EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KERJA HUMAS DIKANTOR WILAYAH UTAMA XII PERUM PEGADAIAN SEMARANG

(1)

commit to user

i

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KERJA HUMAS DIKANTOR WILAYAH UTAMA XII PERUM PEGADAIAN SEMARANG

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Komunikasi Terapan

Disusun Oleh: AYU RISWIANA PUTRI

NIM. D1608083

PROGRAM DIPLOMA 3 STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv

MOTTO

Rencana adalah gambaran masa depan, tapi bertindak adalah keberhasilan dari suatu rencana (Penulis)

Bangun jaringan dan image. Tak ada yang dapat diraih dengan cepat. Berpikirlah jangka panjang. (Rhenald Kasali)


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan kerja keras, usaha dan pengorbanan selama ini, tugas akhir ini telah selesai. Dengan segala kerendahan hati tugas akhir ini

kupersembahakan untuk :

ALLAH SWT

Yang Selalu Mengiringi Langkahku

MAMA Dewi Masitoh dan PAPA Sutrisno, SE. MM

Terimakasih atas dukungan, senyum, tawa, suka-cita, dan doa-doa yang selalu mengiringiku. Maafkan atas peluh, amarah, dan tetes air mata yang harus

tertumpah hanya untuk membawaku hingga dititik ini. Terimakasih banyak telah memberikan yang terbaik. Semoga Tugas Akhir ini dapat membuat Mama Papa Bahagia.

Aku Sayang Kalian.

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Terimakasih telah memberiku kesempatan mengejar Ilmu dan mengejar Mimpi di jurusan Public Relations, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat hidayah, anugerah, dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Efektivitas Humas dalam Menangani Komununikasi Perusahaan” (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Utama Perum Pegadaian Semarang).

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan program DIII Komunikasi terapan, dan memperoleh gelar Ahli Madya Jurusan Hubungan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan tugas akhir ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan dorongan bagi penulis sehingga tersusunnya tugas akhir ini sampai selesai.

1. Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberiku kesempatan meraih Ilmu dan Cita-cita disini.

2. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs Eko Setyanto, M.S selaku Ketua Jurusan DIII Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Nuryanto M.Si selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah berkenan memberikan waktu dan bimbingannya dalam penyelesaian tugas akhir ini.


(7)

commit to user

vii

5. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib. selaku Penguji 1, yang telah menguji hingga terselesaikannya tugas akhir ini.

6. Ibu Chatarina Heni S., S.Sos, M.Si. selaku Pembimbing Akademik, yang menjadi pembimbing dari semester 1 sampai dengan melaksanakan Kuliah Kerja Media.

7. Seluruh Staff dan Karyawan Program DIII Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Bapak Drs. Mokh. Muntaki selaku Pimpinan Wilayah Perum Pegadaian Semarang, yang telah memberikan ijin untuk melakukan Kuliah Kerja Media. 9. Bapak Sargiyono, SH dan Bapak N. Ambardhi, SH. MM selaku Humas

Madya dan Humas Muda, yang begitu banyak membantu dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh penulis.

10.Seluruh staff dan karyawan di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang.

11.Mama Dewi Masitoh dan Papa Sutrisno, SE. MM, yang selalu mendukung, membimbing, dan menyayangiku.

12.Adik-adikku Bintang Satria Dwi Permana, Laras, dan Vino kalian yang selalu memastikan dan mendukungku dalam mengerjakan hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

13.Muhammad Cahyo Yuwono yang selalu membuatku nyaman dengan cinta, dukungan, dan perhatiannya.


(8)

commit to user

viii

14.Temanku satu magang dan satu kost Nenny Puspita Anggraini. Terimaksih telah berjuang bersamaku dikota orang, meskipun kita merantau, kita tetap bersemangat. Kebiasaan selama magang, obrolan-obrolan wanita, tawa, sebel, gossip. Aku selalu rindu saat-saat perantauan kita.

15.Teman-teman terbaikku nurul, sinta, putri, rofiq, wiwis yang selalu kasih update informasi dan menjadi teman bersama dalam senang dan susah. Edik terimaksih buat bantuannya menjelang Pendadaran, Dimas dan Danang yang solid menjadi ketua kelas, makasih buat kepemimpinannya, you are the best for team. Fajar, Intan, Indra, remember your good presentation. Ane dan Comel yang udah baik minjemin buku ke aku, hehe belum dibalikin. Budi, partner saat ujian, haha belajar bareng biar nilai ujian sama. Risa, Dira, Galuh, Wisnu, Didit, Dedek yang selalu membuat kelas berwarna dan semua teman-teman PR’08 Fisip UNS terimakasih buat kerjasama team dan kekeluargaannya. Keep our dreams alive,…and we will survive!!

16.Semua pihak yang telah membantu saya dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terima kasih banyak untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan Tugas Akhir.

Surakarta, Juni 201


(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN ……….. 1

A.Latar Belakang ……….. 1

B. Tujuan Penulisan ……….. 5

Bab II TINJAUAN PUSTAKA ……….. A.Definisi Humas ……….. 7

B. Fungsi-fungsi Humas ……….. 8

C.Pengertian Komunikasi Humas ……….. 9

D.Teknik Evaluasi ……….. 11

E. Manajemen Public Relations F. Humas dalam bandingan dengan metode komunikasi lainnya ……….. ……….. 11 12 Bab III Deskripsi Instansi A.Gambaran Umum Perusahaan ……….. ……….. 13 13 1. Sejarah Berdiri Perusahaan a) Era Kolonial ……….. ……….. 13 13 Halaman Judul ……… i

Halaman Persetujuan ……… ii

Halaman Pegesahan ……… iii

Halaman Motto ……… iv

Halaman Persembahan ……… v

Kata Pengantar ……… vi

Daftar Isi ……… ix


(10)

commit to user

x

b) Era Kemerdekaan ……….. 15

2. Profil Direksi Perum Pegadaian a) Moch. Edy Prayitno b) Budiyanto c) Suwhono d) Wasis Djuhar e) Sumanto Hadi ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. 16 16 17 18 19 20 B. Visi dan Misi ……….. 20

C.Budaya Perusahaan ……….. 21

1. Aktualisasi si “INTAN” ……….. 22

a) Kaiatan Perusahaan b) Kaitan Rekan Kerja c) Kaitan atasan bawahan d) Kaitan bawahan atasan e) Kaitan aset perusahaaan f) Kaitan mitra kerja g) Kaitan pesaing h) Kaitan stakeholder ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. 22 23 23 23 24 24 24 24 2. Arti semboyan ……….. 25

a) 1 (depan) b) 4 (tengah) c) 2 (belakang) ……….. ……….. ……….. 25 25 26 D.Tujuan Penulisan ……….. 26

E. Makna danArti Logo ……….. 27

1. Bagian-bagian logo 2. Makna dan arti ……….. ……….. 27 27 F. Motto ……….. 28

G.Bisnis Inti ……….. 29

H.Bisnis Lain ……….. 31


(11)

commit to user

xi

J. Struktur Organisasi ……….. 32

Bab IV PELAKSANAAN MAGANG

A.Gambaran Umum B. Kegiatan Magang

……….. ……….. ……….. 33 33 34 1. Minggu ke satu

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai 2. Minggu ke dua

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai 3. Minggu ke tiga

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai

4. Minggu ke empat

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai 5. Minggu ke lima

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah

……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. 34 34 34 34 35 35 35 35 36 40 40 40 40 41 41 41 41 42 42 43 43 43


(12)

commit to user

xii c) Kemajuan yang telah

dicapai 6. Minggu ke enam

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai 7. Minggu ke tujuh

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai

8. Minggu ke delapan

a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai

9. Minggu ke Sembilan a) Kesulitan yang dihadapi b) Cara mengatasi masalah c) Kemajuan yang telah

dicapai

C. Relevansi Kuliah Kerja Media

D. Efektivitas Kinerja Huma Kanwil Pegadaian ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. 43 43 43 44 45 45 45 46 47 48 49 50 51 51 51 52


(13)

commit to user

xiii

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 56

A.Kesimpulan ……….. 56

B. Saran ……….. 57

DAFTAR PUSTAKA ……….. 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 60

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Jajaran direksi Perum Pegadaian Periode 2011 s.d sekarang ……….. 16

Gamabr 3.1 Presentasi oleh Bp. Sargiyono kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang ……….. 38

Gambar 3.2 Presentasi oleh Bp. Ambardi kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang ……….. 39

Gambar 3.3 Penyerahan bingkisan ……….. 39

Gambar 2.1 Pinwil beserta humas dan sekertaris ……….. 48

Gambar 2.2 Penyerahan logam mulia ……….. 48


(14)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan Masyarakat atau sering disingkat Humas adalah posisi yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu perusahaan. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.

Suatu informasi yang direncanakan dan disebarluaskan, akan mencapai kerjasama yang lebih produktif dan lebih effisien untuk memenuhi kepentingan bersama.

Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka. (Dasar-Dasar Public Relations,2007; hal 14)

Untuk itu seorang humas dituntut untuk memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik, intelektual yang tinggi, mempunya integritas personal, pandai mengorganisir serta mampu menghadapi khalayak agar mampu berfungsi sesuai dengan keahlian dan bidangnya.

Humas berperan sebagai jembatan antara perusahaan dengan public internal dan public eksternal karena humas sendiri menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya.


(15)

commit to user

2

Sedangkan pengertian Komunikasi dalam Public Relations adalah proses dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. (Colin Coulson-Thomas.2002;3)

Komunikasi mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Komunikasi Humas dengan public internal dan public eksternal secara dua arah lebih baik ketimbang komunikasi satu arah. Namun, seorang praktisi humas harus dapat menentukan kapan masing-masing komunikasi itu dapat digunakan.

Komunikasi dua arah dapat keluar dari pengendalian dan efektivitasnya, untuk menuntut toleransi timbal-balik. Pengertian yang timbal-balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan kelemahan, peluang, sasaran dan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan, juga menuntut pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai kepentingan di dalamnya. Komunikasi, tentu saja harus menyesuaikan diri dengan daya tangkap dan kemauan partisipan untuk berbicara.

Audit Komunikasi dapat dilakukan untuk menguji pola komunikasi antara sebuah organisasi dan masyarakatnya. Selama suatu peroiode, mungkin arus pada saluran tertenu berubah menjadi dua arah atau saling berlawanan. Karena itu perubahan-perubahan yang terjadi perlu diidentifikasikan untuk menentukan langkah berikutnya, yakni, menguji sebab-sebab yang mungkin atau tidak, terdapat didalam kegiatan public Relation. (Colin Coulson-Thomas.2002;222)

Dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan-pesan (messages)


(16)

commit to user

3

demi tercapainya tujuan, dan pengetian bersama dengan public sebagai khalayak sasarannya. (Rosady Ruslan.1998:79)

Dari pernyataan tersebut diatas, hal ini jelas bahwa peranan praktisi Humas mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek-aspek komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi, yaitu:

· Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau menyampaikan pesan-pesannya.

· Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lain sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikasi).

· Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.

· Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi,

danopini dari hasil komunikasi tersebut.

(Ruslan,Rosady.1998:79)

Penulis yang mengambil Jurusan Public Relations di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, memilih Perum Pegadaian sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Media karena


(17)

commit to user

4

humas Perum Pegadaian merupakan divisi yang berdiri sendiri dan berada langsung dibawah Pimpinan Wilayah.

Humas Perum Pegadaian memiliki peranan penting dalam setiap kegiatan-kegatan yang diselenggarakan oleh Perum Pegadaian. Selain itu Humas Perum Pegadaian melakukan aktivitas yang berkaitan dengan media relations yaitu memberi informasi dengan komunikasi yang efektif seputar kegiatan yang akan dilaksanakan. Humas berfungsi sebagai penyampai informasi kepada publik baik internal maupun eksternal, juga sebagai penjaga reputasi positif perusahaan agar mendapat image positif.

Oleh sebab itu keberadaan Humas di Kanwilut XII Perum Pegadaian Semarang sangat diperlukan karena mampu berperan sebagai penunjang manajemen dan aktifitas perusahaan demi tercapainya visi, misi dan tujuan perusahaan.

Perum Pegadaian sendiri adalah salah satu Lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.

Slogan perusahaan ini adalah “Mengatasi Masalah tanpa Masalah” yang berarti Perum Pegadaian mampu membantu masyarakat dalam memecahkan masalah keuangan dan tentunya tanpa menimbulkan masalah baru.

Perum Pegadaian ini bergerak dibidang jasa yang membantu masyarakat dalam pinjaman keuangan maupun simpanan barang berharga


(18)

commit to user

5

yang bergerak. Terlebih Perum Pegadaian merupakan perusahaan umum yang berdiri langsung dibawah BUMN. Lembaga Keuangan milik Negara yang bersertivikasi. Sehingga masyarakat akan merasa aman dalam meminjam uang.

Tempat penulis melakasanakan Kuliah Kerja Media, berada di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang. Kantor Wilayah yang membawahi semua cabang dan unit di seluruh Jawa Tengah dan DIY.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media selama dua bulan berturut-turut, dari tanggal 7 Februari 2011 s.d 7 April 2011. Penulis berharap kegiatan KKM yang penulis laksanakan dapat menambah Ilmu dan Kualitas penulis dalam bidang Kehumasan khususnya dalam hal berkomunikasi.

Untuk itu penulis mengambil judul untuk Tugas Akhir ini adalah Efektivitas Komununikasi Kerja Humas dikantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaiana Semarang.

B. Tujuan Penulisan

Tugas Humas bukanlah semata-mata melakukan aksi melainkan membutuhkan rencana-rencana dan diikuti dengan langkah-langkah pengendalan melalui suatu proses evaluasi. Tetapi pertanyaan yang sering muncul kemudian adalah, apa yang harus direncanakan?. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan dasar yang selalu muncul dalam pikiran praktisi Humas terutama ketika ia harus bekerja dari awal dan harus menentukan


(19)

commit to user

6

sendiri apa kontribusinya bagi perusahaan. Dalam pembahasan ini tujuan penulis adalah:

1. Mengetahui kegiatatan yang dilakukan humas secara efektif dalam hal berkomunikasi pada Perusahaan.

2. Mencari tahu kesuliatan yang dihadapi penulis ketika menjalani tugas sebagai seorang humas.

3. Mencari tahu cara mengatasi kesulitan sehingga tugas humas dapat teratasi dengan baik.

4. Kemajuan apa aja yang penulis dapat setiap minggunya selama menjadi humas.


(20)

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Humas

Humas biasa disebut sebagai bentuk komunikasi yang terselenggara antara perusahaan yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengan humas.

· Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suau organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pegertian. (Frank Jefkins.1995.9)

· Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat , menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau orang/ perusahaan. (Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)

· Rachmadi menyebutkan Public Relations adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan ilmu komunikasi pada suatu organisasi/ perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. (Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14)

· Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.(Effendy, 1999: 14)


(21)

commit to user

8

Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relation (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987

· Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dengan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. (M. Linggar Anggoro, 2000:2)

Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan definisi humas sebagai berikut.

· Humas adalah seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, mempredisikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. (M. Linggar Anggoro, 2005:2)

B. Fungsi-fungsi Humas

Setiap kegiatan humas terdapat tahap rencana, menjaga, dan mengatasi konflik. Semua itu terangkum dalam fungsi-fungsi humas.

· Humas memiliki fungsi memberikan penerangan kepada publik, melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik, serta upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat, atau sebaliknya. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. 2005;13)

· Setiap fungsi dan tugas humas adalah menyelenggarakan publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media tentang aktivitas atau


(22)

commit to user

9

kegiatan perusahaan atau organisasi yang pantas untuk diketahui oleh publik. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. 2005;14)

· Merancang acara tertentu atau lebih dikenal dengan peristiwa khusus (special event) yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan objek tertentu yang khusus sifatnya untuk memengaruhi opini publik. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.2005;18)

· Menurut Rosady Ruslan menciptakan berita dilakukan melalui press release, news letter, dan bulletin, dan hal lain yang mengacu pada teknis penulisan 5W + 1H (Who, What, Where, When, Why, dan How) dengan sistematika penulisan "piramida terbalik", yang paling penting menjadi lead dan intro yang kurang penting diletakkan di tengah batang berita. (Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations.2005;232)

C. Pengertian Komunikasi Humas

Berkomunikasi adalah kegiatan yang harus dilatih secara terus-mererus. Sebab PR merupakan sumber informasi untuk internal dan eksternal perusahaan melalui komunikasi.

· Sedangkan pengertian Komunikasi dalam Public Relations adalah proses dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu. (Colin Coulson-Thomas. 2002;3)


(23)

commit to user

10

Berkomunikasi mempunysi tekhnik tersendiri, tidak bisa sembarangan seorang PR menyampaikan informasi kepada public internal dan public eksternal karena akan mempengaruhi kondisi perusahaan.

· Suatu perbedaan akan nampak jelas dalam membicarakan komunikasi satu arah dan dua arah. Komunikasi satu arah lebih cepat dibanding komunikasi dua arah, tapi komunikasi satu arah terkadang kurang akurat. Para penerima komunikasi dua arah cenderung memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap nilai informasi yang diterima dan relevansinya dengan kebutuhan mereka. Pengiriman komunikasi, dengan dua arah dapat segera menerima umpan balik. Dan ini sangat bernilai. (Colin Coulson-Thomas. 2002;14)

Proses penyampaian informasi pada umumnya berlangsung melalui suatu media komunikasi, khususnya bahasa percakapan yang mengandung makna yang dapat dimengerti atau dalam lambang yang sama.

· Dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan-pesan (messages) demi tercapainya tujuan, dan pengetian bersama dengan public sebagai khalayak sasarannya.(Rosady Ruslan.1998;79)

Peranan praktisi Humas mutlak mempunyai keterampilan dalam menguasai aspek-aspek komunikasi, atau unsur-unsur pokok dalam proses berkomunikasi, yaitu:

· Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau menyampaikan pesan-pesannya.

· Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan, bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan dan emosi lain


(24)

commit to user

11

sebagainya yang akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu (komunikasi).

· Channel, berupa media, sarana, atau saluran yang dipergunakan oleh komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.

· Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan tersebut, yang dapat berakibat positif maupun negative menyangkut tanggapan, persepsi, danopini dari hasil komunikasi tersebut.(Rosady Ruslan.1998:79)

D. Teknik Evaluasi

Dengan melakukan pengujian yang berkala terhadap masyarakat-masyarakat penting dan menyusun profil-profilnya kerap dapat mengungkapkan perubahan-perubahan individual, pemahaman, sikap dan perilaku yang bisa menjadi petunjuk mengenai alasan-alasan efektivitasnya program yang dilakukan secara berkesinambungan.

· Audit Komunikasi dapat dilakukan untuk menguji pola komunikasi antara sebuah organisasi dan masyarakatnya. Selama suatu peroiode, mungkin arus pada saluran tertenu berubah menjadi dua arah atau saling berlawanan. Karena itu perubahan-perubahan yang terjadi perlu diidentifikasikan untuk menentukan langkah berikutnya yakni, menguji sebab-sebab yang mungkin atau tudak, terdapat didalam kegiatan public Relation. (Colin Coulson-Thomas.Public.2002;222)

E. Manajemen Public Relations

Manajemen dan Public Relations adalah dua bidang ilmu yang berkembang secara terpisah. Akan tetapi, perkembangan manajemen akhirnya berhasi meningkatkan peranannya pada hampir setiap bidang kehidupan.


(25)

commit to user

12

· Sudah barang tentu dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi Public Relations akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya, seperti membuat rencana, melakukan aksi dan komunikasi, dan ditutup dengan tindakan pengendalian yang disebut evaluasi. (Rhenald Kasali.1994.32)

F. Humas dalam bandingan dengan metode komunikasi lainnya.

Telah dipaparkan bahwa humas merupakan tekhnik komunikasi apabila dilakukan oleh seorang dari pemimpin organisasi, dapat juga merupakan suatu metode komunikasi jika dijalankan oleh suatu bagian, seksi, dan lain-lain.

· Dilembagakannya tekhnik komunikasi itu karena tidak mungkin dijalankan oleh si pemimpin organisasi sendiri akibat dari besarnya organisasi, luasnya jangkauan ugas, dan besarnya jumlah pubik yang harus dicapai, maka untuk memimpin lembaga tersebut diangkatlah seorang kahumas (kepala hubungan masyarakat) dengan dibantu oleh para pehumas (petugas hubungan masyarakat). (Drs. Onong Uchjana Effendy, MA.1986.39)


(26)

commit to user

13

BAB III

DISKRIPSI INSTANSI

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdiri Perusahaan

a) Era Kolonial

Sejarah Pegadaian dimulai pada saat Pemerintah Penjajahan Belanda (VOC) mendirikan suatu maskapai perdagangan berupa Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem gadai, lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Tujuan dari pendirian lembaga ini pada hakikatnya hanya untuk kepentingan VOC sendiri yakni memperlancar kegiatan perekonomian dan perdagangan yang dijalankan.

Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan Indonesia dari tangan Belanda (1811-1816) Bank Van Leening milik pemerintah dibubarkan, dan masyarakat diberi keleluasaan untuk mendirikan usaha pegadaian asal mendapat lisensi dari Pemerintah Daerah setempat (liecentie stelsel).

Namun metode tersebut berdampak buruk, pemegang lisensi menjalankan praktek rentenir atau lintah darat yang dirasakan kurang menguntungkan pemerintah berkuasa (Inggris). Oleh karena itu, metode liecentie stelsel diganti menjadi pacth stelsel yaitu pendirian pegadaian diberikan kepada umum yang mampu membayarkan pajak yang tinggi kepada pemerintah.

Pada saat Belanda berkuasa kembali, pola atau metode pacth stelsel tetap dipertahankan dan menimbulkan dampak yang sama dimana


(27)

commit to user

14

pemegang hak ternyata banyak melakukan penyelewengan dalam menjalankan bisnisnya. Selanjutnya pemerintah Hindia Belanda menerapkan apa yang disebut dengan ‘cultuur stelsel’ dimana dalam kajian tentang pegadaian, saran yang dikemukakan adalah sebaiknya kegiatan pegadaian ditangani sendiri oleh pemerintah agar dapat memberikan perlindungan dan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Staatsblad (Stbl) No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoli Pemerintah dan tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat), selanjutnya setiap tanggal 1 April diperingati sebagai hari ulang tahun Pegadaian.

Pada masa pendudukan Jepang, gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang terletak di Jalan Kramat Raya 162 dijadikan tempat tawanan perang dan Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dipindahkan ke Jalan Kramat Raya 132. Tidak banyak perubahan yang terjadi pada masa pemerintahan Jepang, baik dari sisi kebijakan maupun Struktur Organisasi Jawatan Pegadaian. Jawatan Pegadaian dalam Bahasa Jepang disebut ‘Sitji Eigeikyuku’, Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang bernama Ohno-San dengan wakilnya orang pribumi yang bernama M. Saubari.


(28)

commit to user

15 b) Era Kemerdekaan

Pada masa awal pemerintahan Republik Indonesia, Kantor Jawatan Pegadaian sempat pindah ke Karang Anyar (Kebumen) karena situasi perang yang kian terus memanas.

Agresi militer Belanda yang kedua memaksa Kantor Jawatan Pegadaian dipindah lagi ke Magelang. Selanjutnya, pasca perang kemerdekaan Kantor Jawatan Pegadaian kembali lagi ke Jakarta dan Pegadaian kembali dikelola oleh Pemerintah Republik Indonesia. Dalam masa ini Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian berdasarkan PP.No.7/1969 menjadi Perusahaan Jawatan (PERJAN), selanjutnya berdasarkan PP.No.10/1990 (yang diperbaharui dengan PP.No.103/2000) berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (PERUM) hingga sekarang.

Kini usia Pegadaian telah lebih dari seratus tahun, manfaat semakin dirasakan oleh masyarakat, meskipun perusahaan membawa misi public service obligation, ternyata perusahaan masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam bentuk pajak dan bagi keuntungan kepada Pemerintah, disaat mayoritas lembaga keuangan lainnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.

Pegadaian adalah sebuah BUMN di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. Jajaran direksi Pegadaian saat ini adalah Direktur Utama


(29)

commit to user

16

Suwhono, Direktur Keuangan Budiyanto, Direktur Pengembangan Usaha Wasis Djuhar, Direktur Operasi Moch. Edy Prayitno, dan Direktur Umum dan SDM Sumanto Hadi. (sumber:arsip Perum Pegadaian.2010)

2. Profil Direksi Perum Pegadaian (dari kiri ke kanan) :

Berikut ini adalah profil Direksi Perum Pegadaian periode tahun 20011 s.d sekarang, dilihat dari asal-usul, sejarah pendidikan dan pengalaman kerja:

Gambar 1.1

(Jajaran direksi Perum Pegadaian Periode Tahun 2011 s.d Sekarang.)

a) MOCH. EDY PRAYITNO Sebagai Direktur Operasi.

Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen diraih tahun 1986 dari Universitas Muhammadiyah Malang, dan gelar MBA diperoleh dari Pusar Pengembangan Manajemen dan Teknologi Terapan (PPMTT) Malang pada tahun 1992. Tahun 2006 meraih gelar


(30)

commit to user

17

Magister Hukum dari Universitas Narotama, Surabaya. Mulai bekerja di Pegadaian tahun 1981. Karir pertamanya dimulai sebagai Pemeriksa Pembantu di Kantor Daerah X Malang pada tahun 1990-1991. Kemudian tahun 1991-1994 menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi dan Pemasaran di Kantor Daerah Malang. Pada Tahun 1994-1997 menjabat sebagai Kepala Seksi Bina Jasa Subdit Operasi dan Pemasaran. Tahun 1997-1998 sebagai Inspektur Daerah di Kantor Daerah III Jakarta. Tahun 1998-1999 sebagai Kepala Kantor Daerah di Kantor Daerah XIII Balikpapan. Tahun 1999-2001 menjadi Kasubdit Operasi dan Pemasaran. Tahun 2001-2003 menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah pada Kantor Daerah III Jakarta. Tahun 2004-2008 menjabat sebagai Pemimpin Wilayah pada Kantor Wilayah Surabaya. dan pada 29 Februari-5 Mei 2008 menjabat sebagai Pemimpin Wilayah pada Kantor Wilayah Semarang. Puncak karirnya di Pegadaian yaitu pada tanggal 6 Mei 2008 diangkat sebagai Direktur Operasi Perum Pegadaian.

b) BUDIYANTO

Sebagai Direktur Keuangan.

Lulus Sarjana Ekonomi dari Jurusan Ekonomi Perusahaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada Tahun 1983, dan meraih gelar Magister Manajemen (MM) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Tahun 1994. Mulai bekerja di


(31)

commit to user

18

Pegadaian tahun 1984. Karirnya diawali pada tahun 1988-1991 sebagai Pemeriksa di Kantor Daerah VI Semarang. Pada Tahun 1991-1993 sebagai Kepala Seksi Keuangan di Kantor Daerah VI Semarang. Kemudian menjabat sebagai Kepala Seksi Evaluasi dan Statistik pada Sub Direktorat Operasi dan Pemasaran pada Tahun 1994. Kemudian tahun 1994-1995 sebagai Kepala Seksi Investasi dan PErmodalan pada Sub Direktorat Anggaran dan Permodalan. Menjabat sebagai Kasubdit Anggaran dan Permodalan pada Tahun 1995-2001. Pada Tahun 2001 mencapai jabatan puncaknya sebagai Direktur Keuangan untuk pertama kalinya, dan sejak tanggal 6 Mei 2008 untuk kedua kalinya ditunjuk sebagai Direktur Keuangan Perum Pegadaian.

c) SUWHONO

Sebagai Direktur Utama.

Lahir di Sragen tanggal 4 Maret 1955. Menyelesaikan Studi Strata Satu di Universitas Diponegoro pada Tahun 1980. Sebelum Menjabat sebagai Direktur Utama Perum Pegadaian, karirnya dimulai di Bank Bumi Daya sejak tahun 1981-2000, lalu pada tahun 2000-2009 di Bank Mandiri yang merupakan bank hasil merger empat buah Bank BUMN termasuk Bank Bumi Daya. Pada Tahun 2005-2009 menjabat sebagai Komisaris PT. Mandiri Sekuritas, dan pada tahun 2009 itu juga Beliau dipercaya oleh pemerintah untuk mengemban tugas sebagai


(32)

commit to user

19

Direktur Keuangan PT. Pelindo I Medan sampai dengan Februari 2011.

d) WASIS DJUHAR

Sebagai Direktur Pengembangan Usaha.

Pada Tahun 1983 meraih gelar Sarjana Pertanian dari Jurusan Sosial dan Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 1995 meraih Magister Manajemen (MM) dari Institut Pusat Pengembangan Manajemen (IPPM) Jakarta. Mulai bekerja di Pegadaian tahun 1984. Karir pertamanya sebagai Pemeriksa di Kantor Daerah Pemeriksa Kebumen pada tahun 1988-1990. Pada Tahun 1990-1991 menjabat sebagai pemeriksa di Kantor Daerah Pemeriksa Makasar, dan pada Tahun 1991-1993 menjadi Kepala Kantor Daerah V Makasar. Pada Tahun 1993-1995 menjabat sebagai Kepala Balai Diklat. Selanjutnya pada tahun 1995-1998 menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah VI Semarang. Tahun 1998 menjadi Kepala Subdit Penelitian dan Pengembangan Usaha. Pada tahun 1998-2002 menjadi Kepala Pusat Teknologi Informasi. Tahun 2002-2003 menjadi Jeneral Manajer Usaha Lain. Pada Tahun 2003-2008 menjadi Jeneral Manajer Usaha Syariah. Pada Tanggal 6 Mei 2008 mencapai puncak karir sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perum Pegadaian.


(33)

commit to user

20

e) SUMANTO HADI

Sebagai Direktur Umum dan SDM.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Magelang pada tahun 1986. Magister Manajemen (MM) dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada Tahun 1995. Mulai bekerja di Pegadaian pada tahun 1978. Karirnya dimulai sebagai Wakil Kepala Cabang Kelas I di Cabang Pegadaian makasar, dan menjadi Wakil Kepala Cabang Kelas I di Cabang Samarinda tahun 1992-1994. Setelah menyelesaikan kuliah S2, dari tahun 1995-1999 menjabat sebagai Kepala Seksi Pemasaran di Subdit Operasi dan Pemasaran. Pada tahun 1999-2001 menjadi Inspektur Daerah di Kantor Daerah II Padang. Selanjutnya pada Tahun 2001-2003 menjabat sebagai Kepala Kantor Daerah Medan. Tahun 2003-2005 menjabat sebagai Kepala Pusat Teknologi Informasi. Jabatan terakhir sebelum menjadi Direksi adalah sebagai Jeneral Manajer SDM tahun 2005-2008. Sejak tanggal 6 Mei 2008 menjabat sebagai Direktur Umum dan SDM Perum Pegadaian.(sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)

B. Visi dan Misi

Sejalan dengan Perkembangan lingkungan masa depan, Pimpinan dan seluruh staf Pegadaian bertekat mewujutkan komitmen yang tertuang dalam Visi yaitu, Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “Champion” dalam


(34)

commit to user

21

pembiayaan Mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah.

Pegadaian tetap berjuang untuk menunaikan Misi, yakni :

· Membantu Program Pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya golongan menengah ke bawah denan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman kepada usaha mikro dan kecil.

· Memberikan manfaaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola.

· Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

(sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)

C. Budaya Perusahaan

Untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi perusahaan, maka ditetapkan Budaya Perusahaan yang harus dipelajari, dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh seluruh insan Pegadaian. Budaya Perusahaaan diilhami oleh jiwa si Intan yang bersikap dalam bentuk me-NOW-kan pelanggan dan diimplementasikan melalui semboyan 141.

Makna yang terkandung dalam maskot SI INTAN adalah Kepala berbentuk berlian maksutnya adalah Pegadaian mengenal batu intan sudah puluhan tahun, Intan tidak lebih dari sebuah bongkahan batu yang diciptakan alam dalam suatu proses beratus tahun lamanya. Kekerasannya menjadikan dia tidak dapat tergores dari benda lain. Tetapi dia juga dapat dibentuk menjadi batu yang sangat cemerlang (brilliant). Dengan


(35)

commit to user

22

kecemerlangan itulah kemudian dia disebut berlian.

Karakteristik batu intan itu diharapkan terdapat juga pada setiap insan Pegadaian. Sikap tubuh dengan tangan terbuka dan tersenyum memberi makna sikap seorang pelayan yang selalu siap memberikan pelayanan prima kepada siapa saja. Rompi warna hijau bermakna memberi keteduhan sebagai insan Pegadaian. Jiwa si Intan dapat dijelaskan sebagai berikut:

· Inovatif : - Berinisiatif, kreatif dan produktif - Berorientasi pada solusi

· Nilai Moral Tinggi : - Taat Beribadah

- Jujur dan berfikir positif

· Terampil : - Kompeten di bidangnya - Selalu mengembangkan diri

· Adi Layanan : - Peka dan cepat tanggap - Empatik, santun dan ramah

· Nuansa Citra : - Memiliki sense of belonging - Peduli nama baik perusahaan

1. Aktualisasi si “INTAN”.

Untuk mengaktualisasikan si “INTAN” menjadi sumber nilai perilaku seluruh jajaran perusahaan, perlu dikembangkan budaya kerja sebagai berikut:

a. Kaitan antara si “INTAN” dengan pelanggan.


(36)

commit to user

23

kunci keberhasilan pelayanan pegadaian yang tercermin dalam program Pelanggan Now. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, pelayanan prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama dimanapun berada, apapun tugas dan jabatannya.

b. Kaitan antara si “INTAN” dengan rekan kerja.

Dinyatakan dalam suatu tema keberhasilan perusahaan tercipta dari sinergi dan kerjasama yang solid. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa kerjasama tim dan jaringan kerja yang kompak akan menciptakan keberhasilan perusahaan.

c. Kaitan antara si “INTAN” dengan atasan-bawahan.

Dinyatakan dalam suatu tema bahwa atasan merupakan teladan bagi bawahan untuk menciptakan integritas dan harmonisasi di lingkungan kerja. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa setiap atasan harus matang dalam berfikir dan bertindak dewasa serta memiliki visi strategis.

d. Kaitan antara si “INTAN” dengan bawahan-atasan.

Dinyatakan dalam suatau tema bahwa bawahan haruslah loyal dan berintegritas serta berdedikasi tinggi untuk mencapai prestasi kerja. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa sebagai pegawai harus disiplin, peka dan tanggap terhadap pelaksanaaan tugas.


(37)

commit to user

24

e. Kaitan antara si “INTAN” dengan aset perusahaan.

Dinyatakan suatu tema bahwa penggunaan aset secara efektif dan efisien akan meningkatkan produktifitas perusahaan. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa aset perusahaan adalah alat usaha yang harus dijaga dan dioprasikan secara efisien.

f. Kaitan antara si “INTAN” dengan mitra kerja (rekan).

Dinyatakan dalam suatu tema bahwa kualitas mitra kerja merupakan kriteria utama untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam pengadaan barang dan jasa. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa rekan adalah mitra kerja yang ikut mendukung keberhasilan perusahaan.

g. Kaitan antara si “INTAN” dengan pesaing.

Dinyatakan dalam suatu tema bahwa pesaing adalah mitra dan pemacu semangat bersaing secara sehat untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk melaksanakan tema tersebut dikembangkan suatu budaya kerja, bahwa kami harus memimpin dalam persaingan dan menjadikan pesaing sebagai motivator keberhasilan.

h. Kaitan antara si “INTAN” dengan pemilik atau shareholder. Dinyatakan dalam suatu tema : bahwa kami harus memberikan keuntungan yang optimal kepada pemilik atau shareholder. (sumber:arsip Perum Pegadaian 2010)


(38)

commit to user

25

2. Arti semboyan 141

Agar pelaksanaaan si Intan mampu membangkitkan semangat dan

menjiwai seluruh gerak langkah insane pegadaian, maka

diimplementasikan dalam semboyan 141 yang diambil dari sejarah berdirinya pegadaian tanggal 1 April 2011.

Arti semboyan 141 adalah nomor satu di Jasa Gadai, dalam 4 tahun mendatang akan menjadi nomor satu di industry pembiayaan Mikro dan Kecil.

a. “1” (depan)

artinya Orientasi pada sikap menomorsatukan pelanggan yaitu Orientasi pada kepuasan pelanggan menjadi arah seluruh jajaran perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis yang terwujud dalam pelaksanaan program pelanggan NOW.

b. “4” (tengah)

artinya Tekad dalam pelayanan untuk melaksanakan orientasi sikap menomor satukan pelanggan yang diaktualisasikan melalui:

· Senyum, mencerminkan keramahan

· Salam, mencerminkan keikhlasan

· Sapa, mencerminkan keakraban


(39)

commit to user

26 c. “1” (belakang)

artinya Hasil berupa kebersamaan dalam kepuasan para pemangku kepentingan.(sumbe:arsip Perum Pegadaian 2010)

D. Tujuan Perusahaan

Iklim dan pesaing usaha yang bergerak dinamis, kemajuan dan penerapan teknologi pada kehidupan sehari-hari tidak dapat dibendung, kondisi masyarakat yang semakin cerdas dan kritis, serta banyaknya pilihan produk yang tersedia dipasar, mengharuskan Pegadaian memposisi kembali tujuan yang selama ini ingin dicapainya. Melihat kondisi tersebut di atas maka Pegadaian harus menjadi lebaga keuangan modern yang menyediakan segala macam jenis produk-produk pembiayaan skala mikro, kecil dan menengah yang dibutuhkan masyarakat.

Tujuan tersebut yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memupuk keuntungan melalui pemberian pinjaman skala mikro, kecil dan menengah serta melaksanakan usaha lainnya berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan tujuan tersebut, Pegadaian menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai berikut:

- Pemberian pinjaman atas dasar hokum gadai.

- Pemberian pinjaman atas dasar hokum yang menerapkan prinsi-prinsio fidusia.

- Menjalankan usaha lainnya yang menunjang terwujudnya misi dan visi perusahaan.


(40)

commit to user

27

E. Makna dan Arti Logo Perum Pegadaian

Logo adalah ciri dari suatu perusahaan. Logo merupakan symbol yang membedaka suatu perusahaan dari perusahaan lain dan mempunyai tujuan yang berfungsi mencapai visi dan misi perusahaan. Perum Pegadaian memiliki logo yang memilik makna dan arti sebagai berikut:

1. Bagian-bagian logo.

Apabila dijabarkan tiap bagian logo terdapat 4 bagian yaitu:

· Pohon Rindang Warna Hijau

· Timbangan Warna Hitam

· Huruf Logo “Pegadaian”

· Moto “Mengatasi Masalah tanpa Masalah”

2. Makna dan arti.

Logo Perum Pegadaian memiliki makna dan arti dari tiap-tiap bagian yaitu:

· Pohon Rindang Warna Hijau

- Melindungi Masyarakat - Membantu Masyarakat

- Senantiasa Tumbuh dan berkembang - Warna Hujau = Keteduan


(41)

commit to user

28

· Timbangan Warna Hitam

- Keseimbangan dalam pelayanan - Keterbukaan dalam pelayanan - Kejujuran dalam pelayanan

· Huruf Logo “Pegadaian”

- Bentuk Huruf Bermakan Sederhana, Kepraktisan dan Kemudahan

- Huruf Miring (Italic) Bermakna Dinamis dan Terus Bergerak Maju - Huruf Tebal (Bold) Bermakna

Keteguhan dan Kekokohan

F. Motto

Motto Perusahaan ini adalah “Mengatasi Masalah tanpa Masalah” yang mempunyai maksud Perum Pegadaian mampu membantu masyarakat ataupun nasabah dalam memecahkan masalah keuangan dan tentunya tanpa menimbulkan masalah baru.

“Mangatasi Masalah tanpa Masalah”. Artinya:

- Merupakan Credo atau keyakinan bahwa setiap pelanggan mempunyai masalah yang dapat diatasi oleh Pegadaian.

- Merupakan Etika kerja bagi Aparat Pegadaian untuk membantu pelanggan dalam mengatasi masalah.


(42)

commit to user

29

- Menegadakan kepada masyarakat bahwa Pegadaian tidak menuntut persyaratan dan prosedur yang berbelit yang dapat menambah masalah baru.

G.

Bisnis Inti

Berikut ini adalah produk-produk Perum Pegadaian yang terdapat di pusat, wilayah, cabang dan unit:

- KCA (Kredit Cepat Aman)

KCA adalah layanan kredit berdasarkan hukum gadai dengan pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. (Jaminan)nya berupa barang bergerak, baik barang perhiasan (emas) dan (berlian). peralatan [elektronik], kendaraan maupun alat rumah tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan pengembaliannya dilakukan dengan membayar uang pinjaman dan sewa modalnya.

- Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)

Layanan ini ditujukan kepada pengusaha mikro dan kecil sebagai alternatif pemenuhan modal usaha dengan penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Kredit Kreasi merupakan modifikasi dari produk lama yang sebelumnya dikenal dengan nama Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian. Agunan yang diterima saat ini adalah BPKB kendaraan bermotor (mobil atau sepeda motor).

- Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)

Merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro-kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran.

- Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga)

Merupakan pemberian pinjaman kepada ibu-ibu kelompok usaha rumah tangga sangat mikro yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui


(43)

commit to user

30

angsuran. adapun kredit ini hanya dikenakan bunga 0,9 % per bulan tanpa menggunakan agunan hal ini semata-mata dilakukan Pegadaian untuk membantu kegiatan UKM di INDONESIA

- Kremada (Kredit Perumahan Swadaya)

Merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk membangun atau memperbaiki rumah dengan pengembalian secara angsuran. Pendanaan ini merupakan kerja sama dengan Menteri Perumahan Rakyat.

- KTJG (Kredit Tunda Jual Gabah)

Diberikan kepada para petani dengan jaminan gabah kering giling. Layanan kredit ini ditujukan untuk membantu para petani pasca panen agar terhindar dari tekanan akibat fluktuasi harga pada saat panen dan permainan harga para tengkulak.

- Investa (Gadai Efek)

Gadai Efek merupakan pemberian pinjaman kepada masyarakat dengan agunan berupa saham dengan sistem gadai.

- Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman) Adalah produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan Western Union.

- Kagum (Kredit Serba Guna untuk Umum)

Merupakan layanan kredit yang ditujukan bagi pegawai berpenghasilan tetap.

- Jasa Taksiran dan Jasa Titipan

Jasa Taksiran adalah pemberian pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengetahui seberapa besar nilai sesungguhnya dari barang yang dimiliki seperti emas, berlian, batu permata dan lain-lain. Jasa Titipan adalah pelayanan kepada masyarakat yang ingin menitipkan barang-barang atau surat berharga yang dimiliki terutama bagi orang-orang yang akan pergi meninggalkan rumah dalam waktu lama, misalnya menunaikan ibadah haji, pergi keluar kota atau mahasiswa yang sedang berlibur.


(44)

commit to user

31 - Rahn (Gadai Syariah)

Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah dengan mengacu pada sistem administrasi modern.

- Arrum (Ar-Rahn untuk Usaha Mikro Kecil)

Adalah produk dengan konstruksi penjaminan fidusia untuk pengusaha mukro-kecil dengan prinsip syariah.

- Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) Adalah penjualan logam mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat yang berminat untuk berinvestasi pada emas secara tunai dan angsuran. Emas yang telah dibeli dari produk Mulia ini dapat diperjualbelikan kembali di Bursa Mulia apabila di kemudian hari membutuhkan uang dalam waktu yang singkat.(seumber:arsip Perum Pegadaian.2011)

H. Bisnis Lain

Perum Pegadaian mempunyai jenis pruduk lain seperti properti dan lelang. Keterangannya adalah:

- Properti

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan assetnya yang kurang produktif, Pegadaian membangun gedung untuk disewakan, baik dengan cara pembiayaan sendiri maupun bekerja sama dengan pihak ketiga dengan Sistem Bangun-Kelola-Alih atau Build-Operate-Transfer (BOT) dan Kerja Sama Operasi (KSO).

- Jasa Lelang

Perum Pegadaian memiliki satu anak perusahaan PT Balai Lelang Artha Gasia dengan komposisi kepemilikan saham 99,99% (Perum Pegadaian) dan 0,01% (Deddy Kusdedi). PT Balai Lelang Artha Gasia bergerak dibidang jasa lelang dengan maksud menyelenggarakan penjualan di muka umum secara lelang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(sember:arsip Perum Pegadaian.2011)


(45)

commit to user

32

I. Penghargaan / Award

Perum Pegadaian telah menerima beberapa award / penghargaan atas beberapa prestasinya :

BUMN Terbaik Jasa Keuangan I

Finalis Bubu Awards (sumber:arsip Perum Pegadaian.2011)

J. Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan struktur organisasi yang ada di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang:

Pemimpin Wilayah Utama

Humas dan Hukum Inspektorat Wilayah Utama Ahli Taksir

Teknologi Informasi Pembinaan Usaha Kecil dan Koprasi

Manajemen Resiko

Bagian Operasi dan Pengembangan Bagian Logistik Bagian Keuangan Kantor Cabang

Bagian Sumber Daya Manusia Kantor Cabang Pegadaian Syariah


(46)

commit to user

33

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Gambaran Umum

Kegiatan Kuliah Kerja Media yang berlangsung selama 2 bulan, dimulai pada tanggal 7 Februari 2011 s.d 7 April 2011 di bagian Humas, dirasakan penulis sangat mendapatkan banyak pengalaman didalam dunia kerja.

Penulis tidak hanya ditempatkan dibagian humas saja. Dalam pelaksanaannya penulis ditempatkan dibagian Humas, Sekertaris termasuk operator, dan Logistik. Setiap minggu secara bergantian dengan teman sesama magang, penulis diberi kesempatan untuk mempelajari setiap pekerjaan dibagian Humas, Sekertaris, dan Logistik.

Alasan humas Perum Pegadaian memberi penulis kesempatan untuk mempelajari juga bagian sekertaris dan logistik karena sekertaris dan logisik merupakan bagian yang paling berkaitan dengan humas dalam hampir setiap pekerjaan.

Pada bagian sekertaris penulis tidak hanya dapat mempelajari tentang pekerjaan sekertaris saja karena di bagian sekertaris terdapat Operator. Penulis dapat mempelajari bagaimana menjadi operator yang selalu berhubungan dengan komunikasi internal dan eksernal Perum Pegadaian.

Pada bagian logistik tentu berkaitan dengan administrasi perkantoran. Penulis dapat mempelajari bagaimana ekspedisi surat menyurat.

Berikut kegiatan yang penulis pelajari selama melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang:


(47)

commit to user

34

B. Kegiatan Magang

1. Minggu ke satu periode 7 Februari 2011 s.d 11 Februari 2011

Penulis ditempatkan dibagian sekertaris. Penulis diperkenalkan dengan selurh divisi Kantor Wilayah Utama Pegadaian, sebagai bentuk kerja sama team selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media. Penulis mempelajari bagaimana berpenampilan, berperilaku, berbicara yang baik sebagai seorang sekertaris.

Penulis juga diberi kesempatan untuk berperan sebagai operator. Penulis diperbolehkan menerima dan menyambungkan telephone ke internal dan eksternal perusahaan

a) Kesulitan yang dihadapi

Penulis masih agak canggung ketika menghadapi pejabat perusahaan dan menerima atau menyambungkan telephone.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis banyak bertanya dan meminta saran kepada sekertaris dan operator ketika merasa kesulitan atau tidak paham.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Setelah seminggu mempelajari dan berperan aktif sebagai sekertaris dan operator, penulis sudah bisa tenang dan sigap dalam menghadapi pejabat perusahaan dan juga sudah lancar dalam menerima atau menyambungkan telephone ke internal atau eksternal perusahaan.


(48)

commit to user

35

2. Minggu ke dua periode 14 Februari 2011 s.d 18 Februari 2011

Penulis masih ditempatkan dibagian sekertaris pada hari senin dan selasa dan rabu sampai jumat penulis ditempatkan dibagian humas. Pada bagian sekertaris tugas penulis sama dengan minggu pertama. Perbedaannya saat minggu kedua, tengah berlangsung test wawancara penerimaan pegawai outsourching Perum Pegadaian dan dihadiri oleh Bapak Sumanto Hadi selaku Direktur Umum dan SDM Perum Pegadaian. Penulis diajari bagaimana menjamu seperti peran sekertaris ketika Bapak Direktur dan Bapak Pimpinan Wilayah sedang istirahat jeda menguji test. Dibagian humas penulis mempelajari bagaimana mengarsip dokumen-dokumen perusahaan.

a) Kesulitan yang dihadapi

Kurang paham cara mengarsip sesuai dengan standar perusahaan karena penulis masih baru jadi belum terbiasa.

b) Cara mengatasi kesulitan

Menanyakan dan mempelajari kepada humas bagaimana mengarsip dengan baik. Sehingga berkas dapat tertata rapi ketika pengarsipan telah selesai.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Setelah seminggu mempelajari dan berperan dibagian sekertaris dan humas, penulis mendapatkan ilmu yang berhubungan dengan tata cara menjamu kepada pejabat dan kegiatan menulis humas.


(49)

commit to user

36

3. Minggu ke tiga periode 21 Februari 2011 s.d 25 Februari 2011

Pada minggu ketiga penulis ditempatkan di bagian humas. Penulis diberi kesempatan mengikuti kegiatan tourney humas Perum Pegadian untuk Pengarahan Program CSR di SMK Abdi Negara Magelang. Program kerjasama CSR (Corporate Social Responsibility) adalah program praktek kerja lapangan kerjasama Perum Pegadaian dengan SMK maupun Universitas untuk siswa-siswi dan mahasiswa-mahasiswi tingkat akhir.

Kunjungan mengenai program CSR diwakili oleh Humas Madya dan Humas Muda Perum Pegadaian yang akan memberi sosialisasi kepada seluruh siswa-siswi jurusan Akutansi.

Presentasi dari Humas Madya Bp. Sargiyono mengawali acara pada kunjungan tersebut. Presentasi yang disuguhkan berisi tentang Sejarah Perum Pegadaian, dimana beliau menjelaskan awal mula Perum Pegadaian berdiri sampai sekarang, apa saja visi misi, tujuan, slogan, dan bagaimana pelayanan Perum Pegadaian kepada nasabah.

Setelah penjelasan yang umum mengenai Perum Pegadaian. Bp. Sargiyono menjelaskan ketika siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang memulai program magang CSR mereka harus sigap. Perum Pegadaian didalam memberi Pelayanan kepada nasabah berprinsip dalam waktu 15 menit pinjaman dapat cair karena sebagai efisiensi waktu kepada nasabah. Maksut dari 15 menit harus cair adalah


(50)

commit to user

37

nasabah akan merasa nyaman ketika menggadaikan barang dan staff operasional bisa dapat cepat melayani nasabah lain yang akan menggadaikan.

Kemudian beliau memberi tahu apa saja syarat untuk mengikuti praktek kerja program CSR, yang pertama menggadaikan terlebih dahulu barang berharga atau barang bergerak mereka kemudian kwitansinya disimpan untuk dijadikan bukti pernah menggadaikan, barang yang digadaikan tersebut bisa langsung diambil hari itu juga. Maksut dari alasan mereka harus mencoba menggadaikan adalah mereka dapat merasakan sebagai nasabah yang dilayani. Sehingga ketika nanti mereka melayani akan mengetahui yang dirasakan nasabah.

Syarat selanjutnya ketika sudah diterima magang CSR adalah bersih hati, jujur, niat bekerja, dan tanggung jawab. Disiplin Pegadaian diterangkan pada kecakapan, ketelitian, dan kejujuran. Penilaian yang paling penting dari kegiatan tersebut adalah budipekerti.


(51)

commit to user

38

Gambar 3.1

(Presentasi oleh Bp. Sargiyono kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang.)

Presentasi selanjutnya diberikan oleh Humas Muda, Bp. Ambardi. Beliau lebih mempresentasikan Pegadaiana dan Progaram Magang CSR secara khusus.

Perum Pegadaian adalah Jasa Keuangan non Bank yang berkaitan langsung oleh siklus dan asuransi yang dibawahi langsung oleh BUMN. Tugas yaitu meningkatkan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Untuk itu demi menciptakan generasi penerus yang lebih handal, Pegadaian memenrikan kesempatan kepada siswa-siswi mengikuti magang CSR selama 6 bulan.

Penempatan magang kanwil, cabang, atau unit dapat disesuaikan dengan tempat tinggal siswa agar tidak memerlukan banyak biaya untuk kepentingan magang. Siswa menerima gaji berupa uang sejumlah Rp 40.000,- per hari apabila melaksanakan magang di daerah Semarang dan


(52)

commit to user

39

sekitarnya, namun apabila melaksanakan magang diluar wilayah Semarang sekitar Jateng atau DIY siswa menerima gaji sejumlah Rp 35.000,-.

Gambar 3.2

(Presentasi oleh Bp. Ambardi kepada siswa-siswi SMK Abdi Negara Magelang.)

Setelah Presentasi didepan siswa-siswi kemudian Bp. Sargiyono dan Bp. Ambardi berpamitan dan memberi bingkisan kepada Sekolah sebagai tanda terimaksih atas terjalinnya kerjasama Perum Pegadaian dengan SMK Abdi Negara Magelang melalui program magang CSR diwakili oleh Kepala Sekolah.


(53)

commit to user

40

Gambar 3.3

(Penyerahan bingkisan Perum Pegadaian diwakili Bp. Sargiyono sebagai Humas Madya dan Kepala Sekolah SMK Abdi Negara Magelag.)

a) Kesulitan yang dihadapi

Presentasi yang monolog membuat siswa yang mendengarkan presentasi merasa bosan dan kurang interest. Tidak adanya guru pendamping ketika presentasi membuat kelas kurang dekat antara presentator dan siswa.

Keterbatasan waktu juga menjadi penghambat tersampainya seluruh penyampaian presentasi.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis memberi saran untu membuat visualisasi seperti power point atau video mengenai Perum Pegadaian ketika presentasi. Visualisasi akan membuat siswa menjadi fokus dan tertarik untuk memperhatikan. Membuat gimmick yang berhadiah juga menjadi penyemangat tersendiri ketika presentasi berlangsung. Perlunya kekompakan team antara humas madya dan humas muda ketika presentasi.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis mendapatkan ilmu bagaimana humas berkomunikasi langsung dengan eksternal perusahaan.


(54)

commit to user

41

Penulis ditempatkan dibagian sekertaris. Tugas yang penulis kerjakan hampir sama dengan minggu-minggu sebelumnya di sekertaris. Perbedaannya kali ini penulis mendapat tugas mendistribusikan surat-surat ke Pimpinan Wilayah dan mengirim faximile.

a) Kesulitan yang dihadapi

Tidak banyak kendala yang penulis hadapi pada minggu keemapat. Ketelitian dan fokus harus tetap terjaga oleh penulis.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis selalu berusaha berkomunikasi dengan sekertaris dan operator mengenai bagaimana seorang sekertaris dan operator sesungguhnya dalam bekerja di Kanwil Pegadaian.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis sudah diperbolehkan berperan aktif membantu pekerjaan sekertaris dan operator.

5. Minggu ke lima periode 7 Maret 2011 s.d 11 Maret 2011

Pada minggu ke lima penulis ditempatkan dibagian humas. Sebelumnya selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, setiap hari jumat pagi penulis dan semua pejabat pgawai Perum Pegadaian di wajibkan mengikuti senam.

Senam pagi rutin yang diadakan setiap hari jumat di Lapangan Tenis Perum Pegadaian. Dilaksanakan mulai pukul 06.30 s.d 07.30 WIB. Instruktur senam yang diundang adalah orang yang berprofesi


(55)

commit to user

42

sebagai pelatih senam. Diharapkan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dapat berolahraga sehingga menyegakan tenaga dan pikiran selama seminggu bekerja. Dikantin juga telah disiapkan minuman seperti kanacang ijo dan koktail yang diberikan Perusahaan untuk peserta senam agar merasa segar setelah malaksanakan senam.

Tetapi pada pukul 08.00 WIB semua pegawai, atasan, dan peserta senam harus siap untuk kembali bekerja sesuai dengan peraturan. Selain itu senam jumat pagi rutin tersebut dapat mendekatkan interaksi internal pegawai yang berlainan divisi. Bertujuan juga untuk mendekatakan kinerja pegawai agar selalu berjalan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan Perum Pegadaian.

a) Kesulitan yang dihadapi

Ketika melaksanakan senam pagi setiap hari jumat adalah kurangnya kesadaran mengikuti kegiatan tersebut, dikarenakan beberapa hal atau kepentingan masing-masing individu yang menjadi berhalangan ikut senam.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis memberi saran kepada humas untuk mewajibkan kepada seluruh pemimpin, staff atau pegawai, dan praktek kerja mengikuti senam dengan membuat absensi, apabila tidak mengikuti akan dikenakan sanksi absen merah di jurnal jam kerja.


(56)

commit to user

43

Selain itu Pemimpin Puncak harus ikut berperan dengan selalu mengikuti senam wajib tersebut agar pegawai akan merasa sungkan apabila tidak mengikuti senam wajib.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis merasa segar setelah senam berasama. Penulis menjadi bersemangat bekerja kembali. Penulis dapat berinteraksi langsung dengan pejabat pegawai Kanwil Perum Pegadaian.

6. Minggu ke enam periode 14 Maret 2011 s.d 18 Maret 2011

Pada minggu ke enam penulis ditempatkan dibagian logistik. Penulis berperan dalam kegiatan ekspedisi surat-menyurat dan perlengkapan kantor. Surat-surat yang akan dikirim atau diterima prosesnya harus melalui bagian logistik terlebih dahulu, kemudian dipilah-pilah sesuai alamat dan dicatat sebagai bukti pengiriman surat. a) Kesulitan yang dihadapi

Penulis harus teliti ketika mencatat surat-surat yang akan dikirim. Semua surat yang akan dikirim sesuai tujuan diperiksa kembali apakah sudah lengkap terdapat perihal, nomer surat, dan alamat.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis bekerja secara team sehingga ketelitian lebih terjamin. Penulis tetap teliti dan fokus ketika bekerja.


(57)

commit to user

44

Penulis tahu bagaimana ekspedisi pengiriman surat di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang.

7. Minggu ke tujuh periode 21 Maret 2011 s.d 25 Maret 2011

Penulis ditempatkan dibagian humas. Penulis mengerjakan pekerjaan humas mengenai kliping berita. Kliping berita merupakan kegiatan rutin yang dijalankan oleh staff humas. Mencari dan membaca berita-berita yang berhubungan dengan Perum Pegadaian melalui surat kabar harian nasional maupun lokal. Berita-berita tersebut dikumpulkan, dianalisa dan dikelompokan menjadi kategori-kategori positif, negatif atau netral.

Langkah selanjutnya berita dikelompokan sesuai dengan tema yang yaitu berita umum, ekonomi, dan berita hukum. Evaluasi berita diadakan setiap minggu pada berita yang bersifat negatif. Hal ini dimaksutkan untuk melihat sejauh mana Perusahaan dapat mengatasi masalah dan mengambil tindakan. Cara umum biasanya dengan dapat mengundang pers lokal untuk mengklarifikasi berita tersebut. Sedangkan apabila berita tersebut dimuat disurat kabar Nasional, Perum Pegadaian akan mengirim Press Release pada surat kabar yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk menjaga citra perusahaan.

Penulis mengelompokan berita umum, ekonomi, dan berita hukum yang berkaitan dengan Perum Pegadaian atau berita keuangan. Surat kabar Suara Merdeka adalah bahan kliping yang penulis


(58)

commit to user

45

kerjakan. Hasil dari kliping tersebut nantinya akan menjadi dokumen diperpustakaan humas Perum Pegadaian.

a) Kesulitan yang dihadapi

Ketika penulis tidak menemukan berita yang berkaitan dengan Perum pegadaian.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis meneliti kembali pada berita terakhir yang diliput oleh media massa yang sudah dikliping. Dilihat dari berita termasuk berita positif atau berita negative. Apabila berita termasuk berita positif berarti posisi perusahaan masih digaris aman atau terkondisikan dengan baik namun apabila berita termasuk berita negaif perusahaan, humas harus segera mengkonsultasikan berita tersebut kepada pemimpin wilayah.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis dapat mengkliping berita sesuai dengan tema yang bersangkutan dan mengetahui berita teraktual.

8. Minggu ke delapan periode 28 Maret 2011 s.d 1 April 2011

Tanggal 1 April 2011, Perum Pegadaian genap berusia 110 tahun. Sebagai sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kinerja lembaga jasa keuangan mikro berbasis gadai dan fidusia ini diharapkan kian meningkat dari tahun ke tahun.


(59)

commit to user

46

Perayaan untuk mengenang usia Pegadaian memang layak dilaksanakan. Sehingga loyalitas Pegadaian terhadap Masyarakat dan Negara dapat dirasakan semua pihak.

Penulis dalam kegiatan upacara HUT Perum Pegadaian ke-110 pada tanggal 1 April 2011, dilibatkan sebagai pembawa nampan cindramata yang akan diberikan kepada Purna Tugas Perum Pegadaian sebagai wujud penghargaan jasa-jasa mereka selama bekerja dan mengabdi kepada Perum Pegadaian. Sebelumnya penulis mengikuti gladi bersih yang diadakan sehari sebelum menjelang acara. Tujuan penulis ditunjuk sebagai panitia acara adalah mewakili salah satu dari peserta praktek kerja dari UNS dan Undip, agar ikut mensukseskan acara terebut sebagai bentuk keterkaitan dengan Perum Pegadaian.

Setelah upacara berlangsung dilanjutkan dengan syukuran yang mengundang Direksi, Purna Tugas, Seluruh Pejabat dan Pegawai yang masih bekerja di Pegadaian, serta Wartawan Media.

Acara syukuran tersebut berlangsung dengan khitmad dan kekeluargaan. Rangkaian acara HUT Perum Pegadaian diakhir dengan wawancara langsung Pimpinan Wilayah dengan Wartawan-wartawan yang telah diundang maupun wartawan yang datang mencari berita mengenai HUT Perum Pegadaian.


(60)

commit to user

47

Ketika upacara tersebut berlangsung, bertepatan pada hari jumat pagi dan perusahaan lain yang tempatnya bersebelahan dengan Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang, sedang melaksanakan senam rutin jumat pagi dihalaman masing-masing. Acara pelaksanaan Upacara di Halaman Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang tersebut menjadi kurang khitmat karena ketika musik lagu Indonesia Raya diputar saat menaikan bendera Perum Pegadaian, suara sound Pegadaian kalah dengan musik disko untuk senam.

b) Cara mengatasi masalah

Penulis memeberi saran kepada humas mengenai persiapan yang harus dikoreksi lebih rinci dan matang oleh panitia upacara Perum Pegadaian. Sebelum kegiatan berlangsung, panitia melihat acara tersebut bertepatan pada kegiatan lain apa yang nanti bisa menghambat berlangsungnya acara.

Menginformasikan kegiatan kepada lingkungan sekitar kantor yang akan digunakan sebagai tempat berlangsungnya acara merupakan hal positif yang bermanfaat bagi semua pihak.

Pihak Perum Pegadaian akan khitmad melaksanakan upacara dan didukung oleh pengertian linkungan sekitar, sehingga tidak terjadi salah pengertian antar pihak. Dalam hal ini kita mengacu pada proses pengalihan Humas yang dirumuskan oleh Frank Jefkins, yang dengan jelas mengemukakan perlunya dijernihkan dulu


(61)

commit to user

48

berbagai masalah yang sedang dihadapi agar pelaksanaan kehumasan dapat berjalan dengan baik.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis ditempatkan sebagai pembawa nampan berisi cindera mata logam mulia kepada Purna Tugas yang diserahkan oleh Pinwil.

Berikut ini adalah Gambar ketika Berlangsung HUT ke-110 Perum Pegadaian di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang.

Gambar 2.1

(dari kiri ke kanan sekertrais,Pinwil,Ibu Pinwil,Humas Muda,dan Praktek Kerja)


(62)

commit to user

49

(Penyerahan logam mulia kepada purna tugas oleh Pimpinan Wilayah Perum Pegadaian XII Semarang.)

Gambar 2.3

(Peserta upacara HUT Perum Pegadaian ke-110 dihalaman Kanwilut XII Perum Pegadaian Semarang.)

9. Minggu ke sembilan periode 4 April 2011 s.d 7 April 2011

Mengikuti Acara Custemers Gathering pada tanggal 10 April 2011 di Argo Wisata Sondokoro Karanganyar, Jawa Tengah. Acara tersebut diikuti seluruh Pejabat Pegawai, Keluarga Pegawai, dan Praktek Kerja Perum Pegadaian se-Jateng dan DIY.

Penulis dalam hal ini ikut membantu sebelum persiapan acara, yaitu membuat daftar hadir rapat custemers gathering, mengirim surat undangan customers gathering ke pemeriksa Jateng dan DIY, membuat susunan panitia customers gathering yang ditunjuk dalam rapat, mengkonsultasikan ke manajer operasional mengenai penunjukan panitia acara, mendistribusikan surat tugas keseluruh


(63)

commit to user

50

panitia yang ditunjuk, mempersiapkan bingkisan hadiah dan kupon undian.

Penulis ditunjuk kembali sebagai Panitia pembagian kaos kepada keluarga Perum Pegaaian yang belum mendapatkan kaos, saat acara belangsung pada tanggal 10 April 2011.

Penulis yang sebenarnya sudah habis berlangsung pelaksanaan KKM dari tanggal 7 Februari 2011 s.d 7 April 2011, tetap ditunjuk sebagai panitia customers gathring dan penulis bersedia, sebagai bentuk interaksi positif untuk mendukung kesuksesan kegiatan.

Kegiatan tersebut mengundang bintang tamu wawin sebagai MC dan Penghibur. Dipanggung kegiatan yang berlangsung adalah hiburan lawak, nyanyian, dan pembagian doorprice menggunakan kupon.

a) Kesulitan yang dihadapi

Tempat berlangsungnya acara yang berada di Argo Wisata Sondokoro Karanganyar Solo, kurang diketahui tempatnya oleh banyak pegawai yang berada diluar solo. Ditambah denah yang dibuat kurang jelas oleh panitia menjadikan lama atau datang tidak tepat waktu ketika acara dimulai.

Susunan acara menjadi tidak rapi karena panitia sibuk dengan operasional dan kelengkapan acara. Sehingga alur kegiatan tidak bisa dilaksanakan secara bersama-sama dan tidak begitu akrab, acara tersebut menjadi lebih kepada acara santai antar keluarga.


(64)

commit to user

51

Rangkaian kapan acara dimulai, puncak acara, dan acara diakhiripun tidak jelas, hanya berpatokan pada kegiatan panggung yang dpandu oleh MC.

b) Cara mengatasi kesulitan

Penulis berperan sebagai panitia dengan bekerja kompak dengan team panitia.

c) Kemajuan yang telah dicapai

Penulis telah menyelesaikan Kuliah Kerja Media di Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang.

C. Relevansi Kuliah Kerja Media

Howard Bonham, Wakil Ketua Palang Merah Nasional Amerika Serikat , menyatakan, Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau orang dan perusahaan. (Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, 2007: 11-14). Melalui humas suatu kerjasama dengan relasi dapat terjalin dengan baik dan kepercayaan serta loyalitas nasabah akan menjadi kunci utama tercapainya visi, misi, dan tujuan perusahaan.

Kegiatan Humas yang dilakukan oleh penulis pada Kuliah Kerja Media di Kantor Wilayah Perum Pegadaian Semarang sama atau tidak jauh berbeda atau sesuai dengan teori yang penulis dapatkan dibangku perkuliahan, dimana Humas ini ruang lingkupnya sangat luas dan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan.


(65)

commit to user

52

D. Efektivitas Kinerja Humas Kanwil Pegadaian

Peran Humas sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Humas adalah ujung tombak suatu perusahaan sebagai sebuah jembatan sosial, penghubung antara perusahaan dengan masyarakat atau nasabah seperti ungkapan “Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pegertian.”(Frank Jefkins.1995.9).

Efektif merupakan kata dasar dari kata sifat efektivitas yang mengandung arti berhasil atau tepat guna. Definisi efektif atau efektivitas menurut Onong Uchjana Effendy:

“Efektif atau efektivitas adalah komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, dan waktu yang ditetapkan, serta jumlah personil yang ditentukan.” (Effendy, 1999: 14).

Efektivitas kerja Humas dalam suatu organisasi atau perusahaan dapat dilihat dari kemampuan dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Adapun fungsi Humas menurut Bertrand dalam buku Public Relations: Principle Problem, dikutip oleh Onong U. Effendy adalah:

1. It should be serve the publics interest (mengabdi kepada kepentingan umum).

2. Maintain good communications (memelihara komunikasi yang baik). 3. Stress good moral and manners (menitik beratkan kepada moral dan


(66)

commit to user

53

Dari uraian tersebut, dapat terlihat bahwa tugas Humas, yaitu dengan memberikan kesan positif di mata publiknya.

Humas Kanwil Pegadaian Semarang adalah ada didalam kesekretariatan kelembagaan, yaitu kelembagaan Humas Madya dan Humas Muda dibawah naungan Pimpinan Wilayah. Kesekretariatan Humas mempunyai fungsi melakukan penelahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan dan pengkajian dan pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Sedangkan tugas dari kelembagaan Humas Kanwil Pegadaian Semarang adalah melakukan penyiapan bahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan atau pengkajian dan pemberian pertimbangan, serta pelaksanaan pelayanan kehumasan dan keprotokolan.

Untuk urusan atau permasalahan keluar ( eksternal ), Humas Kanwil Pegadaian Semarang juga sangat mempunyai peranan penting. Dikarenakan Kanwil Pegadaian Semarang adalah perusahaan umum yang bergerak dibidang jasa. Ditambah lagi dengan kondisi perusahaan yang sedang mengalami tahap perkembangan, sesuai dengan Perkembangan lingkungan masa depan, Pimpinan dan seluruh staf Pegadaian bertekat mewujutkan komitmen yang tertuang dalam Visi yaitu, Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “Champion” dalam pembiayaan Mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah. Peranan Humas sangat dituntut untuk bisa lebih aktif dalam mencapai visi perusahaan.

Peran Humas juga dilaksanakan untuk menghadiri undangan-undangan dari rekan kerja perusahaan sampai mengadakan konferensi pers dengan media cetak dan media elektronik. Dengan begitu, banyak tugas-tugas dan fungsi yang


(1)

commit to user

53

Dari uraian tersebut, dapat terlihat bahwa tugas Humas, yaitu dengan memberikan kesan positif di mata publiknya.

Humas Kanwil Pegadaian Semarang adalah ada didalam kesekretariatan kelembagaan, yaitu kelembagaan Humas Madya dan Humas Muda dibawah naungan Pimpinan Wilayah. Kesekretariatan Humas mempunyai fungsi melakukan penelahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan dan pengkajian dan pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Sedangkan tugas dari kelembagaan Humas Kanwil Pegadaian Semarang adalah melakukan penyiapan bahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan atau pengkajian dan pemberian pertimbangan, serta pelaksanaan pelayanan kehumasan dan keprotokolan.

Untuk urusan atau permasalahan keluar ( eksternal ), Humas Kanwil Pegadaian Semarang juga sangat mempunyai peranan penting. Dikarenakan Kanwil Pegadaian Semarang adalah perusahaan umum yang bergerak dibidang jasa. Ditambah lagi dengan kondisi perusahaan yang sedang mengalami tahap perkembangan, sesuai dengan Perkembangan lingkungan masa depan, Pimpinan dan seluruh staf Pegadaian bertekat mewujutkan komitmen yang tertuang dalam Visi yaitu, Pada tahun 2013 Pegadaian menjadi “Champion” dalam pembiayaan Mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah ke bawah. Peranan Humas sangat dituntut untuk bisa lebih aktif dalam mencapai visi perusahaan.

Peran Humas juga dilaksanakan untuk menghadiri undangan-undangan dari rekan kerja perusahaan sampai mengadakan konferensi pers dengan media cetak dan media elektronik. Dengan begitu, banyak tugas-tugas dan fungsi yang


(2)

commit to user

54

dikerjakan oleh Humas Kanwil Pegadaian Semarang, namun penulis merasakan bahwa peranan kinerja Humas Kanwil Pegadaian Semarang belum benar-benar efektif.

Selama 2 bulan penulis melakukan Praktek Kuliah Kerja Media (KKM) di Kanwil Pegadaian Semarang, penulis merasakan bahwa Kinerja Divisi Humas Kanwil Pegadaian Semarang di Internal Perusahaan masih belum kompak (maksimal). Sebagai orang baru yang ikut serta membantu dalam pelaksanaan tugasnya, penulis sering merasa kebingungan dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Pasalnya, diantara staff Humas sendiri banyak yang kurang sependapat dalam pekerjaan. Jadi jika penulis meminta wawasan tentang tugas-tugas yang diberikan kepada Penulis, penulis menerima banyak pendapat yang berbeda. Sehingga tidak memaksimalkan kerja dari penulis.

Selain itu antara Staff Humas Kanwil Pegadaian Semarang satu dengan yang lain kurang menjalin komunikasi kerja dengan baik. Humas Madya sering meninggalkan ruangan untuk kepentingan yang kurang penting, semisal selain mengadakan tourney humas Madya lebih sering menghabiskan waktu dihalaman depan untuk sekedar bercengkrama dengan satpam, sehingga menyebabkan seringnya kerancuan dalam suatu hal ketika humas muda mengerjakan tugas sendiri diruangan. Melihat kurangnya efektifitas kinerja Humas Kanwi Pegadaian Semarang tersebut, sangat tidak konsern sekali dengan fungsi dan tugas yang sudah tercantum sebagai badan hukum dalam peraturan Kanwil Pegadaian Semarang, dimana Humas Kanwil Pegadaian adalah berbentuk kesekretariatan kelembagaan.


(3)

commit to user

55

Kurangnya efektifitas kinerja Humas Kanwil Pegadaian juga sangat berbeda dengan definisidefinisi tentang kehumasan pada umumnya, yang dimana bahwa seorang humas atau yang berkecimpung di bidang kehumasan harus mengutamakan komunikasi baik eksternal maupun internal. Divisi Humas Madya dan Humas Muda di Kanwil Pegadaian Semarang diharapkan untuk lebih bisa memupuk kekompakan dan kerjasama untuk lebih mengoptimalkan kinerja, sehingga dapat lebih siap untuk membangun kembali kesuksesan Perum Pegadaian sebagai lembaga BUMN milik Pemerintah.


(4)

commit to user

56 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis mengikuti praktek kerja lapangan di bagian Kantor Wilayah Utama XII Perum Pegadaian Semarang dan dari hasil laporan praktek kerja lapangan selama dua bulan penuh, penulis menyimpulkan hasil laporan penulisan praktek kerja lapangan ini sebagai berikut:

1) Hasil dari laporan praktek kerja di lapangan khususnya pada bagian

Humas, dapat diketahui dengan jelas yaitu ternyata tingkat disiplin kerja karyawan masih kurang baik. Karyawan terlalu santai dalam menghadapi pekerjaannya sehingga sering kali pekerjaan kurang dapat terselesaikan dalam satu hari.

2) Hasil dari pengamatan penulis yang mengikuti praktek kerja lapangan

dibagian Humas, ternyata untuk sarana dan prasarana kehumasan masih kurang memadai seperti perangkat telepon untuk fax yang tidak ada didivisi humas sehingga harus keruang sekertaris jika akan mengirim atau menerima faximile itupun harus mengantri jika mesin fax sedang dibutuhkan divisi lain untuk mengirim faximile atau sedang menerima kiriman fax dari luar karena mesin faximile sendiri di Kanwil hanya ada 1 yang aktif dan 1 lagi tidak dapat digunakan, Komputer yang terbatas jumlahnya, dan lain sebagainya. Sehingga karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan rnenjadi kurang efektif dan efisien.


(5)

commit to user

57

3) Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian Humas,

karyawan ternyata kurang mcnjalankan koordinasi pekerjaannya dengan baik. Hal ini disebabkan kurang harmonisnya komunikasi antar karyawan. Karena pada peranannya Humas Madya dan Humas Muda harus bekerja bersama-sama tanpa harus menitik beratkan pekerjaan kepada salah satunya.

B. Saran

Dari hasil penulisan laporan praktek kerja lapangan, dapat penulis ketahui dengan jelas kekurangan yang masih terjadi di bagian Humas Kanwil Pwgadaian Semarang dalam menunjang keberhasilan pekerjaan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis menyarankan sebagai berikut :

1) Sebaiknya pimpinan lebih tegas lagi dalam menerapkan gaya

komunikasinya kepada karyawan untuk memacu motivasi kerja karyawan yang lebih tinggi lagi. Seperti memantau ketepatan waktu dalam datang bekerja, hasil pekerjaan, dan efektivitas kerja staffnya sehingga tidak ada staff yang meninggalkan pekerjaan untuk urusan yang kurang penting.

2) Sarana dan prasarana yang harus disediakan lebih memadai sehingga

pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.

3) Jabatan setingkat manajer adalah pemimpin suatu divisi yang seharusnya

dapat memberi contoh positif dalam bekerja dan tidak selalu menyerahkan hasil-hasil pekerjaan baik pekerjaan lapangan maupun pekerjaan tertulis kepada bawahan.


(6)

commit to user

58

Saran yang penulis berikan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Surakarta Program DIII Komunikai Terapan adalah:

1) Lebih banyak memberi bimbingan praktek kepada mahasiswa karena DIII

sendiri adalah jurusan yang lebih codong ke praktik daripada teori.

2) Lebih mengoptimalkan informasi dimading atau di website KKM

mengenai informasi terbaru yang berkaitan dengan mahasiswa, seperti kapan batas akhir ujian, dekan terbaru, dan ketua prodi terbaru sehingga mahasiswa tidak selalu mendadak dalam mendapatkan informasi.

3) Memperbanyak ekstrakulikuler karena dapat menjalin kerjasama yang

komunikatif dalam suatu organisasi untuk bekal didunia kerja sesungguhnya yang akan menjalin relasi kerja.