi 45% dilihat dari nilai rata-rata siswa, sedangkan pada siklus I memperoleh nilai 65.31 atau bisa di presentasekan menjadi 65% dan siklus II memperoleh nilai 80.18 atau bisa di presentasikan menjadi


(3)

57

80%. Ini menunjukan sudah memunuhi target batas lulus penelitian dan bahkan sudah mencapai di atas KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada Pra siklus sampe siklus II, dalam proses pembelajaran mengalami peningkatan, ini disebabkan karena dengan menggunanakan metode cooperative learning tipe Group Investigation pada pembelaran ini siswa dipicu untuk berpartisipasi dalam belajar melalui aktivitas membuat laporan kelompok dan diskusi dengan kelompok lain sehingga siswa memaksimalkan dalam belajarnya. 2. Aktivitas belajar siswa pada pra siklus (sebelum dikenai tindakan )

diperoleh gambaran keadaan aktivitas siswa masih pasif, cendrung hanya menerima informasi satu arahan dari guru yang hanya menggunakan metode ceramah. Tetapi, setelah diadakan tindakan penelitian kelas dengan menggunakan metode cooperative learning

tipe group investigation pada konsep menganal dan menghargai

perjuanagn para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan di kelas V, siswa menjadi aktif dalam kegitan pembelajaran. Hal ini berdasarkan pada hasil perolehan data aktivitas siswa, dimana pada siklus I memperoleh nilai 53% yang artinya siswa dikategorikan masih kurang aktif. Kemudian pada siklus II sebesar 86% yang menunjukan siswa sudah masuk kategori baik atau aktif. Dengan demikian aktivitas pembelajaran dari siklus I samapi siklus II mengalami peningkatan.

Dengan demikian, berdasarkan hasil PTK, ini maka pembelajaran mengenal dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan metode cooperative learning tipe group investigation di kelas V SDN Gunung Batu satu ini dapat mengatasi aktivitas kesulitan belajar dan hasil belajar siswa

B. Rekomendasi

Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dikelas V (lima) SDN Gunung Batu satu kecamatan munjul kabupaten pandeglang merekomendasikan hal- hal sebagai berikut:


(4)

1. Bagi guru

Dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas guru hendaknya memakai metode atau alat peraga, agar dalam proses pembelajaranya tidak monoton. Sehingga pembelajaran IPS lebih meningkat dan bermakna, guru juga hendaknya menyampaikan suatu konsep atau materi IPS tidak hanya mampu memahami konsep, tetapi juga harus mengetahui cara penyampaian konsep tersebut dengan benar. Agar guru dapat mengukur kemampuan siswa dan menyesuaikannya dengan tahap perkembanagan mental siswa tersebut dan harus kreaktif dalam pemilihan baik model, strategi, pendekatan maupun metode yang sesuai dengan pembelajaran seperti metode cooperative learning serta alat peraga yang menunjang materi pembelajaran.sehingga pembelajaran IPS jadi lebih meningkat dan bermakna.

2. Bagi kepala sekolah

Selaku pimpinan yang memegang penuh kebijakan yang ada di sekolah, hendaknya memberikan motivasi, masukan dan dorongan kepada guru untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran demi kemajuan sekolah khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

3. Bagi peneliti

Metode cooperative learning tipe group investigation sangat bermakna

untuk dijadikan suatu pedoman penelitian bagi generasi selanjutnya karena motode cooperative learning ini mempunyai banyak keunggulan di antaranya dapat digunakan di semua mata pelajaran dan siswapun aktif dalam proses belajarnya dengan rasa ingin tahunya menjadi berkembang.hal ini dapat dibuktikan dari penelitian- penelitian sebelumnya dan penelitian yang telah saya lakukan saat ini. 4. Bagi peneliti selanjutnya


(5)

59

Semoga metode cooperative learning tipe group investigation dapat di jadikan suatu acuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPS sehingga nilai siswa menjadi meningkat.


(6)

Daftar Pustaka

Abdurahman, M. (2009). Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Absurahman, M. (2012). Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta .

Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Budiarto, G. (2012). Ilmu Pengetahuan Sosial. Depok: Arya Duta.

Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal.

E.Yusnandar. (2012). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang: Ikwan Mandiri Press. Rustaman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta: raja Grafindo Persada.

S.Arikunto. (2002). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. jakarta: Bumi Aksara. Slavina, R. E. (2015). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning. Yogyajakarta: Pustaka Pelajar.

Taniredja, T., & dkk. (2013). Model model pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung: Alfabeta, cv.

Trianto. (2010). Mendesain Model pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Wibawa, B. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas.(2006).Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran . Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan


Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DENGAN METODE CIRC (COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION) PADA SISWA KELAS V

0 0 14

MENGATASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV PADA KONSEP KOPERASI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH.

0 1 34

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN PASIREURIH 1 DALAM MEMBACA PEMAHAMANMENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CIRC.

0 0 28

Penerapan Model Pembelajaran CORE untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Perjuangan Para Tokoh dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 7

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

0 0 14

Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Materi Menghargai Perjuangan Para Tokoh dalam Memertahankan Kemerdekaan Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester 2 Di SDN Rapah 03 Kecamatan Banyubiru Kabupaten Sema

0 0 168

UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT KEBANGSAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI MENGHARGAI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN STRATEGI VIDEO CRITIC PADA KELAS V SD NEGERI 3 TIPARKIDUL

0 0 17

PENGARUH METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MATERI PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN

0 0 16

Proposal Skripsi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL PERJUANGAN PARA TOKOH DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEHNIK JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN 20092010

0 0 108