PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKA
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG SKRIPSI
Oleh: Eka Marlia Yudiana
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Juli, 2010
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S.Pd)
Diajukan oleh: Eka Marlia Yudiana
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli, 2010
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI JUDUL : PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG
Oleh : Eka Marlia Yudiana
Telah Disetujui Tanggal 29 Juni 2010 Oleh Dosen Pembimbing :
Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP : 19690324 199603 1 002
Mengetahui : Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Drs. M. Yunus, M.Si NIP. 19620507 199503 1 002
LEMBAR PENGESAHAN PENERAPAN MULTI METODE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VII SMPN 4 MALANG SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh Eka Marlia Yudiana (06130067) telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
28 Juli 2010 dengan nilai B+
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (S.Pd) pada tanggal: 28 Juli 2010
Panitia Ujian Tanda Tangan Ketua Sidang
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________ NIP. 196504031998031 002
Pembimbing
Dr. H. Nur Ali, M.Pd : ____________________ NIP. 196504031998031 002
Sekretaris Sidang
Miftahussyaian M.Sos : ____________________
Penguji Utama Dr. Sugeng Listiyo P, M. Pd
: ____________________ NIP. 196905262000031 003
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 196205071995031 001
Dr. H. Nur Ali, M.Pd Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING Hal
: Skripsi Eka Marlia Yudiana Malang, 29 Juni 2010 Lamp. : 6 (Enam) Eksemplar
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Di
Malang
Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini:
Nama
: Eka Marlia Yudiana
Nim
: 06130067
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Judul Skripsi : Penerapan Multi Metode dalam meningkatkan Motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 4 Malang
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Dr. H. Nur Ali, M.Pd NIP. 19690324 199603 1002
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh galar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam dafatr rujukan.
Malang, 28 Juni 2010
Eka Marlia Yudiana
PERSEMBAHAN
Sebuah tulisan sederhanaku ini aku persembahkan Kepada orang-orang yang selalu dekat dihati Ayah dan ibuku tercinta (HM. Sutrisno & Siti Mardukah) Yang selalu sabar me mbimbing dan me mberikan jutaan kasih sayang kepadaku
Dan selalu mendo’akanku dengan penuh keikhlasan Tanpa aku pinta dan tanpa me minta balasan apapun dariku
Mbakku, kakakku dan kakak iparku (b’ sri, mas zen dan mas fatkhur) serta
adik-adikku tersayang Yang telah me nyayangiku dengan penuh kasih sayang, Semoga tali kasih dan persaudaraan diantara kita abadi selamanya….
MOTTO
(Q.S. An Nahl ayat 125)
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[ 845] dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang ba ik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk . (Q.S. An Nahl: 125)
Depag RI.Al- Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2004)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillah , tiada kata yang pantas dan patut penulis ungkapkan selain rasa syukur ke hadirat Allah SW T “Sang Maha Cahaya” yang telah melimpahkan kasih-sayang-Nya yang tiada batas, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dalam bentuk skripsi ini dengan mengambil judul “Penerapan Multi Metode
dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pe lajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMPN 4 Malang”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tetap terlimpahcurahkan kepada teladan suci kita Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan pembimbing abadi umat. Karena, melalui Beliaulah kita menemukan jalan yang terang benderang dalam mendaki puncak tertinggi iman, dari gunung tertinggi Islam.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penulis menyadari bahwa baik dalam perjalanan studi maupun dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi- tingginya, permohonan maaf, dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan ikhlas memberikan dorongan baik moril, materiil, dan spirituil.
2. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku rektor UIN MALIKI Malang.
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, dan Bapak Drs. M. Yunus, M.Si selaku Ketua Jurusan pendidikan IPS beserta segenap dosen Fakultas Tarbiyah UIN Malang yang dengan ikhlas telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
4. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd yang dengan ikhlas membagikan waktu, tenaga, dan fikiran Beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk, 4. Bapak Dr. H. Nur Ali, M.Pd yang dengan ikhlas membagikan waktu, tenaga, dan fikiran Beliau dalam upaya memberikan bimbingan, petunjuk,
5. Kepala Sekolah, guru, dan segenap siswa kelas VII SMPN 4 Malang yang dengan ikhlas membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.
6. Sahabat-sahabatku ( Alfi, Efi, Ninis Alan, Arif, Dan Yusuf ) terimakasih telah memberikan dukungan dan semua warga IPS.
7. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberikan bantuan yang sangat bermanfaat bagi penulis demi terselesainya penyusunan skripsi ini. Tiada ucapan yang dapat penulis haturkan kecuali “Jazaakumullah
Ahsanal Jazaa” semoga semua amal baiknya diterima oleh Allah SWT. Dan akhirnya, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca demi memperbaiki karya tulis yang sederhana ini, semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi para pengkaji/pembaca dan bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal „Alamin.
Malang, Juni 2010
Penulis
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:
A. Huruf
B. Vokal Panjang
Vokal (a) panjang = â Vokal (i) panjang = î Vokal (u) panjang = û
C. Vokal Diftong
ﻮﺃ = aw ﻱ = ay ﺃ
DAFTAR TABEL
Table 2.1. Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas inquiry .............. 19 Tabel 2.2. Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi ...................................... 46 Table 2.3. Simbol angka-angka ......................................................................... 52
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahapan dalam Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................... 73
ABSTRAK
Eka Marlia Yudiana, 2010. Penerapan Multi Metode dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII
G SMPN 4 Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Kata kunci: Pembelajaran Multi Metode inquiry, card so rt, dan jigsaw . Motivasi dan prestasi belajar Ekonomi.
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode- metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Fokus penelitian ini adalah bagaimanakah motivasi dan prestasi siswa setelah penerapan pembelajaran Multi Metode yaitu metode inquiry, card sort, dan jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi dikelas VII SMPN 4 Malang.
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar, Metode Card Sort ( mensortir kartu) yaitu suatu metode yang digunakan pendidik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran, dan Pembelajaran metode jigsaw adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam suatu kelompok yang bertanggung jawab atas pengusaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari tiga siklus yang diterapkan, dapat dilihat pada evaluasi nilai post test, rata-rata siswa mendapatkan nilai yang baik. Pada siklus 1 adalah 68,7, pada
siklus II adalah 76,6, dan pada siklus III adalah 91,9, prosentase peningkatan nilai siswa pada siklus I sebesar 25%, pada siklus II sebesar 39,3%, pada siklus III sebesar 67,1%. Hal ini bararti siswa sudah semangat dalam belajar dan Multi Metode ini sudah berhasil.
Fungsi dari penelitian ini adalah sebagai konstribusi dalam meningkatkan motivasi dan prestasi siswa serta mempermudah para guru dalam menyampaikan materi Ekonomi, khususnya untuk meningkatkan belajar.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wacana yang selalu mengalami perubahan dan metode-metode baru dalam pengembangannya kedepan. Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan dan peradaban suatu bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu masyarakat/ bangsa, maka secara tidak langsung akan merubah pemikiran masyarakat/ bangsa itu sendiri.
Dalam pengertian yang luas, pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara tingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. 1 Pendidikan,
menurut undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional bab 1 Pasal 1, adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan agar peserta didik tersebut
berperan dalam kehidupan masa depannya. 2
Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan multi metode kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denga n Pendeka tan Ba ru (Edisi Revisi) , (Bandung : Re ma ja Rosdakarya, 2006), h lm. 10 2 1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denga n Pendeka tan Ba ru (Edisi Revisi) , (Bandung : Re ma ja Rosdakarya, 2006), h lm. 10 2
Dalam pemilihan dan penggunaan metode harus mempertimbangkan aspek evektifitasnya dan relevensinya dengan materi yang disampaikan. Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan oleh guru seperti ceramah, tanya jawab, kemudian berdiskusi dengan kelompok membuat siswa jenuh dan bosan. Dalam kondisi seperti ini guru harus pandai menggunakan metode mengajar yaitu dengan mengubah gaya mengajar, dengan
menggunakan metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
Metode inquiry merupakan suatu metode yang merangsang murid untuk berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya. Dalam
bahasa Inggris disebut problem solving method. Metode ini membina kecakapan untuk melihat alasan-alasan yang tepat dari suatu persoalan sehingga pada akhirnya
dapat ditemukan bagaimana cara penyelesaiannya. Metode inipun adalah metode yang membina murid-murid untuk dapat berfikir ilmiah yaitu cara berfikir yang mengikuti jenjang-jenjang tertentu didalam penyelesaian, kemampuannya untuk memperoleh pendidikan, dapat dilatih dan dikembangkan dengan metode semacam ini. Selain itu informasi, konsep dan generalisasi menuntut guru untuk membantu dapat ditemukan bagaimana cara penyelesaiannya. Metode inipun adalah metode yang membina murid-murid untuk dapat berfikir ilmiah yaitu cara berfikir yang mengikuti jenjang-jenjang tertentu didalam penyelesaian, kemampuannya untuk memperoleh pendidikan, dapat dilatih dan dikembangkan dengan metode semacam ini. Selain itu informasi, konsep dan generalisasi menuntut guru untuk membantu
Metode card sort merupakan metode yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran. metode card sort merupakan model pembelajaran aktif (active learning) yang memberdayakan peserta didik untuk aktif dengan menggunakan otak untuk menemukan konsep dan memecahakan masalah yang dipelajari. Disamping itu, untuk menyiapkan mental dan melatih
keterampilan fisik peserta didik. 4
Metode jigsaw merupakan sebuah tehnik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan tekhnik ”pertukaran dari kelompok ke kelompok” ( group-
to-group ) dengan suatu perbedaan penting; setiap peserta didik mempelajari sesuatu yang dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik lain, buatlah kumpulan pengetahuan yang bertalian. 5
Pembahasan dengan metode jigsaw diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang akan dipelajari pada papan tulis white boa rd . Guru menanyakan kepada peserta didik apa yang mereka ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan sumbang saran ini dimaksud untuk mengaktifkan
3 Prof. DR. H. Abdul Aziz Wahab, M.A, Metode da n model-model mengajar Ilmu Pengetahuan Sosia l (IPS) (Bandung: ALVABETA, 2008) hlm:92
4 Fatah yasin, dimensi-dimensi pendidikan isla m (Malang : UIN-Ma lang, 2008)hlm: 147
5 Silberman, a ctive lea rnia ng (101 Stra tegies to tea ch a ny subject) (Bandung: Nusa 5 Silberman, a ctive lea rnia ng (101 Stra tegies to tea ch a ny subject) (Bandung: Nusa
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ike Nurfadilah. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning Dalam Pembelajaran Agama Islam (PAI) di SMP negeri13 Malang”. Hasil penelitian tersebut adalah:
Efektifitas penggunaan metode Jigsaw Learning selain didukung oleh prosedur penerapan yang baik, hasil belajar yang memuaskan juga merupakan salah satu pendukung keefektifan penggunaan metode ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Jigsaw Learning pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Malang sudah cukup efektif. Metode ini sangat membantu guru PAI karena dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat meningkatkan kerjasama siswa. Penerapan metode ini didukung oleh beberapa sarana yang cukup
lengkap yang disediakan oleh SMP Negeri 13 Malang. Dan ada beberapa penghambat yang dihadapi oleh guru-guru khususnya guru PAI yaitu kurangnya waktu dan banyaknya siswa dalam satu kelas. Akan tetapi untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut, seorang guru harus memiliki keterampilan sendiri yaitu
keterampilan menggunakan metode jigsaw. 7
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Kelas VII A Pada Pelajaran Aqidah Akhlak di MTS Negeri Batu. Hasil penelitian tersebut adalah:
6 Agus suprijono, coopera tive lea rning Teori da n Aplika si PAIKEM ( Yogyakarta : Pustaka Pela jar 2009) hlm: 89
7 Nurfadilah, Ike. 2006. Dengan judul ”Efektifitas Penggunaan Metode Jigsaw Learning
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode card sort dengan menggunakan metode berkelompok, diskusi, mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu membuat motivasi belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak menjadi meningkat. Motivasi belajar siswa makin meningkat dari setiap pertemuan mulai dari adu cepat menempelkan kartu, mencari pasangan kartu, cerita bergambar dan terutama memakai metode kuis/tebak-tebakan antar kelompok dengan menggunakan kartu, hal
itu membuat siswa semakin paham dengan materi dan semakin bersemangat belajar. 8
Pada penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Ifa Miming Agustin. 2008. Penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI Dan Dampaknya Terhadap
motivasi belajar siswa di SMP Negri 1 Papar Kediri. Skripsi, jurusan Pendidikan Agama Islam.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penerapan metode inquiry dalam pembelajaran PAI yang ada di SMP Negeri 1 Papar Kediri dengan penerapan setrategi pembelajaran dengan penerapan metode inquiry berdampak positif terhadap
motivasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya semangat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan siswa tidak akan bosan belajar, serta anak cenderung lebih berusaha mencari jawaban dengan caranya sendiri, hal ini terbukti dari hasil angket yang menyatakan 99% siswa lebih aktif dan bersemangat dalam
mengikuti pelajaran. 9
8 Aminah 2009 dengan judul “Penerapan Strategi Card Sort dalam Meningkatkan
Motivasi Bela jar Siswa Ke las VII A Pada Pe laja ran Aqidah Akhlak di MTS Negri Batu
9 Agustin, Ifa miming. 2008. Penerapan metode inquiry dala m pe mbela jaran PAI Dan
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik, me lalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun dalam hal pelaksanaannya yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas peserta didik.
Dengan adanya penerapan multi metode diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran Ekonomi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang. Kehadiran metode ini dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar ekonomi lebih menyenangkan karena model pembelajaran yang menekankan aktivitas kolaboratif siswa dalam belajar yang berbentuk kelompok kecil,
mempelajari materi pembelajaran dan memecahkan masalah secara kolektif.
Melalui Multi Metode ini, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan saling membutuhkan ini dapat
menimbulkan adanya saling ketergantungan positif yang menuntut adanya interaksi yang memungkinkan sesama siswa saling memberikan motivasi untuk meraih hasil prestasi yang optimal.
Berdasarkan beberapa uraian diatas penulis kemudian bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri
4 Malang ”. B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
3. Bagaimanakah hasil penila ian pembela jaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskrips ikan proses perencanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
2. Mendeskrips ikan proses pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penerapan Multi Metode untuk Meningkatkan Motivasi dan prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang? 3. Mendeskrips ikan has il penilaian pembela jaran dengan menggunakan penerapan
Multi Metode untuk Meningkatkan motivasi dan prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Malang?
D. Manfaat Penelitian
Peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini dapat memberikan konstribusi dalam upaya meningkatkan motivasi siswi Kelas VII SMP Negeri 4 Malang ” terhadap mata pelajaran ekonomi Adapun manfaat tersebut, antara lain bagi :
1. Lembaga
Sebagai sumbangan pemikiran bahwa dengan menggunakan Multi Metode ini, dalam upaya meningkatkan motivasi siswa kelas VII SMP Negeri 4 Malang.
2. Penelit i
Sebagai pengalaman membuat karya tulis ilmiah dan sekaligus menambah pengetahuan penulis bahwasannya dengan menerapkan Multi Metode ini akan
dapat mempermudah para guru dalam menyampaikan materi Ekonomi, khususnya untuk meningkatkan belajar.
3. Siswa
Sebagai tambahan pengetahuan bahwasannya dengan menggunakan Multi Metode ini lebih efektif, maka siswa akan dapat dengan mudah menerima dan memahami materi serta hasil belajarnya akan meningkat.
E. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian tindakan kelas ini hanya akan meneliti atau menerapkan pembelajaran kontekstual model inquiry, card sort, dan jigsa w untuk meningkatkan Dalam penelitian tindakan kelas ini hanya akan meneliti atau menerapkan pembelajaran kontekstual model inquiry, card sort, dan jigsa w untuk meningkatkan
F. Definisi Operasional
1. Motivasi Belajar Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) motivasi instrinsik; 2) motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tidakan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya kebutuhan untuk masa depan siswa yang bersangkutan. Dalam penelitian ini motivasi belajar yang digunakan adalah motivasi intrinsik.
2. Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang te lah dikerjakan.
Diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. 10 Jadi prestasi belajar adalah hasil dari belajar baik secara individu maupun kelompok.
3. Inquiry Metode inquiry adalah metode yang merangsang murid untuk berfikir, menganalisa suatu persoalan sehingga menemukan permasalahannya.
10 Syaiful Bahri Dja mrah, Presta si Bela ja r da n Kopetensi Guru (Surabaya: Usaha
4. Card sort Card sort adalah metode yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran dengan menggunakan kartu.
5. Jigsaw Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing- masing kelompok yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika adalah tata urutan yang beraturan dan berkesesuaian. Sistematika ini memuat kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam pelaporan hasil penelitian yang dilakukan. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan menjelaskan tentang pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi penulisan skripsi, yaitu terdiri dari latar belakang masalah, Pendahuluan menjelaskan tentang pokok-pokok pemikiran yang melatar belakangi penulisan skripsi, yaitu terdiri dari latar belakang masalah,
BAB II Kajian Pustaka
Kajian pustaka menguraikan tentang kajian teori yang berhubungan dengan pembelajaran kontekstual dengan Penerapan Multi Metode yang mendasari
penelitian tindakan kelas ini.
BAB III : Metode Penelitian
Metode penelitian menjelaskan tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang berisi lokasi penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, sumber dan jenis data, pengumpulan data, analisis data, tahap-tahap penelitian (siklus penelitian: perencanaan, implementasi, pengamatan dan refleksi).
BAB IV Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan data-data yang diperoleh di lapangan (rencana pembelajaran dan hasil pembelajaran) yaitu gambaran umum SMPN
4 Malang dan deskripsi data sesuai dengan rumusan masalah.
BAB V Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan menjelaskan hasil penelitian dikaitkan dengan teori- teori yang sudah ada yang berisi tentang Penerapan Multi Metode Dalam Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa, p roses dan hasil penelitian.
BAB VI Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang akan diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani, yaitu “ methodos ”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “ metha ” yang berarti mulai atau melewati, dan “ bodos ” yang berarti jalan atau cara. Maka metode
memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal term method dan way yang terjemahkan dengan metode dan cara, dan dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata a l-tha riqoh,
a l-munhaj, dan a l-wa sila h,. Al-thariqoh berarti jalan, a l-ma nhaj berarti sistem dan a l- wa sila h berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling
dekat dengan arti metode adalah 11 a l-thariqah.
Menurut Mulyasa, pembelajaran pada hakikatnya adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak sekali factor yang mempengaruhinya, baik factor internal yang datang dari individu, maupun factor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.
Pembelajaran terkait bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana
11 Isma il SM , M.Ag. Stra tegi Pembela ja ra n Aga ma Isla m Berba sis PAIKEM (Se ma rang: 11 Isma il SM , M.Ag. Stra tegi Pembela ja ra n Aga ma Isla m Berba sis PAIKEM (Se ma rang:
Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari landasan dan mengindahkan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut
sangat penting, karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pembangunan manusia dan masyarakat. 12
Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan Multi Metode kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsawa dalah suatu metode
pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata
pelajaran ekonomi.
B. Belajar
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan ( reinforced practice ) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 13
Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi ialah membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan oleh ahli pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena motivasi seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan membuat keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya ( perception ) terhadap lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan yang diharapkan. 14
C. Penerapan Multi Metode 1. Metode Inquiry a. Pengertian Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru
13 Hamzah. B. Uno, Teori Motiva si dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 23
14 Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Menga ja r IPS (Bandung: 14 Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-Model Menga ja r IPS (Bandung:
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual. Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk produktif, analitis, dan kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry adalah menyadarkan keingintahuan terhadap sesuatu, mempradugakan suatu jawaban, serta menarik kesimpulan dan membuat keputusan yang valid untuk menjawab
permasalahan yang didukung oleh bukti-bukti. Berikutnya adalah menggunakan kesimpulan untuk menganalisis data yang baru.
b. Langkah-langkah Pelaksanaan Inquiry
1) Guru memberikan penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. 2) Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa. 3) Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin membingungkan peserta didik.
4) Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya. 5) Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Metode inquiry menurut Roestiyah (2001:75) merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari sidang pleno kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan.
Guru menggunakan teknik bila mempunyai tujuan agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan
masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompoknya. Diharapkan siswa juga mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Juga mereka diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan. Pada metode inquiry dapat ditumbuhkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka,
c. Keunggulan Metode Inquiry
1) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa,
sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses
belajar yang baru. 3) mendorong s iswa untuk berfikir dan bekerja atas inis iatifnya sendir i,
bersifat jujur, obyektif, dan terbuka. 4) Mendorong s iswa untuk berpikir int uit if dan merumuskan hipotesanya
sendiri. 5) Memberi kepuasan yang bersifat intr ins ik.
6) Sit uasi pembe lajaran lebih mengga irahkan.
7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendir i.
9) Menghindarkan dir i dari cara belajar tradisiona l.
10)Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya Metode inquiry menurut Suryosubroto (2002:192) adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih mendalam. Artinya proses inqury mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
d. Kelemahan Metode Inquiry
Kelemahan-kelemahan dari metode inquiry dapat dikemukakan sebagai berikut:
1) Dipersyaratkan keharusannya dalam persiapan mental cara untuk bela jar
ini, misalnya siswa yang lambat mungkin bingung dalam usahannya munyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai akan memonpoli penemuan dan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain.
2) Metode ini kurang berhasil untuk menge jar kelas besar, misalnya sebagian
waktu dapat hialng karena membantu membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
3) Harapan yang ditumpahkan pada metode ini mungkin mengecewakan guru
dan siswa yang sudah biasa denagn perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
4) Dalam beberapa ilmu fasilitas yang dibutuhkan mungkin t idak ada.
5) Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terla lu
mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan keterampilan mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan keterampilan
6) Metode ini mungkin t idak akan memberi kesempatan untuk berfikir kret if,
kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-prose dibawah pembinaannya. Tidak semua pemecahannnya masalah menjamin penemuan yang penuh arti. Pemecahan masalah dapat bersifat membosankan mekanistis, formalistis, dan pasif seperti bentuk terburuk dari metode ekspositori
verbal. 16
Selanjutnya tentang perbedaan kelas yang masih tradisional dengan kelas yang sudah mulai menerapkan metode inquiry sebagaimana yang digambarkan dalam tabel dibawah ini adalah sebagai berikut:
Table 2.1 Perbedaan kelas yang masih tradisional dan kelas
Kelas inquiry
Guru menjadi
saja memberi
fasilitator dan
informasi
memandu siswa
sebanyak-
untuk mengerti
banyaknya.
bagaimana
16 Suparhadi saputro,‘’dasar-dasar metodologi pengajaran umum”
(Malang: IKIP Malang, 1993), hlm. 181 (Malang: IKIP Malang, 1993), hlm. 181
siswa ketahui
dari berbagai media sumber pengetahuan (buku, Koran,majalah, internet,
dan lain-lain) 2 Satu-satunya
Suasana hal
yang pembelajaran diharapkan
dikelas banyak dari
siwa diwarnai dengan adalah sedapat
diskusi sebagai mungkin
cara untuk mengusai atau
mencari hafal
semua kebenaran dan informasi yang
pengetahuan dari diberikan dari
sebuah subyek guru dan buku
pembelajran paket. 3 Menghafal dan
Siswa diajarkan menghafal
untuk banyak sekali
memproses fakta
dan informasi yang informasi
dia dapatkan adalah
hal yang
paling dititik
beratkan beratkan
Pembelajaran dirancang atau
menggunakan dibuat untuk
pendekatan konsumsi
kontruktivisme seluruh siswa
berawal dari apa yang
ada yang siswa didalam kelas
ketahui, dan tanpa
yang terakhir memandang
apa yang siswa kecerdasan apa
telah pelajari yang dimiliki siswa
serta modalitas belajar
yang dimiliki siswa 5 Informasi yang
Siswa belajar didapat
siswa memecahkan terbatas
pada masalah dengan apa
yang “melakukan” diberikan guru
atau “ hand on dan buku paket
a pprouch ” 6 Saat
menilai Bersama dengan siswa
guru siswa guru menggunakan
banyak sistem hanya
melakukan ada
satu pembelajaran pertanyaan dan
singkat ( mini satu jawaban
l esson focus ) yang benar dan
menggunakan satu
macam sistem macam sistem
7 Pembelajaran dilakukan dengan
sistem group
atau kelompok 8 Banyak
cara yang digunakan untuk menguji pengetahuan siswa.
Aspek yang
dinilai secara
cermat antara
lain, pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku siswa. Misalnya, cara
siswa memanfaatkan waktu
dalam penyelesaian tugas dan lain-
lain. 17
Mengingat tujuan tersebut diatas maka pemecahan suatu masalah jangan diajarkan sebagai pengetahuan saja, melainkan harus menjadi alat bagi murid untuk selanjutnya dapat memecahkan masalah Mengingat tujuan tersebut diatas maka pemecahan suatu masalah jangan diajarkan sebagai pengetahuan saja, melainkan harus menjadi alat bagi murid untuk selanjutnya dapat memecahkan masalah
e. Tujuan-tujuan inquiry
1) Be la jar ba ga ima na bertindak d id a la m s ituas i b aru.
2) Be la jar ba ga ima na cara nya ke luar da ri s itua s i ya ng s ulit.
3) Be la jar siswa bagaimana caranya mempertimbangkan suatu keputusan.
4) Be la jar ba ga ima na cara nya me mba tas i s uatu p ersoa la n.
5) Be la jar ba ga ima na cara nya me ne muk a n pe meca ha n-pemeca ha n
6) Be la jar me nyad ari ba hwa setiap ma sa la h pas ti ada cara terte ntu
untuk memecahkannya.
7) Be la jar me ne liti s uatu masa la h dari se mua s ud ut p e meca ha n.
8) Be la jar b ekerja seca ra s iste matis d iwak tu memecahkan suatu masalah.
9) 18 Be la jar me nguji kebe nara n s uatu kep utusa n ya ng te la h d ite tapka n Selain itu juga disebutkan tujuan umum dari latihan inquiry adalah menolong siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu.
Dapat disimpulkan tujuan dari metode inquiry adalah untuk membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan kterampilan Dapat disimpulkan tujuan dari metode inquiry adalah untuk membantu siswa dalam mengembangkan intelektual dan kterampilan
f. Landasan Filosofis Kontruktivistik Dalam Metode Inquiry
Teori pembelajaran kontrutivistik merupakan teori pembelajaran inquiry , merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi. Bagi siwa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan untuk dirinya,
berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. 19
Kontruktivistik juga merupakan landasan berfikir pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan
memberi makna melalui pengalaman nyata. 20
19 Trianto. Model pembelaja ran terpadu dalam teo ri dan praktik. (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007) hlm 26
20 Nurhadi & A. G Senduk. Pembelajaran konstektual (CTL) Dan Peneraapn
dalam KBK. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2004), hlm 33
Menurut teori ini, satu prinsip paling penting dalam psikologi pendidikan bahwa guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dibenaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan siswa kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan membelajarkan siswa denagn cara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjatnya.
Esensi dari teori Kontruktivistik metode inquiry adalah ide bahwa harus siswa sendiri yang menemukan dan mentrasformasikan sendiri suatu informasi kompleks apabila mereka menginginkan informasi itu menjadi miliknya. Kontrutivisme adalah suatu pendapat menyatakan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses dimana anak secara aktif membangun sistem arti dan pemecahan terhadap realita melalui pengalaman interaksi mereka. Menurut pandangan Kontruktivistik anak secara aktif membangun pengetahuan dengan cara terus-menerus mengasimilasi dan mengakomodasi informasi baru, dengan kata lain kontruvisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dengan membangun pemahaman mereka tentang realita.
Pendekatan Kontruktivistik dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan Pendekatan Kontruktivistik dalam pengajaran menerapkan pembelajaran kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan
2. Metode Card Sort a. Pengertian Metode Card Sort
Penggunaan metode yang tepat dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi hasil yang ingin dicapai. Jadi antara metode dan materi yang
disampaikan harus ada keserasian. Apabila antara keduanya terjadi kesenjangan maka tujuan yang di cita-citakan akan tercapai. Dengan demikian metode menempati peranan yang penting dan sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar untuk itu metode harus mendapatkan perhatian dari pendidik.
Dalam penggunaan metode selain kesesuaian dari materi seorang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas, jumlah kelas. Demikian juga tingkat intelektual, perbedaan kesanggupan dan kecepatan.
Ada enam unsur dasar dari suatu metode, antara lain:
1) Author ity, ya itu adanya semacam (thaqotha) dari seorang gur u, membuat
murid percaya dan yakin terhadap dirinya. 2) Infantilisasi, murid seakan-akan seperti anak kecil yang menerima
“authority” dari guru. ilmu masuk tanpa disadari seperti apa yang dialami oleh seorang anak kecil.
3) Dual komunikas i, ya itu komunikasi verbal dan non verba l yang berupa
rangsangan semangat dari keadaan ruangan dan dari kepribadian seorang guru.
4) Intonasi, guru menyajikan materi pela jaran dengan t iga int onasi yang
berlainan. 5) Rhythm, ya itu pembela jaran membaca dilakukan dengan irama, berhent i
sejenak diantara kata-kata dan rasa yang disesuaikan dengan nafas irama dalam
6) Keadaan Pseudo-Passive, keadaan mur id r ileks tetapi t idak t idur sambil
mendengar irama music. 22
Metode Card Sort ( mensortir kartu) yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik untuk menemukan konsep untuk menemukan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran 23
b. Langkah- langkah Penerapan Metode Card Sort
Adapun langkah-langkah penerapan metode card sort antara lain:
1) Bagikan kertas yang bertuliskan infor masi atau katagori tertentu secara
acak.
2) Tempelkan katagor i utama di papan atau kertas di dinding ke las.
3) Mintalah peserta didik untuk mencari temannya yang memiliki kertas/
kartu yang berisi tulisan yang sama untuk membentuk kelompok dan mendiskusikannya.
22 Azhar, Arsyad, “Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran)”
(Makasar: Pustaka Pela jar, April 2002), h lm. 24.
4) 24 Mintalah mereka untuk mempresentasikannya.
Sedangkan menurut Dedy Wahyudi penerapan strategi (metode) card sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut :
1) Langkah pertama guru membagiakn selembar kartu kepada setiap siswa
dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu tersebut terdiri dari kartu perhuruf.
2) Langkah kedua, siswa diminta unt uk mencari teman (pemegang kartu)
yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya sesuai dengan kelompok.
3) Langkah ketiga , siswa akan berkelompok da lam satu pembahasan
4) Langkah keempat, s iswa diminta unt uk menempelkan dipapan tulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan
bahasannya yang dipegang kelompok tersebut. 5) Langkah ke lima, seorang s iswa pemegang kartu dari masing-masing
kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek kebenarannya. 6) Langkah keenam, bagi s iswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan
atau materi pelajaran tersebut, diberi hukuman dengan mencari judul bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang.
7) Langkah ketujuh, guru memberikan komentar atau penjelasan dari permainan tersebut. 25
c. Tujuan Menggunakan Metode Card Sort
24 Hisyam, zaini. “ stra tegi pembelajaran aktif di perguruan tinggi ”, (Yogyakarta: PT. CTSD, 2002) hlm, 30
25 Dedi Wahyudi, “ Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi pada Pemberdayaan
Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ini adalah untuk mengungkapkan daya ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa. 26
d. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Metode Card Sort
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Sort antara lain:
1) Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut 2) Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama. 3) Jangan memberi ”tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut. 4) Kartu- kartu tersebut terdiri dari ”beberapa bahasan” dan dibuat dalam
jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa. 5) Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah di ajarkan dan telah
dipelajari oleh siswa. Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang kelelahan. Metode ini digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karaktristik motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Dengan demikian kegiatan motivasi itu
dipengaruhi adanya kegiatan belajar. 27
3. Metode Jigsaw a. Pengertian Metode Jigsaw
27 ibid
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi idukatif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan demikian, metode pembelajaran merupakan alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar. 28
Metode mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Eliot Arronson dkk di Universitas Texas, kemudian di adaptasi oleh Salvin dkk di Universitas
John Hopkin. Tehnik ini dapat digunakan dalam pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun membaca. Teknik ini menggabungkan
keempatnya. 29