PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN RAGAM INDONESIA DENGAN TEKNIK TRANSFORMASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF: Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

Trestia Yuliane NIM 1002738

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh Trestia Yuliane

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Trestia Yuliane 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VII-D SMP Negeri 44

Bandung Tahun Ajaran 2013/2014)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Dr. H.E. Kosasih, M.Pd. NIP 197304262002121001

Pembimbing II

Drs. Wawan Hermawan, M.Pd. NIP 196003071987031003

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002


(4)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA TAYANGAN RAGAM INDONESIA DENGAN TEKNIK TRANSFORMASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF Trestia Yuliane

FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel: Trestiayuliane@gmail.com

Abstrak:

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah yang terdapat dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif, yaknisiswa kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan, siswa kurang menguasai struktur dan kaidah teks tanggapan deskriptif, serta media dan teknik pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga tidak menarik minat belajar siswa. Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif melaluipenggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 44 Bandung. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-D yang berjumlah 37 orang. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif selama tiga siklus penelitian.Pada siklus I nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa yakni2,50. Pada siklus II nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa meningkat menjadi 2,93. Kemudian, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa kembali meningkat pada siklus III menjadi 3,16.

Kata kunci: Menulis teks Tanggapan Deskriptif, Tayangan Ragam Indonesia, Teknik Transformasi, PTK.

Abstract:

This research based on the three problems in learning of descriptive text, which consist ofstudent’s difficulties to find and develop their idea or concept into the text,the students had less knowledgeaboutthe structure and the rules of descriptive text, and the use of media and technique of learning was not various so it didn’t motivate the students to study. This research attempted to increase student’s writing skill in creating descriptive text by implementing media Ragam

Indonesia’s show with transformation technique. The methodology used in the research was classroom action research (CAR). This research was conducted in SMPNegeri 44 Bandung with its 37 seventh-grader students as the subject of the research.The result of the research showed that there was an enhancement of student’s skill in writing descriptive text. This enhancement could be seen from the result of student’stask score in three cycles of the research. In the first cycle, the average of the student’s descriptive textscore was 2,50. In the second cycle,


(5)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

the average score was increase to 2,93.And in the third cycle, the average score was increase to 3,16.

Key words : Descriptive Text’s Writing, Ragam Indonesia’sshow,Transformation Technique, CAR.


(6)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki implikasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang tidak terlepas dari teks dalam bentuk lisan maupun tulisan. Teks dipandang sebagai satuan bahasa yang bermakna secara kontekstual. Semakin banyak jenis teks yang dikuasai siswa, semakin banyak pula struktur berpikir yang dapat digunakannya dalam kehidupan sosial dan akademiknya. Pembelajaran bahasa Indonesia diajarkan bukan hanya sebagai pengetahuan berbahasa, melainkan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.

Salah satu jenis teks yang harus dipelajari oleh siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah teks tanggapan deskriptif. Teks tanggapan deskriptif merupakan jenis teks yang berisi gambaran mengenai suatu objek secara terperinci dan jelas (Wahono, Mafrukhi, & Sawali, 2013:47). Tujuan teks tanggapan deskriptif adalah memberi informasi kepada pembaca tentang sesuatu. Siswa tidak akan merasa asing dengan jenis teks tersebut karena banyak ditemukan dalam media massa, brosur, maupun karya sastra.

Selain diarahkan untuk mampu memahami teks tanggapan deskriptif, siswa dituntut untuk mampu menulis teks tanggapan deskriptif sesuai dengan karakteristik, struktur organisasi, dan kaidah penulisan teks yang tepat. Pembelajaran yang berhubungan dengan kegiatan menulis teks tanggapan deskriptif terdapat pada kompetensi dasar kelas VII SMP. Kompetensi dasar tersebut yakni menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,


(7)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang mudah, menyenangkan, dan dapat memberikan banyak manfaat, baik bagi penulis maupun bagi pembacanya. Namun, sebagian besar orang menganggap menulis sebagai kegiatan yang sulit. Beberapa hal dianggap menjadi kesulitan dalam menulis yakni sulit menemukan tema, menyusun kalimat, menerapkan ejaan, memilih kata yang tepat, menulis huruf tertentu, menentukan judul, malu, takut salah, malas, memerlukan banyak waktu, dan cepat putus asa (Kurniawan, 2012).

Kesulitan-kesulitan yang muncul disebabkan karena kurangnya latihan menulis. Tarigan (2008:3) mengungkapkan bahwa keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur. Oleh karena itu, belajar menulis sama dengan belajar keterampilan lainnya yang keberhasilannya ditentukan oleh intensitas berlatih. Sehebat apapun pengetahuan tentang teori menulis, jika tidak pernah mencoba menulis, maka tidak akan bisa. Sebaliknya, jika seseorang terus berlatih menulis, maka akan menghasilkan tulisan yang baik.

Peneliti melakukan observasi awal berupa wawancara dengan Bapak Bondan Indrajat, S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia kelas VII SMP Negeri 44 Bandung untuk mengetahui kemampuan menulis yang dimiliki siswa. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Padahal, dalam kegiatan menulis, ide atau gagasan yang dimiliki seseorang merupakan suatu hal yang penting.


(8)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gagasan dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang (Nurudin, 2012:4). Gagasan yang dimiliki seseorang bergantung dari pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, dan tujuan gagasan itu ingin dikemukakan. Asal mula munculnya gagasan adalah karena banyaknya membaca, mengamati, meneliti, diskusi, dan pengalaman hidupnya. Oleh karena itu, kemampuan menulis siswa dipengaruhi oleh ide atau gagasan yang ada di pikirannya.

Kesulitan menulis pun terlihat ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran menyusun teks tangapan deskriptif. Saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat kesulitan dalam memilih kata, merangkai kalimat, menemukan dan menuangkan ide atau gagasan secara teratur dan baik ke dalam sebuah tulisan. Selain itu, pemahaman siswa tentang struktur dan kaidah teks tanggapan deskriptif masih rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil tulisan siswa yang tidak memiliki struktur organisasi teks yang tepat dan lengkap. Teks tanggapan deskriptif yang ditulis siswa pun kurang memberikan gambaran dengan jelas. Padahal, teks tanggapan deskriptif yang baik adalah teks yang mampu memberi gambaran dengan jelas dan mampu memberi daya bayang agar pembaca mampu merasakan langsung objek yang dideskripsikan.

Selain itu, guru mengalami kesulitan dalam menentukan dan mempersiapkan media dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru biasanya menggunakan LKS pada kegiatan pembelajaran. Penggunaan LKS mampu memudahkan dalam kegiatan pembelajaran, tetapi sebagian besar siswa kadang-kadang bosan dan menginginkan penggunaan media lain yang dapat menarik minat belajar.

Masalah-masalah tersebut tentunya akan sangat memengaruhi kemampuan menulis siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan berbagai upaya untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bergairah melalui cara


(9)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang kreatif. Kreativitas pembelajaran yang dilakukan guru akan menghasilkan prestasi yang optimal bagi para pembelajarnya. Kreativitas pembelajaran dapat diupayakan melalui media dan teknik yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sehubungan dengan itu, peneliti berinisiatif melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa.

Sebelum penilitian ini, penelitian yang berhubungan dengan upaya meningkatkan keterampilan menulis pernah dilakukan oleh Antika (2009) dengan

skripsinya yang berjudul “Penggunaan Media Tayangan Televisi Jika Aku

Menjadi dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian

Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tayangan televisi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi.

Penelitian lain pernah dilakukan oleh Alamsyah (2010) dengan judul

“Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Teknik

Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010)”. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 63,34, pada siklus II menjadi 71,22, dan meningkat lagi menjadi 76 pada siklus III. Penelitian yang dilakukan dalam tiga siklus tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan teknik transformasi dapat meningkatkan keterampilan menulis cerpen siswa.

Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media tayangan dengan teknik transformasi memiliki pengaruh dan mampu meningkatkan keterampilan menulis siswa. Sehubungan dengan hal itu, peneliti akan menerapkan media tayangan dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa.


(10)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun, tayangan yang akan diberikan berbeda dari tayangan yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya.

Siswa diharapkan mampu tuntas belajar sesuai dengan batas nilai minimum yang ditetapkan. Pada penelitian ini, sesuai dengan peraturan Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, siswa dikatakan berhasil dalam penilaian menyusun teks tanggapan deskriptif apabila mendapatkan nilai >2,66 dan siswa dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatkan nilai <2,66.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dan hasil observasi dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan ke dalam sebuah tulisan.

2. Penguasaan siswa terhadap struktur dan kaidah teks tanggapan deskriptif masih kurang.

3. Guru kesulitan dalam menentukan dan mempersiapkan media dan teknik yang pembelajaran yang mampu menarik minat belajar siswa.

4. Fasilitas sekolah kurang mampu dimanfaatkan dengan baik sebagai pendukung kegiatan pembelajaran.

C. Pemecahan Masalah

Sebagai upaya memecahkan masalah sulitnya siswa menemukan dan mengembangkan ide atau gagasan menjadi sebuah tulisan, peneliti berinisiatif menggunakan tayangan Ragam Indonesia sebagai media pembelajaran. Ragam

Indonesia merupakan tayangan yang bersifat informatif. Ragam Indonesia

menyajikan berbagai liputan menarik tentang keanekaragaman yang ada di Indonesia, mulai dari tempat wisata, kuliner, sejarah, budaya, serta beragam


(11)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

potensi alam lainnya. Penggunaan media tayangan ini diharapkan mampu mempermudah siswa dalam menemukan ide untuk menulis. Selain itu, siswa diharapkan dapat lebih mencintai dan bangga terhadap negaranya setelah menyaksikan tayangan yang mengeksplorasi keindahan Indonesia.

Peneliti juga menentukan teknik transformasi sebagai teknik pembelajaran yang akan digunakan. Transformasi adalah suatu proses atau perubahan, tapi perubahan tersebut tidak menyeluruh dan masih terdapat hal-hal yang tetap dipertahankan sehingga muncul sebuah perpaduan yang baru dan menarik. Teknik transformasi yang digunakan oleh peneliti adalah transformasi dari tayangan

Ragam Indonesia yang berisi informasi mengenai sesuatu menjadi sebuah teks

tanggapan deskriptif berbetuk tulisan.

Media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dapat menjadi alternatif media dan teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

D. Batasan Masalah

Masalah siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif dibatasi pada kompetensi dasar menyusun teks tanggapan deskriptif sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan. Media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung.


(12)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan

Ragam Indonesia dengan teknik transformasi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan

Ragam Indonesia dengan teknik transformasi?

3. Bagaimana hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam

Indonesia dengan teknik transformasi?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

3. Mendeskripsikan hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif di kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung melalui penggunaan media tayangan

Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun kedua manfaat tersebut adalah sebagai berikut.


(13)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Manfaat teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya media dan teknik dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan pijakan untuk mendukung, memperkuat, juga melakukan pengembangan pada penelitian lanjutan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi siswa maupun guru. Adapun manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Manfaat bagi siswa yakni dapat membantu siswa dalam menemukan ide atau

gagasan untuk menulis. Penelitian ini juga dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif.

b. Manfaat bagi guru yakni dapat membantu menciptakan suasana belajar yang menarik, menyenangkan serta efektif dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif. Penelitian ini juga dapat melatih guru menjadi lebih kreatif karena guru dituntut untuk melakukan upaya inovatif dalam menemukan media dan teknik-teknik yang menarik untuk kegiatan pembelajaran.


(14)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan salah satu cara yang tepat untuk memperbaiki layanan kependidikan yang diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Tujuan PTK yaitu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Wiriaatmadja (2012:13) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktik pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas karena didasari beberapa hal. Pertama, PTK dapat membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas. Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ketiga, dengan melaksanakan tahap-tahap PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran dengan suatu kajian yang dalam terhadap permasalahan di kelas. Keempat, dengan adanya pelaksanaan PTK, seorang pengajar menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi dari berbagai teori, teknik pembelajaran, bahan ajar, dan media pembelajaran yang digunakan.


(15)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti memilih PTK dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan yang terjadi. Masalah dalam penelitian ini adalah kendala siswa dalam pembelajaran menulis. Siswa mengalami kesulitan dalam menemukan ide atau gagasan untuk kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Pencapaian pembelajaran siswa tentunya tidak terlepas dari pengaruh metode, teknik, dan media yang digunakan saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Penggunaan media tayangan Ragam

Indonesia dengan teknik transformasi diharapkan dapat membuat pembelajaran

menjadi semakin menyenangkan dan memudahkan siswa dalam menemukan ide atau gagasan untuk menulis.

Adapun model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dalam suatu sistem spiral atau dalam bentuk pengkajian berdaur siklus, yang terdiri atas empat tahap yaitu: (1) perencanaan (plan), (2) tindakan (act), (3) pengamatan (observe), (4) refleksi (reflect). Berikut ini bagan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart.

Bagan 3.1

Model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988)

PLAN REVISED

PLAN REVISED

PLAN

ACT ACT

OBSERVE OBSERVE

REFLECT REFLECT


(16)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(17)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Setting Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 44 Bandung. SMP Negeri 44 berlokasi di Jalan Cimanuk Nomor 01, Kota Bandung. Lokasi sekolah ini cukup strategis karena berada di pusat kota Bandung.

SMP Negeri 44 Bandung termasuk ke dalam sekolah cluster dua. Sekolah ini merupakan sekolah yang cukup favorit di kota Bandung. Fasilitas belajar yang dimiliki sekolah ini sudah cukup baik, salah satunya adalah fasilitas infocus yang telah tersedia di setiap ruang kelas. Fasilitas yang dimiliki sekolah tentunya dapat mendukung proses pembelajaran apabila mampu dimanfaatkan dengan baik. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan, yakni pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014. Rincian waktu dan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Kegiatan

April 2014 Mei 2014 Juni 2014 Juli 2014 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi Awal

Penyusunan

Instrumen Penelitian Pelaksanaan

Penelitian Analisis Data


(18)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penyusunan Laporan

Penelitian Pelaporan

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-D SMP Negeri 44 Bandung tahun ajaran 2013/2014. Jumlah siswa kelas VII-D adalah 37 orang yang terdiri atas 17 laki-laki dan 20 perempuan. Alasan peneliti memilih kelas VII-D sebagai subjek penelitian adalah berdasarkan hasil rekomendasi langsung dari guru bidang studi bahasa Indonesia. Menurut guru bidang studi, siswa kelas VII-D memiliki kemampuan yang sangat beragam.

Selain itu, berdasarkan hasil pengamatan pada saat prapenelitian, ditemukan data bahwa mayoritas siswa kelas VII-D menunjukkan sikap negatif terhadap pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis. Siswa merasa pembelajaran cenderung membosankan karena metode, media, dan teknik pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi serta terlalu terpaku pada LKS. Peneliti berupaya menggunakan media tayangan dengan teknik transformasi untuk meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut. 1. Tahap Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pendahuluan, peneliti mengidentifikasi terlebih dahulu permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan kemampuan menulis teks siswa. Berikut ini uraian mengenai hal-hal yang dilakukan pada tahap studi pendahuluan.


(19)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia untuk mengetahui masalah yang dialami pada pembelajaran menulis.

b. Wawancara dengan siswa terkait kesan dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis.

c. Melakukan pengamatan terhadap pembelajaran menulis.

d. Melakukan prates terhadap siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut ini uraian mengenai tahapan- tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan.

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan dilakukan sebagai persiapan sebelum melaksanakan penelitian. Perencanaan dalam penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang ditemukan pada studi pendahuluan. Kemudian, peneliti membuat suatu rencana pembelajaran berdasarkan analisis masalah yang didapatkan, dari mulai penetapan waktu, materi, metode, media, dan teknik yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Berikut ini kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap perencanaan. 1) Menentukan waktu penelitian.

2) Meminta kesediaan observer untuk mengamati proses pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas penelitian.

3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

4) Menentukan tema dan menyiapkan media tayangan Ragam Indonesia yang akan digunakan saat penelitian.


(20)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5) Menyusun pedoman observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

6) Menyiapkan jurnal yang akan diberikan pada siswa setelah pembelajaran berlangsung.

7) Menyusun alat ukur yang dapat melihat tingkat keberhasilan belajar siswa dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

8) Berkoordinasi dengan observer untuk mempersiapkan penelitian siklus berikutnya.

b. Tindakan

Tindakan merupakan tahap implementasi dari berbagai rencana yang telah dirancang pada tahap sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai perancang RPP sekaligus sebagai praktisi. Oleh karena itu, selain merancang RPP, peneliti juga bertugas untuk melaksanakan rancangan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

Berikut ini tahapan tindakan yang dilakukan dalam penelitian.

1) Melaksanakan tindakan pembelajaran menyusun teks teks tanggapan deskriptif menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi.

2) Memaksimalkan penggunaan media tayangan dalam pembelajaran.

3) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif.


(21)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Melakukan koordinasi dengan observer terkait tindakan penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

6) Melakukan perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi saat pembelajaran. 7) Melakukan pengolahan data.

c. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh dua observer terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung. Kedua observer dalam penelitian ini adalah Ulfi Ulfiah dan Tri Rahayu. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa yang telah disiapkan. Selain itu, peneliti mengevaluasi respon dan kesan siswa setelah mengikuti pembelajaran dari jurnal yang telah diisi oleh siswa. Data yang diperoleh peneliti akan dijadikan sebagai acuan perbaikan pada siklus berikutnya. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dijadikan sebagai bahan refleksi. d. Refleksi

Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali terhadap bahasan yang akan diteliti. Tujuan refleksi adalah untuk mengevaluasi dan memperbaiki hal yang menjadi kelemahan saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Refleksi juga bertujuan untuk melakukan berbagai perubahan sebagai tahap penyempurnaan tindakan yang dirasa kurang maksimal dalam penelitian. Kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi, yakni berkoordinasi dengan observer terkait penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif dan menyimpulkan hasil koordinasi untuk dijadikan acuan dalam tindakan selanjutnya. Peneliti melakukan refleksi pada tiap siklusnya, mulai dari siklus pertama sampai dengan siklus berikutnya hingga mencapai hasil yang diharapkan.


(22)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi perbedaan pandangan atau persepsi tentang konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan makna konsep tersebut sehingga menjadi jelas dan dapat dipahami secara benar.

Adapun konsep yang perlu didefinisikan secara operasional sebagai berikut ini.

1. Teks tanggapan deskriptif adalah teks yang menggambarkan suatu objek secara terperinci dan jelas.

2. Media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan.

3. Media tayangan Ragam Indonesia adalah media pembelajaran yang termasuk ke dalam media yang melibatkan audio visual. Tayangan ini mengeksplorasi segala hal yang ada di Indonesia.

4. Transformasi adalah suatu proses atau perubahan atau penyerapan sesuatu tapi perubahan tersebut tidak menyeluruhdan masih terdapat hal-hal yang tetap dipertahankan sehingga muncul sebuah perpaduan yang baru dan menarik. 5. Teknik transformasi merupakan teknik pembelajaran yang diadaptasi dari

teknik dalam dunia sastra yang pada praktiknya siswa diberikan stimulus berupa ide-ide tertentu kemudian ide-ide tersebut ditransformasikan (diubah bentuknya) menjadi bentuk lain yang berbeda dari ide dasarnya namun tidak mengubah esensi dari ide dasar yang diberikan itu.

F. Teknik Pengumpulan Data


(23)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai kesulitan yang dihadapi oleh guru saat mengadakan kegiatan pembelajaran, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan menulis siswa. Selain melakukan wawancara dengan guru, peneliti melakukan wawancara dengan siswa kelas VII SMP Negeri 44 Bandung untuk memperoleh informasi mengenai kesulitan yang dihadapi selama mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil wawancara digunakan sebagai data tambahan dan data penguat untuk memperkuat data lain.

2. Observasi

Kegiatan observasi dalam penelitian ini berupa pengamatan yang dilakukan oleh dua observer ketika pelaksanaan penelitian berlangsung. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa ketika pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dalam pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

3. Pengamatan Sikap Siswa

Pengamatan sikap siswa dilakukan dalam upaya melakukan penilaian sikap. Penilaian sikap yang digunakan bertujuan untuk mengetahui kemampuan sikap siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Jenis penilaian sikap yang digunakan adalah observasi perilaku dengan menggunakan daftar cek yang memuat perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan muncul dari siswa pada kegiatan menyusun teks tanggapan deskriptif. Indikator pembelajaran yang harus dicapai, yakni siswa mampu menunjukkan sikap santun, percaya diri, dan kreatif


(24)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Penilaian sikap dilakukan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui hasil atau masalah-masalah yang ditemukan pada saat pembelajaran di kelas berlangsung. Catatan penelitian ini ditulis oleh observer. Catatan lapangan ditulis observer agar peneliti mendapat masukan tambahan yang bersifat lebih objektif.

5. Jurnal Siswa

Jurnal siswa berisi sejumlah pertanyaan yang harus di jawab siswa secara tertulis. Jurnal siswa berguna untuk mengetahui tanggapan dan kesan siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh digunakan sebagai masukan untuk pembelajaran selanjutnya.

6. Penugasan Siswa

Dalam penelitian ini, siswa mendapat tugas untuk menyusun teks tanggapan deskriptif. Tugas tersebut diberikan dalam upaya melakukan penilaian keterampilan siswa. Penilaian keterampilan digunakan untuk mengetahui kemampuan keterampilan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Jenis penilaian yang digunakan untuk mengukur kemampuan keterampilan siswa adalah penilaian proyek. Praktiknya, siswa diberikan tugas untuk menyusun teks tanggapan deskriptif secara mandiri. Indikator yang harus dicapai adalah siswa mampu menyusun teks tanggapan deskriptif berdasarkan langkah-langkah penulisan teks tanggapan deskriptif serta sesuai dengan struktur organisasi, ciri bahasa, dan kaidah teks.


(25)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pedoman Wawancara

Berikut ini pedoman wawancara yang dijadikan acuan ketika melakukan wawancara dengan guru.

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan

1. Bagaimana keadaan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas selama ini? 2. Apakah pembelajaran menulis yang Bapak ajarkan telah efektif?

3. Kendala-kendala apa saja yang Bapak rasakan saat mengajarkan keterampilan menulis bagi siswa?

4. Metode dan teknik pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan saat melaksanakan pembelajaran menulis?

5. Media pembelajaran apa yang sering Bapak gunakan saat pembelajaran menulis?

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk menjaring data dalam proses belajar-mengajar. Observer akan lebih mudah mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa apabila pedoman observasinya telah disiapkan. Aktivitas yang dijaring dalam pedoman observasi ini berupa aktivitas guru saat mengajar, interaksi guru terhadap siswa, siswa terhadap temannya, dan siswa terhadap kegiatan


(26)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran. Berikut ini lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.3

Lembar Observasi Aktivitas Guru

No. Aspek yang Diamati Skor

1 2 3 4 1. Kemampuan membuka pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

b. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang akan diajarkan

c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan

d. Memberi acuan materi yang diajarkan 2. Sikap guru dalam proses pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa b. Tidak melakukan gerakan yang mengganggu

perhatian siswa

c. Antusiasme mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas 3. Penguasaan materi pembelajaran

a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek

kompetensi (kognitif, psikomotor, aferktif)

c. Ketepatan guru menjawab pertanyaan yang diajukan siswa terkait materi ajar


(27)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu proposional

4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran (skenario)

a. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pokok bahasan.

b. Kejelasan dalam menerangkan materi penyajian bahan relevan dengan indicator

c. Antusiasme dalam menanggapi dan menggunakan respon

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5. Kemampuan menggunakan media tayangan a. Kesesuaian tayangan dengan pokok bahasan

b. Kejelasan guru memaparkan penggunaan media tayangan dengan materi ajar

c. Keterampilan guru dalam mengoperasikan d. Efektivitas penggunaan tayangan dalam

pembelajaran 6. Evaluasi

a. Melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal yang telah direncanakan dalam RPP

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang telah direncanakan dalam RPP.


(28)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Kemampuan menutup pelajaran

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi yang diajarkan.

b. Memberi kesempatan bertanya.

c. Menginformasikan bahan ajar berikutnya.

Tabel 3.4

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No. Aspek yang Diamati

Jumlah

Siswa Persentase Ket. 1. Siswa antusias memerhatikan

penjelasan guru

2. Siswa aktif dalam melakukan tanya jawab dengan siswa lain atau dengan guru

3. Siswa antusias belajar dengan media pembelajaran yang digunakan

4. Siswa antusias mengerjakan tugas yang diberikan

5. Siswa antusias mengikuti pembelajaran sampai selesai

3. Lembar Pengamatan Sikap Siswa

Dalam penelitian ini juga dilakukan penilaian sikap siswa. Penilaian sikap yang dilakukan berupa pengamatan terhadap sikap siswa dalam mengikuti


(29)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif. Berikut ini lembar pengamatan sikap siswa yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.5

Lembar Pengamatan Sikap Siswa

Keterangan:

SB = Sangat Baik C = Cukup

B = Baik K = Kurang

4. Catatan Lapangan No. Nama

Siswa

Santun Percaya Diri Kreatif SB B C K SB B C K SB B C K 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 ...


(30)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini lembar catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian. Tabel 3.6

Catatan Lapangan Catatan Lapangan

5. Jurnal Siswa

Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.7

Lembar Jurnal Siswa

No. Pertanyaan

1. Apa yang kamu dapatkan dalam pembelajaran hari ini?

2. Kesan apa yang kamu dapatkan dengan pembelajaran seperti ini yang menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi?

3. Kesulitan-kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini?


(31)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Lembar Penugasan

Untuk mengetahui kemampuan keterampilan siswa, guru memberikan tugas menyusun teks tanggapan deskriptif secara mandiri. Berikut ini tugas yang diberikan kepada siswa.

Penugasan Menyusun Teks Tanggapan Deskriptif

1. Amatilah dengan baik tayangan yang ditampilkan di depan kelas! 2. Buatlah teks tanggapan deskriptif dengan melakukan transformasi dari

tayangan yang telah ditampilkan!

3. Buatlah teks tanggapan deskriptif dengan memerhatikan kriteria penilaian berikut ini.

a. Daya tarik pengembangan tema b. Ketepatan struktur organisasi c. Kejelasan kaidah

d. Keefektifan kalimat

e. Kebakuan ejaan dan tanda baca

Tabel 3.8

Pedoman Penilaian Tugas Siswa

No. Aspek

Skor

Bobot

Skor Maksimum 1 2 3 4


(32)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengembangan tema

2. Ketepatan struktur

organisasi 2 8

3. Kejelasan kaidah 2 8

4. Keefektifan kalimat 2 8

5. Kebakuan ejaan dan

tanda baca 1 4

Jumlah 10 40

Tabel 3.9

Rubrik Penilaian Tugas Siswa

No. Aspek yang

dinilai Kriteria Skor

1. Daya tarik pengembangan tema

SB = Pengembangan tema sangat baik; pengembangan teks lengkap; pengembangan dilakukan dengan rinci dan jelas.

B = Pengembangan tema cukup memadai; pengembangan tema cukup jelas. C = Pengembangan tema cukup;

pengembangan terbatas; pengembangan tema kurang rinci dan jelas.

K = Pengembangan tidak sesuai dengan tema.

4

3

2

1


(33)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi teks identifikasi klasifikasi/definisi dan deskripsi bagian; penjelasan mendalam; tertata dengan baik.

B = Struktur lengkap, tetapi penjelasan kurang mendalam.

C = Struktur kurang lengkap, tidak melengkapi salah satu atau dua struktur.

K = Struktur organisasi teks tidak jelas

3

2

1

3. Kejelasan kaidah SB = Teks sangat sesuai dengan kaidah kebahasaan; tidak ada yang menyimpang dari kaidah.

B = Teks sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan teks; ada beberapa yang tidak sesuai tetapi tidak mengganggu teks.

C = Terdapat sebagian teks yang tidak jelas dengan kaidah kebahasaan. K = Teks tidak sesuai dengan kaidah.

4

3

2

1 4. Keefektifan

kalimat

SB = Konstruksi kompleks dan efektif; makna kalimat sangat jelas; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan atau fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi).

B = Konstruksi sederhana tetapi efektif; terdapat beberapa kesalahan pada penggunaan bahasa (fungsi atau

4


(34)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

urutan kata, konjungsi, pronomina, preposisi) , terdapat beberapa kalimat yang maknanya kurang jelas.

C = Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat (sering terjadi kesalahan pada urutan atau fungsi kata, konjungsi, pronomina, preposisi); makna membingungkan atau kabur

D = Tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif.

2

1

5. Kebakuan ejaan dan tanda baca

SB = Menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

B = Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf.

C = Sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak jelas. K = Tidak menguasai aturan penulisan;

terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca.

4

3

2


(35)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data. Berikut penjabaran teknik pengolahan data pada penelitian ini. 1. Analisis Data

Setelah penelitian dilaksanakan, peneliti menghimpun data-data berupa hasil wawancara dengan guru, aktivitas guru saat mengajar, aktivitas siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, hasil pengamatan sikap siswa, jawaban jurnal siswa,catatan lapangan, dan hasil tugas siswa yang berupa teks tanggapan deskriptif. Peneliti kemudian mereduksi data untuk selanjutnya dikategorisasikan. Data-data tersebut kemudian dideskripsikan dan ditampilkan dalam bentuk bagan atau tabel.

2. Kategorisasi Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dikategorisasikan pada data primer dan sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa hasil penilaian tugas menyusun teks tanggapan deskriptif siswa pada setiap siklus, Adapun data sekunder yakni berupa aktivitas guru saat mengajar, aktivitas siswa, sikap siswa, jawaban jurnal, dan catatan lapangan.

3. Interpretasi Data

Pada tahap ini, peneliti melakukan langkah-langkah berikut. a. Mendeskripsikan Perencanaan Tindakan

Peneliti mendeskripsikan persiapan pembelajaran, menyangkut waktu pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan.


(36)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Mendeskripsikan Pelaksanaan Tindakan

Peneliti memberikan gambaran umum mengenai pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung, baik dari aktivitas guru maupun aktivitas siswa. Peneliti juga menjabarkan temuan-temuan yang akan ditindaklajuti pada tahap refleksi.

c. Menganalisis Hasil Tugas Siswa

Perkembangan kemampuan keterampilan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif akan terlihat berdasarkan hasil penilaian tugas menyusun teks tanggapan deskriptif setiap siklus. Adapun cara untuk menghitung nilai tugas siswa adalah sebagai berikut.

Nilai = ∑skor x 4

Skor maksimum

Setelah nilai diperoleh, hasil penilaian siswa kemudian dikategorikan ke dalam penilaian skala empat berikut ini.

Tabel 3.10

Kategori Penilaian Siswa pada Setiap Kompetensi

Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 4 4

SB

A- 3.66 3.66

B+ 3.33 3.33

B

B 3 3

B- 2.66 2.66


(37)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C 2 2

C- 1.66 1.66

D+ 1.33 1.33

K

D 1 1

(Kemendikbud, 2013:19) d. Menganalisis Hasil Observasi Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada setiap tindakan diamati oleh observer. Adapun cara menghitung perolehan nilai aktivitas siswa adalah sebagai berikut ini.

Nilai aktivitas guru =

∑ skor setiap aspek Jumlah aspek penilaian

Setelah nilai aktivitas guru didapatkan, nilai tersebut kemudian dikategorikan ke dalam kategori penilaian berikut ini.

Tabel 3.11

Kategori Penilaian Aktivitas Guru

Nilai Kategori Keterangan

3,50-4 A Sangat baik

3-3,49 B Baik

2,50-2,99 C Cukup

2-2,49 D Kurang

1,50-1,99 E Sangat kurang


(38)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aktivitas siswa pada setiap siklus diamati oleh observer untuk kemudian dianalisis oleh peneliti. Adapun cara untuk menghitung persentase aktivitas siswa adalah sebagai berikut ini.

P = fo

x 100% N

Keterangan:

P = Persentase aktivitas siswa

fo = Frekuensi siswa pada setiap aspek pengamatan N = Jumlah siswa

Setelah nilai aktivitas siswa didapatkan, nilai tersebut kemudian dikategorikan ke dalam kategori penilaian berikut ini.

Tabel 3.12

Kategori Penilaian Aktivitas Siswa

Nilai Kategori Keterangan

>80% A Sangat baik

60% – 79.99% B Baik

40% – 59.99% C Cukup

20% – 39.99% D Kurang

0% – 19.99% E Sangat kurang


(39)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jurnal siswa yang berisi tanggapan dan kesan setelah mengikuti pembelajaran menyusun teks tanggapan deksriptif menggunakan media tayangan

Ragam Indonesia dengan teknik transformasi dianalisis setiap siklusnya.

Tanggapan dan kesan siswa dikelompokkan ke dalam kelompok positif, negatif, atau tidak berkomentar sesuai jawaban yang diberikan siswa. Setelah itu, jumlah persentase jenis komentar tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut.

P = fo

x 100% N

Keterangan:

P = Persentase jenis komentar siswa fo = Frekuensi jawaban

N = Jumlah siswa

Setelah jumlah persentase respon siswa diperoleh, nilai tersebut dimasukan ke dalam tabel berikut ini.

3.13

Tabel Persentase Hasil Jurnal Siswa

Respon Frekuensi Persentase

Positif %

Negatif %

Tidak Berkomentar %


(40)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indikator kinerja diperlukan agar dapat mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila terdapat 75% siswa yang mengalami perubahan positif dan output yang sesuai dengan kriteria keberhasilan (Mulyasa, 2009; Murtianis, 2011).

Peneliti menentukan batas nilai ketuntasan belajar untuk kompetensi sikap dan keterampilan dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Berdasarkan peraturan Kemendikbud Nomor 81A Tahun 2013, ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi keterampilan adalah 2,66 (B-). Sedangkan untuk ketuntasan minimal untuk kompetensi sikap adalah B. Oleh karena itu, siswa dikatakan berhasil dalam penilaian tugas proyek apabila mendapatkan nilai >2,66 dan siswa dinyatakan tidak berhasil apabila mendapatakan nilai <2,66. Untuk penilaian sikap, siswa dikatakan berhasil jika mampu mencapai kategori B.


(41)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun teks tanggapan deskriptif. Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi pada setiap siklusnya berbeda, baik dalam hal isi tayangan maupun langkah-langkah penggunaannya dalam pembelajaran.

Berikut peneliti sajikan simpulan dari penelitian ini. 1. Perencanaan Pembelajaran

Penelitian dilakukan selama tiga siklus. Pada tahap perencanaan siklus I, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 29 April 2014. Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 13 Mei 2014. Adapun pada tahap perencanaan siklus III, peneliti menetapkan waktu penelitian yakni pada 20 Mei 2014.

Pada setiap siklus, peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa RPP, lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, catatan lapangan, jurnal siswa, lembar pengamatan sikap siswa untuk mengetahui kemampuan afektif siswa, serta lembar penugasan menyusun teks tanggapan deskriptif untuk mengetahui kemampuan psikomotor siswa.

Pada siklus I, tema media tayangan Ragam Indonesia yang digunakan adalah ragam wisata alam Indonesia. Tayangan berisi informasi objek wisata Situ Gunung yang terletak di Sukabumi. Tayangan tersebut ternyata kurang mampu menarik perhatian siswa karena penggunaan tayangan kurang memerhatikan mutu teknisnya. Oleh karena itu, tayangan pada siklus II diganti dengan tayangan


(42)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ragam Indonesia yang berisi objek wisata Green Canyon yang berada di daerah

Pangandaran. Pemilihan tayangan didasari karena daerah tersebut merupakan daerah wisata yang sudah cukup terkenal. Peneliti juga mempersiapkan tayangan dengan resolusi yang besar dan speaker yang mampu menjangkau ruang kelas agar masalah mutu teknis seperti yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi. Adapun terkait media pembelajaran digunakan pada siklus III, media tayangan

Ragam Indonesia yang digunakan memuat informasi mengenai kawasan wisata

Kawah di Indonesia. Dalam tayangan tersebut, terdapat empat objek wisata kawah Indonesia yakni Kawah Putih, Tangkuban Perahu, Kawah Danau Kalimutu, dan Kawah Ijen. Siswa diminta memilih salah satu objek dalam tayangan untuk ditransformasikan menjadi teks tanggapan deskriptif.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi pada pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif pada setiap siklusnya menunjukkan terjadinya peningkatan. Pada siklus I terdapat beberapa masalah yang perlu direfleksikan yakni penggunaan waktu yang belum efektif, kesulitan mengondisikan siswa, mobilitas ruang gerak guru yang terbatas, ketidakjelasan suara guru, dan kemampuan menggunakan media yang belum optimal. Dampaknya, siswa menjadi cukup sulit dikontrol ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II, masalah yang terjadi pada siklus I dapat teratasi. Guru sudah mampu mengondisikan siswa, menggunakan media dengan baik, dan mampu membimbing siswa dalam kegiatan menyusun teks tanggapan deskriptif. Namun, masih ada kelemahan yang ditemukan pada aktivitas guru saat mengajar yakni masalah penggunaan waktu yang belum efektif, terutama dalam kegiatan pembagian kelompok. Dampaknya, pembagian kelompok terlalu menyita waktu pembelajaran.


(43)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus III, masalah yang sebelumnya ditemukan pada siklus II dapat diatasi dalam pembelajaran siklus III. Guru sudah mampu mengefektifkan waktu dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan tempat duduk siswa. Guru pun mampu memberi stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

3. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi, kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan dapat terlihat dari hasil perolehan nilai teks tanggapan deskriptif siswa.

Pada siklus I, nilai rata-rata teks tanggapan deskiptif siswa yakni 2.50. Nilai tertinggi siswa yakni 3,1 dan nilai terendah siswa yakni 2. Secara keseluruhan, hanya 40% siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus II, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa meningkat menjadi 2,93. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,7 dan nilai terendah yang diperoleh siswa yakni 2,2. Sebesar 71,43% siswa dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus III, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 3,16. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,9 dan nilai terendah siswa yakni 2,5. Sebesar 86,11% siswa telah mampu melampaui batas ketuntasan minimal belajar. Pembelajaran telah dikatakan berhasil karena jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar melampaui 75%.

B. Saran


(44)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru dapat menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif.

2. Guru dapat memilih tayangan yang lain untuk digunakan sebagai media pembelajaran dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan materi pembelajaran.

3. Penelitian yang berhubungan dengan penerapan media dan teknik pembelajaran pada kompetensi dasar menyusun teks tanggapan deskriptif diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.


(45)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Emilia, E. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Hasan, A. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemendikbud (2013). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud (2013). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. & Restuti (2013). Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurudin (2012). Dasar- Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Rohman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem


(46)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saddhono, K. & Slamet, St. Y. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2013). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wahono, Mafruki, & Sawali (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP.MTs

Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen

Melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Antika, A. (2009). Penggunaan Media Tayangan Televisi “Jika Aku Menjadi”

dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Murtianis (2011). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita

melalui Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan Magetan Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Sitio, D. (2013). Efektivitas Media Tayang Si Bolang dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Desripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa


(47)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Yolanda, L. (2012). Penerapan Teknik Transformasi Lirik Lagu pada

Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(1)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ragam Indonesia yang berisi objek wisata Green Canyon yang berada di daerah

Pangandaran. Pemilihan tayangan didasari karena daerah tersebut merupakan daerah wisata yang sudah cukup terkenal. Peneliti juga mempersiapkan tayangan dengan resolusi yang besar dan speaker yang mampu menjangkau ruang kelas agar masalah mutu teknis seperti yang terjadi pada siklus I tidak terjadi lagi. Adapun terkait media pembelajaran digunakan pada siklus III, media tayangan

Ragam Indonesia yang digunakan memuat informasi mengenai kawasan wisata

Kawah di Indonesia. Dalam tayangan tersebut, terdapat empat objek wisata kawah Indonesia yakni Kawah Putih, Tangkuban Perahu, Kawah Danau Kalimutu, dan Kawah Ijen. Siswa diminta memilih salah satu objek dalam tayangan untuk ditransformasikan menjadi teks tanggapan deskriptif.

2. Pelaksanaan Pembelajaran

Penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi pada pelaksanaan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif pada setiap siklusnya menunjukkan terjadinya peningkatan. Pada siklus I terdapat beberapa masalah yang perlu direfleksikan yakni penggunaan waktu yang belum efektif, kesulitan mengondisikan siswa, mobilitas ruang gerak guru yang terbatas, ketidakjelasan suara guru, dan kemampuan menggunakan media yang belum optimal. Dampaknya, siswa menjadi cukup sulit dikontrol ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II, masalah yang terjadi pada siklus I dapat teratasi. Guru sudah mampu mengondisikan siswa, menggunakan media dengan baik, dan mampu membimbing siswa dalam kegiatan menyusun teks tanggapan deskriptif. Namun, masih ada kelemahan yang ditemukan pada aktivitas guru saat mengajar yakni masalah penggunaan waktu yang belum efektif, terutama dalam kegiatan pembagian kelompok. Dampaknya, pembagian kelompok terlalu menyita waktu pembelajaran.


(2)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada siklus III, masalah yang sebelumnya ditemukan pada siklus II dapat diatasi dalam pembelajaran siklus III. Guru sudah mampu mengefektifkan waktu dengan cara membagi siswa ke dalam beberapa kelompok secara heterogen berdasarkan tempat duduk siswa. Guru pun mampu memberi stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa sehingga siswa semakin aktif dalam kegiatan pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif.

3. Hasil Pembelajaran

Berdasarkan hasil pembelajaran menyusun teks tanggapan deskriptif melalui penggunaan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi, kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Peningkatan dapat terlihat dari hasil perolehan nilai teks tanggapan deskriptif siswa.

Pada siklus I, nilai rata-rata teks tanggapan deskiptif siswa yakni 2.50. Nilai tertinggi siswa yakni 3,1 dan nilai terendah siswa yakni 2. Secara keseluruhan, hanya 40% siswa yang dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus II, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa meningkat menjadi 2,93. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,7 dan nilai terendah yang diperoleh siswa yakni 2,2. Sebesar 71,43% siswa dinyatakan telah tuntas belajar. Pada siklus III, nilai rata-rata teks tanggapan deskriptif siswa kembali mengalami peningkatan menjadi 3,16. Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa yakni 3,9 dan nilai terendah siswa yakni 2,5. Sebesar 86,11% siswa telah mampu melampaui batas ketuntasan minimal belajar. Pembelajaran telah dikatakan berhasil karena jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar melampaui 75%.

B. Saran


(3)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru dapat menggunakan media tayangan Ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif.

2. Guru dapat memilih tayangan yang lain untuk digunakan sebagai media pembelajaran dengan mempertimbangkan kondisi siswa dan materi pembelajaran.

3. Penelitian yang berhubungan dengan penerapan media dan teknik pembelajaran pada kompetensi dasar menyusun teks tanggapan deskriptif diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut.


(4)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Emilia, E. (2011). Pendekatan Genre-Based dalam Pengajaran Bahasa Inggris:

Petunjuk untuk Guru. Bandung: Rizqi Press.

Hasan, A. (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kemendikbud (2013). Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kemendikbud (2013). Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kosasih, E. & Restuti (2013). Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Kurniawan, K. (2012). Belajar dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Bangkit Citra Persada.

Mulyadi, Y. (2013). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTs Kelas VII. Bandung: Yrama Widya.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Nurudin (2012). Dasar- Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.

Rohman, M. & Amri, S. (2013). Strategi & Desain Pengembangan Sistem


(5)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saddhono, K. & Slamet, St. Y. (2012). Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2013). Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wahono, Mafruki, & Sawali (2013). Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMP.MTs

Kelas VII. Jakarta: Erlangga.

Wiriaatmadja, R. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alamsyah, Y. N. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen

Melalui Teknik Transformasi Film (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2009/2010). (Skripsi).

Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Antika, A. (2009). Penggunaan Media Tayangan Televisi “Jika Aku Menjadi”

dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Karangan Narasi (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2008/2009)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Murtianis (2011). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Berita

melalui Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 1 Plaosan Magetan Tahun Ajaran 2010/2011. (Skripsi). Universitas Sebelas Maret,

Surakarta.

Sitio, D. (2013). Efektivitas Media Tayang Si Bolang dalam Pembelajaran

Menulis Karangan Desripsi (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa


(6)

Trestia Yuliane, 2014

Penggunaan media tayangan ragam Indonesia dengan teknik transformasi sebagai upaya meningkatkan kemampuan menyusun teks tanggapan deskriptif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Yolanda, L. (2012). Penerapan Teknik Transformasi Lirik Lagu pada

Pembelajaran Menulis Paragraf Narasi Siswa Sekolah Menengah Atas (Penelitian Eksperimen Kelas X SMAN 6 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013). (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA TERPAAN TAYANGAN PROGRAM HIBURAN DI TV DAN PRESTASI AKADEMIK SISWA (Studi pada Siswa Kelas 8 Tahun Ajaran 2009-2010 SMP Negeri 5 Jombang)

0 6 79

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Xaverius 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN Novita Rochmadeni KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah Tahun Ajaran 2011/2012)

1 9 55

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 01 Pagelaran Tahun Ajaran 2014/1015)

3 19 59

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH (Penelitian Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Surakarta Tahun Pelajaran 20152016)

0 5 31

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN KRITIS DENGAN MEDIA KOMIK KOSONG

0 1 16

PENDEKATAN I-TESA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP POSITIF TERHADAP MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS Suatu Peneltian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 25 Tahun Pelajaran 20092010

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI MELALUI METODE SPIDER CONCEPT MAP (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX E SMP Negeri 1 Pandak, Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 20112012) TESIS Disusun untuk memenuhi sebagia

0 0 250

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER (LT) DENGAN MEDIA SITUS PERADABAN DUNIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SEJARAH (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X IIS 3 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016)

1 1 14