EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung.
EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat untuk Memeroleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh Helma Besti
0905944
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
Oleh Helma Besti
0905944
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Helma Besti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi Undang- Undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotocopy, atau cara lainnya tanpa izin penulis.
(3)
(4)
EFEKTIVITAS METODE STOP AND STOP TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JEPANG
( Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung )
Helma Besti 0905944 ABSTRAK
Dalam pengajaran bahasa Jepang, kosakata merupakan aspek yang sangat penting dan harus dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik secara lisan maupun tulisan. Untuk itu dibutuhkan metode pengajaran yang sistematis dan menarik agar tujuan pembelajaran tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni
dengan pola “Pretest-Postest Control Group Design”. Populasi yang digunakan adalah siswa kelas X SMKN 3 Bandung tahun ajaran 2012/2013, dan sebagai sampel penelitian ini adalah 25 orang kelas X AP6 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan 25 orang kelas X PM1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode Stop and Stop. Instrumen yang digunakan adalah tes dan angket.
Dari hasil analisis data diketahui nilai rata-rata siswa sebelum diberikan perlakuan sebesar 41 dan setelah diberikan perlakuan diperoleh nilai sebesar 96,2 dengan t hitung sebesar 16,49 dengan db = 48 pada taraf signifikasi 5 %= 2,01 dan 1%= 2,68. Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis kerja dalam penelitian diterima bahwa metode Stop and Stop efektif dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
Berdasarkan hasil analisis angket diketahui hampir seluruh responden setuju bahwa metode Stop and Stop merupakan metode yang menarik , dapat meningkatkan penguasaan kosakata dan metode Stop and Stop bisa digunakan sebagai alternatif untuk pembelajaran kosakata bahasa Jepang.
(5)
THE EFFECTIVENESS OF STOP AND STOP METHOD IN MASTERY VOCABULARY IN JAPANESE VOCABULARY
(Research Experiment in Class X SMKN 3 Bandung )
Helma Besti 0905944
ABSTRACT
In teaching Japanese language, vocabulary is a very important aspect and that must be mastered in order to support smooth communication with the Japanese language both orally and in writing. That requires a systematic method of teaching and engaging in order to achieve the learning objectives. This study aims to determine the effectiveness of the method of stop and stop the Japanese vocabulary.
The method used in this study is purely experimental with the pattern "pretest-posttest control group design". The population used is class X SMKN 3 Bandung academic year 2012/2013, and as the study sample was 25 XAP6 class as class control use the lecture method and 25 people classroom XPM1 as an experimental class that uses the methods of stop and stop. The instrument used was a test and questionnaire.
From the analysis of the data found the average student value before treatment was given at 41 and after a given treatment is obtained with a value of 96.2 t of 16,49 with db = 48 at the 5% significance level = 2.01 and 1% = 2 , 68. Because t is greater than t table, then the hypothesis is accepted that work in research stop and stop methods of effectively the Japanese vocabulary.
Based on the results of questionnaire analysis is known almost all respondents agreed that the stop and stop method is an interesting method, can improve mastery of vocabulary and stop and stop method can be used as an alternative to learning Japanese vocabulary.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR………... xii
UCAPAN TERIMA KASIH………... xiii
DAFTAR ISI………... xv
DAFTAR TABEL... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah………... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………... 5
D. Definisi Operasional... 6
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian... 7
F. Metodologi Penelitian... 8
G. Sistematika Penulisan... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Efektivitas Pembelajaran………... 12
B. Metode Pembelajaran...………... 13
1. Metode Pembelajaran Bahasa Asing... 14
2. Metode Pembelajaran Bahasa Jepang... 16
C. Kosakata...………... 16
1. Pengertian Kosakata... 16
2. Manfaat Kosakata... 17
(7)
D. Pengertian Metode Stop and Stop... 19
1. Prosedur Metode Stop and Stop... 19
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Stop and Stop... 20
E. Penelitian Terdahulu... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian………... 23
B. Populasi dan Sampel Penelitian....………... 24
C. Teknik Penyampelan...………... 25
D. Variabel Penelitian... 25
E. Instrumen Penelitian... 26
1. Tes... 26
2. Angket... 30
F. Analisis Uji coba Instrumen... 32
1. Analisis Butir Soal... 33
2. Analisis Daya Pembeda... 34
G. Uji Validitas dan Reliabilitas... 36
1. Uji Vailiditas... 36
2. Uji Reliabilitas... 37
H. Teknik Pengumpulan Data... 39
I. Teknik Pengolahan Data... 39
1. Pengolahan Data Tes... 39
2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran... 42
3. Pengolahan Data Angket... 42
J. Tahap- tahap Penelitian... 43
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 45
(8)
1. Kelas Eksperimen... 45
2. Kelas Kontrol... 47
C. Deskripsi Data Pretest dan Data Postest... 48
1. Deskripsi Data Pretest... 48
2. Deskripsi Data Postest... 51
D. Analisis Kriteria Efektifitas Pembelajaran... 55
E. Angket... 58
F. Pembahasan... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 66
B. Saran………... 67
DAFTAR PUSTAKA... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(9)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa menurut Tarigan ( 1993 : 2 ) adalah agar pembelajar dapat berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya baik secara lisan maupun tulisan,sehingga lebih terampil dalam berbahasa seperti menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Dewasa ini banyak orang yang tertarik dalam mempelajari bahasa asing. Salah satunya yang paling diminati saat ini setelah bahasa Inggris adalah bahasa Jepang. Berdasarkan survei dari pendidikan bahasa Jepang yang dilakukan oleh The Japan Foundation pada tahun 2009, pembelajar bahasa Jepang di Indonesia meningkat drastis. Peningkatan pembelajar terbesar saat ini adalah pada siswa SMA/SMK sebesar 95% dari total pembelajar bahasa Jepang secara keseluruhan. Dengan Pembelajar tingkat SMA/SMK saat ini terdapat dalam delapan wilayah MGMP bahasa Jepang. Pembelajar pada umumnya banyak memakai buku pengangan terbitan dari hasil kerjasama The Japan Foundation dan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia serta buku dari hasil MGMP bahasa Jepang masing-masing wilayah di Indonesia. Buku tersebut yaitu buku Sakura ,buku Yasashii Nihongo dan buku Nihongo o Manabimashoo dengan memperkenalkan beberapa kosakata, pola kalimat dasar, dan kanji tingkat dasar.
Kosakata dalam bahasa Jepang disebut juga goi . Menurut Asano Yuriko dalam Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2009:97) goi merupakan salah satu aspek kebahasan yang harus diperhatikan dan dikuasai guna menunjang kelancaran berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik dalam ragam lisan maupun ragam tulisan. Semakin banyak kosakata yang diketahui dan dimiliki maka akan memudahkan kita dalam berkomunikasi. Dengan banyaknya pembendaharaan kosakata tersebut sangat membantu kita dalam kegiatan menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Menulis sangat memerlukan kosakata yang banyak untuk merangkai kata-kata dalam tulisan, membaca juga membutuhkan
(10)
kemampuan kosakata yang banyak untuk bisa memahami bacaan tersebut, kemudian menyimak juga membutuhkan kosakata yang kuat agar setiap kata yang disimak bisa tertangkap dengan baik dan berbicara sangat banyak menggunakan kosakata yang diketahui untuk menyampaikan informasi pada lawan bicara. Dalam bahasa Jepang, jumlah kosakatanya cukup banyak. Sehingga pembelajar dituntut untuk bisa menguasai kosakata tersebut dan dapat diterapkan dalam kemampuan menulis,membaca, menyimak dan berbicara.
Fakta yang ada, yang ditemui penulis setelah beberapa bulan melaksanakan praktek di SMKN 3 Bandung, ternyata untuk pembelajaran bahasa Jepang di SMK itu sendiri sedikit berbeda di bandingkan dengan di SMA. Perbedaannya tampak jelas jika dilihat dari jumlah mata pelajaran yang harus dikuasai di SMK, sehingga untuk belajar bahasa asing itu sendiri terutama bahasa Jepang dianggap sebagai pelajaran tambahan saja kalau di bandingkan dengan mata pelajaran jurusan. Sehingga pembelajar tidak begitu total dalam proses pembelajaran bahasa Jepang. Kendala yang dihadapi saat mengajarkan bahasa Jepang disetiap kelas adalah sulitnya siswa dalam mengenal, menghafalkan kosakata baru dan menerapkannya dalam menulis, membaca, berbicara dan menyimak. Memang, kendala utama yang dihadapi oleh pelajar adalah kurangnya penguasaan huruf hiragana dan katakana. Hal tersebut bisa terjadi karena kebanyakan dari proses pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan metode konvensional.
Menurut Djamarah ( 1996 ) metode konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.
Misalnya seperti ceramah, ketika pengajar menjelaskan suatu materi baru dan dijelaskan kepada siswa, menyuruh siswa mengulang kembali kosakata yang diajarkan dan diakhiri dengan latihan mandiri. Langkah tersebut mungkin dirasa monoton oleh siswa, karena dalam pelajaran yang lainpun cara tersebut sudah banyak ditemui oleh siswa. Karena, dalam pembelajaran
(11)
bahasa asing itu sendiri dalam mempelajarinya harus dengan cara yang bisa membuat siswa lebih menyukai dan menyenangi bahasa kedua yang akan dipelajarinya dengan metode- metode yang unik, efektif dan menyenangkan agar apa yang mereka pelajari bisa ingat dan paham lebih lama. Selain banyak menggunakan metode ceramah, keterbatasan media, kurang menariknya metode yang digunakan dalam proses pembelajaranpun juga merupakan salah satu penyebab sulitnya siswa dalam menghafalkan kosakata bahasa Jepang.
Untuk itu penulis memerlukan suatu cara atau proses pembelajaran yang mudah dimengerti dan cepat dipahami oleh pembelajar dengan cepat, sehingga bisa menguasai kosakata bahasa Jepang dengan pembelajaran yang aktif ,menyenangkan dan tidak membosankan. Seperti yang di ungkapkan oleh Peter Kline dalam Hartono dkk ( 2012 ) “ learning is most effective when it’s fun”yaitu belajar sangat efektif apabila menyenangkan. Menyenangkan itu berarti seperti seluruh komponen fisik dan non fisik bebas dari bentuk tekanan, dalam keadaan rileks atau benar-benar lepas dan tidak ada ketegangan yang mengancam dari sudut manapun.
Untuk itu, dalam menjawab permasalahan tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang terarah dengan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan dikemas dengan menarik agar tercapai tujuan pembelajaran bahasa Jepang yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Danasasmita dalam Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang ( 2009:26) mengemukakan bahwa metode pembelajaran yang berlandaskan suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan mencakup berbagai macam-macam kegiatan seperti pemilihan bahan ajar,penyusunan bahan pembelajaran,cara- cara penyajian bahan pembelajaran,pemantapan dan penilaian.
Dalam hal ini pada mata pelajaran bahasa Jepang di SMKN 3 Bandung, penulis menggunakan metode pembelajaran yang sederhana tapi mudah dipahami dan elegan yang bisa menarik perhatian pembelajar dan menciptakan suasana kelas yang nyaman, aktif, disiplin dan aktraktif agar pembendaharaan dan penguasaan kosakata pembelajar semakin meningkat. Metode ini mengacu pada pembelajaran PAIKEM yang dapat membantu peserta didik
(12)
membangun keterkaitan antara pengetahuan baru dengan pengalaman yang dimiliki dan dikuasai oleh pembelajar serta mengarah pada konsep konstruktivisme yang menggunakan pendekatan pembelajaran berpusat pada peserta didik atau student centered. ( Suprijono,2010 ).
Metode yang digunakan adalah Metode Stop and Stop . Penggunaannya lebih ringan dan praktis dalam mengajarkan kosakata. Dalam metode ini banyak menggunakan istilah - istillah seperti Stop, Stop and Stop, Mute, Rileks dan Play . Dalam penggunaanya tidak perlu batasan waktu dan fasilitas yang terbatas serta cocok digunakan untuk kelas yang jumlah pembelajarnya banyak. Metode stop and stop ini dapat membantu konsentrasi, sikap sportif dan aktif dari pembelajar , sehingga dengan pembelajaran dengan menggunakan metode tersebut dapat membangkitkan minat dan semangat pembelajar dalam belajar bahasa Jepang yang mungkin awalnya belajar bahasa Jepang hanya sebagai pelajaran tambahan, tapi sekarang akan jadi kebutuhan pengetahuan baru sehari-hari bagi pembelajar.
Hal ini lah yang menyebabkan penulis merasa perlu untuk mencari cara agar pada saat terjadinya proses belajar dalam kelas merupakan suatu sarana mengingat materi tersebut dalam jangka waktu yang lama, sehingga pada saat
praktek siswa lebih terampil dalam berbahasa Jepang. Dengan
dilatarbelakangi dengan masalah diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “ Efektivitas Metode Stop and Stop Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang ( Penelitian Eksperimen pada siswa kelas X SMKN 3 Bandung)”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas X sebelum menggunakan metode stop and stop?
(13)
b. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa kelas X setelah menggunakan metode stop and stop?
c. Apakah metode stop and stop dirasa efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang pada siswa kelas X ?
d. Bagaimana respon siswa kelas X terhadap metode stop and stop dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang?
2. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis dalam penelitian ini membatasi masalah sebagai berikut:
a. Penelitian ini hanya dilakukan pada kelas X sebelum dan sesudah menggunakan metode stop and stop.
b. Peneliti hanya meneliti pengaruh metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X.
c. Penelitian ini meneliti tentang efektivitas metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang pada kelas X.
d. Penelitian ini hanya dibatasi untuk pengajaran kosakata bahasa Jepang yang terdapat dalam buku Sakura 1,buku Yasashii Nihongo 1 dan buku
Nihongo o Manabimashoo 1.
e. Penelitian ini meneliti respon siswa terhadap penerapan metode stop and stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X sebelum menggunakan metode stop and stop.
b. Untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X setelah menggunakan metode stop and stop
(14)
c. Untuk mengetahui efektivitas metode stop and stop pada siswa kelas X dalam penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang.
d. Untuk mengetahui respon siswa kelas X terhadap penerapan metode stop and stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan di atas serta dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini berguna untuk membantu pembelajar dalam meningkatkan penguasaan kosakata dengan menggunakan cara yang sederhana dan praktis. Sehingga tercipta suatu kondisi belajar yang menyenangkan dan aktif.
b. Manfaat Praktis
1). Untuk pembelajar, dengan adanya metode ini diharapkan bisa membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang.
2). Untuk pengajar bahasa Jepang, apabila hasil penelitian ini bisa meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang, bisa dijadikan sebagai alternatif dalam mengajarkan bahasa Jepang.
3). Untuk penulis, bisa memberikan inspirasi kepada peneliti lain untuk mengembangkan ide kreatifnya dalam mengujicobakan metode atau cara lainnya. Sehingga terciptanya pembelajaran yang inovatif, kreatif,aktif dan menyenangkan.
D. Defisini Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Efektivitas : Efektivitas adalah keadaan yang menunjukkan sejauh mana pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil belajar. ( Depdipbud, 1984:41 ). Maka maksud efektivitas dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari metode stop and stop bisa meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jepang pada siswa SMK.
(15)
2. Metode : Metode adalah cara yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam memecahkan suatu masalah. Metode Menurut Sudaryanto dalam Dedi Sutedi ( 2011, 53) adalah cara yang harus digunakan.
3. Stop and stop: kata yang digunakan pada saat memberikan instruksi kepada pembelajar dalam kelas.
4. Kosakata : Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang atau identitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.
Kosakata dalam bahasa Inggris disebut vocabulary, kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat baru. (http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html).
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis Penelitian 1. Anggapan dasar
Anggapan dasar adalah suatu teori yang baik yang sudah baku rangkuman,kesimpulan yang digunakan sebagai dasar untuk berpijak suatu kegiatan penelitian. ( Dedi Sutedi:2009 ).
Metode Stop and Stop adalah salah satu metode pembelajaran yang unik
dan menarik perhatian siswa, karena siswa dapat aktif
dikelas,disiplin,atraktif,sportif dan saling berinteraksi dengan sesama teman, sehingga proses pembelajaran di kelas jadi menyenangkan. Dalam penelitian ini penulis memiliki anggapan dasar,bahwa penerapan metode Stop and Stop ini dapat mempermudah siswa dalam meningkatkan penguasaan kosakata dalam bahasa Jepang.
(16)
2. Hipotesis
Dalam buku pedoman penulisan karya ilmiah (2009:57) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti. Hipotes yang akan diuji dalam analisis data penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen) dengan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas kontrol ).
Hk : Adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen ) dengan kemampuan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas kontrol ).
Keterangan :
Ho : Hipotesis nol untuk hipotesis yang di tolak Hk : Hipotesis Kerja untuk hipotesis yang diterima
F. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen. Bentuk design eksperimen ini adalah true experimental design. Design nya berupa pretest-psotest control group, pada design ini kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara random ( Sugiyono,2011:79). Pola designnya adalah sebagai berikut:
keterangan :
O1 dan O3 : kelas eksperimen dan kelas kontrol diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awalnya
O2 : kelas eksperimen setelah diberi
perlakuan
O4 : kelas kontrol tidak diberi perlakuan R :sampel yang diambil secara random
( Sugiyono,2009:232)
R O1 X 02
(17)
a. Populasi
Menurut Sugiyono dalam Riduwan (2003: 7) populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Bandung.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data. ( Dedi Sutedi, 2011: 179). Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMK kelas X program keahlian Pemasaran 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Administrasi Perkantoran 6 sebagai kelas kontrol.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
a. Studi literatur untuk memperoleh bahan- bahan teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian.
b. Menentukan sampel penelitian
c. Memberikan pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kontrol d. Menyebarkan angket untuk mendapatkan data kualitatif
e. Menganalisis data
f. Menyusun laporan penelitian g. Melaporkan hasil penelitian
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. (Dedi Sutedi,2011:155). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(18)
a. Tes
Dalam penelitian ini, penulis memberikan soal-soal pretest dan postest kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang dalam bentuk pilihan ganda dengan menggunakan buku paket pelajaran ( sakura jilid 1, yasashii nihongo 1 dan nihongo o manabimashoo 1) . Pretest diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur kemampuan awal masing-masing kelas dan diberikan sebelum pembelajaran dilakukan. Sedangkan postest digunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan kosakata siswa kelas eksperimen dan kontrol.
b. Angket
Angket diberikan kepada siswa kelas eksperimen untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode stop and stop.
4. Sumber Data
Sumber data yang diambil dalam penelitian ini adalah sumber data yang berasal dari tes ( pretest dan postest ) dan angket.
5. Teknik pengolahan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua macam data penelitian, yaitu dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa, sedangkan data kualitatif digunakan untuk mengetahui respon siwa terhadap penerapan metode stop and stop dalam penguasaan kosakata bahasa Jepang. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes yang menggunakan rumusan statistik dengan menentukan skor tes awal (pretest) skor variabel (x),skor variabel (y) dan skor akhir (postest). Mencari mean variabel (x) dan (y),mencari standar deviasi variabel (x)dan (y),mencari standar error variabel (x) dan (y),mencari standar error perbedaan variabel (x) dan (y). Sedangkan data kualitatif diperoleh dari angket dengan rumus pengolahan datanya :
P = f x 100%
(19)
Keterangan: P = Persentase
f = Frekuensi jawaban n = Jumlah responden
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang penelitian , perumusan masalah dan batasannya, tujuan dan manfaat penelitian, , metode penelitian, Populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian,anggapan dasar dan hipotesis penelitian ,teknik pengolahan data, sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORITIS
Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka mengenai metode pembelajaran dan metode stop and stop yang digunakan untuk pembelajaran kosakata.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang metode secara sistematis,populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, tahap penelitian dan rancangan eksperimen penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan tentang analisis data dan pembahasan. Hal yang berkaitan dengan hasil data tes dan hasil data angket.
BAB V KESIMPULAN
Dalam bab ini merupakan gambaran simpulan mengenai gambaran umum hasil penelitian dan saran-saran.
(20)
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang metode penelitian , teknik penelitian, populasi dan sampel penelitian,variabel penelitian instrumen penelitian,teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan tahap- tahap penelitian .
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ekperimental yang meneliti dan menguji kemampuan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X terhadap efektivitas penggunaan metode Stop and Stop.
Penelitian Eksperimental atau penelitian uji coba merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji efektivitas dan efesiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya dapat diterapkan jika memang baik, atau tidak digunakan jika memang tidak baik,dalam pengajaran yang sebenarnya. (Sutedi,2011:64).
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian eksperimen murni. Dengan pengujian variabel bebas dan variabel terikat dilakukan terhadap sampel kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Bentuk desain eksperimen ini adalah true experimental design. Desain nya berupa pretest-postest control group, pada design ini kelas eksperimen dan kelas kontrol diplih secara random ( Sugiyono,2011:79). Pola desainnnya adalah sebagai berikut:
Desain Penelitian
R O1 X O2
(22)
keterangan :
O1 dan O3 : kelas eksperimen dan kelas kontrol diobservasi dengan pretest untuk mengetahui kemampuan awalnya O2 : kelas eksperimen setelah diberi perlakuan
O4 : kelas kontrol tidak diberi perlakuan R : Sampel yang diambil secara random
( Sugiyono,2009:232)
B. Populasi dan Sampel
Penelitian dilaksanakan di SMKN 3 Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan kosakata bahasa Jepang dan pengaruh metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang kelas X. Penulis memilih kelas X, karena kelas X dianggap baru mengenal bahasa Jepang pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan sehingga pengajaran kosakata benar-benar dilakukan dari dasar atau awal.
Berdasarkan uraian di atas, maka populasi penelitian ini adalah siswa SMKN 3 bandung kelas X. Sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas X program Pemasaran 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas Administrasi Perkantoran 6 sebagai kelas kontrol.
Tabel 3.1 Objek Penelitian
No Kelas Penelitian Jumlah Siswa Jumlah Siswa Yang
diteliti
1. X Pemasaran 1 36 25
(23)
C. Teknik Penyampelan
Teknik penyampelan yang digunakan adalah teknik pengambilan sampel dengan probability sampling, yaitu dengan memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pengambilan sampel ini melalui simple random sampling, yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono ( 2002:2 ), variabel merupakan apa yang menjadi fokus peneliti untuk diamati :
1. Variabel Independen
Variabel ini disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor dan antecedent. Variabel ini juga disebut sebagai variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi.
2. Variabel Dependen
Sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, dan konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut juga sebagai variabel terikat, yaitu yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
3. Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen.
4. Variabel intervening
Variabel inrervening merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen, tetapi tidak teratur. 5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga tidak akan mempengaruhi variabel utama yan diteliti.
Berdasarkan uraian diatas, maka variabel pada penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas ( X ) : hasil tes siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode stop and stop.
(24)
b. Variabel terikat ( Y ) : hasil tes siswa kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
E. Instrumen penelitian
Teknik penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah :
1. Tes
Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu ( Sutedi, 2011: 157 ). Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis tes yaitu:
a. Pretest , dilakukan sebelum memberikan perlakuan atau tindakan . b. Postest, dilakukan setelah diberikan perlakuan atau tindakan.
Tes ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode stop and stop terhadap penguasaan kosakata bahasa Jepang siswa kelas X.
a. Kisi-Kisi Penulisan Soal
Berikut ini adalah kisi- kisi penulisan soal pretest dan postest : Tabel 3.2
Kisi- kisi Penulisan Soal Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Berkomunikasi secara lisan dan tulisan dalam bahasa Jepang .
Mengungkapkan Informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari
yang mencerminkan kecakapan
berbahasa yang santun dan tepat.
Kosakata bahasa Jepang yang terdapat dalam buku pelajaran sakura jilid 1, yasashii no nihongo 1 dan nihongo o
(25)
Bentuk Soal
Jenis Soal
Indikator
kegiatan, kesan terhadap pelajaran, dan kegiatan yang biasa dilakukan di sekolah.
Mencocokkan beberapa gambar
yang tersedia dengan kosakata atau jawaban yang tepat
Memilih kosakata yang sesuai dengan yang tertulis di soal
Menterjemahkan kosakata
kedalam bahasa Indonesia mapun sebaliknya.
Pilihan Ganda
Siswa dapat memilih kosakata
bahasa Jepang yang sesuai
dengan gambar yang tersedia. Siswa dapat memilih kosakata
bahasa Jepang dengan tepat dan benar sesuai dengan kalimat yang tersedia.
Siswa dapat menentukan
kosakata bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jepang.
Siswa dapat memilih kosakata bahasa Jepang ke dalam bahasa Indonesia.
Soal nomor 1,2, 3,4,dan 5.
Soal nomor 6,7,8 dan 9.
Soal nomor
10,11,12,14,15,dan 16.
Soal nomor 13, 17, 18,19,dan 20.
(26)
b. Glosarium Kosakata Bahasa Jepang
Dalam buku pelajaran bahasa Jepang baik dalam buku Sakura jilid 1, Yasashii nihongo 1 maupun Nihongo o manabimashoo 1 terdapat banyak kosakata dan juga kalimat, ungkapan, kata benda., kata tunjuk, kata bilangan, kata kerja, kata sifat dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis bermaksud ingin meneliti kosakata yang terdapat dalam bab 12, 14 dan 15 saja pada buku Sakura jilid 1 dan juga menggunakan buku Yasashii no nihongo 1 serta Nihongo o manabimashoo 1 yang bersangkutan dengan materi tersebut. Dalam bab tersebut ada beberapa jenis kelas kata yang digunakan yaitu kata benda, kata sifat ( i ), kata sifat ( na ) dan kata kerja. Kosakata yang tergolong dalam penelitian penulis, antara lain adalah :
Tabel 3.3 Glosarium Kosakata
Kosakata Romaji Arti Kelas kata Bab
ン ネシ Indoneshia Indonesia Kata benda
12
ほん Nihon Jepang Kata benda
ーシ Mareeshia Malaysia Kata benda
タ Tai Thailand Kata benda
ン Firipin Philipina Kata benda
ん く Kankoku Korea Selatan Kata benda
メ Amerika Amerika Kata benda
ース Oosutoraria Australia Kata benda
ち う く Chuugoku China Kata benda
シン ー Singapooru Singapura Kata benda
Kara Dari Kata sambung
で Made Sampai Kata sambung
(27)
Ni gakki Semester 2 Kata benda
Yasumi Libur Kata benda
Matsuri Festival Kata benda
14
う う Shuukyou Agama Kata benda
う く Suugaku Matematika Kata benda
いぶ く Seibutsu gaku Biology Kata benda
く Kagaku Kimia Kata benda
Bijyutsu Seni Kata benda
Rekishi Sejarah Kata benda
たいいく Taiiku Penjaskes Kata benda
も い Omoshiroi Menarik Kata sifat (i)
い Tsumaranai Bosan Kata sifat (i)
んたん Kantan Mudah Kata sifat (na)
でも Demo Tetapi Kata sambung
う Dou bagaimana Kata tanya
い Muzukashii Sulit Kata sifat (i)
Hiragana Huruf hiragana Kata benda
た Katakana Huruf katakana Kata benda
ん Kanji Huruf kanji Kata benda
Mimasu Melihat Kata kerja
Kakimasu Menulis Kata kerja
Yomimasu Membaca Kata kerja
Kikimasu Mendengarkan Kata kerja
Shimasu Melakukan Kata kerja
Kimasu Datang Kata kerja
(28)
ープ Teepu Tape/ pemutar kaset
Kata benda 15
ス ーツ Supootsu Olahraga Kata benda
べん う Benkyou Belajar Kata benda
LL う Eru-eru kyoushitsu Lab. Bahasa Kata benda
2. Angket
Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden. (Sutedi, 2011:164). Menurut Faisal (1981) dalam Sutedi mengemukakan teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden.
Dilihat dari informasi yang diperoleh dari responden , angket dapat digolongkan menjadi angket langsung dan tidak langsung. Angket langsung yaitu angket yang berisi beberapa item pertanyaan (baik terbuka maupun tertutup) yang menggali informasi yang berhubungan dengan diri si responden. Adapun angket yang tidak langsung, yaitu informasi yang digalinya berupa pengetahuan, anggapan, pendapat dan penilaian dari responden terhadap sesuatu objek yang tidak menyangkut pribadinya.
Bentuk angket terdiri atas dua bentuk, yaitu bentuk angket berstruktur dan bentuk angket tak berstruktur. Bentuk angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban. Bentuknya terdiri dari bentuk jawaban tertutup,yaitu angket yang setiap jawabannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban, bentuk jawaban terbuka ,yaitu pada alternatif jawaban terakhir diberikan secara terbuka dan bentuk jawaban bergambar, yaitu angket yang memberikan jawaban dalam bentuk gambar. Berbeda dengan bentuk angket tak berstruktur, yaitu angket yang memberikan jawaban secara terbuka.responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. (Arifin, 2009 : 166-167)
(29)
Jenis angket yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah angket langsung dan bentuk angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup dengan maksud untuk membantu penulis dalam menyeleksi data sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk menghitung data yang tidak relevan dengan tujuan penelitian penulis. Adapun pengisian angket penelitian ini dilaksanakan pada pertemuan terakhir setelah post test,dengan tujuan untuk mengetahui kesan siswa kelas X terhadap metode stop and stop dalam pembelajaran kosakata bahasa Jepang. Oleh karena itu, angket ini hanya diberikan kepada siswa yang pembelajarannya menggunakan metode stop and stop (kelas eksperimen).
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket
No Kategori Pertanyaan Indikator No.
Pertanyaan Jumlah Pertanyaan 1 2 Kesan siswa
Metode Stop and stop
Untuk mengetahui
minat siswa terhadap
bahasa Jepang dan
kosakata bahasa Jepang
Untuk mengetahui
kesulitan yang dialami
dalam mempelajari
kosakata bahasa Jepang
Untuk mengetahui
pembelajaran kosakata
merupakan bagian
penting dalam
pembelajaran bahasa Jepang.
Untuk mengetahui
1,2 3 4 5 2 1 1 1
(30)
3 Efektivitas metode stop and stop
pengetahuan siswa mengenai metode stop and stop
Untuk mengetahui
kemampuan kosakata
siswa sebelum dan
sesudah menggunakan metode stop and stop.
Untuk mengetahui
respon atau ketertarikan siswa terhadap metode stop and stop
Untuk mengetahui
pengaruh metode stop
and stop terhadap
penguasaan dalam
pembelajaran kosakata bahasa Jepang
Untuk mengetahui
peranan metode stop
and stop dalam
mempelajari kosakata bahasa Jepang.
6,7
8
9
10
2
1
1
1
F. Analisis uji coba instrument
Sebelum peneliti memberikan pretest dan postest, soal yang telah dibuat perlu untuk diujicobakan kepada siswa diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel yang diambil berjumlah 15 orang yang berasal dari kelas X Pemasaran 3 di SMKN 3 Bandung. Siswa tersebut merupakan siswa diluar kelas yang diteliti oleh peneliti yaitu kelas XPM 1 dan kelas X Administrasi Perkantoran 6. Untuk ujicoba atau uji kelayakan instrument yaitu berupa
(31)
analisis butir soal, validitas dan realibilitasnya. Analisis butir soal mencakup tingkat kesukaran (TK) dan daya pembeda (DP).
1. Analisis butir soal
Adapun langkah-langkah untuk menganalis butir soal antara lain:
a. Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan skor (nilai) yang diperoleh dari hasil ujicoba, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah.
b. Setelah diurutkan, tentukan 27,5 % kelompok atas dan 27,5% kelompok bawah, kemudian sisanya kelompok menengah sebesar 45%.
c. Menyajikan jawaban benar dan salah dari sampel kelompok atas dan kelompok bawah secara lengkap.
Setelah melakukan langkah-langkah tersebut,kemudian dilakukan analisis tingkat kesukaran setiap soal yang ada. Untuk mengetahui tingkat kesukaran setiap soal diolah dengan menggunakan rumus :
BA + BB
TK = N Keterangan :
TK = tingkat kesukaran
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah
N = jumlah sampel kelompok atas dan kelompok bawah Tabel 3.5
Penafsiran Tingkat Kesukaran
0,00- 0,25 Sukar
0,26- 0,075 Sedang
0,76- 1,00 Mudah
(32)
Tabel 3.6
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
No. Soal Angka Tingkat Kesukaran Penafsiran
1 0,666 Sedang
2 0,6 Sedang
3 0,733 Sedang
4 0,733 Sedang
5 0,733 Sedang
6 0,6 Sedang
7 0,666 Sedang
8 0,666 Sedang
9 0,533 Sedang
10 0,666 Sedang
11 0,666 Sedang
12 0,733 Sedang
13 0,8 Mudah
14 0,866 Mudah
15 0,8 Mudah
16 0,733 Sedang
17 0,733 Sedang
18 0,733 Sedang
19 0,866 Mudah
20 0,866 Mudah
2. Analisis daya pembeda
Butir soal yang baik adalah yang bisa membedakan kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk menganalis daya pembeda pada setiap butir soal diolah dengan menggunakan rumus :
(33)
BA – BB DP =
N Keterangan :
DP = daya pembeda
BA = jumlah jawaban benar kelompok atas BB = jumlah jawaban benar kelompok bawah n = jumlah sampel kelompok atas
Tabel 3.7
Penafsiran Daya Pembeda
0,00- 0,25 Rendah ( lemah )
0,26- 0,75 Sedang
0,76- 1,00 Tinggi ( kuat )
( Sutedi, 2011 : 214 – 215 )
Tabel 3.8
Hasil Analisis Daya Pembeda
No Soal Angka Daya Pembeda Penafsiran
1 0,5 Sedang
2 0,5 Sedang
3 0,75 Sedang
4 0,5 Sedang
5 0,5 Sedang
6 0,5 Sedang
7 0,5 Sedang
8 0,5 Sedang
9 0,5 Sedang
10 1 Tinggi ( kuat )
(34)
12 0,5 Sedang
13 0,5 Sedang
14 0,5 Sedang
15 0,5 Sedang
16 0,5 Sedang
17 0,5 Sedang
18 0,5 Sedang
19 0,5 Sedang
20 0,5 Sedang
Setelah dilakukan uji coba soal, analisis tingkat kesukaran, dan analisis daya pembeda dapat diketahui bahwa berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran terdapat lima soal yang berkategori mudah dan tingkat kesukaran yang berkategori sedang terdapat delapan soal 15 soal. Sedangkan untuk hasil analisis daya pembeda, terdapat 19 soal yang berkategori sedang dan satu soal yang berkategori tinggi.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Validitas yaitu dapat mengukur apa yang hendak di ukur dengan baik. (Sutedi, 2011:217). Untuk mengetahui tingkat validitas soal-soal yang diberikan kepada sampel dari suatu tes dapat menggunakan suatu teknik korelasi product momen seperti yang dikemukakan oleh Pearson yang dirumuskan sebagai berikut:
2 2
2
2
Y Y N X X N Y X XY N rxy (Arikunto, 2010:72)(35)
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variable x dan y
X = Skor siswa tiap butir soal Y = Skor total tiap siswa uji coba N = Jumlah siswa
Tabel 3.9 Kriteria Validitas Tes
Rentang Kriteria
<1,00 Sangat Tinggi
xy
r
60 ,
0 <0,80 Tinggi
<0,60 Cukup
xy
r
20 ,
0 <0,40 Rendah
<0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010:75) Setelah dilakukan hasil uji validitas butir soal yang berkategori rendah terdapat 2 soal yaitu nomor 6 dan 9. Kemudian peneliti merevisi untuk 2 nomor soal tersebut. Sedangkan soal yang berkategori cukup terdapat 7 soal yaitu soal nomor 1,2,4,5,7,8,dan 12. Selanjutnya untuk soal yang berkategori tinggi terdapat 9 soal yaitu soal nomor 10,11,13,14,15,16,18,19,dan 20. Sedangkan soal yang berkategori sangat tinggi terdapat 1 nomor saja yaitu nomor 3.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas yaitu memiliki keajegan atau keterpercayaan. Artinya suatu alat tes kapanpun dan dimanapun digunakan akan memiliki hasil yang relatif sama, kalaupun ada perbedaan atau perubahan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.( Sutedi, 2011: 161). Reliabilitas ada dua macam, yaitu reliabilitas eksternal dan internal. Reliabilitas eksternal dapat dilakukan dengan cara tes ulang, atau membandingkan dengan perangkat tes yang lain (ekuivalensi),sedangkan reliabilitas internal dapat diukur dengan teknik belah dua atau dengan menggunakan KR 20 dan KR 21.
xy r 80 , 0 xy r 40 , 0 xy r 00 , 0
(36)
Dalam uji instrumen tes penulis melakukan uji reliabilitas internal dengan menggunakan teknik belah dua, yaitu setelah tes diujicobakan pada sekelompok subjek, dipilah menjadi dua bagian yang mana akan diperoleh dua data, yaitu soal bernomor genap ( sebagai variabel X)dan soal bernomor ganjil (sebagai variabel Y). Kemudian dicari angka korelasinya dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment yaitu :
2 2
2
2
)
Y
Y
N
X
X
N
Y
X
XY
N
rxy
Keterangan :r = koefisien korelasi ganjil- genap N = jumlah peserta tes
X = skor siswa menjawab benar bernomor ganjil Y = skor siswa yang menjawab benar bernomor ganjil
Setelah menemukan angka korelasinya, dilanjutkan dengan menggunakan rumus realibilitas penuh dalam teknik belah dua :
2 X r r =
1 + r
Tabel 3.10
Penafsiran Angka Korelasi
Rentang angka korelasi Tafsiran
0,00- 0,20 Sangat rendah
0,21- 0,40 Rendah
0,41- 0,60 Sedang
0,61- 0,80 Kuat
0,81- 1,00 Sangat kuat
(37)
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan teknik belah dua , maka didapat angka korelasinya sebesar 0,934. Kemudian ditafsirkan sesuai dengan tabel angka korelasi diatas,angka tersebut termasuk ke dalam kategori sangat kuat. Oleh karena itu, perangkat tes ini setelah di uji dengan teknik belah dua dan mendapatkan angka korelasi yang sangat kuat berarti perangkat tes ini layak untuk sebagai instrumen penelitian. ( Tabel hasil perhitungan reliabilitas terlampir).
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Memberikan pretest pada kelas kontrol dan eksperimen
2. Memberikan perlakuan dengan metode stop and stop pada kelas eksperimen dan metode konvensional pada kelas kontrol
3. Memberikan postest pada kelas kontrol dan eksperimen 4. Memberikan angket penelitian pada kelas eksperimen 5. Mengolah hasil pretes dan postest
I. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Tes
Mengolah data yang diperoleh dari melalui tes, penulis menggunakan teknik statistik komparasional untuk menguji hipotesis yang menyatakan ada-tidaknya perbedaan antara dua variabel (atau lebih) yang sedang diteliti, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat tabel persiapan
Tabel 3.11
Tabel persiapan untuk menghitung t hitung
No X Y x y x2 y2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
- - - -
- - - -
∑ M
(38)
Keterangan tabel persiapan:
1.) Kolom (1) diisi dengan nomor urut, sesuai dengan jumlah sampel.
2.) Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelas eksperimen, disesuaikan dengna jumlah siswa yang mengikuti tes tersebut.
3.) Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelas kontrol, disesuaikan dengan jumlah siswa yang mengikuti tes tersebut. Disini bisa terjadi bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol jumlah siswanya tidak sama.
4.) Kolom (4) diisi dengan deviasi dari skor X. Caranya terlebih dahulu hitung mean dari X. Kemudian tiap skor X dicari selisihnya dengan mean X, sehingga pada kolom (4) akan terdapat angka positif dan angka negatif dan jika dijumlahkan nilainya adalah nol.
5.) Kolom (5) diisi dengan deviasi dari skor Y. Caranya terlebih dahulu hitung mean dari Y. Kemudian tiap skor Y dicari selisihnya dengan mean Y, sehingga pada kolom (5) akan terdapat angka positif dan angka negatif dan jika dijumlahkan nilainya adalah nol.
6.) Kolom (6) diisi dengan hasil angka pengkuadratan dari kolom (4). 7.) Kolom (7) diisi dengan hasil angka pengkuadratan dari kolom (5).
8.) Isi baris sigma (jumlah) untuk setiap kolom tersebut. Untuk kolom (4) dan kolom (5) jumlahnya harus nol.
9.) Isi baris mean (rata-rata) untuk kolom (2) dan kolom (3)
b. Mencari mean kedua variabel (X dan Y) dengan menggunakan rumus :
∑
∑
c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus :
√∑ √∑
d. Mencari standar error mean kedua variabel (X dan Y) dengan menggunakan rumus :
√
(39)
e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan menggunakan rumus :
√
f. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan rumus:
g. Memberikan interpretasi terhadap nilai
Merumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen) dengan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas kontrol ).
Hk : Adanya perbedaan yang signifikan antara tingkat kemampuan kosakata siswa yang menggunakan metode Stop and Stop ( kelas eksperimen ) dengan kemampuan kosakata siswa yang tidak menggunakan metode Stop and Stop ( kelas kontrol ).
h. Menguji kebenaran dengan membandingkan nilai Dengan menggunakan rumus :
= db – 2
Keterangan : db = derajat kebebasan = jumlah peserta x
= jumlah peserta y
(40)
2. Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Untuk menentukan tingkat efektivitas penggunaan metode stop and stop, maka dicari gain yang dinormalisir (normalized gain) terlebih dahulu dari data pre test dan posttest, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
(g)
Keterangan:
g : Normalized gain
T1 : Pre test
T2 : Post test
Sm : Skor maksimal
Klasifikasi interpretasi perhitungan normalized gain adalah sebagai berikut: Tabel 3.12
Kriteria Efektivitas Pembelajaran
Rentang Normalized Gain Kriteria
0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,01 – 0,40
Sangat efektif Efektif Kurang efektif
3. Pengolahan Data Angket
Tahap- tahap pengolahan data angket penelitian adalah sebagai berikut: a. Menjumlahkan semua jawaban angket
b. Menyusun frekuensi jawaban c. Membuat tabel frekuensi
d. Menghitung presentase frekuensi setiap jawaban dengan menggunakan rumus :
P = X 100 % Keterangan :
P = presentase frekuensi dari setiap jawaban responden f = frekuensi dari setiap jawaban responden
(41)
Setelah itu dilakukan penafsiran dengan merujuk pada tabel berikut: Tabel 3.13
Presentase dan Intepretasi Angket
Besar Presentase Interprestasi
0 % Tidak ada seorangpun
1% - 5 % Hampir tidak ada
6 % - 25 % Sebagian kecil
26 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengah
51 % - 75 % Lebih dari setengahnya
76 % - 95 % Sebagian besar
96 % - 99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
( Anas Sudjiono,2004 )
J. Tahap-tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Penelitian
Penulis melakukan observasi atau pengamatan untuk mengetahui gambaran kondisi sampel yang akan di teliti.
2. Surat Izin Penelitian
Penulis membuat surat izin penelitian dengan tujuan agar penelitian berjalan dengan lancar. Pembuatan surat penelitian ini dilakukan mulai dari jurusan, fakultas, kemudian di tujukan ke sekolah yang bersangkutan.
3. Pembuatan Instrument Penelitian
Pembuatan instrumen penelitian ini antara lain : a. Pembuatan soal pretest dan postest
b. Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian c. Pembuatan angket
(42)
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dari tanggal 31 Mei sampai dengan tanggal 14 Juni 2013 dengan tahapan sebagai berikut :
a. Memberikan pretest
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, penulis mengadakan pretest pada kedua kelas tersebut.
b. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar atau memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali dengan menggunakan tema atau materi pelajaran yang berbeda pada setiap pertemuannya.
c. Memberikan Postest
Untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan perlakuan atau setelah dilakukannya proses penelitian, maka penulis memberikan postest pada tanggal 14 Juni 2013.
d. Memberikan Angket
Angket diberikan untuk mengetahui kesan siswa mengenai efektivitas metode stop and stop terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dalam empat keterampilan berbahasa. Pertanyaan angket terdiri dari 10 pertanyaan. Angket hanya diberikan kepada siswa kelas eksperimen atau siswa yang diberikan perlakuan dengan metode stop and stop.
(43)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran atau rekomendasi yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis teliti. Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis dan penafsiran pengolahan data yang telah dibahas pada Bab IV. Sedangkan saran atau rekomendasi diberikan sebagai bahan pertimbangan untuk dapat membantu terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil dari penelitian ini adalah :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di SMKN 3 Bandung, sebelum pembelajaran diberikan dengan menggunakan metode stop and stop, diperoleh nilai rata-rata pretest pada kelas kontrol adalah 40, sedangkan nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen adalah 41. Perhitungan nilai tersebut diperkuat dengan hasil nilai t hitung antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu sebesar 0,37 dengan nilai t tabel untuk db (48) taraf signifikasi 5 % sebesar 2,01 dan taraf signifikasi 1 % sebesar 2,68. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan metode stop and stop. 2. Setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan
metode stop and stop, perolehan nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen adalah 96,2 dan nilai rata-rata postest pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah adalah 78,4. Dari segi perolehan nilai antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memang tidak terlalu berbeda. Karena, saat postest dilaksanakan, rasa penasaran dan semangat siswa meningkat. Sehingga mempengaruhi hasil nilai yang diperoleh. Perhitungan nilai tersebut juga diperkuat dengan hasil nilai t hitung antara kedua kelas adalah sebesar 16,49 dengan hasil nilai t tabel untuk db (48) taraf signifikasi 5 % sebesar 2,01 dan taraf signifikasi 1 % sebesar 2,68. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode stop and stop.
(44)
Hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan penulis diterima dan memiliki hubungan yang positif yang signifikan terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode stop and stop.
3. Berdasarkan hasil nilai postest kedua kelas ( kontrol dan eksperimen ), rata-rata nilai postest menunjukkan adanya perbedaan yang signifiikan antara kedua kelas, yang mana nilai rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai di kelas kontrol,meskipun perbedaan keduanya tidak terlalu jauh atau berbeda.
4. Berdasarkan hasil analisis data angket, sebagian besar responden memberikan kesan dan pandangan yang positif terhadap pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode stop and stop. Metode ini dapat membantu siswa terutama dalam mempelajari dan mengingat kosakata bahasa Jepang, sehingga kemampuan kosakata mereka semakin bertambah. Selain itu, mereka dengan mudah menggunakan kosakata tersebut ke dalam pola kalimat. Sehingga siswa dapat menerapkannya dalam empat keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, membaca,berbicara dan menulis. Metode ini membuat siswa lebih aktif dikelas dan lebih menyenangkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, penulis merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan keefektifan dari metode stop and stop ini dapat terus meningkatkan kemampuan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang.bila perlu metode ini dilakukan berulang-ulang setiap mempelajari kosakata bahasa Jepang sehingga dapat memacu semangat dan menambah pembendaharaan kosakata bahasa Jepang.
2. Bagi pengajar, metode stop and stop ini dalam pembelajaran masih sangat jarang digunakan. Mungkin metode ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meminimalisir tingkat monoton dan kejenuhan siswa di dalam kelas. Karena, metode ini sangat cocok digunakan dalam kelas yang jumlah siswanya banyak.
(45)
3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk teknik atau cara pembelajaran kosakata bahasa Jepang saat ini sudah sangat bervariasi. Tidak tertutup kemungkinan menggunakan metode stop and stop ini, metode konvensional seperti ceramah atau pemberian informasi yang ditelan,wajib diingat dan dihafal siswa maupun metode yang lainnya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan ide kreatifnya dalam mengembangkan pemikirannya dalam pembelajaran bahasa Jepang yang lainnya seperti dalam hal membaca, mengarang dan sebagainya. karena pembelajaran bahasa Jepang tidak hanya untuk kosakata bahasa Jepang saja.
(46)
DAFTAR PUSTAKA
Adimihardja, Mulyana. 2010. Yasashii Nihongo 1. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Adimihardja, Mulyana dan Renariah. 2012. Nihongo o Manabimashoo 1 Bandung: Grafindo Media Pratama.
Arikunto,S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara .
Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang . ( cetakan ke tiga ). Jakarta: Kesaint Blanc.
Danasasmita,Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung: Rizqi Press.
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Depdiknas. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Fahrurrazi,Azis dan Erta Mahyudin. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing Metode Tradisional dan Kontemporer. Jakarta Timur. Bania Publishing.
Faturrahman, Pupuh dan M.Sobry Sutisno. 2009. Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung : Refika Aditama.
Grafura,Lubis dan Ari Wijayanti. 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran yang Unik. ( cetakan pertama ). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
(47)
Hartono, Dkk. 2012. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan). Pekanbaru : Zanafa Publishing.
Keraf, Gorys.1985. Diksi dan Gaya Bahasa.Ende: Nusa Indah.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Mahmudah, Naela Amalia.2010.Efektivitas Metode Mnemonik Untuk Mengingat Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar ( Eksperimen Pada Siswa SMA 15 Bandung kelas XI IPS 2 ). UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Marpaung,Meylina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang dengan
Menggunakan metode Cooperatif Learning Teknik Snowball Throwing.
Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Mariska. 2007. Penguasaan Kosakata dengan MenggunakanTeknik Wachamalit. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Matsura, Kenji.1994. Nihongo-Indoneshia Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo University Press.
Murwani,Sri...(et al.).2009. Buku Pelajaran Bahasa Jepang “Sakura” Jilid 1. Jakarta: The Japan Foundation.
(48)
Suciana, Meilina Indra. 2010. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks
Wawancara Menjadi Narasi Melalui Pendekatan PAIKEM Pada Siswa Kelas VIIG SMP Negeri 12 Semarang. UNS: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif,kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Sutedi, Dedi.2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Utama Press.
Sutedi,Dedi.2011.Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.Bandung : Humaniora Utama Press.
Taniredja, T.Faridli,E.M. dan Harmianto,S.2011.Model-model Pembelajaran Inovatif.Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Hendri G. 1986. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.
Udi, Mas. 2009.Metode Aplikasi dengan Strategi DALIA untuk Menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1. Malang : Tidak diterbitkan.
Yulistiani, Ranum. 2010.Efektivitas Metode Permainan Octagon Board Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar di SMA. Bandung : Tidak diterbitkan.
(49)
http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html.
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional.
http://fai.ummgl.ac.id/faijurnal/Pakem%20dan%20Metode%20Iqro%20dalam%2 0Sains.pdf.
(1)
67
Hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan penulis diterima dan memiliki hubungan yang positif yang signifikan terhadap pembelajaran kosakata bahasa Jepang dengan menggunakan metode stop and stop.
3. Berdasarkan hasil nilai postest kedua kelas ( kontrol dan eksperimen ), rata-rata nilai postest menunjukkan adanya perbedaan yang signifiikan antara kedua kelas, yang mana nilai rata-rata di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai di kelas kontrol,meskipun perbedaan keduanya tidak terlalu jauh atau berbeda.
4. Berdasarkan hasil analisis data angket, sebagian besar responden memberikan kesan dan pandangan yang positif terhadap pembelajaran kosakata dengan menggunakan metode stop and stop. Metode ini dapat membantu siswa terutama dalam mempelajari dan mengingat kosakata bahasa Jepang, sehingga kemampuan kosakata mereka semakin bertambah. Selain itu, mereka dengan mudah menggunakan kosakata tersebut ke dalam pola kalimat. Sehingga siswa dapat menerapkannya dalam empat keterampilan berbahasa seperti mendengarkan, membaca,berbicara dan menulis. Metode ini membuat siswa lebih aktif dikelas dan lebih menyenangkan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, penulis merekomendasikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi siswa, diharapkan keefektifan dari metode stop and stop ini dapat terus meningkatkan kemampuan dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang.bila perlu metode ini dilakukan berulang-ulang setiap mempelajari kosakata bahasa Jepang sehingga dapat memacu semangat dan menambah pembendaharaan kosakata bahasa Jepang.
2. Bagi pengajar, metode stop and stop ini dalam pembelajaran masih sangat jarang digunakan. Mungkin metode ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk meminimalisir tingkat monoton dan kejenuhan siswa di dalam kelas. Karena, metode ini sangat cocok digunakan dalam kelas yang jumlah siswanya banyak.
(2)
68
3. Bagi peneliti selanjutnya, untuk teknik atau cara pembelajaran kosakata bahasa Jepang saat ini sudah sangat bervariasi. Tidak tertutup kemungkinan menggunakan metode stop and stop ini, metode konvensional seperti ceramah atau pemberian informasi yang ditelan,wajib diingat dan dihafal siswa maupun metode yang lainnya. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan ide kreatifnya dalam mengembangkan pemikirannya dalam pembelajaran bahasa Jepang yang lainnya seperti dalam hal membaca, mengarang dan sebagainya. karena pembelajaran bahasa Jepang tidak hanya untuk kosakata bahasa Jepang saja.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Adimihardja, Mulyana. 2010. Yasashii Nihongo 1. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Adimihardja, Mulyana dan Renariah. 2012. Nihongo o Manabimashoo 1 Bandung: Grafindo Media Pratama.
Arikunto,S. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara .
Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2009.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang . ( cetakan ke tiga ). Jakarta: Kesaint Blanc.
Danasasmita,Wawan. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Jepang. Bandung: Rizqi Press.
Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Depdiknas. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Bandung.
Fahrurrazi,Azis dan Erta Mahyudin. 2010. Pembelajaran Bahasa Asing Metode Tradisional dan Kontemporer. Jakarta Timur. Bania Publishing.
Faturrahman, Pupuh dan M.Sobry Sutisno. 2009. Strategi Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung : Refika Aditama.
Grafura,Lubis dan Ari Wijayanti. 2012. Metode dan Strategi Pembelajaran yang Unik. ( cetakan pertama ). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
(4)
Hartono, Dkk. 2012. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Pekanbaru : Zanafa Publishing.
Keraf, Gorys.1985. Diksi dan Gaya Bahasa.Ende: Nusa Indah.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Mahmudah, Naela Amalia.2010.Efektivitas Metode Mnemonik Untuk Mengingat Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar ( Eksperimen Pada Siswa SMA 15 Bandung kelas XI IPS 2 ). UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Marpaung,Meylina. 2009. Pembelajaran Kosakata Bahasa Jepang dengan Menggunakan metode Cooperatif Learning Teknik Snowball Throwing. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Mariska. 2007. Penguasaan Kosakata dengan MenggunakanTeknik Wachamalit. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Matsura, Kenji.1994. Nihongo-Indoneshia Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo University Press.
Murwani,Sri...(et al.).2009. Buku Pelajaran Bahasa Jepang “Sakura” Jilid 1. Jakarta: The Japan Foundation.
(5)
Suciana, Meilina Indra. 2010. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks
Wawancara Menjadi Narasi Melalui Pendekatan PAIKEM Pada Siswa Kelas VIIG SMP Negeri 12 Semarang. UNS: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kuantitatif,kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Jogjakarta : Pustaka Pelajar.
Sutedi, Dedi.2009. Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Utama Press.
Sutedi,Dedi.2011.Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang.Bandung : Humaniora Utama Press.
Taniredja, T.Faridli,E.M. dan Harmianto,S.2011.Model-model Pembelajaran Inovatif.Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Hendri G. 1986. Pengajaran Kosakata. Bandung : Angkasa.
Udi, Mas. 2009.Metode Aplikasi dengan Strategi DALIA untuk Menciptakan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan Pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Malang 1. Malang : Tidak diterbitkan.
Yulistiani, Ranum. 2010.Efektivitas Metode Permainan Octagon Board Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Tingkat Dasar di SMA. Bandung : Tidak diterbitkan.
(6)
http://dwi-jo.blogspot.com/2011/05/pengertian-kosakata-kosakata-adalah.html.
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional.
http://fai.ummgl.ac.id/faijurnal/Pakem%20dan%20Metode%20Iqro%20dalam%2 0Sains.pdf.