Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IVa MI Ma'arif Sukodono Sidoarjo.

(1)

SUKODONO SIDOARJO

SKRIPSI

Oleh:

LUCKY AYUNI SUNARYANTI NIM. D07213019

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

viii

Lucky Ayuni Sunaryanti. Penelitian Tindakan Kelas, 2017. Peningkatan

Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas IV-A MI Ma’arif Sukododo Sidoarjo.

Skripsi, Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sunan Ampel Surabaya. Pembimbing Zudan Rosyidi, SS. MA.

Kata Kunci: Peningkatan pemahaman, strategi rotating review, materi kegiatan ekonomi.

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS yang disampaiakan oleh guru di dalam kelas. Hal ini tercermin dari jumlah siswa yang belum tuntas KKM. Dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa hanya 10 siswa yang mencapai KKM sedangkan 11 siswa belum mencapai KKM, dengan ketetapan KKM sebesar 80. Selain itu, proses pembelajaran IPS di kelas tidak menerapkan strategi khusus untuk mengaktifkan siswa.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?, 2) Bagaimana peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating

review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?. Tujuan dari penelitian

ini sesuai dengan rumusan masalah diatas, melalaui strategi rotating review diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.

Model dalam penelitian ini menggunakan model penelitian kurt lewin, terdiari dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun pelajaran 2016-2017 dengan jumlah 21 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan penilaian tes tertulis.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pada tiap aspeknya. Skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 69,23 dan ssiklus II menjadi 84,61. Skor aktivitas siswa pada siklus I sebesar 72,2 dan siklus II menjadi 81,48. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 75,7 dan siklus II menjadi 85,24 sehingga terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 9,54. Prosentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 67% dan siklus II menjadi 85,71% sehingga terjadi peningkatan prosentase ketuntasan belajar sebesar 18,71%. Penelitian ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator kinerja pada tiap-tiap aspek.


(7)

xi

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL... ii

PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO... v

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR GRAFIK ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tindakan yang Dipilih ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Lingkup Penelitian ... 9


(8)

xii

A.Hakekat Pemahaman ... 13

1. Pengertian Pemahaman ... 13

2. Tingkatan-Tingkatan dalam Pemahaman ... 15

3. Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman ... 17

4. Indikator Pemahaman ... 19

B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ... 22

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ... 23

4. Prinsip-prinsip Pembelajaran IPS ... 26

5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI ... 27

6. Materi Kegiatan Ekonomi ... 28

C. Strategi Rotating Review ... 29

1. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 29

2. Pengertian Strategi Rotating Review ... 31

3. Sintaks Strategi Rotating Review ... 32

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian ... 37

C. Variabel yang Diselidiki ... 38

D. Rencana Tindakan ... 39


(9)

xiii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 69

1. Siklus I ... 69

a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 69

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 72

c. Tahap Pengamatan ... 86

d. Tahap Refleksi ... 89

2. Siklus II ... 91

a. Tahap Perencanaan Tindakan ... 91

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 93

c. Tahap Pengamatan ... 108

d. Tahap Refleksi ... 110

B. Pembahasan ... 111

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 117

B. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 122

RIWAYAT HIDUP ... 123


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Mata pelajaran IPS merupakan integrasi dari pelajaran sejarah, ekonomi, dan geografi. Ketiga struktur pelajaran tersebut yang kemudian dirumuskan menjadi materi kajian untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Pada jenjang pendidikan dasar pemberian mata pelajaran IPS dimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah, mempelajari dan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang ada di sekitar mereka.

Menurut Nu’man Sumantri menyatakan bahwa pendidikan IPS yang diajarkan

di sekolah, yaitu pertama pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai kewarganegaraan, kedua Pendidikan IPS menekankan pada isi dan metode berpikir keilmuan sosial, ketiga pendidikan IPS menekankan pada

reflective in quiry, dan keempat pendidikan IPS yang mengambil

kebaikan-kebaikan dari butir 1, 2, 3 di atas.1 Dalam penyempurnaan atau penyesuaian

1 Dikutip Oleh Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu


(11)

kurikulum 1994 mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan tata Negara. Khusus untuk IPS yang diajarkan di SD terdiri atas dua bahan kajian, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sosial budaya. Bilamana tujuan pembelajaran IPS di atas dikaitkan dengan taxonomy of

education objective yang dikemukakan oleh Bloom, maka secara garis besar

terdapat tiga aspek dari pembelajaran IPS, yaitu Pengembangan aspek kognitif, pengembangan aspek nilai dan kepribadian, dan pengembangan aspek keterampilan. Pada jenjang pendidikan dasar, keterampilan sosial, intelektual, serta kemampuan untuk melakukan hubungan interpersonal harus dikembangkan secara tepat dan seimbang.

Tujuan pembelajaran IPS adalah membina anak didik menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri serta bagi masyarakat dan Negara. Pembelajaran IPS di sekolah dasar berisi tentang sosial dan sejarah dalam kehidupan bermasyarakat.2 Dalam hal ini materi yang akan diajarkan sederhana namun menjadi landasan pokok dalam kehidupan bersosial. Materi yang disampaikan misalnya bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang berkaitang dengan sumber daya alam, dan pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan

2


(12)

ekonomi. Oleh karena itu pembelajaran IPS sangat penting untuk bisa menjalankan kehidupan sesuai dengan perkembangan yang ada dan sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya.

Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi yang terdapat dalam pembelajaran IPS, guru harus mampu merancang pembelajaran yang bervariatif sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Dalam menyampaikan materi, guru tidak hanya berfokus pada bacaan buku paket dan metode ceramah namun harus memberikan contoh secara nyata dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang disampaiakan.

Namun kenyataan di lapangan belum menunjukkan hal tersebut, seperti yang terjadi di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo. Hal ini juga dibenarkan oleh Ibu To’ah bahwasannya terdapat permasalahan yang dihadapi dalam peembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi ini, yaitu dalam pemahaman siswa. Seperti yang

dijelaskan bu To’ah, siswa mengalami kesulitan dalam menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi seperti penjelasan terkait distribusi, konsumsi, dan produksi selain itu dalam hal memberikan contoh pemanfaatan sumber daya alam dan mengklasifikaskan kegiatan ekonomi berdasarkan kondisi alam. Selain itu ibu

To’ah membenarkan bahwa pembelajaran di kelas tidak ada strategi khusus untuk

mengaktifkan siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dari 21 siswa hanya 10 siswa yang mencapai nilai KKM sedangakan 11 siswa belum mencapai


(13)

KKM yang ditetapkan yaitu 80. Jika diprosentasekan sebanyak 47,6% siswa mencapai KKM dan 52,4% belum mencapai KKM.3

Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi, guru menyadari bahwa selama ini guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas secara individu. Selain itu, guru belum melibatkan penggunaan media pembelajaran dan penerapan strategi yang efektif, padahal dengan media pembelajaran dan strategi yang efektif akan membantu siswa untuk lebih aktif dalam bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan, sehingga pemahaman siswa akan meningkat.4

Berdasarkan masalah di atas maka peneliti berdiskusi dengan guru mata

pelajaran IPS kelas IV Ibu Miftahul Mutto’ah untuk mencari solusi dalam

memecahkan masalah tersebut. Peneliti dan guru mata pelajaran IPS kelas IV sepakat bahwa pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran akan meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran IPS yang disampaikan guru sehingga dapat memberikan pemahaman dan nilai yang didperoleh siswa dapat mencapai KKM.

Strategi yang dipilih untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa harusnya dapat memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini bertujuan untuk

3 Miftahul Mutto’ah, Guru Mata Pelajaran IPS Kelas 4 di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, wawancara

pribadi, Sidoarjo, 27 Januari 2017

4

Miftahul Mutto’ah, Guru Mata Pelajaran IPS Kelas 4 di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, wawancara pribadi, Sidoarjo, 27 Januari 2017


(14)

menyederhanakan kemampuan bersosialisasi mereka. Dengan berdiskusi siswa dapat bertukar pendapat dan terjadi interaksi yang baik tidak hanya menerima pesan melainkan timbal balik sangat diperlukan. Sehingga para siswa mendapat banyak pendapat dan memperkaya penguasaan mereka terhadap materi.

Strategi rotating review merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui diskusi kelompok. Strategi ini tepat digunakan untuk kelas IV-A MI Ma’arif dengan karakteristik siswa rendah dalam motivasi belajar. Dalam strategi ini siswa diminta untuk berkelompok dengan mengamati sebuah poster yang berisi pertanyaan atau topic yang akan dibahas. Dalam strategi ini akan mengubah proses pembelajaran yg pasif menjadi aktif. Sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi. Dalam strategi ini siswa akan didorong untuk berfikir secara kritis melalui penjelasan sederhana yang terdapat pada poster tersebut.

Berdasarkan masalah tersebut peneliti melakukan penelitian tentang

“peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV –A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo”. Strategi rotating review berorientasi pada pembelajaran diskusi kelompok dengan menggunakan media poster yang berisi sebuah topik atau pertanyaan yang akan membuat siswa lebih tertarik dan penasaran terhadap pembelajaran tersebut. Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.


(15)

Penelitian dengan menggunakan strategi rotating review belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Namun untuk penelitian dengan permasalahan pemahaman sudah pernah dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan oleh Iim maharani, mahasiswa PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya dengan judul

“peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui

teknik probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran

Lamongan”. Dalam penelitian ini teknik probing promting mendorong siswa

untuk menggali gagasan melalui pertanyaan sehingga dapat mempercepat proses berpikir siswa. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki nilai rata-rata kelas 55,63 sedangakan nilai rata-rata minimal yaitu 75. Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 63,63% denga nilai rata-rata siswa 73,63. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa 75. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 90,90% dengan nilai rata-rata siwa 88. Jadi siklus II dinyatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.5

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ni’matul Mufarricha dengan judul “Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS

5 Iim Maharani, peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat kerja melalui teknik

probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul Ulum Besur Sekaran Lamongan, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), Skripsi


(16)

materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo”. . Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III yang memiliki ketuntasan belajar sebesar 41,9% sedangakan presentase kekuntasan belajar, yaitu ≥75. Kemudian setelah dilakukan siklus I ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 62,8% denga nilai rata-rata siswa 71,2. Jadi siklus I dinyatakan belum berhasil, karena indikator keberhasilan pembelajaran ditetapkan 75% dengan nilai rata-rata siswa ≥75. Pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yaitu sebesar 81,4% dengan nilai rata-rata siwa 80,4. Jadi siklus II dinyatakan berhasil karena sudah memenuhi indikator pembelajaran. Dengan nilai tersebut maka proses pembelajaran dinyatakan berhasil, sehingga siklus dihentikan sampai siklus II.6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumusankan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono

– Sidoarjo?

2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo?

6Ni’matul Mufarricha, Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit learning mata pelajaran IPS

materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas III MI Al-Hikmah Sidoarjo, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), Skripsi


(17)

C. Tindakan yang Dipilih

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah pada siswa kelas IV –A di MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka peneliti mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan pemahaman materi yang dihadapi siswa melalui penggunaan Strategi rotating review. Dengan menerapkan strategi Rotating review ini diharapkan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dapat meningkat.

Berdasarkan hal tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini tersusun dilaksanakan mengikuti prosedur yang ada, yaitu dengan membuat perencanaan

(planning) yang baik, pelaksanaan tindakan (acting) yang tepat, observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Sehingga dengan menerapkan strategi

rotating review dapat meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan

pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono

– Sidoarjo

2. Mengetahui peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS melalui strategi rotating review pada siswa kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.


(18)

E. Lingkup Penelitian

Sesuai dengan judul skripsi ini, maka lingkup penelitian diuraikan sebagai berikut:

1. Subjek yang diteliti difokukuskan pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo semester genap tahun ajaran 2016-2017

2. Pemahaman materi kegiatan ekonomi pada siswa kelas IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.

3. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap materi kegiatan ekonomi dengan SK: Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi, KD: Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.

4. Strategi rotating review dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa metode, yaitu ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, permainan dengan berpindah tempat, dan membahas ulang jawaban para siswa, selain itu juga menggunakan media gambar atau poster yang ditempelkan pada dinding kelas.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan lingkup penelitian tersebut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis.


(19)

1. Manfaat Teoritis

Untuk mendukung pembelajaran aktif dalam meningkatkan pemahaman siswa melalui strategi rotating review

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman materi sehingga mampu memahami dengan baik dan pemahaman siswa semakin meningkat

b. Bagi guru, dapat menjadi acuan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih strategi pembelajaran, salah satunya strategi rotating review guna meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi

c. Bagi sekolah, meningkatan kualitas pembelajaran dan sebagai ide dalam menemukan hambatan dalam berlangsungnya pembelajaran dikelas. Serta menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan harapan diperoleh hasil yang maksimal. d. Bagi peneliti, menambah pengalaman dan wawasan untuk melakukan

perbaikan dalam pembelajaran ketika sudah menjadi seorang guru.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam proposal yang berjudul peningkatan pemahaman materi perkembangan teknologi mata pelajaran IPS melalui strategi

rotating review pada siswa kelas IV –A di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo akan


(20)

Pada bab I proposal ini akan berisi Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan. Rumusan masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review, Tindakan yang dipilih yaitu dengan menerapkan strategi berkelompok menjawab pertanyaan. Tujuan Penelitian ini menjawab dari rumusan masalah saat penerapan dan setelah penerapan strategi Rotating Review. Manfaat Penelitian bagi guru, siswa, dan peneliti. Lingkup Penelitian yaitu siswa kelas IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, pelajaran IPS dengan menggunakan strategi Rotating Review, SK, KD, dan Indokator.

Bab II berisi kajian teori yang meliputi pemahaman, Pembelajaran IPS, dan strategi Rotating Review. Konsep dasar pemahaman berisi tantang pengertian pemahaman, tingkatan dalam pemahaman, faktor yang mempengaruhi pemahaman, indikator pemahaman. Pembelajaran IPS meliputi pengertian IPS, Karakteristik IPS, Tujuan pembelajaran IPS pada tingkat SD/MI, Ruang lingkup dan materi IPS tingkat SD/MI, dan materi perkembangan teknologi. Strategi Rotating Review meliputi pengertian strategi pembelajaran, pengertian strategi Rotating Review, dan prosedur penerapan strategi Rotating Review.

Pada Bab III berisi Metode dan Rencana Penelitian yang meliputi metode penelitian, setting dan subjek penelitian, variabel yang diteliti, rencana tindakan, data dan teknik pengumpulan data, validasi instrumen, analisis data,


(21)

indikator kinerja, dan tim peneliti dan tugasnya. Metode Penelitian berisi tentang penelitian tindakan kelas (PTK). Setting penelitian meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sedangkan subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa. Variabel yang diselidiki yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel output. Rencana Tindakan yang meliputi persiapan PTK, Persiapan partisipan dan pelaksanaan. Data meliputi sumber data, yaitu peserta didik dan guru. Teknik Pengumpulan Data berupa observasi, wawancara, dan tes. Analisis Data. Indikator Kinerja berisi tentang hasil dari proses pembelajaran. Tim Peneliti dan Tugasnya yaitu guru dan peneliti.

Bab IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang meliputi hasil penelitian per siklus, hasil wawancara, hasil observasi dan pembahasan temuan hasil tindakan. Pada bab V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.


(22)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Hakekat Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi

1. Pengertian Pemahaman

Pemahaman merupakan kemampuan dalam memahami sesuatu. Menurut Benjamin S. Bloom mengartikan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.8 Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dibaca, dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Sedangkan menurut Daud Perkins menjelaskan bahwa pemahaman menunjuk pada apa yang dapat seseorang lalukan dengan informasi itu, daripada apa yang telah mereka ingat.9 Pada tingkat pemahaman diperlukan kemampuan untuk menerima makna dan arti dari sebuah konsep. Sehingga dapat menunjukkan apa yang dilakukan setelah menerima informasi itu.

8 Ahmad Susanto, Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group, 2013), hal. 6

9 Hamzah B. Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran


(23)

Menurut Kuandar menjelaskan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.10 Dengan demikian, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai aspek. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Dalam taksonomi Bloom, tipe hasil belajar yang lebih tinggi dari pada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susuan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan. Kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal.11

Dari beberapa pengertian dan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menerima informasi untuk dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan atau uraian-uraian yang lebih rinci tentang hal yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasanya sendiri. Untuk mengukur hasil belajar siswa berupa pemahaman, guru dapat

10 Kuandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013),

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 168

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),


(24)

melakukan evaluasi berupa tes, baik tes tulis maupun lisan. Dalam penelitian ini evaluasi dilakukan secara tertulis dengan memberikan siswa berupa lembar kerja siswa yang harus dijawab setelah proses pemahamn materi telah disampaikan.

2. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman

Pemahaman dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan yaitu, terjemahan, penafsiran, dan ekstraplorasi. Di bawah ini akan dipaparkan tingkatan-tingkatan pemahaman, sebagai berikut:

a. Menerjemahkan (translation)

Menerjemahkan diartikan sebagai pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain sesuai dengan pemahaman yang diperoleh dari konsep tersebut. Dapat juga diartikan dari konsepsi abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya. Dengan kata lain, menerjemahkan berarti sanggup memahami makna yang terkandung di dalam suatu konsep. Contohnya yaitu menerjemahkan dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia, mengartikan arti Bhineka Tunggal Ika, mengartikan suatu istilah, dan lain-lain

b. Menafsirkan (interpretation)

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan, kemampuan ini untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan


(25)

dengan cara menghubungkan pengetahuan yang lalu dengan pengetahuan lain yang diperoleh berikutnya. Contohnya: menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, serta membedakanyang pokok dan tidak pokok dalam pembahasan.

Dasar untuk menginterpretasikan adalah harus mampu menerjemahkan dari bagian isi komuikasi yang tidak hanya katakata atau frasa-frasa tetapi harus dapat dijelaskan. Kemampuan tersebut melebihi bagian ke bagian isi materi pada saat komunikasi, untuk memahami hubungan antara berbagai bagian dari suatu pesan dan disusun kembali dalam pikiran.

c. Ekstrapolasi (extrapolation)

Ekstrapolasi mencakup pemikiran atau prediksi yang dilandasi oleh pemahaman kecenderungan dan kondisi yang dijelaskan di dalam komunikasi. Serta memungkinkan melibatkan pembuatan kesimpulan sehubungan dengan implikasi konsekuensi, akibat dan efek sesuai kondisi yang dijelaskan dalam komunikasi.12 Ekstrapolasi menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi karena seseorang harus bisa melihat arti lain dari apa yang tertulis. Membuat perkiraan tentang konsekuensi

12


(26)

atau mempeluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.13

3. Faktor Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan Ekonomi

Fakor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa meliputi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penjelasan dari kedua faktor tersebut adalah sebagai berikut:14

a. Faktor Internal (dari diri sendiri) 1. Faktor jasmaniah (fisiologi)

yaitu kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik mempengaruhi kehidupan seseorang dan panca indra.

2. Faktor psikologis,

meliputi: keintelektualan (kecerdasan), minat, bakat dan potensi prestasi yang di miliki.

3. Faktor pematangan fisik atau psikis.

Kematangan adalah suatu tingkat fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat –alat tumbuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru

4. Faktor pengalaman.

13 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), hal. 44


(27)

Pengalaman merupakan sumber pemahaman, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pemahaman. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pemahaman. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu

5. Faktor intelegensia.

Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan.

b. Faktor Eksternal (dari luar diri)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belahar dapatlah dikelompokan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, faktor masyarakat. Uraian berikut membahas ketiga faktor tersebut.


(28)

1. Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk masyarakat, yang semuanya mempengaruhi belajar

4. Indikator Pemahaman

Terdapat beberapa indikator pemahaman yang dapat digunakan untuk evaluasi siswa dalam proses pembelajaran. Indikator tersebut, yaitu:15

a. Mengartikan, yaitu menguraikan dengan kata-kata sendiri


(29)

b. Memberi contoh, yaitu menemukan contoh khusus atau ilustrasi konsep atau prinsip. Misalnya yaitu memberikan contoh kegiatan ekonomi di dataran tinggi

c. Mengklasifikasi, yaitu menentukan sesuatu kedalam kategori, atau kegiatan menggolongkan menurut ciri atau jenis dan menyusun kedalam golongan. Misalnya menentukan pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan dengan kondisi alam di pesisir pamtai

d. Menyimpulkan, yaitu menetapkan pendapat berdasarkan apa yang diuraikan dalam karangan, pidato dan sebagainya

e. Menduga, yaitu memperkirakan

f. Membandingkan, yaitu untuk mengetahui persamaan atau selisihnya

g. Menjelaskan, yaitu menciptakan sistem model penyebab dan pengaruh, atau kegiatan menerangkan atau menguraikan secara terang. Misalnya menerangkan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan distribusi, konsumsi, dan produksi.

Di dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga indikator yang digunakan sebagai acuan pembelajaran, yaitu Menjelaskan, mengklasifikasikan, dan memberikan contoh.


(30)

B. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertiaan Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang disajikan di berbagai jenjang pendidikan yang memiliki model dan tradisi yang berbeda sesuai dengan tujuan dari setiap jenis dan jenjang pendidikan tersebut. Menurut Bart Shermis menggunakan dan mengartikan istilah social studies sebagai integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan humanitis untuk kepentingan pendidikan kerwarganegaraan. Sedangkan Dufty menggunakan dan mengartikannya sebagai program pendidikan dalam rangka sosialisasi.16 Pendapat tersebut senada dengan pendapat Nursid Sumaatmadja yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu sosial dan humaniora.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara bersosialisasi dengan sesama, gejala-gejala sosial yang terjadi di masyarakat serta dapat menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah untuk mewujudkan suatu tujuan.

Menurut John Jarolimek menjelaskan program pembelajaran ilmu pengetahuan sosial harus mampu memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang berorientasi pada aktivitas belajar peserta didik. Pelibatan peserta

16

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007), hal. 270


(31)

didik secara penuh dalam serangkaian aktivitas dan pengalaman belajar mampu memberikan kesempatan belajar yang luas pada peserta didik untuk terlibat dalam proses memecahkan masalah di dalam lingkungan belajar yang dibuat sebagaimana realitas yang sesungguhnya.

Melalui mata pelajaran IPS siswa diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya serta memiliki keterampilan mengkaji masalah-masalah sosial. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar mengembangkan karakteristik kemampuan berpikir siswa. Siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang menggabungkan berbagai ilmu sosial dan humaniora guna mengembangkan kemampuan berpikir, bersikap, dan berperilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial

Setiap mata pelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Demikian juga mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Menurut Soemantri menyebutkan beberapa karakteristik IPS sebagai berikut:


(32)

a. Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-masalah sosial, keterampilan berpikir serta pemeliharaan atau pemanfaatan lingkungan alam

b. Mencerminkan berbagai kegiatan dari manusia

c. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang integrated (terpadu), correlated (berhubungan), sampai yang separated (terpisah) d. Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewargaan

Negara, fungsional, humanistis, sampai yang structural. e. Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboratorium demokrasi

f. Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga mencoba mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship quotient

g. Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajaran.17

3. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

IPS sebagai program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep – konsep pengetahuan semata, namun yang terpenting harus mampu membina siswa menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang tahu


(33)

akan hak dan kewajibannya, memiliki tanggung jawab atas kesejahteraan bersama seluas-luasnya. Pendidikan IPS di berbagai Negara mengalami perubahan –perubahan dalam konteks tujuan – tujuan tiap Negara dalam pembelajaran IPS.

Tujuan pendidikan IPS di Indonesia pada dasarnya mempersiapkan siswa sebagai warga Negara yang menguasai pengetahuan (kwoledge), keterampilan (skill), dan sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat dipergunakan sebagai kemampuan untu memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga Negara yang baik .

Menurut Soemantri dikutip oleh Yulia Siska menjelaskan bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah sebagai berikut:18

a. Pengajaran IPS ialah untuk mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya, sehingga harus terpisah-pisah sesuai dengan body of knowledge masing-masing disiplin ilmu sosial tersebut

b. Pengajaran IPS ialah untuk menumbuhkan warga Negara yang baik. Sifat warga Negara yang baik akan lebih mudah ditumbuhkan pada siswa apabila guru mendidik mereka dengan jalan menempatkannya dalam konteks kebudayaannya daripada memusatkan perhatian pada disiplin ilmu sosial yang terpisah-pisah.


(34)

c. Menekankan pada organisasi bahan pelajaran harus dapat menampung tujuan para siswa yang meneruskan pendidikan maupun yang terjun langsung ke masyarakat

d. Pengajaran IPS dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran agar mampu menyelesaikan masalah interpersonal maupun antarpersonal

Selain pendapat di atas tujuan pendidikan IPS terdapat dalam kurikulum 2004, tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:19

a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis

b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, iquiri, memecahkan masalah dan keterampilan sosial

c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan pengajaran IPS di sekolah dasar adalah untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menghadapi masalah sosial sehari-hari dan mengajarkan siswa menjadi


(35)

warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Tujuan pengajaran IPS adalah mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Sehingga siswa dapat berpikir kritis, bersikap, dan berperilaku untuk menyelesaikan masalah sosial. Tujuan pengajaran IPS dapat terwujud melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa.

4. Prinsip-prinsip pembelajaran IPS

Tidak ada unsur tunggal yang dapat menggaransi keberhasilan siswa dalam pencapaian hasil belajar IPS. Namun secara garis besar, komitmen public, kondisi belajar ideal, dan pembelajaran unggul adalah penting dan harus diperhatikan dalam pembelajaran IPS. Prinsip pembelajaran IPS yang dikembangkan NCSS untuk mencapai keunggulan dalam pembelajaran IPS dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika bermakna

Aktivitas belajar dipusatkan pada perhatian akan ide yang paling penting yang melekat dari apa yang mereka pelajari

b. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika terpadu

Pembelajaran IPS mengintegrasikan domain pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, nilai-nilai, dan sikap dalam kegiatan

c. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika berbasis nilai

Pembelajaran IPS menyediakan tempat untuk pengembangan menuju kebaikan bersama dan penerapan nilai-nilai sosial.


(36)

d. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika menantang

Para siswa diharapkan untuk berusaha memenuhi tujuan pelajaran baik sebagai individu dan sebagai anggota kelompok.

e. Pembelajaran IPS akan lebih kuat ketika aktif

Para siswa mengembangkan pemahaman baru melalui suatu proses dari konstruksi pengetahuan aktif.20

5. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD/MI

Departemen Pendidikan Nasional menyatakan bahwa ruang lingkup mata pelajaran pengetahuan sosial meliputi aspek: sistem sosial budaya; manusia, tempat, dan lingkungan; perilaku ekonomi dan kesejahteraan; waktu, keberlanjutan, dan perubahan; dan sistem berbangsa dan bernegara. Ruang lingkup IPS di SD/MI pada kelas IV semester genap berupa materi sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 yang mengemukakan materi pembelajaran pada mata pelajaran IPS pada kelas IV semester genap tahun ajaran 2016/2017 terdapat satu Standar Kompetensi dan empat Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi yang digunakan adalah Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan propinsi.


(37)

Sedangkan Kompetensi Dasar yang berdasarkan Standar Kompetensi di atas adalah sebagai berikut:

1.1Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya.

1.2Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraa masyarakat.

1.3Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

1.4Mengenal permasalahan sosial di daerahnya.

6. Materi Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan usaha atau kegiatan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Dalam materi kegiatan ekonomi ini akan membahas mengenai macam-macam bentuk kegiatan ekonomi, kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam, dan kondisi alam yang mempengaruhi kegiatan ekonomi.21

a. Bentuk kegiatan ekonomi meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Disini akan diuraikan penjelasan setiap kegiatan:

1. Produksi, yaitu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Contohnya, peternak merawat hewan supaya menghasilkan daging, susu, dan telur


(38)

2. Distribusi, yaitu penyaluran baramg kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat. Contohnya, produksi sepatu setelah selesai akan dikirimkan ke took-toko penjual sepatu

3. Konsumsi, yaitu memakai atau menggunakan barang dan jasa. Contohnya, ayah dan ibumu membeli sepatu di toko

b. Memanfaatkan sumber daya alam

Manusia memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia dibedakan menjadi dua macam, yakni SDA makhluk hidup (biotik) dan SDA bukan mkhluk hidup (abiotic). Contoh biotik hewan dan tumbuhan, contoh abiotic tanah, air, bahan tambang, udara, dan sinar matahari

c. Pengaruh kondisi alam terhadap kegiatan ekonomi 1. Mata pencaharian masyarakat di daerah pantai

2. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran rendah 3. Mata pencaharian masyarakat di daerah dataran tinggi 4. Mata pencaharian masyarakat kota

C. Strategi Rotating Review

1. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran sangat menentukan keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk memahami komponen-komponen dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Mengajar


(39)

tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga mengetahui sejumlah perilaku siswa. Guru merupakan faktor keberhasilah siswa karena guru berinteraksi langsung dengan siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Sudijarto yang dikutip oleh Warni Tune Sumar menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan upaya memilih, menyusun segala cara, sarana/prasarana, dan tenaga untuk menciptakan sistem lingkungan untuk mencapai perubahan perilaku optimal.22 Ini menjelaskan bahwa dalam sebuah strategi pembelajaran perlua adanya perencanaan yang matang dan maksimal sehingga pelaksanaannya akan membuahkan hasil yang optimal.

Pendapat tersebut sejalan dengan Sujiarto Moeddjino yang mengemukakan bahwa strategi belajar mengajar memiliki dua dimensi, yaitu dimensi perancangan dan dimensi pelaksanaan. Dimensi perancangan merupakan pemikiran dan pengupayaan secara strategi untuk merumuskan, memilih, atau menetapkan aspek-aspek dari konponen pembentuk sistem intruksional sedangkan dimensi pelaksanaan pemikiran dan pengupayaan secara strategi dari seorang guru untuk memodifikasi atau menyelaraskan yang telah ditentukan dalam dimensi perancangan.

22 Warni Tune Sumar dan Intan Abdul Razak, Strategi Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum


(40)

Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Pengertian Strategi Rotating Review

Strategi rotating review merupakan model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan. Strategi-strategi yang dikembangkan oleh Spencer Kagan umumnya lebih sederhana, tidak terlalu rumit, sehingga mudah diimplementasikan. Strategi rotating review ini merupakan cara untuk menelaah kembali materi dengan cara berputar dan mendorong siswa untuk bisa berpikir secara kreatif dalam kelompok siswa, mengungkapkan gagasannya, serta melatih para siswa berpikir secara hati-hati dan sabar.23 Strategi ini menekankan pada metode diskusi yang mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran serta menunjukkan kerja sama yang baik dalam kelompok masing-masing, sehingga terjadi interaksi yang baik dan memenuhi tanggung jawab siswa yang diberikan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.24

Diskusi adalah suatu proses pertemuan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan mengenai tujuan atau sasaran

23 Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 225

24

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), hal, 213


(41)

yang sudah tertentu melalui cara bertukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah. Menurut Killen yang dikutip oleh Mulyono menjelaskan bahwa Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu masalah, menjawab pertanyaan, menambah dan mamahami pengetahuan siswa serta untuk membuat keputusan.25

3. Sintaks Strategi Rotating Review

Guru atau fasilitator mengatur kelas sedemikian rupa sehingga ada ruang yang cukup bagi adanya sejumlah kelompok siswa dalam lingkaran-lingkaran. Sintaks atau cara kejanya strategi rotating review sebagai berikut:26 1. Guru menyiapkan sejumlah poster yang berisi suatu pertanyaan atau topik

untuk dibahas. Poster-poster ini ditempelkan pada dinding-dinding kelas. Di dalam poster yang ditempel, terdapat kolom untuk pertanyaan disampingnya, juga disediakan ruang yang cukup untuk menjawab pertanyaan tersebut

2. Siswa dikelompokkan dalam kelompok empat sampai lima orang. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis (siswa penulis diberi tanda)

3. Setiap kelompok siswa menghadap ke arah poster yang berbeda-beda 4. Penanda waktu dihidupkan

25 Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global, (Malang: UIN

MALIKI Press, 2012), hal. 91 26


(42)

5. Para siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka memberikan jawaban, penulis menuliskan apa yang dikatan para anggota kelompoknya

6. Bila waktu putaran pertama habis, setiap kelompok berputar ke kanan, atau searah jarum jam sesuai perintah guru

7. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka tidak hanya membaca pertanyaan dan menjawabnya, tetapi juga wajib membaca jawaban kelompok yang semula menghadapi poster tersebut. Jika kelompok yang baru itu tidak paham terhadap jawaban kelompok sebelumnya mereka membubuhkan tanda tanya

8. Hal ini berlangsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap poster.


(43)

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian

Penelitian ini yang berjudul “Peningkatan Pemahaman Materi Kegiatan

Ekonomi Mata Pelajaran IPS Melalui Strategi Rotating Review pada Siswa Kelas IV–A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo” Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih dalam penelitian ini sebab peneliti ingin meningkatkkan kualitas pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo. Penelitian ini di desain untuk membantu guru dalam mengetahui masalah yang ada di dalam kelas. Informasi yang didapatkan dari guru ini kemudian dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan strategi pembelajaran yang diterapkan. PTK ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru dan peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPS.

Penelitian tindakan kelas ini memadukan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik


(44)

perlengkapan seperti, foto, rekaman, dan lain-lain. Strategi ini bersifat fleksibel, menggunakan aneka kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid.27 Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka-angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang kita ingin ketahui. Termasuk penelitian kualitatif karena peneliti mengumpulkan informasi melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan kuantitatif peneliti mengumpulkan data melalui tes pada siswa.

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model PTK Kurt Lewin yang mana dalam model ini satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu perencanaan (planning), aksi atau tidakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).28 Model ini menggambarkan sebuah spiral dari suatu siklus kegiatan, yang mana dalam sebuah penyelesaian masalah bisa diperlukan lebih dari satu siklus, dan siklus-siklus tersebut saling berkaiatan dan berkelanjutan. 1. Perencanaan (Planning), adalah proses menentukan program kebaikan yang

berangkat dari suatu ide gagasan peneliti.

2. Pelaksanaan (acting), adalah perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti.

27 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rpsdakarya,

2013), hal. 95

28 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,


(45)

3. Obsrvasi (observing), adalah pengamatan yang dilakukan untu mengetahui efektifitas tindakan atau mengumpulkan informasi tentang berbagai kekurangan tindakan yang telah dilakukan.

4. Refleksi (reflecting), adalah kegiatan menganalisis tentang hasil observasi sehingga memunculkan program atau perencanaan baru.

Gambar 3.1 Prosedur PTK model Kurt Lewin29

29 Rudi Kurnianto, dll, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta, 2009), hal 12. Identifikasi

masalah

Perencanaan

(planning)

Siklus I Refleksi

(reflecting) Tindakan

(Acting)

Observasi

(observing)

Siklus II Perencanaan


(46)

B. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi, tempat penelitian, waktu penelitian, dan subyek penelitian. Setting penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut: a. Tempat penelitian

Temapat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Pademonegoro Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo. Letak madrasah ini sangat strategis karena berada di tengah-tengah pemukiman warga sehingga jangkauannya mudah. Siswa yang menimba ilmu di sini mayoritas asli berdomisili dari desa tersebut namun ada sebagian kecil siswa yang berasal dari desa lain dan jaraknya tidak jauh dari desa tersebut sehingga siswa tetap mudah untuk menjangkaunya.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016-2017. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik madrasah dan kesepakatan dengan guru kolaborator karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus .

c. Siklus PTK

Untuk mengetahui keefektifan strategi rotating review yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS pada kelas IV-A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, maka penelitian ini direncanakan menggunakan dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai


(47)

dan mengikuti prosedur model penelitian Kurt Lewin. Dimana setiap siklus meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi

(observing), dan refleksi (reflecting). Pada siklus kedua, peneliti juga

menerapkan model yang sama dengan yang dilakukan di siklus pertama yaitu model penelitian Kurt Lewin.

2. Subyek Penelitian

Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV A MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa

sebanyak 21. Siswa laki-laki berjumlah sepuluh orang dan siswa perempuan berjumlah sebelas orang. Alasan peneliti memilih subyek siswa kelas IV MI

Ma’arif Sukodono Sidoarjo karena di kelas IV terbagi menjadi dua kelas

sehingga setiap kelas siswanya tidak terlalu banyak sehingga pengkondisian kelas menjadi mudah dan jarang diterapkannya strategi-strategi pembelajaran yang seharusnya mudah dilakukan dengan jumlah siswa yang tidah terlalu banyak.

C. Variable yang Diselidiki

Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu:

1. Variabel Input : Siswa kelas IV A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo 2. Variabel Proses : Penerapan strategi rotating review


(48)

3. Variabel output : Peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS

D. Rencana Tindakan

Model penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan (Action), (3) observasi (Observation), dan (4) Refleksi (Reflection). Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa:

1. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan kegiatan perencanaan antara lain sebagai berikut:

a. Menyusun instrumen dan skenario penelitian

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi kegiatan ekonomi berdasarkan langkah-langkah penerapan strategi rotating review c. Menyiapkan media dan sumber belajar yang digunakan dalam

penelitian

d. Menyusun lembar kerja siswa e. Menyiapkan instrumen penilaian

f. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung


(49)

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan penelitian dengan menerapkan strategi rotating review dan mengacu pada RPP yang telah dipersiapkan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam “Assalamualaikum Wr.

Wb”dan menanyakan kabar “Bagaimana kabar kalian pada pagihari ini?”

b. Siswa menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran yang akan berlangsung dengan lancar, yaitu merapikan seragam, dan merapikan tempat duduk.

c. Guru dan siswa membaca do’a bersama.

d. Guru mengabsen kehadiran siswa di kelas pada hari itu.

e. Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa agar siap mengikuti pelajaran pada hari, kemudian guru menanyakan “Di sini ada yang mata pencaharian orang tuannya pedagang?

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini.

Kegiatan Inti Eksplorasi

a. Guru menjelaskan secara singkat materi kegiatan ekonomi


(50)

Elaborasi

c. Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai dengan jumlah kelompok yang berisi suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada poster tersebut disediakan ruang cukup untuk menjawab pertanyan tiap kelompok

d. Siswa berkelompok menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa

e. Salah satu siswa dalam kelompok bertugas sebagai penulis f. Setiap kelompok menghadap ke arah poster yang berbeda-beda g. Waktu diputar (tiap pertanyaan waktu tiga menit)

h. Siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka memberi jawaban, penulis akan menuliskan apa yang dikatakan anggota kelompoknya

i. Siswa berpindah tempat ke poster selanjutnya searah jarum jam jika waktu telah habis

j. Pada saat satu kelompok sampai pada poster yang baru, mereka harus menjawab pertanyaan, selain itu wajib membaca jawaban kelompok sebelumnya. Jika kelompok ini tidak paham terhadap jawaban kelompok sebelumnya, mereka membubuhkan tanda tanya

k. Berlasngsung terus sampai setiap kelompok mengunjungi setiap poster Konfirmasi


(51)

m. Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan Lembar Kerja Siswa yang dikerjakan saat itu juga dan dikumpulkan sebelum jam pelajaran berakhir.

Kegiatan penutup

a. Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan tekait materi yang sudah dibahas.

b. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa.

c. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah berlangsung.

d. Guru memotivasi siswa agar tetap belajar saat di rumah dan juga mempelajari materi untuk pertemuan minggu depan.

e. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salamn

“Assalamualaikum Wr. Wb.

3. Observasi

Dalam kegiatan pengamatan peneliti dan guru mengumpulkan serta menyusun data yang diperoleh dari proses pembelajaran. Fokus pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas dengan menerapkan strategi rotating


(52)

aktivitas guru dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru yang telah disusun dalam proses pembelajaran berlangsung.

b. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

Kegiatan pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan oleh peneliti dengan menggunaan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disusun oleh peneliti dalam proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Yang dimaksud dengan tahap refleksi adalah mengulas data secara kritis, terutama yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tindakan kelas, baik pada siswa, suasana kelas, maupun pada diri guru. Berikut adalah hal-hal yang dilakukan ketika melaksanakan refleksi, diantaranya:

a. Implementasi tindakan

1) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru dalam pembelajaran dengan menerapkan strategi rotating review

b. Observasi

1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana

2) Mengevaluasi seluruh tindakan yang dilakukan berdasarkan hasil observasi


(53)

3) Melakukan refleksi terhadap penerapan strategi rotating review dalam meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi

4) Mengumpulkan hasil observasi, kemudian menganalisis untuk mengetahui tingkat keberhasilan pada siklus I dan mencari kendala-kendala atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I untuk dijadikan acua pada siklus berikutnya

c. Tes Tulis

1) Melakukan refleksi terhadap pemahaman siswa terkait materi kegiatan ekonomi dengan memberikan beberapa butir soal tes tulis dalam bentuk Lembar Kerja Siswa.

d. Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk merumuskan tindakan-tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, sesuai dengan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I.

Siklus II

Jika dirasa pada siklus I kurang berhasil, maka akan dilanjutkan dengan merancang ulang pada siklus II berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran siklus I.


(54)

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data 1. Data

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), data adalah informasi yang mempunyai makna untuk keperluan tertentu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berasal dari dari hasil deskripsi hasil wawancara dan observasi. Sedangkan data kuantitatif berasal dari pengambilan data nilai tes tulis siswa, lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru

2. Sumber Data

Sumber data penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Siswa

Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, siswa merupakan sumber data yang utama. Peneliti memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ketika pembelajaran berlangsung Untuk mendapatkan data tentang pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS selama proses belajar mengajar.

b. Guru kolaborator

Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan strategi rotating review pada dan peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi dalam proses belajar mengajar.


(55)

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data hakikatnya adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpilkan data.30 Peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data ini ditujukan kepada guru dan siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini. Dalam teknik pengumpulan data ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Teknik pengumpulan data kualitatif yang meliputi: 1) Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.31 Observasi ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, proses yang terjadi yang diharapkan menuju sasaran. Dengan observasi,, diharapkan gejala ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Hal-hal yang diamati yaitu:

30 Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hal. 66 31 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


(56)

a) Aktivitas guru pada proses pembelajaran dengan menerapkan strategi rotating review

b) Aktivitas siswa pada proses pemelajaran dengan menerapkan strategi rotating review

Observasi dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Dengan observasi, diharapkan gejala ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modifikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan observasi ini menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa.

Tabel 3.1

Instrumen Observasi Aktivitas Guru

No Aspek yang Diamati Terlaksana

Ya Tidak

I Persiapan

Persiapan guru dalam mengajar

Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran Mempersiapkan strategi dan media


(57)

Kegiatan awal

Guru mengucap salam dan menanyakan kabar

Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik Guru mengajak siswa berdoa bersama Guru mengabsen kehadiran siswa

Guru melakukan apersepsi dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

Guru menjelaskan secara singkat materi kegiatan ekonomi

Guru menyiapkan sejumlah poster sesuai dengan jumlah kelompok yang berisi suatu pertanyaan atau topik untuk dibahas. Pada poster tersebut disediakan ruang cukup untuk menjawab pertanyan tiap kelompok

Guru membagi siswa menjadi lima kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa

Guru menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh siswa

Guru mengamati para siswa yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam poster

guru mereview jawaban siswa (tiap kelompok)


(58)

Guru bertanya jawab denga siswa tentang hal-hal yang belum diketahui dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan Kegiatan Akhir

Guru memberikan tindak lanjut sebagai evaluasi dengan memberikan Lembar Kerja Siswa dan dikumpulkan hari itu juga Guru melakukan refleksi dengan melakukan tanya jawab secara lisan tekait materi yang sudah di bahas

Guru memberikan penguatan terhadap jawaban dari siswa

Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah

berlangsung

Guru menutup pelajaran dengan membaca Hamdalah

III Pengelolaan Waktu

Ketepatan waktu dalam pembelajaran Ketepatan memulai dan menutup pembelajaran

Kesesuaian dengan RPP IV Suasana Kelas

Kelas kondusif Kelas hidup Jumlah


(59)

Keterangan:32

Pengisian lembar observasi guru dengan memberi tanda checklist Skor 1 = Jika ya atau terlaksananya aktivitas pembelajaran yang sesuai

dengan aspek yang diamati

Skor 0 = Jika tidak atau tidak terlaksananya aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan aspek yang diamati

Tabel 3.2

Instrumen Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Skor Penilaian

1 2 3

I Persiapan

Pesiapan fisik siswa dalam mengikuti pembelajaran

Persiapan perlengkapan belajar

II Pelaksanaan

Kegiatan Awal

Siswa menjawab salam guru saat membuka pelajaran dan menjawab kabar

Siswa berdoa bersama-sama untuk memulai pelajaran

Siswa menjawab saat guru mengabsen


(60)

Siswa merespon pertanyaan guru saat kegiatan apersepsi

Siswa memperhatikan guru dalam menyampaikan tujuan

Kegiatan Inti

Siswa mendengarkan penjelasan guru Siswa membentuk kelompok 4 sampai 5 orang

Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan strategi rotating review Siswa membaca pertanyaan yang tertulis dalam poster. Saat mereka memberi jawaban, penulis akan menuliskan apa yang dikatakan anggota kelompoknya

Siswa berpindah tempat ke poster selanjutnya searah jarum jam jika waktu telah habis

Siswa menjawab pertanyaan, selain itu wajib membaca jawaban kelompok sebelumnya. Jika kelompok ini tidak paham terhadap jawaban kelompok sebelumnya, mereka membubuhkan tanda tanya

Siswa dan guru mereview jawaban yang dibubuhkan tanda tanya Kegiatan akhir


(61)

Siswa dan dikumpulkan hari itu juga Siswa bersama guru membuat kesimpulan

Siswa menutup pembelajaran dengan berdoa

Siswa menjawab salam guru Jumlah

Nilai

Keterangan:33

Pengisisan lembar observasi siswa dengan memberi tanda checklist (√)

Skor 3 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati 81% - 100% atau menunjukkan sikap yang positif

Skor 2 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati 61% - 80% atau menunjukkan sikap yang cukup positif

Skor 1 = Jika tingkat partisipasi peserta didik terhadap aspek yang diamati kurang dari 61% atau menunjukkan sikap yang kurang positif


(62)

2) Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab. Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu.34 Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data tentang kendala siswa dalam belajar, prestasi belajar siswa, metode yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah panduan wawancara.

Tabel 3.3

Instrumen Wawancara Guru Sebelum Penerapan Strategi Tanggal:

Nama Guru:

1. Apa sebelumnya anda mengalami kendala saat mengajarkan mata pelajaran IPS kepada siswa?

2. Apa saja kendala yang dialami saat kegiatan pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan ekonomi?

3. Bagaimana pemahaman siswa pada pembelajaran tersebut? 4. Apa yang menjadi penyebab munculnya kendala tersebut? 5. Menurut anda solusi apa yang tepat untuk menangani masalah

tersebut?


(63)

Tabel 3.4

Instrumen Wawancara Guru Setelah Penerapan Strategi Tanggal:

Nama Guru:

1. Bagaimana pendapat anda mengenai strategi rotating review dalam kegiatan pembelajaran?

2. Menurut pendapat anda bagaimana aktivitas siswa selama praktek pembelajaran dengan menggunakan strategi rotating review? 3. Bagaimana kesan anda terhadap praktek pembelajaran yang telah

dilakukan?

4. Menurut anda apa yang masih perlu diperbaiki pada pembelajaran yang telah dilakukan?

5. Apa saran anda untuk perbaikan praktik pembelajaran selanjutnya?

Tabel 3.5

Instrumen Wawancara Siswa Sebelum Penerapan Strategi Tanggal:

Nama Siswa:

1. Apa kalian suka mata pelajaran IPS?

2. Apa yang kalian rasakan saat pembelajaran IPS di kelas? 3. Apakah kalian suka dengan materi kegiatan ekonomi? 4. Apa kalian merasa kesulitan dalam pembelajaran IPS? 5. Apa kesulitan yang kalian rasakan saat mempelajari materi


(64)

Tabel 3.6

Instrumen Wawancara Siswa Setelah Penerapan Strategi Tanggal:

Nama Siswa:

1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran IPS tadi?

2. Apakah kalian masih mengalami kesulitan untuk memahami materi kegiatan ekonomi?

3. Apakah kalian merasa lebih mudah memahami materi setelah pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi rotating

review?

4. Bagaimana kesan kalian terhadap strategi rotating review yang telah dipraktekkan?

3) Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip nilai, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Untuk mendapat kebenaran data yang valid maka peneliti perlu melihat arsip-arsip dari administrasi guru mata pelajaran yang meliputi data mulai dari sebelum siswa belajar sampai sesudahnya. Dokumentasi dalam penelitian ini diantaranya: nilai individu, hasil kerja kelompok, hasil tugas individu, dan foto proses pembelajaran.


(65)

b. Teknik pengumpulan data kuantitatif yang meliputi:

Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang peningkatan pemahaman materi kegiatan ekonomi mata pelajaran IPS dengan melihat nilai yang diperoleh siswa. Tes yang digunakan adalah tes tulis, tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam bentuk tulisan.35 Nilai tes ini juga dijadikan penentu pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi sehingga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi dan keaktifan siswa terhadap materi kegiatan ekonomi melalui strategi rotating review.

Dalam menganalisis tingkat keberhasilan siswa pada tiap siklus, dilakukan dengan cara memberikan beberapa butir soal tes tulis. Butir soal yang akan diberika kepada siswa didasarkan pada beberapa indikator yang sebelumnya telah menjadi acuan dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa. Indikator pemahaman yang di gunakan yaitu:

a. Memberi contoh, yaitu menemukan contoh khusus atau ilustrasi konsep atau prinsip. Misalnya yaitu memberikan contoh kegiatan ekonomi di dataran tinggi

b. Mengklasifikasi, yaitu menentukan sesuatu kedalam kategori, atau kegiatan menggolongkan menurut ciri atau jenis dan menyusun

35 Kunandar, Langkah mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru,


(66)

kedalam golongan. Misalnya menentukan pekerjaan nelayan merupakan pekerjaan dengan kondisi alam di pesisir pamtai

c. Menjelaskan, yaitu menciptakan sistem model penyebab dan pengaruh, atau kegiatan menerangkan atau menguraikan secara terang. Misalnya menerangkan atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan distribusi, konsumsi, dan produksi.

Instrumen yang digunakan adalah butir-butir soal tes tulis. Adapun kisi-kisinya sebagai berikut:

Tabel 3.7 Kisi-kisi Penilaian Kisi-Kisi Penilaian Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator Teknik

Penilaian Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kot a dan provinsi,

2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya 2.1.1 Menjelaskan bentuk kegiatan ekonomi

Tes tulis Pilihan ganda dan Uraian Butir soal 2.1.2 Mengklasifika sikan kegiatan ekonomi berdasarkan kondisi alam

Tes tulis Pilihan ganda dan

Uraian

Butir soal


(67)

contoh pemanfaatan sumber daya alam ganda dan Uraian Tabel 3.8 Kisi-kisi Butir Soal Kisi-kisi Butir Soal

Indikator Pemahaman

Indikator Butir Soal

Butir Soal Jenis

Soal

Skor

Menjelaskan Menjelaskan

kegiatan memenuhi kebutuhan

2. Kegiatan yang dilakukan orang untuk mencari penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup

disebut….

a. Kegiatan produksi b. Kegiatan ekonomi c. Kegiatan distribusi d. Kegiatan konsumsi

Pilihan ganda 5 Menjelaskan kegiatan memenuhi kebutuhan sehari-hari

3. Makan nasi, minum susu, dan memakai sepatu baru

termasuk kegiatan jenis…..

a. Produksi b. Menghasilkan c. Distribusi d. Konsumsi Pilihan ganda 5


(68)

Menjelaskan kegiatan memenuhi kebutuhan

4. Pedagang beras membeli barang-barang dari para petani lalu menjual kembali ke masyarakat. Yang dilakukan pedagang beras

termasuk kegiatan jenis….

a. Produksi b. Menghasilkan c. Distribusi d. Konsumsi Pilihan ganda 5

Mengklasifikasikan Mengidentifikasi kegiatan

penduduk dataran tinggi

5.Pekerjaan yang biasa dilakukan penduduk di daerah dataran tinggi

adalah……

a. Nelayan

b. Pembuat kerajinan kerang

c. Bertani sayuran d. Pilihan ganda 5 Mengidentifikasi kegiatan penduduk dataran rendah

6.Tempat terjadinya kegiatan ekonomi bagi seorang pedagang hasil bumi ialah.. a. Sekolah

b. Pasar

c. Rumah ibadah d. Bioskop Pilihan ganda 5 Mengidentifikasi kegiatan

7.Yang bukan bidang

pekerjaan jasa di bawah ini

Pilihan ganda


(1)

lagi pada siklus berikutnya. Dengan demikian, penggunaan strategi

rotating

review

dapat membantu meningkatkan pemahaman materi kegiatan ekonomi

pada siswa kelas IV-

A MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo.


(2)

PENUTUP

A.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dengan

menerapkan strategi

rotating review

pada materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS pada siswa kelas IV-

A di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1.

Penerapan strategi

rotating review

pada materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS pada siswa kelas IV-

A di MI Ma’arif Sukodono Sidoarjo dapat

berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan pemahaman siswa pada

materi tersebut. Namun pada siklus I masih belum mendapatkan hasil

maksimal sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. Pada kegiatan

pembelajaran siklus II dilakukan beberapa perbaikan yang kuran pada siklus

I. Peningkatan ini dapat dilihat berdasarkan hasil observasi aktivitas guru

dalam mengelola pembelajaran pada siklus I sebesar 69,23 dan pada siklus II

sebesar 84,61. Selain itu, terdapat peningkatan pada observasi aktivitas siswa

dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor aktivitas

siswa pada siklus I sebesar 72,2 dan pada siklus II sebesar 81,48. Dari hasil

peningkatan tersebut, aktivitas guru dan siswa masuk dalam kategori baik.


(3)

2.

Tingkat pemahaman siswa pada proses pembelajaran materi kegiatan

ekonomi mata pelajaran IPS juga mengalami peningkatan. Peningkatan ini

dapat terlihat berdasarkan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata pada

siklus I sebesar 75,5 dan siklus II sebesar 85,24 sehingga masuk dalam

kategori baik sekali. Selain itu, peningkatan ini dapat dilihat dari ketuntasan

belajar siswa pada siklus I sebesar 67% dan siklus II sebesar 85,71%

sehingga masuk dalam kategori baik.

B.

Saran

Berdasarkan keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah

terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa materi kegiatan ekonomi mata

pelajaran IPS, maka daapat disampaikan beberapa saran yang bisa dijadikan

perbaikan, sebagai berikut:

1.

Dalam proses pembelajaran guru bisa menggunakan strategi rotating review

karena dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran IPS.

2.

Pada proses pembelajaran guru disarankan untuk lebih mengkondisikan siswa

agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru bisa

menggunakan

icebreaking

untuk memfokuskan siswa pada materi pelajaran.

3.

Menggunakan berbagai variasi strategi pembelajaran dengan tujuan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan aktif sehingga dapat

membuat siswa lebih semangat dalam belajar.


(4)

Arifin, Zainal. 2012.

Evaluasi Pembelajaran

. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Emzir. 2011.

Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data

. (Jakarta: Rajawali

Press)

Kuandar. 2013

.

Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

Berdasarkan Kurikulum

. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Kunandar.

2013.

Langkah

mudah

Penelitian

Tindakan

Kelas

Sebagai

Pengembangan Profesi Guru

. (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada)

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012.

Taksonomi Kognitif

. (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya)

Maharani, Iim. 2016.

peningkatan pemahaman mata pelajaran IPS materi semangat

kerja melalui teknik probing promting pada siswa kelas III MI Bahrul

Ulum Besur Sekaran Lamongan.

(Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya).

Skripsi

Mufarricha, Ni’matul.

2016.

Peningkatan pemahaman dengan strategi circuit

learning mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan pada siswa kelas

III MI Al-Hikmah Sidoarjo.

(Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya).

Skripsi


(5)

Mulyono. 2012.

Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad

Global

. (Malang: UIN MALIKI Press)

Nasution. 2011.

Kajian Pembelajaran IPS di Sekolah

. (Surabaya: Unesa University

Press)

Nurdin, Syafruddin. 2005.

Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman

Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. (Ciputat: Ciputat

Press)

Purwanto, M. Ngalim. 2010.

Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran

.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Purwanto, Ngalim. 2002.

Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran

.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Siska, Yulia. 2016.

Konsep Dasar IPS untuk SD /MI.

(Garudha waca)

Sudjana, Nana. 2012.

Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar

. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,)

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013.

Metode Penelitian Pendidikan

. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya)

Sumaatmadja, Nursid. 2007.

Konsep Dasar IPS

. (Jakarta: Universitas Terbuka)

Sumar, Warni Tune dan Intan Abdul Razak. 2012.

Strategi Pembelajaran dalam

Implementasi Kurikulum Berbasis Soft Skill

. (Yogyakarta: Grup Penerbitan

CV Budi Utama)


(6)

Supatno, Haris. 2008.

Pendidikan dan Pelatihan Profesi guru/ PLPG 2008

.

(Surabaya: Departemen UNESA)

Susanto, Ahmad. 2013.

Teori belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar

. (Jakarta:

Kencana Prenadamedia Group)

Susilo, Joko. 2006.

Gaya Belajar Menjadikan Makin Pintar

. (Yogyakarta: PINUS)

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI

.

2007.

Ilmu dan Aplikasi Pendidikan

.

(Bandung: PT Imperial Bhakti Utama)

Trianto. 2009.

Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP)

. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group)

Uno, Hamzah B.. 2010.

Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah Konsep

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan

. (Jakarta: PT Bumu Aksara)

Yamin, Martinis. 2005.

Strategi pembelajaran Berbasis Kompetensi

. (Cipayung:

Gaung Persada Press)


Dokumen yang terkait

Peningkatan pemahaman materi gaya mata pelajaran IPA melalui strategi practice rehearsal pairs siswa kelas IV MI Al-Ihsan Gedangan Sidoarjo.

0 2 119

Peningkatan pemahaman materi Tayamum mata pelajaran Fiqih melalui metode Scramble pada siswa Kelas III MI Bahrul Ulum Sidoarjo.

6 47 105

Peningkatan pemahaman materi jenis-jenis pekerjaan mata pelajaran IPS melalui strategi Concept Sentence siswa kelas III MI Bahrul Ulum.

0 0 133

Peningkatan kemampuan menghafal aktivitas ekonomi dan sumber daya alam melalui strategi take and give mata pelajaran IPS pada kelas IVa MI Roudlotul Banat Sepanjang Sidoarjo.

0 0 110

Peningkatan pemahaman materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia pada mata pelajaran IPS melalui strategi College Ball di kelas V MI al Azhar Surabaya.

0 0 104

Peningkatan pemahaman materi penggolongan makhluk hidup mata pelajaran IPA melalui strategi identitas korporat siswa kelas III MI Darussalam Sidoarjo.

0 0 119

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PUASA RAMADHAN MATA PELAJARAN FIQIH MENGGUNAKAN STRATEGI JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS III MI ISLAMIYAH TAMAN SIDOARJO.

0 0 107

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI MENGENAL KEGIATAN MUSYAWARAH MATA PELAJARAN PKN MELALUI STRATEGI MEMBACA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI NURUL HUDA NGAMPEL SARI CANDI SIDOARJO.

1 8 136

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH JEPANG MELALUI METODE PEMBELAJARAN SCRAMBLE PADA SISWA KELAS V MI NURUL ISLAM SUKODONO SIDOARJO.

0 0 93

PENINGKATAN PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI CIRCUIT LEARNING MATA PELAJARAN IPS MATERI JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA SISWA KELAS III MI AL-HIKMAH SIDOARJO.

0 1 85