Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar : studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta.

(1)

xii  

ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Studi Kasus: Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (2) pengaruh media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (3) pengaruh pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

Penelitian dilaksanakan di SMA GAMA Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Populasi sebanyak 242 siswa diambil sampel sebanyak 171 dengan metode Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan nilai t hitung 14,089; (2) Ada pengaruh antara media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan t hitung 7,397; (3) Ada pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan t hitung 17,287.


(2)

xiii  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING METHOD, TEACHING MEDIA, AND CLASSROOM MANAGEMENT TOWARDS THE EFFECTIVINESS OF

TEACHING LEARNING PROCESS

A Case Study: Students of GAMA Senior High School YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to obtain: (1) the influence of teaching method towards the effectiviness of teaching learning process; (2) the influence of teaching media towards the effectiviness of teaching learning process; (3) the influence of classroom management towards the effectiviness of teaching learning process.

This research was conducted in GAMA Senior High School Yogyakarta from June to August 2009. The population was 242 students and the samples were 171 obtained using Purposive Sampling Technique. The data was colected by applying questionnaire, documentation and interview methods. The data was analized by regresion method.

The result of the research shows that: (1) there is an influence between teaching method towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 14,089; (2) there is an influence between teaching media towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 7,397; (3) there is an influence between classroom management towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 17,287; (4) there is an influence between teaching method, teaching media and classroom management towards the effectiviness of teaching learning process with F counted score 15,643.


(3)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Studi Kasus: Siswa SMA GAMA Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh: Anastasia Emi Kusmawati

041334098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010


(4)

ii  


(5)

iii  


(6)

iv  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:;

Jesus Christ, Bunda Maria dalam penyertaanNya, kekuatanNya dan lindunganNya

Bundaku….

Biarpun tubuhmu tak sekuat binaragawan, engkau tetap wanita terkuat dihidupku

Biarpun wajahmu tak secantik Mariam Belina, engkau tetap wanita tercantik dimataku

Doamu, peluhmu, makianmu, belaianmu dan air matamu mendewasakanku.

Ayahku….

Didoamu yang namaku slalu disebut

Skripsi ini kupersembahkan sebagai hadiah ulang tahun Ayah (14 Januari)

Kakak-kakakku..


(7)

v  

     

Motto

Tuhan tidak akan terlambat, juga tidak akan lebih cepat, semuanya…

Dia jadikan indah tepat pada waktu-Nya.

Impossible Is Nothing

(Adidas)

Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.

(Arai_Sang Pemimpi)

Hargailah orang-orang yang menyayangimu yang selalu ada setia disisimu.

Siapapun jangan pernah kau sakiti dalam pencarian jati dirimu.

(Gigi_Ost. Sang Pemimpi)

Hati-hati dengan kata tanya “kenapa”! Semakin kita bertanya kenapa semua hal

yang tidak kita inginkan terjadi, semakin kita dibuat lemah olehnya.

Kita dibuat terjatuh dan terluka

untuk tahu rasanya bangkit, berdiri dan melangkah lagi

karena hidup tidak akan berhenti hanya karena kegagalan.

(Anastasia Emi K.)


(8)

vi  


(9)

vii  


(10)

viii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas bimbingan dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar”. Tujuan penulisan ini untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu secara moril maupun materiil dalam penulisan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Romo Ir. P. Wiryono, SJ serta staf karyawan yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis dalam mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak L. Saptono, S. Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(11)

ix  

5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S. Pd., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan arahan, bimbingan, dukungan, kritik, saran dan waktu dalam penyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak L. Saptono, S. Pd., M.Si dan Bapak A. Heri Nugroho, S. Pd., M.Pd selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Mbak Theresia Aris S. dan Bapak Wawiek selaku Staff Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah banyak membantu dan memberikan informasi. 8. Bapak Drs. Untung Sudarmaji selaku kepala sekolah SMA GAMA Yogyakarta

yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Ibu Dian selaku guru SMA GAMA yang telah banyak membantu selama proses penelitian.

10.All crew SMA GAMA, khususnya siswa kelas XI dan XII yang telah bersedia membantu dan bekerja sama selama penelitian.

11.Ayahku tersayang “Bapak Yohanes Nangsiyo” dan Ibuku terkasih “Ibu Theresia” yang tidak pernah lelah mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini, “ Sudah kupenuhi, Bu..janjiku yang ini”. Terima kasih untuk doa, dukungan moral dan materiilnya.

12.Kakakku, Florentinus, Hari dan Elisabeth, terimakasih buat bantuan finansial dan restunya, semoga bantuannya tidak berhenti sampai di sini.


(12)

x  

14.Sahabat-sahabatku seperjuangan yang sudah mendahului mendapatkan gelar sarjana, Natalia Sulasmi, “TOP banget…” Wina, Indra, Mami, Iyak, Susi, Venti, Donny, Eko, Octavia Dian (sekali partner tetap partner), Lusiana, Tantri, Margareta, Moko, Agung, Wibi, Yuandhita, Valentinus, Heribertus, Chandra “ Aku menyusul juga akhirnya…”

15.Yohanes Dana, Galuh, Chrisna (ada kenangan masing-masing saat nonton bareng kalian bertiga), Rudy, Elli, Harrys, Rosalia Eka, Yohanes Sukoco, Tri Purnomo, Dion, Tanti, Arum, “ maju terus pantang berhenti apalagi mundur, tetap semangat…”

16.Teman senasib, seperjuangan dan sepenanggungan Pendidikan Akuntansi 2004 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terimakasih buat semuanya…..

17.Kakak tingkat dan adik tingkat yang tidak pernah pelit memberikan informasi, terima kasih buat kedekatannya selama masa kuliah.

18.Penghuni Dahlia unit II: Mbak N’cil, Miss Siegfrieda, Mbak Ana, kalian panutan yang bukan sekedar baik tapi sangat baik. Devie (terima kasih untuk tiap pelukanmu), Adien, Tika, Fanny, Retta, Rika dori, Wina, kita sudah bukan sahabat tapi saudara “kalian hebat”. Terima kasih untuk kebersamaan, tawa, tangis, pelukan, kegilaan di Dahlia dan seputar Jogja serta selalu setia menemaniku disaat-saat paling semangat dan paling buruk selama penulisan skripsi ini “apa jadinya aku tanpa kalian? Jadi terharu…”


(13)

xi  


(14)

xii  

ABSTRAK

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN, MEDIA PEMBELAJARAN, DAN PENGELOLAAN KELAS

TERHADAP KEEFEKTIFAN PROSES BELAJAR MENGAJAR Studi Kasus: Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (2) pengaruh media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar; (3) pengaruh pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

Penelitian dilaksanakan di SMA GAMA Yogyakarta pada bulan Juni sampai Agustus 2009. Populasi sebanyak 242 siswa diambil sampel sebanyak 171 dengan metode Purposive Sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan metode regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan nilai t hitung 14,089; (2) Ada pengaruh antara media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan t hitung 7,397; (3) Ada pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar dengan t hitung 17,287.


(15)

xiii  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TEACHING METHOD, TEACHING MEDIA, AND CLASSROOM MANAGEMENT TOWARDS THE EFFECTIVINESS OF

TEACHING LEARNING PROCESS

A Case Study: Students of GAMA Senior High School YOGYAKARTA

Anastasia Emi Kusmawati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to obtain: (1) the influence of teaching method towards the effectiviness of teaching learning process; (2) the influence of teaching media towards the effectiviness of teaching learning process; (3) the influence of classroom management towards the effectiviness of teaching learning process.

This research was conducted in GAMA Senior High School Yogyakarta from June to August 2009. The population was 242 students and the samples were 171 obtained using Purposive Sampling Technique. The data was colected by applying questionnaire, documentation and interview methods. The data was analized by regresion method.

The result of the research shows that: (1) there is an influence between teaching method towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 14,089; (2) there is an influence between teaching media towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 7,397; (3) there is an influence between classroom management towards the effectiviness of teaching learning process with t counted score 17,287; (4) there is an influence between teaching method, teaching media and classroom management towards the effectiviness of teaching learning process with F counted score 15,643.


(16)

xiv  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6


(17)

xv  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teoritik ... 8

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 8

2. Metode Pembelajaran ... 13

3. Media Pembelajaran ... 21

4. Pengelolaan Kelas ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

C. Populasi dan Sampel ... 33

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 35

E. Teknik Pengumpulam Data ... 38

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 45

1. Syarat Regresi ... 45


(18)

xvi  

3. Menetukan Koefisien Korelasi ... 47

4. Menguji Siginikansi Koefisien Korelasi ... 47

5. Kesimpulan ... 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Responden ... 51

B. Deskripsi Data Penelitian ... 52

C. Pengujian Syarat Regresi ... 55

1. Uji Normalias ... 55

2. Uji Linearitas ... 56

3. Uji Multikolonieritas ... 57

D. Pengujian Hipotesis ... 58

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ... 71

A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan Penelitian ... 72

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73


(19)

xvii  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rangkuman Populasi Siswa SMA GAMA ... 34

Tabel 3.2 Rangkuman Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran ... 40

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Variabel Media Pembelajaran ... 41

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Variabel Pengelolaan Kelas ... 41

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 42

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 44

Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian ... 51

Tabel 4.2 Rangkuman Deskripsi Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 53

Tabel 4.3 Rangkuman Deskripsi Metode Pembelajaran ... 53

Tabel 4.4 Rangkuman Deskripsi Media Pembelajaran ... 54

Tabel 4.5 Rangkuman Deskripsi Pengelolaan Kelas ... 55

Tabel 4.6 Rangkuman Uji Normalitas ... 56

Tabel 4.7 Rangkuman Uji Linearitas ... 56

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas ... 57

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 59

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 60


(20)

xviii  

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap

Keefektifan Proses Belajar Mengajar ... 61 Tabel 4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran, Media

Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan

Proses Belajar Mengajar ... 62


(21)

xix  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ... 75 LAMPIRAN II DATA INDUK PENELITIAN ... 83

A. DATA MENTAH METODE

PEMBELAJARAN ... 84 B. DATA MENTAH MEDIA

PEMBELAJARAN ... 88 C. DATA MENTAH PENGELOLAAN

KELAS ... 91 LAMPIRAN III VALIDITAS DAN RELIABILITAS ... 104

A. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL METODE

PEMBELAJARAN ... 105 B. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL MEDIA

PEMBELAJARAN ... 106 C. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL PENGELOLAAN

KELAS ... 108 D. HASIL PENGUJIAN VALIDITAS DAN

RELIABILITAS VARIABEL KEEFEKTIFAN


(22)

xx  

LAMPIRAN IV KATEGORI KECENDERUNGAN

VARIABEL ... 112 LAMPIRAN V NORMALITAS DAN LINEARITAS ... 116

LAMPIRAN VI MULTIKOLONIERITAS DAN

REGRESI ... 120 LAMPIRAN VII TABEL r ... 128


(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Dunia pendidikan semakin dituntut untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan unggul karena pada era globalisasi ini sangat dibutuhkan SDM yang berkompeten. Dengan adanya tuntutan tersebut, maka lembaga pendidikan pun harus selalu melakukan perbaikan dalam setiap aspek-aspeknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memberi fasilitas para siswa untuk belajar secara optimal. Dalam usaha untuk menciptakan proses pendidikan yang optimal dan kondusif perlu diperhatikan komponen yang berperan didalamnya, yaitu guru. Guru merupakan komponen yang penting karena dinilai sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai obyek dan subyek yang belajar.

Tiga peran utama yang harus dilakukan guru yaitu guru sebagai perencana, penyampai informasi, dan sebagai evaluator. Sebagai perencana pengajaran, sebelum proses pengajaran guru harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti misalnya materi pelajaran apa yang harus disampaikan, bagaimana cara menyampaikannya, media apa yang harus digunakan, dan sebagainya. Dalam melaksanakan perannya sebagai penyampai informasi, guru mempergunakan berbagai metode pembelajaran, sedangkan dalam melaksanakan evaluasi, guru menggunakan tes-tes tertulis maupun lisan dan juga sarana pembelajaran yang


(24)

digunakan di dalam kelas dengan baik. Dengan semakin meningkatnya kemajuan teknologi, maka metode dan media pembelajaran juga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan guna mengoptimalkan proses belajar mengajar.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan penyampaian materi oleh fasilitator/pengajar atau guru kepada anak didik. Dalam usaha untuk mencapai proses belajar mengajar yang optimal, guru harus bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga memungkinkan tercipta interaksi yang kondusif antara guru dan siswa. Suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, atau dengan kata lain indikator pada hari proses belajar mengajar telah tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut kesesuaian antara metode pembelajaran dan media pembelajaran harus diperhatikan karena tidak semua metode dan media sesuai untuk setiap materi dan diperlukannya variasi serta didukung dengan pengelolaan kelas yang optimal.

Metode pembelajaran merupakan suatu cara dalam menyampaikan materi maupun mencapai tujuan pembelajaran. Apabila dalam penyampaian materi pelajaran metode yang digunakan tidak sesuai maka penyerapan materi oleh siswa menjadi tidak optimal. Dengan cara yang tidak sesuai maka prosesnya menjadi terhambat sehingga hasilnya menjadi tidak optimal. Metode yang sesuai akan mempermudah siswa dalam memahami materi. Oleh karena itu dalam proses penyampaian materi di dalam kelas, metode pembelajaran sangat penting. Metode yang sesuai harus didukung pula oleh media pembelajaran yang selaras dengan


(25)

metode yang digunakan. Media merupakan sarana atau alat yang digunakan dengan tujuan mempermudah dalam memahami materi dan membantu siswa untuk lebih tertarik pada materi pelajaran. Dengan ketertarikan siswa terhadap materi maka akan memotivasi mereka untuk memperhatikan pelajaran di kelas sehingga proses belajar mengajar di dalam kelas menjadi efektif. Selain itu pengelolaan kelas tidak kalah penting dengan metode dan media karena pengelolaan kelas merupakan kegiatan yang menciptakan, mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk berlangsungnya proses belajar mengajar sehingga menciptakan iklim kelas yang efektif.

Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan proses belajar mengajar. Faktor-faktor tersebut antara lain: fasilitas belajar di dalam kelas, kondisi lingkungan sekolah, intelektualitas siswa, profesionalitas guru, kondisi psikologis seperti misalnya motivasi dari dalam diri siswa dan kondisi fisik siswa itu sendiri. Dalam usaha untuk meminimalkan faktor-faktor yang menjadi kesulitan belajar maka guru harus memberikan motivasi belajar pada bidang studi dengan memberikan pendekatan manusiawi. Namun pada kenyataannya masih terlalu banyak masalah-masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas yang sampai saat ini belum terpecahkan dan perlu dipecahkan. Misalnya langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk menghadapi murid yang malas atau mempunyai jati diri yang rendah atau pemalu di kelas. Bagaimana memotivasi siswa yang cenderung malas dan sering bermasalah di dalam kelas.


(26)

Menurut Popham dan Baker (Hadi, dkk, 1992), proses belajar mengajar yang efektif adalah kemampuan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan dari kemampuan dan persepsi siswa. Proses belajar mengajar yang efektif tergantung pada pemilihan dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan proses belajar mengajar. Sedangkan Alatis dan Altman (1981: 44) mengusulkan bahwa untuk memaksimalkan keefektifan, seorang guru perlu memahami ketidaksesuaian antara apa yang dibawa siswa dalam situasi pembelajaran bahasa formal dan tuntutan yang diminta oleh guru dan harapan untuk prospek ke depan. Pembelajaran merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan dan diberikan kepada peserta didik karena merupakan kunci untuk menggapai cita-cita mereka dan mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi sesuai dengan tingkat kemajuan tekhnologi saat ini. Menyadarinya peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah keharusan serta didukung dengan media dan pengelolaan kelas yang optimal. Dengan dicapainya keselarasan antara metode, media dan pengelolan kelas maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan kondusif, lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Melihat keterkaitan hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar.


(27)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat memberikan gambaran bahwa keefektifan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain lingkungan sekolah, fasilitas di dalam kelas, intelektualitas siswa, profesionalitas guru, kondisi psikologis dan kondisi fisik siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Namun penulis membatasi masalah pada 3 faktor utama yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada : metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam kaitannya dengan keefektifan proses belajar mengajar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam latar belakang maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar ?

2. Apakah ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar ?


(28)

3. Apakah ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar ?

4. Apakah ada pengaruh antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menyediakan bukti tentang:

1. Adanya pengaruh antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

2. Adanya pengaruh antara media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

3. Adanya pengaruh antara pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan agar dapat lebih mendorong siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.


(29)

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman untuk membekali diri sebagai calon guru.


(30)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Efektif secara umum berarti mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keefektifan kegiatan belajar mengajar apabila dipandang dari sudut kriterianya akan menunjuk pada kriteria proses pembelajaran. Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis, sehingga siswa menjadi subjek yang belajar mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri dan tujuan yang ditetapkan tercapai secara efektif. Dengan kata lain, pengajaran tidak semata-mata output oriented tetapi juga process oriented.

Pengertian efektif berbeda dengan efisien. Menurut Pater Drucker (1994: 44) efektifitas adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisiensi adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan benar (doing things right), (Handoko,1995:7). Bagi para guru, pertanyaan yang paling penting adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana menemukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan usaha pada pekerjaan tersebut.

Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan


(31)

kata lain, seorang effective manager dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan suatu proses belajar mengajar menjadi efektif, yaitu apabila seorang guru mampu memilih dan menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan media dan metode yang tepat serta dibutuhkan siswa untuk ketercapaian tujuan pembelajaran dan didukung dengan situasi kelas yang mendukung.

a. Komponen yang Tercakup dalam Pengajaran di Sekolah

Dalam usaha untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif tidak lepas dari berbagai unsur yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. Unsur tersebut meliputi :

1) Siswa

Siswa adalah masukan (input) utama dalam proses belajar mengajar, karena siswa berkemampuan untuk aktif belajar bagi dirinya sendiri. 2) Masukan instrumental

Yang tergolong masukan instrumental adalah segala komponen atau unsur lain yang perlu ada agar proses belajar mengajar dapat berlangsung, antara lain adalah:

a) Tenaga guru sebagai pendidik professional.

b)Tenaga kependidikan non-guru (meliputi administrator pendidikan, petugas bimbingan, dan konsultan kependidikan lainnya)


(32)

c) Karyawan Ketatausahaan. d)Kurikulum.

e) Sistem pendekatan. f) Fasilitas pengajaran.

g)Situasi sosial ekologis di dalam sekolah

3) Masukan dari lingkungan sosial budaya masyarakat

Lingkungan sosial budaya dapat dibedakan menjadi kondisi fisik, yang berupa benda-benda budaya dan manusia.

b. Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif, terdapat lima jenis yang menetukan keberhasilan belajar siswa (Usman,2000: 33), antara lain:

1) Melibatkan siswa secara aktif

Mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga memiliki kemauan untuk belajar. Aktivitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa harus berperan aktif karena sebagai subjek didik adalah merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar.


(33)

Aktivitas belajar dapat digolongkan ke dalam beberapa hal, yaitu: a) aktivitas visual (visual activities);

b) aktivitas lisan (oral activities);

c) aktivitas mendengarkan (listening activities); d) aktivitas gerak (motor activities);

e) aktivitas menulis (writing activities). 2) Menarik minat dan perhatian siswa

Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Secara umum dalam proses belajar mengajar terdapat dua macam tipe perhatian:

a) Perhatian terpusat (terkonsentrasi)

Perhatian terpusat hanya tertuju pada satu objek saja. b) Perhatian terbagi (tidak konsentrasi)

Perhatian tertuju kepada berbagai hal atau objek secara bersamaan. 3) Membangkitkan Motivasi Siswa

Motivasi dapat timbul dari dalam diri individu dan dapat timbul akibat pengaruh dari luar dirinya. Motivasi dapat digolongkan menjadi dua macam.


(34)

a) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, bisa dari ajakan, suruhan maupun paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya mau melakukan sesuatu untuk belajar.

4) Prinsip Individualitis

Prinsip Individualitis mengatakan bahwa dalam pengajaran guru hendaknya melakukan pelayanan secara pribadi kepada siswa secara individual.

5) Peragaan dalam Pengajaran

Peragaan dalam Pengajaran mengandung makna bagaimana guru dalam mengajar memanfaatkan berbagai alat peraga teaching aids/audiovisual aids (AVA). Penggunaan alat peraga hendaknya memperhatikan nilai atau manfaat media pendidikan. Media pendidikan harus memiliki nilai sebagai berikut:

a) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir; b) memperbesar perhatian siswa;


(35)

d) memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri;

e) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu.

2. Metode Pembelajaran

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peranan sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran yang sering digunakan adalah : a. Ceramah

Metode ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada siswa.

Metode ini merupakan metode yang sampai saat sekarang ini paling sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru maupun siswa.

Kelebihan Metode Ceramah

1) Ceramah merupakan metode yang mudah digunakan selain itu tidak memerlukan biaya dan peralatan yang lengkap.


(36)

2) Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas.

3) Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. 4) Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas.

5) Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak memerlukan persiapan yang rumit.

Kelemahan metode ceramah,antara lain:

1) Materi yang dapat dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru. Kelemahan ini merupakan kelemahan yang dominan karena apa yang diberikan guru adalah apa yang dikuasainya, sehingga yang dikuasai siswa tergantung dari apa yang dikuasai oleh guru

2) Guru hanya mengandalkan bahasa verbal

3) Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah bisa menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Sering terjadi, walaupun siswa dalam keadaan fisik ada di dalam kelas namun secara mental siswa sama sekali tidak mengikuti jalannya proses pembelajaran, pikiran melayang kemana-mana atau siswa mengantuk. 4) Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa


(37)

diberi kesempatan untuk bertanya dan tidak ada seorang pun bertanya, hal tersebut tidak menjamin siswa seluruhnya paham.

Agar metode ceramah berhasil, maka ada langkah-langkah yang harus dilakukan, baik dalam tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan. 1) Tahap persiapan

a) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

Proses pembelajaran adalah proses yang bertujuan, oleh sebab itu merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru.

b) Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan.

Keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan diceramahkan.

c) Mempersiapkan alat Bantu

Alat Bantu sangat diperlukan untuk menghindari salah persepsi dari siswa. Alat bantu tersebut misalnya dengan menyiapkan transparasi atau media grafis lainnya untuk meningkatkan kualitas ceramah.

2) Tahap pelaksanaan a) Langkah pembukaan.

Siswa harus memahami tujuan yang akan dicapai karena tujuan akan mengarahkan segala aktivitas siswa. Dengan penjelasan


(38)

tujuan maka akan memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran melalui ceramah.

b) Langkah mengakhiri ceramah

Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan.

b. Metode Demonstrasi

Metode demontrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

Kelebihan metode demontrasi

1) Melalui metode demontrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.

2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi

3) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan unutk membandingkan antara teori dan kenyataan.

Metode demontrasi juga memiliki kelemahan:

1) Memerlukan persiapan yang lebih matang sehingga memakan waktu yang banyak.


(39)

2) Memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadahi sehingga biayanya menjadi mahal.

3) Memerlukan ketrampilan dan kemampuan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran.

Langkah-langkah menggunakan metode demonstrasi 1) Tahap persiapan

a) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.

b) Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.

c) Lakukan uji coba demonstrasi. 2) Tahap Pelaksanaan

a) Langkah pembukaan

(1) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

(2) Mengemukakan tujuan yang harus dicapai oleh siswa. (3) Mengemukakan tugas-tugas apa yang akan dilakukan siswa.


(40)

b) Langkah pelaksanaan demonstrasi

(1) Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir

(2) Menciptakan suasana yang nyaman

(3) Memastikan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

c. Metode diskusi

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utamanya adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan kepuasan tertentu secara bersama-sama.

Kelebihan metode diskusi

1) Metode ini dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan.

2) Dapat melatih siswa untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.

3) Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat secara verbal.


(41)

1) Dalam diskusi kadang hanya dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki ketrampilan berbicara.

2) Pembahasan dalam diskusi kadang meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.

3) Memerlukan waktu yang cukup panjang.

4) Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional sehingga ada pihak yang tersinggung.

Terdapat bermacam-macam diskusi yang dapat digunakan didalam kelas, yaitu:

1) Diskusi kelas

Diskusi kelas adalah proses pemecahan yang dilakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi.

2) Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota antara 3-5 orang.

3) Simposium

Simposium adalah metode mengajar dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian. Simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa.


(42)

4) Diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang dilakukan oleh beberapa panelis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang dihadapan audiens.

Langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi 1) Langkah persiapan

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai b) Menentukan jenis diskusi

c) Menetapkan masalah yang akan dibahas.

d) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi.

2) Pelaksanaan diskusi

a) Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran diskusi.

b) Memberikan pengarahan sebelum diskusi.

c) Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untuk mengungkapkan gagasan.

d. Metode Simulasi

Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti berpura-pura. Sebagai metode pembelajaran, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan utnuk memahami tentang konsep, prinsip, atau ketrampilan tertentu.


(43)

Kelebihan metode simulasi

1) Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa. 2) Memperkaya pengetahuan, sikap, dan percaya diri siswa. 3) Dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses pembelajaran.

Disamping itu terdapat kelemahan, diantaranya adalah :

1) Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.

2) Tujuan pembelajaran kadang menjadi terabaikan.

3) Siswa sering merasa malu dan takut dalam menghadapi simulasi. Langkah-langkah simulasi

1) Persiapan simulasi a) Menetapkan topik

b) Guru memberikan gambaran masalah

c) Guru menetapkan pemain yang akan terlibat dalam simulasi d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2) Pelaksanaan simulasi

a) Simulasi mulai dimainkan oleh kelompok pemeran.

b) Simulasi dihentikan saat puncak agar siswa mempunyai kesempatan untuk berpikir.

3) Penutup

a) Melakukan diskusi baik tentang materi simulasi. b) Merumuskan kesimpulan.


(44)

3. Media Pembelajaran

Secara umum media yang berasal daari bahasa latin merupakan kata jamak dari medium yang berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Rossi dan Breiddle (1992: 45) Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, koran, majalah, dsb. Apabila alat-alat semacam itu digunakan dan diprogam untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran. Menurut Gerlach (1993: 65) Media meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran

Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa terdapat sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya sebagai berikut.

a. Media yang digunakan guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media tidak digunakan sebagai alat hiburan, atau tidak semata-mata dimanfaatkan untuk mempermudahkan dalam menyampaikan materi, akan tetapi benar-benar bertujuan untuk membantu siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.


(45)

b. Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. Setiap materi mempunyai kekhasan dan kekompleksan, jadi media harus disesuaikan dengan isi materi.

c. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.

d. Media yang digunakan harus memperhatikan efektivitas dan efisien. Media yang mahal belum tentu tentu efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga media yang sederhana belum tentu tidak memiliki nilai. Setiap media yang dirancang guru perlu memperhatikan efektifitas penggunaannya

e. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

Klasifikasi dan macam-macam media pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam tiga kelompok:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara. 2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparasi, gambar dan berbagai bentuk.


(46)

3) Media audio visual, yaitu sejenis media yang selain mengandung unsur gambar juga mengandung unsur suara, misalnya rekaman, slide suara dan sebagainya.

b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam dua kelompok:

1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti audio dan televisi. Melalui media ini sisa dapat mempelajarai hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu seperti film slide, film, video dan lain sebagainya.

c. Dilihat dari cara atau teknik pemakainnya, media dapat dibagi ke dalam dua kelompok:

1) Media yang diproyeksikan seperti film, slide, transparasi.

2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan dan lain sebagainya.


(47)

4. Pengelolaan kelas

Pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kegiatan yang menciptakan, mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk

berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti pembinaan iklim yang baik di kelas, pembinaan hubungan yang baik antara guru dengan siswa serta antara

siswa dengan siswa dan menghindari gangguan-gangguan yang timbul. Terdapat tiga ketrampilan pengelolaan kelas yaitu,

a. menciptakan kondisi kelas yang optimal; b. memelihara serta mempertahankannya;

c. Mengembalikan kondisi belajar yang optimal apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

Dalam pengelolaan kelas dibedakan menjadi dua macam pengelolaan kelas; a. Masalah Individual

Masalah individual dibedakan menjadi empat.

1) Memancing perhatian, yang dilakukan dengan membandel dikelas.

2) Konfrontasi atau mencari kuasa, dilakukan dengan cara membantah, bertindak emosional dan melupakan aturan-aturan yang berlaku dalam kelas.

3) Balas dendam, dilakukan dengan mengejek orang lain atau menyakiti yang lemah.

4) Memboikot, dilakukan dengan berlagak menyerah, apatis, acuh tak acuh dan tidak mau melakukan apapun.


(48)

b. Masalah Kelompok

Masalah kelompok merupakan masalah yang timbul di dalam kelas secara keseluruhan bukan disebabkan oleh salah satu individu melainkan oleh suatu kelompok dalam kelas maupun kelas itu sendiri

Masalah kelompok dibedakan menjadi 7 kategori, yaitu :

1) Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis kelamin, suku, status sosial sehingga timbul kelompok-kelompok kecil di dalam kelas.

2) Kelas sukar diatur, suka memberontak terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku.

3) Kelas bereaksi negatif terhadap salah satu anggotanya. 4) Kelas membombong anggota kelas yang melanggar norma.

5) Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dikerjakan.

6) Semangat belajar rendah, lamban dan malas serta melakukan aksi protes karena menganggap tugas yang diberikan oleh guru terlalu berat.

7) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya terhadap perubahan jadwal.

Terdapat tiga pendekatan (bidang) yang dilakukan untuk menanggulangi masalah pengelolaan kelas tersebut.


(49)

Bidang yang pertama memuat unsur-unsur ketrampilan guru, yaitu: a) sikap tanggap;

b) membagi perhatian;

c) memusatkan perhatian kelompok / kelas; d) memberi petunjuk yang jelas;

e) menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar mengajar.

2) Bidang II, menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas, yang terdiri dari :

a) menegur siswa, dan memberi dukungan;

b) menghindari kesalahan dalam mengatur proses belajar mengajar; c) guru harus lebih interaktif terhadap siswa.

3) Bidang III, mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan

tindakan remedial, kuratif apabila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya, yang meliputi :

a) modifikasi atau membenahi perilaku siswa; b) menciptakan iklim sosio emosional;


(50)

B.  Kerangka Berpikir 

1. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan, atau suatu kerangka berpikir menyusun gagasan yang beraturan dan relevan dengan maksud dan tujuan. Salah satu yang mempengaruhi keaktifan siswa dalam belajar di kelas adalah metode pembelajaran. Terdapat begitu banyak metode pembelajaran namun hanya beberapa yang digunakan, bahkan rata-rata tidak lebih dari 2 metode. Dengan adanya kevariasian metode pembelajaran maka akan memancing siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, berani mengungkapkan pendapat dan menemukan sendiri jawaban dari suatu kasus sehingga materi pelajaran bukan lagi menjadi hal membosankan. Efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal dengan pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga menghasilkan suatu kondisi belajar mengajar yang efektif.


(51)

2. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa. Dengan adanya media pembelajaran maka akan mempermudah siswa dalam menyerap materi. Semakin menarik dan lengkap media yang digunakan maka siswa akan lebih tertarik untuk mengikuti mata pelajaran sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. Sejalan dengan perkembangan IPTEK penggunaan media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media (power point, OHP) maupun projected motion media (video, film) bisa dilakukan dengan serempak melalui satu alat saja yang disebut multimedia. Sebagai contoh penggunaan komputer saat ini tidak hanya bersifat projected motion media, namun dapat sebagai media yang bersifat interaktif. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Sebagai contoh apabila tujuan pembelajaran bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang lebih tepat digunakan dan apabila tujuan pembelajaran bersifat motorik, maka media video bisa digunakan.


(52)

3. Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Pengelolaan kelas menyangkut pengaturan siswa dan fasilitas. Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar yang optimal. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan dasar dan prasyarat bagi terbentuknya proses belajar mengajar yang efektif. Apabila pengaturan kondisi belajar berjalan dengan baik dan benar, maka siswa juga akan menunjukkan aktivitas-aktivitas di dalam kelas yang sesuai. Tetapi apabila terjadi ketidak serasisan antara tugas dan sarana, kebutuhan dan pemenuhannya, maka proses belajar mengajar berlangsung tidak secara optimal dan dapat menimbulkan gangguan-gangguan tertentu. Pengelolaan kelas yang optimal akan menghasilkan disiplin kelas. Dengan adanya disiplin kelas maka akan mendorong keterlibatan siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sehingga tercipta kegiatan proses belajar mengajar yang kondusif. Pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian hukuman, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif. Hal-hal yang dilakukan tersebut menitik beratkan pada pengaturan peserta didik dan fasilitas kelas.


(53)

4. Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Keefektifan Proses Belajar Mengajar di dalam kelas merupakan kondisi yang tercipta akibat interaksi antara guru dengan para siswa dan juga merupakan tanggung jawab dari guru. Apabila seorang guru dalam mengimplementasikan rencana pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat maka aktivitas belajar siswa dapat berjalan dengan baik. Begitu juga dengan media pembelajaran dan pengelolaan kelas. Dengan digunakannya media yang menarik siswa akan lebih terdorong untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengelolaan kelas yang optimal dan efektif juga akan menciptakan iklim yang tidak membosankan di dalam kelas. Apabila siswa sudah ada ketertarikan dan termotivasi serta adanya suasana kelas yang mendukung maka aktivitas belajar di dalam kelas menjadi aktif, hidup dan berjalan dengan gangguan yang minimal. Hal utama yang diperlukan untuk mencapai proses belajar mengajar yang efektif adalah dengan menganalisis kebutuhan siswa. Kebutuhan siswa merupakan hubungan antara kemampuan siswa dengan hasil yang ingin dicapai dari proses belajar mengajar. Dalam usaha untuk menemukan titik kesesuaian antara metode, media dan pengelolaan kelas juga diperlukan kesesuaian terhadap materi yang akan diajarkan.


(54)

C. Hipotesis

1. Ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

2. Ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

3. Ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar

4. Ada pengaruh antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar.


(55)

33 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan digunakan penelitian adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang subyek tertentu dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Amrin, 1986 :137)

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU GAMA, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada siswa kelas II dan III semester I. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2009.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain, (Arikunto, 1991:102). Perbedaan itu disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Sesuai dengan masalah yang akan


(56)

diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMU GAMA yang berjumlah 242 siswa.

Tabel 3.1

Populasi Siswa SMA GAMA YOGYAKARTA

No. Kelas Jumlah siswa

1 X A 25

2 X B 24

3 X C 22

4 XI IPA 25

5 XI IPS 1 23

6 XI IPS 2 23

7 XI IPS 3 23

8 XII IPA 27

9 XII IPS 1 27

10 XII IPS 2 23

Total 242

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Sampel dalam penelitian adalah siswa kelas II dan III SMU GAMA YOGYAKARTA. Peneliti akan mengambil sebagian dari populasi yang berjumlah 171 siswa. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik Porpusive Sampling. Teknik ini digunakan karena anggota sampel dipilih secara khusus sesuai dengan tujuan penelitian. Siswa kelas II dan III dianggap lebih banyak dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar sehingga diharapkan dapat menilai secara obyektif.


(57)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Dalam Penelitian ini, variabel bebas (independen variabel), yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Sedangkan variabel terikat (dependen variabel), yaitu variabel yang diramalkan akan timbul dalam hubungan fungsional, yaitu aktifitas belajar siswa di dalam kelas.

2. Pengukuran

Untuk pengukuran metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas diberikan kuesioner yang masing-masing memiliki skor. Metode pembelajaran diukur dari seberapa sering guru menggunakan metode yang berbeda. Media pembelajaran diukur dari seberapa banyak media yang digunakan didalam kelas, sedangkan untuk pengelolaan kelas diukur dari keterlibatan para siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Untuk mengukur metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas yang digunakan adalah memberikan skor pada masing-masing alternatif jawaban item dengan ketentuan bahwa untuk pertanyaan positif yang mengarah pada alternatif jawaban positif maka skor yang diberikan lebih tinggi dibanding dengan jawaban yang mengarah ke pertanyaan negatif. Apabila responden menjawab pertanyaan positif maka akan diberi skor sebagai berikut:


(58)

Jawaban Skor pertanyaan Skor pertanyaan

ƒ Untuk jawaban A ƒ Untuk jawaban B ƒ Untuk jawaban C ƒ Untuk jawaban D ƒ Untuk jawaban E

Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

Adapun tabel jabaran indikator dari metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas serta keefektifan proses belajar mengajar Nampak dalam tabel I tentang kisi-kisi kuesioner sebagai berikut ini:

a. Variabel metode pembelajaran

Pengembangan Variabel Metode Pembelajaran ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Metode Pembelajaran a. Variasi b. Keefektifa n metode

a. Variasi metode b. Kesesuaian materi c. Keterlibatan siswa d. Mempermudah penyerapan materi 3, 4 2, 8,10 9 1, 6 7 5


(59)

b. Variabel Penggunaan Media Pembelajaran

Pengembangan Variabel Media Pembelajaran ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Media Pembelajaran a. Bahan dan alat b. Tepat guna a. Fasilitas lengkap b. Mempermudah belajar c. Komunikasi aktif d. Kesesuaian materi 11, 13 15, 16, 17, 18 14 12 19, 20

c. Variabel Pengelolaan Kelas.

Pengembangan Variabel Pengelolaan Kelas ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Pengelolaan

Kelas

a. Situasi kelas b. Kemampuan

mengelola kelas c. Solusi

a. Situasi kelas kondusif b. Guru mampu

mengelola kelas

c. Tindak lanjut guru atas masalah pengelolaan kelas d. Keterlibatan siswa 21, 24, 26 22, 27 25 28, 29, 30 23


(60)

d. Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar.

Pengembangan Variabel Pengelolaan Kelas ke dalam indikator-indikator

Variabel Dimensi Indikator Pertanyaan

Positif Negatif Pengelolaan

Kelas

d. Situasi kelas e. Kemampuan

mengelola kelas f. Solusi

e. Situasi kelas kondusif f. Guru mampu

mengelola kelas

g. Tindak lanjut guru atas masalah pengelolaan kelas h. Keterlibatan siawa 21, 24, 26 22, 27 25 28, 29, 30 23

E.Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Kuesioner

Teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yang kadang-kadang tempat tinggalnya tersebar dan yang terpilih menjadi sampel. Melalui cara ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang metode apa saja yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, media apa yang sering digunakan dan bagaimana cara mengelola kelas.


(61)

2. Metode wawancara.

Metode ini merupakan metode yang berupa tanya jawab langsung kepada guru dan siswa untuk memperoleh data.

F. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid bila dapat mengungkap data yang diteliti dengan tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk pengujian validitas butir instrumen, dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut (Arikunto,2002:146):

{

∑ ∑

}{

}

− = 2 2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

N = banyaknya sampel yang diujicobakan

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y


(62)

∑X² = Jumlah kuadrat nilai X

∑Y² = Jumlah kuadrat nilai Y

Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian tersebut valid atau tidak, maka ketentuannya sebagai berikut :

Jika nilai rhitung > rtabel dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen penelitian

dikatakan valid.

Jika nilai rhitung < rtabel dengan taraf keyakinan 95 % maka instrumen penelitian

dikatakan tidak valid. Dari uji validitas terhadap variabel metode pembelajaran, media pembelajaran, pengelolaan kelas serta keefektifan proses belajar mengajar maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.2

Rangkuman Uji Validitas Variabel Metode Pembelajaran Butir

No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,361 0,469 Valid

2 0,361 0,476 Valid

3 0,361 0,461 Valid

4 0,361 0,524 Valid

5 0,361 0,582 Valid

6 0,361 0,378 Valid

7 0,361 0,453 Valid

8 0,361 0,783 Valid

9 0,361 0,639 Valid

10 0,361 0,786 Valid

11 0,361 0,645 Valid

12 0,361 0,636 Valid

13 0,361 0,716 Valid

14 0,361 0,636 Valid


(63)

Dari tabel uji validitas terhadap variabel metode pembelajaran dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.3

Rangkuman Uji Validitas Variabel Media Pembelajaran Butir

No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

16 0,361 0,532 Valid

17 0,361 0,673 Valid

18 0,361 0,615 Valid

19 0,361 0,601 Valid

20 0,361 0,471 Valid

21 0,361 0,736 Valid

22 0,361 0,639 Valid

23 0,361 0,486 Valid

24 0,361 0,659 Valid

25 0,361 0,675 Valid

26 0,361 0,543 Valid

27 0,361 0,529 Valid

28 0,361 0,601 Valid

29 0,361 0,736 Valid

30 0,361 0,605 Valid

Dari tabel uji validitas terhadap variabel media pembelajaran dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Variabel Pengelolaan Kelas Butir

No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

31 0,361 0,540 Valid

32 0,361 0,576 Valid

33 0,361 0,540 Valid

34 0,361 0,457 Valid


(64)

36 0,361 0,581 Valid

37 0,361 0,569 Valid

38 0,361 0,692 Valid

39 0,361 0,539 Valid

40 0,361 0,594 Valid

41 0,361 0,659 Valid

42 0,361 0,664 Valid

43 0,361 0,446 Valid

44 0,361 0,457 Valid

45 0,361 0,724 Valid

Dari tabel uji validitas terhadap variabel pengelolaan kelas dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

Tabel 3.5

Rangkuman Uji Validitas Variabel Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Butir No.

Nilai r tabel Nilai r hitung Status

46 0,361 0,424 Valid

47 0,361 0,618 Valid

48 0,361 0,482 Valid

49 0,361 0,481 Valid

50 0,361 0,544 Valid

51 0,361 0,575 Valid

52 0,361 0,555 Valid

53 0,361 0,454 Valid

54 0,361 0,559 Valid

55 0,361 0,660 Valid

56 0,361 0,555 Valid

57 0,361 0,500 Valid

58 0,361 0,618 Valid

59 0,361 0,660 Valid

60 0,361 0,624 Valid

61 0,361 0437 Valid


(65)

63 0,361 0,441 Valid

64 0,361 0,461 Valid

65 0,361 0.571 Valid

66 0,361 0,675 Valid

67 0,361 0,558 Valid

68 0,361 0,399 Valid

69 0,361 0,441 Valid

70 0,361 0,571 Valid

Dari tabel uji validitas terhadap keefektifan proses belajar mengajar dapat disimpulkan semua butir pertanyaan valid.

2. Pengujian Rentabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini didasarkan pada rumus Alpha (Arikunto,2002:171) :

=

2

2 11

1

)

1

(

t b

k

k

r

σ

σ

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ


(66)

2

t

σ = varians total

Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Jika koefisien alpha > nilai rtabel pada taraf signifikan 5%, maka

instrumen penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika koefisien alpha hitung lebih besar dari nilai rtabel pada taraf signifikan 5%,

maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha dan diperoleh dengan program SPSS for Windows versi 12. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r tabel Nilai r hitung Status

Metode pembelajaran 0,6 0,903 Reliabel

Media pembelajaran 0,6 0,899 Reliabel

Pengelolaan kelas 0,6 0,869 Reliabel

Keefektifan proses

belajar mengajar 0,6 0,918 Reliabel

Dari lima belas pertanyaan pada variabel metode pembelajaran ini diperoleh nilai rhitung sebesar 0,903. Dari lima belas pertanyaan pada variabel media

pembelajaran diperoleh nilai rhitung sebesar 0,899. Dari lima belas pertanyaan

pada variabel pengelolaan kelas diperoleh rhitung sebesar 0,869 dan dari dua

puluh lima pertanyaan pada variabel keefektifan proses belajar mengajar diperoleh rhitung sebesar 0,918. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan


(67)

membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel (Nunnaly dalam Gozhali 2001: 42). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung lebih besar dari pada rtabel (0,918> 0,6). Ini

berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel dapat dikatakan andal.

G. Teknik Analisa Data 1. Syarat regresi

a. Analisis uji normalitas sebagai berikut:

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov One Sample Tes, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Gozhali, 2002:35-36).

Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (X) – Sn terbesar dinamakan deviasi

maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):


(68)

( )

X S

( )

X F

maksimum

D= on

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X ) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Kriteria penerimaan:

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 diterima.

- Jika nilai Kolmogorov- Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 ditolak.

b. Analisis Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksud untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Adapun rumus yang digunakan untuk uji linearitas adalah:

Freg = RKreg

RKres

Dimana:

Freg = harga F untuk regresi

RKreg = rerata kuadrat regresi


(69)

Selanjutnya harga F yang didapat dikonsultasikan dengan harga F tabel, apabila harga F hitung lebih kecil atau sama dengan harga F tabel pada taraf signifikan 5%, maka korelasi antar variabel bebas dan terikat bersifat linear, sebaliknya jika harga F hitung lebih besar dari harga F tabel maka korelasi antara variabel bebas dan terikat tidak linear.

c. Analisis Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas sebagai syarat digunakan analisis regresi ganda dalam penelitian ini. Dan untuk menguji terjadi tidaknya Multikolinearitas dilakukan dengan menyelidiki besar interkorelasi antara variabel bebas. Jika harga interkorelasi antara variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,80 berarti terjadi Multikolinearitas. Sebaliknya jika harga interkorelasi antara variabel bebas lebih kecil dari 0,80 maka tidak terjadi multikolinearitas.

2. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi sederhana.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, untuk menguji hipotesis 1, 2 , 3,dan 4 dengan menggunakan langkah sebagai berikut :

1) Perumusan Hipotesis

2) Menentukan koefisien relasi antara variabel bebas dengan variabel terikat, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(70)

rxy =

Dimana:

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y

∑X = jumlah harga dari skor butir

∑Y = jumlah harga dari skor total N = jumlah subyek

∑XY = jumlah perkalian skor butir dan skor total

∑X2 = jumlah kuadrat dari skor butir

∑Y2 = jumlah kuadrat dari skor total

3) Menguji signifikansi koefisien korelasi

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi dengan membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 % dengan db = n-2

4. Kesimpulan

a. Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak. b. mencari persamaan regresi linier

Y = a + b X1 Keterangan :

Y : aktifitas belajar siswa X1 :variabel bebas


(71)

a : konstanta

c. Analisis Regresi linier berganda

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama-sama yaitu metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Ry (1,2,3) =

Dimana:

Ry (1,2,3) = koefisien korelasi antara x dan y a1 = koefisien predictor x1

a2 = koefisien predictor x2

a3 = koefisien predictor x3

∑ x1y = koefisien x1 dengan y

∑ x2y = koefisien x2 dengan y

∑ x3y = koefisoien x3 dengan y

∑Y2 = jumlah kuadrat variabel terikat y

Untuk menguji apakah hipotesis 4 kriteria itu diterima atau ditolak maka tingkat kriteria penerimaannya adalah harga-harga F pada signifikannya 5%. Fh ≤ Ft 5% maka hipotesis ditolak.


(72)

Freg =

Dimana:

Freg = harga F garis regresi

N = jumlah responden m = cacah predictor


(73)

51

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Responden

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2009. Subjek penelitian ini adalah siswa SMA GAMA Yogyakarta. Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 171 kuesioner. Jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 171 kuesioner atau dapat dikatakan responrate 100%. Berdasarkan jawaban 171 responden yang semua butir pertanyaan / pernyataan diisi secara lengkap, selanjutnya disusun data seperti tampak pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Sebaran Responden Penelitian

Kelas Jumlah Kuesioner

Tersebar Kembali Tertinggal Responden

XI IPA 25 25 0 20

XI IPS 1 23 23 0 33

XI IPS 2 23 23 0 12

XI IPS 3 23 23 0 26

XII IPA 27 27 0 11

XII IPS 1 27 27 0 64

XII IPS 2 23 23 0 28


(74)

B. Deskripsi Data Penelitian

Penilaian keefektifan proses belajar mengajar ialah kegiatan membandingkan hasil pengukuran (skor) sifat suatu obyek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitatif. Dalam penelitian ini menggunakan penilaian patokan tipe II atau PAP tipe II. Dalam PAP tipe II ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup untuk nilai-nilai diatas dan dibawah cukup telah diperhitungkan dalam lampiran. Berikut ini disajikan tabel dan uraian tentang data penelitian.

1. Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya keefektifan proses belajar mengajar siswa adalah sebanyak 122 siswa atau 62% mempunyai keefektifan proses belajar mengajar yang efektif, sebanyak 36 siswa atau 20% mempunyai keefektifan proses belajar mengajar yang cukup efektifsedangkan 10% sisanya mempunyai kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman keefektifan rangkuman keefektifan proses belajar mengajar.


(75)

Tabel 4.2

Rangkuman Deskripsi Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Interval F F relatif Keterangan

106 – 125 9 5,3% Sangat efektif

91 – 105 122 62% Efektif

81 – 90 36 20% Cukup efektif 71 – 80 4 4,7% Tidak efektif

< 71 0 0% Sangat tidak efektif Jumlah 171 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kefektifan proses belajar siswa di SMA GAMA tergolong efektif (62%).

2. Metode Pembelajaran

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya penggunaan metode pembelajaran adalah sebanyak 81 siswa atau 47,4% berpendapat bahwa penggunaan metode pembelajaran tinggi, sebanyak 49 siswa atau 28,7% berpendapat bahwa penggunaan metode pembelajaran cukup sedangkan 23% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas.

Tabel 4.3

Rangkuman Deskripsi Metode Pembelajaran

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 22 12,9% Sangat tinggi

55 – 63 81 47,4% Tinggi

47 – 54 49 28,7% Cukup

43 – 46 10 5,8% Rendah

< 43 9 5,3% Sangat rendah Jumlah 171 100%


(76)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran di SMA GAMA tergolong tinggi (47,4%).

3. Media Pembelajaran

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya penggunaan media pembelajaran adalah sebanyak 40 siswa atau 23,4% berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran sangat tinggi, sebanyak 96 siswa atau 56,1% berpendapat bahwa penggunaan media pembelajaran tinggi sedangkan 20% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang penggunaan metode pembelajaran di dalam kelas.

Tabel 4.4

Rangkuman Deskripsi Media Pembelajaran

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 40 23,4% Sangat tinggi

55 – 63 96 56,1% Tinggi

47 – 54 27 15,8% Cukup

43 – 46 5 2,9% Rendah

< 43 3 1,8% Sangat rendah Jumlah 171 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran di SMA GAMA tergolong tinggi (56%)


(77)

4. Pengelolaan Kelas

Karateristik responden berdasarkan klasifikasi tinggi-rendahnya pengelolaan kelas adalah sebanyak 82 siswa atau 48% berpendapat bahwa pengelolaan kelas baik, sebanyak 51 siswa atau 29,8% berpendapat bahwa pengelolaan kelas cukup sedangkan 22% sisanya termasuk kategori lainnya. Berikut ini akan disajikan tabel yang memuat rangkuman tentang pengelolaan kelas di SMA GAMA.

Tabel 4.5

Rangkuman Deskripsi Pengelolaan Kelas

Interval F F relatif Keterangan

64 – 75 22 12,9% Sangat baik

55 – 63 82 48% Baik

47 – 54 51 29,8% Cukup baik

43 – 46 9 5,3% Tidak baik

< 43 7 4,1% Sangat tidak baik Jumlah 171 100%

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas di SMA GAMA tergolong baik (48%).

C. Pengujian Syarat Regresi

A. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas didasarkan pada One Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 12. Berikut ini disajikan rangkuman hasil pengujiannya:


(78)

Tabel 4.6

Rangkuman Uji Normalitas masing-masing Variabel Penelitian

No. Variabel Asymp Sign2-tailed

α Kesimpulan

1 Metode Pembelajaran 0,102 0,05 Normal 2 Media Pembelajaran 0,087 0,05 Normal 3 Pengelolaan Kelas 0,120 0,05 Normal 4 Keefektifan Proses

Belajar Mengajar

0,182 0,05 Normal

Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas metode pembelajaran = 0,102, media pembelajaran = 0,08, pengelolaan kelas = 0,120 dan keefektifan proses belajar mengajar = 0,182 lebih besar dari 0,05 atau 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data keempat variabel normal.

B. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang linear diantara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil pengujian nilai pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar siswa di dalam kelas secara lengkap tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Rangkuman Uji Linearitas masing-masing Variabel Penelitian

No. Variabel F hitung F tabel Kesimpulan

1 Metode Pembelajaran 1,289 1,784 Linear 2 Media Pembelajaran 1,038 1,629 Linear 3 Pengelolaan Kelas 2,79 3,07 Linear


(79)

Tabel menunjukkan bahwa nilai F hitung variabel metode pembelajaran dengan variabel keefektifan proses belajar mengajar siswa = 1,289 lebih kecil dari F tabel = 1,784 dan variabel media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar = 1,038 lebih kecil dari F tabel = 1,629 dan variabel pengelolaan kelas dengan variabel keefektifan proses belajar mengajar = 2,79 lebih kecil dari F tabel = 3,07. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dan terikat adalah linear.

C. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Dengan bantuan program SPSS versi 12, berikut disajikan hasil pengujiannya:

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolonieritas

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta

Toleran

ce VIF 1 (Const

ant) 59,353 10,682 5,556 ,000

metod

e ,966 ,176 ,309 5,498 ,000 ,502 1,992 pengel

olaan 1,764 ,196 ,509 8,986 ,000 ,494 2,025 media ,834 ,175 ,205 4,758 ,000 ,854 1,171 a Dependent Variable: keefektifanPBM


(80)

Dengan melihat hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi.

D. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis yang pertama, kedua, ketiga dan keempat digunakan regresi berganda. Berikut ini disajikan analisis uji hipotesis penelitian :

1. Pengaruh Metode Pembelajaran (X1) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y).

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

Ha1 = Ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar


(81)

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Consta

nt) 133,326 9,136 14,593 ,000

metode 2,299 ,163 ,735 14,089 ,000

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 14,089 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara metode pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar menagajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.9 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 133,326 + 2,299X1.

2. Pengaruh Media Pembelajaran (X2) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y)

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar.

Ha1 = Ada pengaruh antara media pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar


(82)

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Const

ant) 142,282 16,088 8,844 ,000

media 2,013 ,272 ,495 7,397 ,000

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 7,397 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikansi media pembelajaran terhadap keefektifan proses belajar mengajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.10 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 142,282 + 2,013X2.

3. Pengaruh Pengelolaan Kelas (X3) terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar (Y).

a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar.

Ha1 = Ada pengaruh antara pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar


(83)

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Const ant)

105,60

5 9,047 11,672 ,000

pengel olaanK elas

2,770 ,160 ,799 17,287 ,000

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa t hitung > t tabel atau t hitung 17,287 > tabel 1,974, maka hipotesis pertama berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikansi pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar di SMA GAMA. Dari tabel 4.11 di atas dapat diperoleh hasil persamaan Y = 105,605 + 2,770X3.

4. Pengaruh Metode Pembelajaran (X1), Media Pembelajaran (X2), Pengelolaan Kelas (X3) terhadap Keefektifan Proses Belajar mengajar (Y). a. Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada pengaruh antara metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar.


(84)

pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan keefektifan proses belajar mengajar

b. Penarikan Kesimpulan

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Pengaruh Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas

Terhadap Keefektifan Proses Belajar Mengajar

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig. 1 Regres

sion 89170,920 3 29723,640 15,463 ,000(a) Residu

al 32101,407 167 192,224

Total 121272,327 170

Berdasarkan analisis regresi ganda diperoleh harga F hitung sebesar 15,643, harga F tabel sebesar 2,659 (F hitung > F tabel). Dengan demikian maka hipotesis keempat berhasil ditolak yang artinya terdapat pengaruh bersama-sama metode pembelajaran, media pembelajaran dan pengeloaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar di SMA GAMA. Dari perhitungan tersebut diperoleh persamaan Y = 59,353 + 0,966X1 + 0,834 X2 + 1,764 X3. Hal ini berarti setiap penambahan satu unit pada preditor X1, X2 dan X3 secara berurutan akan menambah kriterium Y sebesar 0,966 + 0,834 + 1,764.


(85)

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Keefektifan

Proses Belajar Mengajar.

Berdasarkan analisis data dengan regresi linier sederhana diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara metode pembelajaran dengan keefektifan proses belajar mengajar. Salah satu yang mempengaruhi keaktifan siswa dalam belajar di kelas adalah metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara penyampaian materi pelajaran kepada siswa. Dengan adanya bervariasinya metode pembelajaran maka akan memancing siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, lebih berani mengungkapkan pendapat dan berusaha menemukan sendiri jawaban dari suatu kasus sehingga materi pelajaran bukan menjadi hal yang membosankan. Efektifitas merupakan kemampuan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal dengan pemilihan metode yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga menghasilkan suatu kondisi belajar mengajar yang efektif. Apabila penggunaan metode pembelajaran selama proses belajar mengajar cenderung hanya satu metode, maka proses belajar mengajar di dalam kelas juga akan monoton. Sebagai contoh, guru selalu menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi, maka interaksi hanya akan terjadi antara siswa dengan guru. Lain halnya apabila guru menggunakan


(1)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio

n 77463,477 1 77463,477 298,828 ,000(a) Residual 43808,850 169 259,224

Total 121272,32

7 170 a Predictors: (Constant), pengelolaanKelas

b Dependent Variable: totalKeefektifan

Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 105,605 9,047 11,672 ,000 pengelolaanK

elas 2,770 ,160 ,799 17,287 ,000 a Dependent Variable: totalKeefektifan

 

 


(2)

LAMPIRAN 7

Tabel r


(3)

(4)

129

LAMPIRAN 8

SURAT IJIN

PENELITIAN


(5)

(6)

131

 


Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN GURU DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN GURU DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DELANGGU TAHUN AJARAN 2010/

0 0 16

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

1 1 18

Penerapan media pembelajaran audiovisual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XB pada materi pencemaran lingkungan di SMA GAMA Yogyakarta.

0 1 163

Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

0 1 204

Pengaruh penggunaan media pembelajaran, strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010.

0 1 184

Pengaruh metode pembelajaran, media pembelajaran, dan pengelolaan kelas terhadap keefektifan proses belajar mengajar studi kasus siswa SMA GAMA Yogyakarta

0 0 152

Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta

0 0 202

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 224

KEEFEKTIFAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH CARD DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 0 185

Pengaruh penggunaan media pembelajaran, strategi mengajar dengan pendekatan kontekstual, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 182