Gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

(1)

i ABSTRAK

Diti, Lusia Diska. 2015. “Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48”. Skripsi Strata 1 (S-1). Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirk lagu JKT48. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48, dan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik laguJKT48.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu yang terdapat dalam albumJKT48.Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode agih. Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik lanjutan yang digunakan dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam suatu konstruksi yang bersangkutan. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah. Pemaparan hasil analisis dilakukan dengan metode formal dan informal.

Dari penelitian, ditemukan penanda yang membedakan antara gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, yaitu makna yang terkandung dari lirik-lirik lagu dan didukung oleh konteks. Penanda gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48

adalah penghubung bagaikan, bagai, dan seperti. Penanda gaya bahasa metafora, yaitu analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan mengandung unsur topik, citra, dan titik kemiripan yang menunjukkan persamaan antara topik dan citra. Adapun penanda gaya bahasa metonimia, yaitu memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantianya.

Gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia memiliki fungsi untuk menggerakkan imajinasi pembaca dalam memahami suatu karya sastra. Gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu karya JKT48 memiliki fungsi memperkuat dan mempertegas. Fungsi gaya bahasa metafora, yaitu menstimulasi asosiasi, menjelaskan, dan memperkuat. Adapun fungsi gaya bahasa metonimia, yaitu menjelaskan.


(2)

ii

ABSTRACT

Diti, Lusia Diska. 2015. Simile Writing Style, Metaphor, and Metonymy in song’s

lyrics ofJKT48. Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Indonesian Literature Study Program, Department of Indonesian Literature, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

The object of this research are simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48 and also the function of simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics ofJKT48.

This research is conducted in three stages, namely data collection, data analysis, and exposure of data analysis result. The data is obtained from the lyrics of the songs in the album ofJKT48. The data collecting technique used was observation and note taking method. The data in this research were analyzed using agih method.a Agih method is a method of analysis that its determiner is part of the language that concerned itself. This agih method then followed by dressing technique (substition) and markup language. Dressing technique of data analysis by replacing particular linguistic units in a construction-related. The expose results of the analysis conducted by the formal and informal methods.

The results of this research indicate the markers which distinguish between simile writing style, metaphor, and metonymy are the meaning which are contained by the song's lyrics and they are supported by context. The mark of simile writing style in song lyrics of JKT48is the relation ofbagaikan, bagai,andseperti. The mark of metaphor writing style is an analogy that compares two things directly but in the form of simple or short and contains elements of topics, image, and point of resemblance that show similarities between the subject and image. There is also the mark of metonymy writing style that is using characteristic name or names of things which are linked with the name of people, goods, or things as replacement.

Simile writing style, metaphor, and metonymy has the function to generate the imagination of the reader in understanding a literary work. The function of simile

writing style in song’s lyrics of JKT48 is to strengthen and affirm. The function of metaphor writing style is to stimulates the association, explains, and strengthen. While the function of metonymy writing style is to describe.


(3)

i

GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA

DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penulisan Tugas Akhir

Oleh Lusia Diska Diti NIM: 104114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2015


(4)

(5)

(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015


(7)

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama : Lusia Diska Diti

NIM : 104114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma tugas akhir saya yang berjudul “Gaya Basa Simile, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk ini, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan serta dan mempublikasikannya di internet atau media yang lain untuk kepentinganakademis tanpa perlu meminta izin dari saya ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 28 Agustus 2015

Yang menyatakan,


(8)

vi MOTTO

No matter what hardship or difficulties you encounter, you must never give up! Believe that anything's possible as long as you try hard and believe in yourself!

–Henry Lau-


(9)

vii

Tulisan ini ku persembahkan untuk:

Allah Bapa di Surga, Bapakku,

Antonius Hudidaya Bhakti Ibuku,

Yohana Saraswati

Semua teman dan sahabat tanpa terkecuali, Dan Henry Lau.


(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kesehatan dan perlindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gaya Bahasa Simila, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48

Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. I, Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. yang telah berkenan menjadi Dosen Pembimbing I, dan telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

2. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. yang telah berkenan menjadi Dosen Pembimbing II dalam penyusunan skripsi ini; juga kedudukan beliau sebagai Kaprodi Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dosen Prodi Sastra Indonesia yang telah memberikan pendampingannya selama penulis menempuh masa studi, Drs. Hery Antono, M.Hum; Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum; Dr. Yoseph Yapi Taum, M.Hum; Drs. B. Rahmanto, M.Hum; dan segenap dosen pengampu.

4. Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Dr. F.X. Siswadi, M.A. 5. Segenap staf dan karyawan Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.


(11)

ix

6. Bapak Antonius Hudidaya Bhakti dan Ibu Yohana Saraswati, orang tua penulis yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan dalam segala macam bentuk kepada penulis.

7. Teman dan sahabat penulis Ninda, Anggit, Judith, Sista, Febri, Abraham, Aji, Galuh, Aven yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

8. Teman-teman traveling penulis; Dee, Mega, Qudsi, Kak Vicka, Titin, Aghul, Febri, Kak Sari, Kak Chunny, Ce Pannie, Kak Ayu, Anggie. Terimakasih atas doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

9. Semua teman Prodi Sastra Indonesia angkatan 2010, khususnya Meika, terimakasih telah menjadi teman bertukar pikiran.

10.Henry Lau.

Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagaimana yang diharapkan baik secara materi, penyusunan dan cara penyajian. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran kritik dan saran agar skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015


(12)

x ABSTRAK

Diti, Lusia Diska. 2015. “Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48”. Skripsi Strata 1 (S-1). Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirk lagu JKT48. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48, dan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu yang terdapat dalam album JKT48. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode agih. Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik lanjutan yang digunakan dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam suatu konstruksi yang bersangkutan. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah. Pemaparan hasil analisis dilakukan dengan metode formal dan informal.

Dari penelitian, ditemukan penanda yang membedakan antara gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, yaitu makna yang terkandung dari lirik-lirik lagu dan didukung oleh konteks. Penanda gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48 adalah penghubung bagaikan, bagai, dan seperti. Penanda gaya bahasa metafora, yaitu analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan mengandung unsur topik, citra, dan titik kemiripan yang menunjukkan persamaan antara topik dan citra. Adapun penanda gaya bahasa metonimia, yaitu memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantianya.

Gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia memiliki fungsi untuk menggerakkan imajinasi pembaca dalam memahami suatu karya sastra. Gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu karya JKT48 memiliki fungsi memperkuat dan mempertegas. Fungsi gaya bahasa metafora, yaitu menstimulasi asosiasi, menjelaskan, dan memperkuat. Adapun fungsi gaya bahasa metonimia, yaitu menjelaskan.


(13)

xi ABSTRACT

Diti, Lusia Diska. 2015. Simile Writing Style, Metaphor, and Metonymy in song’s lyrics of JKT48. Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Indonesian Literature Study Program, Department of Indonesian Literature, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

The object of this research are simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48 and also the function of simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48.

This research is conducted in three stages, namely data collection, data analysis, and exposure of data analysis result. The data is obtained from the lyrics of the songs in the album of JKT48. The data collecting technique used was observation and note taking method. The data in this research were analyzed using agih method.a Agih method is a method of analysis that its determiner is part of the language that concerned itself. This agih method then followed by dressing technique (substition) and markup language. Dressing technique of data analysis by replacing particular linguistic units in a construction-related. The expose results of the analysis conducted by the formal and informal methods.

The results of this research indicate the markers which distinguish between simile writing style, metaphor, and metonymy are the meaning which are contained by the song's lyrics and they are supported by context. The mark of simile writing style in song lyrics of JKT48 is the relation of bagaikan, bagai, and seperti. The mark of metaphor writing style is an analogy that compares two things directly but in the form of simple or short and contains elements of topics, image, and point of resemblance that show similarities between the subject and image. There is also the mark of metonymy writing style that is using characteristic name or names of things which are linked with the name of people, goods, or things as replacement.

Simile writing style, metaphor, and metonymy has the function to generate the imagination of the reader in understanding a literary work. The function of simile writing style in song’s lyrics of JKT48 is to strengthen and affirm. The function of metaphor writing style is to stimulates the association, explains, and strengthen. While the function of metonymy writing style is to describe.


(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ... 6

1.5 Tinjauan Pustaka ... 7

1.6 Landasan Teori ... 8


(15)

xiii

1.6.2 Relasi Sintagmatik dan Relasi Paradigmatik ... 11

1.6.3 Fungsi Gaya Bahasa ... 11

1.7 Data, Metode, dan Teknik Penelitian ... 12

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 13

1.7.2 Metode dan Teknik pada Tahap Analisis Data ... 13

1.7.3 Medote Penyajian Hasil Analisis ... 15

1.8 Sistematika Penyajian ... 16

BAB II PENANDA GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48 2.1 Pengantar ... 17

2.2 Penanda Gaya Bahasa Simile ... 17

2.3 Penanda Gaya Bahasa Metafora ... 30

2.4 Penanda Gaya Bahasa Metonimia ... 41

BAB III FUNGSI GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU KARYA JKT48 3.1 Pengantar ... 47

3.2 Fungsi Gaya Bahasa Simile ... 47

3.3 Fungsi Gaya Bahasa Metafora ... 64


(16)

xiv BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 82 4.2 Saran ... 83 DAFTAR PUSTAKA ... 81


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagaikan ... 21

Tabel 2: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagai ... 25

Tabel 3: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Seperti ... 29

Tabel 4: Ciri Gaya Bahasa Metafora ... 38

Tabel 5: Ciri Gaya Bahasa Metonimia ... 45

Tabel 6: Fungsi Memperkuat Gaya Bahasa Simile ... 60

Tabel 7: Fungsi Menjelaskan Gaya Bahasa Simile ... 63

Tabel 8: Fungsi Menstimulasi Asosiasi Gaya Bahasa Metafora ... 68

Tabel 9: Fungsi Menjelaskan Gaya Bahasa Metafora ... 74

Tabel 10: Fungsi Memperkuat Gaya Bahasa Metafora ... 76


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

JKT48 adalah idol group asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2011. Grup ini merupakan rekanan dari AKB48 asal Negeri Sakura, Jepang. JKT48 sendiri memiliki anggota 58 remaja wanita yang dipilih melalui seleksi yang ketat. Album pertama dari JKT48ini berjudul “Heavy Rotation” yang dipublikasi pada tanggal 16 Februari 2013. Dalam album perdana ini terdapat 10 lagu yang merupakan terjemahan dari lagu-lagu dalam bahasa Jepang milik AKB48, antara lain “Heavy Rotation”, “Karena Kusuka Dirimu” (Kimi no Koto ga Suki Dakara), “Ponytail dan Shu-shu” (Pontytail to Chou-chou), “Baby! Baby! Baby!”, “Hari Pertama” (Shonichi), “Wasshoi J!”, “Teriakan Diamon” (Oogoe Diamond), “Maafkan, Summer” (Gomenne, Summer), “Air Mata Surprise!” (Namida Surprise!), “Jejak Awan Pesawat” (Hikoukigumo).

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu karya JKT48. Tiga gaya bahasa tersebut dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain, berarti mencoba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut. Perbandingan sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa yang polos atau langsung, dan perbandingan yang


(19)

termasuk dalam gaya bahasa kiasan (Keraf, 1984:136).

Penelitian ini membahas gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia. Simile (persamaan) adalah bahasa kiasan berupa pernyataan satu hal dengan hal lain dengan menggunakan kata-kata pembanding. Contoh:

(1) Seperti popcorn yang meletup-letup kata suka menari-nari. (JKT48, judul: Heavy Rotation).

(2) Cinta bagai riak air meluas dengan perlahan yang pusatnya ialah dirimu. (JKT48, judul: Kimi no Koto ga Suki Dakara - Karena Kusuka Dirimu).

Contoh (1) merupakan gaya bahasa simile yang ditandai oleh pemakaian kata seperti, bagai, bak, serupa, dan lain sebagainya. Gaya bahasa itu ditunjukkan pada contoh (1) yang memiliki makna seseorang yang sedang menari dibandingkan dengan jagung yang dimasak menjadi popcorn, pada saat proses masak jagung itu akan meletup-letup dan menjadi popcorn. Hal ini juga terjadi pada contoh (2), cinta yang dikatakan sebagai riak air meluas (ombak) yang akan berakhir di tepian pantai tempat seseorang berdiri (dirimu).

Metafora, menurut Keraf (1992: 139), termasuk gaya bahasa yang dibentuk berdasarkan perbandingan atau persamaan, untuk mencoba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara dua hal. Metafora merupakan semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung. Contoh:

(3) Ingin jadi bintang yang kudambakan (JKT48, judul: Dreamin‟ girls). (4) Penghalang adalah River! River! River! (JKT48, judul: River).


(20)

Contoh (3) merupakan gaya bahasa metafora yang berupa perbandingan dua hal secara langsung dalam bentuk yang singkat. Pada contoh (3) gaya bahasa metafora ditujukkan yang memiliki makna seseorang ingin menjadi orang yang sukses, memiliki kedudukan yang tinggi seperti bintang yang ada di langit. Hal ini juga terjadi pada contoh (4) yang memiliki makna penghalang digambarkan seperti sungai yang dalam bahasa Inggris berarti River.

Metonimia, menurut Keraf (1992:142), termasuk gaya bahasa kiasan. Gaya bahasa metonimia adalah sebutan pengganti untuk sebuah objek atau perbuatan dengan atribut yang melekat pada objek atau perbuatan yang bersangkutan. Contoh:

(5)Ayo jadi kelinci yang pertama (JKT48, judul: First Rabbit). (6)Lewati keringat dan air mata (JKT48, judul: Dreamin‟ girls).

Contoh (5) merupakan gaya bahasa metonimia yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat. Pada contoh (5) gaya bahasa metonimia ditunjukkan dengan makna yang dimiliki seseorang yang digambarkan sebagai kelinci berlari-larian riang gembira. Hal ini juga terjadi pada contoh (6) yang memiliki makna perjuangan menghadapi cobaan digantikan dengan lirik lewati „keringat dan air mata‟.

Gaya bahasa yang terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT48 dipilih sebagai topik dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, dalam lirik-lirik lagu JKT48 ini banyak ditemukan gaya bahasa yang membandingkan suatu hal dengan hal yang lain. Kedua, dalam album ini terdapat kata yang menjadi


(21)

penanda dan mengandung makna figuratif dari gaya bahasa.

Masalah pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah apa penanda gaya bahasa yang terkandung dalam lirik-irik lagu JKT48? seperti tampak dalam contoh berikut:

(7)Jika ada satu cinta tak terlupa ku akan merasa sangat bahagia mungkin seperti perasaan sekuntum bunga saat dia akan mekar (JKT48, judul: Heavy Rotation).

(8)Hujan yang lebih lembut Dari kata-kata pun mulai turun Lalu memeluk punggung milikmu itu

Menggantikan diriku (JKT48, judul: Boku to Juliet to Jet Coaster)

Contoh (7) dan (8) menggunakan gaya bahasa kiasan. Contoh (7) termasuk dalam gaya bahasa simile yang dimana dalam kalimat tersebut ditandai dengan kata seperti. Adapun pada contoh kalimat (8) merupakan gaya bahasa metafora hal tersebut ditandai dengan adanya analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, yaitu hujan yang dikatakan lebih lembut dari kata-kata.

Masalah kedua yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu pada JKT48? pada contoh:

(9)Laut yang sangatlah biru menyerupai rasa sayang yang mengajari suatu arti dari keabadian (JKT48, judul: Gomenne Summer - Maafkan Summer)

(10)Di dalam hatimu juga Ada sungai mengalir

Cobaan sungai berat yang pedih (JKT48, judul: River)


(22)

(11)Panah malaikat itu menancap di hati. (JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

Contoh (9) termasuk gaya bahasa simile yang memiliki fungsi menjelaskan, yaitu laut biru menyerupai rasa sayang yang mengajari suatu arti dari keabadian. Perbandingan secara tidak langsung terlihat dari laut yang dibandingkan dengan menyebutnya menyerupai rasa sayang, sedangkan kata biru dibandingkan dengan suatu keabadiaan. Pada contoh (10) termasuk gaya bahasa metafora yang memiliki fungsi menghidupkan objek mati, yaitu kesabaran harus tertanam dalam hati meski cobaan berat terasa menyakiti hati. Perbandingan secara langsung terlihat dari di dalam hatimu juga ada sungai mengalir yang dibandingkan secara langsung dengan cobaan sungai berat yang pedih. Sedangkan pada contoh (11) termasuk gaya bahasa metonimia yang memiliki fungsi memperkuat, yaitu panah malaikat yang biasanya melambangkan rasa cinta, menancap di hati bermakna terasa sampai di hati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja penanda dan ciri gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia pada lirik-lirik lagu JKT48?

1.2.2 Apa fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48?


(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Secara khusus, tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan penanda dan ciri gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

1.3.2 Mendeskripsikan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia yang terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT48.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah deskripsi tentang gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Hasil penelitian ini memberi manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat dalam bidang stilistika dan semantik. Dalam bidang stilistika, hasil penelitian ini bermanfaat memberikan contoh penggunaan gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu JKT48. Dalam bidang semantik, penelitian ini bermanfaat bahwa makna kalimat dapat diungkapkan dengan berbagai cara yang terwujud dalam gaya bahasa.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi pemahaman dan informasi mengenai gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi penggemar JKT48 agar dapat dengan mudah memahami lirik-lirik lagu JKT48.


(24)

1.5 Tinjauan Pustaka

Telah ada tulisan tentang gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, antara lain dalam tesis yang berjudul “Metafora pada Novel The Stars Shine Down dan Terjemahannya pada Kilau Bintang Menerangi Bumi” oleh Okta Suprajaheni. Ninik Kartiningsih, dalam skripsinya yang berjudul “Judul Karakteristik Penggunaan Metafora dan Metonimia dalam Novel Saman Karya Ayu Utami dan Cala Ibu Karya Nukila Amal”, membahas mengenai banyak digunakannya gaya bahasa metafora dan metonimia dalam karakter yang diceritakan dalam dua novel yang ditelitinya.

Selain itu, Widdy Dewi Bl, dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis Simile dalam Novel The Lovely Bones Karya Alice Sebold dan Terjemahannya”, membahas mengenai banyaknya gaya bahasa simile yang digunakan dalam novel The Lovely Bones, dan menjelaskan makna yang terdapat dalam gaya bahasa simile yang muncul dalam percakapan antar-tokoh.

Sejauh ini peneliti belum menemukan adanya penelitian mengenai gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Oleh karena itu, untuk menambah penelitian tentang gaya bahasa simile (persamaan), metafora, dan metonimia, maka peneliti tertarik untuk meneliti penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, serta fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.


(25)

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini dipaparkan pengertian dan penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, serta fungsi gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu JKT48.

1.6.1 Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia

Teori tentang gaya bahasa yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendapat Keraf dalam bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa (1984; 136-145), yaitu gaya bahasa berdasarkan langsung atau tidaknya makna. Adapun berbagai macam gaya bahasa kiasan yaitu, simile, metafora, dan metonimia adalah sebagai berikut:

1.6.1.1 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Simile

Menurut Keraf (1984: 138), simile atau persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit yaitu gaya bahasa langsung menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Simile memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya.

Persamaan masih dapat dibedakan lagi atas persamaan tertutup dan persamaan terbuka. Persamaan tertutup adalah persamaan yang mengandung perincian mengenai sifat persamaan itu, sedangkan


(26)

persamaan terbuka adalah persamaan yang tidak mengandung perincian mengenai sifat persamaan itu.

Contoh: Kikirnya seperti kepiting batu Bibirnya seperti demila merekah Matanya seperti bintang timur

1.6.1.2 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Metafora

Menurut Keraf (1984: 139), metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan sebagainya.

Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan kata: seperti, bak, bagai, bagaikan, dan sebagainya sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Proses terjadinya sebenarnya sama dengan simile tetapi secara berangsur-angsur keterangan mengenai persamaan dan pokok pertama dihilangkan.

Contoh: Perahu itu menggergaji ombak Mobilnya batuk-batuk sejak pagi tadi


(27)

1.6.1.3 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Metonimia

Menurut Keraf (1984: 142), kata metonimia diturunkan dari kata Yunani meta yang berarti „menunjukkan perubahan’ dan onoma yang berarti „nama’. Dengan demikian,metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.

Contoh: Ia membeli sebuah chevrolet.

Ia telah memeras keringan habis-habisan.

Ketiga gaya bahasa, yaitu simile, metafora, dan metonimia memiliki kesamaan yaitu gaya bahasa yang berupa persamaan, mencoba membandingkan dengan analogi. Sedangkan perbedaan di antara ketiganya, yaitu simile adalah gaya bahasa persamaan yang memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan. Metafora adalah gaya bahasa persamaan yang ditunjukkan dengan penggunaan analogi secara langsung, serta metonimia adalah gaya bahasa persamaan yang ditunjukkan dengan mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain yang masih mempunyai pertalian yang sangat dekat.


(28)

1.6.2 Relasi Sintagmatik dan Relasi Paradigmatik

Ferdinand de Saussure (1988: 123) membedakan adanya dua macam hubungan, yaitu hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik. Hubungan sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Hubungan sintagmatik ini terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis.

Hubungan paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan. Hubungan paragdimatik dapat dilihat dengan cara substitusi, baik dalam tataran fonologi, morfologi, maupun tataran sintaksis.

1.6.3 Fungsi Gaya Bahasa

Menurut Keraf (2007: 113-115), secara umum gaya bahasa merupakan sarana yang sengaja atau tidak disengaja ditulis penulis dalam mengekspresikan karyanya. Gaya bahasa yang baik mengandung tiga unsur: kejujuran, sopan-santun, dan menarik.

Dalam karya sastra, gaya bahasa akan memperindah, menghidupkan menghangatkan, mengejek, mengkonkretkan, memadatkan, dan mengintensifkan karya sastra. Hal ini disebabkan karena bahasa sastra ditulis untuk memperoleh efektivitas pengungkapan sehingga bahasa disiasati, dimanipulasi, dan didayagunakan secermat mungkin sehingga bahasa sastra tampil dengan sosok


(29)

yang berbeda bahasa nonsastra. (Nurgiyantoro, 2009: 271).

Gaya bahasa berdasarkan ketidaklangsungan makna disebut trope atau figurate of speech, yaitu suatu penyimpangan bahasa secara evaluatif atau secara emotif dari bahasa biasa yang terkandung dalam ejaan, pembentukkan kata, konstruksi (kalimat, klausa, frasa) atau aplikasi istilah untuk memperoleh kejelasan, penekanan, hiasan, humor, atau sesuatu efek yang lain. Dengan demikian fungsi gaya bahasa yang dimaksud Keraf, sebagai berikut:

a) Menjelaskan, b) Memperkuat,

c) Menghidupkan objek mati, d) Menstimulasi asosiasi, e) Menimbulkan gelak ketawa, f) Untuk hiasan.

1.7 Data, Metode, dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut dijelaskan masing-masing tahap dalam penelitian ini.


(30)

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia yang ada di dalam lirik lirik lagu JKT48. Data diperoleh dari sumber tertulis maupun lisan. Sumber tertulis didapatkan dari kalimat-kalimat naratif yang sudah tertulis di teks lagu album JKT48. Sedangkan sumber lisan akan didapatkan dari lagu-lagu yang dinyanyikan oleh JKT48.

Data yang dikumpulkan berupa bait-bait lagu yang mengandung gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, yaitu penggunaan bahasa (Kesuma, 2007: 43). Teknik yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa bait lagu yang mengandung gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam lirik lagu JKT 48 (Kesuma, 2007: 44). Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasar jenisnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data terklasifikasikan, dianalisis dengan metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung atau BUL yaitu membagi satuan lingual datanya menjadi beberapa bagian atau unsur; dan unsur-unsur yang


(31)

bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 31). Teknik lanjutan yang digunakan dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam suatu konstruksi yang bersangkutan. Teknik ganti ini digunakan untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsur terganti dengan unsur pengganti, khususnya bila dalam tataran pengganti (Sudaryanto, 1993: 48). Sebagai contoh,

(12) Bagaikan sang angin kuingin terbang pergi Dari tempat ini menuju ke naunganmu (JKT48, judul: RUN RUN RUN)

Contoh (12) merupakan gaya bahasa simile, yang ditunjukkan dalam lirik bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi. Dalam lirik tersebut terdapat kata bagaikan yang menjadi suatu penanda bahwa kalimat tersebut mengandung gaya bahasa simile. Arti penggunaan gaya bahasa simile dalam konteks kalimat (12) bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi adalah seseorang mengandaikan dirinya sebagai angin yang bisa terbang tinggi. Dibuktikan dengan teknik ganti, maka kalimat (12) menjadi,

(12b) Aku ini angin yang bisa terbang tinggi Dari tempat ini menuju naunganmu (JKT 48, judul: RUN RUN RUN)

Pengganti kata bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi tidak akan mengubah makna kalimat. Kata bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi


(32)

bersifat tidak langsung (implisit), sedangkan aku ini angin yang bisa terbang tinggi bersifat eksplisit (langsung).

Teknik lanjutan dalam metode agih yang digunakan adalah teknik baca markah. Sebagai bukti bahwa dalam lirik tersebut terdapat gaya bahasa simile yaitu terdapat unsur menyamakan dua hal yang berbeda namun memiliki sifat atau karakteristik yang sama. Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan cara “membaca pemarkah” dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah adalah penanda. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstruksi (Kridalaksana dalam Kesuma 2007:66). Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut:

(13) Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

(JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

pemarkah ditunjukkan dengan kata bagai. Di sini pemarkah tersebut berfungsi untuk menyamakandua hal yang berbeda namun memiliki sifat atau karakteristik yang sama.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil analisis data. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode formal dan metode informal. Hasil penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode informal, yaitu dengan menggunakan kata-kata


(33)

yang biasa yaitu kata-kata yang bersifat denotatif dan bukan kata yang bersifat konotatif (Sudaryanto, 1993: 145). Penyampaian hasil analisis data dalam penelitian ini juga digunakan metode formal, yaitu dengan menggunakan tabel-tabel sesuai keperluan.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab pertama pendahuluan. Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Bab II berisi uraian tentang penanda antara gaya bahasa simile, metafora dan metonimia. Bab III berisi tentang fungsi gaya bahasa simile, metafora dan metonimia di dalam lirik-lirik lagu JKT48. Bab IV berisi penutup, kesimpulan dan saran.


(34)

BAB II

PENANDA GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48

2. 1 Pengantar

Dalam bab ini dibahas hasil penelitian tentang penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, dalam lirik-lirik lagu JKT48. Uraian dalam bagian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penanda gaya bahasa simile dalam lirik lagu JKT48 (2.2), penanda gaya bahasa metafora dalam lirik lagu JKT48 (2.3), dan penanda gaya bahasa metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

2.2 Penanda Gaya Bahasa Simile

Gaya bahasa simile adalah perbandingan yang bersifat ekplisit. Yang dimaksud dengan perbandingan bersifat eksplisit ialah menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Untuk itu, memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan, yaitu dengan kata-kata seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya (Keraf, 1985: 138).

Dari pengertian tersebut dapatlah dikatakan bahwa dalam tuturan yang bergaya bahasa simile terdapat dua bagian, yaitu bagian yang diperbandingkan dan bagian yang membandingkan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan bagai.


(35)

Dalam lirik lagu-lagu JKT48 dijumpai penghubung: 1.Bagaikan

2.Bagai 3.Seperti

2.2.1 Bagaikan

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile yang terdapat dalam lirik lagu JKT 48 adalah kata penghubung bagaikan. Berikut adalah contoh ciri-ciri gaya bahasa simile dengan kata penghubung bagaikan:

(14) Diriku ingin selalu menguasai cinta Bagaikan anjing doberman

Dengan kalung terikat di lehernya Akan kujinakkan mata buasnya itu (JKT48, judul: Lay Down)

Lirik lagu (14) terdiri atas dua bagian, yaitu diriku ingin menguasai cinta yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan anjing doberman dengan kalung terikat di lehernya akan kujinakkan mata buasnya itu. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.


(36)

(15) Kenapa kau tertawa...apakah ada yang lucu Melewati dekapanku...kamulah yang lebih mahir Sekarang bagaimana...kita akan bagaimana? Aku bagaikan tahanan

(JKT48, judul: Kali ini Esctasy)

Lirik lagu (15) terdiri atas dua bagian, yaitu aku yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan tahanan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(16) Ciuman itu yang terakhir sekarang baru kusadar Karena terlalu cinta

Bibir ini tak biasa dengan perpisahan

Cahaya matahari yang terhalang poni bagaikan Hanya mengantarkan ke tengah hingga kejauhan (JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (16) terdiri atas dua bagian, yaitu cahaya matahari yang terhalang poni yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan hanya mengantarkan ke tengah hingga kejauhan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(17) Kita berdua saling jatuh cinta Rasanya bagaikan jet coaster Perasaan saling ingin berpelukan

Melihat mimpi tak abadi

(JKT48, judul: Aku Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (17) terdiri atas dua bagian, yaitu kita berdua saling jatuh cinta yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan jet coaster. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.


(37)

(18) Tidak ada alasan apapun Pada saat ku diperkenalkan

Aku bagaikan tersambar petir (fall in love) Cowok tipe idamanku itu

Bagai ditarik ke tempat ini Begitu cepat tanpa ku sadari (JKT48, judul: Bingo!)

Lirik lagu (18) terdiri atas dua bagian, yaitu aku yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan tersambar petir (fall in love). Kedua bagian tersbeut dihubungkan dengan bagaikan.

(19) I love you Baby! Baby! Baby! Kuingin memelukmu

Dengan bermandikan cahaya musim panas Kita bagaikan sepasang kekasih

Suatu saat di dalam mimpi

(JKT48, judul: Baby! Baby! Baby!)

Lirik lagu (19) terdiri atas dua bagian, yaitu kita yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan sepasang kekasih suatu saat di dalam mimpi. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(20) Bagaikan pintu yang telah berkarat Perasaan yang berderik hati yang tertutup (JKT48, judul: Pertahanan Akan Cinta)

Lirik lagu (20) terdiri atas dua bagian, yaitu pintu yang telah berkarat yang merupakan bagian pembanding dan perasaan yang berderik hati yang tertutup. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.


(38)

2.2.1 Rekapitulasi

Tabel 1. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagaikan No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda

1 Lay Down Diriku ingin selalu menguasai cinta Bagaikan anjing doberman

Dengan kalung terikat di lehernya Akan kujinakkan mata buasnya itu

Bagaikan

2 Kali ini Ecstasy Kenapa kau tertawa... apakah ada yang lucu

Melewati dekapanku... kamulah yang lebih mahir

Sekarang bagaimana...kita akan bagaimana?

Aku bagaikan tahanan

Bagaikan

3 Aku, Juliette dan Jet Coaster

Ciuman itu yang terakhir sekarang baru kusadar

Karena terlalu cinta

Bibir ini tak biasa dengan perpisahan Cahaya matahari yang terhalang poni bagaikan

Hanya mengantarkan ke tengah hingga kejauhan

Bagaikan

4 Aku Juliette dan Jet Coaster

Kita berdua saling jatuh cinta Rasanya bagaikan jet coaster Perasaan saling ingin berpelukan Melihat mimpi tak abadi

Bagaikan

5 Bingo! Tidak ada alasan apapun Pada saat ku diperkenalkan

Aku bagaikan tersambar petir (fall in love)

Cowok tipe idamanku itu Bagai ditarik ke tempat ini Begitu cepat tanpa ku sadari

Bagaikan dan bagai

6 Baby! Baby! Baby!

I love you Baby! Baby! Baby! Kuingin memelukmu

Dengan bermandikan cahaya musim panas

Kita bagaikan sepasang kekasih Suatu saat di dalam mimpi


(39)

7 Pertahanan Akan Cinta

Bagaikan pintu yang telah berkarat Perasaan yang berderik hati yang tertutup

Bagaikan

2.2.2 Bagai

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile dalam lirik lagu JKT 48 adalah menggunakan kata penghubung bagai. Berikut adalah contoh ciri-ciri gaya bahasa simile dengan kata penghubung bagai:

(21) Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

„Tuk dapat berpisah dengan orang-orang Hanya bisa meminum racun

(JKT48, judul: Aku Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (21) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta di masa muda yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan laju jet coaster yang tidak berhenti. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(22) Laut dan langit biru bagai tak bertepi Terasa sama seperti hubungan ini

Meskipun cakrawala bertemu dan menyatu Ya saat ini engkau, bagiku hanya,

Adik kecil yang manja...

(JKT48, judul: Musim Panas Sounds Good!)

Lirik lagu (22) terdiri atas dua bagian, yaitu laut dan lagit biru yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan tak bertepi, terasa sama seperti hubungan ini. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.


(40)

(23) Cinta bukanlah api Asmara yang membara Kehangatan angin yang Bagai cahaya matahari

(JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (23) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta bukanlah asmara yang membara merupakan bagian yang diperbandingkan dan kehangatan angin, cahaya matahari. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(24) Impian ada di tengah peluh

Bagai bunga yang mekar secara perlahan Usaha keras itu tak akan mengkhianati Impian ada di tengah peluh

Selalu menunggu agar ia menguncup Satu hari pasti samapi harapan terkabul (JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (24) terdiri atas dua bagian, yaitu impian anda di tengah peluh yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan bunga yang mekar secara perlahan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(25) Lampu sorot yang ternyata begitu terang seperti ini Bagai malam panjang menjadi fajar mentari pagi Sudah pasti aku tidak mau kalah dari kakak kelasku Kami ingin buat show diri kami sendiri

(JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (25) terdiri atas dua bagian, yaitu lampu sorot yang ternyata begitu terang seperti ini yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan malam panjang menjadi fajar mentari pagi. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.


(41)

(26) Cinta bagai riak air Meluas dengan perlahan Yang pusatnya ialah dirimu Walaupun sedih jangan menyerah (Langit! Impian! Lihatlah!)

(JKT48, judul: Karena Kusuka Dirimu)

Lirik lagu (26) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan riak air. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(27) Jejak awan pesawat cinta

Bagai mengejarnya dari belakang Walau sedih terlambat terdengarnya Suara pesawat di langit dan tangisan (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (27) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak awan pesawat cinta yang merupakan bagian yang dibandingkan dan mengejarnya dari belakang. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(28) Diri sendiri sebenarnya Tidak pernah bisa suka Bagai rantai yang mengikat

(JKT48, judul: Pertahanan Akan Cinta)

Lirik lagu (28) terdiri atas dua bagian, yaitu diri sendiri sebenarnya tidak pernah bisa suka yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan rantai yang mengikat. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.


(42)

2.2.2 Rekapitulasi

Tabel 2. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagai No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda 1 Aku Juliette dan

Jet Coaster

Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

Tuk dapat berpisah dengan orang-orang Hanya bisa meminum racun

Bagai

2 Musim Panas Sounds Good!

Laut dan langit biru bagai tak bertepi Terasa sama seperti hubungan ini

Meskipun cakrawala bertemu dan menyatu

Ya, saat ini engkau, bagiku hanya, Adik kecil yang manja...

Bagai

3 Cahaya Panjang Cinta bukanlah api Asmara yang membara Kehangatan angin yang Bagai cahaya matahari

Bagai

4 Hari Pertama Impian anda di tengah peluh

Bagai bunga yang mekar secara perlahan Usaha keras itu tak akan mengkhianati Impian ada di tengah peluh

Selalu menunggu agar ia menguncup Satu hari pasti samapi harapan terkabul

Bagai

5 Hari Pertama Lampu sorot yang ternyata begitu terang seperti ini

Bagai malam panjang menjadi fajar mentari pagi

Sudah pasti aku tidak mau kalah dari kakak kelasku

Kami ingin buat show diri kami sendiri

Bagai

6 Karena Kusuka Dirimu

Cinta bagai riak air Meluas dengan perlahan Yang pusatnya ialah dirimu Walaupun sedih jangan menyerah (Langit! Impian! Lihatlah!)

Bagai

7 Jejak Awan Pesawat

Jejak awan pesawat cinta

Bagai mengejarnya dari belakang Walau sedih terlambat terdengarnya Suara pesawat di langit dan tangisan


(43)

8 Pertahanan Akan Cinta

Diri sendiri sebenarnya Tidak pernah bisa suka Bagai rantai yang mengikat

Bagai

2.2.3 Seperti

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile dalam lirik lagu JKT 48 adalah menggunakan kata penghubung seperti. Berikut adalah contoh ciri-ciri gaya bahasa simile dengan kata penghubung seperti:

(29) Walau biasanya... Aku bermain-main

Kali ini ku seperti anak domba dipermainkan... (JKT48, judul: Kali ini Ecstasy)

Lirik lagu (29) terdiri atas dua bagian, yaitu walau biasanya aku bermain-main yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan kali ini aku seperti anak domba dipermainkan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.

(30)Jejak pesawat suatu waktu Seperti cakar tajam menusuk Meninggalkan bekas tipis luka baru

Dengan tatapan kosong diriku memandang (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (30) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak pesawat suatu waktu yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan cakar tajam menusuk meninggalkan bekas tipis luka baru. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.


(44)

(31) S‟perti jejak awan pesawat Bak sembunyikan air mata

Jauh aku rentangkan tangan kanan

Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (31) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak awan pesawat sembunyikan air mata yang merupakan pembanding dan jauh aku rentangkan tangan kanan, dirimu yang telah meninggalkan kesedihan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti dan bak.

(32) Seperti popcorn Yang meletup-letup

Kata-kata “suka” menari-nari Wajahmu suaramu

Selalu kuingat

Membuatku menjadi tergila-gila (JKT48, judul: Heavy Rotation)

Lirik lagu (32) terdiri atas dua bagian, yaitu popcorn yang meletup-letup merupakan bagian yang menjadi pembanding dan kata-kata “suka” menari-nari membuatku menjadi tergila-gila. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.

(33) Jika ada satu cinta tak terlupa Ku akan merasa sangat bahagia Mungkin seperti perasaan sekuntum Bunga saat dia akan mekar

(JKT48, judul: Heavy Rotation)

Lirik lagu (32) terdiri atas dua bagian, yaitu jika ada satu cinta tak terlupa ku akan merasa sangat bahagia yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan


(45)

perasaan sekuntum bunga saat dia akan mekar. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.

(34) Pasir pantai putih bersih S‟perti perasaan jujur

Yang memaksaku tuk minta maaf... Sayang yang terlalu dalam

(JKT48, judul: Maafkan, Summer)

Lirik lagu (34) terdiri atas dua bagian, yaitu pasir pantai putih bersih yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan perasaan jujur. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan s’perti.

(35)“mengungkapkan cinta itu perlu keberanian. Tapi kalau waktunya lewat,

Jadi seperti kehilangan Momen lompat tali”

(JKT48, judul: 1! 2! 3! 4! Yoroshiku!)

Lirik lagu (35) terdiri atas dua bagian, yaitu mengungkapkan cinta itu perlu keberanian tapi kalau waktunya lewat yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan kehilangan momen lompat tali. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.


(46)

2.2.3 Rekapitulasi

Tabel 3. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Seperti No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda 1 Kali ini Ecstasy Walau biasanya...

Aku bermain-main

Kali ini ku seperti anak domba dipermainkan...

Seperti

2 Jejak Awan Pesawat

Jejak pesawat suatu waktu Seperti cakar tajam menusuk Meninggalkan bekas tipis luka baru Dengan tatapan kosong diriku memandang

Seperti

3 Jejak Awan Pesawat

S’perti jejak awan pesawat Bak sembunyikan air mata

Jauh aku rentangkan tangan kanan

Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan

Seperti dan Bak

4 Heavy Rotation Seperti popcorn Yang meletup-letup

Kata-kata “suka” menari-nari Wajahmu suaramu

Selalu kuingat

Membuatku menjadi tergila-gila

Seperti

5 Heavy Rotation Jika ada satu cinta tak terlupa Ku akan merasa sangat bahagia Mungkin seperti perasaan sekuntum Bunga saat dia akan mekar

Seperti

6 Maafkan, Summer

Pasir pantai putih bersih S’perti perasaan jujur

Yang memaksaku tuk minta maaf... Sayang yang terlalu dalam

S‟perti

7 1! 2! 3! 4! Yoroshiku!

Mengungkapkan cinta itu perlu keberanian.

Tapi kalau waktunya lewat, Jadi seperti kehilangan Momen lompat tali


(47)

2.3 Gaya Bahasa Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan kata: seperti, bak, bagai, bagaikan dan sebagainya, sehingga pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua (Keraf, 1985: 139).

Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat, tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan, sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi obyek; dan yang satu lagi merupakan pembanding terhadap kenyataan tadi; dan kita menggantikan yang belakangan itu menjadi yang terdahulu tadi (Tarigan, 1983: 141; Tarigan, 1985: 183). Berikut adalah gaya bahasa metafora yang terdapat dalam Lirik-Lirik Lagu JKT48.

(36) Tidak ingin menantang hegemoni dari cinta Sudah pasti akan kulatih keras

Dengan tangan besi

Soal mendidik serahkanlah padaku (JKT48, judul: Lay Down)

Lirik lagu (36) mengandung gaya bahasa metafora yang ditunjukkan pada penggalan lirik sudah pasti akan kulatih keras dengan tangan besi yang dibandingkan secara langsung dengan penggalan lirik soal mendidik serahkanlah padaku. Bagian yang menyusun metafora tersebut adalah frasa tangan besi, yang memiliki arti tindakan keras.


(48)

(37) Sekarang kaulah sang matahariku Jari telunjuk diangkat

Dan arahkan menunjuk ke langit Awan yang putih dan

Perasaan yang sedang sedih Walaupun terasa bingung Apa boleh buat

Pergilah! Dengan ceria

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (37) mengandung gaya bahasa metafora yag ditunjukkan pada penggalan lirik awan yang putih dibandingkan secara langsung dengan perasaan yang sedang sedih. Bagian yang menunjukkan gaya bahasa metafora adalah awan putih menjadi gambaran dari perasaan yang sedang sedih.

(38) Siapapun pasti punya satu hal yang Tidak menyenangkan

Melihat ke bawah sambil murung itu Tidak boleh

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah Terus lihat ke atas

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (38) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik sampai langit di hatimu berubah jadi cerah. Gaya bahasa metafora ditunjukkan dalam pemahaman tentang sampai langit di hatimu yang memiliki pemahaman sampai perasaan di hatimu, dan berubah jadi cerah yang memiliki pemahaman menjadi bahagia.


(49)

(39) Matahari selalu terus melihat mimpi „tuk selamanya dari cakrawala nun jauh Cahaya yang menyilaukan adalah energi Sekarang kaulah...Sang matahariku

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (39) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan lirik cahaya yang menyilaukan adalah energi yang dibandingkan secara langsung dengan penggalan lirik sekarang kaulah sang matahariku. Dari perbandingan tersebut memiliki arti metafora yaitu seseorang yang disukai telah menjadi penyemangat dalam hidupnya.

(40) Matahari selalu terus melihat mimpi Walaupun disembunyikan oleh awan hujan Ingatlah ada orang yang sedang menantimu Hanya engkaulah...Sang matahariku

Hanya kamulah...Sang matahariku (JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (40) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan lirik hanya engkaulah... sang matahariku dan hanya kamulah ... sang matahariku. Engkaulah dan Kamulah diasosiasikan dengan sang matahariku. Dalam perbandingan tersebut memiliki arti metafora yaitu seseorang yang diibaratkan sebagai matahari.


(50)

(41) Suara ombak sounds good! Hati ini bergemuruh

Aku ingin lebih Serius dari tahun lalu

(JKT48, judul: Musim Pansa Sounds Good!)

Lirik lagu (41) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan lirik suara ombak sounds good yang dibandingkan langsung dengan penggalan lirik hati ini bergemuruh. Dalam perbandingan tersebut suara ombak diasosiasikan dengan hati yang bergemuruh.

(42) Oh cahaya panjang Doanya yang abadi Berjuta tahun cahaya, Kan slalu tetap teringat Malam tak berawan pun, Dan malam hujan turun Orang yang akan selalu Melindungiku dari jauh

Aku matikan lampu di kamar ini Ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu (JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (42) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu yang merupakan bagian metaforis dari gaya bahasa tersebut. Dari bagian metaforis tersebut mengandung arti ku ingin dipeluk (seseorang ingin dipeluk) cahaya darimu (pelukan hangat dari seseorang). Unsur metaforis tersebut dihubungkan dengan gaya bahasa yang mewakili pemahaman tentang seseorang yang menginginkan pelukan hangat dari orangyang disukainya.


(51)

(43) Oh cahaya yang panjang Selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan Teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak Berbintang sekalipun Kau pasti merasakan Sesuatu di lubuk hati

Jadikan rasa sayang ini cermin Dan yang akan menyampaikan Cahaya dariku

(JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (43) mengandung gaya bahasa metafora yaitu pada penggalan lirik, teruslah engkau bersinar di malam ketika tak berbintang sekalipun. Penggalan lirik tersebut mengandung gaya bahasa metafora yang mewakili pemahaman tentang teruslah bersemangat ketika tidak mendapat dukungan dari manapun.

(44) Masa muda yang hanya sekali Tidak disadari oleh siapapun Biru langit dan kemudaan itu Nantinya akan tersadar

(JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (44) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, biru langit dan kemudaan itu. Dari penggalan lirik lagu tersebut menunjukkan gaya bahasa metafora yang mewakili pemahaman sikap kekanakan dan usia yang masih muda.


(52)

(45) Boys and girls! Ayo pergi bersama Angin yang bertiup dari masa depan Boys and girls! Hari seperti apapun Hanya kan datang sekali

Boys and girls! Ayo pergi bersama! Jalan dimana ada air dan daun Boys anda girls!

Marilah kita memanen buah dari harapan! (JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (45) mengandung gaya bahasa metafora pada bagian, marilah kita memanen buah dari harapan. Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman marilah kita merasakan hasil dari sesuatu yang telah diinginkan.

(46) Bunga senyumansetelah tangis berhenti Kuncup yang berusaha keras pun akan mekar Impian setelah air mata

Ku percaya takkan kalah dari angin hujan Sampai doaku mencapai langit cerah (JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (46) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, bunga senyuman. Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman kebahagiaan.


(53)

(47) Mengapa sedari tadi Aku hanya menatap langit Mataku berkaca-kaca Berlinang tak bisa berhenti

(JKT48, judul: Teriakkan Diamond)

Lirik lagu (47) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, mataku berkaca-kaca. Gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman tentang bersedih yang digantikan dengan frasa mataku berkaca-kaca.

(48) Sayonara kau bisikkan Ekspresimu saat itu Sinar mentari tak sampai Cinta itu t‟lah layu dan gugur (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (48) terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) sayonara kau bisikkan ekspresimu saat itu yang merupakan topik, (b) cinta itu t’lah layu dan gugur yang merupakan citra, dan (c) sinar mentari tak sampai yang merupakan bagian yang memperlihatkan kesamaan antara topik dan citra. Ketiga bagian tersebut dihubungkan dengan gaya bahasa yang memiliki pemahaman tentang cinta itu t’lah layu dan gugur adalah perasaan sayang yang telah hilang, tidak dirasakan lagi.


(54)

(49) Cinta itu jejak pesawat Satu gores kuas yang tipis Ke hari kita tak dapat kembali

Dengan sedih tak dapat melangkah maju (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (49) mengandung gaya bahasa metafora yaitu, cinta itu jejak pesawat. Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut pemahaman yaitu perasaan sayang itu hanya sesaat yang digambarkan dengan jejak awan pesawat yang hanya terlihat samar-samar dan cepat menghilang.

(50) Percikan air meski dinginkan kepala Liarkan lautan tak terhentikan

Lupakan semua, ayo bersenang-senang (JKT48, judul: Dengan Berbagai Alasan)

Lirik lagu (50) mengandung gaya bahasa metaofra yaitu, liarkan lautan tak terhentikan. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman tentang membuat pikiran semakin tidak terkendali.

(51) Semuanya kan pergi menuju, Masa depannya masing-masing Di punggungnya itu...

Terlihat membentang sayap mimpi

(JKT48, judul: Kelopak-Kelopak Bunga Sakura)

Lirik lagu (51) mengandung gaya bahasa metafora, yaitu sayap mimpi. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman bagian dari usaha seseorang dalam mewujudkan keinginan.


(55)

2.3.2 Rekapitulasi

Tabel 4. Ciri Gaya Bahasa Metafora

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Ciri 1 Lay Down Tidak ingin menantang hegemoni dari

cinta

Sudah pasti akan kulatih keras Dengan tangan besi

Soal mendidik serahkanlah padaku

Sudah pasti akan kulatih keras Dengan tangan

besi. 2 Matahari

Milikku

Sekarang kaulah sang matahariku Jari telunjuk diangkat

Dan arahkan menunjuk ke langit Awan yang putih dan

Perasaan yang sedang sedih Walaupun terasa bingung Apa boleh buat

Pergilah! Dengan ceria

Sekarang kaulah sang matahariku Awan yang putih dan

Perasaan yang sedang sedih

3 Matahari Milikku

Siapapun pasti punya satu hal yang Tidak menyenangkan

Melihat ke bawah sambil murung itu Tidak boleh

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah

Terus lihat ke atas

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah

4 Matahari Milikku

Matahari selalu terus melihat mimpi „tuk selamanya dari cakrawala nun jauh

Cahaya yang menyilaukan adalah energi

Sekarang kaulah...Sang matahariku

Cahaya yang menyilaukan adalah energi Sekarang kaulah...Sang matahariku 5 Matahari

Milikku

Matahari selalu terus melihat mimpi Walaupun disembunyikan oleh awan hujan

Ingatlah ada orang yang sedang menantimu

Hanya engkaulah...Sang matahariku Hanya kamulah...Sang matahariku

Hanya

engkaulah...San g matahariku

6 Musim Panas Sounds Good!

Suara ombak sounds good! Hati ini bergemuruh Aku ingin lebih Serius dari tahun lalu

Suara ombak sounds good! Hati ini bergemuruh


(56)

7 Cahaya Panjang Oh cahaya panjang Doanya yang abadi Berjuta tahun cahaya, Kan slalu tetap teringat Malam tak berawan pun, Dan malam hujan turun Orang yang akan selalu Melindungiku dari jauh

Aku matikan lampu di kamar ini Ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu

Ku ingin di peluk oleh cahaya darimu

8 Cahaya Panjang Oh cahaya yang panjang Selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan Teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak Berbintang sekalipun Kau pasti merasakan Sesuatu di lubuk hati

Jadikan rasa sayang ini cermin Dan yang akan menyampaikan Cahaya dariku

Teruslah engkau bersinar

Di malam ketika tak Berbintang sekalipun Jadikan rasa sayang ini cermin

10 Buah Masa Depan

Masa muda yang hanya sekali Tidak disadari oleh siapapun Biru langit dan kemudaan itu Nantinya akan tersadar

Biru langit dan kemudaan itu

11 Buah Masa Depan

Boys and girls! Ayo pergi bersama Angin yang bertiup dari masa depan Boys and girls!

Hari seperti apapun Hanya kan datang sekali

Boys and girls! Ayo pergi bersama! Jalan dimana ada air dan daun Boys anda girls!

Marilah kita memanen buah dari harapan!

Marilah kita memanen buah dari harapan!


(57)

12 Hari Pertama Bunga senyuman setelah tangis berhenti

Kuncup yang berusaha keras pun akan mekar

Impian setelah air mata

Ku percaya takkan kalah dari angin hujan

Sampai doaku mencapai langit cerah

Bunga senyuman

13 Teriakan Diamond

Mengapa sedari tadi Aku hanya menatap langit Mataku berkaca-kaca Berlinang tak bisa berhenti

Mataku berkaca-kaca

14 Jejak Awan Pesawat

Sayonara kau bisikkan Ekspresimu saat itu Sinar mentari tak sampai Cinta itu t‟lah layu dan gugur

Cinta itu t‟lah layu dan gugur

15 Jejak Awan Pesawat

Cinta itu jejak pesawat Satu gores kuas yang tipis Ke hari kita tak dapat kembali Dengan sedih tak dapat melangkah maju

Cinta itu jejak pesawat

16 Dengan

Berbagai Alasan

Percikan air meski dinginkan kepala Liarkan lautan tak terhentikan

Lupakan semua, ayo bersenang-senang

Liarkan lautan tak terhentikan

17 Kelopak-Kelopa k Bunga Sakura

Semuanya kan pergi menuju, Masa depannya masing-masing Di punggungnya itu...

Terlihat membentang sayap mimpi


(58)

2.4 Gaya Bahasa Metonimia

Gaya bahasa metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat (Keraf, 1985: 142). Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantiannya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya ataupun kita menyebut bahannya jika yang kita maksudkan barangnya (Moeliono, 1984:3 dalam Tarigan, 1985: 123).

Metonimia, menurut Keraf sebagai bagian dari sinekdoke; pars prototo (sebagian untuk keseluruhan) dan totum proparte (keseluruhan untuk sebagian). Berikut gaya bahasa metonimia yang terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT 48:

(52) Meskipun di sekitarku semuanya rival Semua teman yang memiliki impian sama Lewati keringat dan air mata

Dreamin‟ girls

(JKT48, judul: Dreamin‟Girls)

Lirik lagu (52) mengandung gaya bahasa metonimia yaitu, lewati keringat dan air mata. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metonimia tersebut menunjukkan pertalian antara lewati keringat dan air mata yang memiliki arti dalam mewujudkan impian seseorang pasti pernah melewati usahanya dengan keringat (susah payah) dan air mata (perjuangan).


(59)

(53) Ketika ku lihat disekelilingku

Ternyata banyak sekali gadis yang cantik Bunga yang tak menarik tak akan disadari Yeah! (3x)

(JKT48, judul: Fortune Cookie in Love)

Lirik lagu (53) mengandung gaya bahasa metonimia yaitu, bunga yang tak menarik tak akan disadari. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metonimia tersebut memiliki pemahaman tentang sebutan untuk seseorang memiliki perbandingan ciri dengan hal lain, yaitu gadis yang cantik dengan bunga yang tak menarik.

(54) Yang diberikan pada kita semua Alam ini yang ingin dilindungi

Tak tergantikan adalah harta karun (JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (54) mengandung gaya bahas metonimia yaitu, (a) yang diberikan pada kita semua, alam ini yang ingin dilindungi, dan (b) tak tergantikan adalah harta karun. Dari penggalan lirik lagu tersebut mengandung pemahaman tentang sebutan untuk hal yang memiliki perbandingan skala dengan hal lain, yaitu alam dengan harta karun.


(60)

(55) Melepas sneakers

S‟ketika lari sekuat tenaga Bagai melarikan diri

(JKT48, judul: Maafkan, Summer)

Lirik lagu (55) terdiri atas satu bagian yang merupakan gaya bahasa yang memakai nama sebutan benda yang ditautkan dengan kata melepas, yaitu melepas sneakers yang berarti melepas sepatu.

(56) Hubungan antar manusia Memang merepotkan

Tapi kita tak bisa hidup sendiri Setiap manusia merupakan Makhluk yang lemah

Kita haruslah hidup saling membantu

(JKT48, judul: Apakah Kau melihat Mentari Senja?)

Lirik lagu (56) mengandung gaya bahasa metonimia, bagian yang menunjukkan keseluruhan yaitu setiap manusia, dan menunjukkan sebagian yaitu makhluk yang lemah. Dari kedua bagian tersebut ditautkan dengan kata merupakan yang menunjukkan pertalian yang dekat.

(57) Tanpa disadari cinta telah berubah Menjadi badai tropis

(JKT48, judul: Viva! Hurricane)

Lirik lagu (57) mengandung gaya bahasa metonimia yang menunjukkan nama hal yang ditautkan dengan nama hal lain yang masih menunjukkan adanya pertalian. Bagian tersebut terlihat dari cinta yang telah berubah disamakan dengan badai tropis.


(61)

(58) Beberapa saat (tick tack tick tack) Beberapa saat setelah Valentine

Kuberikan cokelat sebagai tanda terimakasih (tick tack tick tack)

(JKT48, judul: Kakak Kelasku)

Lirik lagu (58 mengandung gaya bahasa metonimia, yaitu valentine dan kuberikan cokelat sebagai tanda terimakasih. Gaya bahasa metonimia tersebut memiliki pemahaman pertalian tentang valentine yang merupakan hari dimana setiap orang memberikan hadiah kepada seseorang yang dicintainya sebagai bentuk cinta atau terima kasih dan cokelat adalah benda yang biasa diberikan sebagai hadiah tersebut.

(59) Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah kemana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah kau ingat kembali

(JKT48, judul: Bunga Matahari)

Lirik lagu (59) mengandung gaya bahasa metonimia, yaitu bunga matahari dan impian yang memiliki pertalian. Pertalian antara kedua bagian tersebut terlihat dari pemahaman gaya bahasa yaitu bunga matahari yang dimaksudkan adalah semangat yang memiliki pertalian dengan impian. Impian bisa tercapai jika adanya semangat dalam diri seseorang.


(62)

2.4.1 Rekapitulasi

Tabel 5. Ciri Gaya Bahasa Metonimia

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Ciri 1 Dreamin‟ girls Meskipun di sekitarku semuanya rival

Semua teman yang memiliki impian sama

Lewati keringat dan air mata Dreamin‟ girls

Lewati

keringat dan air mata

2 Fortune Cookie in Love

Ketika ku lihat disekelilingku Ternyata banyak sekali gadis yang cantik

Bunga yang tak menarik tak akan disadari

Yeah! (3x)

Bunga yang tak menarik tak akan disadari

3 Buah Masa Depan

Yang diberikan pada kita semua Alam ini yang ingin dilindungi Tak tergantikan adalah harta karun

Yang diberikan pada kita semua

Alam ini yang ingin

dilindungi Tak tergantikan adalah harta karun 4 Maafkan,

Summer

Melepas sneakers

S‟ketika lari sekuat tenaga Bagai melarikan diri

Melepas sneakers 5 Apakah Kau

melihat Mentari Senja?

Hubungan antar manusia Memang merepotkan

Tapi kita tak bisa hidup sendiri Setiap manusia merupakan Makhluk yang lemah

Kita haruslah hidup saling membantu

Setiap manusia Makhluk yang lemah

6 Viva! Hurricane Tanpa disadari cinta telah berubah Menjadi badai tropis

cinta telah berubah Menjadi badai tropis

7 Kakak Kelasku Beberapa saat (tick tack tick tack) Beberapa saat setelah Valentine Kuberikan cokelat sebagai tanda

Valentine Kuberikan cokelat sebagai


(63)

terimakasih

(tick tack tick tack)

tanda terimakasih 8 Bunga Matahari Bunga matahari dalam dirimu

Saat ini berkembang entah kemana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah kau ingat kembali

Bunga matahari impian


(64)

BAB III

FUNGSI GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48

3.1 Pengantar

Dalam bab ini dibahas hasil penelitian tentang fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Uraian bagian ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48 (3.2), fungsi gaya bahasa metafora dalam lirik-lirik lagu JKT48 (3.3), dan fungsi gaya bahasa metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48 (3.4).

Menurut Keraf, fungsi gaya bahasa adalah menjelaskan, memperkuat, menghidupkan objek mati, menstimulasi asosiasi, menimbulkan gelak tawa, dan untuk hiasan.

3.2 Fungsi Gaya Bahasa Simile

Gaya bahasa simile adalah salah satu macam gaya bahasa yang termasuk dalam kategori perumpamaan atau perbandingan. Simile merupakan gaya bahasa yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding dimana dua hal tersebut berbeda namun memiliki sifat atau karakteristik yang sama. Gaya bahasa simile biasanya menggunakan kata penghubung (seperti, bak, bagaikan, bagai, laksana, serupa, sebagai, semisal,


(65)

seumpama). Fungsi gaya bahasa simile yang terdapat dalam lirik lagu dalam album JKT48:

1.Memperkuat 2.Menjelaskan

3.2.1 Fungsi Memperkuat

Fungsi memperkuat ini terlihat dari konteks dan perbandingan yang digunakan dalam lirik lagu JKT48. Perhatikan contoh berikut:

(14) Diriku ingin selalu menguasai cinta Bagaikan anjing doberman

Dengan kalung terikat di lehernya Akan kujinakkan mata buasnya itu (JKT48, judul: Lay Down)

Fungsi gaya bahasa simile dalam contoh tersebut adalah untuk memperkuat. Hal tesebut terlihat dalam lirik lagu bagaikan anjing doberman dengan kalung terikat di lehernya akan kujinakkan mata buasnya itu adalah dirinya (seseorang) yang ingin menguasai cinta digambarkan mirip dengan sikap anjing doberman yang terlihat kuat dan buas sanggup untuk ditakhlukannya. Anjing doberman yang merupakan anjing penjaga dan dikenal galak semakin dikuatkan dengan mata buasnya.


(66)

(29) Walau biasanya... Aku bermain-main

Kali ini ku seperti anak domba dipermainkan... (JKT48, judul: Kali ini Ecstasy)

Fungsi gaya bahasa simile dalam contoh tersebut adalah untuk memperkuat. Dalam bagian pembandingnya yaitu kali ini ku seperti anak domba dipermainkan memiliki pemahaman yaitu seseorang yang digambarkan menyerupai tingkah anak domba penurut yang diajak bermain-main oleh pemeliharanya. Hal tersebut terlihat memperkuat bagian topik yaitu walau biasanya aku bermain-main.

(15) Kenapa kau tertawa...apakah ada yang lucu Melewati dekapanku...kamulah yang lebih mahir Sekarang bagaimana...kita akan bagaimana? Aku bagaikan tahanan

(JKT48, judul: Kali ini Esctasy)

Fungsi gaya bahasa simile dalam contoh tersebut adalah untuk memperkuat. Dalam bagian pembandingnya yaitu aku bagaikan tahanan memiliki pemahaman yaitu seseorang yang digambarkan merasa sedang dalam tahanan atau dalam situasi yang tidak bebas melakukan apapun yang ia mau. Hal tersebut terlihat memperkuat bagian topik yaitu melewati dekapanku...kamulah yang lebih mahir.


(1)

(56) Melepas sneakers

S‟ketika lari sekuat tenaga Bagai melarikan diri

(JKT48, judul:Maafkan, Summer)

Fungsi gaya bahasa metonimia tersebut adalah menjelaskan. Pada hubungan

pertalian dari penggalan lirik lagu melepas sneakers memiliki pemahaman yaitu menanggalkan sepatu, sneakers adalah jenis dari sepatu yang biasa digunakan oleh anak muda.

(57) Hubungan antar manusia Memang merepotkan

Tapi kita tak bisa hidup sendiri

Setiap manusia merupakan Makhluk yang lemah

Kita haruslah hidup saling membantu

(JKT48, judul: Apakah Kau melihat Mentari Senja?)

Fungsi gaya bahasa metonimia pada contoh tersebut adalah menjelaskan. Pada

hubungan pertalian dari penggalan lirik lagu setiap manusia merupakan makhluk yang lemah memiliki pemahaman yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang pasti ada batasnya.

(58) Tanpa disadari cinta telah berubah Menjadi badai tropis

(JKT48, judul: Viva! Hurricane)

Fungsi gaya bahasa metonimia pada contoh tersebut adalah menjelaskan. Pada

hubungan pertalian dari penggalan lirik lagu badai tropis memiliki pemahaman yaitu keadaan dimana terjadinya bencana secara tiba-tiba, sesuatu yang buruk terjadi secara


(2)

tiba-tiba. Badai tropis adalah angin ribut yang menyertai cuaca buruk.

(59) Beberapa saat (tick tack tick tack) Beberapa saat setelah Valentine

Kuberikan cokelat sebagai tanda terimakasih

(tick tack tick tack)

(JKT48, judul: Kakak Kelasku)

Fungsi gaya bahasa metonimia dalam lirik lagu (59) adalah menjelaskan. Pada

hubungan pertalian dari penggalan lirik lagu valentine, kuberikan cokelat sebagai tanda terimakasih memiliki pemahaman yaitu hari dimana setiap orang memberikan hadiah kepada seseorang yang dicintainya sebagai bentuk cinta atau terima kasih dan

cokelat adalah benda yang biasa diberikan sebagai hadiah tersebut.

(60) Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah kemana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah kau ingat kembali

(JKT48, judul: Bunga Matahari)

Fungsi gaya bahasa metonimia pada contoh tersebut adalah menjelaskan. Pada

hubungan pertalian dari penggalan lirik lagu bunga matahari memiliki pemahaman yaitu keceriaan dan pantang menyerah. Bunga matahari yang memiliki mahkota

berwarna kuning cerah menunjukkan keceriaan dan cahaya matahari yang bersinar


(3)

3.4.3 Rekapitulasi

Tabel 11. Fungsi Baya Bahasa Metonimia

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Fungsi

1 Dreamin‟ girls Meskipun di sekitarku semuanya rival Semua teman yang memiliki impian sama

Lewati keringat dan air mata

Dreamin‟ girls

Menjelaskan

2 Fortune Cookie in Love

Ketika ku lihat disekelilingku

Ternyata banyak sekali gadis yang cantik

Bunga yang tak menarik tak akan disadari

Yeah! (3x)

Menjelaskan

3 Buah Masa Depan

Yang diberikan pada kita semua

Alam ini yang ingin dilindungi Tak tergantikan adalah harta karun

Menjelaskan

4 Maafkan, Summer

Melepas sneakers

S‟ketika lari sekuat tenaga Bagai melarikan diri

Menjelaskan

5 Apakah Kau melihat Mentari Senja?

Hubungan antar manusia Memang merepotkan

Tapi kita tak bisa hidup sendiri

Setiap manusia merupakan Makhluk yang lemah

Kita haruslah hidup saling membantu

Menjelaskan

6 Viva! Hurricane Tanpa disadari cinta telah berubah Menjadi badai tropis

Menjelaskan

7 Kakak Kelasku Beberapa saat (tick tack tick tack) Beberapa saat setelah Valentine Kuberikan cokelat sebagai tanda terimakasih

(tick tack tick tack)

Menjelaskan

8 Bunga Matahari Bunga matahari dalam dirimu Saat ini berkembang entah kemana Jika kau punya impian yang kau tuju Haruslah kau ingat kembali


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Masalah dalam penelitian ini adalah (a) memaparkan penanda dan ciri gaya

bahasa simile, metafora, metonimia dan (b) fungsi gaya bahasa simile, metafora,

metonimia yang terdapat dalam lirik lagu dalam album JKT48. Semua permasalahan tersebut telah dibahas pada Bab II dan Bab III.

Jika dilihat dari segi makna, perbedaan antara gaya bahasa simile, metafora dan

metonimia dapat dipahami dari objek yang didukung oleh konteks. Gaya bahasa

simile dalam lirik lagu dalam album JKT48 dapat dilihat dari perbedaan di antara ketiganya, yaitu simile adalah gaya bahasa persamaan yang memerlukan upaya yang

secara eksplisit menunjukkan kesamaan. Metafora adalah gaya bahasa persamaan

yang ditunjukkan dengan penggunaan analogi secara langsung, serta metonimia

adalah gaya bahasa persamaan yang ditunjukkan dengan mempergunakan sebuah kata

untuk menyatakan suatu hal lain yang masih mempunyai pertalian yang sangat dekat.

Gaya bahasa simile, metafora dan metonimia memiliki fungsi gaya bahasa yang

berguna untuk menggerakkan imajinasi pembaca dalam memahami sebuah lirik lagu.

Fungsi gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48 ini cenderung memiliki fungsi memperkuat dan menjelaskan. Gaya bahasa metafora cenderung memiliki fungsi


(5)

fungsi menjelaskan.

4.2 Saran

Setelah semua permasalahan dijawab, ada beberapa saran yang bisa diajukan.

Masih banyak aspek-aspek yang belum diteliti dalam lirik-lirik lagu JKT48 seperti kajian makna dari peribahasa yang banyak digunakan dalam penggalan lirik-lirik lagu,

atau membahas gaya bahasa apa saja yang terkandung dalam objek kajian dalam

penelitian ini. Harapan penulis semoga penelitian ini dapat menambah pengetahuan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt Rinehart and Winston.

Chaer, Abdul. 1989. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dewi BL, Widdy. Analisis Simile dalam Novel The Lovely Bones Karya Alice Sebold dan Terjemahannya. Bandung: Unpad

Guntur Tarigan, Henry. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa. Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Kartiningsih, Ninik. 2009. Judul Karakteristik Penggunaan Metafora dan Metonimia dalam Novel Saman Karya Ayu Utami dan Cala Ibi Karya Nulika Amal. Malang: Universitas Negeri Malang.

Kesuma. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Kridalaksana, Harimurti. 1988. Pengantar dari buku “Pengantar Linguistik Umum”

diterjemahkan oleh Rahayu S. Hidayat dari judul asli Cours De Linguistique Generale. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Parera, Djos Daniel. 2004. Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Suprajaheni, Okta. 2011. Metafora Pada Novel The Stars Shine Down dan

Terjemahannya Pada Kilau Bintang Menerangi Bumi. Bali: Tesis Universitas Udayana.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sumber Data: