Peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS pada kelas IVa MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AKTIVITAS EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI TAKE AND GIVE

MATA PELAJARAN IPS PADA KELAS IVA MI ROUDLOTUL BANAT SEPANJANG SIDOARJO

SKRIPSI Oleh:

ARINA HIDAYATI NIM. D77213059

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA April 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

vi

ABSTRAK

Arina Hidayati, 2017. Peningkatan Kemampuan Menghafal Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Melalui Strategi Take And Give Mata Pelajaran IPS Pada Kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Skripsi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Ampel Surabaya, Drs. Nadlir, M.Pd.I, Drs. H. Munawir, M.Ag.

Kata Kunci: Kemampuan menghafal, strategi take and give, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan menghafal siswa terhadap mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa, peneliti menggunakan strategi Take and Give.

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa melalui langkah-langkah kegiatan yang menyenangkan serta membangkitkan antusias siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui penerapan strategi take and give pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang. 2) Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang dengan menggunakan strategi take and give.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan model PTK Kurt Lewin. Subjek penelitian ini terdiri dari 24 siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Tindakan ini menggunakan dua siklus (siklus I dan siklus II). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, penilaian tes lisan dan tes tulis serta dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penerapan strategi take and give

pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam untuk meningkatkan kemampuan menghafal berjalan dengan baik saat dilakukan 2 siklus. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I 80% (baik) dan meningkat pada siklus II 88,3%(baik). Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I 76,12% dan meningkat pada siklus II 84,09% (sangat baik). 2) Ada peningkatan kemampuan menghafal siswa melalui strategi take and give pada siklus I nilai rata-rata siswa adalah 73,95 (cukup baik) dan meningkat pada siklus II 82,29 (baik) . untuk prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I 62,5% (cukup baik) dan meningkat pada siklus II 87,5%(sangat baik).


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL i

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN MOTTO iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI iv

LEMVAR PENGESAHAN TIM PEBGUJI SKRIPSI v

ABSTRAK vi

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR RUMUS xv

DAFTAR GRAFIK xvi

DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 7

C. Tujuan Penelitian 8

D. Tindakan yang Dipilih 8

E. Lingkup Penelitian 9

F. Signifikasi Penelitian 10

G. Definisi Operasional 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kemampuan Menghafal

1. Pengertian Kemampuan 13


(8)

x

3. Prinsip dalam Menghafal 16

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kemampuan Menghafal 16

5. Indikator Kemampuan Menghafal 18

B. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 20 2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 20 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS 21 4. SK dan KD IPS Kelas IV SD atau MI 22

5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial 24

C. Strategi Take and Give

1. Pengertian Strategi 29

2. Pengertian Strategi Take and Give 30 3. Langkah-Langkah pelaksanaan Strategi Take and Give 30 4. Kelebihan StrategiTake and Give 31

5. Kelemahan strategiTake and Give 32

D. Penerapan Strategi Take and Give dalam Meningkatkan

Kemampuan Menghafal 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian 34

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian 37

b. Waktu Penelitian 37

c. Subjek Penelitian 37

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Input 37


(9)

3. Variabel Output 38

D. Rencana Tindakan

1. Rencana Tindakan 38

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Pra siklus 39

b. Siklus I 40

c. Siklus II 46

E. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Sumber Data 48

2. Teknik Pengumpulan Data 48

3. Instrumen Pengumpulan Data 51

F. Analisis Data 56

G. Indikator Kinerja 60

H. Tim Peneliti dan Tugasnya 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Siklus I 65

2. Siklus II 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Penerapan strategi take and give dalam rangka meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo 85 2. Penerapan strategi take and give dalam rangka meningkatkan

kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)


(10)

xii BAB V PENUTUP

A. Simpulan 91

B. Saran 92

DAFTAR PUSTAKA 93

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN 96

RIWAYAT HIDUP 97


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 SK dan KD mata pelajaran IPS kelas IV 22

2.2 Nama pantai di Indonesia 24

2.3 Nama sungai di Indonesia 26

2.4 Nama danau di Indonesia 28

3.1 Lembar observasi aktivitas siswa 51

3.2 Lembar observasi aktivitas guru 54

3.3 Kriteria keberhasilan guru dalam pembelajaran 59 3.4 Kriteria keberhasilan siswa dalam pembelajaran 60


(12)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(13)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

3.2 Nilai siswa 57

3.2 Rata-rata nilai siswa 58

3.3. Prosentase ketuntasan hasil belajar 58

3.4 Prosentase aktivitas guru 59


(14)

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Prosentase hasil observasi aktivitas guru 87 4.2 Peningkatan prosentase ketuntasan kemampuan menghafal 89


(15)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Tugas

Surat Izin Penelitian Surat Keterangan Sekolah Profil Sekolah

Instrumen Wawancara Guru Instrumen Wawancara Siswa Lampiran 2: RPP Siklus I

Validasi RPP Siklus I

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I Hasil Nilai Tes Lisan Siswa Siklus I Hasil Nilai Tes Tulis Siklus I Nilai Rata-Rata Siklus I Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 3: RPP Siklus II

Validasi RPP Siklus II

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II Hasil Nilai Tes Lisan Siklus II

Hasil Tes Tulis Siklus II Nilai Rata-Rata Siklus II Lembar Kerja Siswa Siklus II Gambar Pelaksanan (Tindakan)


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu faktor negara maju atau tidak dapat dilihat dari segi pendidikan. Pendidikan merupakan tombak utama dalam sebuah negara. Negara dapat berkembang menjadi maju jika pendidikan tersebut sudah berkembang sangat baik. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran, bimbingan, atau latihan) serta interaksi antara individu dengan lingkungannya1.

Defini pendidikan dibagi menjadi dua yaitu pendidikan dalam arti sempit dan pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti sempit dan pendidikan dalam arti luas. Pendidikan dalam arti sempit yaitu pendidikan yang terjadi secara alamiah berasal dari kehidupan yang realitas tanpa menekankan pada metode pembelajaran, fasilitas pembelajaran dan pengadministrasian yang kaku2. Pendidikan dalam arti sempit yaitu pengajaran yang di selenggarakan di sekolah sebagai lembaga tempat mendidik, yang memiliki batasan waktu masa pendidikan dan bentuk kegiatan pendidikan3.

1

Zainal Arifin, Evaluasi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 39. 2

Nurani Soyomukti, Teori – Teori Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), 28. 3


(17)

2

Pondasi pendidikan berada pada pendidikan dasar. Di pendidikan dasar lah perlu upaya untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Kelas yang kondusif dan menyenangkan harus dibuat oleh pendidik secara beragam. Baik dari strategi yang digunakan, media yang digunakan dalam mengajar maupun metode yang digunakan saat mengajar.

Fungsi pendidikan yang tercantum dalam UU NO. 22 tahun 2003 pasal 3 yang berbunyi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya poyensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Jika membahas mengenai pendididkan maka erat sekali kaitannya dengan belajar dan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses interaksi kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru serta dengan lingkungan belajarnya (Learning Environment)4. Pembelajaran merupakan salah satu penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dilingkungannya, sehingga terjadi perubahan kearah yang lebih baik

4

Nurhadi, Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan, (Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan, 2010), 3.


(18)

3

daripada sebelumnya5. Dalam mencapai proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional perlu upaya maksimal dari seorang pendidik. Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang bahan ajar yang di terapkan dalam pembelajaran. Selain itu dalam proses pembelajaran pendidik harus menunjukkan pesan moral pada setiap materi pembelajaran, supaya seorang sisiwa memiliki jiwa sosial yang tinggi. Menurut Miftahul Huda perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari berubahnya tindakan seseorang yang berpengaruh terhadap tingkah laku atau kapasitas belajarnya6.

Salah satu problematika dalam dunia pendidikan adalah rendahnya kemampuan menghafal siswa terhadap materi yang sudah diajarkan atau yang sedang diajarkan, serta kurangnya kualitas proses pembelajaran. Dari kedua problematika tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu kurangnya kesiapan guru dalam mengajar ataupun kurangnya motivasi untuk menghafal. Tujuan utama pembelajaran adalah siswa dapat menguasai materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang di tetapkan. Dalam mencapai tujuan tersebut seorang guru harus berupaya dalam memberikan dorongan kepada siswa untuk selalu mengingat dan menghafal suatu materi.

5

Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 255

6

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar,2013), 5


(19)

4

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran seharusnya seorang guru memilih menggunakan strategi, metode atau media dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketika seorang guru mampu menggunakan hal tersebut banyak manfaat yang diperoleh siswa maupun guru itu sendiri. Guru harus mengetahui masing-masing karakter siswa dalam pembelajaran dengan melakukan observasi atau pemantauan secara intensif untuk mengetahui masalah dan kesulitan yang dialami peserta didik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang memiliki konsep pemikiran berdasarkan realita di sekitar. Melalui pembelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di harapkan siswa dapat menjadi warga negara yang baik dan mampu untuk menelaah secara kritis kehidupan sosial di sekitarnya dan mampu berpartisipasi secara aktif7.

Masalah utama dalam pembelajaran IPS adalah bagaimana siswa mampu menghafal sebuah konsep yang sudah ada, karena pada mata pelajaran IPS banyak sekali yang perlu dihafalkan. Apabila dalam proses belajar mengajar tidak bisa menghafal suatu konsep maka sangat susah untuk memahaminya. Menghafal merupakan tingkat yang paling dasar ketika siswa mampu menghafal maka selanjutnya siswa dapat memahami materi tersebut. Meskipun menghafal merupakan tingkat paling rendah

7

Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group,2014), 139


(20)

5

dalam ranah kognitif tetapi menghafal sangat lah penting terutama pada mata pelajaran IPS.

Pada kenyataannya di MI Roudlotul Banat khususnya di kelas IVA nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan jumlah peserta didik sebanyak 24 siswa tergolong masih rendah. Untuk nilai KKM mata pelajaran IPS kelas IV adalah 75. Dari nilai ulangan harian terlihat bahwa hanya sekitar 45,83% prosentase keberhasilan siswa8. Menurut guru terdapat berbagai alasan yang menyebabkan siswa kurang mampu dalam menghafal atau memahami materi, misalkan siswa banyak berbicara sendiri pada saat guru menjelaskna materi, misalkan siswa banyak berbicara sendiri sehingga membuat siswa lain menjadi ramai dan kurangnya dorongan kepada siswa untuk mneghafal materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam9.

Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo pada mata pelajaran IPS, sebagian besar siswa kesulitan menghafal sebuah konsep pada matapelajaran IPS, karena strtaegi yang digunakan guru kurang menarik. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan dalam setiap pembelajaran nya. Sehingga siswa

8

Hasil wawancara bersama ibu Roudlo selaku guru kelas IVA MI Roudlotul Banat (pada tanggal 04 November 2016 pukul 09.30 wib)

9

Hasil wawancara bersama ibu Roudlo selaku guru kelas IVA MI Roudlotul Banat (pada tanggal 04 November 2016 pukul 09.30 wib)


(21)

6

merasa kurang tertantang dan kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran10.

Menurut sebagian siswa terdapat beberapa alas an yang menyebabkan mereka kurang dalam menghafal materi yang telah diajarkan atau yang sedang diajarkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Diantaranya adalah penyampaian materi yang kurang menarik. Kelompok yang kurang heterogen, banyak memberikan PR, sehingga mereka berbicara sendiri dengan temanyya11, hal ini yang membuat siswa mudah bosan dan enggan untuk menghafal sebuah konsep dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Dari permasalahan tersebut strategi pembelajaran kooperatif menjadi salah satu solusi pemilihan strategi dalam meingkatkan kemampuan menghafal siswa khususnya materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam. Strategi ini berfokus pada kelompok-kelompok kecil agar siswa mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran, namun strategi ini juga dapat dilakukan secara berpasangan. Banyak sekali strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan menghafal siswa diantaranya strategi take and give. Startegi ini dipilih karena selain meningkatkan kemampuan menghafal secara individu, dengan strategi ini

10

Hasil observasi berupa data dan nilai yang diperoleh dari ibu Roudlo selaku guru kelas IVA MI Roudlotul Banat (Pada tanggal 04 November 2016 pukul 09.30 wib)

11

Hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas IVA (pada tanggak 04 November 2016 pukul 10.00 wib).


(22)

7

mampu meneumbuhkan rasa kepercayaan pada diri siswa untuk bekerja sama dengan temannya dan menunbuhkan keberanian siswa untuk saling berbagi informasi. Dengan penggunaan strategi ini di harapkan siswa mampu menggali kemampuan menghafal dan kerjasama yang baik. Proses pembelajaran yang demikian diharapkan siswa akan berusaha untuk menyelesaikan masalah sosial dan mengingat materi dalam jangka panjang (long tern memory).

Berdasarkan masalah yang di paparkan maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghafal Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Melalui Strategi Take and Give Mata Pelajaran IPS Pada Kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo”. B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan strategi take and give dalam rangka meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan menghafal siswa pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang dengan menggunakan strategi take and give?


(23)

8

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan strategi take and givepada materi aktivitas

ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghafal siswa materi

aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang dengan menggunakan strategi take and give.

D. Tindakan yang Dipilih

Krakter siswa terutama di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo sangatlah beragam. Siswa terkadang ada yang sangat cepat dalam menerima materi pembelajaran, bahkan ada juga siswa yang cenderung lama dalam menerima materi pembelajaran, selain itu terdapat siswa yang lambat dalam menghafal dan ada yang cepat dalam menghafal.

Tindakan yang dipilih merupakan cara yang digunakan untuk mengatasi suatu permasalahan. Salah satu permasalahan yang ada dikelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo adalah kurangnya kemampuan menghafal siswa, khususnya pada mata pelajaran IPS yang banyak sekali konsep nya. Kemampuan menghafal siswa sangatlah kurang dilihat dari kurangnya respon siswa ketika guru menyampaikan materi


(24)

9

pembelajarn dan kemampuan mengingat kembali materi yang telah diajarkan.

Berdasarkan paparan oleh peneliti, rencana tindakan yang dipilih untuk meningkatkan kemampuan menghafal mata pelajarn Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi aktivitas ekonomu dan sumber daya alam dengan menggunakan strategi Take and Give . dengan segala kelebihan yang dimiliki strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dikelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Penerapan strategi take and give di harapkan meningkatkan ketremapilan siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri sehingga juga dapat meningkatkan kemammpuan menghafal pada mata pelajaran IPS.

E. Lingkup Penelitian

Adanya keterbatsan waktu penelitian, maka penelitian ini hanya terbatas pada beberapa hal yaitu:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. 2. Penerapan strategi take and give untuk meningkatkan kemampuan

menghafal siswa mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.


(25)

10

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo dengan jumlah 24 siswa.

F. Signifikasi Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menjadi sumber refrensi bagi penulis penelitian selanjutnya. Hasil yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat menjadi gambaran secara konseptual untuk memberikan alternative dalam kegaiatan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa. Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pentingnya menggunakan strategi pembelajaran take and give dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

Menjadi pengalaman praktis sebagai pembuktian dari teori-teori yang diperoleh dan dapat dijadikan sebagai pengalaman serta refleksi ketika mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

b. Bagi Siswa

Dengan menggunakan strategi take and give di harapkan dapat mengurangi rasa jenuh terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), sehingga siswa merasa lebih senang dan


(26)

11

menyukai mata pelajaran tersebut, serta dapat dijadikan bahan pembelajaran ang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menghafal siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

c. Bagi guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Guru Mata Pelajaran Lain

Guru mendapatkan pengalaman baru mengenai pelaksanaan strategi take and give dalam meningkatkan kemamapuan menghafal siswa. Serta sebagai acuan dalama menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi yang inovativ untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menghafal.

d. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. G. Definisi Operasional

1. Kemampuan Menghafal: kemampuan atau potensi pada diri seseorang yang telah masuk dalam ingatannya berupa konsep atau objek, dan dapat mengucapkan diluar kepala (tanpa membaca buku atau melihat catatan lainnya). Indikator siswa dapat diakatakan mampu menghafal adalah dapat meningat kembali apa yang dihafalkan nya, siswa dapatmenyebutkan poin-poin yang dihafalkannya dan siswa dapat menjelasakn.


(27)

12

2. Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam: Kegiatan manusia mengelola sumber daya alam untuk menghasilkan barang atau jasa yang digunakan untuk mememnuhi kebutuhan sehari-hari.

3. Strategi take and give: Strategi pembelajaran kooperatif yang menuntuk siswa bekerjasama dengan teman nya untuk member dan menerima informasi yang diperolehnya. Langkah-langkah strategi take and give

buat kartu ukuran ± 10x15cm bagi sejumlah siswa, setiap kartu berisi sub materi yang berbeda, untuk memantapkan penguasaan materi, setiap siswa diberi waktu 5 menit untuk menghafalkan kartu yang dipegang, semua siswa mencari pasangan dan menuliskan nama pasangan dibelakagnya, semua peserta didik beridri dan saling member dan menerima informasi masing-masing (take and give).

4. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial: Proses pembelajaran yang mengintegrasi konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial dalam pembelajaran.


(28)

13

BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Menghafal

1. Pengertian Kemampuan

Kemampuan yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat perkembangannya, adapaun kata “mampu: memiliki makna yang sama dengan dapat atau bisa. Kemampuan merupakan daya atau keinginan untuk melakukan sesuatu sebagai hasil pembawaan atau latihan1. Kemampuan bersal dari kata mampu yang memiliki imbuhan –ke dan – an.

Dalam kamus bahasa Indonesia kemampuan merupakan kesanguupan, kekuatan untuk melakukan sesuatu yang dimilikinya2. Kemampuan juga merupkana potensi yang ada pada dalam diri sesorang, dimana potensi itu akan berkembang jika dilakukan latihan.

Woodworth dan Marquis seperti dikutip Suryabarata mengungkapakna definisi ability(kemampuan) pada tiga arti, yaitu3:

a. Achievment yang merupakan potensial ability, yang dapat diukur langsung dengan alat atau tes tertentu.

1

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), 97.

2

Desy Anwar, Kamus Lemgkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia,2003), 328. 3


(29)

14

b. Capacity yang merupakan potensial ability, yang dapat diukur secara tidak langsung dengan melalui pengukuran kecakapan individu. c. Aptitude yaitu kualitas yang hanya dapat diungkapakn atau diukur

dengan tes khusus yang sengaja dibuat untuk mengukurnya.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan dan potensi yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk melakukan sesuatu, namun dalam menggali potensi tersebut perlu banyak latihan.

2. Pengertian Kemampuan Menghafal

Menghafal adalah sebuah usaha aktif agar dapat memasukkan informasi kedalam otak. Menurut kuswana menghafal adalah mendapat kembali pengetahuan yang relevan dan tersimpan di memori jangja panjang4. Kemampuan menghafal juga diartikan sebagai kemampuan untuk memindahkan bahan bacaan atau objek kedalam ingatan (encoding), menyimpan di dalam memori (storage) dan pengungkapan kembali pokok bahasan yang ada dalam memeori (retrival)5.

Menghafal juga dapat dikatakan suatu kegiatan menyerap informasi kedalam otak yang dapat digunakan dalam jangka panjang6. Dalam proses menghafal, siswa dihadapkan pada materi yang biasanya

4

Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), 115.

5

Sa’dullah, Cara Cepat Menghafal Al-Quran, (Jakarta: Gema Insani, 2008), 49. 6

Aji Indianto S, Kiat-Kiat Mempertajam Daya Ingat Hafalan Pelajaran, (Yogyakarta: DIVA Press, 2015), 11.


(30)

15

disajikan dalam bentuk verbal (bentuk bahasa) yang memiliki arti. Misalnya huruf abjad, bahasa, kata dan bilangan. Dalam proses tersebut siswa sangat terbantu dalam menghafal7.

Menurut Bobbi menghafal adalah proses menyimpan data ke memori otak, kemampuan manias dalam berfikir, berimajiansi dan menyimpan informasi, serta mengeluarkan atau memanggil informasi kembali8.

Perlu diketahui otak manusia terbagi dari 3 bagian yaitu otak kanan, otak kiri dan otak tengah. Sementar itu, kemampuan untuk mengingat dan menghafal dikerjakan oleh otak kiri. Menghafal adalah sebuah usaha yang aktif agar dapat memasukkan informasi ke dalam otak9.

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan kemampuan menghafal adalah kesanggupan seseorang dalam menguasai suatu keahlian yang digunakan untuk mengerjakan berbagai macam tugas dalam suatu pekerjaan dan diucapkan diluar kepala tanpa melihat buku atau catatan dari pembelajarn tersebut.

7

Ws Winkle, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 2004), cet VI , 88. 8

Bobbi De Poter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa, 2007), 168. 9

Chatrine Syarif, Menjadi Pintar dengan Otak Tengah,(Yogyakarta: PT Buku Kuta, 2010), 111-112.


(31)

16

3. Prinsip-Prinsip dalam Menghafal

Menurut Zakiyah Drajat prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dalam menghafal adlah sebagai berikut10:

a. Bahan yang hendak di hafal seharusnya diusahakan agar dipahami benar-benar oleh anak.

b. Bahan hafalan hendaknya merupak suatu kebetulan.

c. Bahan yang telah di hafal hendaknya digunakan secara fungsional dalam keadaan tertentu.

d. Active Recallhendaknya dilakukan secara rutin.

Untuk penyampaian jenis bahan hafalan, biasanya guru memberikan evaluasi berupa pemberian tugas atau tanya jawab.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menghafal

Ada beberapa faktor yang memepengaruhi kemampuan menghafal seseorang, yaitu sebagai berikut11:

a. Menyuarakan

Yaitu proses menghafal dilakukan dengan cara mengeraskan bacaan. Dengan mengeraskan bacaan maka peserta didik akan lebih mudah mengingat obyek yang dihafalkan. Menyuarakan bacaan

10

Zakiyah Drajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet II 264.

11

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), cet VIII 45.


(32)

17

yang dihafalkan biasanya sebuah rumus yang dihafalkan secara tepat, ejaan-ejaan dan nama asing atau hal yang sukar.

b. Pembagian Waktu

Proses menghafal memerlukan pembagian waktu yang tepat, sehingga obyek yang dihafal mudah diingat. Waktu yang digunakan seharusnya beruntut dan dilakukan secara intens.

c. Penggunaan Strategi yang Tepat

Pemilihan strategi yang sangat tepat menentukan keberhasilan proses menghafal. Pemilihan strategu juga disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan usia anak. Selain faktor-faktor tersebut ada faktor-faktor yang juga berpengaruh pada kemampuan menghafal seseorang yaitu sebagai berikut12:

1) Sifat seseorang, misalkan saja dilihat dari karakter nya apakah dia seorang yang rajin atau yang malas, tidak mudah menyerah dan lain sebagainya.

2) Alam sekitar, yaitu kondisi lingkungan atau kondisi tempat seseorang yang sedang menghafal.

3) Keadaan jasmani. 4) Keadaan rohani.

5) Usia seseorang saat menghafal.

12

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), 26.


(33)

18

5. Indikator Kemampuan Menghafal

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)13. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang proses berpikir. Keenam jenjang dimaksud adalah pengetahuan/ ingatan/ hafalan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), penilaian (evaluation14).

Dalam ranah kognitif tingkatan hafalan mencakup kemampuan menghafal verbal, materi pembelajaran berupa fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Untuk mnegatur keberhasilan penugasan kognitif dapat digunakan tes lisan di kelas, tes tulis dan porofolio15. Didalam Taksonomi Bloom juga dijelaskan indikator menghafal termasuk di dalam Clyang diantaranya adalah mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi, mendaftar, menyebutkan, mengingat, menyebutkan, menyimpulkan, mencatat, mmenceritakan, mengulang, dan menggaris bawahi.16

13

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 1996), 49. 14

Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 1996), 50. 15

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 184. 16

Burhan Nugiantiri, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta: BPEE, 1988), 42


(34)

19

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya kemampuan menghafal. Menurut Kenneth cara untuk mengukur kemampuan menghafal sebagai berikut17:

a. Recall : Merupakan upaya untuk mengingatkan kembali apa yang diingatnya. Contoh : menceritakan kembali apa yang dihafal kan. b. Recognation : Merupakan upaya untuk mengenali kembali apa yang

pernah dipelajari. Contoh : meminta peserta didik untuk menyebutkan item-item yang di hafalkan.

c. Relearning : Merupakan upaya untuk mempelajari kembali suatu materi untuk kesekian kalinya. Contoh : kita dapat mencoba, mudah tidaknya ia mempelajari materi tersebut untuk kedua kalinya.

Menurut Kunandar indikator dalam menghafal yaitu mengemukakan arti, member nama, membuat daftar, menentukan lokasi tempat, mendeskripsikan sesuatu, menceritakan sesuatu yang terjadi, menguraikan sesuatu yang terjadi18. Dalam penilitian ini indikator siswa dikatakan mampu menghafal adalah sebagai berikut :

a. Siswa dapat mengingat kembali apa yang di hafalnya

b. Siswa dapat menyebutkan kembali poin-poin yang telah di hafalkan c. Siswa dapat member definisi materi yang di hafal nya.

17

Suroso, Smart Brain: Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori,(SIC,2004), 108-109.

18


(35)

20

B. Kajian Ilmu Pengetahuan Sosial MI 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya19. Menurut Permendiknas no 22 tahun 2006, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari SD sampai SMP. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk mnejadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, menghargai satu sma lain, dan menjadi warga yang cinta damai.

2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosila yang berguan dalam kehidupannya, kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah nasional yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuwan seta bidang keahlian, kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagan dari kehidupan tersebut, kemmampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS

19

Nurhadi, Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan, (Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan, 2010), Cet I, 4.


(36)

21

sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan, dan tekonolgi20

Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial mmenurut Permendiknas no 22 Tahun 2006 yaitu sebagai berkiut21:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan mayarakat dan lingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk bepikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesdaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, berkompetisi, dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, global. 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS

Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Permendiknas yaitu sebagai berikut22:

a. Manusia, tempat dan lingkungan. b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan. c. Sistem sosial dan budaya.

20

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), Cet I, 31.

21

Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang kurikulum IPS SD. 22


(37)

22

d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas IV SD/MI

Dalam panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD atau MI tahun 2006, terdapat Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi landasa serta arahan untuk mengembangkan materi ajar. Adapun standar kompetensi dasar IPS kelas IV SD atau MI adalah sebagai berikut:

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas IV SD/MI.

Tabel 2.1

SK dan KD IPS Kelas IV

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Semester 1

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa dan budaya di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.

1.1 Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/ kota dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana.

1.2 Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi serta

hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.

1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi dilingkungan setempat.

1.4 Menghargai aktivitas ekonomu dan sumber daya alam setempat (kabupaten/ kota, provinsi). 1.5 Menghargai berbagai

peninggalan sejarah lingkungan setempat (kabupaten/ kota,


(38)

23

provinsi)

1.6 Meneladani kepahlawanan dan patriotism tokoh-tokoh

dilingkungannya. Semester 2

2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/ kota dan provinsi.

2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.

2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. 2.3 Mengenal perkembangan

teknologi, produksi,

komunikasi dan transportasi serta pengalaman

menggunakannya.

2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

5. Materi Ilmu Pengetahuan Sosial

Aktivitas ekonomi merupakan kegiatan manusia mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ada banyak kegiatan ekonomu yang dapat dilakukan disuatu daerah. Sebenarnya, kegiatan ekonomi tidak bergantung pada sumber daya alam di daerah itu. Misalnya dipantai, selian pekerjaan mencari ikan juga muncul usaha pariwisata, karena pantainya indah akan ada wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan pantai itu.

Selanjtnya, orang akan membangun hotel, restoran, took cinderamata dan lain-lain. Setalah ini kita akan mempelajari beragam


(39)

24

sumber daya alam yang ada di negeri kita dan melihat kegiatan ekonominya.

a. Pantai

Beberapa pantai terkenal di Indonesia Tabel 2.2

Nama Pantai Terkenal di Indonesia

Nama Provinsi Nama Pantai

Lampung Pasir Putih

Banten Pantai Carita

Jawa Barat Pangandaran DI Yogyakarta Parang Tritis

Balu Kuta, Sanur, Jimbaran, Nusa Dua dan Benoa Nusa Tenggara

Barat

Sira dan Senggigi

Karena negara kita terdiri atas kepulauan indonesia memiliki banyak pantai. Dari sabang sampai merauke hampir semua povinsi di indonesia memiliki pantai, oleh karena itu pantai merupakan salah satu sumber daya alam yang berharga di indonesia. Kegiatan ekonomi apa yang bisa ditemukan di pantai?

Pantai merupakan tempat yang indah, sehingga menjadi sarana berwisata bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Kompleks pertokoan dan hotel pun dapat dibangun antara lain: restoran, kafe, toko cinderamata, toko pakaian, pasar tradisional dan lain-lain. Ada banyak jasa yang ditawarkan. Dipantai orang bisa membuat layanan transportasi, penyewaan perlengkapan pantai, jasa penyedia hidangan laut, dan lain-lain.


(40)

25

Sekolah juga bisa dibangun di pesisir pantai, yakni sekolah yang berhubungan dengan pantai diantaranya sekolah renang, menyelam, ataupun berselancar. Sebagai pusat rekreasi, pesisir pantai juga dapat manjadi pertunjukan yang menarik. Pesisir pantai juga bisa menjadi tempat pementasan seni dengan pertujukan kembang api dan dapat juga dijadikan tempat festival layang-layang maupun festival budaya.

b. Laut

Karena pantai berdekatan dengan laut, potensi yang ada dilaut bisa dikembangkan menjadi pemasukan yang menguntungkan masyarakat sekitarnya. Potensi perikanan laut indonesia sangat besar dan belum semua tergali. Ini karena sebagian besar wilayah indonesia berupa wilayah perairan. Dengan junlah pulau lebih dari 15.000 dan garis pantai sepanjang 81 ribu km, kita adalah negara nomor dua yang memiliki garis pantai terpanjang setelah kanada.

Laut juga memiliki banyak potensi. Kita bisa memanfaatkan berbagai hasil laut seperti mutiara, ikan kerapu, ikan kakap, kepiting, rajungan, teripang, dan lain-lain. Rumput laut juga bisa dipakai sebagai bahan baku agar-agar, obat-obatan, dan kosmetik. Didalam jamut laut juga ada tambang, seperti minyak bumi. Oleh sebab itu banyak tamang minyak bumi yang di lepas pantai.


(41)

26

Akan tetapi, indonesia belum memanfaatkan kekayaan ini secara maksimal. Kita saat ini hanya menempati urutan ke-7 sebagai negara penghasil ikan. Pengahasil ikan nomor satu adalan cina. Kita tidak hanya bisa mengambil isi laut, kita juga bisa memanfaatkan laut sebagai objek wisata bahani. Jika kita bia menyelam kita bisa menyaksikan keindahan laut indonesia. Diantaranya Laut Banda yang berada di Maluku, pulau bunaken di Sulawesi Utara maupun Raja Ampat di Papua, terkenal akan keindahan terubu karang dan habitat lautnya.

c. Sungai

Sungai adalah salah satu kenampakan alam yang sangat penting. Bagi sebagian orang, sungai hanya dipergunakan sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari akan tetapi sebenarnya sungai memiliki fungsi yang jauh lebih penting dari itu.

Sungai dapat berfungsi sebagai sumber pengairan untuk pertanian. Sungai yang dibendung dapat dialirkan kesawah-swah sehingga menjadi sarana irigasi.

Tabel 2.3

Nama Sungai Berdasarkan Letaknya Nama Sungai Luas Pengaiaran Letak

Musi 56.721,9 km2 Sumatera Selatan

Batang Hari 52.582,0 km2 Jambi

Batang Rokan 19.904,0 km2 Riau

Batang Kauantan 19.229,0 km2 Riau Batang Kampar 18.829,4 km2 Riau


(42)

27

Sungai-sungai besar dapat pula menjadi jalur transportasi dan angkutan bagi masyarakat. Selain itu, sungai dapat dimanfaatkan sebagai lokasi pasar terapung. Pasar jenis ini ada di sungai Brito, Banjarmasin, kalimantan selatan. Pasar ini disebut pasar terapung karena semua usaha jual beli dilakukan di atas perahuyang terapung di sungai. Barang-barang yang dijual biasanya merupakan barang kebutuhan sehari-hari, seperti layaknya pasar tradisional. Karena unik pasar ini juga menjdi objek wisata disana

d. Danau

Danau merupakan cekungan berisi air pada permukaan bumi yang cukup luas. Indonesia memiliki banyak danau. Danau dapat dimanfaatan untuk banyak hal. Karena jumlah airnya melimpah ruah danau dapat menjadi sumber persediaan air bersih. Danau juga dapat menjadi objek wisata. Salah satu danau terkenal di indonesia yang unik adalah danau kalimutu atau danau tiga Tiga warna yang terdapat di Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau ini unik karena permukaan airnya memiliki tiga warna, yaitu merah, putih dan biru. Uniknya lagi, warna ini bisa berubah menjadi warna lain lagi.


(43)

28

Tabel 2.4

Nama Danau Terbesar di Indonesia

Nama Danau Luas Letak

Toba 1.733 km2 Sumatera Utara

Towuti 578, 1 km2 Sulawesi Selatan

Poso 281, 3 km2 Sulawesi Tengah

Semayang 236, 3 km2 Kalimantan Timur Jempang 225,0 km2 Kalimantan Timur Matan 156, 3 km2 Sulawesi Selatan

Kerinci 121, 9 km2 Jambi

Singkarak 110, 0 km2 Sumatera Barat Maninjau 98,0 km2 Sumatera Barat

Luar 97,0 km2 Kalimantan Barat

e. Dataran Tinggi

Dataran tinggi merupakan wilayah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Daerah dataran tinggi baik untuk menanam sayuran dan buah-buahan, seperti: petai, jengkol, durian, kakao, manggis, asam gelugur, pinang, pisang, kopi, duku, tambe, langsat, dan sebagainya.

Selain sebagai lahan pertanian, dataran tinggi merupakan tempat yang cocok untuk pariwisata. Dataran tinggi Dieng merupakan salah satu datara tinggi yang menjadi tempat pariwisata. Selaian hawanya sejuk dan segar, dataran tinggi Dieng memiliki kekayaan budaya yang berupa Candi.

f. Dataran Rendah

Dataran rendah merupakan bagian dari daratan yang datar dengan ketinggian antara 0-200 meter di atas permukaan laut. Seperti dataran tinggi dataran rendah juga dapat dimanfaatkan untuk


(44)

29

pertanian. Tumbuhan yang dapat ditanam di dataran rendah anatara lain cabai, tomat, terong, bayam, kangkung, timun, labu air, melon, lobak, jagung dan lain-lain. Selain pertanian, dataran rendah juga dapat digunakan untuk peternakan, perumhana serta industri.

C. Kajian tentang Strategi Take and Give 1. Pengertian Strategi

Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik, serta dimaknai sebagai perencanaan yang di desain untuk mencapai tujuna pendidikan23. Strategi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran24.

Strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu siswa mencapai tuh=juan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran tidak terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar siswa, melainkan termasuk pengaturan materi yang akan di sampaikan pada siswa25.

23

Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), cet I 13.

24

Etin Solihatin, Strategi Pembelajaran PPKN,(Jakarta: PT Bumi Aksara,2013), 4. 25


(45)

30

2. Pengertian Strategi Take and Give

Istilah take and give sering diartikan “ saling member dan saling menerima”. Take and give merupkana strategi pembelajaran yang di dukung oleh penyajian data yang diawali dengan pemberian kartu kepada siswa26. Media yang diperlukan dalam strategi ini adalah sebagi berikut: a. Kartu ukuran ±10cm x15cm digunakan sebagai media untuk

menghafal, dan dibuat dengan banyak nya jumlah peserta, dalam kartu tersebut berisi sub materi.

b. Kartu contoh sejumlah siswa.

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Take and Give

Sintak langkah-langkah strategi take and give adalah sebagai berikut27:

a. Guru mempersiapkan kartu yang akan digunakan sebagai media dalam proses pembelajaran.

b. Guru mendesain kelas sebagaimana mestinya.

c. Guru menjelaskan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin di capai.

d. Untuk memantapkan penguasaan siswa, mereka dibagi masing-masing kartu untuk dipelajari atau di hafal selama 5 menit.

26

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), CET I 241

27

Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama, 2012), cet III 53


(46)

31

e. Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling member informasi. Tiap siswa harus mencari nama pasangannya pada kartu yang di pegangnya.

f. Demikian seterusnya hingga setiap siswa dapat saling member dan menerima materi masing-masing (take and give)

g. Untuk mengevaluasi keberhasilan siswa, guru melakukan tes lisan dan tes tulis.

4. Kelebihan Strategi Take and Give

Strategi take and give ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain28:

a. Dapat dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan situasi pembelajaran.

b. Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai kemampuan orang lai.

c. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya. d. Memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui kartu

yang dibagikan.

e. Meningkatkan tanggung jawab siswa, sebabmasing-masing siswa di bebani tanggung jawab atas akartunya masing-masing.

28

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013), cet I 243


(47)

32

f. Meningkatkan kemampuan menghafal siswa dengan banyak-banyak menerima dan memberi informasi.

5. Kelemahan Stragtegi Take and Give

Terdapat beberapa kelemahan dalam penerapan strategi take and give ini diantaranta adalah sebagai berikut29:

a. Kesulitan mendisiplinkan siswa dalam kelompok-kelompok.

b. Ketidak sesuaian skill antara siswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan siswa yang kurang memiliki kemampuan akademik.

c. Kecenderungan terjadinya free riders dalam setiap kelompok utamanya siswa-siswa yang akrab satu dengan yang lain.

D. Penerapan Strategi Pembelajaran Take and Give dalam Meningkatkan Kemampuaan Menghafal

Strategi pembelajaran take and give merupakan jenis strategi pembelajaran yang tergolong kooperatif. Dalam implementasinya dikelas, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibuka dengan pemberian kartu kepada siswa. Didalam kartu ada catatan yang harus dikuasai atau di hafal masing-masing siswa. Siswa kemudian mencari pasangan masing-masing untuk bertukar pengetahuan sesuai dengan apa yang di dapatnya di kartu, setelah itu siswa harus member dan menerima informasi dari teman yang

29

Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran, , (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013), Cet I, 243.


(48)

33

lain, lalu kegiatan pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi siswa dengan menanyakan pengetahuan yang merela miliki dan pengetahuan yang mereka terima dari pasangannya.


(49)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Tindakan dalam penelitian ini berupa penerapan strategi pembelajaran take and givedalam mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaboratif, yaitu guru dan peneliti bekerjasama untuk memikirkan dan membantu persoalan-persoalan yang akan di teliti.

Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhungan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu1:

1. Perencanaan/ Planning

Pada tahap ini proses menentukan program perbaikan yang berangkat dari suatu ide gagasan peneliti. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas, sara pendukung yang diperlukan seta mempersiapkan instrument dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.

1


(50)

35

2. Tindakan/ Acting

Tindakan adalah perlakukan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

3. Pengamatan/ Observing

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kelemahan/ kekurangan tindakan yang telah dilakukan.Pada tahap ini yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengambil perilaku siswa dalam mengikuti pelajaran, memantau kegiatan diskusi atau kerjasama dengan kelompok maupun berpasangan, memahami kemampuan menghafal siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah di rancang sesuai tujuan PTK.

4. Refleksi/Reflecting

Refleksi adalah kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan program atau perencanaan baru.Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya.


(51)

36

Secara keseluruhan dari empat tahapan tersebut membentuk siklus penelituantindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral. Berikut adalah gambar alur penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin.

Gambar 3.1

Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin

Dan seterusnya Identifikasi

Masalah

Perencanaan (planning)

Tindakan (acting)

Observasi (observing)

Refleksi (reflecting)

Perencanaan ulang

Siklus I

Siklus II


(52)

37

B. Setting Penelitian dan Subyek Penelitian

Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan subyek penelitia, diuraikan sebagai berikut;

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada awal semester genap yaitu pada bulan januari 2017.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017.Dengan jumlah siswa 24 siswa dalam satu kelas.Dimana jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 siswa dan perempuan sebanyak 9 siswi.

C. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS. Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel, diantaranya sebagai berikut:

1. Variabel Input : Siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.


(53)

38

2. Variabel Proses: Penenrapan strategi take and give selama pembelajaran berlangsung.

3. Variabel output: Kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS.

D. Rencana Tindakan 1. Rencana Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan memberi tindakan menggunakan strategi take and give pada mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dengan harapan adanya peningkatan kemampuan menghafal siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo. Dalam proses perencanaan peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: a. Persiapan Pelaksanaan PTK

Persiapan pelaksanaan ini yaitu melakukan kunjungan ke sekolah terkait untuk meminta izin terlebih dahulu kepada lembaga sekolah yang akan dilakukan penelitian.

b. Persiapan Partisipan

Pada tahap ini peneliti berkonsultasi dengan guru tentang cara melakukan penelitian. Serta peneliti menyusun instrument penelitian. c. Menyususn Rencana Tindakan

Tindakan yang kana diberikan yaitu penerapan strategi take and give untuk meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS.


(54)

39

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin, model ini menyatakan dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: Perencanaan(planning), pelaksanaan/ tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Penerapan model kurt lewwin ini dilakukan dua siklus yang sebelumnya dilakukan pra siklus sebagai tolak ukur perbandingan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas dan sesudah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Setiap silus dari penelitian ini terdiri dari satu pertemuan sebagi bentuk tindakan. Adapun dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

a. Pra Siklus

Pelaksanaan pra siklus berfungsi untuk memperoleh data tingkat keberhasilan dan kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPS.Perbandingan kemampuan menghafal siswa sebelum dan sesudah diadakannya penelitian tindakan kelas dijadikan sebagi tolak ukur.Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran seperti biasanya yaitu menggunakan metode ceramah dan penugasan.

Berikut adalah perencanaan pra siklus (wawancara dan observasi):

1) Melakukan kunjungan ke sekolah terkait. 2) Merencanakan tindakan yang akan dilakukan.


(55)

40

3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Menyiapkan penelitian seperti pedoman wawancara, format observasi guru dan siswa, dan lembaran post-test tentang materi yang terkait untuk mengukur kemampuan menghafal siswa.

b. Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan-persiapan yang terdiri dari:

a) Menentukan waktu pembelajaran.

b) Menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan untuk memecahkan masalah, berdasarkan latar belakang masalah untuk meyelesaikan penelitian ini, peneliti melaksanakan perbaikan dengan menerapkan strategi pembelajaran take and give.

c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran IPS dikelas IV dan menerapkan strategi

take and give dalam proses pembelajaran.

d) Menyiapkan kartu yang digunakan untuk mencari dan menerima informasi.

e) Mempersiapkan instrument untuk menganalisis data proses dan hasil tindakan. Dalam hal ini peneliti membuat


(56)

41

instrument penelitian yang meliputi lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar tes evaluasi pada akhir pembelajaran.

2) Tahap Pelasanaan/ Tindakan

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap melakukan tindakan perbaikan dikelas sesuai dengan tahap perencanaan dan RPP yang telah disusun.Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti bekerjasama dengan guru kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

 Siswa menjawab salam dari guru  Guru menanyakan kabar siswa  Guru melakukan presensi siswa

 Siswa dan guru melakukan kegiatan berdoa sebelum memulai pembelajaran

 Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab mengenai apa yang diketahui tentang aktivitas ekonomi dan sumber daya alam.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.


(57)

42

b) Kegiatan inti Eksplorasi

 Siswa membaca materi mengenai aktivitas ekonomi dan sumber daya alam di buku paket IPS kelas iV.

 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai aktivitas ekonomi dan sumber daya alam.

Elaborasi

 Masing-masing siswa mendapat kartu dari guru untuk memantapkan penugasan sswa terhadap materi.

 Siswa mempelajari dan menghafal kartu yang di dapatkannya.

 Siswa mencarai pasaagan

 Siswa mencari teman yang mendapatkan kartu yang sama untuk menguatkan informasi yang di dapatkan dari kartu.  Siswa medengarkan arahan dari guru mengenai

langkah-langkah selanjutnya (Siswa mencari pasangan dari teman yang mempunyai kartu berbeda dan menuliskan nama temannya dibalik kartu, siswa mencari 10 materi yang berbeda dengan kartu miliknya dan mencatatnya kembalu dilembar kerja individu, setelah siswa kembali kebangku masing-masing).


(58)

43

 Semua siswa mencari pasangan dari teman yang mendapatkan kartu yang berbeda dengannya. Setiap siswa mencatat nama pasangannya dibalik kartu yang dipegang.  Terdapat 10 kartu yang berisi materi yang berbeda, setiap

sisiwa harus mencari dan mencatat hasil informasi yang diperoleh dilembar kerja siswa.

 Setiap siswa kembali kebangku nya masing-masing.

 Perwakilan siswa mempresentasikan hasil informasi yang di dapatkan dari kartu temannya dengan membawa lembar kerja individu.

 Masing-masing siswa membaca dan menghafal informasi yang diperolehnya.

 Masing-masing siswa mengumpulkan kartu dan lembar kerja individu.

 Siswa mengerjakan Lembar kerja berkelompok. Konfirmasi

 Siswa menyimak penguatan dari guru mengenai materi pembelajaran hari ini.


(59)

44

c) Kegiatan Penutup

 Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari tadi.

 Siswa menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini.

 Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini.

 Siswa mengerjakan lembar evaluasi.

 Guru menyampaikan pesan moral bahwa sumber daya alam yang ada dibumi kita harus dijaga dan dirwat supaya tidak rusak.

 Siswa dan guru menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca hamdalah dan mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

3) Tahap Pengamatan

Pada Tahap ini penelitian mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung dengan dibantu oleh guru, berupa lembar observasi guru dan siswa, dokumen-dokumen, serta lembaran post-test untuk mengukur kemampuan menghafal siswa.Apabila analisis data pada siklus I telah diketahui maka berlanjut pada tahap refleksi


(60)

45

4) Tahap Refleksi

Hasil yang didapatkan dalamproses observasi dikumpulkan serta di analisis. Refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan. Hasil dari analisis data siklus I, kemudia didiskusikan bersama untuk mengetahui hambatan maupun kendala selama melaksanakan proses pembelajaran. Setelah itu barulah peneliti dan guru merumuskan perencanaan untuk siklus berikutnya.

Dari analisis tersebut, peneliti melakukan refleksi apakah strategi take and give dapat meningkatkan kemampuan menghafal materi bentuk aktivitas ekonomi dan sumber daya alamdi Inonesia mata pelajaran IPS kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Setelah tindakan siklus I guru dan peneliti melakukan diskusi untuk membahas kendala-kendala yang ada.

Pada siklus kedua, kegiatan pembelelajaran mengikuti tahapan-tahapan kegiatan sebelumnya.Dalam hal ini, rencana tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.


(61)

46

c. Siklus II

Perencanaan siklus II merupakan perbaikan berdasarkan identifikasi masalah pada pembelajaran siklus I, kegiatan dalam siklus II yaitu:

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, peneliti menyusun rencana pembelajaran kembali berdarakan dari kekurangan yang ada pada siklus I .pada siklus II ini peneliti menyiapkan rencana pembelajaran yang telah di revisi dari siklus I

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah mengembangkan perencanaan maka peneliti siap melakukan tindakan perbaikan di kelas sesuai dengan tahap perencanaan dan RPP yang telah disusun. Dalam pelaksanaan penelitian dan proses perbaikan, peneliti bekerjasama dengan tguru kelas IIV MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

Pada tahap siklus II ini peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dengan merepkan strategi take and give tidak jauh berbeda dengan siklus I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi siklus I.


(62)

47

3) Tahap Pengamatan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan mengidentifikasi data yang diperoleh selama pengamatan berlangsung, berupa lembar observasi guru dan siswa, dokumen-dokumen, serta lembaran post-test untuk mengukur pemahaman siswa. Apabila analisis data siklus I sudah diketahui, kemudian baru melakukan reffleksi.

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap semua proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model

take and give. Penelitian ini mengamati yang dilakukan saat proses pembelajaran, yaitu :

a) Mengamati peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya kemampuan menghafal.

b) Mengamati penguasaan siswa terhadap materi.

c) Mencatat kekurangan pada materi kergaman suku bangsa dan budaya melalui strategi take and give.

d) Meneliti data berupa lembar observasi yang meliputu lembar observasi guru, siswa, lembar kerja siswa, evaluasi.

4) Tahap Refleksi

 Refleksi dilakukan setelah guru melakukan tindakan. Hasil dari analisis data siklus II, kemudian didiskusikan


(63)

48

bersama untuk mengetahui hambatan maupun kendala selama melaksanakan proses pembelajaran

E. Data dan Teknik Pengumpulannya 1. Sumber Data

Sumber data sangat diperlukan dalam suatu penelitian.Sumber data dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa.

a. Siswa

Siswa disini adalah siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.Seiswa menjadi sumber data dalam penelitian ini yakni untuk mendapatkan data tentang kemampuan menghfal siswa materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS.

b. Guru

Guru disini adalah guru kelas IVA MI Roudlotul Banat yakni bu Roudlotul Jannah S.E, guru menjadi sumber dalam penelitian ini yakni untuk melihat tingkat keberhasilan strategi take and give dan aktivitas guru selama proses pembelajaran.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa, atau hal-hal, atau keterangan-keteranagn, atau karaketristik-karakteristik sebagian atau seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.


(64)

49

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan atau pencatatan secara sistematis fenomena yang diteliti.Menurit kunandar, observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran2.Tujuan utama observasi adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena dan untuk mengukur perilaku dikelas3.

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tengtang aktivitas dan kemampuan menghafal siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat dan guru saat penerapan strategi take and giveselama proses penelitian berlangsung.

b. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan4. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IVA (dimana jug guru tersebut mengajar mata pelajaran IPS pada kelas IVA), serta sebagian peserta didik kelas IVA.

2

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), 143

3

Zainal Arifin,Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009),152 4


(65)

50

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bukan melalui subjek penelitian tetapi melalui dokumen.Dokumen bisa berupa laporan tugas peserta didik, laporan-laporam diskusi peserta didik serta berbagai macam hasil ujian dan tes5.Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data.

d. Tes

Tes adalah suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiaran pengukuran, yang di dalam nya terdapat berbagai pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik6. Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam bidang kognitif.

e. Penilaian Proses

Penilaian proses adalah penilaian pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreaktif peserta didik adalah memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap serta menerapkannya dalam sehari-hari7. Instrument pengumpulan data

5

Muhammad Yaumi, Action Research: Teori Model Aplikasi,( Jakarta: PT Kharisma Putra Utama, 2014), 101

6

Zainal arifin,Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2009), 118 7


(66)

51

pada teknik penilaian proses ini adalah rubric penilaian proses aktivitas siswa yang bisa dilihat pada lampiran RPP.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian alat yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan instrument-instrumen yang di pakai, yaitu:

a. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan lembar observasi siswa yang berguna untuk mengukur peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS khususnya kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam dalam kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu digunakan pula lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik untuk mendapatkan data tentang aktivitas peserta didik serta guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran take and give. Tabel untuk lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru.

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang Diamati Skor Nilai

Kegiatan Awal 1 2 3 4

1. Siswa menjawab salam


(67)

52

mengawali kegiatan pembelajaran 3. Siswa menyapa guru kembali dan

menjawab kabar hari ini

4. Siswa merespon apersepsi yang diberikan oleh guru dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait pekerjaan orang tua siswa 5. Siswa merespon motivasi dari guru

dengan tepuk SEMANGAT secara bersama-sama

6. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang aktivitas ekonomi dan sumber daya alam

2. Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan oleh guru

3. Siswa memusatkan perhatian pada materi pembelajaran yang di pelajari 4. Siswa melakukan tanya jawab

mengenai macam-macam sumber daya alam yang ada di Inonesia 5. Siswa membagi kelompok menjadi

5 kelompok

6. Siswa antusias ketika mendapatkan kartu materi

7. Siswa antusias menyimak penjelasan dari guru mengenai kartu yang diperolehnya

8. Siswa saling memberi dan menerima informasi antar kelompok


(68)

53 T a b e l 3 . 2 L e m b

9. Siswa mengerjakan lembar kerja 1secara berkelompok yang berupa hasil informasi yang telah di peroleh nya

10. Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil informasi yang telah diperolehnya.

11. Siswa mengumpulkan tugasnya sesuai dengan waktu yang telah disepakati.

12. Siswa mengerjakan dengan tertib saat dilaksanakan tes evaluasi tertulis perorangan oleh guru

Kegiatan Penutup

1. Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang disampaikan guru

2. Siswa mengisi kertas untuk refleksi lalu dikumpulkan kepada guru

3. Siswa berdo’a bersama untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran 4. Siswa menjawab salam

Skor Perolehan Skor Maksimal


(69)

54

Tabel 3.2

Observasi Aktivitas Guru

No Uraian Kegiatan

Skor

Nilai

1 2 3 4

1. Kegiatan Pendahuluan a. Guru mengucapkan salam b. Guru menanyakan kabar siswa

c. Guru mengajak siswa membaca do’a sebelum belajar

d. Guru melakukan apersepsi

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

f. Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok

2. Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan materi dengan media gambar

b. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa

c. Guru memberikan kartu pada siswa

d. Guru menjelaskan cara melaksanakan strategi take and give

e. Guru memberikan reward f. Guru membagikan soal tes 3. Kegiatan Penutup

a. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran yang sudah dipelajari

b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah untuk mengakhiri


(70)

55

b. Wawancara

Berupa lembar pertanyaan wawancara.Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek penelitian guru kelas IVA MI Roudlotul Banat selaku guru mata pelajaran IPS (guru kelas) di kelas IVA dan beberapa siswa. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data (Lampiran instrumen wawancara)

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, ada beberapa dokumen penting yang dijadikan peneliti sebagai sumber data, diantaranya adalah data jumlah siswa, nilai siswa dan foto-foto kegiatan belajar siswa.

d. Tes

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes tulis dan tes lisan kepada peserta didik untuk mengukur tingkat menghafal siswa.Untuk tes lisan terdapat 3 pertanyaan.Dimana masing-masing pertanyaan siswa menyebutkan 3 aktivitas ekonomi dan 4 sumber daya alam yang terkenal di Indonesia.Sedangkan tes tulis terdiri dari 15 butir soal.Dimana 10 soal pilihan ganda dan 5 soal tersebut adalah

kegiatan

c. Guru mengucapkan salam penutup

Jumlah Skor yang Diperoleh Jumlah Skor Maksimal Prosentase Aktivitas Guru


(71)

56

pertanyaan essay/ uraian. Skor tes dijadikan acuan peningkatan kemampuan menghafal siswa pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam, sehingga dapat memperoleh tingakat prestasi siswa dalam menghafal pada mata pelajaran IPS melalui strategi take and give.

F. Analisis Data

Analisis data adalah langkah untuk memebrikan interpretasi dan arti data yag telah dikumpulkan sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada di dalam penelitian. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitaif.

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah data dalam bentuk jumlah yang ditungakan untuk menerangkan kejelasan dari angka atau bilangan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh gambaran baru yang kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk uraian8. Pada penelitian ini analisis data kuantitatif yang digunakan yaitu hasil penilaian proses dan penilaian tes belajar (post test) siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang materi aktivitas ekonomu dan sumber daya alam mata pelajaran IPS berupa data perhitungan sederhana yang diuraikan secara deskriptif.

Tes evaluasi belajar berupa soal yang diberikan kepada siswa kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang yang dilaksanakan pada akhir

8


(72)

57

pembelajaran. Analisis hasil penilaian proses dilakukan dengan cara merubah skor diperoleh siswa menjadi nilai siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut9:

(Rumus 3.1)

Keterangan:

S= Nilai yang di harapkan (dicari) R= Jumlah skor yang diperoleh N= Skor maksimum dari tes tersebut

Untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa pada suatu pembelajaran dalam kelas, maka perlu dicari rata-rata untuk membuat kesimpulan atas hasil penelitian. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung rata-rata kelas IVA MI Roudlotul Banat pada siklus I dan siklus II10:

(Rumus 3.2) Keterangan:

M= Nilai rata- rata

ΣX= Jumlah Nilai Siswa

N= Jumlah Siswa

9

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsio dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 112

10

Suharsimi Arikunto, Dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Bumi Aksara, 1993), 271

S=


(73)

58

Untuk mengetahui prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II dikelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo. Maka menggunakan rumus:

(Rumus 3.3)

Keterangan:

P= Prosentase ketuntasan peserta didik (%) F= Jumlah siswa yang tuntas

N= Jumlah seluruh siswa 2. Analisis Data Kualitatif

Analisi data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata dan kalimat. Data kualitatif yang peneliti gunakan adalah wawancara langsung dengan reponden dan observasi aktivitas responden dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi take and give.

Data observasi digunakan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran guru dan siswa selama di kelas.

a. Analisis Data Observasi Guru

Analisis data observasi guru dapat dihitung melalui rumus berikut:

(Rumus 3.4)

P =


(74)

59

Keterangan:

N= Skor aktivitas guru (%)

F= Frekuensi (Jumlah skor yang diperoleh) N= Jumlah skor maksimal

Tabel 3.3

Krtiertia Tingkat Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran11 Tingkat Keberhasilan

(Prosentase)

Kriteria

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

55-74 Cikup baik

35-54 Kurang baik

≤34 Kurang sekali

b. Analisis Data Observasi Peserta Didik

Analisis data observasi peserta didik dapat dihitung melalui rumus berikut:

(Rumus 3.5)

Keterangan:

S= Skor aktivitas siswa (%)

F= Frekuensi (Jumlah skor yang diperoleh) N= Jumlah skor maksimal

Tabel 3.4

Kriteria Tingkat Keberhasilan Peserta Didik dalam Pembelajaran

Nilai Kriteria

80-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup baik

21-40 Kurang baik

0-20 Sangat kurang baik

11

Kunandar, Penilaian Autentik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), 134


(75)

60

G. Indikator Kinerja

Strategi take and give dapat dikatakan berhasil jika dapat meningkatkan kemampuan menghafal materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS kelas IVA MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo meliputi: rata-rata hasil belajar menghafal, prosentase ketuntasan hasil belajar, performansi guru, keaktifan siswa. Pemamparan indikator tersebut dipaparkan sebagai berikut:

1. Ketuntasan siswa mata pelajaran IPS materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPS yang telah di tetapkan di MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo.

2. Prosentase ketuntasan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam seluruh siswa mencapai 75%.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi take and give > 80%.

4. Ketrampilan guru dalam pembelajaran IPS menggunakan strategi take and give > 80%.

Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 75.Sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebebsar >80%, artinya bahwa jika >80% siswa kelas IVA berhasil secara individual maka strategi yang digunakan dapat dikatan berhasil, tetapi jika belum mencapai >80% maka harus melanjutkan siklus berikutnya.


(1)

90

disimpulkan bahwa mulai dari siklus I hingga siklus II nilai rat-rata siswa dapat meningkat secara signifikan..

Dari penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghafal Aktivitas Ekonomi dan Sumber Daya Alam Melalui Strategi Take and

Give Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas IVA di MI Roudlotul

Banat Sidoarjo”telah dikatakan berhasil dilaksanakan. Hasil yang diperoleh pada siklus II memenuhi kriteria ketuntasan kemampuan menghafal seperti yang disebut dalam indikator kinerja.


(2)

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahsan diatas mengenai peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS pada siswa kelas

IVA di MI Roudlotul Banat Sidoarjo dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bahwa penerapan strategi take and give dapat meningkatkan

kemampuan menghafal pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS kelas IVA di MI Roudlotul Banat Sepanjang, Sidoarjo berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I prosentase keaktivitas siswa yakni 76,12%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 84,09%. Selain itu penerapan strategi

take and give dapat membantu guru dalam menciptakan suasana kelas

yang aktif sehingga pengalaman belajar siswa lebih bermakna. Hal ini di tunjukkan dengan adanya peningkatan aktivitas guru pada siklus I yakni 80%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,3%

2. Bahwa ada peningkatan kemampuan menghafal siswa pada materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam mata pelajaran IPS dengan menggunakan strategi take and give di kelas IV A MI Roudlotul Banat


(3)

92

siklus I mendapatkan 73,95 dengan prosentase ketuntasan hasil belajar 62,5 %, kemudian nilai rata-rata kelas meningkat pada siklus II yakni mendapat 82,29 dengan prosentase ketuntasan hasil belajar 87,5%.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan, maka beberapaa yang dapat diberikan sebagai berikut:

1. Kepada guru hendaknya bisa menerapkan strategi yang lebih inovatif dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, salah satunya adalah dengan menerapkan strategi take and give , jika dilaksanakan dengan

baik strategi take and give dapat diterapkan di pembelajaran lain.

2. Kepada siswa hendaknya dapat berperan aktif dalam pembelajaran di kelas agar proses belajar mengajardapat berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil belajar yang optimal.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Desy. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Surabaya: Amelia).

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya). Arikunto, Suharsimi.1993. Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara).

Ahmadi dan Widodo. 1991. Psikologi Belajar.(Jakarta: Rineka Cipta). Drajat, Zakiyah. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. (Jakarta: Bumi

Aksara).

Hanafiah dan Cucu Suhana.2012. Konsep dan Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT Refika Aditama).

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.(Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Indianto, Aji. 2015. Kiat-Kiat Mepertajam Daya Ingat Hafalan Pelajaran. (Yogyakarta: Diva Press)

Junaedi. 2008. Strategi Pembelajaran. (Surabaya: Lapis- PGMI).

Kadir,Abdul. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan.(Jakarta: Kencana Prenadamedia Group).

Kunadar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pembangan

Profesi Guru. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

_________. 2014. Penilaian Autentik. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Kuswana, Wowo Sunaryo.2012.Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam

Berfikir. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).


(5)

94

Nugiantiri, Burhan. 1988.Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah. (Yogyakarta: BPEE).

Nurhadi. 2010. Menciptakan Pembelajaran IPS Efektif dan Menyenangkan. (Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan).

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 Tentang Kurikulum IPS Sekolah Dasar.

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran,. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Sa’dullah. 2008. Cara Cepat Menghafal Al-quran. (Jakarta: Gema Insani).

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Prenadamedia Group).

Solichatin, Etin. 2013. Strategi Pembelajaran PPKN. (Jakarta: Bumi Aksara)

Soyomukti, Nurani. 2010. Teori-Teori Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media). Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta).

Sudaryono.2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. ( Yogyakarta: Graha Ilmu).

Sudjiono, Anas.1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Rajawali Press).

Supriyono, Widodo dan Abu Ahmadi.1991. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta)

Suroso.2004. Smart Brain: Metode Menghafal Cepat dan Meningkatkan Ketajaman Memori.( Jakarta: SIC).

Suryabarata,Sumadi. 1998. Psikologi Pendidian. ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada).

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group).

.2014. Pengembangan pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. (Jakarta:Prenadamedia Group).


(6)

95

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).

Syarif, Chatrine. 2010. Menjadi Pintar dengan Otak Tengah. (Yogyakarta: PT Buku Kita).

Winkle,W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. (Jakarta: PT Gramedia).

Yaumi, Muhammad.2014. Action Research: Teori,Model Aplikasi. (Jakarta: PT Kharisma Putra Utama).


Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS TENTANGSUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI JIGSAW BERBASIS Peningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Tentang Sumber Daya Alam Melalui Strategi Jigsaw Berbasis Media Lokal Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Sewur

0 3 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA MELALUI STRATEGI WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menghafal Kosakata Melalui Strategi Word Square Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Pajang I Kecamatan Law

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA MELALUI STRATEGI WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menghafal Kosakata Melalui Strategi Word Square Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri Pajang I Kecamatan Law

0 1 10

Peningkatan kemampuan menghitung perkalian mata pelajaran matematika materi pecahan biasa melalui metode jarimatika kelas VB MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

0 12 107

Peningkatan pemahaman materi aktivitas ekonomi dan sumber daya alam pada mata pelajaran IPS metode PQ4R (preview, question, read, reflect, dan review) siswa kelas IV-b Mi Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

0 1 111

Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IVa MI Ma'arif Sukodono Sidoarjo.

0 2 130

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS V MI ROUDLOTUL BANAT SIDOARJO.

0 0 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MATERI BERTELEPON MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS III A MI ROUDLOTUL BANAT SEPANJANG SIDOARJO.

0 0 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE PADA SISWA KELAS II MI ROUDLOTUL ULUM SIDOARJO.

0 0 112

PENERAPAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VA MI ROUDLOTUL BANAT SIDOARJO.

0 0 135