Pelaksanaan dan efektifitas pembelajaran matematika menggunakan Bahasa Inggris di kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun ajaran 2011/2012.

(1)

PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT

CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL BUDI MULIA DUA

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh: Agustina Windarwanti

NIM: 081414019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL

BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh : Agustina Windarwanti

NIM : 081414019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

“Ketika kamu ditempa dengan kesakitan,

belum tentu kesakitan itu akan

membuatmu menderita, melainkan

kesakitan itu akan mengubahmu menjadi

lebih sempurna.”

Karya ini kupersembahkan untuk

orang-orang yang aku sayangi, yang selalu

mendukung dan menyemangatiku. . .


(6)

(7)

vi ABSTRAK

Agustina Windarwanti. 2012. Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, (2) efektifitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru Matematika kelas X GAC dan siswa kelas X GAC yang berjumlah 23 orang. Analisis proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif dengan menyamakan apa yang ada di lembar observasi dengan yang terekam di handycam; analisis kuesioner dilakukan dengan pemberian skor, perhitungan prosentase pengklasifikasian hasil perhitungan kuesioner.

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Proses pembelajaran matematika dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris dan sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru berinteraksi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris, materi pembelajaran juga menggunakan Bahasa Inggris sedangkan siswa lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia dalam berdiskusi dengan temannya. Tetapi guru selalu mendorong siswanya untuk bertanya atau berpendapat menggunakan Bahasa Inggris. (2) Minat siswa kelas X GAC sedang dan motivasi siswa kelas X GAC tinggi (3) Nilai ulangan dan nilai kuis siswa diatas KKM yang telah ditentukan, yaitu 55. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai ulangan siswa adalah 7,35 dan rata-rata nilai kuis siswa adalah 7,86. Saran yang peneliti berikan adalah (1) Siswa hendaknya lebih intensif lagi dalam menggunakan Bahasa Inggris terlebih saat berinteraksi dengan sesama siswa. (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik ini, dapat melakukan penelitian dengan objek yang lebih detail daripada penelitian yang peneliti lakukan, misalnya meliputi bagaimanakah tingkat pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. (3) bagi calon guru Matematika ada baiknya untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris agar kecakapan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dapat lebih baik sehingga kebutuhan akan guru Matematika yang mampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris dapat terpenuhi. Kata kunci : efektivitas, pembelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Global Assessment


(8)

vii ABSTRACT

Agustina Windarwanti. 2012. The Implementation and Effectiveness of Learning Mathematics using English in Class X Global Assessment Certificate (GAC) School Budi Mulia Two International School, Yogyakarta, Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

The purpose of this research was to determine (1) the implementation of Mathematics learning using English, (2) the effectiveness of the process of Mathematics learning using English in terms of interest, motivation and Mathematics learning outcomes of students. The research was descriptive qualitative-quantitative research. The subjects in this research were the Mathematics teacher and the students of class X GAC totaling 23 people. The learning process analysis was conducted descriptively by comparing what was on the sheet with the recorded observations of the cam recorder. The analysis of the questionnaire was done by scoring, calculation of percentage of the result of the questionnaire.

The result stated that: (1) the learning process of Mathematics was done using English and most of the students could understand the learning material presented by the teacher. The teacher interacted with students using English and learning materials were also given using English while the students preferred to use Indonesian in the discussion with friends. But the teacher always encouraged students to ask or give opinion using English; (2) the interest of class X GAC was sufficient and the motivation was high; (3) the test and quiz score that was regarded as sufficient (KKM) was specified above 55. This was indicated by the average test scores of students which was 7,35 and the average quiz grade of the students were 7,86. The suggestions given by the researcher were as follows: (1) students should be more intensive in using English especially when interacting with fellow students; (2) the next researcher who is interested in this topic, can conduct research with more detail than the present research, for example by including what is the level of student’s understanding of Mathematics presented using English, and making efforts to overcome the difficulties faced by students; (3) for prospective Mathematics teachers it is good to improve their English skill in order to communicate in English better, so the need for a Math teacher to teach using English can be met.

Keywords: effectiveness, learning Math, English, Global Assessment Certificate (GAC).


(9)

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan judul “Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” dengan baik dan lancar. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu dan mendukung penulis :

1. Tuhan Yesus yang selalu memberkati dan mendampingi setiap langkah penulis.

2. Bpk Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bpk Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

4. Bpk. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik serta Dosen Pembimbing Skripsi.


(11)

x

6. Ms Dra. Junita W. Arfani selaku Kepala Sekolah SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang ibu pimpin. 7. Ms Tien Tresnasih Utari, SE selaku Master of GAC yang telah bersedia

memberikan informasi mengenai kurikulum GAC kepada penulis.

8. Ms Biana Dwi Astuti, S.TP selaku guru matematika di kelas X GAC yang telah bersedia membantu penulis dalam mengambil data.

9. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan semangat setiap waktu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Anazt, Endah, Erna, Lia. Terimakasih untuk persahabatan yang sungguh indah ini.

11.FM. Nian Destratomo yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan semangat dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang membacanya. Terima kasih.


(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ...i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ...ii

HALAMAN PENGESAHAN ... ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ...v

ABSTRAK ... ...vi

ABSTRACT ... ...vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ...viii

KATA PENGANTAR ... ...ix

DAFTAR ISI ... ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiii

DAFTAR TABEL ... ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan ... 3

D. Pembatasan Masalah ... 3

E. Pembatasan Istilah ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Prinsip-prinsip Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Teori-teori Belajar ... 9

B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika ... 10


(13)

xii

D. Minat ... 12

E. Motivasi ... 13

F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)... 15

G. SMA Internasional Budi Mulia DuaYogyakarta ... 18

H. GAC (Global Assessment Sertificate) ... 19

I. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

B. Jenis Penelitian ... 21

C. Objek dan Subjek Penelitian ... 21

D. Variabel Penelitian... 22

E. Bentuk Data ... 22

F. Metode Pengumpulan Data ... 22

G. Instrumen Penelitian ... 24

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 28

I. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Pelaksanaan Penelitian ... 32

1. Persiapan ... 32

2. Penelitian... 32

B. Hasil Penelitian ... 34

C. Analisis Data ... 57

D. Kekurangan Penelitian ... 63

BAB V PENUTUP ... 64

Kesimpulan ... 64

Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(14)

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Ikhtisar Penjaminan Mutu SBI ... 68

Transkrip Pelakasanaan Pembelajaran ... 72

Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 89

Contoh Kuesioner Siswa ... 91

Tabulasi Kuesioner Siswa ... 97

Panduan Wawancara Master of GAC ... 104

Panduan Wawancara Guru ... 106

Panduan Wawancara Siswa... 107

Daftar Nilai Siswa ... 109

Foto-foto Penelitian ... 110

Surat Ijin Penelitian ... 111


(16)

xiv

Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 25

Tabel 3.2 Pernyataan Minat ... 26

Tabel 3.3 Pernyataan Motivasi ... 26

Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... 29

Tabel 3.5 Klasifikasi Skor ... 29

Tabel 4.1 Lembar Observasi Hari-1 ... 36

Tabel 4.2 Lembar Observasi Hari-2 ... 37

Tabel 4.3 Lembar Observasi Hari-3 ... 38

Tabel 4.4 Lembar Observasi Hari-4 ... 39

Tabel 4.5 Data Minat Siswa ... 43

Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa ... 44

Tabel 4.7 Data Wawancara Siswa ... 51

Tabel 4.8 Nilai Siswa ... 56


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini, perubahan sekaligus kemajuan di berbagai bidang dirasakan sangat cepat perkembangannya. Diantara banyak bidang yang terus mengalami kemajuan, bidang teknologi informasi merupakan hal yang paling mudah kita amati karena hampir setiap saat kita menggunakan teknologi informasi tersebut. Segala bentuk perubahan sekaligus kemajuan yang terjadi di berbagai bidang tersebut menuju pada satu titik, yaitu persaingan internasional sehingga berbagai macam perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dikembangkan agar mempunyai daya saing di tingkat internasional. Untuk menuju pada persaingan di tingkat internasional diperlukan adanya standarisasi mutu terhadap bidang tersebut agar berstandar internasional.

Diantara banyak bidang yang dikembangkan agar mempunyai daya saing ditingkat internasional, bidang pendidikan adalah salah satunya. Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita serta perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan dengan negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu langkah besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerintah dan/atau Pemda


(18)

menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional, dalam hal ini adalah Sekolah Berstandar Internasional (SBI)

Salah satu ciri SBI antara lain proses pembelajarannya yang menggunakan Bahasa Inggris baik dalam interaksi antara guru dengan siswa maupun dalam penyajian materi pembelajaran.

.

Dengan adanya fenomena inilah penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta efektivitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari minat, motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari guru yang mengajar di SMA Internasional Budi Mulia, kurikulum yang diterapkan di SMA ini adalah kurikulum Global Assessment Certificate (GAC). Kurikulum ini diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dengan kata lain

English as the Second Languange. Penerapan kurikulum GAC juga masih tergolong baru karena kurikulum ini baru direalisasikan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada tahun ajaran 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(19)

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris?

2. Bagaimanakah efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat dan motivasi siswa serta hasil belajar siswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. 2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa

Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa.

D. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai berikut:

1. Minat dan Motivasi yang akan diidentifikasi adalah minat dan motivasi siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika akan dilihat dari hasil belajar Matematika siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta dan melalui minat serta motivasi siswa yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung.


(20)

E. Pembatasan Istilah 1. Proses belajar

Proses belajar merupakan rangkaian seluruh aktivitas asimilasi serta akomodasi yang terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan. 2. Hasil belajar

Kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melalui tahapan proses belajar.

3. Minat

Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang dapat terlihat dari perhatian ataupun tanggapan orang tersebut dalam suatu proses.

4. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan bagi seseorang saat memilih ataupun menjalani suatu aktivitas yang dapat membuat orang tersebut gigih dalam mencapai tujuan dari aktivitas yang sedang dijalani.

5. Efektivitas

Efektivitas merupakan hal yang diharapkan.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Peneliti


(21)

Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta.

2. Guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan evaluasi dalam proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga nantinya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.

3. Sekolah

Melalui penelitian ini, sekolah dapat mengetahui informasi tentang minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga sekolah dapat meningkatkan mutu di bidang akademik.

4. Universitas

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak universitas dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya kemampuan berbahasa asing. Sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan kemajuan jaman.


(22)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prinsip – prinsip belajar 1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan (Hamalik, 2003 : 27). Menurut Winkel (1996 : 53) belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan sikap-sikap. Perubahan itu bersikap relatif konstan dan berbekas. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Hamalik (2003 : 31) antara lain:

a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neutral system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan sebagainya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat. Apa yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.

b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling


(23)

kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.

e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

f. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian baru.

g. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.


(24)

h. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.

i. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses belajar. Bedan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tak mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya murid yang belajar.

j. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang lamban.

Hilgard dan Brower dalam Hamalik (2007 : 45) mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek, dan pengalaman.


(25)

2. Teori – teori Belajar

Menurut Hamalik (2003 : 35), ada beberapa teori belajar diantaranya:

a. Teori Psikologi Klasik

Menurut teori ini, hakikat belajar adalah proses mengembangkan atau melatih pikiran.

b. Teori Mental State

Berdasarkan teori ini, belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indera yang disampaikan dalam bentuk perangsang-perangsang dari luar. Perangsang yang dimaksudkan dalam hal ini adalah latihan. Semakin sering ulangan dan latihan, maka akan lebih banyak dan lebih lama pengalaman dan pengetahuan itu tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang, dan sebaliknya apabila kurang ulangan dan latihan maka pengalaman dan pengetahuan akan cepat dilupakan.

c. Teori Psikologi Behaviorisme dan Belajar

Dalam teori ini, belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. Dengan memberikan rangsangan (stimulus) maka siswa akan merespons. Hubungan antara stimulus-respons ini akan menimbulkan kebiasaan-kebiasaan otomatis pada belajar.


(26)

B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat membawa hasil atau hasil guna. Dari pengertian tersebut, maka efektivitas dapat diartikan sebagai hal yang diharapkan. Dalam penelitian ini, efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan dilihat dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.

Menurut Brooks dalam Widya Dharma (2001:46), ukuran dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar mengajar secara berkesinambungan.

Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Uno (2011:174) berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, ada 7 (tujuh) indikator yang dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif.

1. Pengorganisasian materi yang baik 2. Komunikasi yang efektif

3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran 4. Sikap positif terhadap siswa

5. Pemberian nilai yang adil

6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran 7. Hasil belajar siswa yang baik


(27)

C. Hasil Belajar

Menurut William Burton dalam Hamalik (2003 : 30), bukti bahwa seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur subjektif adalah unsur rohanian sedangkan unsur motoris adalah unsur jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berpikir dapat dilihat dari raut mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.

Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah:

1. pengetahuan, 6. emosi,

2. pengertian, 7. hubungan sosial, 3. kebiasaan, 8. jasmani,

4. ketrampilan, 9. etis atau budi pekerti, dan

5. apresiasi, 10. sikap.

Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.


(28)

D. Minat

Menurut Muhibbin (2008 : 136), minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber dalam Muhibbin (2008 : 136), minat memiliki ketergantungan terhadap banyak faktor internal lainnya seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya (Sardiman, 1986 : 76). Menurut Winkel (1983 : 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat terkait pula dengan perasaan dan sikap. Perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek. Sikap adalah kecenderungan dalam subjek menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai objek yang berharga/baik atau tidak berharga/baik. Dalam sikap terdapat aspek kognitif dan aspek afektif.

Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Diantara hal-hal tersebut, mana timbul lebih dahulu, sukar ditentukan secara pasti. Pada umumnya berlaku urutan psikologis yaitu perasaan senang mempengaruhi seseorang untuk menunjukkan sikap positif. Selanjutnya, minat seseorang dapat terlihat dari perasaan senang seseorang terhadap suatu hal yang ditunjukkan dengan sikap yang positif..


(29)

Kiranya terdapat hubungan yang erat antara bermotivasi intrinsik, berminat dan berperasaan senang. Sikap yang positif terhadap belajar di sekolah pasti main peranan besar dalam menghubung-hubungkan ketiga hal itu, meskipun sukar untuk menunjukkan fungsi dari sikap itu secara pasti. Perasaan tidak senang menghambat dalam belajar karena tidak melahirkan sikap yang positif dan tidak menunjang minat dalam belajar, motivasi yang intrinsik juga sukar berkembang. Dengan demikian, suatu sumber bagi gairah/semangat belajar yang seharusnya ada, menjadi tidak ada.

E. Motivasi

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 1986 : 75). Menurut McDonald dalam Hamalik (2007 : 173), “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction.” (Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

1.

Dari perumusan McDonald tersebut terkandung tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu:

2.

Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan.


(30)

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi terdiri dari motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tua. Motivasi intrinsik ialah bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin mengetahui seluk beluk masalah selengkap-lengkapnya.

Salah satu motif yang tergolong dalam motivasi intrinsik ialah

achievement motivation (motivasi pencapaian), yaitu daya penggerak untuk mencapai taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi penghargaan kepada dirinya sendiri. Ukuran mengenai “taraf yang setinggi mungkin” itu ditentukan oleh siswa sendiri. Kalau taraf yang telah ditentukan itu tercapai, siswa merasa puas dan memberikan pujian kepada dirinya sendiri; kalau tidak, siswa merasa kecewa ( Winkel, 1983 : 29).

Dalam hal belajar, untuk mengetahui adanya motivasi belajar dalam diri seorang siswa, terdapat beberapa indikator yang perlu diperhatikan. Menurut Uno (2008 : 23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


(31)

1. 2.

adanya hasrat dan keinginan berhasil;

3.

adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;

4.

adanya harapan dan cita-cita masa depan;

5.

adanya penghargaan dalam belajar;

6.

adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;

adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.

F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

1.

Pada bagian ini, tulisan yang termuat dikutip dari Pedoman Penjaminan Mutu tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2007.

Konsepsi

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan “Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan


(32)

salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation dan Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam nidang pendidikan sehingga memiliki daya saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.

Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. 2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu

anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan melalui dua cara sebagai berikut:

a. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.


(33)

b. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

3. Daya saing di forum internasional memiliki makna bahwa siswa dan lulusan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional antara lain dapat: (a) melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri; (b) mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; (c) meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains, matematika, teknologi, seni, dan olahraga; dan (d) bekerja pada lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.

2. Karakteristik

Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional memiliki karakteristik keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional terhadap proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji dalam berbagai aspek. Pengakuan internasional ditandai dengan penggunaan standar pendidikan internasional dan dibuktikan dengan hasil sertifikasi berpredikat baik dari salah satu negara anggota OECD


(34)

dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

G.

Tulisan dibawah ini bersumber dari

SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta

SMA (Sekolah Menengah Atas) Internasional Budi Mulia Dua (BMD) dirancang untuk meneruskan dan sebagai kelanjutan dari model pembelajaran di lingkungan Perguruan Budi Mulia Dua yang diselenggarakan pada tingkat Kelompok Bermain (Play Group), TK (Taman Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Model yang berbasiskan pada nilai-nilai toleransi, kedisiplinan positif, kelugasan (assertiveness), relijiusitas, seni dan sportivitas sebagai praktik ini menekankan pada penghargaan siswa sebagai individu yang unik. Dalam model pembelajaran semacam ini, setiap individu siswa dibantu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat yang dia miliki. Dengan semangat yang sama, SMA Internasional BMD hadir dan dirancang dengan 3 (tiga) orientasi dasar :

1. Keseimbangan Logika dan Intelegensia Sosial Kemampuan untuk berfikir secara runtut dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari merupakan salah satu kunci sukses dan terampil dalam kehidupan. Sebagai fase penting untuk memasuki kehidupan yang nyata, SMA adalah arena untuk belajar sukses dan terampil dalam hidup. Di fase inilah seorang anak yang mulai beranjak dewasa dibiasakan untuk


(35)

berfikir dan bertindak secara runtut, penuh perhitungan, bertanggung jawab, berinisiatif dan kreatif untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapinya.

2. Universalisme Islam, Islam menawarkan sudut pandang nilai dan etika yang universal. Kehadiran SMA Internasional BMD dimaksudkan untuk menyemai nilai-nilai dan etika universal Islam itu. Sebuah usaha untuk memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang mudah untuk dijalani dalam kehidupan sehari-hari.

3. "Global Citizenship" Sejalan dengan sudut pandang nilai dan etika Islam yang universal itu, siswa SMA Internasional BMD didorong untuk memiliki kesadaran sebagai bagian dari komunitas internasional. Yaitu sebagai warga dunia yang sadar bahwa sekecil apapun peran yang dapat mereka sumbangkan akan bermakna bagi masyarakat di belahan dunia yang lain.

H. GAC (Global Assessment Certificate)

Bersumber dari

dengan Master of GAC, SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta menandatangani kerjasama GAC (Global Assessment Certificate/Sertifikat Penilaian Global) dengan ACT Education Solution

yang berpusat di IOWA City US pada tanggal 26 Maret 2010. GAC adalah sebuah Program Foundation Studies (Pra Universitas) yang ditujuka n untuk membekali siswa dengan ketrampilan yang dibutuhkan


(36)

untuk lulus dari sekolah menengah dengan kemampuan bahasa inggris dalam banyak mata pelajaran. GAC juga membekali siswa dengan pengetahuan, ketrampilan dan kepercayaan diri untuk masuk dan dengan sukses menyelesaikan program sarjana di salah satu dari banyak universitas di luar negeri.

I. KERANGKA BERPIKIR

Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita serta perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan dengan negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu langkah besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan adanya program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50 ayat 3 yang menyatakan bahwa pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional

Ditinjau dari landasan teori yang telah dikupas, dapat diduga bahwa minat siswa tergolong sedang, dan motivasi serta hasil belajar siswa di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 secara umum adalah tinggi.

. Penelitian ini dilakukan dengan objek pelaksanaan serta efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.


(37)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Internasional Budi Mulia Dua pada bulan Mei 2012.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif-kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk kuesioner/angket akan dianalisis secara kualitatif sedangkan data yang diperoleh dalam bentuk skor akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengungkapkan berbagai kejadian yang terjadi selama proses pembelajaran Matematika yang dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris yang meliputi minat serta motivasi siswa dalam menjalani proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dan dalam memahami materi pembelajaran yang juga disajikan dalam Bahasa Inggris. Pemahaman siswa akan materi pembelajaran ini diteliti dengan melihat hasil belajar siswa.

C. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, objek yang diambil oleh peneliti adalah Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.


(38)

Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang datanya akan dicari dalam rangka mencari jawaban terhadap masalah yang diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Internasional Budi Mulia Dua kelas X (GAC) tahun ajaran 2011/2012.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang akan diteliti adalah:

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, hasil belajar siswa.

E. Bentuk Data

Bentuk data yang digunakan adalah deskripsi, diantaranya transkrip video proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, transkrip wawancara siswa, guru dan Master of GAC.

F. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui: 1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan dan suasana kelas serta kondisi siswa yang akan diteliti. Data-data yang diperoleh selama proses observasi berlangsung digunakan sebagai data awal


(39)

tentang kondisi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses observasi ini akan menggunakan media Handycam untuk merekam aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Selain menggunakan Handycam, peneliti juga menggunakan lembar observasi.

2. Kuesioner/angket

Kuesioner/angket ini digunakan untuk mengambil data tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. Dalam kuesioner ini terdapat pernyataan baik positif maupun negatif yang ditujukan dan harus dijawab oleh siswa untuk mengetahui seberapa besar minat serta motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.

3. Wawancara

Wawancara ini dilakukan untuk memberi penguatan atau penegasan pada data yang telah diperoleh dari kuesioner/angket. Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan beberapa narasumber berbeda, diantaranya Master of GAC, guru dan juga siswa.

4. Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris. Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dalam penelitian ini akan ditinjau dari segi minat, motivasi dan hasil belajar siswa. Peninjauan minat dan motivasi siswa akan


(40)

dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk hasil belajar siswa akan dilihat dari nilai kuis dan ulangan siswa.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang secara langsung bisa digunakan untuk mengumpulkan data secara operasional. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan peneliti antara lain:

1. Lembar Observasi

Menurut Masidjo (1995 : 59), observasi adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat. Dalam penelitian ini, teknik observasi atau pengamatannya adalah pengamatan tak langsung, sehingga menggunakan instrumen pengamatan dalam hal ini berupa lembar observasi. Lembar observasi adalah suatu pedoman yang memuat daftar gejala atau aspek tingkah laku yang mungkin muncul dan akan diamati.

Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh peneliti saat penelitian berlangsung.

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

2. Guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses


(41)

pembelajaran

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

5. Guru mendorong siswa untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

6. Guru membuat rangkuman pembelajaran

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa

mengemukakan pendapat menggunakan Bahasa Inggris

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris 11. Siswa dapat mengerjakan tugas

secara mandiri maupun secara kelompok

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

14. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses pembelajaran

15. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

Tabel 3.1 Lembar Observasi

2. Kuesioner/angket

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik dari subjek yang sedang diteliti. (wikipedia)

Sedangkan kuesioner menurut Masidjo (1995 : 70) adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh


(42)

responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.Dalam penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan berisi pernyataan positif ataupun negatif tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika yang menggunakan Bahasa Inggris. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2010 : 134).

1.

Kuesioner minat dan motivasi ini didasarkan pada kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya, dimana rincian kuesioner adalah sebagai berikut:

Kuesioner Minat

Jenis Penyataan

Positif Negatif

1, 2, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 27, 29

3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 21, 24, 25, 26, 28, 30

2.

Tabel 3.2 Pernyataan Minat

Kuesioner Motivasi Jenis Penyataan

Positif Negatif

1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 30

6, 8, 12, 15, 16, 18, 22, 25, 26, 27, 29


(43)

3. Wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan data at

4.

di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang sedang diwawancarai. (wikipedia) Dan menurut Masidjo (1995 : 72), wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai

(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee. Dalam wawancara ini, ada beberapa pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan oleh peneliti bersifat terbuka dan tidak kaku, artinya dapat disesuaikan dengan jawaban ataupun tanggapan dari narasumber terkait.

Lembar evaluasi

Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X GAC. Lembar evaluasi ini dibuat oleh guru yang mengampu mata pelajaran Matematika. Lembar evaluasi terdiri dari kuis dan ulangan. Soal kuis dan ulangan dibuat menggunakan Bahasa Inggris dan waktu untuk mengerjakan dibatasi, 10 menit untuk soal kuis dan 120 menit untuk soal ulangan. Soal kuis maupun ulangan berjenis essay.


(44)

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam suatu penelitian, tingkat kredibilitas data yang diperoleh sangat menentukan mutu dari penelitian itu sendiri. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan uji validitas instrumen terhadap instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti didampingi oleh guru yang mengajar Matematika di kelas X dan dari tiga kelas X, kelas yang menggunakan Bahasa Inggris hanya ada di satu kelas yaitu kelas X GAC sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas secara statistik melainkan menggunakan Uji Pakar. Dalam hal ini Dosen Pembimbing sebagai pakar yang melakukan pengujian terhadap seluruh instrumen yang digunakan oleh peneliti.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisis data observasi dilakukan dengan menyesuaikan jawaban dalam lembar observasi yang telah diisi dengan rekaman aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung yang terekam dalam Handycam. 2. Analisis data kuesioner/angket dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:

a) Pemberian skor

Data minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dianalisis dari hasil


(45)

kuesioner/angket yang diisi oleh masing-masing siswa. Pemberian skor pada hasil kuesioner menggunakan pedoman berikut:

Alternatif jawaban Skor Positif Negatif

STS 1 5

TS 2 4

RR 3 3

S 4 2

SS 5 1

Tabel 3.4 Skor Kuesioner b) Perhitungan prosentase

Untuk memperoleh prosentase minat dan motivasi siswa, dihitung dengan cara:

% =skor yang diperoleh siswa

skor total × 100% c) Pengklasifikasian hasil perhitungan

Klasifikasi minat dan motivasi siswa dilakukan dengan menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II menurut Masidjo (1995 : 157) sebagai berikut:

Prosentase Skor (%) Klasifikasi 81 – 100 Sangat Tinggi

66 – 80 Tinggi

56 – 65 Sedang

46 – 55 Rendah

≤46 Sangat Rendah


(46)

3. Wawancara

Analisis data yang diperoleh dari wawancara dengan Master of GAC, guru dan siswa akan dilakukan secara deskriptif.

4. Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan ditinjau dari minat dan motivasi siswa yang terlihat selama proses pembelajaran berlangsung. Minat dan motivasi siswa ini dapat dilihat dari perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung, pemahaman siswa akan materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan siswa dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru baik tugas mandiri maupun tugas kelompok. Selain minat dan motivasi, efektivitas juga akan dilihat dari perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa, dimana perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa akan jelas terlihat hasilnya dalam evaluasi yang diberikan oleh guru kepada siswa baik menggunakan kuis maupun ulangan. Hasil belajar yang tampak dalam nilai siswa dihitung dari rata-rata nilai siswa dengan rincian prosentase sebagai berikut:

1. Assessment 1, bobotnya 20% 2. Assessment 2, bobotnya 20 % 3. Assessment 3, bobotnya 50 % 4. Assessment 4, bobotnya 10 %


(47)

Nilai dari empat assessment tersebut akan ditotal. Nilai total tersebut akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 55. Keefektifan proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan ditinjau dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.


(48)

32

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian 1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa persiapan diantaranya pengurusan surat ijin penelitian serta instrumen-instrumen penelitian yang meliputi kuesioner minat dan motivasi siswa, lembar pengamatan serta lembar wawancara. Selain persiapan instrumen serta pengurusan surat ijin penelitian, peneliti juga mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membantu memperlancar proses pengambilan data penelitian, diantaranya handycam untuk merekam proses pembelajaran serta tape recorder untuk merekam percakapan selama proses wawancara berlangsung.

2. Penelitian

Penelitian dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan. Empat pertemuan untuk pengamatan proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, satu kali pertemuan untuk pengisian kuesioner minat dan motivasi siswa, dan 2 kali pertemuan untuk wawancara siswa. Waktu pelaksanaan penelitian sudah ditentukan berdasarkan kesepakatan antara guru dengan peneliti dimana penelitian tersebut telah dilaksanakan sebagai berikut:


(49)

a. Observasi/Pengamatan

Proses observasi atau pengamatan dilaksanakan sebanyak empat kali. Banyaknya proses observasi ini ditujukan untuk membandingkan sejauh mana konsistensi penggunaan Bahasa Inggris dalam pembelajaran Matematika. Adapun waktu pelaksanaan observasinya sebagai berikut:

1) Rabu, 9 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB 2) Jumat, 11 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB 3) Rabu, 16 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB 4) Rabu, 23 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB b. Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah siswa menjalani proses belajar Matematika menggunakan Bahasa Inggris. Pengisian kuesioner minat dan motivasi siswa ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 25 Mei 2012.

c. Wawancara

Proses wawancara ini berlangsung dalam tiga tahapan. Tahapan pertama adalah wawancara dengan siswa untuk mengetahui bagaimana minat dan motivasi siswa. Wawancara siswa ini dilaksanakan untuk menguatkan data minat dan motivasi siswa yang telah diperoleh dari kuesioner. Dalam wawancara ini, peneliti bekerjasama dengan guru untuk memilih enam dari seluruh siswa. Enam siswa tersebut terdiri dari dua orang siswa


(50)

berprestasi tinggi, dua orang siswa berprestasi sedang dan dua orang siswa berprestasi rendah. Wawancara dengan siswa dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dan hari Selasa 12 Juni 2012. Tahapan kedua adalah wawancara dengan guru untuk mengetahui bagaimana perkembangan siswa dari awal semester hingga akhir semester dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam pelajaran Matematika. Tahapan ketiga adalah wawancara dengan

Master of GAC yang bertujuan untuk mengetahui sejauh apa perkembangan penggunaan kurikulum GAC yang telah berjalan selama dua tahun ajaran, yaitu dari tahun ajaran 2010/2011 dan tahun ajaran 2011/2012. Karena terkendala oleh kesibukan dari guru maupun Master of GAC, maka wawancara dengan narasumber guru dan Master of GAC tidak dilakukan secara langsung melainkan dengan menggunakan email.

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dari kuesioner Minat dan Motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, data rekaman proses pembelajaran yang direkam menggunakan handycam serta rekaman percakapan dalam wawancara yang direkam menggunakan tape recorder.

1. Observasi

a. Deskripsi data lembar observasi 1) Rabu, 9 Mei 2012


(51)

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Tugas kelompok Task 6.1 hal 153-154

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan diskusi kelas

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

 Ketika siswa bertanya

menggunakan Bahasa Inggris, guru meminta siswa untuk mengulangi lagi pertanyaannya menggunakan Bahasa Inggris.

6. Guru membuat

rangkuman pembelajaran

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran setelah waktu habis.

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Guru meminta siswa

mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

 Terbatas hanya saat

menjawab

pertanyaan/berpendapat kepada guru saja. 10. Saat berdiskusi,

sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Siswa lebih senang

menggunakan Bahasa Indonesia

11. Siswa dapat

mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok

 Pada hari itu, tugas

dilakukan secara berkelompok

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses


(52)

pembelajaran

14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

 Belum ada kuis/ulangan

Tabel 4.1 Lembar Observasi I

2) Jumat, 11 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Part C, graph of quadratic equation.

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan video

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

 Siswa bertanya

menggunakan Bahasa Indonesia.

6. Guru membuat

rangkuman pembelajaran

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kuis.

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

11. Siswa dapat

mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok

 Pada hari itu, tidak ada tugas.

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang


(53)

berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses pembelajaran

 Komputer, viewer

14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

Tabel 4.2 Lembar Observasi II

3) Rabu, 16 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Part C, graph of quadratic equation.

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Hanya menggunakan

ceramah. 5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

6. Guru membuat

rangkuman pembelajaran

 Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas.

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

 Page 168, number 8.

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada diskusi pada hari itu.


(54)

mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses pembelajaran

 Komputer, viewer.

14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada kuis/ulangan.

Tabel 4.3 Lembar Observasi III

4) Rabu, 23 Mei 2012

No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan

1. Guru membuka

pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

 Guru mengucapkan salam menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan

materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris

3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran

 Menggunakan Ppt

4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi

 Menggunakan diskusi kelas dan juga ceramah.

5. Guru mendorong siswa

untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris

6. Guru membuat

rangkuman pembelajaran

7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa

8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.

9. Sebagian besar siswa mengemukakan

pendapat menggunakan Bahasa Inggris

 Terbatas hanya saat

menjawab

pertanyaan/berpendapat kepada guru saja.


(55)

10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris

 Siswa lebih banyak

menggunakan Bahasa Indonesia.

11. Siswa dapat

mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok

 Tugas kelompok.

12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris

13. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses pembelajaran

 Komputer, viewer.

14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris

 Tidak ada kuis/ulangan.

Tabel 4.4 Lembar Observasi IV

b. Rekaman proses pembelajaran 1) Rabu, 9 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa kemudian mengajak siswa membaca Al-Quran terlebih dahulu. Setelah membaca Al-Quran, guru mulai membahas materi pelajaran. Materi hari itu tentang fungsi dan relasi. Sebelum menjelaskan, guru mengawali dengan memberikan tugas diskusi terlebih dahulu. Siswa diminta berpasangan untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Tugas dikerjakan di selembar kertas dan dikumpulkan pada waktu yang sudah ditentukan. Guru berkeliling untuk mengecek pekerjaan siswa. Setelah waktu habis, guru meminta siswa untuk mengumpulkan jawaban mereka. Setelah semua jawaban siswa terkumpul, guru mendorong siswa untuk


(56)

memaparkan gagasannya tentang fungsi dan relasi. Guru memaparkan beberapa contoh tentang fungsi dan relasi, kemudian guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah disampaikan. Guru menampilkan slide yang berisi diagram panah dan meminta siswa untuk menjawab apakah itu adalah fungsi atau relasi, dan menanyakan apa alasannya. Guru kemudian memberikan beberapa soal dan meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan di papan tulis. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru mengoreksi pekerjaan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena tidak ada yang bertanya, guru menutup pelajaran hari itu dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya karena pada pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan satu soal untuk kuis. Setelah menyampaikan hal tersebut, guru kemudian mengakhiri proses pembelajaran.

2) Jumat, 11 Mei 2012

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswa dan memulai proses pembelajaran dengan mengajak siswa mengingat kembali tentang pembelajaran pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyangkan beberapa video untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Materi


(57)

pembelajaran hari itu tentang gradien garis dan grafik persamaan kuadrat. Sebelum pelajaran berakhir, guru memberikan satu soal kepada siswa untuk dikerjakan sebagai kuis. Guru mengakhiri pembelajaran saat waktu pengerjaan kuis berakhir.

3) Rabu, 16 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen dan mengajak siswa untuk membaca Al-Quran terlebih dahulu. Guru mereview materi hari sebelumnya tentang cara-cara menyelesaikan persamaan kuadrat. Guru kemudian melanjutkan materi dengan menanyangkan slide tentang Diskriminan. Beberapa soal diberikan kepada siswa tentang jenis-jenis akar berdasarkan nilai diskriminannya. Setelah memberikan penjelasan, guru memberi kesempatan kepada siswa jika ada hal yang ingin ditanyakan. Guru kemudian melanjutkan materi tentang menggambar grafik fungsi kuadrat. Diakhir pembelajaran, guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa. Dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

4) Rabu, 23 Mei 2012

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen siswanya. Setelah itu, guru menayangkan video untuk meningkatkan motivasi siswa. Pembelajaran


(58)

dimulai dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan dan mengecek pekerjaan siswa, kemudian meminta salah satu siswa untuk maju menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru kemudian memberikan penjelasan tentang sumbu simetri dan titik puncak. Setelah menjelaskan dan memberikan contoh, guru kemudian membentuk siswa menjadi beberapa kelompok dan meminta siswa mengerjakan soal dalam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari tiga atau empat orang. Setiap kelompok diberi satu buah soal yang berbeda dan setiap anggota kelompok bertanggungjawab untuk menyelesaikan soal tersebut. Soal dikerjakan dalam waktu 15 menit, jawaban harus dikumpulkan saat waktu pengerjaan tugas berakhir. 2. Kuesioner

Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui kuesioner Minat dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Bahasa Inggris dianalisis dan dikelompokkan dalam lima kriteria dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Hasil klasifikasi prosentase kuesioner minat dan motivasi siswa kelas X GAC adalah sebagai berikut:

a. Minat

No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat

1. 48, 67 % Rendah


(59)

3. 66% Tinggi

4. 54, 67% Sedang

5. 70% Tinggi

6. - -

7. 56, 67% Sedang

8. 68% Tinggi

9. 62% Sedang

10. 55, 34% Sedang

11. 72% Tinggi

12. 52% Rendah

13. 53, 33% Rendah

14. 44% Rendah

15. 69, 34% Tinggi

16. 50, 67% Rendah

17. 56% Sedang

18. 76, 67% Tinggi

19. 82, 67% Sangat Tinggi

20. 79, 34% Tinggi

21. 58, 67% Sedang

22. 61, 34% Sedang

23. 62% Sedang

Tabel 4.5 Data Minat Siswa

b. Motivasi

No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat

1. 80, 67% Tinggi

2. 74% Tinggi

3. 74, 67% Tinggi

4. 58% Sedang

5. 82, 67% Sangat Tinggi

6. - -

7. 87, 33% Sangat Tinggi

8. 79, 34% Tinggi

9. 78% Tinggi


(60)

11. 82% Sangat Tinggi

12. 68, 67% Tinggi

13. 82, 67% Sangat Tinggi

14. 74% Tinggi

15. 86% Sangat Tinggi

16. 68,67% Tinggi

17. 65, 34% Sedang

18. 86, 67% Sangat Tinggi

19. 86% Sangat Tinggi

20. 67, 34% Tinggi

21. 72, 67% Tinggi

22. 82, 67% Sangat Tinggi

23. 79, 34% Tinggi

Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa

3. Wawancara

a. Wawancara dengan siswa

Berikut adalah rincian hasil wawancara peneliti dengan enam orang siswa yang dipilih berdasarkan kemapuan akademiknya, dimana dua siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua siswa dengan kemampuan akademik sedang, serta dua siswa dengan kemampuan akademik rendah.

S1 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang pertama. S2 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang kedua. S3 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang pertama. S4 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang kedua. S5 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang pertama. S6 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang kedua.

Pertanyaan Jawaban

1. Saat memilih sekolah dulu apakah sekolah ini adalah pilihan pertama? Jika ya, apa alasannya?

S1: Ya. Soalnya dari SMP udah disini, jadi udah tau segala macamnya disini.

S2: Bukan. Tapi karena nem nya nggak cukup buat masuk sekolah favorit,


(61)

daripada masuk sekolah negeri yang biasa-biasa aja mending masuk ke swasta yang bagus.

S3: Ya. Soalnya kan aku nyarinya yang kelas internasionalnya.

S4: Bukan.

S5 : Ya, soalnya SMP juga dari sini. S6 : Ya, soalnya SMP nya juga disini. 2. Ketika masuk ke kelas GAC,

apa itu keinginanmu atau keinginan orangtua? Apa alasannya?

S1 :Dua duanya. Abisnya kan nanti dapet sertifikat jadi nantinya lebih gampang kalo mau sekolah di luar negeri. Kalo orangtua alasannya juga sama.

S2 : Keinginanku sama orangtua juga. Soalnya biar bisa meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, orangtua juga sama.

S3 : Dua-duanya. Alasannya biar nanti kalo kuliah di luar negeri kita jadi lebih terbiasa.

S4 :Keinginanku sama orangtua. Soalnya aku mau tau aja kelas internasional tu gimana. Kalo orangtua pengennya biar Bahasa Inggrisnya lebih maju.

S5 : Keinginanku karena tesnya kan juga memenuhi jadi daripada masuk kelas reguler kan biasa.

S6 :Orangtua. GAC nanti ngebantu di Bahasa Inggrisnya.

3. Apa motivasimu masuk ke kelas GAC?

S1 : Kuliah di luar negeri.

S2 : Supaya Bahasa Inggrisnya terus meningkat.

S3 :Mau improve skill inggris trus kalo misalnya nanti kuliah bisa over seas. S4 :Biar pas lulus ntar Bahasa Inggrisnya


(62)

lebih bagus trus dapet sertifikat. S5 :Nggak mau nyia-nyiain nilai sih

sama mau nyari pengalaman baru. S6 : Ada rasa pengen.

4. Menurut kamu apa

keunggulan kelas GAC dibanding kelas reguler?

S1: Ada beberapa pelajaran yang di reguler tuh nggak ada. Jadi kalo di GAC dapet lebih.

S2: Kalo kelas ini tuh kayak lebih mempersiapkan buat ke universitas gitu, independent skill buat persiapan ke universitas.

S3: GAC lebih prepare ke university jadi kita diajarin time management, bussiness social sama study skill for independent learning skill.

S4: Kelas ini pake kurikulum yang nasional tapi belajar kurikulum yang internasional juga

S5: Lebih ke arah kuliah. Jadi ntar pas kuliah nggak kaget.

S6: Sertifikat GAC lebih bagus dari kelas reguler.

5. Apakah kamu memang senang dengan Bahasa Inggris?

S1: Ya. S2: Ya.

S3: Ya, dulu emang nilai paling bagus pas SMP memang Bahasa Inggris. S4: Ya.

S5: Seneng tapi nggak yang seneng banget lebih ke kebiasaan aja sih. S6: Enggak, karena nggak bisa Bahasa

Inggris sama sekali. 6. Di SMP dulu, apakah sudah

pernah mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa

S1: Nggak begitu sering, tapi kadang-kadang ada.

S2: Emh, enggak, Bahasa Indonesia. S3: Belum.


(63)

Inggris? S4: Iya. S5: Belum. S6: Belum. 7. Setelah dinyatakan diterima

dikelas GAC, apa yang dirasakan dan apa yang terlintas di benakmu?

S1: Seneng sih. Karena kalo masuk GAC kan harus ada tesnya, jadi kalo lulus tesnya tuh kerasa bangga. Siap sih. S2: Ya seneng sih, tapi biasa aja.

S3: Seneng. Penasaran sama kelas nya, bsk susah ato nggak.

S4: Seneng sih. belum kebayang.

S5: Agak kaget juga soalnya dulu nggak begitu yakin.

S6:Takut nggak bisa ngikutin pelajarannya.

8. Ketika pertama kali mengikuti pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, apa yang kamu rasakan?

S1: Ya agak beda aja gitu, ko rumusnya bahasanya jadi berbeda. Jadi harus nyesuaikan diri aja sama Bahasa Inggrisnya.

S2: Pas awal-awalnya agak bingung sama istilah baru.

S3: Bingung awalnya. S4: Bingung.

S5: Susah sih, soalnya kan belum pernah jadi agak pusing.

S6:Grogi karena nggak bisa Bahasa Inggris.

9. Apakah kamu mengerti dengan materi yang disampaikan oleh guru menggunakan Bahasa Inggris?

S1: Ngerti. S2: Bisa.

S3: Tergantung sama materinya, ada yang nggak ngerti.

S4:Ngerti sih tapi agak lebih lama ngertinya.

S5:Enggak begitu bisa ngikutin Matematika.

S6: Nggak semuanya.


(64)

selama pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris?

rumus aja sih, cuma itu doang. S2: Paling kalo baca teksbooknya aja,

kalo ngerjain nggak masalah soalnya kalo ngerjain kan lebih ke angka-angka kan.

S3: Pas pertama ajah sih. apalagi kalo nggak masuk, kan banyak ketinggalan.

S4: Dulu pas mau UN SMP belajarnya pake Bahasa Indonesia jadi sekarang harus belajar dari awal lagi.

S5: Bahasanya beda soalnya Bahasa Inggrisku kan percakapan sehari-hari bukan tentang Matematika.

S6: Karena Bahasa Inggrisnya. 11. Apa yang kamu lakukan

untuk mengatasi kemdala tersebut?

S1:Ya ngerjain soal, abis tu nanya guru. S2: Emh, ya cari kata-katanya di kamus,

tanya guru. S3: Ikut les di luar. S4: Banyak baca bukunya.

S5: Awalnya sih tak diemin ajah, toh juga cuma Matematika dan nggak terlalu suka Matematika juga. Tapi sekarang mulai mikir soalnya mau kenaikan kelas, jadi mulai les.

S6: Belajar ngerti Bahasa Inggrisnya dalam Matematika, kayak kotak tu square.

12. Dengan belajar

Matematika menggunakan Bahasa Inggris apakah ada peningkatan yang kamu rasakan dalam Matematika maupun Bahasa Inggris?

S1: Enggak sih, sama aja. Cuma beda bahasa doang.

S2: Kalo Bahasa Inggrisnya iya, tapi kalo Matematikanya sama.

S3: Ada. S4: Ada. S5: Ya, ada.


(65)

buat Inggris.

13. Apakah dengan

menggunakan Bahasa Inggris pemahaman kamu

terhadap materi Matematika meningkat?

S1: Tetep, sama aja. S2: Sama aja.

S3: Lebih meningkat, soalnya kita kan harus paham dulu baru bisa ngerjain soalnya.

S4: Sama aja.

S5: Nggak begitu paham karena nggak suka Matematika.

S6: Meningkat kalo pake Bahasa Indonesia.

14. Dengan belajar

Matematika menggunakan Bahasa Inggris, apakah kemampuanmu dalam berkomunikasi

menggunakan Bahasa Inggris meningkat?

S1: Ya. Kan karena pelajarannya juga pake Bahasa Inggris.

S2: Ya. S3: Iya. S4: Iya. S5: Ya, ada. S6: Meningkat. 15. Manfaat apa yang kamu

rasakan setelah mempelajari Matematika

menggunakan Bahsa Inggris?

S1: Ya ntar pas kuliah kan internasional pake Bahasa Inggris jadi udah ga perlu belajar lagi.

S2: Ya lebih bisa berkomunikasi, dapet kata-kata baru.

S3: Kalo misalnya kita kuliahnya di luar negeri ato pas kerja manfatnya di situ.

S4: Kalo belajar Bhasa Inggris biasa kan nggak ada Matematikanya. Tapi kalo ini, kita bisa ngerti Matematika kalo pake Bahasa Inggris tu gimana. S5: Sedikit banyak ngrasain kuliah,

belajar bikin jurnal, dll. S6: Listeningnya jadi lebih bagus. 16. Bagaimanakah minat dan

motivasimu dalam belajar Matematika menggunakan

S1: Ya meningkat sih, kan udah mau setahun kan belajar pake Bahsa Inggris jadi ada peningkatan.


(66)

Bahasa Inggris apakah

meningkat atau sebaliknya? Apa alasannya?

Alasannya ya karena tiap hari pake itu, jadi udah kebiasaan.

S2: Agak meningkat. Soalnya menyenagkan.

S3: Meningkat. Soalnya kan kita ada yang nggak ngerti jadi tuh memotivasi kita buat belajar.

S4: Meningkat. Awalnya susah, tapi setelah belajar jadi gampang.

S5: Pusing lah. Tapi ngerasa kalo besok-besok pasti bakal berguna.

S6: Cukup meningkat. Udah punya tujuan mau masuk kuliah dimana. 17. Menurut pendapatmu

apakah mempelajari Matematika menggunakan Bahasa Inggris memiliki peran terhadap masa depanmu nanti?

S1: Ya. Kan kuliahnya ntar diluar negeri jadi pasti ada peran.

S2: Semoga. S3: Penting.

S4: Misalnya mau kuliah ke luar bisa lebih gampang.

S5: Tergantung sih. kalo kuliah diluar negeri ya mungkin bermanfaat lah. S6: Ada.

18. Ada rencana kuliah diluar negeri? Apa alasannya?

S1: Ya, karena kan diluar negeri bisa lebih liat dunia luar, bisa bersosialisasi sama orang-orang dari negara lain.

S2: Rencana mau ikut Internasional Program School.

S3: Ada,tapi mau 1thn di Indonesia dulu biar tau giman sih kuliah itu.

S4: Ada. Soalnya kan daet sertifikat jadi bisa lebih gampang.

S5: Belum kepikiran.

S6: Mungkin sekolahnya nggak. Kuliahnya di Indonesia kerjanya baru di luar negeri.


(67)

19. Setelah belajar di kelas GAC selama kurang lebih satu tahun, apa kesan dan pesanmu?

S1: Kesannya, programnya bagus ya karena mempersiapkan siswanya untuk bersaing sama dunia luar. Kalo pesannya sejauh ini nggak ada sih. S2: Enak, meski kadang susah tapi Miss

Anna njelasinnya bisa dimengerti. S3: Kesannya asyik. Pesannya materinya

banyak banget, trus gurunya ngasih materinya mendadak misalnya hari Jumat dikasih, hari Selasa ujian. S4: Udah biasa aja sih sekarang. Kalo

awal-awal kan dulu susah, kalo sekarangudah ngerti sih.

S5: Kesannya asik sih. pesannya dikurangi powerpointnya lah, susah soalnya kalo pake powerpoint. S6: Seru,bingung, tapi bisa memotivasi.

GAC nya juga bagus. Tabel 4.7 Data Wawancara Siswa

b. Wawancara dengan Master of GAC P : peneliti

M : master of GAC

P : Apakah penyelenggaraan kelas internasional (GAC) di SMA BMD juga melalui tahap rintisan seperti halnya sekolah nasional yang mengawali dengan RSBI kemudian dilanjutkan dengan SBI?

M : “Tidak. SMA BMD langsung menggunakan kurikulum GAC.”

P : Apakah model penyelenggaraan SMP-SMA Internasional BMD?

M : “SMP = blm Internasional

SMA = ada 2 macam kelas , yaitu kls Internasional dan reguler.” P : Mengapa kurikulum GAC dipilih untuk diterapkan di SMA BMD?

M : “Karena bisa menggabungkan 2 kurikulum sekaligus. Untuk siswa di

kls Internasional akan sekaligus mendpt 2 kurikulum : kurikulum nasional dan internasional GAC.”

P : Adakah keunggulan khusus yang dimiliki oleh kurikulum GAC dan tidak dimiliki oleh kurikulum lain yang diadaptasi dari luar negeri?

M : “Ada, GAC menggabungkan kurikulum nasional dan internasional.

Jadi orang tua akan lebih tenang dan fleksible menentukan universitas mana nantinya , akan di luar atau di dalam.”

P : Untuk kelas GAC, bagaimanakah bentuk kombinasi antara kurikulum GAC dan kurikulum nasional?

M : “Keduanya akan saling melengkapi. Kurikulum diknas akan

menyiapkan siswa untuk menghadapi UNAS dan GAC akan melengkapi dengan materi persiapan ke universitas.”


(1)

DAFTAR NILAI SMA INTERNASIONAL BUDI MULIA DUA SEMESTER 2 TA. 2011-2012

GAC Level 1

Mata Pelajaran : Mathematics 1 - Fundamental (GAC 004)

KKM : 5.50 (55 %) 2nd SEMESTER

No.

Student Number

Student Name Sex

CHARACTER Rata2

QUIS AE3 Tepat Tepat Kesopanan Perhatian Kejujuran Keaktifan raw

mark: raw mark: Waktu Kumplkan

Tugas di kelas Ujian di kelas

1 0511191 ABS M 6,80 8,00 8,00 6,00 8,50 9,00 7,72 7,80 7,63

2 0511192 APF M

7,00 8,00 9,00 8,50 8,50 8,00 8,17 7,00 5,5

3 0511197 ADD F 8,00 8,00 9,00 8,50 8,00 8,00 8,25 6,80 5,63

4 0511198 AAA M 6,80

7,00 8,00 6,00 8,00 6,00 6,97 7,00 5,5

5 0511199 ASW F

7,00 8,00 7,50 6,00 8,00 8,50 7,50 8,00 8,88

6 0511203 AAO F

9,00 8,50 9,00 8,50 9,00 8,00 8,67 8,60 9

7 0511208 DKP F

8,50 8,50 8,50 8,00 8,00 9,00 8,42 7,80 7,13

8 0511210 DN F

9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,7

9 0511213 FN M 8,50 8,00 8,00 6,00 8,00 8,50 7,83 8,00 5,5

10 0511214 FN F

8,50 8,00 8,00 8,50 8,00 8,50 8,25 8,00 7,13

11 0511219 HPA M 6,80 7,00 8,00 6,00 6,50 7,00 6,88 6,60 5,5

12 0511222 KPP F

9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 9,00 8,00 7,13

13 0511264 MDMP M

8,00 8,00 8,50 8,50 9,00 9,00 8,50 8,00 8,13

14 0511233 MDR M

8,00 8,00 8,00 8,00 8,50 8,00 8,08 7,00 7

15 0511236 MRIP M

8,00 8,00 8,00 8,00 8,50 8,00 8,08 7,80 9,19

16 0511238 NA F

8,50 8,00 8,00 8,00 8,00 8,00 8,08 7,80 6,13

17 0511240 NNN M 6,00 7,00 7,50 6,00 7,00 7,50 6,83 7,00 5,88

18 0511252 RAF M

9,00 9,00 9,00 8,50 9,00 9,00 8,92 8,80 9,25

19 0511253 RAM M 7,00 7,00 7,50 6,00 8,50 7,00 7,17 8,60 8

20 0511254 RAF M

8,00 6,00 8,00 6,00 9,00 9,00 7,67 8,40 5,5

21 0511256 RH F

9,00 9,00 9,00 8,50 9,00 9,00 8,92 8,80 9,25

22 0511259 TD F

9,00 9,00 9,00 8,50 6,50 9,00 8,50 8,00 9,5

23 0511260 TFR F

9,00 9,00 9,00 8,50 8,00 9,00 8,75 8,00 7,06

Mengetahui, Kepala Sekolah,

Yogyakarta, ... Juni 2012 Pengampu,

Dra. Junita Widiati Arfani


(2)

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

vdIIAI lrB{Iplpued

T,l0z ]t.reI[ Lz vre+e

^f

o

L

'qlsq

"uruel ueldecn rurnl'uuluaqp Eued

q[

rrep ue4eqrsd scly 'Zl0Zlt197 uerefy

'q1 epe4e,(EoA enq

elnw

Ipng leuolseuralul YWS Ip

3YC

X

s"lo>I eA\sIS retEag ysepl depeqre; e.{uselqglqeJg eueg ]enAwIIg sreces uTtrsurol€W uemfeleqtned urE"p ?.&rsls Is? po1t11 uep 1aI4I I rseltgltuopl

ZI0Z IeW - FrdY

rrutuels tuldrue85l'tu4ruruope71'ue[tru4'urafel sdBU'lf

?nq egnyl IpnB l?uorseura1trl Y14trS

:

Ise>{o'I

:${ueq pEeqes u€ntuo}a{

treEuep 'rsdurlg uermsn,{ued uedersred

opuer

IrrBIBp Iruqlleuod ue>IBues{Bletu {n}tm

It-: 'di I

L_4 ii

'r;

?r

T,10T,1116g deuog {rurap"}fv

uil{"J IIIA

YdIWd u)lrl?ulel"w uDlrprpued 6IO?I?I80 nua!\repq16 euqsnEy

ppnlgrdol

nl)[B

\

JSlsOUToS

ussnmf

pnl5 uer8or6

I^[IN

"rII3N 'ruru1€lmrserletrr

puqq[

rm{uoqorusru firrerl rrn ue8ueq

'leuloq ue8ueg

e$elle,t8oa 'ueulelg

51e1dureE51 'ruegetrropel6 'ue[ue6 'ureleJ edBU

'lI

_

?ng eqn6i rpng puors?{rrelq[

yns

rIBIorleS epde;'q1A

epede;1

ry;

*ffi

ZI0T, llil/ AS rum tu114ltrd/?60 : roruoN

g96eBB : ZeOegg @fZd'dlat ruZgg ueuals '1oda6 'ofteqonnnbeyl ,ue6u1e4 ,OSn lll snduley

VWUVI.{O

VIVNVS SVIISHf N

NN

Nv)rqroNsd

nu\Ilt NVo

NVnHnct)

svrln)vJ

(valultdp)

UUV'IV

NVNHVISSNSd NW]I

NVO

V)IIV1/USIVUI|

NVXIqICNSd

NVSNUNT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

vi

ABSTRAK

Agustina Windarwanti. 2012. Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate

(GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, (2) efektifitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru Matematika kelas X GAC dan siswa kelas X GAC yang berjumlah 23 orang. Analisis proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif dengan menyamakan apa yang ada di lembar observasi dengan yang terekam di handycam; analisis kuesioner dilakukan dengan pemberian skor, perhitungan prosentase pengklasifikasian hasil perhitungan kuesioner.

Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Proses pembelajaran matematika dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris dan sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru berinteraksi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris, materi pembelajaran juga menggunakan Bahasa Inggris sedangkan siswa lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia dalam berdiskusi dengan temannya. Tetapi guru selalu mendorong siswanya untuk bertanya atau berpendapat menggunakan Bahasa Inggris. (2) Minat siswa kelas X GAC sedang dan motivasi siswa kelas X GAC tinggi (3) Nilai ulangan dan nilai kuis siswa diatas KKM yang telah ditentukan, yaitu 55. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai ulangan siswa adalah 7,35 dan rata-rata nilai kuis siswa adalah 7,86. Saran yang peneliti berikan adalah (1) Siswa hendaknya lebih intensif lagi dalam menggunakan Bahasa Inggris terlebih saat berinteraksi dengan sesama siswa. (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik ini, dapat melakukan penelitian dengan objek yang lebih detail daripada penelitian yang peneliti lakukan, misalnya meliputi bagaimanakah tingkat pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. (3) bagi calon guru Matematika ada baiknya untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris agar kecakapan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dapat lebih baik sehingga kebutuhan akan guru Matematika yang mampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris dapat terpenuhi. Kata kunci : efektivitas, pembelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Global Assessment


(6)

vii

ABSTRACT

Agustina Windarwanti. 2012. The Implementation and Effectiveness of Learning Mathematics using English in Class X Global Assessment Certificate (GAC) School Budi Mulia Two International School, Yogyakarta, Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.

The purpose of this research was to determine (1) the implementation of Mathematics learning using English, (2) the effectiveness of the process of Mathematics learning using English in terms of interest, motivation and Mathematics learning outcomes of students. The research was descriptive qualitative-quantitative research. The subjects in this research were the Mathematics teacher and the students of class X GAC totaling 23 people. The learning process analysis was conducted descriptively by comparing what was on the sheet with the recorded observations of the cam recorder. The analysis of the questionnaire was done by scoring, calculation of percentage of the result of the questionnaire.

The result stated that: (1) the learning process of Mathematics was done using English and most of the students could understand the learning material presented by the teacher. The teacher interacted with students using English and learning materials were also given using English while the students preferred to use Indonesian in the discussion with friends. But the teacher always encouraged students to ask or give opinion using English; (2) the interest of class X GAC was sufficient and the motivation was high; (3) the test and quiz score that was regarded as sufficient (KKM) was specified above 55. This was indicated by the average test scores of students which was 7,35 and the average quiz grade of the students were 7,86. The suggestions given by the researcher were as follows: (1) students should be more intensive in using English especially when interacting with fellow students; (2) the next researcher who is interested in this topic, can conduct research with more detail than the present research, for example by including what is the level of student’s understanding of Mathematics presented using English, and making efforts to overcome the difficulties faced by students; (3) for prospective Mathematics teachers it is good to improve their English skill in order to communicate in English better, so the need for a Math teacher to teach using English can be met.

Keywords: effectiveness, learning Math, English, Global Assessment Certificate (GAC).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI