PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTTERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Pre- Eksperimental di Kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

(1)

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Pre- Eksperimental di Kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh YUSI ROSIDAH

0903601

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2013


(2)

Pengaruh Metode Teams Games Tournament

Terhadap Partisipasi Belajar Siswa

Pada Pembelajaran IPS

Oleh Yusi Rosidah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yusi Rosidah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

YUSI ROSIDAH

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Hj. Momoh Halimah, M. Pd NIP.195307061974032001

Pembimbing II

Dra. Ade Rokhayati, M.Pd NIP. 195201011982112001

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP. 195206281981031001


(4)

(5)

Yusi Rosidah, 2013

ABSTRAK

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

Oleh : Yusi Rosidah NIM 0903601

Partisipasi belajar siswa merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran. Untuk mengembangkan partisipasi belajar siswa di SDN Sukasari, peneliti merasa perlu dibantu dengan penggunaan metode Teams Games Tournament. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan melihat ada tidaknya pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre eksperimen dengan desain one group pretest posstest dengan alasan menyesuaikan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi (pengamatan) dan tes sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posstest). Instrument pada penelitian ini menggunakan rubric penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh metode Teams Games Tournament menggunakan paired-sample t-test.

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa rata-rata pretest adalah 31,33 atau 63,33% sedangkan rata-rata posstest adalah35,33 atau 100%. Artinya terjadi peningkatan antara sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan. Berdasarkan analisis uji paired-sample t-test diketahui bahwa HO ditolak, artinya

metode Teams Games Tournament berpengaruh terhadap partisipasi belajar siswa kelas IV SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dengan besarnya pengaruh 44,8%. Maka dari itu peneliti meyarankan agar merancang pembelajaran dengan lebih menarik.


(6)

Yusi Rosidah, 2013

ABSTRACT

EFFECT OF METHOD OF TEAMS TOURNAMENT GAMES PARTICIPATION OF STUDENT LEARNING

ON LEARNING IPS By:

YUSI Rosidah NIM 0903601

Student participation is one of the components that must be considered in the study. To develop students' participation in Sukasari SDN, researchers feel the need to be assisted with the use of methods Teams Games Tournament. This study was conducted with the purpose of seeing whether there is influence methods Teams Games Tournament against student participation. The method used in this study is a method of pre-experimental design with one group pretest posstest the grounds adjust to time constraints and the ability of researchers. The samples used in this study is the saturation sampling technique. Data collection techniques with the observation sheet (observation) and tests before being given treatment (pretest) and after the treatment (posstest). Instrument in this study using the research rubric. Data analysis techniques are used to observe the effect Teams Games Tournament method using paired-sample t-test.

The results of data processing show that the average pretest was 31.33 or 63.33%, while the average posstest adalah35, 33 or 100%. It means an increase between pre-treated with the treatment given after. Based on the analysis of the paired-sample t test-test is known that HO is rejected, meaning that the method Teams Games Tournament influence on student participation in class IV SDN Sukasari Karangnunggal Tasikmalaya District with the influence of 44.8%. Thus the researchers meyarankan order to design learning more interesting.


(7)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

1. Identifikasi dan Analisis Masalah ... 3

2. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritis ... 4

2. Manfaat Praktis ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 6

1. Metode Teams Games Tournament ... 6

2. Partisipasi Belajar Siswa ... 12

3. Pembelajaran IPS ... 17

4. Kegiatan Ekonomi ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 22 BAB III METODE PENELITIAN


(8)

Yusi Rosidah, 2013

A. .. Lokasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional Variabel ... 25

E. Jenis Instrumen Penelitian ... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian... 33

G. Pengumpulan Dan Penyajian Data ... 53

H. Analisis Data ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

2. Uji Homogenitas ... 55

3. Uji Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Umum ... 58

2. Pemaparan Data ... 58

B. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 90

B. Rekomendasi ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92


(9)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 25

3.2 Kisi-Kisi Soal Tentang Kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam ... 30

3.3 Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa ... 32

3.4 Hasil Uji Validitas Tes ... 35

3.5 Hasil Uji Reabilitas Tes ... 39

3.6 Tingkat Kesukaran Pada Butir Soal Tes ... 42

3.7 Persentase Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 43

3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ... 46

3.9 Daya Pembeda Butir Soal Tes ... 46

3.10 Persentase Kategori Kualitas Daya Pembeda Butir Soal ... 48

3.11 Kualitas Pengecoh pada Butir Soal Tes ... 50

3.13 Persentase Kualitas Pengecoh pada Tiap Butir Soal ... 52

4.1 Interval Kategori ... 59

4.2 Interval Nilai Kategori Metode Teams Games Tournament ... 61

4.3 Data Pretest Metode Teams Games Tournament... 61

4.4 Persentase Interval Kategori Pretest ... 63

4.5 Data Statistik Pretest Penggunaan Metode Teams Games Tournament Pada Pembelajaran IPS ... 64

4.6 Data Interval Kategori Nilai Posttest ... 65

4.7 Persentase Interval Kategori Pretest ... 67

4.8 Data Statistik Posttest Penggunaan Metode Teams Games Tournament Pada Pembelajaran IPS ... 68


(10)

Yusi Rosidah, 2013

4.10 Persentase Interval Kategori Pretest dan Posttest ... 71

4.11 Interval Kategori Partisipasi Belajar Siswa... 73

4.12 Data Interval Kategori Nilai Pretest ... 74

4.13 Persentase Interval Kategori Pretest ... 75

4.14 Data Statistik Pretest Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS 77

4.15 Data Interval Kategori Nilai Posttest ... 78

4.16 Persentase Interval Kategori Posttest ... 79

4.17 Data Statistik Posttest Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 80

4.18 Perbandingan Data Interval Nilai Posttest dan Pretest ... 81

4.19 Persentase Perbandingan Interval Kategori Pretest dan Posttest ... 83

4.20 Analisis Skewness dan Kurtosis Metode Teams Games Tournament Terhadap Partisipasi Belajar Siswa ... 84

4.21 Analisis Homogenitas Metode Teams Games Tournament Terhadap Partisipasi Belajar Siswa ... 86


(11)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Games Ruler ... 10

2.2 Alur Kerangka Berfikir ... 21

3.1 Pengaruh Antara Variabel Independen dan Dependen ... 29

3.2 Bivariate Correlate ... 35

3.3 Diagram Batang Persentase Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 44

3.4 Diagram Batang Persentase Kualitas Daya Pembeda ... 49

3.5 Diagram Batang Persentase Kualitas Pengecoh ... 52

4.1 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Pretest ... 63

4.2 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Posttest ... 67

4.3 Diagram Batang Persentase Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest ... 71

4.4 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Pretest ... 76

4.5 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Posttest ... 80

4.6 Diagram Batang Persentase Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest ... 83

4.7 Kurva Normal Pretest Partisipasi Belajar Siswa ... 60


(12)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A.1 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ... 97

A.2 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 103

A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-1 ... 104

A.4 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Pertemuan Ke-2 ... 111

A.5 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Pertemuan Ke-3 ... 118

A.6 Lembar Penempatan Meja Turnamen ... 126

A.7 Lembar Rangkuman Tim ... 127

A.8 Lembar Skor Permainan ... 128

A.9 Lembar Perhitungan Poin ... 129

A.10 Lembar Kegiatan dan Kuis , Lembar Jawaban ... 130

A.11 Contoh Sertifikat ... 138

B.1 Hasil pengisian Pretest 1 ... 140

B.2 Hasil pengisian Posttest 1 ... 142

B.3 Hasil pengisian Pretest 2 ... 144

B.4 Hasil pengisian Posttest 2 ... 146

B.5 Hasil pengisian Pretest 3 ... 148

B.6 Hasil pengisian Posttest 3 ... 150

B.7 Hasil pengisian Pretest Observasi Partisipasi Belajar Siswa ... 152

B.8 Hasil pengisian Posttest Observasi Partisipasi Belajar Siswa ... 154

B.9 Hasil pengisian Pretest Observasi Guru ... 156

B.10 Hasil pengisian Posttest Observasi Guru ... 158

B.11 Tabulasi Hasil Tes ... 160


(13)

Yusi Rosidah, 2013

B.13 Tabulasi Hasil Posttest Partisipasi Belajar Siswa ... 162

B.14 Tabel distribusi t ... 163

B.15 Tabel distribusi r ... 164

C.1 Dokumentasi Penelitian ... 165

D.1 Data Identitas Sekolah ... 169

D.2 Data Siswa Kelas IV ... 170

D.3 Surat Keputusan Direktur Upi kampus Tasikmalaya ... 172

D.4 Surat Permohonan Izin Penelitian ke Kantor Kesatuan Bangsa ... 173

D.5 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya .... 174


(14)

Yusi Rosidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan. Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur bagi perkembangan generasi bangsa. Dengan adanya pendidikan peserta didik tak hanya memiliki kemampuan secara intelektual saja, namun peserta didik juga dapat memiliki sikap dan kepribadian yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Pasal 3 Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional akan tercapai salah satunya melalui proses pembelajaran. Karena lewat pembelajaran, siswa akan mengalami perubahan perilaku, seperti yang dikemukakan Asep Herry Hernawan et al.(2007: 3), yaitu:

Pembelajaran penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik (transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.

Tampaklah tiga komponen yang paling penting dalam pembelajaran, yaitu guru, siswa dan proses komunikasi. Guru sebagai motivator, berfungsi untuk membangkitkan bakat dan minat belajar siswa serta membangkitkan siswa untuk berpartisipasi dalam menyusun tujuan belajar, bahan belajar, dan langkah-langkah pembelajaran. Di samping itu, guru juga harus mempunyai ilmu serta pengalaman yang lebih luas dan mendalam dalam menyajikan materi pembelajaran, agar dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran itu sendiri .


(15)

Yusi Rosidah, 2013

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar pun menuntut guru untuk menimba ilmu dan melatih keterampilan, agar ia mempu menyajikan pembelajaran IPS Sekolah Dasar dengan menarik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rudy Gunawan (2011:40) yang mengemukakan bahwa:

Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, jigsaw, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik.

Dengan demikian, pembelajaran IPS di Sekolah Dasar harus disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Namun fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, minat siswa terhadap pembelajaran menurun. Salah satu contohnya minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS dirasakan sangat membosankan karena metode yang digunakan terkesan monoton. Akibatnya partisipasi belajar siswa terhadap pembelajaran menurun dan cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditandai dengan kurangnya keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran seperti: siswa kurang mampu mengemukakan pendapat, memberi usulan dan mengajukan pertanyaan.

Berkaitan dengan hal di atas, maka salah satu masalah dalam pembelajaran IPS adalah faktor guru yang kurang terampil dalam memilih metode pembelajaran. Metode Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu metode pembelajaran yang berpayung pada model pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk belajar secara berkelompok. Siswa dilibatkan dalam proses belajar melalui permainan, seperti yang dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132) ”Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif metode TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar”.

Namun melihat kenyataan di lapangan banyak guru yang mengeluhkan tentang pembelajaran berkelompok. Dalam pembelajaran berkelompok siswa lebih banyak melakukan aktivitas lain selain aktivitas belajar. Aktivitas-aktivitas


(16)

Yusi Rosidah, 2013

itu diantaranya, mengobrol, bermain yang mengakibatkan waktu tidak terkelola dengan baik. Dengan melihat kenyataan di atas, maka penulis berusaha meneliti

tentang “Pengaruh Metode Teams Games Tournament terhadap Partisipasi Belajar

Siswa Pada Pembelajaran IPS”. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

B.Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah dapat diidentifikasikan, yaitu: (1) masalah proses pembelajaran IPS, (2) masalah kurang terampilnya guru dalam menggunakan metode pembelajaran, dan (3) masalah kurangnya partisipasi atau keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar?

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, maka rumusan masalah di fokuskan kepada:

a. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament?

b. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sesudah menggunakan metode Teams Games Tournament?

c. Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari?


(17)

Yusi Rosidah, 2013 C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari.

Sedangkan tujuan khususnya yakni sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sesudah menggunakan metode Teams Games Tournament.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini sebagai upaya untuk menambah referensi ilmiah sebagai kajian dalam khasanah pendidikan dan pengajaran tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132) “ . . . .metode TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar”. 2. Manfaat Praktis


(18)

Yusi Rosidah, 2013

Sebagai penambah wawasan pengetahuan, keterampilan dan aplikasinya dalam kenyataan di lapangan yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan.

b) Bagi siswa

Dapat membangkitkan keaktifan dan partisipasi siwa yang diwujudkan melalui kegiatan bertanya, mengemukakan gagasan, mengerjakan tugas secara mandiri. c) Bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru dalam memperbaiki proses pembelajaran dan memecahkan masalah pembelajaran sehingga tercipta situasi pendidikan yang kondusif.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan

Bab I terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Struktur Organisasi Skripsi

Bab II menjelaskan tentang Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis Penelitian

Bab III Metode Penelitian

Bab III mencakup desain Penelitian, Lokasi Penelitian dan subjek populasi?sampel penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional Variabel Penelitian, Jenis dan Pengembangan Instrumen Penelitian, , Pengumpulan Data dan Penyajian Data, Analisi Data, Hasil Analisis Data, Pelaporan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan penjelasannya.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab V menyajikan penafsiran dari pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti


(19)

Yusi Rosidah, 2013


(20)

Yusi Rosidah, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan subjek populasi /sampel penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan Sekolah Dasar yang diteliti berada jauh terpelosok dari pusat kecamatan dan memiliki jumlah murid yang banyak sehingga peneliti ingin melihat keanekaragaman yang ada.

Lokasi penelitian ini juga dikhususkan pada tempat berlangsungnya penelitian yaitu Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari. Letak gedung berada disamping Kelas V, halaman sekolah dan di depan kantor guru

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:80) mengemukakan bahwa:” Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas IV SDN Sukasari Tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 orang ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:

a. Siswa kelas IV terdiri dari berbagai siswa yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda.

b. Siswa kelas IV sudah menerima perlakuan yang sesuai atau tidak sesuai dengan masa perkembangannya.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. “Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan”(Sugiyono,2010:85). Hal tersebut dilakukan karena jumlah populasi


(21)

24 Yusi Rosidah, 2013

relatif kecil, kurang dari 30 orang dan ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

B.Desain Penelitian

Bentuk pre eksperimental design (nondesign ) penelitian ini menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design, dimana dalam desain ini terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2010:74).

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O

1

X O

2

(Sugiyono, 2010)

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi metode Teams Games

Tournament)

O2 = nilai posttest (setelah diberi metode Teams Games

Tournament)

X = treatment (metode Teams Games Tournament)

O1 - O2 = pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap

prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Dari diagram diatas diketahui untuk melihat pengaruh antara dua variabel yaitu menggunakan dua selisih nilai tes yakni pretest dan posttest.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugyiono, 2010). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini


(22)

25 Yusi Rosidah, 2013

adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis datanya menggunakan perhitungan statistik.

Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Selanjutnya metode eksperimen dengan rancangan pre eksperimental dalam penelitian ini menjelaskan bahwa ada tidaknya pengaruh terhadap variabel yang diteliti yang ditimbulkan oleh metode Teams Games Tournament.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Aspek/Indikator Instrumen

(a) (b) (c) (d)

1. Metode Teams Games Tournament

a. Persiapan Pembelajaran 1) Apersepsi

2) Guru memberikan

penjelasan tentang materi yang akan dibahas dan aturan main pembelajaran. b. Pelaksanan Pembelajaran

3) Guru membentuk siswa menjadi beberapa tim yang beranggotakan 4-5 orang. 4) Siswa duduk sesuai dengan

anggota tim mereka.

5) Guru membagikan lembar kegiatan kepada setiap tim.

Perangkat pembelajaran (RPP) dan Tes


(23)

26 Yusi Rosidah, 2013

(a) (b)

6) Siswa dengan timnya secara bersama-sama mempelajari lembar kegiatan yang diberikan guru.

7) Guru menyiapkan kertas

(c) (d)

bernomor yang berisi

pertanyaan.

8) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk mengambil kertas bernomor tersebut dan seterusnya sampai semua siswa kebagian.

9) Siswa menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kertas.

10) Setelah kuis pertanyaan tentang materi, yang akan dibahas aturan main.

11) Guru membentuk siswa menjadi beberapa tim yang beranggotakan 3-5 orang. 12) Siswa duduk sesuai dengan

anggota tim mereka.

13) Guru membagikan lembar kegiatan kepada setiap tim. 14) Siswa dengan timnya secara

bersama-sama mempelajari lembar kegiatan yang


(24)

27 Yusi Rosidah, 2013

diberikan guru.

15) Guru menyiapkan kertas bernomor yang berisi pertanyaan.

16) Guru menunjuk salah seorang

Lanjutan tabel 3.1

(a) (b) (c) (d)

siswa untuk mengambil kertas bernomor tersebut dan seterusnya sampai semua siswa kebaagian.

17) Siswa menjawab

pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kertas. 18) untuk siswa tertinggi

prestasinya, meja 2 untuk siswa yang sedang dan meja 3 untuk siswa yang rendah prestasinya.

19) Guru memulai kembali game dengan memberikan

kertas bernomor

pertanyaan.

20) Setiap pemenang pada tiap meja akan diturunkan, dinaikan maupun tetap sesuai dengan kinerja mereka.


(25)

28 Yusi Rosidah, 2013

kelompok yang menang.

22) Guru memberikan

penghargaan kepada setiap kelompok.

23) Siswa duduk kembali ke bangku masing-masing. c. Akhir Pembelajaran

Lanjutan tabel 3.1

(a) (b) (c) (d)

24) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemnbelajaran.

25) Guru memberikan

evaluasi.

2 Partisipasi Belajar Siswa

1. Keberanian menyampaikan refleksi kepada guru.

2. Menyampaikan pertanyaan. 3. Menyampaikan pendapat 4. Menyampaikan usul.

5. Menyampaikan sanggahan. 6. Menyampaikan jawaban.

7. Mengikuti pelajaran dengan baik.

8. Mengerjakan tugas terstruktur di kelas dan di rumah dengan baik.

Observasi(cheklist)

1) Variabel Independen(variabel bebas)

“Variabel independen (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen”


(26)

29 Yusi Rosidah, 2013

(Sugiyono, 2010:39). Variabel bebas dalam penelitian ini yakni Metode Teams Games Tournament yang diukur dengan instrumen tes.

2) Variabel Dependen (variabel terikat)

Menurut Sugiyono (2010:39) “Variabel Dependen/variabel terikat sering disebut juga variabel output karena merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Partisipasi belajar siswa yang dipengaruhi oleh metode Teams Games Tournament yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pengaruh antara Variabel Independen-Dependen Keterangan:

= Mempengaruhi

E.Jenis Instrumen Penelitian

1. Tes

Menurut Arikunto (2010), “tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah ditentukan”. Sedangkan tes sebagai instrumen serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan, 2010:76).

Metode Teams Games Tournament

(Variabel Independen)

Partisipasi Belajar Siswa


(27)

30 Yusi Rosidah, 2013

Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai intrumen untuk mengukur metode Teams Games Tournament yang merupakanvariabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini. Tes yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 40 soal yang memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda dan domain kognitif yang berbeda pula. Domain kognitif dalam tes ini meliputi C1(pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan). Materi yang diambil adalah materi IPS kelas IV semester dua tentang kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan mengambil Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan dijabarkan menjadi indikator-indikator pembelajaran.Adapun kisi-kisi dari tes ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tentang Kegiatan Ekonomi

Dalam Memanfaatkan Sumbe Daya Alam Standar

Kompeten si

Kompetensi Dasar

Indikator No Butir Soal

Kunci

Jawaban

Domain Kognitif

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemaju an teknolo gi di lingkun gan Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya  Menyebutkan jenis-jenis kebutuhan  Menyebutkan faktor lingkungan yang ikut mempengaruhi kegiatan ekonomi. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A D A B D A B D C D B A C1 C2 C2 C2 C3 C3 C1 C1 C1 C2 C1 C3


(28)

31 Yusi Rosidah, 2013 kabupat en I kota dan provinsi 13 14 D C C1 C3  Menjelaskan kegiatan menghasilkan barang dan jasa beserta contohnya  Menjelaskan 15 16 17 18 19 20 21 D B D B B D C C2 C1 C1 C1 C2 C3 C2 Lanjutan tabel 3.2

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

kegiatan mendistribusika n barang dan jasa beserta contohnya Menjelaskan kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa beserta contohnya 22 23 24 25 D D C B C2 C3 C1 C2

 Menyebutkan jenis sumber daya alam beserta pemanfaatan Nya 26,27 28, 29 30,31 32 33 34, D,A B,C C,C B B B C1,C2 C2,C2 C1,C1 C ,C1 C1


(29)

32 Yusi Rosidah, 2013 35, 36 37 38 39 40 B C B D D A C1 C3 C3 C1 C1 C1

2. Lembar Observasi (Pengamatan)

Menurut Riduwan (2010:76) “Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Jenis instrumen observasi ini digunakan untuk mengukur partisipasi belajar siswa.

Alat observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis check list.

“Check list yakni berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati (Anggoro M Toha. dkk, 2008:5.21)”. Hal ini dikarenakan pengamatan bertujuan untuk melihat perilaku tanpa diketahui oleh responden. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi instrumen ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa

No Aspek yang diukur

Responden

Ket.

1 2 3 dst... 27 28 29

1 Keberanian menyampaikan refleksi kepada guru

2 Menyampaikan pertanyaan

3 Menyampaikan pendapat


(30)

33 Yusi Rosidah, 2013

usul

5 Menyampaikan sanggahan

6 Menyampaikan sanggahan

7 Menyampaikan jawaban

8 Mengerjakan tugas terstruktur di kelas dan di rumah dengan baik

Skala pengukuran instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert, dengan pemberian skor sebagai berikut:

a) Sangat baik = 5

b) Baik = 4

c) Sedang = 3

d) Rendah = 2

e) Sangat Rendah = 1

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Anggoro M Toha. dkk (2008: 5.28), “Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan”. Selanjutnya Arikunto (Riduwan, 2010:97) ‘Validitas adalah suatu alat ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur’. Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:121). Instrumen yang di ujikan berupa soal tes yang berjumlah sebanyak 40 soal.


(31)

34 Yusi Rosidah, 2013

Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment

rhitung =

Keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi ∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

b. Hasil korelasi dihitung dengan Uji-t dengan rumus: thitung =

Keterangan:

thitung = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden

c. Mencari t tabel apabila diketahui signifikan untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk= n-2)

d. Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan t tabel

e. Kaidah keputusan : jika thitung > t tabel berarti valid dan

thitung < t tabel berarti tidak valid

f. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah


(32)

35 Yusi Rosidah, 2013

Namun dalam pengujian validitas untuk memudahkan pengolahan data, maka peneliti menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16.0, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tabulasikan data ke dalam Microsoft Excel b. Buka program SPSS 16.0 dengan klik Start c. Kemudian klik All Program

d. Klik SPSS Inc>>Statistik 16.0 e. Klik Data View

f. Data yang sudah di tabulasikan ke dalam Microsoft Excel tersebut di copy semua baik dari data dan jumlahnya ke dalam SPSS

g. Klik Analyze>>Correlate>>Bivariate. Klik semua item dan semua jumlah kotak Variables.

h. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Bivariate Corelation seperti berikut ini:

Gambar 3.2 Bivariate Correlation i. Lalu klik Ok, maka hasil output akan keluar.


(33)

36 Yusi Rosidah, 2013

Untuk menentukan valid dan tidak valid dari setiap item soal yang diuji, maka dari hasil perhitungan SPSS diambil r hitung dan membandingkannya dengan r tabel yang dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

No Item Soal r hitung r tabel Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,437 0,339 Valid

2 0,386 0,339 Valid

3 0,387 0,339 Valid

4 0,3727 0,339 Valid

5 0,384 0,339 Valid

Lanjutan tabel 3.4

(a) (b) (c) (d)

6 0,548 0,339 Valid

7 0,004 0,339 Tidak valid

8 0,349 0,339 Valid

9 0,378 0,339 Valid

10 0,213 0,339 Tidak valid

11 0,471 0,339 Valid

12 0,456 0,339 Valid

13 0,249 0,339 Tidak valid

14 0,345 0,339 Valid

15 0,406 0,339 Valid

16 0,373 0,339 Valid

17 0,440 0,339 Valid

18 0,366 0,339 Valid


(34)

37 Yusi Rosidah, 2013

20 0,451 0,339 Valid

21 -0,093 0,339 Tidak valid

22 0,348 0,339 Valid

23 0,380 0,339 Valid

24 0,372 0,339 Valid

25 0,260 0,339 Tidak Valid

26 0,396 0,339 Valid

27 0,406 0,339 Valid

28 0,436 0,339 Valid

29 0,443 0,339 Valid

30 -0,099 0,339 Tidak Valid

31 0,359 0,339 Valid

32 0,088 0,339 Tidak Valid

33 0,378 0,339 Valid

Lanjutan tabel 3.4

(a) (b) (c) (d)

34 0,449 0,339 Valid

35 0,4 0,339 Valid

36 0,322 0,339 Valid

37 0,417 0,339 Valid

38 0,369 0,339 Valid

39 0,1 0,339 Tidak Valid

40 0,456 0,339 Valid

Dari tabel hasil perhitungan SPSS dapat diketahui nilai korelasi antara skor item dengan skor total yang biasa disebut r hitung. Kemudian r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria pengujian:

r hitung > r tabel dinyatakan valid r hitung< r tabel dinyatakan tidak valid


(35)

38 Yusi Rosidah, 2013

r tabel dicari dengan signifikasi 0,05 dengan uji dua pihak. Menurut Duwi Pruyitno (Ashri Utami.N, 2012:65 ) ’Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan dengan sedikitnya 95% tingkat kepercayaan’. r tabel yang didapat dengan jumlah N (banyaknya responden) sebanyak 34 dengan signifikasi 0,05 yaitu 0,339. Berdasarkan kriteria pengujian yang ditetapkan, maka item soal no 7, 10, 13, 21, 25,30, 32, 39 dapat dinyatakan tidak valid. Item soal yang tidak valid ini tidak digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat pengumpul data (instrumen) tes soal untuk mengukur penggunaan metode Teams Games Tournament tentang Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. Akan tetapi, untuk pengumpul data (instrumen) observasi untuk mengukur partisipasi belajar siswa tidak dilakukan uji validitas. Untuk mengukur reliabilitas instrumen dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Varian Skor Tiap item S1 =

Keterangan:

S1 = Varians skor tiap item = jumlah kuadrat item xi N = jumlah responden

) = jumlah item xi dikuadratkan b. Menjumlahkan Varians semua item ∑Si = S1 + S2 + S3 + S4 + . . . .Sn

Dengan ∑Si adalah jumlah seluruh varians

c. Menghitung varian total dengan rumus St = ∑ t–


(36)

39 Yusi Rosidah, 2013

= jumlah kuadrat x total N = jumlah responden

= jumlah x total dikuadratkan d. Memasukkan nilai alpha

r11 = ( ) . ( 1- )

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

k = Jumlah item

e. Membandingkan r11 dengan rtabel

Seperti halnya yang dilakukan pada pengujian validitas, untuk pengujian reliabilitas instrumen juga peneliti menggunakan program SPSS. Pada program SPSS 16.0 untuk menguji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tabulasikan data ke dalam Microsoft Excel

b. Buka program SPSS 16.0 dengan klik Start>>All Program>>SPSS Inc>>Statistik 16.0

c. Klik >>Data View

d. Data yang sudah di tabulasikan ke excell tersebut di copy semua baik dari data kecuali jumlahnya ke dalam SPSS

e. Klik >>Analyze>>Scale>>Reability Analyze, maka akan muncul kotak dialog. f. Klik kotak dialog Descriptive for, klik Scale if deleted. Pada opsi lain Intern

Item klik kotak >>correlation pada Summaries klik Kotak Correlation. g. Klik Continue, lalu klik Ok, maka hasil Output akan keluar.

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas melalui SPSS: Tabel 3.5


(37)

40 Yusi Rosidah, 2013

No. Item Nilai

Cronbach’s Alpha

Nilai

Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,808 0,801 Reliabel

2 0,808 0 .803 Reliabel

3 0,808 0.803 Reliabel

4 0,808 0.803 Reliabel

5 0,808 0.803 Reliabel

6 0,808 0.798 Reliabel

7 0,808 0.814 Reliabel

8 0,808 0.805 Reliabel

9 0,808 0.803 Reliabel

10 0,808 0.808 Reliabel

11 0,808 0.800 Reliabel

12 0,808 0.800 Reliabel

Lanjutan taberl 3.5

(a) (b) (c) (d)

13 0,808 0.807 Reliabel

14 0,808 0.804 Reliabel

15 0,808 0.802 Reliabel

16 0,808 0.803 Reliabel

17 0,808 0.801 Reliabel

18 0,808 0.803 Reliabel

19 0,808 0.799 Reliabel

20 0,808 0.800 Reliabel

21 0,808 0.817 Reliabel

22 0,808 0.804 Reliabel

23 0,808 0.803 Reliabel

24 0,808 0.804 Reliabel

25 0,808 0.807 Reliabel


(38)

41 Yusi Rosidah, 2013

27 0,808 0.802 Reliabel

28 0,808 0.801 Reliabel

29 0,808 0.801 Reliabel

30 0,808 0.815 Reliabel

31 0,808 0.804 Reliabel

32 0,808 0.812 Reliabel

33 0,808 0.803 Reliabel

34 0,808 0.800 Reliabel

35 0,808 0.802 Reliabel

36 0,808 0.805 Reliabel

37 0,808 0.802 Reliabel

38 0,808 0.803 Reliabel

39 0,808 0.813 Reliabel

40 0,808 0.800 Reliabel

Berdasarkan perhitungan melalui statistik dengan nilai alpha 0,808 dan nilai item deleted yang berbeda-beda. Maka ditentukan kriteria pengujian reliabilitas sebagai berikut:

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted < Nilai Cronbach’s Alpha maka Reliabel.

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted > Nilai Cronbach’s Alpha maka Tidak Reliabel.

Dengan melihat pada tabel hasil uji reliabilitas, maka semua item soal dinyatakan reliabel.

3. Analisis Tingkat Kesukaran

Setiap soal mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Menurut Arikuno (2010:208)”soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah akan membuat siswa tidak mempunyai usaha sedangkan soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa karena diluar jangkauan pemikirannya. Besarnya tingkat kesukaran suatu soal dapat ditentukan dengan rumus:


(39)

42 Yusi Rosidah, 2013

Keterangan:

taraf/ tingkat kesukaran soal

total responden yang menjawab soal dengan benar = jumlah responden keseluruhan

Dengan kriteria indeks kesukaran yang ditentukan oleh Arikunto (2010:210)sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70-1,00 adalah soal mudah

Untuk memudahkan perhitungan peneliti menggunakan bantuan progran Anates versi 4.9.0 dengan hasil sebgai berikut:

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Pada Soal Butir Tes

No butir

soal Jumlah betul Tingkat kesukaran Tafsiran

(a) (b) (c) (d)

1 21 61,76 Sedang

2 13 38,24 Sukar

3 17 50,00 Sedang

4 8 23,53 Sukar

5 8 23,53 Sukar

6 25 73,53 Mudah

7 8 23,53 Sukar

8 18 52,94 Sedang

9 16 47,06 Sedang


(40)

43 Yusi Rosidah, 2013

11 15 44,72 Sedang

12 23 67,65 Sedang

13 10 29,41 Sukar

14 27 79,41 Mudah

15 12 35,29 Sedang

16 10 29,41 Sukar

17 16 47,06 Sedang

18 12 35,29 Sedang

19 6 17,65 Sukar

20 9 26,47 Sukar

21 9 26,47 Sukar

22 17 50,00 Sedang

23 13 38,24 Sedang

24 28 82,35 Mudah

25 15 49,12 Sedang

Lanjutan tabel 3.6

(a) (b) (c) (d)

26 13 38,24 Sedang

27 22 64,71 Sedang

28 15 44,12 Sedang

29 10 29,41 Sukar

30 6 17,65 Sukar

31 20 58,82 Sedang

32 13 38,24 Sedang

33 21 61,76 Sedang

34 18 52,94 Sedang

35 16 47,06 Sedang

36 17 50,00 Sedang


(41)

44 Yusi Rosidah, 2013

38 20 58,82 Sedang

39 18 52,94 Sedang

40 22 64,71 Sedang

Keterangan:

Jumlah Responden = 34 Butir Soal = 40

Dari hasil tingkat kesukaran pada tabel 3.6, peneliti mengelompokkan butir soal berdasarkan kategori tingkat kesukaran menurut Arikunto (2010: 210). Pengelompokkan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9 dan gambar 3.2 berikut ini

Tabel 3.7

Persentase Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Kategori Tingkat Kesukaran

Nomor Butir

Soal Jumlah Persentase

(a) (b) (c) (d) (e)

0,00 – 0,30 Sukar 2,4,5,7,10,13,16,

19,20,21,30,37 12 30%

Lanjutan tabel 3.7

(a) (b) (c) (d) (e)

0,30 – 0,70 Sedang

1,3,8,9,11,12,15, 17,18,22,23,25,26, 27,28,31,32,33,34, 35,36,38,39,40

24 60%

0,70 – 1,00 Mudah 6,14,2,4 4 10%


(42)

45 Yusi Rosidah, 2013

Gambar 3.3

Diagram Batang Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Berdasarkan tabel 3.7 dan gambar 3.2, diperoleh data sebagai berikut :

a. Terdapat 12 butir soal atau sebesar 30% yang termasuk kategori soal sukar. b. Terdapat 24 butir soal atau sebesar 60% dari jumlah soal keseluruhan yang

termasuk kategori soal sedang.

c. Terdapat 4 butir soal atau sebesar 10% dari jumlah soal keseluruhan yang termasuk kategori soal mudah.

4. Analisis Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2010:211)” daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Jika semua soal dapat dijawab oleh semua siswa, baik siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal tersebut dinyatakan tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Begitu juga sebaliknya, jika semua soal tidak dapat dijawab oleh semua siswa baik siswa pandai maupun siwa bodoh, maka soal tersebut juga dinyatakan tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab oleh siswa yang berkemampuan tinggi atau pandai.

Setiap soal mempunyai daya pembeda yang berbeda-beda. Maka dalam perhitungan daya pembeda siswa dikelompokkan menjadi 2 yakni siswa yang

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Sukar Sedang Mudah

P

er

sent

a

se

Tingkat Kesukaran

Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal sukar Soal sedang Soal mudah


(43)

46 Yusi Rosidah, 2013

berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Secara lebih jelasnya untuk menentukan daya pembeda dari tiap soal dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

D = indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

= banyaknya siswa kelompok tinggi yang menjawab benar = banyaknya siswa kelompok rendah yang menjawab benar

= banyaknya siswa kelompok tinggi = banyaknya siswa kelompok rendah

Dari perhitungan diatas, setelah didapat nilai D, maka dapat dibandingkan dengan indeks daya pembeda yang terdapat pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang


(44)

47 Yusi Rosidah, 2013

0,00 < D < 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang

0,20 < D < 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 < D < 0,70 Baik (good)

0,70 < D < 1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2010:218)

Untuk mengetahui besarnya daya pembeda pada butir soal bentuk pilihan ganda dalam tes digunakan program Anates Pilihan Ganda Ver. 4.0.9. Dari hasil analisis ini, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.9

Daya Pembeda Butir Soal Tes

No. Item soal

Kelompok Atas

Kelompok

Bawah Beda

Indeks Daya

Pembeda (%) Kriteria

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1 8 3 5 55,56% Good

2 5 2 3 33,33% Satisfactory

3 6 3 3 33,33% Satisfactory

4 5 1 4 44,44% Good

5 5 1 4 44,44% Good

6 9 4 5 55,56% Good

7 2 1 1 11,11% Poor

Lanjutan tabel 3.9

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

8 7 2 5 55,56% Good

9 6 1 5 55,56% Good

10 4 2 2 22,22% Satisfactory

11 6 2 4 44,44% Good


(45)

48 Yusi Rosidah, 2013

13 4 2 2 22,22% Satisfactory

14 9 5 4 44,44% Good

15 6 1 5 55,56% Good

16 4 4 0 0,00% Poor

17 7 1 6 66,67% Good

18 5 2 3 33,33% Satisfactory

19 4 1 3 33,33% Satisfactory

20 4 0 4 44,44% Good

21 1 2 -1 -11,11% Sangat buruk

22 7 3 4 44,44% Good

23 6 0 6 66,67% Good

24 9 5 4 44,44% Good 25 6 2 4 44,44% Good 26 5 2 3 33,33% Satisfactory 27 8 4 4 44,44% Good 28 8 1 7 77,78% Excellent 29 7 2 5 55,56% Good 30 3 2 1 11,11% Poor 31 9 3 6 66,67% Good 32 5 4 1 11,11% Poor 33 7 5 2 22,22% Satisfactory 34 8 4 4 44,44% Good 35 7 1 6 66,67% Good

Lanjutan tabel 3.9

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

36 8 3 5 55,56% Good 37 4 0 4 44,44% Good 38 8 3 5 55,56% Good 39 5 4 1 11,11% Poor


(46)

49 Yusi Rosidah, 2013

40 8 4 4 44,44% Good Keterangan:

Jumlah Subyek = 34 Kelompok atas/bawah (n) = 9

Butir Soal = 40

Berdasarkan tabel 3.9 di atas, diperoleh informasi bahwa kualitas daya pembeda pada butir soal bentuk pilihan ganda dalam tes berada pada kategori good, satisfactory, dan poor. Adapun soal yang berada pada kategori sangat buruk berjumlah satu butir soal.

Data mengenai kategori kualitas daya pembeda lebih dirinci pada tabel 3.10 sebagai berikut :

Tabel 3.10

Persentase Kategori Kualitas Daya Pembeda Butir Soal

Nilai D

Kategori Kualitas Daya Pembeda

Nomor Butir Soal Jumlah Persentase

0,70 – 1,00 Baik sekali

(excellent) 28 1 2,5%

0,40 – 0,70 Baik (good)

1,4,5,6,8,9,11,12,14, 15,17,20,22,23,24,25, 27,29,31,34,35,36,37, 38,40

25 62,5%

0,20 – 0,40 Cukup

(satisfactory) 2,3,10,13,18,19,26,33, 8 40% 0,00 – 0,20 Jelek (poor) 7,16,30,32,39 5 12,5%

Negatif Sangat buruk,

harus dibuang 21 1 2,5%


(47)

50 Yusi Rosidah, 2013

Gambar 3.4

Diagram Batang Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal Berdasarkan tabel 3.12 dan gambar 3.3, dapat disimpulkan bahwa:

a. Terdapat 1 butir soal atau 2,5% yang memiliki kualitas daya pembeda baik sekali (excellent).

b. Terdapat 25 butir soal atau sebesar 62,5% dari jumlah soal keseluruhan yang memiliki kualitas daya pembeda baik (good).

c. Terdapat 8 butir soal atau sebesar 40% dari jumlah soal keseluruhan yang memiliki kualitas daya pembeda cukup (satisfactory).

d. Terdapat 5 butir soal atau sebesar 12,5% dari jumlah soal keseluruhan yang memiliki kualitas daya pembeda jelek (poor).

e. Terdapat 1 butir soal atau sebesar 2,5% dari jumlah soal keseluruhan yang memiliki kualitas daya pembeda sangat buruk (negatif).

5. Analisis Kualitas Pengecoh

Kualitas pengecoh diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes yang memilih pilihan jawaban a, b, c, atau d, atau yang tidak memilih pilihan manapun (dalam istilah evaluasi disebut omit). Untuk mengetahui kualitas pengecoh pada tiap butir soal tes mata pelajaran IPS kelas IV materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam, peneliti menggunakan program Anates Pilihan Ganda Ver. 4.1.0 yang diperoleh data sebagai berikut :

0% 20% 40% 60% 80%

P

er

sent

a

se

Kualitas Daya Pembeda

Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal sangat baik

Daya pembeda soal baik Daya pembeda soal cukup Daya pembeda soal jelek Butir soal tidak baik


(48)

51 Yusi Rosidah, 2013

Tabel 3.11

Kualitas Pengecoh pada Butir Soal Tes

No. Butir Soal

Proporsi Pemilih

Jumlah

a B C d Omit

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1 21** 6+ 5++ 2- - 40

2 12- 5+ 4+ 13** - 40

3 17** 5++ 6++ 6++ - 40

4 16-- 8** 4- 6+ - 40

5 13+ 7++ 6+ 8** - 40

6 25** 6-- 2+ 1- - 40

7 7++ 8** 12+ 7++ - 40

8 10-- 1-- 5++ 18** - 40

9 5++ 0-- 16** 13-- - 40

10 13- 8++ 3- 10** - 40

11 9+ 15** 6++ 4+ - 40

12 23** 3++ 3++ 5+ - 40

13 9++ 6+ 9++ 10** - 40

14 4- 1- 27** 2++ - 40

15 6++ 7++ 9++ 12** - 40

16 7++ 10** 10++ 7++ - 40

17 7++ 10- 1-- 16** - 40

18 11+ 12** 2- 9++ - 40

19 20-- 6** 13- 9** - 40

20 1- 11+ 13- 9** - 40

21 15-- 3- 9** 7++ - 40

22 1-- 8+ 8+ 17** - 40

23 7++ 7++ 7++ 13** - 40


(49)

52 Yusi Rosidah, 2013

25 8+ 15** 5++ 6++ - 40

Lanjutan tabel 3.11

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

26 7++ 4+ 10+ 13** - 40

27 22** 3+ 6+ 3+ - 40

28 5++ 15** 3- 11- - 40

29 8++ 4- 10** 12+ - 40

30 17-- 5+ 6** 6+ - 40

31 3+ 4++ 20** 7+ - 40

32 7++ 13** 8++ 6++ - 40

33 6+ 21** 1-- 6+ - 40

34 10-- 18** 3+ 3+ - 40

35 5++ 16** 10- 3-- - 40

36 6++ 1-- 17** 10-- - 40

37 8++ 9** 9++ 8++ - 40

38 4++ 6+ 4++ 20** - 40

39 12-- 3+ 1-- 18** - 40

40 22** 4++ 3+ 4++ - 40

Keterangan:

Jumlah Responden = 40

Butir Soal = 40

Banyaknya option = 4 Jumlah Pengecoh = 120 ++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik -- : Buruk


(50)

53 Yusi Rosidah, 2013

Berdasarkan tabel 3.11, diperoleh informasi bahwa kualitas pengecoh pada butir soal tes berada pada kategori sangat baik, baik, kurang baik, buruk, dan sangat buruk. Rincian mengenai persentase kualitas pengecoh dijelaskan pada tabel 3.12 dan gambar 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.12

Persentase Kualitas Pengecoh pada Tiap Butir Soal

Kualitas Pengecoh Banyaknya Persentase

Sangat Baik 49 40,83%

Baik 34 28,33%

Kurang Baik 18 15%

Buruk 19 15,84%

Sangat Buruk - -

Jumlah 120 100%

Gambar 3.5

Diagram Batang Persentase Kualitas Pengecoh Berdasarkan tabel 3.14 dan gambar 3.4, dapat disimpulkan bahwa:

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% Sangat baik

Baik Kurang baik

Buruk Sangat buruk P er sent a se

Kategori Kualitas Pengecoh

Persentase Kualitas Pengecoh

Pengecoh sangat baik Pengecoh baik Pengecoh kurang baik Pengecoh buruk Pengecoh sangat buruk


(51)

54 Yusi Rosidah, 2013

a. Terdapat 47 pengecoh atau sebesar 40,83% dari jumlah pengecoh keseluruhan yang termasuk kategori kualitas pengecoh sangat baik.

b. Terdapat 34 pengecoh atau sebesar 28,33% dari jumlah pengecoh keseluruhan yang temasuk kategori kualitas pengecoh baik.

c. Terdapat 18 pengecoh atau sebesar 15% dari jumlah pengecoh keseluruhan yang termasuk kategori kualitas pengecoh kurang baik.

d. Terdapat 19 pengecoh atau sebesar 15,84%% dari jumlah pengecoh keseluruhan yang termasuk kategori kualitas pengecoh buruk.

e. Tidak terdapat pengecoh yang termasuk kategori kualitas pengecoh sangat buruk.

G.Pengumpulan dan Penyajian Data

Teknik pengumpulan data dilakukan pada tanggal 29 April 2013 sampai dengan 31 April 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan instrumen tes berupa soal (untuk mengukur pengaruh metode Teams Games Tournament tentang Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam) dan lembar observasi berbentuk checklist (untuk mengetahui partisipasi belajar siswa).

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Persiapan

Persiapan disini merupakan perizinan penelitian. Perizinan penelitian dilakukan sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi administrasi penelitian. Selaim itu persiapan disini berupa menyiapkan instrumen yang akan digunakan, yakni soal tes, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Lembar observasi.

2. Pelaksanaan pengumpulan data

a. Membagikan soal kepada responden yang menjadi sampel penelitian. b. Memberikan informasi berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. c. Memberikan petunjuk pengisian soal.


(52)

55 Yusi Rosidah, 2013

e. Mengumpulkan soal yang telah diisi dan mengecek ulang untuk memeriksa kelengkapan identitas dan jawaban siswa pada setiap lembar jawaban.

f. Memeriksa atau menghitung hasil pekerjaan yang telah diisi. g. Mengolah data yang telah didapat

3. Penyajian data a. Penyusunan data b. Klasifikasi data

c. Pemprosesan dan pengolahan data d. Penafsiran data

e. Penyimpulan data

H.Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maka penelitian ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengajuan hipotesis yang digunakan. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui teknik statistik. Oleh karena itu ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi, diantaranya: 1. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan salah satu persyaratan dalam statistik inferensial parametrik dan . Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak untuk teknik analisis data lebih lanjut. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan tekhnik statistik parametrik. Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametrik.

Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini ada dua kelompok yaitu: kelompok data (X) untuk variabel metode Teams Games Tournament dan data (Y) untuk variabel partisipasi belajar siswa. Perhitungan uji normalitas data distribusi ini Perhitungan uji normalitas data distribusi ini menggunakan rumus Chi kuadrat, sebagai berikut:


(53)

56 Yusi Rosidah, 2013

=

Keterangan:

= Chi-kuadrat yang dicari

fo = Frekuensi dari hasi pengamatan (fo)

fe = Frekuensi yang diharapkan (fe)

Setelah didapat hasilnya, maka langkah selanjutnya yaitu membandingkan dengan nilai tabel untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk) = k-1 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

jika hitung ≥ tabel , artinya Distribusi data tidak normal dan

jika hitung ≤ tabel , artinya Data berdistribusi normal

Namun untuk memudahkan pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam Microsoft Excel ke dalam Data View.

Variable 1 data pretest dan untuk variable 2 data posttest

 Klik Variablel View dan beri nama untuk Variable 1 Pretest dan Variable 2 Posttest

 Klik Analyze>>Descriptive Statistic>>Frequence

 Setelah kotak dialog terbuka maka klik >>Chart>>Histogram>>With Normal Curve

 Kemudian klik juga Statistic>>Distribution, beri tanda centang pada skewness dan Kurtosis.

 Maka pada hasil output akan terdapat tabel skewness, kurtosis, standart error skewness dan standart error kurtosis.

 Kemudian nilai ratio kurtosis (hasil bagi antara kurtosis dan standart error kurtosis) dan nilai ratio skewness( hasil bagi antara skewness dan standart error skewness) harus diantara -2 sampai 2, maka data dinyatakan normal.


(54)

57 Yusi Rosidah, 2013

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varian sama. Seperti halnya pada uji normalitas, untuk uji homogenitas juga peneliti menggunakan program SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam Microsoft Excel ke dalam Data View.

 Klik Variablel View dan beri nama untuk Variable 1 Pretest dan Variable 2 Posttest

 Klik Analyze>>Compare Means>>One Way Anova

 Setelah kotak dialog terbuka, maka klik Options beri tanda centang pada Homogenity of Variance.

 Lalu klik OK

 Setelah hasil output keluar, lihat nilai signifikasi. Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan homogen.

3. Uji Hipotesis a) Uji Paired T-test

Uji Paired T-test dilakukan untuk menguji 2 sampel yang berpasangan. Sampel yang diujikan yakni pretest dan posttest partisipasi belajar siswa. Uji Paired T-test dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam Microsoft Excel ke dalam Data View.

 Klik Analyze>> Compare Means>> Paired-Samples T-test

 Setelah kotak dialog terbuka maka isi pada Pair untuk Variable 1 Posttest dan Variable 2 Posttest

 Lalu klik Ok


(55)

58 Yusi Rosidah, 2013

b) Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y. Dalam penelitian ini yang dicari adalah besar kecilnya pengaruh variabel metode Teams Games Tournament mempunyai konstribusi atau ikut menentukan variabel Y (partisipasi belajar siswa). Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus:

KP = r2 × 100% dimana:

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai koefisien Korelasi c) Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : ρ = (berarti tidak ada pengaruh)

Ha : ρ ≠ (berarti ada pengaruh)

dimana:

Koefisien korelasi antara metode Teams Games Tournament dan partisipasi belajar siswa


(56)

Yusi Rosidah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian dan temuan tentang Pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya skor partisipasi belajar siswa pada saat pretest (sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament) yang terbesar adalah 40,00, dan skor terkecil adalah 26,00. Dengan rata-rata sebesar 31,33. Setelah pembelajaran partisipasi belajar siswa (posttest), nilai terbesar siswa masih 40,00, dan akan tetapi untuk skor terkecilnya menjadi 31,00, dengan rata-rata 35,33. Dengan demikian, dapat dianaisis bahwa terjadi peningkatan skor antara pretest dan posttest dengan rata-rata keseluruhan sebesar 4,33.

Berdasarkan analisis uji paired sample t-test untuk melihat ada tidaknya pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, hasilnya dapat diketahui bahwa, thitung

adalah 6,701 dengan ttabel 2,04. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 6,701 >

2,048, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Besarnya pengaruh variabel setelah d uji dengan koefesien determinasi adalah sebesar 44,8% dan sisanya 56,2% ditentukan oleh variabel lain.

B.Rekomendasi

Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan peneliti terbukti telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran dan memberikan pengaruh pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Sukasari.


(57)

Yusi Rosidah, 2013

Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru dapat menggunakan metode Teams Games Tournament untuk meningkatkan keaktifan, kerja sama dan keterlibatan siswa.

2. Penggunaaan metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan persaingan akademik sehingga dapat menumbuhkan sikap positif dalam pembelajaran.

3. Penggunaaan metode Teams Games Tournament hendaknya direncanakan secara matang dan disesuaikan dengan waktu yang tersedia.


(58)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Anggota, IKAPI. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sisdiknas. Bandung: Fokusmedia.

Agustina Rauufu, F. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran IPA Pada Program latihan Profesi Terhadap Hasil Belajar IPA. UPI. Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ashri Utami, N. (2012). Pengaruh Metode Simulasi Tipe Games Terhadap

Motivasi Belajar Siswa. UPI. Tidak terbitkan

Edi Wibowo, A. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Guru, T. (2012). Pengertian Ilmu Pengetahuan (IPS). [Online]. Tersedia: http://www.tuanguru.com/2012/07/pengertian-ilmu-pengetahuan-sosial-ips.html. [3 April 2013].

Hatimah, I,dkk. (2008). Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka.

Heriawan, A. Darmajari.dan Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang: LP3G.

Hernawan, Asep Herry. Asra.dan Laksmi, Dewi. (2007). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.

Hermala, E. (2012). Pengaruh Aktivitas Berdiskusi Siswa pada Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri Sukamanah 1 Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. UPI. Tidak Diterbitkan.

Hisnu, Tanti. P, Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Irene Astuti Dwiningrum, S. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.


(59)

Yusi Rosidah, 2013

Manriantini, D. (2010). Pengaruh Partisipasi Belajar Siswa dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa. UPI. Tidak diterbitkan.

Mendiknas. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah. Jakarta: Pustaka Candra.

Mulyatiningsih, E. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Nugroho, Arif.J.N. Ismawati, Nur Siwi.dan Westriningsih. (2008). IPS Untuk

Kelas VI SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Nurholis. (2013). Kelebihan dan Kekurangan TGT. [Online]. Tersedia:

http://home-edukasi.blogspot.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-tgt.html.[1 Apri 2013]

Rakhmat, C. Budiman, N. dan Herawati,N.I. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI Press.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulastri, S. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa. UPI. Tidak Diterbitkan.

Tim Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Kencana Media Grup.

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher


(60)

Yusi Rosidah, 2013

Wikipedia. [Online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. [18 Januari 2013]


(1)

58 Yusi Rosidah, 2013 b) Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y. Dalam penelitian ini yang dicari adalah besar kecilnya pengaruh variabel metode Teams Games Tournament mempunyai konstribusi atau ikut menentukan variabel Y (partisipasi belajar siswa). Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus:

KP = r2 × 100% dimana:

KP = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai koefisien Korelasi c) Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ho : ρ = (berarti tidak ada pengaruh) Ha : ρ ≠ (berarti ada pengaruh) dimana:

Koefisien korelasi antara metode Teams Games Tournament dan partisipasi belajar siswa


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian dan temuan tentang Pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya skor partisipasi belajar siswa pada saat pretest (sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament) yang terbesar adalah 40,00, dan skor terkecil adalah 26,00. Dengan rata-rata sebesar 31,33. Setelah pembelajaran partisipasi belajar siswa (posttest), nilai terbesar siswa masih 40,00, dan akan tetapi untuk skor terkecilnya menjadi 31,00, dengan rata-rata 35,33. Dengan demikian, dapat dianaisis bahwa terjadi peningkatan skor antara pretest dan posttest dengan rata-rata keseluruhan sebesar 4,33.

Berdasarkan analisis uji paired sample t-test untuk melihat ada tidaknya pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, hasilnya dapat diketahui bahwa, thitung adalah 6,701 dengan ttabel 2,04. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 6,701 > 2,048, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Besarnya pengaruh variabel setelah d uji dengan koefesien determinasi adalah sebesar 44,8% dan sisanya 56,2% ditentukan oleh variabel lain.

B.Rekomendasi

Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan peneliti terbukti telah memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran dan memberikan pengaruh pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD Negeri Sukasari.


(3)

Yusi Rosidah, 2013

Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru dapat menggunakan metode Teams Games

Tournament untuk meningkatkan keaktifan, kerja sama dan keterlibatan

siswa.

2. Penggunaaan metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan persaingan akademik sehingga dapat menumbuhkan sikap positif dalam pembelajaran.

3. Penggunaaan metode Teams Games Tournament hendaknya direncanakan secara matang dan disesuaikan dengan waktu yang tersedia.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anggota, IKAPI. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003 Sisdiknas. Bandung: Fokusmedia.

Agustina Rauufu, F. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Pembelajaran

IPA Pada Program latihan Profesi Terhadap Hasil Belajar IPA. UPI.

Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Ashri Utami, N. (2012). Pengaruh Metode Simulasi Tipe Games Terhadap

Motivasi Belajar Siswa. UPI. Tidak terbitkan

Edi Wibowo, A. (2012). Aplikasi Praktis SPSS dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Gunawan, R. (2011). Pendidikan IPS filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Guru, T. (2012). Pengertian Ilmu Pengetahuan (IPS). [Online]. Tersedia: http://www.tuanguru.com/2012/07/pengertian-ilmu-pengetahuan-sosial-ips.html. [3 April 2013].

Hatimah, I,dkk. (2008). Pembelajaran Berwawasan Masyarakat. Jakarta: Universitas Terbuka.

Heriawan, A. Darmajari.dan Senjaya, A. (2012). Metodologi Pembelajaran. Serang: LP3G.

Hernawan, Asep Herry. Asra.dan Laksmi, Dewi. (2007). Belajar dan

Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.

Hermala, E. (2012). Pengaruh Aktivitas Berdiskusi Siswa pada Pembelajaran IPA Terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas V SD Negeri Sukamanah 1

Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya. UPI. Tidak Diterbitkan.

Hisnu, Tanti. P, Winardi. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Irene Astuti Dwiningrum, S. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat


(5)

Yusi Rosidah, 2013

Manriantini, D. (2010). Pengaruh Partisipasi Belajar Siswa dan Motivasi Belajar

Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa. UPI. Tidak diterbitkan.

Mendiknas. (2006). Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan

Pendidikan Dasar Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidiyah. Jakarta: Pustaka

Candra.

Mulyatiningsih, E. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munthe, B. (2009). Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani Nugroho, Arif.J.N. Ismawati, Nur Siwi.dan Westriningsih. (2008). IPS Untuk

Kelas VI SD. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Nurholis. (2013). Kelebihan dan Kekurangan TGT. [Online]. Tersedia: http://home-edukasi.blogspot.com/2013/04/kelebihan-dan-kekurangan-tgt.html.[1 Apri 2013]

Rakhmat, C. Budiman, N. dan Herawati,N.I. (2010). Psikologi Pendidikan.

Bandung: UPI Press.

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulastri, S. (2012). Pengaruh Model Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

Siswa. UPI. Tidak Diterbitkan.

Tim Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Kencana Media Grup.

Trianto. (2011). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher


(6)

Wikipedia. [Online].Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi. [18 Januari 2013]


Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Metode Pembelajaran Teams Games Tournament dengan Superitem Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Ngadirejo I Kecamatan

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SILSILAH KELUARGA MELALUI MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD (PenelitianTindakan Kelas di Kelas II SD Negeri Parakanmuncang Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya).

0 2 28

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA MENULISKAN KATA (Penelitian Pre-Eksperimen pada Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III SD Negeri Cipari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya).

1 1 34

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWATENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGITRANSPORTASI MELALUI METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)PADA PEMBELAJARAN IPS SD : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Cintalaksana Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 42

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWATENTANG KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GROUP INVESTIGATION : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Neglasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

0 0 39

Pengaruh Model Pembelajan Teams Games To

0 0 17

FEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SD NEGERI SREPENG GUNUNGKIDUL

0 0 5