EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Klari Tahun Ajaran 2014/2015).

(1)

2014/2015) SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Rizkia Putrias Ghalih 1106101

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

oleh

Rizkia Putrias Ghalih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra

© Rizkia Putrias Ghalih 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

(Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Klari Karawang Tahun Ajaran 2014/2015)

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I,

Dra. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 196012161986032001

Pembimbing II,

Rosita Rahma, M.Pd. NIP 198503022012122002

diketahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Dr. Dadang S. Ansori, M.Si. NIP. 1972040431999031002


(4)

(Penelitian Eksperimen Kuasi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Klari Tahun Ajaran 2014/2015)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan pembelajaran menulis yang kurang diminati, dan dianggap sulit, serta membosankan, oleh sebagian siswa. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu, mengetahui keefektifan media buku harian dalam menulis cerpen. Penelitian in menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini mengambil sampel secara purposif (purposive sampling) dengan alasan ditemukannyabanyakkemiripandarisegikondisikelassaatpembelajaranberlangsung, hampir seluruh siswa yang berada di dua kelas tersebut tergolong siswa yang aktif, jumlah siswa laki-laki dan perempuan sama, serta berdasarkan pertimbangan atau saran dari pihak sekolah (Kepala Sekolah) dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X, sehingga ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.Data-data yang dihasilkan diperoleh dari hasil tes menulis cerpen, angket, dan RPP.Berdasarkan data penelitian yang telah diolah menggunakan perhitungan kuantitatif, hasil prates dan pascates kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil uji hipotesis, nilai signifikasi perbedaan kemampuan menulis cerpen antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol adalah 0,004. Angka tersebut kurang dari 0,05 (0.004<0.05), sehingga peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol yang berarti Ha (terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas kontrol) diterima dan Ho (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen dan kelas kontrol) di tolak.


(5)

EFFECTIVENESS OFMEDIADIARY LEARNINGINWRITINGSHORT STORY

(Quasi ExperimentalResearchInClass XSMANegeri 1KlariAcademic Year2014/2015)

This research is motivated by writing learning activities that are less desirable, and it is considered difficult, and boring, by most students. Goals to be achieved in this research, determine the effectiveness of the media diary in writing short stories. Research in using quasi-experimental research design with Nonequivalent Control Group Design. This study sampled purposively (purposive sampling) by reason of the discovery of a lot of similarities in terms of classroom conditions when learning takes place, almost all students in the two classes are classified as active students, the number of boys and girls alike, as well as based on the considerations or suggestions from the school (the principal) and subject teachers Indonesian X class, so determined kontrol.Data experimental class and class-generated data obtained from the test write short stories, questionnaires, and RPP.Berdasarkan research data that has been processed using a calculation Quantitatively, the results of pre-test and post-test experimental class and control class normal distribution and homogeneous. Based on the results of hypothesis testing, the significance of the difference value between the student's ability to write short stories experimental class and control class is 0.004. The figure was less than 0.05 (0.004 <0.05), so the researchers concluded that there are significant differences between students 'ability to write short stories experimental class and control class, which means Ha (there are significant differences between students' ability to write short stories in the experimental class and control class) received and Ho (no significant difference between students' ability to write short stories in the experimental class and control class) was rejected.


(6)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Anggapan Dasar Penelitian... 6

G. Hipotesis Penelitian ... 6

H. Definisi Operasional ... 6

I. Struktur Organisasi ... 7

BAB II IHWAL PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DAN MEDIA BUKU HARIAN... 8

A. Pembelajaran Menulis ... 8


(7)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA

B. Cerita Pendek ... 12

1. Pengertian Cerita Pendek ... 12

2. Memahami Karakter Cerita Pendek... 13

3. Proses Kreatif Menulis Cerita Pendek ... 15

C. MEDIA BUKU HARIAN ... 16

1. Pengertian Media ... 16

2. Fungsi Media ... 16

3. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media ... 17

4. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 17

5. Media Buku Harian... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A.Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 21

1. Metode Penelitian ... 21

2. Desain Penelitian ... 21

B.LOKASI DAN POPULASI/SAMPEL PENELITIAN ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Populasi Penelitian ... 22

3. Sampel Penelitian ... 23

C. Teknik Pengumpulan Data ... 23

D. Teknik Pengolahan Data ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 27

1. Instrumen Tes ... 27

2. Instrumen Nontes ... 28

3. Instrumen Perlakuan ... 29

F. Instrumen Penilaian ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 40 A. Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas Eksperimen SMA Negeri I Klari Sebelum


(8)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

dan Sesudah Tanpa diberi Perlakuan Media Buku Harian ... 71

1. Data Hasil Prates Menulis Cerpen Siswa Kelas Kontrol ... 71

2. Data Hasil Pascates Siswa Kelas Kontrol ... 84

C. Perbedaan Signifikasi Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 97

1. Uji Reliabilitas Antarpenimbang PratesDan Pascates Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol ... 98

a. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Prates Siswa Kelas Eksperimen... 98

b. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Pascates Siswa Kelas Eksperimen ... 103

c. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Prates Siswa Kelas Kontrol ... 109

d. Uji Reliabilitas Antarpenimbang Pascates Siswa Kelas Kontrol ... 114

2. Indeks Gain ... 119

a. Indeks Gain Siswa Kelas Eksperimen ... 119

b. Indeks Gain Siswa Kelas Kontrol ... 122

3. Uji Normalitas ... 124

a. Uji Normalitas Siswa Kelas Eksperimen ... 125

b. Uji Normalitas Siswa Kelas Kontrol... 125

4. Uji Homogenitas ... 126

a. Uji Homogenitas Siswa Kelas Eksperimen ... 126

b. Uji Homogenitas Siswa Kelas Eksperimen ... 127

5. Uji Hipotesis ... 127

6. Pembahasan Hasil Penelitian ... 128

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI ... 132

A.Simpulan ... 132

B.Implikasi ... 133


(9)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Setiap manusia memiliki keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain. Keterampilan bahasa digunakan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu dan memahami sesuatu dengan menggunakan media bahasa, baik secara tulis maupun lisan.

Terdapat empat keterampilan berbahasa dalam bahasa Indonesia yaitu, mendengarkan (menyimak), berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan berbahasa digunakan seseorag untuk berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, keterampilan berbahasa salah satu keterampilan yang harus dimiliki setiap manusia, salah satunya adalah keterampilan menulis.

Menulis dan membaca mempunyai kaitan yang sangat erat. Bila seseorang ingin menuliskan sesuatu, pada dasarnya seseorang membaca terlebih dahulu. Mengarang atau menulis merupakan kemampuan seseorang dalam mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, bahkan pengalaman hidup dalam ragam tulis. Menulis tidak sekedar menuliskan kata-kata atau kalimat-kalimat, melainkan terdapat proses panjang yaitu menuangkan ide-ide atau pikirandalam bentuk tulisan, mengurutkan setiap kata atau kalimat dengan menggunakan ejaan yang benar, dan mengembangkan tulisan menjadi tulisan yang berkualitas.

Modal utama menulis adalah perlu memiliki ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalam hidup. Di samping itu penulis harus memiliki perasaan yang senang agar proses menulis mudah dilakukan. Keterampilan menulis tidak datang begitu saja, melainkan harus melalui latihan dan praktik secara teratur. Karena itu, anak harus didorong, diarahkan dan dimotivasi agar terbiasa menulis sejak dini, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bila budaya menulis sudah tumbuh sedari dini, maka akan meningkatkan kuliatas tulisannya. Sehingga akan


(11)

terlihat mana anak yang sudah terbiasa menulis dan mana yang tidak terbiasa menulis.

Pada kenyataannya kegiatan menulis masih kurang diminati oleh peserta didik, karena dianggap sulit, membosankan, dan memerlukan proses berpikir yang lama. Menulis kreatif dan menarik bisa dilakukan oleh siapa saja. Untuk itu, menulis harus dilakukan secara rutin, agar tidak mengalami kesulitan-kesulitan yang dapat menimbulkan rasa malas. Berlatih menulis dapat dilakukan dengan mudah, yaitu berawal dari hal-hal yang sukai dan dikuasai. Dengan begitu, akan terasa mudah ketika menuangkan ide, gagasan, pemikiran, serta pengalaman-pengalaman yang pernah di alami. Berlatih dan membiasakan menulis sehari-hari akan meningkatkan kreativitas.

Hal kedua yang dapat dilakukan dalam mengembangkan suatu tulisan adalah menuliskan apa yang kita dengar, apa yang kita baca, apa yang kita lihat, dan apa yang kita alami sehari-hari seperti keluh kesah, sedih, senang, gembira, dan hal-hal yang lain. Dengan begitu proses menuangkan ide akan terasa mudah.

Berdasarkan penjelasan di atas, menulis adalah sebuah keterampilan yang bisa dilatih dan di ajarkan sejak dini. Pada kenyataannya kegiatan menulis di sekolah, kebanyakan guru hanya fokus menyampaikan pembelajaran cara menulis secara teoretis, tetapi praktiknya kurang diperhatikan. Sehingga peserta didik mengalami kesulitan dalam hal merangkai kata dan mengekspresikan apa yang ada dalam benaknya. Terkadang pikiran dan tindakan sering kali tidak sejalan, dan tak ada satu pun tulisan yang jadi. Pada akhirnya kegiatan menulis pun menjadi sebuah beban, kegiatan menulis berjalan tidak lancar dan akan menyumbat pikiran kreatif peserta didik. Seharusnya pembelajaran menulis mampu membantu dan mendorong peserta didik mengekspresikan bahasa dalam bentuk tulis.

Seiring perkembangan kemajuan teknologi yang begitu pesat, seseorang lebih memilih media sosial dalam mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya. Maka dari itu, sebagai seorang guru dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran, dengan memunculkan hal-hal baru dan inovasi serta menggunakan media yang unik akan menimbulkan efek yang sangat baik bagi peserta didik.


(12)

Melalui media buku harian atau buku diaryyang sudah jarang digunakan, pembelajaran menulis cerita pendekyang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, akan mendorong dan memotivasi siswa untuk menuangkan ide, gagasan, perasaan, kritikan, dan lain sebagainya kedalam bentuk tulisan. Dengan menulis di dalam diary (buku harian), siswa pun menjadi terbiasa menulis tentang pengalaman-pengalaman yang pernah dialaminya dalam bentuk cerita pendek. Siswa pun tak akan merasa kesulitan lagi memulai menulis, karena ide dan gagasan yang akan dituliskan berawal dari pengalaman yang sudah dilaluinya.

Adapun penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Berita Dengan Metode Latihan Terbimbing Pada sisiwa Kelas X.3 SMA NEGERI1 REMBANG PURBALINGGA” yang disusun oleh Fitryana (2011) dengan hasil penelitian yang diawali dengan menentukan ide untuk menulis cerpen. Selanjutnya siswa diminta untuk mengembangkan ide menjadi sebuah cerpen dengan mendapatkan bimbingan guru bahasa dan sastra Indonesia. Penerapan media berita dengan metode latihan terbimbing dapat meningkatkan proses dan produk belajar siswa.

Penelitian yang menggunakan media serupa juga pernah dilakukan, antara lain oleh Windasari (2011) dengan judul penelitian “Penggunaan Media Cuplikan Film Kolosal untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X-H SMA Angkasa Kota Bandung Tahun Ajaran 2010/2011” dengan hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa persentase kenaikan nilai rata-rata siswa pada siklus I, II, dan III sangat memuaskan. Pada siklus I 33% siswa termasuk kategori cukup, 63% siswa termasuk dalam kategori kurang dan 4% siswa termasuk dalam kategori sangat kurang. Pada siklus II 3% siswa termasuk dalam kategori baik, 94% siswa termasuk dalam kategori cukup, dan 3% termasuk kategori kurang. Pada siklus III 10% siswa termasuk kategori cukup, 86% siswa termasuk dalam kategori baik, dan 4% siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Artinya, adanya peningkatan nilai rata-rata siswa pada setiap siklusnya. Selanjutnya, Aji (2011) dengan judul penelitian “Keefektifan Media


(13)

Film Pendek dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Wadaslintang Kec. Wadaslintang Kab. Wonosobo” telah membuktikan bahwa hasil perhitungan menunjukkan pembelajaran keterampilan menulis cerpen menggunakan media “film pendek” lebih efektif daripada pembelajaran keterampilan menulis cerpen tanpa menggunakan media “film pendek”.

Dari hasil tinjauan penelitian terdahulu di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini dapat diuji kebenaranya walaupun sama-sama meningkatkan keterampilan menulis cerpen dengan media buku harian, metode yang akan dilakukan peneliti ini berbeda dengan peneliti sebelumnya. Perbedaan yang menonjol yakni dalam metode yang digunakan yaitu metode pembelajaran langsung, peneliti ini menggunakan media buku harian yang bertujuan agar kreatifitas siswa terasah dan bebas berekspresi di dalam membuat karya sastra. Hal ini akan menunjukkan keefektifan media buku harian dalam menulis cerpen.

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai efektifitas media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen dan media yang digunakan dalam pembelajaran menulis cerpen tidak akan terkesan membosankan dan dapat menyenangkan bagi siswa.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, peneliti dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis dianggap sebagai kegiatan yang sulit dan menjemukan bagi siswa.

2. Kurang adanya variasi media dalam pembelajaran menulis.

3. Siswa merasa kesulitan dalam menemukangagasan atau idedalam hal menulis.


(14)

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen SMA Negeri IKlari sebelum dan sesudah diberi perlakuan media buku harian?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas kontrol SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah tanpa diberi perlakuanmedia buku harian?

3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas eksperimen dankelas kontrol SMA Negeri IKlari dalam menulis cerpen?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian maka diadakannya penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan hal-hal berikut.

1. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas eksperimen SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah diberi perlakuan media buku harian.

2. Kemampuan siswa dalam menulis cerpen di kelas kontrol SMA Negeri I Klari sebelum dan sesudah diberi perlakuan tanpa media buku harian.

3. Perbedaan yang signifikanantara kemampuan siswakelas eksperimen dan kelas kontrol SMA Negeri IKlari dalam menulis cerpen.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Guru dapat memanfaatkan media buku harian sebagai media alternatif dalam pembelajaran menulis siswa.

2. Siswa dapat terbantu dalam kegiatanbelajar di kelas, terutama dalam pembelajaran menulis cerpen.

3. Pembaca mendaatkan pengetahuan baru tentang penggunaan media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen.


(15)

F. Anggapan Dasar Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis berpedoman pada anggapan dasar di bawah ini.

1. Menulis merupakan aspek keterampilan berbahasa yang bisa dikembangkan. 2. Penggunaan media yang beragam mampu meningkatkan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

3. Media buku hariandapat digunakan dalam pembelajaran menulis.

G.Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah menunjukan signifikansi bahwa.

Ha: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpendi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis cerpen dikelas eksperimen dan kelas kontrol.

H.Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis cerpen adalah suatu proses belajar menuangkan ide dan gagasan dalam menjelaskan satu peristiwa.

2. Media buku hariandalam pembelajaran menulis cerpenmerupakan media sebagai alat bantu yang dikenal dengan sebutan buku diary atau buku yang berisi tentang pengalaman-pengalaman atau kejadian-kejadian yang dialami seseorang baik suka maupun duka, yang mendukung proses pembelajaran menulis cerpen.

I. Sturuktur Organisasi

1. BAB I : Terdiri atas latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar penelitian, hipotesis peneltian, definisi oprasional, dan struktur organisasi.


(16)

2. BAB II : Terdapat kajian pustaka/landasan teoretisyang berisi teori-teori pendukung yaitu segala hal pembelajaran menulis, cerita pendek, dan media buku harian.

3. BAB III : Dalam bab ini terdapat segala hal mengenai metode penelitian, desain peneltian, lokasi dan populasi/sampel penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data penelitian, instrumen penelitian, dan instrumen penilaian.

4. BAB IV : Pada Bab ini akan disajikan data dan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

5. BAB V : Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang sudah dilakukan.


(17)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa setelah menggunakan media buku harian. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus dengan metode buku harian, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus.

Selain itu, pada penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) adalah media buku harian.

b. Variabel terikat (Y) adalah pembelajaran menulis cerpen. 2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Berikut ini adalah gambar desain penelitian kelompok Nonequivalent Control Group Design(Sugiyono, 2013, hlm. 79).

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design

E O1 X O2

...


(18)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Keterangan :

O1 : Prates kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan dengan media buku harian

O2 : Pascates kelas eksperimen sesudah diberikan perlakuan dengan media bukuharian

O3 : Prates kelas kontrol O4 : Pascates kelas kontrol

X :Perlakuan memanfaatkan media buku harian dalam menulis cerpen pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode langsung. Y : Pembelajaran menulis cerpen pada kelaskontrol dengan menggunakan media gambar dan metode langsung.

B. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri1 Klari, pada siswa kelas X yang tengah menjalanipembelajaran Semester dua.

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMANegeri 1 KlariKarawang tahun ajaran 2014/2015. Populasi terdiri atas 10 kelas, yaitu kelas X MIA 1, X MIA 2, X MIA 3, X MIA 4, X MIA 5, X MIA 6, X IIS 1, X IIS 2, X IIS 3, X BAHASA. Berikut adalah data populasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Klari.

Tabel 3.2

PopulasiSiswaKelas X SMA Negeri 1 Klari

Kelas Siswa Jumlah Siswa

P L

X MIA 1 36 14 50

X MIA 2 37 12 49

X MIA 3 32 16 48

X MIA 4 35 13 48


(19)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Kelas Siswa Jumlah Siswa

P L

X MIA 6 36 14 50

X IIS 1 37 15 52

X IIS 2 33 17 50

X IIS 3 39 14 53

X BAHASA 39 13 52

Total 502

3.Sampel Peneltian

Penelitian ini mengambil sampel secara purposif (purposive sampling) hingga ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih, yaitu desain nonequivalent control group design. Melalui teknik itu didapatkan sampel untuk penelitian ini yaitu kelas X MIA 1 dan X MIA 6 dengan alasan ditemukannya banyak kemiripan dari segi kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung, hampir seluruh siswa yang berada di dua kelas tersebut tergolong siswa yang aktif, jumlah siswa laki-laki dan perempuan sama, serta berdasarkan pertimbangan atau saran dari pihak sekolah (Kepala Sekolah) dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dalam bentuk tes dan nontes. Teknik pengumpulan data berupa tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa. Tes pada penelitian ini terdiri pratesdan pascates. Prates dilakukan sebelum siswa diberi perlakuan dengan media buku harian pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol, sedangkan pacsates di dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan setelah perlakuan khusus pada siswa kelas eksperimen. Adapun pascates ini dilakukan juga pada siswa kelas kontrol agar peneliti dapat membandingkan hasil akhir dari kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Sedangkan data nontes diambil dari data hasil angket yang diberikan pada siswa.


(20)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk mengolah data tes awal dan tes akhir menulis cerpen siswa,setelah data terkumpul melalui tes awal dan tes akhirlangkah selanjutnya adalah pengolahan data dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan rumus statistik. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut.

1. Menilai dan menganalisis data prates dan pascates kemampuan menulis cerpen.

2. Menentukan skor prates dan pascates, kemudian menentukan nilai dengan rumus:

Nilai skor = �� � � �

� � �

x 100

3. Mendeskripsikan hasil analisis cerpenprates dan pascates siswa.

4. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang, uji reabilitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat reabilitas penilaian antar penguji yang satu dengan penguji lainnya bagi setiap tes. Uji reabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan format ANAVA.

Tabel 3.3

Format Uji Realibitas ANAVA

Sumber Varians SS DK Varians

Siswa SSt∑dt2 N-1 SSt∑dt2

N – 1

Penguji SSp∑d2p K-1 -

Kekeliruan SSk∑d2kk (N-1)(K-1) SSk∑d2kk (N-1)(K-1)

Setelah data hasil format ANAVA ditemukan, Reliabilitas antar penimbang dilakukan dengan rumusberikut :


(21)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Kemudian untukmengetahuitingkatkolerasinya, nilai-nilaitersebutdicocokkandengan tabel Guilford.

Tabel 3.4

Tingkat KorelasiGuiltford

Interval Koefisien Tingkat Korelasi

<0,20 tidak ada korelasi

0,20 – 0,40 korelasi rendah

0,40 – 0,60 korelasi sedang

0,60 – 0,80 korelasi tinggi

0,80 – 0,90 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

(Subana, dkk, 2005, hlm. 104) 5. Mengitung indeks gain, bertujuan mengetahui berapa besar pengaruh yang

diberikan perlakuan pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapunkriteria rendah, sedang, tinggimengacupadakriteria Hake (Handini, 2008, hlm. 49).

Indeks gain < 0,30 Rendah

0, 30 ≤ Indeksgain ≤ 0,70 Sedang

Indeks gain ≥ 0,70 Tinggi

6. Melakukan uji normalitas nilai menulis cerpen siswa dari hasil prates dan hasil pascatesdengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul tersebar secara normal atau tidak. Uji normalitas ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.


(22)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Klik Analyze + Descriptive Statictic + Explore Selanjutnya menucul kotak dialog Explore

Klikvariabel(data yang sudah dimasukan) ke kotak Dependent List. Kliks Plots pada kotak Explore

Beri tanda centang pada Normality Plots With Tests Lalu klikContinue. Klik Ok,maka hasil output uji normalitas akan muncul dengan label

Test of Normality

7. Melakukan uji homogenitas, digunakan untuk menguji apakah varians tes awal (m1) = varians tes akhir (m2), secara signifikan pada taraf kepercayaan 95%. Uji Homogenitas ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

Membuka program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Klik Analyze + Compare Means + One-Way ANOVA

 Klikvariabel(data yang sudah dimasukan) ke kotak Dependent List.  Kliks Options pada kotak One-Way ANOVA

Beri tanda centang pada Homogenity of Variance Tests Lalu klikContinue

Klik Ok,maka hasil output uji homogenitas akan muncul dengan label Test of Homogenity of Variance

8. Melakukan uji hipotesis signifikan tidaknya perlakuan yang di uji cobakan, Uji hipotesis ini diolah menggunakan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for windows. Dengan langkah-langkah sebagai berikut.


(23)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

 Memasukan data nilai (tes awal dan tes akhir) kelas eksperiemen atau kelas kontrol pada halaman Data View program perangkat lunak SPSS 20.0 for windows.

Klik Analyze + Compare Means + Paired Sample Test

Klik variabel (data yang sudah dimasukkan) ke kotak Vaired variabels Klik Ok, maka hasil output uji normalitas akan muncul dengan label

Paired Samples Test.

E. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Data yang digunakan adalah data yang sesuai dengan variabel penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes yaitu soal, instrumen nontes yaitu angket dan instrumen perlakuan, yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

1. Intrumen Tes

Instrumen tes yang digunakan adalah lembar tes. Lembar tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Dalam penelitian ini, tes dilakukan dua tahap yaitu tahap prates dan tahap pascates. Berikut adalah lembar tes yang digunakan untuk menguji kemampuan siswa baik prates maupun pascates.

Tabel3.5

Lembar Soal Prates dan Pascates Tes Menulis Cerita Pendek Kerjakanlah soal berikut!

Buatlah sebuah cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan memperhatikan hal-hal berikut ini!

a. Kelengkapan unsur cerpen seperti alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa

b. Kepaduan antarunsur cerpen

c. Kesesuaian penggunaan bahasa dan EYD Nama :


(24)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………

2. Intrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan adalah instrumen angket. Lembar angket ini digunakan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai buku harian dan berapa banyak siswa yang mempunyai serta memanfaatkan buku harian sebagai media untuk menulis. Angket ini diberikan baik pada siswa kelas eksperimen ataupun kelas kontrol. Berikut adalah lembar angket yang diberikan sebelum prates menulis cerpen dilakukan.

Angket Prates Nama :

Kelas :

1. Apakah Anda mengenal buku harian?

... 2. Apakah Anda mempunyai buku harian?

... 3. Apakah Anda pernah menulis di buku harian?

... 4. Apakah Anda sering menulis di buku harian?

... 5. Hal apa saja yang Anda tuliskan dalam buku harian?


(25)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa langkah-langkah pembelajaran yang terdapat pada rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) digunakan sebagai pedoman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dengan berpedoman pada RPP, maka pembelajaran dan proses penelitian menjadi terencana dan terarah. Berikut rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KelasEksperimen

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Klari

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menentukan menulis karangan sendiri.

2. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (pelaku).

3. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (peristiwa).

4. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (latar).

D. Materi Pembelajaran

1. Definisi cerpen 2. Contoh cerpen 3. Unsur cerpen


(26)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

E. Metode Pembelajaran

1. Metode Langsung 2. Penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Perte mua

n

Kegiatan Wa

ktu Kesa

tu

Pendahuluan

 Tegur, salamdansapakepadasiswa

 Mengecekkehadirandankesiapansiswa

 Menggali pengetahuan siswa mengenai

caramenuliscerpenberdasarkanpengalamanpribadi

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswa mengamati contoh teks cerpen yang diberikan oleh guru

 Siswa mendata unsur intrisnik cerpen dalam teks tersebut

 Beberapasiswadiberikankesempatanuntukmengungkapkanpe ngalamanhidup yang pernahmerekaalami

 Siswadiberikanpenjelasanmengenaisolusicaramudahmenulisc erpendenganmemanfaatkanbukuharian

 Siswamembuatkerangkacerpensecaragarisbesardalambukuhar ian (pelaku, peristiwadanatarnya)

 Siswa melaporkan hasil pekerjaan kepada guru

Kegiatan Akhir

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi dan guru menanyakan hal-hal yang belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis karangan bebas

 Siswa mendapat tugas untuk membawa buku harian pada pertemuan selanjutnya

 Guru menutuppembelajaran

10 me nit 60 me nit 10 me nit Perte mua n

Kegiatan Wa

ktu Kedu

a

Pendahuluan

 Tegur, salamdansapakepadasiswa

 Mengecekkehadirandankesiapansiswa

10 me nit


(27)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

 Menggali pengetahuan siswa mengenai judulcerpenapa yang pernahdibaca

 Menanyakantugas yang diberikanpadapertemuansebelumnya

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswadiberi tugas

untukmenuliscerpenberdasarkanpengalamanhidupyang pernah dialami padabukuharian

 Siswa diarahkan untuk menulis cerpen pada buku harian sesuai dengan kerangka cerpen yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya

 Siswadiberikesempatanuntukbertanyapada guru ketikamengalamikesulitandalamhalmenuliscerpen.

 Siswa melaporkan hasil pekerjaan kepada guru

 Siswadengancerpenterbaikdiberikanpenghargaanoleh guru

Kegiatan Akhir  Guru

memberipenegasanpadasiswabahwamasihterdapatkekurangan –

kekurangansiswadalammenuliscerpendanharusterusdiperbaiki

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi

 Guru

menugaskansiswauntukmenuliscerpenberdasarkanpengalama nmenyenangkandirumahdalambukuharianpadapertemuansela njunya

 Guru menutuppembelajaran

60 me nit 10 me nit Perte mua n

Kegiatan Wa

ktu Ketig

a

Pendahuluan  Tegur, salamdansapakepadasiswa

 Mengecekkehadirandankesiapansiwa

 Menggali pengetahuan siswamengenaiunsur – unsur cerpen

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswa diberi kesempatan untuk membacakan cerpen hasil karyanya di depan kelas

 Siswa diberikan penjelasan mengenai kekurangan-kurangan dalam hal menulis cerpen oleh guru dari segi kelengkapan unsur cerpen, kesesuaian struktur unsur cerpen, kemenarikan judul cerpen, segi kebahasaan dan cara penulisan EYD

 Siswasalingbertukarhasilkaryacerpenpadatemannya dan

10 me nit 60 me nit


(28)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

salingmengkoreksihasilkaryanyaberdasarkan : 1. Kelengkapan unsur cerpen

2. Kesesuaian struktur unsur cerpen 3. Judul cerpen

4. Kebahasaan

5. Cara penulisan EYD

 Siswa diberi kesempatan untukmembacakanhasilkaryacerpen yang telahdikoreksi

 Siswadengannilaiterbaik (yang

tidakbanyakmengalamikoreksi) diberikanpengharagaanoleh guru.

Kegiatan Akhir

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi dan guru menanyakan hal-hal yang belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis karangan bebas

 Guru

menstimulussiswauntukselalumembiasakandirimenceritakanp engalamanhidupnyadalambukuharian.

 Guru menutuppembelajaran

10 me nit

G. Sumber/Bahan/Alat

1. Buku bahasa dan sastra Indonesia kelas X

2. Contoh naskah cerpen

3. Buku harian

H. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran No KriteriaPenilaian Lengkap

(25)

Hampirlengkap (20)

Kuranglengkap (15)

Tidaklengkap (10) 1. Kelengkapan


(29)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015 cerpen

2. Kelengkapan unsur intrinsik cerpen

3. Keterpaduan unsur/struktur cerpen 4. Kesesuaian

penggunaan bahasa cerpen

Jumlah

Catatan : Penjelasan kriteria penilaian pada tabel 3.6 (hlm. 38)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP) KelasKontrol

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Klari

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X/2

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam cerpen.

B. Kompetensi Dasar

16.1 Menulis karangan berdasarkan kehidupan diri sendiri dalam cerpen (pelaku, peristiwa, latar)

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menentukan menulis karangan sendiri.

2. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (pelaku).

3. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (peristiwa).

4. Siswa mampu menulis karangan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi dalam bentuk cerpen dengan menambahkan unsur cerpen (latar).

D. Materi Pembelajaran

1. Definisi cerpen 2. Contoh cerpen 3. Unsur cerpen


(30)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

E. Metode Pembelajaran

1. Metode Langsung 2. Penugasan

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Perte mua

n

Kegiatan Wa

ktu Kesa

tu

Pendahuluan

 Tegur, salamdansapakepadasiswa

 Mengecekkehadirandankesiapansiswa

 Menggali pengetahuan siswa mengenai

caramenuliscerpenberdasarkanpengalamanpribadi

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswa diberikantayanganberupagambar-gambar yang bisamenjadigagasandalammembuatcerpen

 Siswadiberikancontoh judul cerpen yang berasaldarigambar yang ditayangkan

 Beberapa

siswadiberikankesempatanuntukmengungkapkanpengalaman hidup yang pernahmerekaalami

 Siswadiberikanbeberapagambarperistiwa yang

bisadijadikangagasan dalammembuat cerpen

 Setiapsiswadiberikanarahanuntukmemilihsatugambar yang akandijadikangagasandalammembuatcerpen

 Siswamembuatkerangkacerpensecaragarisbesardalambukuhar ian (pelaku, peristiwadanlatarnya)

 Siswa melaporkan hasil pekerjaan kepada guru

Kegiatan Akhir

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi dan guru menanyakan hal-hal yang belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis karangan bebas

 Siswa mendapat tugas untuk membawa gambar (bebas)sebagaibahanataugagasan

dalammembuatcerpenpadapertemuanselanjutya

 Guru menutuppembelajaran

10 me nit 60 me nit 10 me nit Perte mua n

Kegiatan Wa

ktu


(31)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

a Tegur, salamdansapakepadasiswa  Mengecekkehadirandankesiapansiswa

 Menggali pengetahuan siswa mengenai judulcerpenapa yang pernahdibaca

 Menanyakantugas yang diberikanpadapertemuansebelumnya

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswadiberi tugas

untukmenuliscerpensecarautuhberdasarkangambar yang telahmerekabawa

 Siswadiberikankesempatanuntukbertanyapada guru ketikamengalamikesulitandalamhalmenuliscerpen.

 Siswa melaporkan hasil pekerjaan kepada guru

 Siswadengancerpenterbaikdiberikanpenghargaanoleh guru

Kegiatan Akhir

 Guru memberi

penegasanpadasiswabahwamasihterdapatkekurangan-kekurangansiswadalammenuliscerpendanharusterusdiperbaiki

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi

 Guru

menugaskansiswauntukmenuliscerpenberdasarkanpengalama nmenyenangkandirumahdalambukuharianpadapertemuansela njunya

 Guru menutuppembelajaran

me nit 60 me nit 10 me nit Perte mua n

Kegiatan Wa

ktu Ketig

a

Pendahuluan  Tegur, salamdansapakepadasiswa

 Mengecekkehadirandankesiapansiswa

 Menggali pengetahuan siswamengenaiunsur-unsurcerpen

 Menuliskan kompetensi dasar yang akan disampaikan

Kegiatan Inti

 Siswa diberikan kesempatan untuk membacakan cerpen hasil karyanya di depan kelas

 Siswa diberikan penjelasan mengenai kekurangan-kurangan dalam hal menulis cerpen oleh guru dari segi kelengkapan unsur cerpen, kesesuaian struktur unsur cerpen, kemenarikan judul cerpen, segi kebahasaan dan cara penulisan EYD

 Siswasalingbertukarhasilkaryacerpenpadatemannya dan salingmengkoreksihasilkaryanyaberdasarkan :

1. Kelengkapan unsur cerpen

10 me nit 60 me nit


(32)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

2. Kesesuaian struktur unsur cerpen 3. Judul cerpen

4. Kebahasaan

5. Cara penulisan EYD

 Siswa diberi kesempatan untukmembacakanhasilkaryacerpen yang telahdikoreksi

 Siswadengannilaiterbaik (yang

tidakbanyakmengalamikoreksi) diberikanpengharagaanoleh guru.

Kegiatan Akhir

 Siswa menyampaikan kesan selama pembelajaran sebagai refleksi dan guru menanyakan hal-hal yang belum dikuasai terkait dengan kompetensi menulis karangan bebas

 Guru

menstimulussiswauntukselalumembiasakandirimenceritakanp engalamanhidupnyadalambukuharian.

 Guru menutuppembelajaran.

10 me nit

G. Sumber/Bahan/Alat

4. Buku bahasa dan sastra Indonesia kelas X

5. Gambar (Sekolah, Persahabatan, Keluarga, Cinta, dll)

H. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran No KriteriaPenialan Lengkap

(25)

Hampirlengkap (20)

Kuranglengkap (15)

Tidaklengkap (10) 1. Kelengkapan

aspek formal cerpen 2. Kelengkapan

unsur intrinsik cerpen

3. Keterpaduan unsur/struktur


(33)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015 cerpen

4. Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen

Jumlah

Catatan : Penjelasan kriteria penilaian pada tabel 3.6 (hlm. 38) F. Instrumen penilaian

Setelah tes dilakukan baik itu prates maupun pascates, maka dilakukan penilaian dengan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Menulis Cerpen

Aspek Kriteria dan Skor

25 25

Kelengkapan aspek formal cerpen

Memuat 1) Judul

2) Nama pengarang 3) Dialog

4) Narasi

Hanya memuat tiga subaspek

Hanya memuat dua subaspek

Hanya memuat satu subaspek


(34)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Kelengkapan unsur intrinsik cerpen

Memuat

1) Fakta cerita (plot, tokoh, dan latar)

2) Sarana cerita (sudut pandang, penceritaan, gaya bahasa,

simbolisme, dan ironi) 3) Pengembangan tema

yang relevan dengan judul Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap (misalnya, fakta cerita hanya memuat plot dan tokoh, tanpa disertai latar yang jelas) Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek Keterpaduan unsur/struktur cerpen

Struktur disusun dengan memperhatikan

1) Kaidah plot (kelogisan, rasa ingin tahu, kejutan, dan keutuhan) dan penahapan plot (awal, tengah, akhir) 2) Dimensi tokoh

(fisiologis, psikologis, dan sosiologis) 3) Dimensi latar (tempat,

waktu, dan sosial)

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen Menggunakan 1) Kaidah EYD 2) Keajekan penulisan 3) Ragam bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan latar

Memuat ketiga subaspek, namun tidak lengkap Hanya memuat dua subaspek Hanya memuat satu subaspek (Sumiyadi, 2010) Tabel 3.7

Penilaian Cerpen Siswa Berdasarkan Skor

Jumlah skor Kategori

91-100 Sangat baik (A)

81-90 Baik (B)

71-70 Cukup baik (C)

61-50 Kurang baik (D)


(35)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Tabel 3.8

Format Penilaian Cerpen Siswa

No Nama

Kelengkapan aspek formal

cerpen

Kelengkapan unsur intrinsik

cerpen

Keterpaduan unsur/struktur

cerpen

Kesesuaian penggunaan

bahasa cerpen

Skor akhir 1.

2. 3. 4. 5. . . .

Tabel 3.9

Format Penilaian Menulis Cerpen Nilai akhir

Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

Nilai akhir

Jumlah skor yang diperoleh X 100 100


(36)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

BAB 5

SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah hasil penelitian dan hasil pembahasan yang telah peneliti paparkan pada bab sebelumya, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal berikut.

1. Kemampuan awal menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri I Klari yang dijadikan sample peneltian, masih berada pada kriteria kurang baik. Hal tersebut terbukti dengan hasil cerpen karya siswa yang masih banyak terdapat kekekurangan dalam memenuhi kriteria penilaian menulis cerpen, kekurangan tersebut diakibatkan oleh beberapa aspek seperti aspek formal cerpen (Judul, dialog, narasi, dan nama pengarang), unsur intrinsik (fakta cerita, sarana cerita dan pengembangan tema), strukutur cerpen (plot, tokoh, dan alur), terakhir pemilihan bahasa dan penggunaan EYD. Selain itu nilai rata-rata kedua kelas hanya mencapai nilai 62 dan 63 saja.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media buku harian sebagai media pembelajarannya, menunjukan peningkatan hasil belajar. Hasil pascates menulis cerpen menunjukan peningkatan rata-rata nilai siswa dari 63 menjadi 77. Selain itu hasil cerpen siswa kelas eksperimen sudah lebih baik, dalam memenuhi kriteria penilaian menulis cerpen. Hasil cerpen siswa kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan hasil cerpen siswa kelas kontrol, dalam hal pemilihan ide cerita serta pengembangan cerita.

3. Kemampuan menulis cerpen kelas kontrol siswa setelah melakukan pembelajaran yang tidak menggunakan media buku harian sebagai media pembajarannya, menunjukan peningkatan hasil belajar. Peningkatan tersebut dilihat dari hasil nilai rata-rata pascates menulis cerpen yaitu pada angka 72. Meskipun mengalami


(37)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

peningkatan, nilai rata-rata pascates menulis cerpen siswa kelas kontrol masih belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa kelas ekperimen yang menggunakan media buku harian sebagai media pembelajaran menulis cerpen dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan media tersebut. Berdasarkan hasil beberapa uji serta hasil uji hipotesis yang diolah berdasarkan nilai akhir pasca tes siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol, menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0,004. Hasil tersebut kurangdari 0,05, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam menulis cerpen antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol , yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

B. Implikasi

Berdasarkansimpulan penelitian yang telahdipaparkan, maka diajukan beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Efektifitas media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Klari dinyatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates dan pascates. Dengan demikian, media buku harian efektif dalam pembelajaran menulis cerpen siswa.

2) Pembelajaran menulis cerpen menggunakan media buku harian dapat memberi kesempatan pada siswa dalam mencurahkan seluruh pikiran, keluh kesah, suka, maupun duka. Dengan demikian, siswa terbiasa menulis terutama menulis cerpen. 3) Media buku harian dapat menjadi salah satu alat atau media alternatif dalam


(38)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1) Peneliti berharap hasil penelitianini bisa digunakan dalam praktik pembelajaran di sekolah.

2) Peneliti harap dapat menggunakan metode pembelajaranlain dalam menggunakan media buku harian dalam menulis cerpen.

3) Fokus penelitian ini hanya meneliti bagaimana penggunaanmedia buku harian sebagai media pembelajaran menulis cerpen. Peneliti harap, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan buku harian sebagai media pembelajara nmenulis berbagai jenis teks lainnya.


(39)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN Jaya.

Kusumah, Wijaya. (2012). Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Jakarta :Kencana Prenada Media Grup.

Sumardjo, Jacob. (2007). Catatan kecil kentang menulis cerpen. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Sayuti, Suminto A. (2000). Berkenalan dengan prosafiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Guntur Tarigan, Henry.(2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung :Angkasa.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung : Pustaka Setia.

NS. Sutarno. (2008). Menulis yang efektif. Jakarta : Sagung Seto.

Kurniawan, Heru dan Sutardi.( 2012). Penulisan sastra kreatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Subana d.k.k. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Enre, Fahrudin. (1998). Dasar-dasar keterampilan menulis. Jakarta : Depdikbud. Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra.

Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta.

Suryanto, Alex dan Haryanta, Agus. (2007). Panduan belajar bahasa dan sastra indonesia untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Fathurrohman, Pupuh; Sutikno, M.Sobry. (2009). Strategi belajar mengajar melalui penanaman konsep umum dan konsep islami. Bandung : PT Reflika Aditama.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaandandesainsistempembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.


(40)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

Fitryana, Dewi Ika. (2011). Peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui media berita dengan metode latihan terbimbing pada siswa kelas X 3 SMA NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

Windasari.(2011). Penggunaan media cuplikan film kolosal untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X-H SMA Angkasa Kota Bandung. Skripsi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

Aji, Bayu Seno. (2011). Keefektifan media film pendek dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X SMAN 1 Wadaslintang Kec. Wadaslintang Kab. Wonosobo. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.


(1)

Tabel 3.8

Format Penilaian Cerpen Siswa

No Nama

Kelengkapan aspek formal

cerpen

Kelengkapan unsur intrinsik

cerpen

Keterpaduan unsur/struktur

cerpen

Kesesuaian penggunaan

bahasa cerpen

Skor akhir 1.

2. 3. 4. 5. . . .

Tabel 3.9

Format Penilaian Menulis Cerpen Nilai akhir

Jumlah skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

Nilai akhir

Jumlah skor yang diperoleh X 100 100


(2)

132

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI KARAWANG TAHUN AJARAN 2014/2015)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5

SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah hasil penelitian dan hasil pembahasan yang telah peneliti paparkan pada bab sebelumya, peneliti dapat menyimpulkan hal-hal berikut.

1. Kemampuan awal menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri I Klari yang dijadikan sample peneltian, masih berada pada kriteria kurang baik. Hal tersebut terbukti dengan hasil cerpen karya siswa yang masih banyak terdapat kekekurangan dalam memenuhi kriteria penilaian menulis cerpen, kekurangan tersebut diakibatkan oleh beberapa aspek seperti aspek formal cerpen (Judul, dialog, narasi, dan nama pengarang), unsur intrinsik (fakta cerita, sarana cerita dan pengembangan tema), strukutur cerpen (plot, tokoh, dan alur), terakhir pemilihan bahasa dan penggunaan EYD. Selain itu nilai rata-rata kedua kelas hanya mencapai nilai 62 dan 63 saja.

2. Kemampuan menulis cerpen siswa kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media buku harian sebagai media pembelajarannya, menunjukan peningkatan hasil belajar. Hasil pascates menulis cerpen menunjukan peningkatan rata-rata nilai siswa dari 63 menjadi 77. Selain itu hasil cerpen siswa kelas eksperimen sudah lebih baik, dalam memenuhi kriteria penilaian menulis cerpen. Hasil cerpen siswa kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan hasil cerpen siswa kelas kontrol, dalam hal pemilihan ide cerita serta pengembangan cerita.

3. Kemampuan menulis cerpen kelas kontrol siswa setelah melakukan pembelajaran yang tidak menggunakan media buku harian sebagai media pembajarannya, menunjukan peningkatan hasil belajar. Peningkatan tersebut dilihat dari hasil nilai rata-rata pascates menulis cerpen yaitu pada angka 72. Meskipun mengalami


(3)

peningkatan, nilai rata-rata pascates menulis cerpen siswa kelas kontrol masih belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 75.

4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis cerpen siswa kelas ekperimen yang menggunakan media buku harian sebagai media pembelajaran menulis cerpen dengan siswa kelas kontrol yang tidak menggunakan media tersebut. Berdasarkan hasil beberapa uji serta hasil uji hipotesis yang diolah berdasarkan nilai akhir pasca tes siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol, menunjukkan bahwa nilai signifikasi 0,004. Hasil tersebut kurangdari 0,05, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dalam menulis cerpen antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol , yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

B. Implikasi

Berdasarkansimpulan penelitian yang telahdipaparkan, maka diajukan beberapa implikasi yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa sebagai berikut.

1) Efektifitas media buku harian dalam pembelajaran menulis cerpen siswa kelas X SMA Negeri 1 Klari dinyatakan berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan antara nilai prates dan pascates. Dengan demikian, media buku harian efektif dalam pembelajaran menulis cerpen siswa.

2) Pembelajaran menulis cerpen menggunakan media buku harian dapat memberi kesempatan pada siswa dalam mencurahkan seluruh pikiran, keluh kesah, suka, maupun duka. Dengan demikian, siswa terbiasa menulis terutama menulis cerpen. 3) Media buku harian dapat menjadi salah satu alat atau media alternatif dalam


(4)

134

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI KARAWANG TAHUN AJARAN 2014/2015)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1) Peneliti berharap hasil penelitianini bisa digunakan dalam praktik pembelajaran di sekolah.

2) Peneliti harap dapat menggunakan metode pembelajaranlain dalam menggunakan media buku harian dalam menulis cerpen.

3) Fokus penelitian ini hanya meneliti bagaimana penggunaanmedia buku harian sebagai media pembelajaran menulis cerpen. Peneliti harap, untuk peneliti selanjutnya dapat menggunakan buku harian sebagai media pembelajara nmenulis berbagai jenis teks lainnya.


(5)

Jaya.

Kusumah, Wijaya. (2012). Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang

terjadi. Jakarta :Kencana Prenada Media Grup.

Sumardjo, Jacob. (2007). Catatan kecil kentang menulis cerpen. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Sayuti, Suminto A. (2000). Berkenalan dengan prosafiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Guntur Tarigan, Henry.(2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung :Angkasa.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung : Pustaka Setia.

NS. Sutarno. (2008). Menulis yang efektif. Jakarta : Sagung Seto.

Kurniawan, Heru dan Sutardi.( 2012). Penulisan sastra kreatif. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Subana d.k.k. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Enre, Fahrudin. (1998). Dasar-dasar keterampilan menulis. Jakarta : Depdikbud. Nurgiyantoro, Burhan. (2009). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra.

Yogyakarta: BFFE-Yogyakarta.

Suryanto, Alex dan Haryanta, Agus. (2007). Panduan belajar bahasa dan sastra

indonesia untuk SMA dan MA kelas XII. Jakarta : Erlangga.

Fathurrohman, Pupuh; Sutikno, M.Sobry. (2009). Strategi belajar mengajar

melalui penanaman konsep umum dan konsep islami. Bandung : PT

Reflika Aditama.

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaandandesainsistempembelajaran. Jakarta: KencanaPrenada Media Group.


(6)

Rizkia Putrias Ghalih, 2015

EFEKTIFITAS MEDIA BUKU HARIAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN (EKSPERIMEN KUASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLARI KARAWANG TAHUN AJARAN 2014/2015)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kusumaningsih, dkk. (2013). Terampil berbahasa indonesia. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

Sumiyadi.(2010). Kriteria penilaian menulis cerpen.Diakses dari http://www.file.upi.edu.com/.

Fitryana, Dewi Ika. (2011). Peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui

media berita dengan metode latihan terbimbing pada siswa kelas X 3 SMA NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA. Skripsi Mahasiswa Universitas

Negeri Yogyakarta.

Windasari.(2011). Penggunaan media cuplikan film kolosal untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis cerpen pada siswa kelas X-H SMA Angkasa Kota Bandung. Skripsi Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia.

Aji, Bayu Seno. (2011). Keefektifan media film pendek dalam pembelajaran

menulis cerpen pada siswa kelas X SMAN 1 Wadaslintang Kec. Wadaslintang Kab. Wonosobo. Skripsi Mahasiswa Universitas Negeri


Dokumen yang terkait

Korelasi Kecerdasan Logis Matematis dengan Kemampuan Menyelesaikan Pernyataan Majemuk Logika Matematika Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Tigabinanga Tahun Ajaran 2013/2014

1 68 64

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 18 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 17 Bandar Lampung Semester Genap Tahun P

0 16 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Think Pair Share (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM ( Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Gajah Mada Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 7 48

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Natar Tahun Ajaran 2012/2013)

0 15 55

Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kingdom Animalia (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Liwa Lampung Barat Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014)

1 11 67

PENGARUH MEDIA MAKET TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 60

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14