ANALISA PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM PERT
ANALISA PENGGUNAAN SMARTPHONE DALAM PERTEMANAN DI SEKOLAH KELAS X DI SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH FAZRIAN NOOR NPM.10.21.11930 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKA RAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING DESEMBER 2014
ABSTRAK
Fazrian Noor. 2014. Analisa Penggunaan Smartphone dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Pembimbing (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi.
Kata Kunci : Smartphone, pertemanan di sekolah.
Penelitian ini bertujuan ingin menganalisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang terdiri dari 10 kelas. Sampel penelitian peserta didik kelas X SMA Negeri 4 Palangka Raya yang berjumlah 182 orang. Instrument yang digunakan berupa kuisioner/angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase,
Hasil penelitian ini adalah (1) dampak positif Smartphone adalah a) tidak mengaktifkan Smartphone saat pembelajaran berlangsung, b) memanfaatkan Smartphone untuk belajar kelompok, c) memanfaatkan fitur situs jejaring sosial untuk berkomunikasi dengan teman, d) memanfaatkan Smartphone untuk melakukan kegiatan bersama teman-teman seperti belajar kelompok, e) menyapa teman walaupun sedang memainkan Smartphone, f) orang tua selalu mengecek Smartphone. g melakukan kegiatan bersama dengan teman yang tidak menggunakan Smartphone (2) dampak negatif smartphone adalah a) membawa Smartphone ke sekolah, b) lupa waktu belajar akibat Smartphone, c) menyampaikan isi hati dengan mengupdate status di jejaring sosial menggunakan Smartphone, d) memainkan Smartphone bila sedang berkumpul bersama teman- teman, e) ditegur teman bila sedang asik memainkan Smartphone, f) ditegur orang tua saat melihat belajar sambil memainkan Smartphone, g) meminta uang kepada orang tua untuk membeli paket Smartphone, h) kehabisan uang saku karena membeli paket Smartphone i) membeli paket Smartphone yang paling mahal/full service, j) hanya menggunakan fitur Blackberry Messenger untuk memberi informasi, k) kurang percaya diri bila tidak membawa Smartphone, (3) dampak netral Smartphone, a) begadang karena Smartphone, b) terbangun dari tidur pada malam hari karena Smartphone, c) Smartphone membuat sibuk sendiri daripada melakukan kegiatan bersama dengan teman, d) menambah teman yang tidak di kenal melalui Blackberry Messenger, e) membeli Smartphone merk terbaru mengikuti teman.
ii
ABSTRACT
Fazrian Noor. 2014. Analysis of Smartphone Usage in Friendship School Class X in SMAN 4 Palangkaraya 2013/2014 academic year, the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Palangkaraya, Advisors (I) Drs.H. Sunaryo, AI.M.Pd, (II) Dina Fariza, TS, M.Psi.
This study is intended to analyze the use of smartphones in friendship at school class X in SMAN 4 Palangkaraya academic year 2013/2014,
This research method using quantitative descriptive method. The population in this study were all students of class X SMAN 4 Palangkaraya which consists of 10 classes. The research sample of students of class X SMAN 4 Palangkaraya, amounting to 182 people. Instrument used a questionnaire / questionnaire. Analysis of the data used in this study using a percentage formula,
The results of this study were (1) a positive impact Smartphone is a) not enable Smartphone when learning takes place, b) utilizing Smartphones to study group,
c) utilize the features of social networking sites to communicate with friends, d) utilizing Smartphones to do activities with friends friends such as learning groups,
e) greet friends despite being played Smartphone, f) parents always check Smartphone. g undertake joint activities with friends who do not use the Smartphone (2) the negative impact of smartphones is a) bring the Smartphone to school, b) forget the time to learn as a result of the Smartphone, c) deliver heart's content with the update status on social networks using a Smartphone, d) plays Smartphone when you are hanging out with friends, e) reprimanded a friend when she was cool to play Smartphones, f) reprimanded parents at the sight of learning while playing a Smartphone, g) requesting money to parents to buy a package Smartphone, h) ran out of pocket money for buying a smartphone package, i) bought the most expensive Smartphone package / full service, j) only use the features of Blackberry Messenger to provide information, k) lack confidence when it does not carry the Smartphone, (3) neutral impact Smartphone, a) stay up for Smartphone, b) awakened from sleep at night because of the Smartphone, c) Smartphones make yourself busy than doing activities together with friends, d) add friends who are not in the know via Blackberry Messenger, e) buy the latest smartphone brands follow friends.
Keywords: Smartphone, friendships at school.
iii
DENGAN RASA SYUKUR YANG MENDALAM SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
>> Bapak , Ibu, Kakak saya dan Almarhum Adik saya (Tarmiji, Normalawati, Siti Sarah, Rabiatun dan Muhammad
semua adalah penyemangat hingga saya mampu menyelesaikan skripsi ini. >> Teman-teman seangkatan saya, kaka tingkat maupun adik-adik tingkat saya sefakultas maupun teman-teman dari universitas lain yang telah memberi masukan dan arahan. Terimakasih atas segala bantuan baik materi dan spiritualnya yang telah mengisi hari- hari kuliah maupun hari-hari begadang hingga pada akhirnya terselesaikan skripsi saya ini. THANKS
Senyum selalu kepada kalian semua ENJOY YOUR LIFE
Akhir kata Diriku tiada apa-apa tanpa mereka Syukurku pada Mu, ALLAH SWT…
iv
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik-Nya kepada peneliti sehingga skripsi dengan judul “Analisa Penggunaan Smartphone Dalam Pertemanan di Sekolah Kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan, bimbingan dan motivasi selama peneliti menyusun skripsi ini. Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan beserta staf atas segala kebijakasanaan, perhatian dan dorongan sehingga peneliti selesai studi.
2. Drs. H. Sunaryo, AI.M.Pd, dan Dina Fariza, TS, M.Psi selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu mengarahkan, membimbing dan memberikan dorongan sampai skripsi ini selesai.
3. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Palangka Raya, Kepala Sekolah, Guru-guru beserta Peserta Didik SMA Negeri 4 Palangka Raya yang telah membantu kelancaran selama penelitian.
4. Teman-teman Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya dan berbagai pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu atas dukungan moril sehingga Peneliti selesai studi.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa, dan semoga karya ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, Amin.
Palangka Raya, Desember 2014
FAZRIAN NOOR
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia dan sangat dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari dan atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat sehingga manusia membutuhkan alat perantara dalam melakukan komonikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimananpun mereka berada. Fenomena yang belakangan ini mulai menarik terkait dengan penggunaan Handphone adalah dengan inovasi dari beberapa perusahaan-perusahaan besar untuk melahirkan sebuah Handphone yang Smart. Smartphone (telepon cerdas) yang dianggap dapat mengerti kebutuhan-kebutuhan manusia.
Dewasa ini banyak remaja di lingkungan peserta didik sudah hampir semua memiliki Smartphone. Termasuk juga pelajar SMA. Handphone yang digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi atau Short Message Service (SMS) saja, tetapi juga sudah meluas hingga penggunaan media sosial pada kalangan peserta didik.
Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Saat ini kita telah memasuki masa interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural atau biasa disebut ubicomp yang didukung beberapa faktor. Pertama, dukungan ketersediaan jaringan infrasruktur nirkabel dengan cakupan yang luas unuk komunikasi data atau komunikasi audio dan video digital. Kedua, teknologi mikroprosesor yang semakin canggih. Ketiga faktor gaya hidup Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Saat ini kita telah memasuki masa interaksi antara manusia dengan komputer bersifat natural atau biasa disebut ubicomp yang didukung beberapa faktor. Pertama, dukungan ketersediaan jaringan infrasruktur nirkabel dengan cakupan yang luas unuk komunikasi data atau komunikasi audio dan video digital. Kedua, teknologi mikroprosesor yang semakin canggih. Ketiga faktor gaya hidup
Para peserta didik cenderung menggunakan Smartphone karena banyak alasan, seperti hanya ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di media sosial ( facebook, twitter, blackberry messenger, dll.). Dengan menggunakan Smartphone, para peserta didik dapat aktif di media sosial dengan mudah karena Smartphone memiliki banyak fitur yang memfasilitasi para penggunanya untuk terhubung dengan internet dengan lebih mudah kapan saja dan di mana saja. Smartphone adalah telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer, biasanya memiliki layar yang besar dan sistem operasinya mampu menjalankan tujuan aplikasi-aplikasi yang telah disiapkan oleh system operasi yang tertanam pada smartphone tersebut.
Seperti halnya dengan peserta didik khususnya di SMA Negeri 4 Palangka Raya yang kebanyakan menggunakan Smartphone Blackberry. Fitur yang menarik yang ada pada Blackberry ini lah yang membuat kebanyakan peserta didik memakai Blackberry ini. Smartphone ini seperti halnya perangkat yang ada di komputer yang dapat kita akses atau kita gunakan kapan saja dan dimana saja tanpa harus menggunakan laptop atau komputer.
Akhirnya secara tidak sadar, sebagian peserta didik tersebut mundur beberapa langkah dari komunitas sosial di lingkungan tempat mereka berada. Mereka mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat mereka sedang asyik dengan Smartphone.
Penggunaan Smartphone yang semakin berkembang di kalangan peserta didik ini menimbulkan berbagai macam perubahan sikap dan perilaku terlebih fitur yang banyak disukai dikalangan remaja saat ini yaitu fitur Blackberry Messenger (BBM) yang sudah bisa di download disebagian Smartphone, dengan fasilitas BBM ini maka pengguna dapat mengirim pesan singkat, mengirim gambar dan data melakukan percakapan secara berkelompok atau conference (konferensi) serta mengirimkan pesan suara maupun mengirimkan lokasi dimana kita berada. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya, terkadang peserta didik juga merasa gengsi apabila belum memiliki Smartphone dan akan merasa minder bila tidak memiliki Smartphone. Beberapa peserta didik berpendapat bahwa BBM ini “menjadikan teman yang jauh menjadi dekat dan teman yang dekat menjadi jauh”. Bahkan ada beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa Smartphone bisa membuat seseorang menjadi sombong pemakai Smartphone cenderung menjauh dari teman yang tidak mempunyai Handphone dengan merk yang sama dikarenakan fitur BBM yang dimiliki oleh Smartphone pengguna Smartphone lebih suka menggunakan fitur tersebut dibanding SMS dan akhirnya cenderung tidak pernah membalas SMS dari pengguna Handphone merk lain yang tidak memiliki fitur tersebut dan apabila ditanyakan alasan pengguna Smartphone akan selalu Penggunaan Smartphone yang semakin berkembang di kalangan peserta didik ini menimbulkan berbagai macam perubahan sikap dan perilaku terlebih fitur yang banyak disukai dikalangan remaja saat ini yaitu fitur Blackberry Messenger (BBM) yang sudah bisa di download disebagian Smartphone, dengan fasilitas BBM ini maka pengguna dapat mengirim pesan singkat, mengirim gambar dan data melakukan percakapan secara berkelompok atau conference (konferensi) serta mengirimkan pesan suara maupun mengirimkan lokasi dimana kita berada. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya, terkadang peserta didik juga merasa gengsi apabila belum memiliki Smartphone dan akan merasa minder bila tidak memiliki Smartphone. Beberapa peserta didik berpendapat bahwa BBM ini “menjadikan teman yang jauh menjadi dekat dan teman yang dekat menjadi jauh”. Bahkan ada beberapa peserta didik yang beranggapan bahwa Smartphone bisa membuat seseorang menjadi sombong pemakai Smartphone cenderung menjauh dari teman yang tidak mempunyai Handphone dengan merk yang sama dikarenakan fitur BBM yang dimiliki oleh Smartphone pengguna Smartphone lebih suka menggunakan fitur tersebut dibanding SMS dan akhirnya cenderung tidak pernah membalas SMS dari pengguna Handphone merk lain yang tidak memiliki fitur tersebut dan apabila ditanyakan alasan pengguna Smartphone akan selalu
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan observasi dilapangan maka dapat diidentifikasikan berbagai masalah, yaitu sebgai berikut:
1. Pengguna Smartphone mulai tidak peduli dengan lingkungan sekitar mereka saat mereka sedang asyik dengan Smartphone.
2. Peserta didik lebih memilih untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang berada di dalam satu BBM dengannya daripada berkomunikasi dengan teman yang ada disebelahnya secara langsung.
3. Merasa gengsi dan minder dalam bergaul apabila tidak menggunakan Smartphone.
4. Pengguna Smartphone lebih suka menggunakan fitur BBM dan akhirnya cenderung tidak pernah membalas SMS dari pengguna Handphone merk lain yang tidak memiliki fitur tersebut.
C. Pembatasan Masalah
Dengan mempertimbangkan segi ketajaman masalah dari beberapa masalah pengaruh Smartphone bagi peserta didik dan agar supaya permasalahan dan pembahasan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka penelitian ini memberikan batasan pada masalah yaitu Analisa penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas
X di SMA Negeri 4 Palangkara Raya.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah yang ada, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana penggunaan Smartphone dalam pertemanan disekolah pada peserta didik kelas X di SMAN Negeri 4 Palangka Raya tahun pelajaran 2013/2014 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian pada skripsi ini adalah untuk mengetahui penggunaan Smartphone dalam pertemanan di sekolah kelas X di SMA Negeri 4 Palangkaraya Tahun pelajaran 2013/2014.
F. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana penggunaan Smartphone yang seharus nya digunakan dan dimanfaatkan agar bisa berpengaruh positif bagi penggunanya a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana penggunaan Smartphone yang seharus nya digunakan dan dimanfaatkan agar bisa berpengaruh positif bagi penggunanya
b. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan peneilitian dengan tema yang sama dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peserta didik diharapkan berguna bagi para peserta didik yang menggunakan Smartphone dalam kelompok pertemanan disekolah manapun.
b. Bagi guru dan orang tua diharapkan dapat menambah kepedulian orang tua ataupun guru–guru dalam mengawasi pergaulan peserta didik serta perkembangan teknologi yang terus berkembang pada saat ini.
c. Bagi Guru BK diharapkan memberikan arahan terhadap peserta didik pengguna Smartphone untuk menginformasikan dampak yang positif dan negatif dari penggunaan Smartphone tersebut.
d. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan terhadap pihak sekolah maupun lembaga pendidikan lainnya mengenai perilaku pengguna Smartphone dikalangan peserta didik sehingga dapat lebih mengarahkan serta mengontrol dalam pengguna Smartphone khususnya berkaitan dengan dampak negatif yang timbul dari pengguna alat tersebut.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Analisis Teoretis
1. Smartphone
a. Pengertian Smartphone
Mungkin sebagian besar sudah tau apa itu Smartphone karena benda ini sudah tidak asing lagi Smartphone merupakan alat komonikasi sama dengan Handphone pada umumnya akan tetapi Smartphone memiliki banyak keunggulan dibanding Handphone biasa karena sesuai nama nya Smartphone (ponsel cerdas) jenis Handphone ini memiliki kemampuan yang hampir sebanding dengan program yang terdapat pada sebuah komputer. Menurut Istiyanto (2013: 1) menyatakan bahwa “Smartphone (ponsel cerdas) merupakan salah satu wujud realisasi ubiquitous computing (ubicomp) di mana teknologi tersebut memungkinkan proses komputasi dapat terintegrasi dengan berbagai aktifitas keseharian manusia dengan jangkauannya yang tidak dibatasi dalam suatu wilayah atau suatu scope area”. Sejalan dengan pendapat di atas menurut Wikipedia “Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan
standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Sedangkan menurut David Wood, wakil Presiden Eksekutif PT Symbian OS, “Telepon pintar dapat dibedakan dengan telepon genggam biasa dengan dua cara fundamental: bagaimanan mereka dibuat dan apa yang bisa mereka lakukan. Smartphone berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi lebih dari lima fungsi utama, pertama Smartphone adalah sebagai pembantu tugas kantor sehari-hari, kedua Smartphone adalah peragkat untuk viewer, editing, pembuat file atau dokumen dalam format Word, TXT, dan PDF, ketiga Smartphone adalah berfungsi sebagai media untuk melakukan Push E-Mail secara cepat, keempat ponsel cerdas adalah berfungsi sebagai perangkat teknologi hiburan, Smartphone juga berfungsi sebagai perangkat untuk mengakses internet dengan jaringan 3G, HSDPA, plus Wi-Fidan terakhir atau yang keenam Smartphone adalah saat ini lebih banyak berfungsi sebagai pengganti PC Dekstop atau Komputer. Smartphone dari segi manfaatnya terbagi atas dua yaitu Hardware dan Software. Dari segi Hardware Smartphone adalah perangkat yang memiliki hardware dan
software yang lebih baik berdasarkan definisi, Hardware bermanfaaat sebagai penunjang kerja Smartphone itusendiri ketika digunakan untuk berbagai macam kebutuhan oleh penggunanya. Dari segi software ponsel pintar Smartphone adalah perangkat teknologi modern yang sudah diketahui dapat menjalankan software dengan lebih baik bahkan software dari pihak ketiga. Manfaat utama dari kemampuan menjalankan software ini tentu adalah sebagai pembeda Smartphone dari ponsel biasa. Dan contoh manfaat Smartphone dari sisi software adalah tersedianya layanan akses data. Layanan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap Smartphone untuk memungkinkan penggunanya terhubung dengan konektivitas internet setiap saat dimanapun mereka berada. Layanan akses data pada Smartphone adalah bermanfaat untuk keperluan browsing, Email, Chatting, hingga posting. Contoh berikutnya manfaat dari segi banyaknya aplikasi yang tersedia pada sebuah Smartphone. Smartphone adalah perangkat yang bukan hanya sekedar digunakan untuk melakukan sms, menerima dan menjawab panggilan saja, hadirnya pusat aplikasi pada setiap Smartphone kini dapat dimanfaatkan sebgai pendukung bisnis , sarana belajar dan sarana hiburan atau game.
Jadi Smartphone (telepon cerdas) adalah handphone yang sudah memiliki kemampuan seperti komputer dengan kemampuan yang selalu terhubung dengan penyedia aplikasi.
b. Sistem Operasi dan Jenis Handpone Smartphone
Seperti yang sudah kita ketahui sebuah Handphone yang cerdas pastilah memiliki sistem operasi banyak tentunya untuk menjalalankan program pada handphone tersebut.
Menurut Istiyanto (2013: 3) Beberapa perusahaan yang menanamkan sistem operasi pada Smartphone diantaranya: Apple Inc. dengan produk luaran terbarunya Iphone 4 membenamkan system operasi IOS 4. Nokia sebagai pengembang system operasi Symbian S40, S60, dan MeeGo unuk sejumlah tipe ponsel . Google sebagai pengembang Windows Mobile 7 dalam ponsel Samsung Omnia 7. Samsung secara mandiri juga mengembangkan system operasi Bada yang digunakan pada ponsel Samsung Wave.
Menurut Wikipedia Sistem operasi yang dapat ditemukan di telepon pintar adalah Symbian OS, iOS, RIM BlackBerry, Windows Mobile, Linux, Palm, WebOS dan Android. Android dan WebOS dibuat oleh Linux, dan iOS dibuat oleh BSD dan sistem operasi NeXTSTEP berhubungan dengan Unix.
Jadi dapat diketahui bahwa setiap Smartphone memiliki sistem operasi sesuai dengan perusahaan yang membenamkan system operasi pada jenis handphone tersebut diantaranya jenis Smartphone yang juga sering kita jumpai adalah adalah Iphone, Nokia, Samsung, dan Blackberry yang merupakan jenis Smartphone
c. Pengguna Smartphone
Menurut B. Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa Banyak nya keutungan non teknis yang bisa dibantah, mulai dari kemudahan pemakaian, pernyataan status sosial, akses cepat, hingga penghematan biaya mengganti SMS dengan chatting. Akan tetapi itu semua relatif, tergantung penilaian subjektif setiap pengguna.
Menurut Okthi Faradhilla Husin dalam skripsi “Gaya Hidup Pengguna Blackberry Pada Palajar SMAN 1 Bangkalan tahun 2013 menyatakan bahwa
a. Kepemilikan Barang-barang bermerk tentu saja digunakan sebagai sarana untuk mendapatkan prestise dalam masyarakat sekitarnya, seperti pelajar memiliki barang bermerk seperti memiliki Handphone Blackberry, bisa dinilai oleh pelajar lainnya kalau mereka termasuk pelajar yang mampu, atau pelajar elit. Pemilikan Handphone Blackberry ini merupakan bentuk tanda yang paling mudah dilihat oleh pelajar lainnya, yang bisa disebut pelajar ini kaya atau mewah. Maka tidak heran apabila pelajar yang kehidupannya selalu mewah, dan mereka memiliki barang-barang bermerk seperti handphone Blackberry ini salah satunya, mereka memiliki status yang terpandang dan membedakannya dari orang lain disekitarya. Mereka yang memiliki status terpandang diantara pelajar lainnya, juga memiliki dampak. Motivasi memiliki barang- barang bermerk yang sebagai tanda kekayaan pada kalangan pelajar tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri, tetapi disamping lain mereka dipandang sebagai pelajar yang memiliki sifat sombong oleh pelajar lainnya yang memandang mereka.
b. Gaya hidup juga dihubungkan dengan status kelas sosial, simbolisasi dalam konsumsi masyarakat saat ini mengkonstruksi identitasnya, sehingga gaya hidup bisa mencitrakan keberadaan seseorang pada suatu status sosial tertentu. Dengan mereka berinteraksi antar pelajar satu dengan pelajar lainnya, berarti mereka termasuk makhluk sosial yang bisa menyesuaikan dirinya pada lingkungan sosial, seperti halnya mengikuti komunitas atau kelompok sosial. Mereka bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok sosial manapun seperti komunitas kalangan atas, yang akhirnya berdampak pada dirinya sendiri yaitu terjerumus pada pergaulan bebas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa alasan utama menggunakan Smartphone adalah selain untuk mengikuti perkembangan teknologi kemudahan yang di berikan oleh fitur serta aplikasi yang ada di dalam Smartphone juga menjadi alasan banyak nya ponsel cerdas ini digunakan.
d. Pengaruh Penggunaan Smartphone
Penggunaan sebuah Smartphone memang memilki pengaruh positif selain untuk sebuah alat komonikasi seperti halnya Handphone Penggunaan sebuah Smartphone memang memilki pengaruh positif selain untuk sebuah alat komonikasi seperti halnya Handphone
Menurut Istiyanto (2013: 1) Komonikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan.
Kebutuhan yang sangat tinggi dan kemudahan akses merupakan hal utama menyebabkan pengaruh kuat untuk menggunakan Smartphone akan tetapi Smartphone juga memiliki pengaruh negatif bagi penggunanya terutama apabila dipakai secara berlebihan contohnya Smartphone Blackberry menurut B. Santoso (2009: 7) “Nama Blackberry sempat diartikan menjadi CrackBerry (crack berarati kokain) karena perangkat ini membuat penggunanya kecanduan, Crakberry berasal dari kata crack yang berarti kokain dan kata Blackberry. Kemdahan yang dihadirkan dalam mengakses email dan pesan instan membuat para pengguna seringkali tak bisa lepas dari Blackberry. Efek yang dihasilkan membuat para pennguna tampak seperti orang yang kecanduan dengan Blackberry”.
e. Pengaruh Penggunaan Smartphone Dikalangan Pelajar
Penggunaan Smartphone saat ini bukan hanya sekedar kebutuhan yang diperlukan saja saat ini Smartphone bahkan anak kecil yang belum semestinya menggunakan Handphone tersebut sudah banyak yang memiliki ponsel cerdas tersebut jadi saat ini sebuah Handphone bukan hanya untuk keperluan saja akan tetapi sudah menjadi gaya hidup
Menurut B. Santoso (2009: 1-2) menyatakan bahwa “Mulai dari pebisnis, pejabat, selebritas sampai dengan siswa SMU, tampaknya sudah atau ingin memiliki Blackberry dengan alasan berbeda, tidak peduli itu sesuai kebutuhan atau tidak”.
Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar remaja sudah menggunakan Smartphone. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat menghubungi teman lebih mudah,mengakses akun jejaring sosial atau blog mereka langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa harus merasa kurang nyaman atau terlihat kecil. Hingga saat ini, Smartphone masih menjadi trend para remaja di Indonesia, tak terkecuali dilingkungan sekitar kita. Bahkan, ada yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan gadget mahal ini, seperti memaksa orang tuanya, mencuri, dll. Trend ponsel pintar ini memang telahmenguasai pikiran para pelajar dan mahasiswa di Indonesia bahwa “Tidak ada Smartphone, tidak gaul”, seperti itulah kira-kira.Namun, sebenarnya para pelajar dan mahasiswa ini tidak perlu mengggunakan smartphone :
1. Banyak fitur yang tidak cocok bagi pelajar. Sebenarnya, smartphone lebih cocok untuk pebisnis dengan aktifitas padat sehingga memerlukan sebuah gadget yang lebih mengutamakan konektifitas online dengan kliennya.
2. Melatih pelajar untuk boros. Tarif berlangganan yang disediakan provider untuk smartphone cukup mahal padahal fitur-fitur yang digunakan hanya untuk berkonektifitas dengan teman-temannya saja. Ini sungguh tindakan pemborosan, dan mengajarkan bahwa pemborosan uang untuk hal yang sebenarnya tidak perlu.
3. Filter diri pelajar masih labil untuk perkembangan teknologi sekelas smartphone. Kemudahan akses online yang disajikan di ponsel ini menyebabkan pergaulan online dan akses online pelajar yang menggunakannya semakin tidak terkendali. Mereka selalu ingin tahu danmencoba. Salah jalan, para pelajar ini akan terjebak dalam pergaulan bebas, penculikan, dantindak kejahatan lainnya. Ya, inilah sebuah kehebatan sebuah trend , hal yang sebenarnya tidak perlu seolah-olah menjadi sebuah keperluan yang sangat penting dari hal apapun. Lalu memang apa sebenarnya yang menarik dari ponsel Smartphone ini bagi pelajar ternyata penggunaan Smartphone di kalangan pelajar hanya sekedar gengsi dan soal PIN BBM saja, bukan karena memang mereka membutuhkannya.
Jadi dapat dsimpulkan bahwa Smartphone di kalangan pelajar bukanlah hal yang asing lagi, semua sudah mengenal apa itu Smartphone walaupun tidak semua pelajar bisa memilikinya karena harganya yang cukup mahal. Memang rata-rata Smartphone digunakan oleh orang dewasa yang sibuk dengan segala urusan dan pekerjaannya dan mereka sangat membutuhkan Smartphone, tapi tidak ada salahnya juga bila para pelajar diberi kepercayaan untuk memegang gadget ini, buat saya itu merupakan sebuah keistimewaan untuk remaja.
2. Pertemanan
a. Pengertian Pertemanan
Dalam kehidupan ini pasti kebutuhan akan teman sangatlah penting karena teman merupakan relasi yang memiliki peran yang sangat penting untuk kita dapat bersama-sama melakukan suatu hal, misalnya dalam bermain sewaktu kecil kita memerlukan teman untuk bermain hal itu tidak mungkin kita lakukan dengan seorang diri karena kurang menyenangkan kita sering bermain dengan orang tua kita atau dengan teman yang seumuran dengan kita untuk belajar berinteraksi satu sama lain.
Menurut Desmita, (2012: 227) “karakteristik lain dari pola hubungan anak usia sekolah adalah munculnya keinginan untuk menjalin hubungan pertemanan yang lebih akrab atau yang dalam kajian psikologi perkembangan disebut dengan istilah (persahabatan)”.
McDevitt dan Ormrod (2002), mendefinisikan friendship sebagai: “peer relationship that is voluntary and recipro and includes shared routines and customs.”
Jadi, persahabatan lebih dari sekedar pertemanan biasa. Menurut MCDevitt dan Ormrod (2002), setidak nya terdapat tiga kualitas yang membedakan persahabatan dengan bentuk hubungan teman sebaya lainnya, yaitu:
1. They are voluntary relationship (adanya hubungan yang dibangun atas dasar suka rela)
2. They are powered by shared routines and customs (hubungan persahabatan dibangun atas dasar kesamaan kebiasaan).
3. They are reciprocal relationship (persahabatan dibangun atas dsar hubungan timbal balik).
Menurut Santrock, (2007: 68) menyatakan bahwa, Sahabat (friends) adalah sekumpulan kawan yang terlibat dalam kebersamaan,
saling mendukung, dan memiliki keakraban (intimasi). Dengan demikian relasi yang terjalin dengan kawan-kawan akan terasa lebih dekat dan terlibat dibandingkan relasi yang terjalin dengan kelompok sebaya.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pertemanan dan persahabatan memiliki makna dan fungsi yang sama yaitu memungkinkan anak-anak memiliki pasangan bermain yang dikenal, seseorang yang bersedia meluangkan waktu bersama mereka dan bergabung dalam aktivitas kerja sama akan tetapi kualitas persahabatan lebih dari sekedar pertemanan biasa karena istilah persahabatan menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, dukungan fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan relasi.
b. Fungsi Pertemanan
Pertemanan merupakan hal yang sangat penting dari kita lahir hingga menjadi dewasa teman merupakan sosok yang sangat penting, karena pada umum nya manusia saling membutuhkan satu sama lain karena itu peran teman sangatlah dibutuhkan bukan hanya untuk bermain bersama akan tetapi juga untuk saling berbagi saling membantu serta saling mengasihi satu sama lain.
Menurut Santrock (2007: 220-221), pertemanan memiliki enam fungsi (Gotman & Parker, 1987):
1. Persahabatan (companhionship). Dengan pertemanan, anak-anak menemukan seorang mitra yang familiar, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan bergabung dam aktivitas kolaboratif.
2. Stimulasi. Dengan pertemanan, anak-anak mendapatkan informasi yang menarik, kesenangan, dan hiburan.
3. Dukungan fisik. Dalam pertemanan, terdapat sumber daya dan bantuan.
4. Dukungan Ego. Dalam pertemanan, terdapat harapan akan dukungan, semangat, dan umpan balikyang membantu anak-anak memelihara kesan diri mereka sendiri sebagai individu yang kompeten, menarik, dan pantas ditemani.
5. Perbandingan social. Pertemanan menyediakan informasi tentang posisi anak-anak terhadap orang lain dan apakah anak-anak tersebut berlaku baik.
6. Keintiman/afeksi. Dalam pertemanan, anak-anak mengalami hubungan yang hangat, dekat, dan saling memercaya dengan individu lain, yaitu hubungan yang melibatkan keterbukaan diri.
Sementara itu menurut Hurlock (2011: 288) menyatakan bahwa, Kebuhan akan teman sudah tampak diawal kehidupan ketika bayi berhenti menangis bila seseorang mendatanginya. Pada saat bayi bertambah dewasa, kebutuhan akan teman meningkat. Anak-anak membutuhkan teman tidak hanya untuk kepuasan pribadi tetapi juga untuk memperoleh pengalaman belajar. Dari kebersamaan dengan orang lain, anak belajar tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima dan apa yang dianggap sebagai perilaku yang Sementara itu menurut Hurlock (2011: 288) menyatakan bahwa, Kebuhan akan teman sudah tampak diawal kehidupan ketika bayi berhenti menangis bila seseorang mendatanginya. Pada saat bayi bertambah dewasa, kebutuhan akan teman meningkat. Anak-anak membutuhkan teman tidak hanya untuk kepuasan pribadi tetapi juga untuk memperoleh pengalaman belajar. Dari kebersamaan dengan orang lain, anak belajar tentang apa yang dianggap sebagai perilaku yang dapat diterima dan apa yang dianggap sebagai perilaku yang
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pertemanan adalah sebagai tahap awal untuk menjalin sebuah relasi dan akan terciptanya hubungan kebersamaan, saling mendukung dan saling belajar baik dan buruk suatu perilaku satu sama lain.
c. Pertemanan Sebaya Peserta Didik
Menurut Santrock (2012: 304) menyatakan bahwa “Ketika anak- anak semakin besar, mereka semakin banyak meluangkan waktu dengan kawan-kawan sebayanya yakni anak-anak yang kurang lebih berusia atau memiliki level kematangan yang sama”. Pertemanan sebaya memegang peranan penting dalam perkembangan anak untuk saling belajar satu sama lain dan dan dapat diartikan bahwa teman sebaya merupakan teman yang memiliki kesamaan usia tidak jauh berbeda satu sama lain. Menurut Desmita, (2012: 224) “Teman bisa memberikan ketenangan ketika mengalami kekhawatiran. Tidak jarang terjadi seorang anak yang tadinya penakut berubah menjadi pemberani”. Berikut ini akan diuraikan beberapa aspek perkembangan hubungan peserta didik dengan teman sebayanya:
1. Karakteristik Hubungan Anak Usia Sekolah dengan Teman Sebayanya Seperti halnya dengan masa awal anak-anak, berinteraksi dengan teman sebaya merupakan aktivitas yang banyak menyita waktu anak selama masa pertengahan dan akhir anak-anak. Barker dan Wright (dalam Santrock, 1995) mencatat bahwa anak-anak usia 2 tahun menghabiskan 10% dari waktu siangnya untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Pada usia 4 tahun, waktu yang dihabiskan untuk berinteraksi dengan teman sebaya mrningkat menjadi 20%. Sedangkan anak usia 7 hingga 11 meluangkan lebih dari 40% waktunya untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
2. Pemebentukan Kelompok
Interaksi teman sebaya dari kebanyakan anak usia sekolah ini terjadi dalam grup atau kelompok, sehingga periode ini disebut”usia kelompok”. Pada masa ini, anak tidak lagi puas bermain sendirian di rumah, atau melaksanakan kegiatan-kegiatandengan anggota keluarga. Hal ini adalah karena anak memiliki keinginan kuat untuk diterima sebgai anggota kelompok, serta merasa tidak puas bila tidak bersama teman-temannya.
3. Popularitas , Penerimaan Sosial, dan Penolakan Pada anak usia sekolah dasar mulai terlihat adanya usaha untuk mengembangkan suatu penilaian terhadap orang lain dengan berbagai cara. Hal ini terlihat pada anak-anak kelas dua atau kelas tiga yang telah memiliki stereotip budaya tentang tubuh. Dalam hal ini mereka misalnya, menilai bahwa laki-laki yang tegap ( berotot) lebih disenangi daripada anak lak-laki yang gemuk atau kurus. Kemudian pemilihan teman dari anak-anak ini terus meningkat dengan lebih mendasarkanpada kualitas pribadi, seperti kejujuran, kebaikan hati, humor, dan, kreativitas.
Berdasarkan informasi ini kemudian para peneliti membedakan anak-anak yang popular dan yang cenderung tidak disukai. Menurut Santrock (2012: 381) para ahli perkembangan membedakan lima status kawan sebaya (Wentzel & Asher, 1995) :
a) Anak-anak yang popular (popular children) sering kali dipilih sebagai sahabat dan jarak tidak disukai leh kawan sebayanya.
b) Anak yang rata-rata (average children) memperoleh angka rata- rata untuk dipilih secara positif maupun negative oleh kawan sebayanya.
c) Anak yang diabaikan (neglected children) jarang dipilih sebgai sahabat namun bukan karena tidak disukai oleh kawan sebayanya.
d) Anak yang ditolak (rejected children) jarang dipilih sebgai sahabat oleh seseorang dan sevara aktif tidak disukai oleh kawan sebayanya.
e) Anak yang kontroversial (controversial children) sering dipilih sebagai kawan terbaik seseorang namun umumnya tidak disukai oleh kawan sebayanya.
Jadi dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan pertemanan sebaya merupakan hal penting terutama pada anak usia sekolah pada usia sekolah pertemanan sebaya dibutuhkan oleh peserta didik untuk Jadi dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan pertemanan sebaya merupakan hal penting terutama pada anak usia sekolah pada usia sekolah pertemanan sebaya dibutuhkan oleh peserta didik untuk
Akan tetapi dalam hal ini anak usia sekolah mulai terlihat melakukan perbandingan antara anak yang disukai dan yang cenderung tidak disukai.
d. Pengaruh Smartphone Terhadap Pertemanan di Sekolah
Penggunaan Handphone pada saat ini bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan akan tetapi merupakan gaya hidup terutama bagi peserta didik. Blackberry merupakan Smartphone yang banyak dimiliki oleh peserta didik pada saat ini Smartphone memiliki sisi positif dan juga negatif sisi negatifnya adalah ketika Smartphone menjadi jarak yang bisa memisahkan antara peserta didik yang memiliki Smartphone dan yang tidak memiliki Smartphone hal ini bisa membuat perbedaan yang menyebabkan para peserta didik jadi memilih-milih dalam beteman.
Menurut Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas dalam skripsi ‘Pengaruh Intensitas Penggunaan Teknologi Komunikasi Terhadap Tingkat Keintiman Komunikas Interpersonal (Kasus penggunaan Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 dalam hubungan pertemanan) tahun 2009 :
Komunikasi antar-pribadi dengan alat elektronik sebagai medianya dapat menimbulkan banyak efek yang akan terjadi. Soekanto yang mengutip pendapat Kingsley David dalam Liliweri
(1997:63) mengemukakan:
“Apabila dengan perkembangan teknologi dewasa ini, manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain melalui telepon,, telegrap, radio, suratkabar sehingga tidak memerlukan hubungan badaniah; maka manusia modern tidak membutuhkan kontak sebagai syarat utama dalam memulai hubungan antarpribadi.”
Menurut B.Santoso (2009: 2) menyatakan bahwa tingkat ketergantungan pemakai Blackberry sudah luar biasa. Sampai ada pendapat mengatakan bahwa Blackberry mendekatkan teman yang jauh dan menjauhkan teman yang dekat.
Berbagai fenomena yang telah dijelaskan menunjukkan bahwa bila ketergantungan pada pengguna Blackberry ini sudah di luar batas kewajaran maka akan mengakibatkan seseorang menjadi anti sosial. Padahal manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Individu tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain, sehingga sangat dibutuhkannya interaksi sosial diantara yang satu dengan lainnya. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi diantara orang- orang untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial akan berlangsung apabila seorang individu melakukan tindakan dan dari , sehingga tindakan tersebut akan menimbulkan reaksi dari individu yang lain. Interaksi sosial terjadi jika dua orang atau lebih saling berhadapan, bekerja sama, berbicara, berjabat tangan atau bahkan terjadi persaingan dan pertikaian. Pengguna Blackberry di Indonesia benar-benar membeli gadget tersebut karena fungsi utama yang dimiliki atau hanya karena gengsi. Banyak yang hingga hari ini menganggap bahwa perangkat Blackberry dengan harganya yang tinggi bisa menjadi alat untuk meningkatkan daya tawar seseorang di hadapan rekan kerja atau
bisnisnya atau bagi yang masih duduk di bangku sekolah dengan memiliki Blackberry dapat dianggap setara atau memiliki nilai lebih oleh teman- temannya yang lebih dahulu telah memiliki Blackberry. Jika dilihat dari biaya lebih yang harus digunakan seseorang untuk menebus sebuah gadget Blackberry idamannya, padahal pada saat yang sama ia bisa membeli Smartphone dari vendor lain dengan kemampuan dan aplikasi yang jauh lebih lengkap, maka jawaban bahwa fenomena booming Blackberry di Indonesia adalah sebuah pertaruhan gengsi cukup bisa dipertanggung jawabkan. Tidak jarang orangtua membelikan Blackberry agar sang anak mendapatkan penghargaan dari teman maupun lingkungan sosialnya. Penghargaan disini bermacam-macam bentuknya. Membelikan Blackberry agar sang anak dapat diterima dalam kelompok yang mungkin kelompok tersebut mayoritas merupakan pengguna Blackberry. Atau agar anak dipandang lebih oleh teman-temannya. Semua dapat saja terjadi dan itu merupakan salah satu alasan mengapa orangtua memberi Blackberry untuk sang anak. Hanya ada satu orang informan yang mempunyai tujuan memberi Blackberry agar anak mendapatkan penghargaan dari orang tua.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi seorang pelajar memiliki Smartphone khususnya Blackberry mulai dari SMU, SMP bahkan anak SD pun sudah tidak asing lagi dengan Smartphone yang satu ini terkadang penggunaanya bukan lagi untuk kepentingan semata akan tetapi sudah mulai menjadi gaya hidup bahkan yang lebih parahnya lagi bias menyebabkan pemakainya menjadi anti sosial serta memilih-milih Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa bagi seorang pelajar memiliki Smartphone khususnya Blackberry mulai dari SMU, SMP bahkan anak SD pun sudah tidak asing lagi dengan Smartphone yang satu ini terkadang penggunaanya bukan lagi untuk kepentingan semata akan tetapi sudah mulai menjadi gaya hidup bahkan yang lebih parahnya lagi bias menyebabkan pemakainya menjadi anti sosial serta memilih-milih
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang akan saya lakukan relevan dari penelitian terdahulu atas nama Tajrian Noor Juniardi, tahun 2013, dengan judul Pengaruh Smartphone Terhadap Rutinitas Mahasiswa Unlam Banjarbaru, kesimpulan pada penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Setelah semua tahap penelitian dilakukan, Mulai dari pembuatan laporan, penyusunan instrumen penelitian, penyempuran instrumen penelitian pembuatan kuesioner, pengumpulan data dan analisis data pada akhirnya penelitian tersebut dapat menyimpulkan bahwa mahasiswa unlam banjarbaru dalam pengaruh Smartphone terhadap rutinitas yaitu terlampau tinggi digunakan untuk musik diiringi dengan sosial media, game dan informasi pelajaran. Pada survey informasi pelajaran terlampau paling rendah dari yang lain-lain.
Jadi Penelitian diatas sangat relevan dengan penelitian yang saya teliti sekarang dikarenakan apa yang diteliti dalam penelitian tersebut bersifat untuk mengetahu pengaruh dari penggunaan Smartphone.
C. Kerangka Berfikir
Manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Melihat pengaruh Smartphone terhadap pergaulan peserta didik saat ini sangat jelas bahwa kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi terhadap alat komonikasi yang cepat dan memiliki fitur- fitur yang lain. Dimana masyarakat senantiasa rela untuk mengeluarkan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk membeli suatu alat komonikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini akan berdampak terhadap perilaku masyarakat tersebut dalam kehidupan sehari-hari baik terhadap lingkungan sekitar maupun kelompok pertemanannya.
D. Hipotesis
Sejalan Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji terlebih dahulu dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 96) bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian , di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat petanyaan”. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina MIftahul Jannah, (2005 : 76-77) menyatakan bahwa “Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar variable”. Hubungan antarvariabel bersifat hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi Sejalan Hipotesis adalah rumusan jawaban sementara atau dugaan sehingga untuk membuktikan benar tidaknya dugaan tersebut perlu diuji terlebih dahulu dengan apa yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 96) bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian , di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat petanyaan”. Menurut Bambang Prasetyo dan Lina MIftahul Jannah, (2005 : 76-77) menyatakan bahwa “Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan mengidentifikasikan hubungan antar variable”. Hubungan antarvariabel bersifat hipotesis. Hipotesis merupakan proposisi
Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang telah ada dan didukung oleh kajian teoritis maka dalam penelitian ini dapat di hipotesiskan sebagai berikut : Bagaimanakah pengaruh Smartphone terhadap pertemanan disekolah di kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai Oktober 2014. Adapun perencanaan jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
1 Persiapan Januari 2014 – Februari 2014
2 Pelaksanaan Agustus 2014 – Oktober 2014
3 Ujian Skripsi
Desember 2014
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. Pada Peserta Didik Kelas X yang beralamat di jalan Sisingamangaraja III No. 3 Palangka Raya.
B. Metode Penelitian
Metode merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian sebab tanpa adanya metode, penelitian tidak dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah Metode yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian deskriptif.