PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL (1)

PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA

( Studi Deskripsi kualitatif Peran Smartphone Dalam Kelompok Persahabatan Anak

Muda ) SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dengan Minat Utama Public Relation

Oleh : AUCKY PUTRA 0811223010

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

LEMBAR PENGESAHAN PERAN SMARTPHONE DALAM INTERAKSI SOSIAL ANAK MUDA

Disusun Oleh : Aucky Putra Kristianto 0811223010 Telah Dinyatakan LULUS Dalam Ujian Sarjana Pada Tanggal 16 Juli 2014

Ketua Sidang Majelis Penguji Sekretaris Sidang Majelis Penguji

Dr. Drs. Suryadi, Ms Fitri Hariana O.,SS.,SE.,M.Commun NIK. 196011031987031003

NIK. 82101311120004

Anggota Sidang Penguji Majelis Penguji Anggota Sidang Penguji Majelis Penguji

Yuyun Agus Riani, S.Pd., M.Sc M Fikri AR, S.Kom., MA NIK. 75081711120024

NIK ---

Malang, Agustus 2014 Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, Ms NIP. 195612271983121001

Pernyataan Orisinalitas

Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama

: Aucky Putra Kristianto

: Ilmu Komunikasi

Peminatan

: Public Relation

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul Peran Smartphone Dalam Interaksi Sosial Anak Muda adalah benar merupakan karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, diberi tanda dan citasi yang ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan ditemukan pelanggaran atas skripsi, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh.

Malang, 7 Agustus 2014

Materai 6.000

Aucky Putra Kristianto NIM. 0811223010

ABSTRAK

Seiring arus globalisasi dengan tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat membuat peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Teknologi komunikasi dalam wujud smartphone ini merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya. Dalam hal tersebut, perkembangan teknologi bisa mempengaruhi cara berinteraksi sosial dari para individu yang menggunakannya. Smartphone yang didalamnya terdapat CMC ( computer mediated communications ) ini adalah berbagai jenis program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksud di sini bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut. (Fulk & Collins-jarvis 2001).

Penelitian ini berfokus pada peranan smartphone dalam interaksi sosial persahabatan anak muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anak muda yang memiliki dan menggunakan smartphone serta anak muda yang mempunyai suatu kelompok pertemanan atau persahabatan.

Hasil dari penelitian ini menunjukan Mereka menggunakan smartphonenya untuk melakukan proses interaksi sosial mereka baik interaksi primer maupun interaksi sekunder. Mereka juga sedikit menghilangkan anggapan banyak orang terhadap adanya smartphone yang mengatakan bahwa smartphone mempunyai kesan mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Hal tersebut bisa terjadi karena mereka merasa puas terhadap adanya smartphone tersebut. sesuai dengan pendekatan Pendekatan uses and gratification memberikan alternatif untuk memandang pada hubungan antara isi media dan audience, dan pengkategorian isi media berdasarkan fungsinya. (Bungin, 2006)

Faktor yang lain yaitu kedekatan satu dengan anggota kelompok lainnya tumbuh karena adanya kesamaan dan kegemaran dalam minat suatu bidang tertentu. Hal ini berkaitan dengan dengan teori dari Kail & Cavanaugh (2000) yang menyatakan ada empat faktor yang dapat meningkatkan hubungan persahabatan yaitu proximity, simililarity, complementarity, dan physical attractiveness .

ABSTRACT

Along with the globalization demands rapid exchange of information makes the role of communication technologies is very important. Communication technology in the form of

a smartphone is a phenomenon that most unique and interesting in its use. In such cases, technological developments may affect how the social interaction of the individuals who use them. Smartphone which there are CMC (computer mediated communications) are the different types of application programs that are used for communication between two or more people can interact through different computers. What is meant here is not how two or more machines can interact with each other, but how two or more people can communicate with each other using computer aids through existing application programs on the computer. (Fulk & Collins-jarvis 2001).

This study focuses on the role of a smartphone in a friendly social interaction of young children. This study uses qualitative descriptive approach types. Informants were used in this study were young people who own and use a smartphone as well as young people who have a group of friends or friendship.

The results of this study indicate they use a smartphone to make the process of social interaction they both interactions primary and secondary interactions. They are also a bit eliminate the assumption of the existence of a smartphone and more people are saying that the smartphone has a much closer impression and keep that close. This can happen because they are satisfied with the presence of the smartphone. accordance with the uses and gratification approach approach provides an alternative to look at the relationship between media content and audience, and categorizing media content based on its function. (Bungin, 2006)

Another factor is the proximity of one to the other group members to grow because of the shared interests and preferences in a particular field. This relates to the theory of Kail & Cavanaugh (2000) who stated that there are four factors that can improve the friendly relations of proximity, simililarity, complementarity, and physical attractiveness.

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam membantu menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya.

Peneliti menyadari penyusunan skripsi ini akan sangat sulit tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya Malang.

2. Bapak Dr. Drs. Suryadi MS dan Ibu Fitri Hariana Oktaviani, S.S, S.E, M.Commun selaku dosen pembimbing penulis selama pengerjaan skripsi.

3. Orang tua penulis yang selalu sabar serta memberikan support dalam proses pengerjaan skripsi.

4. Semua pihak yang telah memberi bantuan serta motivasi baik langsung maupun tidak langsung dalam proses pengerjaan skripsi.

Akhir kata, saya selaku penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan proposal penelitian ini. Penulis sadar bahwa dalam proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi lebih baiknya karya ini di masa yang akan datang.

Malang, Agustus 2014

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk membuat hidup manusia menjadi semakin mudah dan nyaman. Teknologi yang semakin pesat ini membuat hampir tidak ada bidang kehidupan manusia yang bebas dari penggunannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seiring globalisasi dengan tuntuntan kebutuhan pertukaran informasi peranan teknologi menjadi sangat penting.

Hassan Fuad (1999) mengemukan teknologi komunikasi cenderung memungkinkan terjadinya transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia. Tranformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar manusia, yang pada hakikatnya adalah interaksi antar pribadi. Pertemuan tatap muka secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam jarak jauh yang sangat jauh melalui tahap citra. Teknologi komunikasi sekarang ini semakin banyak yang dikembangkan, seperti contohnya telepon selular. Penggunaan telepon selular menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan mobilitas tinggi. Fasilitas-fasilitas yang terdapat didalamnya pun tidak hanya terbatas pada fungsi telepon dan SMS ( short messages service ) saja. Telepon seluler dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana musik/hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Hal ini menjadikan telepon selular sebagai salah satu bentuk perkembangan komunikasi yang paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir (Nurudin, 2005).

Pengembangan pada media teknologi seperti ponsel ini berkembang sesuai jaman dan kebutuhan para penggunanya. Sehingga dalam hal ini berpengaruh besar terhadap kegiatan interaksi sosial dari pengguna telepon selular itu sendiri. Simanjuntak (2004) dalam tulisannya mengenai aspek sosial telepon selular menyatakan paling tidak ada lima Pengembangan pada media teknologi seperti ponsel ini berkembang sesuai jaman dan kebutuhan para penggunanya. Sehingga dalam hal ini berpengaruh besar terhadap kegiatan interaksi sosial dari pengguna telepon selular itu sendiri. Simanjuntak (2004) dalam tulisannya mengenai aspek sosial telepon selular menyatakan paling tidak ada lima

Marshall McLuhan di buku Understanding Media: The Extensions of Man , mengemukakan ide bahwa “pesan media ya medianya itu sendiri” (Mcluhan, 1999). McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan media yang berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga mempengaruhi cakupan serta bentuk dari hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang dari individu ke masyarakat. Penggunaan media komunikasi dalam hal ini adalah ponsel sekarang bukan hanya sebagai alat komunikasi semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang sama sekali berbeda dengan interaksi tatap muka. Hal ini tentunya terjadi dalam kondisi perkembangan teknologi komunikasi saat ini.

Salah satu bentuk perkembangan teknologi telepon seluler saat ini terwujud dari menjamurnya smartphone yang merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer . Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi . Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik ( e-book ) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA . Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.

Sistem operasional yang dapat ditemukan dalam smartphone contohnya seperti symbian OS, apple OS, blackberry OS, windows mobile, android, linux.

Disini interaksi yang terbentuk kemudian “dipercepat” prosesnya melalui suara dan teks atau tulisan (Brotosiswoyo, 2002). Hal ini berbeda dengan dahulu yang biasa

disebut “telepati” (komunikasi antara dua manusia yang tidak bergantung pada tempatnya) dan sudah menjadi perwujudan riil yang biasa, yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Ponsel disamping it u juga dapat merubah makna dari “kesendirian”. Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan satu ponsel yang canggih saja, kita dapat mendengarkan musik, bermain g ames , internet, foto- foto, menonton video, dan lain-lain meskipun kita berada dalam satu ruangan sendirian tanpa ada apapun. Dari sekian kelebihan yang telah ditawarkan dari suatu ponsel, tetapi terdapat juga banyak dampak negatif bermunculan. Budyatna (2005) mengemukakan bahwa bentuk komunikasi yang paling ideal adalah yang bersifat transaksional, dimana proses komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang sangat dinamis dan timbal balik. Disini Budyatna melihat bahwa dengan munculnya penggunaan ponsel mempengaruhi proses yang transaksional tersebut. Seringkali komunikasi yang dinamis dan timbal balik dirasakan menurun kualitas dan kuantitasnya pada interaksi tatap muka.

Dari hasil penelitian, didapat fenomena dimana tidak jarang individu lebih memilih memainkan atau menggunakan ponselnya, meskipun ia berada ditengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Nurudin (2005) menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca SMS atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang dianggap membosankan. Beberapa penelitian telah dikumpulkan oleh Badwilan (2004) mengenai dampak dari penggunaan ponsel. Contoh penelitian pertama yaitu pada bulan Februari 2002 jumlah layanan SMS yang dikirimkan mencapai 156 milyar; dan pada bulan Maret jumlahnya Dari hasil penelitian, didapat fenomena dimana tidak jarang individu lebih memilih memainkan atau menggunakan ponselnya, meskipun ia berada ditengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Nurudin (2005) menyebutkan bahwa 60% dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca SMS atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang dianggap membosankan. Beberapa penelitian telah dikumpulkan oleh Badwilan (2004) mengenai dampak dari penggunaan ponsel. Contoh penelitian pertama yaitu pada bulan Februari 2002 jumlah layanan SMS yang dikirimkan mencapai 156 milyar; dan pada bulan Maret jumlahnya

Berbagai penelitian mengenai penggunaan ponsel dan interaksi anak muda pernah dilakukan. Salah satunya Ina Astari (2006). Ia membahas pengaruh penggunaan ponsel terhadap interaksi sosial remaja. Melalui penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini, Astari menghasilkan kesimpulan bahwa penggunaan ponsel di kalangan anak muda cenderung tinggi dan proses interaksi anak muda terhadap lingkungan cenderung kurang. Selain itu, penelitian mengenai smartphone pernah dilakukan Masyitoh (2010) yang membahas pengaruh blackberry sebagai sarana akses informasi di kalangan mahasiswa Universitas Airlangga. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Namun penelitian tersebut masih membahas tentang kegunaan smartphone sebagai sarana akses informasi. . Padahal, dapat diargumentasikan bahwa kegunaan smarthphone pada saat ini tidak hanya sebatas akses terhadap informasi.

1.2 Rumusan Masalah

Meski banyak penelitian yang mengkonfirmasi bahwa smartphone dapat mengganggu interaksi sosial terutama pada anak muda (Nurudin, 2005; Astari 2006), observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa masih ada Meski banyak penelitian yang mengkonfirmasi bahwa smartphone dapat mengganggu interaksi sosial terutama pada anak muda (Nurudin, 2005; Astari 2006), observasi awal yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa masih ada

Kedua, peneliti berusaha menggali pada kelompok persahabatan anak muda yang tidak terganggu oleh keberadaan smartphone ini. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal ini? Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualititatif. Metode pengambilan data adalah dengan wawancara dan observasi kepada dua kelompok persahabatan yang dari awal observasi interaksi sosialnya dinilai tidak terganggu dengan keberadaan smartphonenya. Selain itu, data interaksi sosial di smarphone juga diambil dengan metode dokumentasi untuk melihat fungsi smartphone dalam interaksi sosial anak muda.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana peranan smartphone dalam interaksi sosial anak muda.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Secara ilmiah, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan kepada bagaimana dampak teknologi terhadap interaksi sosial manusia, khususnya anak muda. Sisi bahwa teknologi komunikasi (dalam hal ini smartphone) telah menjauhkan jarak manusia sudah banyak dikonfirmasi, namun penelitian lebih dalam tentang sisi lain dari dampak positif teknologi komunikasi pada manusia masih kurang digali lebih dalam.

2. Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perancang aplikasi smartphone dan berbagai teknologi komunikasi lainnya agar mampu menciptakan aplikasi atau program yang dapat menghangatkan hubungan manusia

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Komunikasi dan Perkembangan Teknologi Komunikasi

Manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial dituntut untuk dapat berinteraksi dengan satu sama lainnya. Hal ini dikarenakan manusia tidak bias hidup tanpa bantuan orang lain.sehingga didalam kesehariannya dibutuhkan proses interaksi, yakni salah satunya melalui komunikasi. Layaknya makhluk sosial yang tidak bias hidup tanpa orang lain, manusia juga tidak bias untuk tidak berkomunikasi baik itu secara interpersonal ataupun intrapersonal.

Adapun pengertian Komunikasi menurut para ahli, seperti Bernard dan Gary A. Steiner (dalam Mulyana, 2007), bahwa komunikasi merupakan proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol- simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Selain itu Theodore M. Newcomb (2001) (dalam Mulyana, 2007) juga berpendapat yang sama bahwa setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan deskriminatif, dari sumber kepada penerima. Dalam perkembangan zaman, komunikasi juga beriringan perkembangan teknologi.

Menurut Kamus Sosial Edisi Baru, istilah Teknologi yaitu : (1) Penerapan ilmu pengetahuan; (2) Pola praktek menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu; serta (3) Semua ciri untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Johannesen (1996) teknologi diartikan sebagai aktivitas budaya yang khas ketika manusia membentuk dan mengubah realitas alami demi tujuan-tujuan praktis. Setiap langkah kemajuan teknologi menyebabkan serangkaian perubahan yang Menurut Kamus Sosial Edisi Baru, istilah Teknologi yaitu : (1) Penerapan ilmu pengetahuan; (2) Pola praktek menggunakan semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu; serta (3) Semua ciri untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Johannesen (1996) teknologi diartikan sebagai aktivitas budaya yang khas ketika manusia membentuk dan mengubah realitas alami demi tujuan-tujuan praktis. Setiap langkah kemajuan teknologi menyebabkan serangkaian perubahan yang

Menurut Gouzali Saydam (2005), teknologi komunikasi pada hakikatnya adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya). Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data (komputer), dan sebagainya. Sedangkan Shiroth dan Amin (1998) mengemukakan teknologi komunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi ini semakin kearah teknologi wireless (tanpa kabel).

Bentuk-bentuk teknologi komunikasi menurut Kadir dan Triwahyuni (2003) mencangkup telepon, radio, dan televisi. Sedangkan dalam buku Human Communication (Tubbs dan Moss, 2001), bentuk-bentuk teknologi komunikasi ditampilkan dalam tingkat antarpesona, kelompok, organisasional, dan publik. Pada tingkat antarpersona yaitu telepon, telepon genggam ( handphone ), surat elektronik, dan voicegram . Pada tingkat kelompok yaitu konferensi telepon, telekomunikasi komputer, dan surat elektronik. Pada tingkat organisasional yaitu interkom, konferensi telepon, surat elektronik, manajemen dengan bantuan komputer, sistem informasi, dan faksimili. Sedangkan pada tingkat publik yaitu televisi, radio, film, videotape, vidoedisc , TV kabel, TV satelit langsung, video dengan teks, teleteks, dan sistem informasi digital. Pada saat ini telepon merupakan alat komunikasi yang banyak ditemukan dalam dunia bisnis. Bahkan setiap hari sekitar lebih dari 500 juta panggilan telepon dilakukan diseluruh dunia (Morey, 2004). Menurut Gouzali Saydam (2005), istilah telepon pada awalnya merupakan suara dari jarak jauh. Selain itu keberadaan telepon itu sendiri

dibagi menjadi dua, yaitu telepon biasa ( fix telephone ) dan telepon bergerak.

2.2 Pengertian Teknologi Komunikasi dan Informasi

Teknologi komunikasi adalah alat yang dapat membantu untuk memproses dan mengirim data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Teknologi komunikasi merupakan alat yang juga menambah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi antar sesama. Komunikasi sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi . Karena teknologi berperan sebagai teknis yang digunakan untuk memproses dan menyampaikan informasi. Teknologi informasi sendiri adalah hasil dari pemanfaatan teknologi yang membantu manusia dalam membuat, menyimpan atau menyebarkan suatu informasi. (Abdul Kadir & Terra CH. Triwahyuni 2003, h. 5 ).

2.2.1 Sejarah Teknologi Komunikasi

Tahun 1809 Samuel Thomas von Sommering menemukan telegram. Masa sebelum ditemukannya telepon telegram sangat populer digunakan untuk mengirim pesan. Tahun 1876 Alexander Grahambell menemukan penemuan baru yaitu telepon dan berkembang menjadi jaringan komunikasi menggunakan kabel. Setelah ditemukannya telepon, telegram sudah hampir tidak dipergunakan lagi. Tahun 1940 teknologi telepon terus berkembang pesat hingga muncul teknologi baru yaitu transmisi audio visual melalui siaran televisi. Saat itu siaran televisi masih berwarna hitam putih namun sudah bersuara. Tahun 1950 saat teknologi televisi sudah berkembang pesat lalu muncul teknologi terbaru yaitu tv kabel di Amerika Serikat. Tahun 1958 Chester Carlson menemukan mesin fotokopi yang sangat populer digunakan dunia perkantoran hingga saat ini. Tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk sebuah jaringan. Sejak dikembangkannya riset tersebut, munculah media internet yang merupakan media yang modern hingga saat ini. Tahun 1989 Tim Berners Lee dan Robert Cailiau menemukan system prototype yang menjadi World Wide Web (WWW) di CERN. WWW yang biasa Tahun 1809 Samuel Thomas von Sommering menemukan telegram. Masa sebelum ditemukannya telepon telegram sangat populer digunakan untuk mengirim pesan. Tahun 1876 Alexander Grahambell menemukan penemuan baru yaitu telepon dan berkembang menjadi jaringan komunikasi menggunakan kabel. Setelah ditemukannya telepon, telegram sudah hampir tidak dipergunakan lagi. Tahun 1940 teknologi telepon terus berkembang pesat hingga muncul teknologi baru yaitu transmisi audio visual melalui siaran televisi. Saat itu siaran televisi masih berwarna hitam putih namun sudah bersuara. Tahun 1950 saat teknologi televisi sudah berkembang pesat lalu muncul teknologi terbaru yaitu tv kabel di Amerika Serikat. Tahun 1958 Chester Carlson menemukan mesin fotokopi yang sangat populer digunakan dunia perkantoran hingga saat ini. Tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika mengadakan riset tentang bagaimana cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk sebuah jaringan. Sejak dikembangkannya riset tersebut, munculah media internet yang merupakan media yang modern hingga saat ini. Tahun 1989 Tim Berners Lee dan Robert Cailiau menemukan system prototype yang menjadi World Wide Web (WWW) di CERN. WWW yang biasa

2.2.2 Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi

1. Telegram Telegram adalah mesin atau alat yang digunakan untuk mengirim pesan jarak jauh. Kata telegram pada saat ini sering disebut sebagai telegram elektrik yang ditemukan oleh negara Amerika Serikat. Penggunaan telegram tersebut dikirimkan melalui operator telegraf atau telegrafer yang dihubungkan melalui kode morse. Biasanya sering disebut sebagai pesan kabel atau kawat.

2. Telepon Telepon merupakan salah satu alat komunikasi yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam menyampaikan pesan suara, terutama dalam bentuk pecakapan dengan orang lain. Pada dasarnya telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal listrik dalam suatu jaringan telepon. Dengan adanya hal tersebut memungkinkan suatu komunikasi dapat terbentuk antar satu individu dengan individu lain.

3. Radio Radio adalah alat komunikasi yang menggunakan gelombang elektromagnet atau berupa isyarat-isyarat radio yang dapat menghantarkan elektronik dari suatu tempat ke tempat lain tanpa menggunakan kawat. Dalam proses penggunaan radio, alat ini membutuhkan penghantar yang biasa disebut sebagai pemancar. Melalui bantuan pemancar inilah gelombang elektromagnetik dapat tersalurkan ke tempat lain.

4. Televisi dan Tv Kabel Tahun 1920 Paul Nipkow menemukan sebuah piringan metal kecil yang berputar- putar didalamnya, dan akhirnya terciptalah suatu sistem untuk penangkapan gambar, transmisi serta penerimaannya. Sistem tersebut dibuat berdasarkan sistem gerakan mekanik. Setelah televisi sudah menjadi barang elektronik yang hampir selalu ada di setiap rumah, maka munculah televisi kabel. Ini adalah sistem penyiaran acara televisi lewat sinyal frekuensi radio yang ditransmisikan melalui serat optik yang tetap dan bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap antena.

Tahun 1972, sebuah sistem kabel dalam Wilkes-Barre , PA , dimulai dengan menawarkan sistem channel pay-per-view pertama kali. Mereka menamai servis baru ini dengan nama Home Box Service atau HBO. Yang akhirnya sampai dengan sekarang bertambah terus sehingga jumlahnya mencapai 91 channel yang bisa dinikmati di seluruh dunia.

5. Satelit Satelit merupakan teknologi komunikasi yang memiliki sistem yang canggih. Salah satu satelit yang dikembangkan oleh manusia untuk pertama kali adalah Sputnik 1, yang diluncurkan oleh Uni Soviet tepat pada tanggal 4 Oktober 1957. Satelit merupakan sebuah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.

6. Internet Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan jaringan tersebut tersebar di seluruh dunia. Semua jaringan pada komputer tersebut memungkinkan berbagai aplikasi yang dilaksanakan antar komputer dalam suatu jaringan 6. Internet Internet adalah suatu jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan jaringan tersebut tersebar di seluruh dunia. Semua jaringan pada komputer tersebut memungkinkan berbagai aplikasi yang dilaksanakan antar komputer dalam suatu jaringan

2.3 Perkembangan Media Teknologi Komunikasi Telepon Genggam Cellphone (telepon genggam atau telepon seluler) merupakan telepon yang

termasuk dalam sambungan telepon bergerak, dimana yang menghubungkan antar sesama ponsel tersebut adalah gelombang-gelombang radio yang dilewatkan dari pesawat ke BTS ( Base Tranceiver Station ) dan MSC ( Mobile Switching Center ) yang bertebaran di sepanjang jalur perhubungan kemudian diteruskan ke pesawat yang dipanggil (Gouzali Saydam, 2005).

Ponsel merupakan bentuk yang dianggap paling fenomenal dan juga unik. Dalam pemakaian ponsel, besarnya tagihan bergantung pada lama waktu percakapan serta jarak atau zona jangkau (SLJJ) percakapan yang telah dilakukan dalam percakapan. Terdapat tiga hal penting mengenai biaya yang dikeluarkan bagi pelanggan ponsel, yaitu biaya airtime , biaya bulanan dan biaya pulsa atau pemakaian (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Semakin maraknya penggunaan ponsel saat ini, muncul ide untuk menciptakan kebergantungan pemilik ponsel tersebut pada kartu telepon prabayar ( voucher ). Perkembangan produk kartu prabayar dalam waktu yang singkat dapat menyaingi penggunaan sistem abonemen (pascabayar). Salah satu yang paling menarik pada prabayar adalah layanan transfer pulsa (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Layanan ini menyediakan solusi bagi para pengguna prabayar yang membutuhkan pulsa dalam waktu cepat atau berada dalam keadaan darurat serta kesulitan mencari pulsa isi ulang. Perkembangan handphone tidak hanya sampai dalam tahap tersebut, bahkan pada saat ini perkembangan handphone sudah masuk pada tahapan generasi IV (Subarkah, 2011). Dan pada saat ini di kalangan masyarakat banyak yang menggunakan jenis handphone Ponsel merupakan bentuk yang dianggap paling fenomenal dan juga unik. Dalam pemakaian ponsel, besarnya tagihan bergantung pada lama waktu percakapan serta jarak atau zona jangkau (SLJJ) percakapan yang telah dilakukan dalam percakapan. Terdapat tiga hal penting mengenai biaya yang dikeluarkan bagi pelanggan ponsel, yaitu biaya airtime , biaya bulanan dan biaya pulsa atau pemakaian (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Semakin maraknya penggunaan ponsel saat ini, muncul ide untuk menciptakan kebergantungan pemilik ponsel tersebut pada kartu telepon prabayar ( voucher ). Perkembangan produk kartu prabayar dalam waktu yang singkat dapat menyaingi penggunaan sistem abonemen (pascabayar). Salah satu yang paling menarik pada prabayar adalah layanan transfer pulsa (Kadir dan Triwahyuni, 2003). Layanan ini menyediakan solusi bagi para pengguna prabayar yang membutuhkan pulsa dalam waktu cepat atau berada dalam keadaan darurat serta kesulitan mencari pulsa isi ulang. Perkembangan handphone tidak hanya sampai dalam tahap tersebut, bahkan pada saat ini perkembangan handphone sudah masuk pada tahapan generasi IV (Subarkah, 2011). Dan pada saat ini di kalangan masyarakat banyak yang menggunakan jenis handphone

2.4 Computer Mediated Communication

Computer-Mediated Communication (CMC) adalah berbagai jenis program aplikasi yang digunakan untuk melakukan komunikasi antar dua orang atau lebih yang dapat saling berinteraksi melalui komputer yang berbeda. Yang dimaksud di sini bukanlah bagaimana dua mesin atau lebih dapat saling berinteraksi, namun bagaimana dua orang atau lebih dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program aplikasi yang ada pada komputer tersebut. (Fulk & collins-jarvis 2001).

Dalam memasuki era globalisasi, dimana CMC menjadi suatu gebrakan baru di dunia teknologi komunikasi, partisipan CMC harus mempunyai keahlian dalam menggunakan komputer, dan mengetahui tentang settingan aplikasi dari media yang digunakan, kita ambil contoh Instant Messenger yaitu Yahoo Messenger. Dalam Yahoo Messenger, terdapat berbagai macam fitur-fitur yang berguna, seperti webcam (video camera), voice mail, yahoo talk, dan sebagainya. Minimal, para partisipan harus mengetahui bagaimana cara menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh Yahoo

Messenger. Hal ini dianggap sangat penting, apalagi ketika kita sedang melakukan bisnis lintas budaya dengan orang lain. Jika kita tidak mengerti hal-hal kecil seperti itu, maka lawan bisnis kita akan menganggap kita kurang mempunyai kredibilitas yang baik. Hal ini akan merusak reputasi kita sebagai seorang partisipan CMC. Dalam CMC, kita juga harus mengenal psikologis komunikan.

Computer-mediated communication (CMC) ialah suatu transaksi komunikasi yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih komputer jaringan. Istilah tersebut secara tradisional disebut komunikasi yang terjadi melalui-dimediasi format computer, misalnya, pesan instan , e-mail , chat room. Format tersebut diterapkan pada bentuk-bentuk lain dari interaksi berbasis teks seperti pesan teks. Penelitian CMC berfokus pada dampak sosial yang berbeda yang didukung teknologi komunikasi-komputer. Banyak studi yang melibatkan internet berbasis jaringan sosial yang didukung oleh perangkat lunak sosial. Mediation ini mengacu pada proses pertukaran pesan dimana pesan disampaikan melalui perantaraan media bentuk teknologi dari teknologi paling sederhana hingga teknologi canggih seperti computer internet. Dalam perkembangannya komunikasi melalui media komputer terjadi peleburan antara komunikasi Mediation (perantara) dan Immediate (langsung). Rice (2001) menyatakan Computer Mediated Communication (CMC) mempelajari bagaimana perilaku manusia dibentuk melalui pertukaran informasi menggunakan media komputer khususnya komputer internet. Internet sebagai sebuah jaringan komputer yang memungkinkan adanya transfer data atau informasi melalui bentuk protocol transmisi menurut sistem pengalamatan global.

2.5 Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2002), interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan Menurut Soekanto (2002), interaksi sosial adalah bentuk-bentuk yang tampak apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia mengadakan

Gea, Wulandari, dan Babari (2003) melihat suatu kebutuhan berinteraksi manusia dimana setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya. Kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia yang satu dengan lainnya, yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Mengenai interaksi yang terjalin tersebut, yang dianggap paling ideal adalah secara tatap muka (langsung). Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Selain itu menurut Morey (2004), pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya. Sedangkan menurut Soekanto (2002), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: 1) Adanya kontak sosial ( social-contact ) dan 2) Adanya komunikasi

2.5.1 Kontak dan Komunikasi Dalam Interaksi Sosial

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya bersamasama) dan tango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara harafiah adalah bersama-sama Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya bersamasama) dan tango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara harafiah adalah bersama-sama

Mengenai komunikasi dapat dilihat secara bahasa, yakni berasal dari kata Latin kommunicatio yang artinya hal memberitahukan, hal memberi bagian dalam, atau pertukaran (Gea, Wulandari, dan Babari, 2003). Secara lebih sempit dapat diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima (Gea, Wulandari, dan Babari, 2003). Menurut Soekanto (2002), bahwa komunikasi adalah ketika seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dengan begitu orang yang bersangkutan kemudian akan memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.

Gea, Wulandari, dan Babari (2003) menggambarkan suatu komunikasi yang efektif apabila si penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang diberikan benar-benar diterima secara tepat sebagaimana yang dimaksud adalah dengan mendapatkan umpan balik pesan tersebut. Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim mengetahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah ditangkap oleh si penerima atau tidak. Selain itu cara seseorang Gea, Wulandari, dan Babari (2003) menggambarkan suatu komunikasi yang efektif apabila si penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang diberikan benar-benar diterima secara tepat sebagaimana yang dimaksud adalah dengan mendapatkan umpan balik pesan tersebut. Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim mengetahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah ditangkap oleh si penerima atau tidak. Selain itu cara seseorang

a. Tatap muka itu sendiri yang membedakannya dengan komunikasi jarak jauh atau komunikasi menggunakan alat. Dalam komunikasi tatap muka ada peran yang harus dijalankan oleh masing-masing pihak (pemberi informasi-penerima informasi, ibu- anak, ayah-anak, suami-istri, guru-murid dan lain-lain) dan ditunjukkan dengan jelas.

b. Adanya hubungan dua arah secara langsung Dengan adanya pertukaran pesan dalam komunikasi tatap muka, terjadi saling pengertian akan makna atau arti pesan. Jadi dalam komunikasi ini yang penting bukanlah pesannya semata, melainkan arti ( meaning ) dari pesan tersebut.

c. Adanya niat, kehendak, atau intensi dari kedua belah pihak Hal tersebut akan mempercepat proses adanya saling pengertian secara kognitif dalam komunikasi antar manusia.

Komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung (memerlukan perantara, seperti telepon, telegrap, radio, surat dll.) mempunyai dampak yang berbeda dengan komunikasi secara langsung (tatap muka). Menurut Gea, Wulandari, dan Babari (2003), komunikasi tidak langsung dapat menyebabkan timbulnya kegagalan untuk saling berkomunikasi (hambatan-hambatan), dalam arti si penerima menangkap makna pesan berbeda dari yang dimaksud oleh si pengirim. Hambatan-hambatan tersebut antara lain :

1. Gagal menangkap maksud konotatif di balik maksud seseorang

2. Hanya mengartikan kata atau kalimat secara murni dan tidak mengembangkan pemahamannya

3. Kesalahpahaman atau distorsi dalam komunikasi

4. Adanya gangguan fisik, misalnya gangguan suara pada telepon, hasil cetakan yang tidak baik, tampilan layar yang kurang jelas (kabur), desain format yang tidak baik, dan lain-lain.

Dalam menilai kualitas komunikasi antar manusia, DeVito (2007) mengatakan bahwa komunikasi antar manusia dapat berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat menurut keluasannya atau breadth (banyaknya atau jenis-jenis topik yang dibicarakan) dan kedalamannya atau depth (derajat “kepersonalan” atau inti dalam membicarakan topik itu).

Sedangkan menurut penelitian Mardiyanti (1996), secara garis besar terdapat beberapa hal yang dapat dilihat dalam kaitannya dengan kontak sosial dan komunikasi sebagai pengukuran dari interaksi secara langsung (tatap muka), antara lain adalah minat, frekuensi, ruang lingkup rekan-rekan, jenis dan banyaknya topik pembicaraan, tempat melakukan kegiatan, kedalaman komunikasi serta pola dari interaksi itu sendiri (asosiatif dan disosiatif). Terdapat lima indikator terciptanya interaksi sosial diantaranya ; Imitasi , dublikasi (tindakan meniru, mengcopy orang lain. baik sikap maupun life style). Sugesti (suatu proses penerimaan pedoman sikap dari orang lain tanpa kritikan terlebih dahulu, sebab dapat dipercaya). Identifikasi (suatu keinginan terhadap sesuatu yang dianggap memiliki keistimewaan seperti ; ketika ada orang dewasa yang dianggap memiliki kelebihan, dan kita menganggap diri kita sudah dewasa apabila kita sudah bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh orang dewasa tadi). Simpati , kagum (proses kejiwaan dimana seseorang tertarik pada orang lain. baik sikap, wibawa dan perbuatannya).

Motivasi (suatu dorongan yang diberikan oleh seseorang pada orang lain. baik melalui sikap, perkataan) dan lain-lain.

2.6 Persahabatan Anak Muda

Menurut Rubin (2004, h. 28), persahabatan adalah multidimensi dalam sifat dan melayani manusia dalam berbagai cara (seperti kesenangan, harapan dan ketakutan, menyediakan afeksi, dukungan dan keamanan emosi). Persahabatan adalah hubungan dimana dua orang menghabiskan waktu bersama, berinteraksi dalam berbagai situasi, dan menyediakan dukungan emosional. (Baron & Bryne, 2006). Teman dekat didefinisikan sebagai seseorang untuk berbicara, untuk bergantung, dan menyandarkan diri untuk mendapatkan pertolongan, dukungan, dan kepedulian, dan bersenang-senang dalam melakukan sesuatu (2003 Rawlins, h. 11).

Menurut Weiss (2003 h. 11), teman itu datang dan berkumpul bersama karena adanya kesenangan, rasa akan kebersamaan, dan afiliasi emosional. Persahabatan menurut Rawlins dalam persahabatan Tillmann- Healy (2003 h. 13) ”menunjukkan tali afektif ( implies affective ties )”. Pada teman, kita mencari trust (kepercayaan), kejujuran, hormat, komitmen, keamanan, dukungan, kedermawanan, kesetiaan, kebersamaan, keteguhan, pengertian, dan penerimaan. (Rubin dalam Tillmann-Healy). Dalam buku Child and Adolescent Development , Owens (2002 h.4) mengartikan persahabatan sebagai hal berkenaan dengan dibangunnya hubungan dyadic antara dua anak yang dikarakteristikkan dengan perasaan saling suka yang kuat. Menurut Hartup (2005), persahabatan diartikan sebagai sebuah hubungan yang kuat dan bertahan lama antara dua individu yang dikarakteristikkan dengan kesetiaan, kekariban, dan saling menyayangi. Persahabatan adalah suatu bentuk hubungan yang dekat yang melibatkan kesenangan, penerimaan, percaya, respek, saling membantu, menceritakan rahasia, pengertian, dan spontanitas (Santrock, 2002 h.2)

Pada anak usia di bawah 8 tahun, prinsip dasar untuk persahabatan adalah common activity (aktivitas bersama), dimana anak-anak memandang teman adalah seseorang yang menyukai mereka dan senang dengan aktivitas bermain yang sama. Pada anak usia 8-10 tahun, sudah ada kemampuan role-taking skill (keahlian mengambil peran), mulai melihat teman sebagai individu yang mempunyai psikologis yang mirip dengannya, dapat dipercaya, setia, baik, kooperatif, dan sensitif terhadap perasaan dan kebutuhan satu sama lain (Santrock, 2002).

Walaupun pemikiran mengenai kesetiaan dan atribut psikologis yang sama yang ditunjukkan kepada teman juga terdapat pada remaja, tapi konsepsi remaja mengenai persahabatan lebih fokus pada reciprocal emotional commitment (saling berkomitmen secara emosional). Teman dipandang sebagai teman karib yang benar-benar memahami kekuatan satu sama lain, dapat menerima kelemahan satu sama lain, dan bersedia berbagi pemikiran dan perasaan mereka (Santrock, 2002). Walaupun anak-anak mempunyai banyak teman, tapi sedikit dari pertemanan ini yang menjadi teman dekat. Dalam observasi Kail & Cavanaugh (2000), beliau menemukan beberapa perbedaan penting ketika bermain antara eventual friends (sahabat) dan nonfriends (bukan teman). Pertama, walaupun sahabat tidakselalu setuju terhadap permainan mana yang akan dimainkan, tapi mereka dapat mengatasi konflik dengan lebih baik daripada yang bukan teman. Sahabat lebih berhasil dalam mengkomunikasikan sesuatu dan bertukar informasi satu sama lain. Beberapa informasi yang disampaikan sahabat bersifat personal, dan sahabat lebih mampu melibatkan self-disclosure (pengungkapan diri). Pada remaja, yang ditekankan adalah kesetiaan mereka dalam persahabatan. Mereka percaya bahwa teman harus membela satu sama lain dan teman tidak boleh menipu atau meninggalkan satu sama lain.

Penekanan pada kesetiaan dalam persahabatan remaja nampaknya juga sejalan dengan penekanan pada keakraban dimana jika teman tidak setia, remaja merasa takut akan terhina Penekanan pada kesetiaan dalam persahabatan remaja nampaknya juga sejalan dengan penekanan pada keakraban dimana jika teman tidak setia, remaja merasa takut akan terhina

Persahabatan mempunyai enam fungsi (Kail & Cavanaugh, 2000): yaitu yang pertama, Companionship adalah persahabatan memberikan anak pasangan yang familier, seseorang yang mau menghabiskan waktu dengan mereka dan ikut dalam kegiatan yang memerlukan kerja sama. Yang kedua, Stimulation adalah persahabatan memberikan remaja informasi yang menyenangkan, kesenangan dan hiburan. Ketiga, Physical support adalah persahabatan memberikan waktu, sumber, dan bantuan. Keempat, Ego support adalah persahabatan memberikan dukungan, dorongan, dan umpan balik yang dapat membantu anak-anak menjaga kesan mereka sebagai orang yang kompeten, menarik, dan individu yang berharga. Kelima, Social comparison adalah persahabatan memberikan informasi mengenai kapan mereka berhadapan sebagai lawan dan kapan mereka mengerjakan sesuatu dengan baik. Keenam, Intimacy/affection adalah persahabatan memberikan hubungan yang hangat, dekat, dapat mempercayai individu lain, sebuah hubungan yang mempunyai pengungkapan diri ( self-disclosure ).

Dalam buku Child and Adolescent Development (2002), disebutkan bahwa fungsi persahabatan adalah Persahabatan adalah tempat dimana anak-anak memperoleh keahlian sosial dasar seperti komunikasi dan kerjasama. Persahabatan memberi pengetahuan mengenai diri sendiri seperti halnya memberi perngetahuan mengenai orang lain dan dunia. Persahabatan memberi dukungan emosional ketika menghadapi stres. Persahabatan adalah awal untuk hubungan selanjutnya (percintaan, pernikahan, dan menjadi orang tua) dimana persahabatan memberikan pengalaman mengenai cara mengatasi kekariban dan saling mengatur (Owens, 2002).

Santrock (2002) mengkarakteristikkan persahabatan sebagai berikut,

a. Kesenangan yaitu kita suka menghabiskan waktu dengan teman kita

b. Penerimaan yaitu kita menerima teman kita tanpa mencoba mengubah mereka

c. Percaya yaitu kita berasumsi bahwa teman kita akan berbuat sesuatu yan sesuai dengan kesenangan kita

d. Respek yaitu kita berpikiran bahwa teman kita membuat keputusan yang baik

e. Saling membantu yaitu kita menolong dan mendukung teman kita dan mereka juga melakukan hal yang demikian

f. Menceritakan rahasia yaitu kita berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat pribadi kepada teman

g. Pengertian yaitu kita merasa bahwa teman kita mengenal dan mengerti kita dengan baik seperti apa adanya kita

h. Spontanitas yaitu kita merasa bebas menjadi diri kita ketika berada di dekat teman kita

Contoh persahabatan tersebut memberi gambaran bahwa persahabatan mempunyai ciri-ciri positif dan negatif sekaligus (Bukowski & Hartup) Berikut ini adalah aspek dari kualitas persahabatan (Bukowski, 2005):

a. Companionship : Menghabiskan waktu bersama antar sahabat.

b. Conflict : Seseorang berselisih dan berargumen dengan temannya, mereka merasa jengkel satu sama lain dan ada ketidaksepakatan dalam hubungan persahabatan mereka.

c. Help/aid : Saling membantu, menolong dan melindungi.

d. Security : Kepercayaan bahwa mereka dapat mempercayai, bersandar pada temannya.

e. Closeness : Perasaan kasih sayang atau pengalaman spesial yang dialami olah seseorang dengan temannya dan memperkuat ikatan orang tersebut dengan temannya.

Dan dalam perkembangannya dalam kehidupan sosial, khususnya anak muda yang mempunyai suatu kelompok pertemenanan atau persahabatan punya banyak faktor yang mempengaruhi kelompok mereka seperti berikut.

Dalam Kail & Cavanaugh, (2000) mengatakan bahwa ada empat faktor yang dapat meningkatkan hubungan persahabatan, yaitu :

a. Kedekatan mereka satu sama lain ( proximity )

b. Kesamaan akan minat dan sikap mereka ( similarity )

c. Saling melengkapi kepribadian mereka ( complementarity )