Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa : studi kasus siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
xi
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE
PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN
KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
Studi kasus pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 NgagikChristina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (2) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Negeri 1 Ngaglik, tahun ajaran 2009/2010. Populasi adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Ngaglik yang mengikuti mata pelajaran ekonomi. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik yang berjumlah 113 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx1y = 0,108 dengan thitung = 1,083 < ttabel = 1,984), (2) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx2y = 0,097 dengan thitung = 0,968 < ttabel = 1,984), (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi (rx3y = 0,254 dengan thitung = 2,615 < ttabel = 1,984), (4) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi ((Rx1,2,3)y = 0,260 dengan Fhitung = 2,350 < Ftabel = 2,700).
(2)
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION OF
LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND CLASS
MANAGEMENT TOWARDS STUDENTS’ ECONOMICS
LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study on the Eleventh Grade of Social Department of Ngaglik 1 Senior High School
Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
The research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics, (2) there is significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics, (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics, (4) there is significant influence of students’ perception of learning method, learning media, class management simultaneously towards learning achievement in studying economics.
It is a case study at Ngaglik 1 Senior High School, in 2009/2010 period. The population was students of Ngaglik 1 Senior High School who took economics. The samples were 113 students of the eleventh grade of Ngaglik 1 Senior High School. This research was done from November to December 2009. Samples of the research were draw by using purposive sampling technique. Techniques of data analysis were simple regression analysis and double regression analysis.
The result shows that: (1) there is no significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics (rx1y = 0,108 tcount = 1,083 < ttable = 1,984), (2) there is no significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics (rx2y = 0,097 tcount = 0,968 < ttable = 1,984), (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics (rx3y = 0,254 tcount = 2,615 < ttable = 1,984), (4) there is no siqnificant influence of students’ perception of learning method, learning media, and class management simultaneously towards learning achievement in studying economics ((Rx1,2,3)y = 0,260 Fcount = 2,350 < Ftable = 2,700).
(3)
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE
PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN
KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
Studi Kasus: Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, YogyakartaSKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Christina Merry Nilawati 051334055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
(4)
i
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE
PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN
KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
Studi Kasus: Siswa SMA Negeri 1 Ngaglik, Sleman, YogyakartaSKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Christina Merry Nilawati 051334055
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
(5)
(6)
(7)
iv
PERSEMBAHAN
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan
kamu dicobai melampaui kekuatanmu Pada waktu kamu
dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar sehingga
kamu dapat menanggungnya.(I Korintus 10:13)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
¾ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
¾ Bapak dan Ibu tercinta
¾ Kakak-kakak dan adikku tersayang:
(8)
v
MOTTO
• Tuhan jadikan semua indah pada waktunya • Doa mengubah segala-galanya
• Selalu ada harapan untuk masa depan yang lebih baik
• Terimalah hidup apa adanya karena dengan belajar menerima
kita akan tahu apa arti hidup kita sebenarnya.
• Hak istimewa seumur hidup adalah menjadi diri sendiri (Joseph
Compbell)
• Sesungguhnya mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut
akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setianya (Mzm33:18)
(9)
(10)
(11)
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa”. Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan , bimbingan, semangat, motivasi, dan doa dari berbagai pihak yang mendukung penulis dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Benedecta Indah N., S.Pd., S.I.P, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan kritik maupun saran dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Rita Eny Purwanti S.Pd., M.Si dan Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Segenap staff pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi atas semua ilmu yang telah disampaikan melalui perkuliahan.
(12)
ix
7. Mbak Aris dan Pak Wawiek serta segenap staff Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberi informasi dan membantu kelancaran dalam proses belajar mengajar.
8. Bapak Drs. Suharno selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngaglik yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Segenap staff pengajar, tenaga administrasi dan siswa kelas XI IPS tahun ajaran 2009/2010 SMA Negeri 1 Ngaglik atas bantuan dan kerja samanya selama penulis melakukan penelitian.
10.Kedua orang tuaku (Bapak dan Ibu) yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat dan motivasi.
11.Kakak-kakakku (danik dan siska) dan adikku (putra) yang telah memberikan kasih sayang, doa, semangat, motivasi, bantuan dan nasehat. Thanks dah mau dengerin semua keluh kesahku selama ngerjain skripsi ini.
12.Mas Anton yang telah memberikan semangat dan motivasi. Makasih dah mau bantuin semua hal yang berhubungan dengan komputer.
13.Pakde dan Budhe: Pakde Yet, Pakde pur dan Budhe Yuni.
14.Saudara-saudaraku: Mbak dewi&sinyong, Tanti&Gewor, Deva, Desi, Rahmat, dan Deto.
15.Sahabatku: Rini dan Dwi (thanks atas doa, semangat, motivasi, bantuan dan kebersamaan yang kita lalui bersama selama ini. Tia (makasih dah mau bantuin ngurus surat ijin penelitian n kasih tahu cara ngolah data).
16.Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2005: Rini, Dwi, Tia, Siska, Lusy, Galuh, Riri, Marsia, Lilis, Ocha, Katarina, Andri, Boim, Rina, Widhi, Asih, Chopy, Whilda, Avilla, Yudha, Maya, Tri, Novi, Rita, Wulan, Ertin, Budiman, Lilik, Eka, Febran, Yansen, Adi, Robert, Wika, Yanto, Kris, Dwi, Itok dan semua teman-teman lainnya. Terima kasih atas semangat dan kerjasamanya selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.
17.Semua pihak yang telah memberikan doa, semangat, dan motivasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
(13)
x
Semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Terimakasih
Yogyakarta, 17 Mei 2010
(14)
xi
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE
PENGAJARAN, MEDIA PENGAJARAN, DAN PENGELOLAAN
KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
Studi kasus pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 NgagikChristina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (2) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi, (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi, (4) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di SMA Negeri 1 Ngaglik, tahun ajaran 2009/2010. Populasi adalah siswa-siswi SMA Negeri 1 Ngaglik yang mengikuti mata pelajaran ekonomi. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Ngaglik yang berjumlah 113 siswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan Desember 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis data penelitian menggunakan regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx1y = 0,108 dengan thitung = 1,083 < ttabel = 1,984), (2) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi (rx2y = 0,097 dengan thitung = 0,968 < ttabel = 1,984), (3) ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi (rx3y = 0,254 dengan thitung = 2,615 < ttabel = 1,984), (4) tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi ((Rx1,2,3)y = 0,260 dengan Fhitung = 2,350 < Ftabel = 2,700).
(15)
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF STUDENTS’ PERCEPTION OF
LEARNING METHOD, LEARNING MEDIA, AND CLASS
MANAGEMENT TOWARDS STUDENTS’ ECONOMICS
LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study on the Eleventh Grade of Social Department of Ngaglik 1 Senior High School
Christina Merry Nilawati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
The research aims to find out whether: (1) there is significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics, (2) there is significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics, (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics, (4) there is significant influence of students’ perception of learning method, learning media, class management simultaneously towards learning achievement in studying economics.
It is a case study at Ngaglik 1 Senior High School, in 2009/2010 period. The population was students of Ngaglik 1 Senior High School who took economics. The samples were 113 students of the eleventh grade of Ngaglik 1 Senior High School. This research was done from November to December 2009. Samples of the research were draw by using purposive sampling technique. Techniques of data analysis were simple regression analysis and double regression analysis.
The result shows that: (1) there is no significant influence of students’ perception of learning method towards learning achievement in studying economics (rx1y = 0,108 tcount = 1,083 < ttable = 1,984), (2) there is no significant influence of students’ perception of learning media towards learning achievement in studying economics (rx2y = 0,097 tcount = 0,968 < ttable = 1,984), (3) there is significant influence of students’ perception of class management towards learning achievement in studying economics (rx3y = 0,254 tcount = 2,615 < ttable = 1,984), (4) there is no siqnificant influence of students’ perception of learning method, learning media, and class management simultaneously towards learning achievement in studying economics ((Rx1,2,3)y = 0,260 Fcount = 2,350 < Ftable = 2,700).
(16)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… HALAMAN PENGESAHAN………... PERSEMBAHAN……….. MOTTO……..……… PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI….……… KATA PENGANTAR………... ABSTRAK………. ABSTRACT………... DAFTAR ISI……….. DAFTAR TABEL……….. DAFTAR GAMBAR………. DAFTAR LAMPIRAN……….. BAB I. PENDAHULUAN………....
A. Latar Belakang Masalah……….. B. Identifikasi Masalah……….... C. Batasan Masalah………. D. Rumusan Masalah ……….. E. Tujuan Penelitian ………...
i ii iii iv v vi ix x xi xii xiii xvi xvii xviii 1 1 4 4 5 5
(17)
xiv
F. Manfaat Penelitian……….. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……….
A. Belajar………..
B. Prestasi Belajar………
C. Persepsi………...
D. Metode Pengajaran……….. E. Media Pengajaran……… F. Pengelolaan Kelas………... G. Kerangka Berpikir………... H. Paradigma Penelitian ………..
I. Hipotesis……….
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN……… A. Jenis Penelitian……… B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. C. Populasi dan Sampel Penelitian………... D. Variabel dan Pengukurannya………... E. Teknik Pengumpulan Data……….. F. Instrumen Penelitian ………... G. Pengujian Instrumen Penelitian………... H. Teknik Analisis Data………...
6 8 8 9 11 15 24 27 31 35 36 37 37 37 38 38 40 41 46 52
(18)
xv
BAB IV. GAMBARAN UMUM……….. A. Sejarah Berdirinya Sekolah………. B. Visi Misi Sekolah……… C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah……….. D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Ngaglik……….. BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… A. Deskripsi Data……….
B. Analisis Data………
C. Pembahasan Hasil Penelitian………... BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN………
A. Kesimpulan ……….
B. Keterbatasan……….
C. Saran………...
DAFTAR PUSTAKA……… 60 60 61 62 65 83 83 88 99 107 107 108 109 111
(19)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skor Pernyataan Sikap………. Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Metode Pengajaran………. Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Media Pengajaran………... Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Validitas Pengelolaan Kelas……….. Tabel 3.8 Instrumen Interpretasi Reliabilitas………... Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Reliabilitas……… Tabel 4.1 Daftar Sarana dan Ruang……… Tabel 4.2 Daftar Pengadaan Barang dan Gedung……….. Tabel 4.3 Daftar Guru……… Tabel 4.4 Daftar Nama Karyawan………... Tabel 4.5 Daftar Siswa………... Tabel 5.1 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran……… Tabel 5.2 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran………... Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas………... Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Siswa………...
39 41 42 42 46 47 47 49 50 62 63 72 75 79 83 84 85 86
(20)
xvii
DAFTAR GAMBAR
(21)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner)………. Lampiran 2 Data Induk Penelitian………... Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi……….. Lampiran 4 Kategori Kecenderungan Variabel………... Lampiran 5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………. Lampiran 6 Uji Normalitas dan Uji Linieritas………. Lampiran 7 Analisis Regresi Sederhana……….. Lampiran 8 Analisis Regresi Ganda……… Lampiran 9Tabel r,f dan t……… Lampiran 10Surat Ijin Penelitian……….
112 121 134 145 150 162 165 172 176 180
(22)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap orang yang mengerjakan suatu aktivitas tertentu pasti berharap sukses dan berhasil. Misalnya, seorang siswa yang belajar di Sekolah Menengah Atas secara alami tentu berharap sukses dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Salah satu aspek yang menunjukkan keberhasilan seseorang dalam pendidikan di sekolah adalah prestasi belajar. Ilmu-ilmu yang diperoleh siswa dalam pendidikan bersifat kualitatif kemudian dinyatakan secara kuantitatif, yaitu nilai-nilai atau prestasi belajar.
Prestasi belajar siswa di sekolah dioperasionalisasikan dalam bentuk indikator yang berupa nilai raport. Raport merupakan rumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu. Raport memperlihatkan nilai kemajuan anak dalam menyerap materi pelajaran yang ditunjukkan dengan angka nol sampai sepuluh. Raport juga mencantumkan peringkat atau ranking anak dalam kelasnya, sehingga prestasi belajar anak tersebut dapat dibandingkan dengan prestasi anak lainnya.
Setiap siswa pada prinsipnya memiliki peluang yang sama untuk bisa mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun kenyataanya tampak jelas
(23)
bahwa setiap siswa memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga serta kebiasaan belajar, sehingga prestasi yang bisa dicapai oleh siswa juga berbeda-beda.
Undang-Undang RI No. 2 tahun 1989, pasal 27, ayat 3 mencantumkan bahwa: tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar, yang pada pendidikan dasar dan menengah disebut guru, dan pada jenjang pendidikan tinggi disebut dosen. Guru sebagai pendidik atau pengajar merupakan salah satu komponen penting dalam kesuksesan setiap usaha pendidikan. Dalam hal ini, seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa agar tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Prestasi belajar mungkin juga dipengaruhi oleh kemampuan keterampilan guru, seperti: kemampuan dalam penggunaan metode pengajaran, penggunaan media pengajaran, serta kemampuan guru dalam mengelola kelas (menciptakan situasi kelas yang kondusif). Tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak sekali guru yang saat ini “membosankan” bagi siswa selama proses belajar mengajar. Kebosanan merupakan masalah yang selalu terjadi dan orang selalu berusaha menghilangkannya atau setidak-tidaknya mencoba mengurangi.
Kebosanan juga merupakan masalah besar di sekolah. Siswa-siswa duduk dengan tenang mendengar dan melihat guru mengajar selama berjam-jam, sambil terkantuk-kantuk dan penuh dengan kebosanan. Sebagian besar guru tetap duduk dikursinya atau selalu berdiri di samping meja guru, di depan kelas,
(24)
dan berbicara dengan monoton mulai dari masuk kelas sampai akhir pelajaran. Oleh sebab itu, siswa juga menginginkan adanya variasi dalam proses belajar, sehingga menjadi lebih menarik dan lebih berhasil.
Usaha yang dilakukan seorang guru sebagai solusi dari masalah tersebut adalah dengan menyusun metode pengajaran dengan baik, menggunakan media pengajaran yang menarik dan efektif serta menciptakan pengelolaan kelas yang baik. Dipilihnya media pengajaran dan metode pengajaran, didasarkan pada pertimbangan dan faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar. Penggunaan media dalam pembelajaran dapat menarik perhatian dan membuat siswa mudah dalam memahami materi. Dipilihnya pengelolaan kelas, didasarkan pada keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal yang dapat mendukung dalam penggunaan media dan metode pengajaran serta jalannya proses belajar mengajar yang efektif. Dengan dapat dikelolanya tiga hal tersebut (metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas) diharapkan tujuan mata pelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut tampak bahwa penggunaan metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Oleh sebab itu, penulis bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Persepsi Siswa tentang
Metode Pengajaran, Media Pengajaran, dan Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada SMA Negeri 1 Ngaglik.
(25)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain:
1.Minat siswa
2.Kecerdasan siswa
3.Lingkungan belajar siswa
4.Motivasi berprestasi
5.Proses belajar mengajar
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa maka peneliti hanya membatasi pada proses belajar mengajar di sekolah yang menyangkut penggunaan metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas. Ketiga variabel tersebut dipandang dari sudut pandang siswa berupa persepsi siswa.
Metode pengajaran yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas belajar, dan kerja kelompok saja. Hal ini bertujuan agar penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa ini lebih terarah. Penelitian ini juga hanya
(26)
membatasi persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap guru ekonomi saja.
D. Rumusan Masalah
1.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode
pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?
2.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media
pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?
3.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan
kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?
4.Apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode
pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa?
E. Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa
tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
2.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa
tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
3.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa
(27)
4.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
F. Manfaat Penelitian
1.Bagi para siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa bahwa persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran dan pengelolaan kelas ada kemungkinan mempengaruhi tercapainya prestasi belajar ekonomi yang maksimal.
2.Bagi SMA
Penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi SMA dalam mempersiapkan tenaga pengajar yang handal dan melakukan evaluasi terhadap kompetensi guru.
3.Bagi peneliti
Penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas. Penelitian ini juga merupakan kesempatan bagi penulis untuk berlatih menganalisis suatu masalah.
(28)
4.Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas Sanata Dharma untuk penelitian selanjutnya.
(29)
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri (Sardiman, 1986:13). Menurut Imron (1996:3), belajar adalah suatu kegiatan pengumpulan pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang disebut dengan guru. Dimyati Mahmud (1989:121-122) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati secara langsung, dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli di atas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh orang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan oleh adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik.
(30)
2. Ciri-Ciri Belajar
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diidentifikasi ciri-ciri belajar sebagai berikut:
a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat
diamati/pun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.
b. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku yang meliputi tingkah laku
kognitif, afektif, psikomotorik dan campuran.
c. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku yang terjadi melalui
pengalaman dan latihan.
d. Dalam belajar perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif
menetap.
e. Belajar merupakan suatu proses nyata, yang artinya belajar berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup lama.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Mulyono (1990:700) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan oleh nilai tes/angka yang diberikan oleh guru. Menurut Winkel (1985:16) prestasi belajar merupakan suatu percakapan yang nyata yang dimiliki oleh seseorang dari hasil yang dilakukan. Menurut Masidjo (1995:30), di dalam melakukan penilaian hasil belajar, seorang guru
(31)
menggunakan alat ukur yang berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab dalam situasi yang telah distandarisasikan yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar individu atau kelompok.
Proses tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut tes, hasil yang diperoleh merupakan suatu bentuk aktualisasi diri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat diukur berdasarkan tolok ukur yaitu berupa tes. Dengan demikian, hasil belajar yang berupa penilaian sebuah tes dapat mencerminkan prestasi belajar siswa.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Ahmadi dan Supriyono (1991:130) ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, misalnya:faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, serta faktor kematangan fisik maupun psikis. Menurut Tim Penulis Buku Psikologi Pendidikan dari FIP-IKIP (1997:60), prestasi belajar dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, dan faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor yang terdapat di dalam diri individu dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor psikis dan
(32)
faktor fisik. Yang termasuk faktor psikis antara lain ialah:kognitif, psikomotorik, campuran, kepribadian, dan yang termasuk faktor fisik antara lain ialah: indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf dan organ-organ dalam tubuh. Dari uraian ini jelas bila guru harus memperhatikan perbedaan individu (dalam hal ini siswa) dalam memberi pelajaran kepada mereka, supaya dapat menagani sesuai dengan kondisi siswanya untuk menunjang keberhasilan belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa, satu dengan yang lainnya berbeda.
C. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses dimana kita mengorganisir/mengatur dan menginterpretasikan pola-pola pada suatu lingkungan. Setiap individu memiliki kemampuan berpikir dan kepekaan yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu rangsangan yang ada disekitarnya. Rangsanga ini berupa objek-objek yang dapat diketahui melalui panca indera. Dengan demikian, pola apapun yang ada di sekitarnya dapat diolah dan diinterpretasikan menurut pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki individu tersebut (Rita L Atkinson:191). Linda L. Davidoff (1988:232) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri kita sendiri. Dari beberapa pengertian
(33)
di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses dimana seorang individu memiliki penilaian tersendiri mengenai suatu objek berdasar pada pemahaman dan kepekaan yang dimiliki sehingga melahirkan pemahaman tersendiri pada objek yang diketahui.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Linda L. Davidoff (1988:234), ada empat hal yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Kesadaran
Suasana hati seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap suatu objek.
b. Ingatan
Dalam rangka memberikan arti secara terus-menerus maka orang akan cenderung untuk terus-menerus membandingkan penglihatan, suara, dan penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan masa lalu yang mirip.
c. Proses informasi
Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya dibandingkan dengan situasi lalu dan saat ini, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.
d. Bahasa
Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang sehingga juga dapat menimbulkan persepsi bagi orang lain.
(34)
Menurut Miftah Thoha (1988:145-152) terdapat macam-macam faktor perhatian yang berasal dari luar dan dari dalam yang dapat mempengaruhi proses seleksi persepsi, yaitu:
a. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar,
antara lain:
1) Intensitas
Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-hal tersebut dapat dipahami.
2) Ukuran
Apabila semakin besar ukuran sesuatu obyek maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.
3) Keberlawanan
Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan obyek lain akan semakin menarik perhatian
4) Pengulangan
Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan obyek yang hanya satu kali dilihat.
5) Gerakan
Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan obyek yang hanya diam saja.
(35)
6) Baru dan familier
Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.
b. Faktor dari dalam diri seseorang, antara lain:
1) Proses belajar, semua faktor dari dalam yang membentuk adanya
perhatian kepada sesuatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi yang didasarkan dari kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing individu.
2) Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor dari
dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi, antara lain motivasi dan kepribadian yang pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.
3) Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat
hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
(36)
D. Metode Pengajaran
1. Pengertian Metode Pengajaran
Metode pengajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 1989:76). Metode pengajaran juga merupakan suatu alat yang dapat merupakan suatu bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan sarana, alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar (Hasibuan, 1986:3). Dengan metode pengajaran diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan belajar mengajar guru. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini berjalan baik kalau siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam menggunakan sebuah atau beberapa metode pengajaran (Ahmadi dan Prasetya, 1997:52-53) adalah bahwa metode pengajaran yang dipergunakan harus dapat:
a.membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa
b.Menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
(37)
d.Merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
e.Mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh
pengetahuan melalui usaha pribadi.
f. Meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya
dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
g.Menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama
yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Jenis-Jenis Metode Pengajaran
Menurut Ahmadi dan Prasetya (1997:53-57) ada sepuluh jenis metode pengajaran yaitu:
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya Jawab
c. Metode Diskusi
d. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
e. Metode Demontrasi dan Eksperimen
f. Metode Kerja Kelompok
g. Metode Sosio Drama
h. Metode Karyawisata
i. Metode Mengajar Beregu
(38)
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan pada bagian bab pendahuluan maka jenis-jenis metode pengajaran yang akan dibahas disini adalah metode ceramah, metode tanya jawab, metode pemberian tugas, dan metode kerja kelompok. Hal ini bertujuan agar penelitian yang bertujuan mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa ini lebih terarah.
a. Metode Ceramah
1) Tujuan Penggunaan:
a) Menyampaikan sesuatu kepada orang banyak.
b) Merangsang siswa untuk melakukan suatu pekerjaan.
c) Menyampaikan materi yang cukup banyak dan dimungkinkan
tidak ada metode lain yang sesuai digunakan.
d) Menyampaikan bahan yang berupa instruksi.
2) Kelebihan:
a) Dalam waktu yang singkat guru dapat menyampaikan bahan
sebanyak-banyaknya.
b) Organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan
pengelompokan siswa seperti pada metode lain.
c) Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan lebih mudah
(39)
d) Guru sebagai penceramah berhasil baik, maka dapat menimbulkan semangat dan kreasi yang konstruktif.
e) Fleksibel, dalam arti jika waktu sedikit bahan dapat dipersingkat
dan diambil yang penting-penting saja.
3) Kelemahan:
a) Guru sulit untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
bahan-bahan yang diberikan.
b) Kadang-kadang guru cenderung ingin menyampaikan bahan yang
sebanyak-banyaknya hingga bersifat pemompaan.
c) Siswa cenderung menjadi pasif dan adanya kemungkinan kurang
tepat dalam mengambil kesimpulan karena guru menyampaikan bahan pelajaran secara lisan.
d) Jika guru tidak memperhatikan segi-segi psikologis dari siswa,
ceramah dapat bersifat ngelantur dan membosankan. Sebaliknya kalau guru berlebih-lebihan berusaha untuk menimbulkan humor, maka inti dan isi ceramah menjadi kabur.
4) Saran-Saran:
a) Bahan pelajaran harus disesuaikan dengan taraf kejiwaan siswa,
lingkungan sosial siswa, serta lingkungan kebudayaan.
b) Bahasa supaya diperhatikan: ucapan, tempo, dan tekanannya.
c) Sikap dan cara berdiri guru sebagai penceramah harus
(40)
d) Dalam memberikan pelajaran supaya diadakan variasi: tanya jawab, audio visual, dan sebagainya.
b. Metode Tanya Jawab
1) Tujuan Penggunaan:
a) Sebagai ulangan pelajaran yang telah diberikan.
b) Sebagai selingan dalam pembicaraan.
c) Untuk merangsang siswa agar perhatiannya tercurah kepada
masalah yang sedang dibicarakan.
d) Untuk mengarahkan proses berpikir.
2) Kelebihan:
a) Kelas akan hidup karena siswa aktif berpikir dan menyampaikan
pikiran melalui berbicara.
b) Dapat melatih siswa agar berani mengembangkan pendapatnya
dengan lisan secara teratur.
c) Apabila ada perbedaan pendapat yang timbul diantara siswa atau
antara siswa dengan guru dapat membawa kelas pada suasana diskusi.
3) Kelemahan:
a) Apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk
(41)
b) Kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan menarik perhatiannya, tetapi bukan sasarannya yang dituju.
c) Dapat menghambat cara berpikir apabila guru kurang pandai
dalam menyajikan materi pelajaran.
d) Situasi persaingan bisa timbul apabila guru kurang menguasai
teknik pemakaian metode ini.
4) Saran-Saran:
a) Pertanyaan-pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas.
b) Giliran menjawab secara merata tidak hanya terpusat kepada siswa
tertentu.
c) Menerapkan kemungkinan jawaban pertanyaan, apakah
mengandung banyak masalah ataukah hanya terbatas pada jawaban “ya” atau “tidak”.
c. Metode Pemberian tugas
1) Tujuan Penggunaan:
a) Agar semua pengetahuan yang diterima siswa menjadi lebih
menetap.
b) Untuk mengaktifkan siswa agar mempelajari sendiri suatu masalah
dengan membaca sendiri, mengerjakan soal-soal sendiri, mencoba sendiri.
(42)
c) Agar siswa menjadi lebih rajin.
2) Kelebihan:
a) Dapat mengisi waktu luang yang konstruktif.
b) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan
sebab dalam metode ini siswa harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang telah dikerjakan.
c) Membiasakan siswa giat belajar.
3) Kelemahan:
a) Seringkali tugas di rumah dikerjakan oleh orang lain sehingga
siswa tidak tahu-menahu mengenai pekerjaan tersebut.
b) Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa
dalam kemampuan dan minat belajar.
c) Seringkali siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup
menyalin hasil pekerjaan temannya.
d) Apabila tugas itu selalu banyak atau berat akan mengganggu
keseimbangan mental siswa.
4) Saran-Saran:
a) Tugas yang diberikan harus jelas sehingga siswa mengerti bentuk
apa yang harus dikerjakan.
b) Waktu untuk menyelesaikan tugas harus cukup.
c) Adanya kontrol yang sistematis sehingga mendorong siswa bekerja
(43)
d) Tugas yang diberikan kepada siswa bersifat:
• Menarik perhatian siswa
• Mendorong siswa untuk mencari, mengalami, dan
menyampaikan.
• Siswa mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan.
• Bersifat praktik dan ilmiah.
d. Metode Kerja Kelompok
1) Tujuan Penggunaan:
a) Bila kekurangan alat pengajaran (fasilitas) di dalam kelas.
Seandainya dalam suatu kelas hanya terdapat beberapa buah buku saja sedangkan kelas terdiri dari siswa yang cukup banyak. Untuk melaksanakan tugas tersebut harus dibagi dalam beberapa kelompok sehingga masing-masing kelompok dapat memperoleh sebuah buku.
b) Bila kemampuan individual siswa berbeda-beda. Dalam hal ini
siswa dapat bekerjasama antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai begitu juga dengan siswa yang setaraf kepandaiannya.
c) Apabila terdapat beberapa unit pekerjaan yang perlu diselesaikan
(44)
lebih baik untuk diperinci maka kelas dibagi menjadi beberapa kelompok menurut jenis kebutuhan dan setiap kelompok bertanggung jawab terhadap tugas khusus tersebut.
2) Kelebihan:
a) Dapat meningkatkan kualitas kepribadian seperti kerjasama,
toleransi, berpikir kritis, disiplin, dan sebagainya.
b) Siswa yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu temannya
memenangkan persaingan antar kelompok.
3) Kelemahan:
a) Memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila
dibandingkan dengan metode lain misalnya dengan metode ceramah.
b) Apabila terjadi persaingan negatif, hasil pekerjaan akan lebih
memburuk
c) Siswa yang malas memiliki kesempatan untuk tetap pasif dalam
kelompoknya dan memungkinkan mempengaruhi kelompoknya sehingga usaha kelompok tersebut akan gagal.
4) Saran-Saran:
a) Jumlah anggota kelompok jangan terlalu banyak, cukup empat
sampai enam orang setiap kelompok.
b) Kelompok hendaknya dibentuk secara demokratis dan merata,
(45)
c) Jumlah anggota dalam setiap kelompok harus seimbang dan merata dalam hal perbandingan siswa yang pandai dan yang kurang pandai, pertimbangan anggota pria dan wanita, dan sebagainya.
E. Media Pengajaran
1. Pengertian Media Pengajaran
Media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Menurut Kosasih (2007:11) media adalah sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran pada diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi memberikan peluang siswa untuk mengembangkan kepribadian.
(46)
2. Jenis-Jenis Media Pengajaran
a. Media grafis
Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi visual (menyangkut indera penglihatan). Media grafis ini meliputi: gambar/foto, sketsa, bagan, grafik, kartun, poster, peta/globe, papan panel, dan papan bulletin.
b. Media Audio
Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio meliputi:radio, alat perekam, pita magnetic (tape recorder), piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
c. Media proyeksi diam
Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan. Sedangkan pada media proyeksi diam, pesan tersebut harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran. Yang termasuk media proyeksi diam antara lain film bingkai, film rangkai, transparansi, transvisis, dan proyektor tak tembus cahaya.
(47)
3. Kriteria Pemilihan Media
Kosasih (2007:14-15) mengungkapkan 5 kriteria pemilihan suatu media yakni:
a. Tujuan
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan tujuan pengajaran yang lain merupakan kelengkapan dari kriteria utama ini.
b. Ketepatgunaan
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari benda, maka gambar seperti bagan dan slide dapat digunakan. Apabila yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media fim atau video akan lebih tepat.
c. Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda interindividual antara siswa. Misalnya kalau siswa terdorong tipe auditif/visual maka siswa yang tergolong auditif dapat belajar dengan media visual sedang yang tergolong visual dapat belajar dengan menggunakan media auditif.
d. Ketersediaan
Walaupun suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran, media tersebut tidak dapat digunakan jika tidak tersedia.
(48)
Media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru.
e. Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar seimbang dengan hasil-hasil yang akan dicapai.
F. Pengelolaan Kelas
1. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan maupun melakukan kegiatan remedial (Hasibuan,1985:85). Gilarso (1993:2) menyatakan bahwa pengelolaan kelas menunjukkan pada kegiatan yang menciptakan mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti: pembinaan “iklim” yang baik di kelas, pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa, menanggapi gangguan yang timbul, menghentikan tingkah laku siswa yang mengganggu atau mengalihkan perhatian/keterlibatan kelas, memberi ganjaran/hukuman, penetapan norma kelakuan kelas, dan lain-lain.
(49)
2. Masalah Pengelolaan Kelas
Masalah pengelolaan kelas yang bersumber pada siswa dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: masalah individual dan masalah kelompok.
1. Masalah Individual
Dreikurs dan P. Cassel (Gilarso, 1993:5) membedakan empat kelompok masalah pengelolaan kelas individual. Mereka berpangkal pada anggapan bahwa semua tingkah-laku individu merupakan upaya untuk mencapai tujuan pemenuhan suatu kebutuhan, khususnya kebutuhan akan diri dan kebutuhan diterima dalam kelompoknya. Apabila kebutuhan dasar tersebut tidak terpenuhi dengan cara-cara biasa dan wajar yang dapat diterima oleh lingkungan, maka individu tersebut akan berusaha mencapainya dengan cara-cara lain. Dengan kata lain ia akan berbuat tidak baik: yakni dengan cara sosial. Perbuatan untuk mencapai empat macam siasat, yakni:
1) Memancing perhatian, misalnya dengan membadut atau ramai di
kelas, atau bekerja serba lamban sehingga perlu menadapat perhatian.
2) Konfrontasi atau mencari kuasa, misalnya dengan cara membandel,
membantah, bertindak emosional, bermalas, atau selalu “lupa” akan aturan-aturan yang berlaku.
3) Balas dendam (mungkin karena pernah tersinggung atau merasa
(50)
4) Memboikot, berlagak menyerah atau tidak berdaya, pasif, apatis, acuh tak acuh, atau bahkan menolak sama sekali melakukan apapun.
2. Masalah Kelompok
L.V.Johnson dan M.A.Bany (Gilarso, 1993:6) mengemukakan tujuh kategori masalah pengelolaan kelas, yakni:
1) Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis
kelamin/suku/status/sosial/timbulnya klik-klik dalam kelas.
2) Kelas “membandel” sukar diatur, suka berontak terhadap peraturan
dan “kebal” terhadap norma tingkah-laku dan ketentuan yang berlaku, misalnya dengan sengaja berbicara keras-keras di perpustakaan, membolos, ramai, teriak-teriak, dsb.
3) Kelas bereaksi negatif terhadap salah seorang anggota kelas, misalnya
dengan mengejeki, memojokkan, mengkambing-hitamkan, dsb.
4) Kelas justru membombong anggota kelas yang melanggar norma
kelompok, misalnya memberi dukungan kepada siswa yang melakukan pelanggaran atau kepala badut kelas.
5) Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang
dikerjakannya, tidak konsentrasi atau mudah buyar perhatiannya.
6) Semangat kerja rendah, lamban dan malas, serta melakukan aksi protes
terhadap guru karena menganggap tugas-tugas yang diberikan terlalu banyak, kurang adil, dsb.
(51)
7) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya perubahan jadwal dan pergantian guru.
3. Bidang Pengelolaan Kelas
a. BIDANG I: Menciptakan iklim kelas yang baik, dengan cara
pengelolaan kelas yang efektif, pengaturan pelajaran yang luwes dan lancar, sehingga dapat mempertahankan keterlibatan siswa dan dengan demikian mencegah terjadinya gangguan. Cara ini dapat disebut positif atau preventif. Unsur-unsur keterampilan guru:
1) Sikap tanggap
2) Membagi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok/kelas
4) Memberi petunjuk yang jelas
5) Menghindari kesalahan dalam mengetur kelancaran proses belajar
mengajar
6) Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar
mengajar
b. BIDANG II: Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan
keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas. Cara ini dapat disebut tindakan korektif, yang dapat dilaksanakan antara lain dengan jalan:
1) Menegur siswa
(52)
3) Menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar mengajar
4) Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar
mengajar
5) Menghindari kesalahan-kesalahan lain
6) Sikap guru dalam berinteraksi
c. BIDANG III: Mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan tindakan
remedial/kuratif/represif bila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan:
1) Modifikasi (=membenahi) perilaku siswa
2) Menciptakan iklim sosio-emosional
3) Pengelolaan proses kelompok
4) Kombinasi atau sintesa cara-cara tersebut
G. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa
Persepsi siswa tentang metode pengajaran adalah suatu penilaian dan pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa mengenai cara-cara mengajar yang dipergunakan guru. Seorang guru yang dapat menyajiakan pelajaran
(53)
dengan menggunakan metode pengajaran yang tepat akan memotivasi siswa untuk lebih mendalami mata pelajaran yang dipelajari.
Dengan demikian, seorang siswa akan melakukan usaha yang optimal. Usaha yang optimal ini pada umumnya akan menghasilkan hasil belajar yang optimal juga. Seorang guru yang menurut pandangan siswa mampu menyajikan metode pengajaran yang tepat merupakan motivasi eksternal yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode pengajaran yang dimaksud dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas serta mata pelajaran yang ingin disampaikan sehingga siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa
Persepsi siswa tentang media pengajaran adalah suatu penilaian dan pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa melalui alat atau media yang digunakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar. Media pengajaran memiliki keterkaitan dengan prestasi belajar siswa. Seorang guru yang dapat mempergunakan media sebagai alat komunikasi antara guru dengan siswa dalam pelajaran, akan lebih membantu siswa dalam memahami mata pelajaran.
(54)
Dengan demikian, penggunaan media pengajaran akan lebih memacu siswa untuk belajar sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat. Seorang guru yang menurut pandangan siswa mampu mengkomunikasikan pelajaran dengan menggunakan media pelajaran kepada siswa dapat lebih membuat siswa memahami pelajaran yang dipelajari. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi Siswa
Persepsi siswa tentang pengelolaan kelas adalah suatu penilaian dan pemberian tanggapan yang dilakukan oleh siswa mengenai pengaturan dan pengelolaan kelas yang dilakukan guru sehingga dapat tercipta kondisi yang dapat memungkinkan pengelolaan pengajaran dapat berlangsung dengan optimal. Menurut pandangan siswa, guru yang memiliki keterampilan dalam mengelola kelas adalah guru yang menciptakan memelihara atau mempertahankan serta mengembalikan kondisi belajar yang optimal apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar yang menyenangkan dari adanya pengelolaan kelas, akan dapat memberikan semangat pada siswa untuk belajar lebih giat. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
(55)
4. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran, Media Pengajaran, dan Pengelolaan Kelas terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa
Seorang guru yang menurut pandangan siswa dapat menyajikan metode pengajaran dengan menggunakan media pengajaran, dan memiliki keterampilan dalam mengelola kelas akan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih mendalam. Materi pelajaran yang diberikan oleh guru akan lebih mudah diserap, apabila siswa telah termotivasi untuk belajar. Dengan demikian diharapkan prestasi belajarpun meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
(56)
H. Paradigma Penelitian
Paradigma Umum Penelitian
---
Keterangan :
X1 : Variabel bebas pertama yaitu variabel persepsi siswa tentang metode
pengajaran
X2 : Variabel bebas kedua yaitu variabel persepsi siswa tentang media
pengajaran
X3 : Variabel bebas ketiga yaitu variabel persepsi siswa tentang
pengelolaan pengajaran
Y : Variabel terikat yaitu prestasi belajar ekonomi siswa
: Pengaruh variabel bebas secara individual / parsial terhadap variabel terikat.
: Pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat
X1
X2
X3
(57)
I. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
2. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang media pengajaran
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
3. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
4. Ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang metode pengajaran,
media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
(58)
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian mengenai persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa SMA Negeri 1 Ngaglik. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis, kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku untuk SMA Negeri 1 Ngaglik.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngaglik, Donoharjo, Sleman Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Desember 2009.
(59)
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Ngaglik yang berjumlah 598 siswa.
2. Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel yang berjumlah 113 siswa. Pemilihan siswa kelas IX IPS sebagai sampel didasarkan pertimbangan bahwa siswa kelas X belum memiliki pengalaman yang lebih luas tentang penggunaan metode pengajaran media pengajaran dan pengelolaan kelas yang digunakan oleh guru ekonomi dan kelas XII IPS sedang persiapan Ujian Nasional.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel penelitian
a. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ekonomi siswa. Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai raport yang berhasil dicapai oleh siswa
(60)
b. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang metode pengajaran (XI), persepsi siswa tentang media pengajaran (X2), dan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas (X3).
2. Pengukurannya
Untuk mengukur mengenai persepsi siswa digunakan Skala Likert. Terdapat dua kategori pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif yang dinilai dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pembagian sikap menjadi dua kategori ini karena pada dasarnya sikap seseorang terhadap objek tertentu terdiri dari sikap mendukung (positif), dan sikap menolak (negatif). Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan yaitu yang berupa pernyataan-pernyataan positif dan pernyataan-pernyataan negatif adalah seperti tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Tabel Skoring Pernyataan Sikap Berdasarkan Skala Likert Skor
Kriteria Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
(61)
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Hasil ini disajikan untuk menghindari jawaban yang asal saja dari responden. Selanjutnya setelah data-data melalui kuesioner diperoleh maka dilakukan perhitungan rata-rata data (mean), nilai tengah (median), nilai yang sering muncul (modus), dan simpangan baku (deviasi). Dalam melakukan analisis diskripsi tersebut, penulis menggunakan bantuan komputer Program Statistik yaitu SPSS
(Statistical Product and Service Solution). Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya persepsi siswa mengenai metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas maka dibuat penilaian berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.
E. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan pengelolaan kelas di SMA Negeri 1 Ngaglik. Dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan dikutip dari skripsi yang dibuat oleh Valentina Dewi Yunianti, Mahasiswa Pendidikan Akuntansi pada tahun penulisan 2004.
(62)
b. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi siswa dengan melihat dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini yaitu berupa nilai raport siswa kelas XI dan gambaran umum sekolah.
F. Instrumen Penelitian
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai persepsi siswa tentang metode pengajaran, persepsi siswa tentang media pengajaran, dan persepsi siswa tentang pengelolaan kelas adalah seperti tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner
Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Metode Pengajaran
No Tolok Ukur Pernyataan Positif
(nomor item dalam kuesioner)
Pernyataan Negatif (nomor item dalam
kuesioner) 1 Membangkitkan motivasi,
minat atau gairah belajar siswa
1,6 -
2 Menjamin perkembangan kegiatan pribadi siswa
(63)
3 Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya
- 8
4 Merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut
3 -
5 Mendidik siswa dalam teknik
belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi
4 10
6 Meniadakan penyajian yang
bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman yang nyata
5 -
7 Menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari
(64)
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner
Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Media Pengajaran
No Tolok Ukur Pernyataan Positif
(nomor item dalam kuesioner)
Pernyataan Negatif (nomor item dalam
kuesioner) 1 Ketepatan dengan tujuan
pengajaran
13 -
2 Dukungan terhadap isi bahan
pengajaran
12,17 -
3 Kemudahan memperoleh media
11,14 -
4 Keterampilan guru dalam menggunakannya
18,19 -
5 Tersedianya waktu untuk menggunakannya
16 -
6 Sesuai dengan taraf berpikir
siswa
(65)
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner
Instrumen Penelitian Persepsi Siswa Tentang Pengelolaan Kelas
No Tolok Ukur Pernyataan Positif
(nomor item dalam kuesioner)
Pernyataan Negatif (nomor item dalam
kuesioner)
A Bidang I: Menciptakan iklim
kelas yang baik
1 Sikap tanggap 20,26 -
2 Membagi perhatian - 21
3 Memusatkan perhatian
kelompok/kelas
22 -
4 Memberi petunjuk yang jelas 23 -
5 Menghindari kesalahan dalam
mengatur kelancaran proses belajar mengajar
- 24
6 Menghindari kesalahan dalam
mengatur kecepatan proses belajar mengajar
- 25
B Bidang II: Menanggapi permulaan gangguan untuk
(66)
mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas
1 Menegur siswa - 27
2 Memberi bombongan 28 -
3 Menghindari kesalahan dalam
mengatur kelancaran proses belajar mengajar
- 29
4 Menghindari kesalahan dalam
mengatur kecepatan proses belajar mengajar
- 30
5 Menghindari
kesalahan-kesalahan lain
32 31
6 Sikap guru dalam berinteraksi 33 -
C Bidang III: Mengembalikan kondisi belajar yang baik
dengan tindakan remedial/kuratif/represif bila
terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya
(67)
1 Modifikasi (membenahi) perilaku siswa
34 35
2 Menciptakan iklim sosio-emosional
36 -
3 Pengelolaan proses kelompok 37 38
4 Kombinasi atau sintesa
cara-cara tersebut
39,40 -
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1998:160). Menurut Arikunto
(1998:162) untuk menguji validitas instrumen penelitian digunakan rumus
korelasi Product Moment
( )( )
( )
{
2 2}
{
2( )
2}
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − − = Y Y N X X Y X XY N rxy(68)
Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah responden X : Skor item
Y : Skor total
Untuk menentukan apakah suatu item valid atau tidak, maka digunakan ketentuan sebagai berikut:
. Jika rhitung>rtabel, maka item dikatakan valid . Jika rhitung<rtabel, maka item dikatakan tidak valid
Untuk mengetahui validitas instrument atau kuesioner, terlebih dahulu item instrument ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n-1 dengan taraf signifikansi 5% (dk=30-2 = 28, 5%) sehingga diperoleh r tabel= 0,361. Dalam pelaksanaan perhitungan uji validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution). Kriteria
pengambilan keputusan ini yaitu apabila rhitung.rtabel pada n = 30 dengan taraf signifikansi 5% maka item instrument tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya apabila rhitung<rtabel maka item instrument tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian validitas tersaji pada tabel berikut ini:
(69)
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran
No Item r hitung r tabel Hasil Analisis
1 0,736 0,361 Valid
2 0,456 0,361 Valid
3 0,557 0,361 Valid
4 0,453 0,361 Valid
5 0,572 0,361 Valid
6 0,395 0,361 Valid
7 0,704 0,361 Valid
8 0,477 0,361 Valid
9 0,367 0,361 Valid
10 0,577 0,361 Valid
Tabel 3.6
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran
No Item r hitung r tabel Hasil Analisis
1 0,650 0,361 Valid
(70)
3 0,621 0,361 Valid
4 0,740 0,361 Valid
5 0,501 0,361 Valid
6 0,791 0,361 Valid
7 0,429 0,361 Valid
8 0,608 0,361 Valid
Tabel 3.7
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Persepsi Siswa tentang Pengelolaan Kelas
No Item r hitung r tabel Hasil Analisis
1 0,364 0,361 Valid
2 0,631 0,361 Valid
4 0,369 0,361 Valid
6 0,617 0,361 Valid
7 0,444 0,361 Valid
8 0,362 0,361 Valid
9 0,486 0,361 Valid
10 0,462 0,361 Valid
11 0,386 0,361 Valid
(71)
13 0,379 0,361 Valid
14 0,689 0,361 Valid
17 0,441 0,361 Valid
18 0,444 0,361 Valid
20 0,389 0,361 Valid
21 0,439 0,361 Valid
2. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1998:170). Dalam penelitian ini
teknik pengujian reliabilitas yang digunakan adalah teknik Alfa Cronbach,
dengan formula rumus sebagai berikut:
(
)
⎪⎭⎪⎬ ⎫ ⎪⎩ ⎪ ⎨ ⎧ − − =∑
2 2 1 1 St Si K K ri Keterangan :K : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
Si2 : Jumlah varians butir/itemS
t2 : Varians total(72)
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas, pedoman yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8
Instrumen Interpretasi Reliabilitas
No Tingkat Kepuasan Kriteria Penilaian
1 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,60 – 0,79 Tinggi
3 0,40 – 0,59 Cukup
4 0,20 – 0,39 Rendah
5 0,00 – 0,19 Sangat Rendah
Dari hasil analisis tersebut diperoleh hasil reliabilitas seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Penelitian ri k
1 Persepsi Siswa tentang Metode Pengajaran
0,839 0,60
2 Persepsi Siswa tentang Media Pengajaran
0,844 0,60
(73)
Pengelolaan Kelas
Semua variabel bebas dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach alpha lebih dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan reliabel, sebaliknya jika nilai cronbach alpha kurang dari 0,60 maka instrument penelitian dinyatakan tidak reliabel (Nunnaly1967).
Berdasarkan instrument interpretasi reliabilitas di atas, variabel Metode Pengajaran memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, Variabel Media Pengajaran memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, dan Variabel Pengelolaan Kelas juga memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan melakukan pengujian persyaratan analisis regresi terlebih dahulu yakni dengan Uji Normalitas dan Uji Linieritas. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan Analisis Regresi Sederhana dan Analisis Regresi Ganda.
1. Pengujian Persyaratan Analisis Regresi
Pengujian persyaratan analisis korelasi dimaksudkan agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya sebagai persyaratan untuk dilakukan pengujian hipotesis.
(74)
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang digunakan di dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian Normalitas menggunakan uji satu sample dari
kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus Kolmogorof – Smirnov untuk normalitas adalah (Sugiono, 1999:255) sebagai berikut:
D = maksimum [Sn 1 (X) – Sn 2 (X)] Keterangan:
D = Deviasi maksimum
Sn1 = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
Sn2 = Distribusi frekuensi yang diobservasi
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang linier atau tidak. Pengujian linieritas menggunakan uji Tuna Cocok Regresi Linier (Sudjana, 1996:332), yaitu:
e
S TC S
F 2
2
= Keterangan :
(75)
S2TC : Rata-rata kuadrat tuna cocok
S2e : Rata-rata kuadran residu
Kriteria pengujian linieritas yaitu jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung<Ftabel), dimana db pembilang adalah k – 2 dan db penyebut adalah n – k dengan taraf signifikansi 5 %, maka model regresi linier diterima. Demikian pula untuk kriteria yang sebaliknya.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu Analisis Regresi Sederhana dan Analisis Regresi Ganda.
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi pada permasalahan pertama (pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran terhadap prestasi belajar siswa), permasalahan kedua (pengaruh persepsi siswa tentang media pengajaran terhadap prestasi belajar siswa), dan permasalahan ketiga (pengaruh persepsi siswa tentang pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar siswa).Adapun langkah-langkah dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:
1) Membuat persamaan garis regresi
(76)
Keterangan:
Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independent. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Secara teknis harga b merupakan tangent dari antara panjang garis variabel dependen setelah persamaan regresi ditemukan.
Harga
X y
S S r b=
Harga a = Y- Bx
Keterangan:
r = koefisien korelasi product moment antara variabel X dan
variabel Y
Sy = simpangan baku variabel Y Sx = simpangan baku variabel X
(77)
2) Mencari koefisien korelasi antara X dan Y dengan rumus:
(
)( )
(
)
{
2 2}
{
2( )
2}
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
− − − = Y Y n X X n Y X XY n rxy Keterangan :rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y
n : Jumlah subjek yang diteliti X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
3) Untuk menguji apakah harga rxy signifikan maka perlu dilakukan
uji t dengan rumus sebagai berikut:
2 1 2 r n r thit − − = Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
n : Jumlah subjek yang diteliti
Hipotesis akan diterima apabila thitung>ttabel. Hipotesis akan ditolak apabila thitung<ttabel. Untuk menguji harga thitung digunakan taraf signifikansi 5 % dengan derajat kebebasan (db) = n-2
b. Analisis Regresi Ganda
Untuk menguji hipotesis pada permasalahan keempat (pengaruh persepsi siswa tentang metode pengajaran, media pengajaran, dan
(78)
pengelolaan kelas secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa) digunakan teknik analisis regresi ganda. Adapun langlah-langlah yang ditempuh dalam analisis regresi ganda adalah sebagai berikut:
1) Membuat Persamaan Garis Regresi Y = a1X1 + a2X2 + a3X3
Keterangan:
Y = Variabel terikat
a = Koefisien X1
b = Koefisien X2
c = Koefisien X3
X1 = Variabel bebas pertama X2 = Variabel bebas kedua X3 = Variabel bebas ketiga
K = Konstanta
2) Mencari koefisien korelasi antara variable Y dengan prediktor X1, X2, dan X3 dengan rumus:
( )
∑
∑
∑
∑
+ +
= 1 22 3
3 , 2 , 1 3 2 1 Y Y X a Y X a Y X a Ry
(79)
Keterangan :
Ry : Koefisien korelasi antara variable X1, X2, X3 dengan
variable Y
a1 : Koefisien variabel bebas X1 a2 : Koefisien variabel bebas X2 a3 : Koefisien variabel bebas X3
∑X1Y : Jumlah hasil kali antara X1 dengan Y
∑X2Y : Jumlah hasil kali antara X2 dengan Y
∑X4Y : Jumlah hasil kali antara X2 dengan Y
∑Y2 : Jumlah kuadran kriterium
3) Selanjutnya untuk mengetahui apakah Ry(1,2,3) tersebut signifikan atau tidak maka digunakan analisis regresi. Dari analisis regresi akan ditemukan harga F regresi, yang kemudian dapat kita uji, apakah harga tersebut signifikan atau tidak. Rumus F regresi adalah: ) 1 ( ) 1 ( 2 2
R
R
m m N Freg − − − = Keterangan:Freg = Harga F Garis Regresi
N = Cacah Kasus
(80)
R = Koefisien Korelasi antara Variabel Terikat dengan Variebel Bebas.
Harga F selanjutnya dikonsultasikan dengan harga F dengan derajad kebebasan atau db sama dengan m lawan N-m-1 pada taraf signifikansi 5%. Apabila harga F hitung lebih besar atau sama dengan F table, maka koefisien korelasi menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara variabel bebas (independent
variable) dengan variabel terikat (dependent variable). Sedangkan apabila harga F hitung lebih kecil dibandingkan dengan harga F table, berarti koefisien korelasi tidak menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
(81)
60
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Sekolah
SMA Negeri 1 Ngaglik di Donoharjo, Ngaglik, Sleman dibuka terhitung mulai tanggal 2 Februari 1968 dengan nama SMA Negeri Donoharjo SMA Negeri Sleman. Waktu itu pejabat kepala sekolah dipegang oleh Bapak R. Sukar. Berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Agustus 1974, nomor 0219/O/1974 terhitung mulai tanggal 1 Juli 1974 berubah menjadi SMA Negeri Donoharjo. Untuk pelaksanaan proses belajar mengajar SMA Negeri Donoharjo ini menempati tempat dan gedung milik kelurahan Donoharjo, selain itu untuk sementara waktu SMA Negeri Donoharjo pengelolaan dan pembinaannya diserahkan di SMA Negeri Sleman.
Adanya SMA Donoharjo ini dilatarbelakangi kepedulian terhadap pendidikan, maka tokoh-tokoh masyarakat di Desa Donoharjo, Ngaglik Sleman mengusulkan kepada pemerintah untuk mendirikan Sekolah Menengah di Desa Donoharjo, Ngaglik Sleman. Usul itu terbentuk karena tidak adanya fasilitas sekolah menengah di desa tersebut, sedangkan sekolah-sekolah yang lainnya, seperti sekolah dasar dan sekolah pertama sudah tersedia. Alasan lain yang memperkuat didirikannya sekolah tersebut juga karena pada waktu itu jarak yang
(82)
harus ditempuh bagi masyarakat sekitar desa Donoharjo untuk sekolah di SMA cukup jauh yaitu di daerah Medari, Sleman.
Dengan mempertimbangkan berbagai hal di atas maka usul tersebut ditanggapi oleh pemerintah melalui proyek peningkatan gedung sekolah dan bantuan anggota BPPP dan masyarakat sekitarnya akhirnya dapat memiliki gedung sendiri. Pada akhirnya berdirilah SMA Negeri Donoharjo pada tanggal 2 Februari 1968, sekarang SMA Negeri Donoharjo dikenal dengan nama SMA Negeri 1 Ngaglik. Adapun letak geografis SMA Negeri 1 Ngaglik berada di Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, tepatnya di dusun Kayunan, Jalan Yogya Paluhwatu arah Monumen Yogya Kembali ke utara kurang lebih 7 km.
B. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi Sekolah
Unggul dalam berprestasi berakar pada budaya bangsa.
2. Misi Sekolah
a. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sekolah baik guru, staf tata usaha
siswa maupun sarana dan prasarana yang tersedia.
b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan bimbingan guna
mengembangkan kreatifitas siswa.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
(83)
e. Meningkatkan keterampilan dan pelatihan melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai potensi yang dimiliki.
f. Menciptakan wahana dan suasana yang kondusif.
g. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada
sistem dan nilai, adat istiadat, agama, budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.
C. Kondisi Fisik dan Lingkungan
Lokasi SMA Negeri 1 Ngaglik jauh dari keramaian kota yaitu terletak kurang lebih 7 km ke arah utara dari Jalan Ring Road Utara. SMA Negeri 1 Ngaglik juga memiliki lingkungan fisik yang cukup baik, dengan bangunan yang sudah permanen. Dengan adanya jendela dalam setiap ruangan maka sirkulasi udara menjadi lancar, sehingga proses belajar mengajar menjadi kondusif. Halaman dengan rumput serta tanaman yang rindang menimbulkan kesejukan di lingkungan sekolah. Untuk kegiatan olah raga dan upacara SMA Negeri 1 Ngaglik mempunyai lapangan yang sangat luas. Lapangan tersebut oleh masyarakat sekitar juga sering digunakan untuk sepak bola. Sedangkan halaman belakang SMA Negeri 1 Ngaglik digunakan sebagai tempat parkir kendaraan siswa. Adapun rincian sarana prasarana sebagai berikut:
(84)
Tabel 4.1 Daftar Sarana/Ruang SMA Negeri 1 Ngaglik
Jenis Sarana/Ruang Jumlah Luas Keterangan
Ruang kelas 18 1.793
Laboratorium IPA 3 449.74
Laboratorium Komputer 1 217
Perpustakaan 1 225.5
Keterampilan 1 117
UKS 1 9
Aula 1 137.5
OSIS 1 73.75
Masjid 1 99
Guru 1 315.6
Kepala Sekolah 1 39.6
Tata Usaha 1 156
Kamar mandi/WC 14 46.1
BK/BP 1 52.8
Gudang 2 44
Tempat Parkir 2 366 Guru/karyawan/siswa
(85)
Lapangan Volli 1 Untuk umum
Lapangan Sepak Bola 1 Untuk umum
Kebun/halaman 3.331.50
Tabel 4.2
Daftar pengadaan barang dan gedung SMA Negeri 1 Ngaglik
Nama barang/jenis ruang Jumlah Keterangan
Meja kursi ruang guru 35 unit
Mesin jahit 10 buah
Mesin obras 1 buah
Komputer 30 unit
Printer 4 unit
Laptop 4 unit
LCD 3 unit
Foto Copy 1 unit
Mesin Riso 1 unit
Scaner 1 unit
Handycam 1 unit
Tustel Digital 1 unit
(1)
Tabel F
V
1= dk
V1 = dk pembilang
penyebut
3 6 8 10 14 16 20 40
19,16 19,33 19,37 19,39 19,42 19,43 19,44 19,47
2
99,17 99,33 99,36 99,40 99,43 99,44 99,45 99,48
6,59 6,16 6,04 5,96 5,87 5,84 5,80 5,71
4
16,69 15,21 14,80 14,54 14,24 14,15 14,02 13,74
4,35 3,87 3,73 3,63 3,52 3,49 3,44 3,34
7
8,45 7,19 6,81 6,62 6,35 6,27 6,15 5,90
3,20 2,70 2,55 2,45 2,33 2,29 2,23 2,11
17
5,18 4,10 3,79 3,59 3,35 3,27 3,16 2,92
3,16 2,66 2,51 2,41 2,29 2,25 2,19 2,07
18
5,09 4,01 3,71 3,51 3,27 3,19 3,07 2,83
3,03 2,53 2,38 2,28 2,14 2,10 2,04 1,91
23
4,76 3,71 3,41 3,21 2,97 2,89 2,78 2,53
2,89 2,47 2,32 2,22 2,10 2,05 1,99 1,85
26
4,64 3,59 3,29 3,09 2,86 2,77 2,66 2,41
2,71 2,32 2,07 1,97 1,81 1,79 1,72 1,56
70
1,08 3,07 2,77 2,59 2,35 2,28 2,15 1,88
2,72 2,21 2,03 1,95 1,82 1,77 1,70 1,51
80
1,01 3,01 2,71 2,55 2,32 2,21 2,11 1,81
2,70 2,19 2,03 1,92 1,79 1,75 1,68 1,51
100
3,98 2,99 2,69 2,51 2,26 2,19 2,06 1,79
2,68 2,17 2,01 1,90 1,77 1,72 1,65 1,19
125
(2)
179
Tabel t
1-tal 0.005 0.01 0.025 0.05 2-tal 0.01 0.02 0.05 0.1
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 2.676 2.674 2.672 2.670 2.668 2.667 2.665 2.663 2.662 2.660 2.659 2.657 2.658 2.655 2.654 5.652 2.651 2.650 2.649 2.648 2.647 2.646 2.645 2.644 2.643 2.642 2.641 2.402 2.639 2.639 2.638 2.637 2.636 2.636 2.635 2.634 2.634 2.633 2.632 2.632 2.632 2.630 2.630 2.629 2.629 2.628 2.627 2.627 2.626 2.626 2.402 2.400 2.399 2.397 2.396 2.395 2.394 2.392 2.391 2.390 2.389 2.388 2.387 2.386 2.385 2.384 2.383 2.382 2.382 2.381 2.380 2.379 2.379 2.378 2.377 2.376 2.376 2.375 2.374 2.374 2.373 2.373 2.372 2.372 2.371 2.370 2.370 2.369 2.369 2.368 2.368 2.368 2.367 2.367 2.366 2.366 2.365 2.365 2.365 2.364 2.008 2.007 2.006 2.005 2.004 2.003 2.002 2.002 2.001 2.000 2.000 1.999 1.998 1.998 1.997 1.997 1.996 1.995 1.995 1.994 1.994 1.993 1.993 1.993 1.992 1.992 1.991 1.991 1.990 1.990 1.990 1.989 1.989 1.989 1.988 1.988 1.988 1.987 1.987 1.987 1.986 1.986 1.986 1.986 1.985 1.985 1.985 1.984 1.984 1.984 1.675 1.675 1.674 1.674 1.673 1.673 1.672 1.672 1.671 1.671 1.670 1.670 1.669 1.669 1.669 1.668 1.668 1.668 1.667 1.667 1.667 1.666 1.666 1.666 1.665 1.665 1.665 1.665 1.664 1.664 1.664 1.664 1.663 1.663 1.663 1.663 1.663 1.662 1.662 1.662 1.662 1.662 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.660 1.660
(3)
180
LAMPIRAN 10
(4)
(5)
(6)