RENSTRA BAPPEDA 2011-2016, 9 September 2013, ok inspektorat REVISI PUJI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis (Renstra) selama 5 (lima) tahun yang digunakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) disusun dengan berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016.
Renstra adalah merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif dan mengorganisasikannya secara sistematis untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang sistematis . Secara umum Renstra digunakan oleh SKPD sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) tahunan selama 5 (lima) tahun. Renstra itu sendiri berfungsi sebagai :
• titik tolak berakuntabilitas;
• memungkinkan instansi berakuntabilitas terhadap hasil (outcome).
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah sebagai berikut :
1) Undang-Undang No. 9 Drt 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Kecil di Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara jo. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1979 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Tebing Tinggi;
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3) Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah;
6) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
7) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
8) Undang-undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
9) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan Daerah;
10) Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
12) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah;
(2)
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
14) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun
2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
15) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
16) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
18) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
19) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;
20) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
21) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010
tentang Percepatan Pelaksana Prioritas Pembangunan Tahun 2010;
22) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2011
tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012;
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54
tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
25) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2003-2018;
26) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025;
27) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009-2013;
28) Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2006-2025;
29) Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi
(3)
Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016;
30) Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 27
Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016
31) Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 42
Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi ;
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan Rencana Strategis Bappeda Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 selama 5 (lima) Tahun adalah:
1. Terciptanya sinergitas dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan antar
wilayah, antar sektor pembangunan daerah serta terciptanya efektivitas dan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah;
2. Menghasilkan rumusan strategi, arah kebijakan dan program
pembangunan kota yang terarah, efektif, efisien dan terpadu yang dapat mendorong terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan kota yang telah ditetapkan oleh Walikota/Wakil Walikota Tebing Tinggi dengan memperhatikan RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, serta memperhatikan berbagai aspirasi seluruh pemangku kepentingan yang ada di Kota Tebing Tinggi.
Sedangkan Tujuan penyusunan Renstra Bappeda Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 selama 5 (lima) Tahun adalah:
1. Menjadi pedoman resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD
dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai APBD Kota, APBD Provinsi, APBD dan sumber pembiayaan lainnya yang sah;
2. Menjadi acuan pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam menyusun RKPD Renstra SKPD dan Renja SKPD;
3. Menjadi tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja tahunan daerah.
4. Terwujudnya penjabaran prioritas pembangunan jangka menengah
sebagaimana yang tertuang didalam RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016;
5. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar sektor, antar wilayah, antar fungsi maupun tingkatan pemerintahan;
6. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan;
7. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.
1.4. Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan
(4)
Renstra provinsi/kota, dan dengan Renja SKPD. 1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II . GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra SKPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun
(5)
mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.
3.3Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota.
3.4Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: 1. gambaran pelayanan SKPD;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan 5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD tahun rencana.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1Visi dan Misi SKPD
(6)
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
4.2Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD (Perumusan Tujuan Pelayanan Jangka Menengah SKPD) dan (Perumusan Sasaran Pelayanan Jangka Menengah SKPD).
4.3Strategi dan Kebijakan
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif).
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
(7)
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Secara umum kondisi internal dan eksternal Bappeda Kota Tebing Tinggi cukup kondusif sehingga memberikan peluang cukup besar bagi segenap jajaran pimpinan dan staf untuk menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya didalam menyusun perencanaan pembangunan daerah dengan baik. Hal demikian diindikasikan oleh perkembangan sumber daya internal organisasi dan semakin besarnya partisipasi masyarakat didalam mendukung penerapan sistem perencanaan pembangunan daerah yang lebih mengedepankan peran serta masyarakat. Secara umum, perkembangan dimaksud dapat cermati dari beberapa hal sebagai berikut :
2.1.1. Tugas Tugas Pokok Dan Fungsi :
Berdasarkan Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 42 Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi, Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi, menjelaskan bahwa Bappeda Kota Tebing Tinggi adalah unsur penunjang Kota yang bertanggungjawab tentang Tugas, Fungsi, Tata Kerja dan Rincian Tugas Jabatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota.
Bappeda Kota Tebing Tinggi merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah dan unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal; Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; Perencanaan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik; dan Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Bappeda mempunyai tugas : melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah di bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal; Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; Perencanaan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik; dan Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah.
Dan untuk menjalankan tugas tersebut, Bappeda mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis Perencanaan Ekonomi dan Penanaman
Modal serta Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya
2. Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan dan pemberian
dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang Perencanaan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Fisik, Prasarana dan
Penataan Wilayah, dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Tebing Tinggi dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sekretaris
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Badan di bidang pengelolaan kesekretariatan. Sedangkan dalam melaksanakan tugas mempunyai
(8)
a. Penyusunan rencana dan program kerja bidang kesekretariatan;
b. Pengelolaan dan pelaksanaan administrasi umum, keuangan, perlengkapan, kepegawaian, kearsipan dan kerumahtanggaan, program dan perundang-undangan;
c. Pengoordinasian penyusunan program dan perundang-undangan;
d. Pengoordinasian penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan pelayanan administratif;
e. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan olah Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat, membawahi :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi
Sekretariat di bidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan
tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program kerja bidang umum dan kepegawaian;
2. Pengelolaan administrasi umum perlengkapan, kepegawaian, kearsipan, dan kerumahtanggaan;
3. Pelaksanaan pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b) Sub Bagian Program dan Perundang-undangan
Sub Bagian Program dan Perundang-undangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat di bidang program dan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas Sub Bagian Program dan
Perundang-undangan mempunyai fungsi :
1. Penyusunan rencana dan program kerja bidang program dan perundang-undangan;
2. Pengoordinasian penyiapan bahan penyusunan perencanaan, program, pedoman dan petunjuk teknis serta pelaporan;
3. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan bidang perencanaan, monitoring dan evaluasi;
4. Pelaksanaan dan pengoordinasian perumusan perundang-undangan, telaahan hukum, pengembangan hukum serta penyiapan bahan pertimbangan atas masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas; 5. Pelaksanaan pelaporan Sub Bagian Program dan
Perundang-Undangan; dan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
c) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Sekretariat di bidang
pengelolaan keuangan. Untuk melaksanakan tugas Sub Keuangan
(9)
1. Penyusunan rencana dan program kerja di bidang keuangan; 2. Pengelolaan administrasi keuangan dan anggaran Badan; 3. Pelayanan di bidang keuangan;
4. Pelaksanaan pelaporan Sub Bagian Keuangan; dan
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
fungsi Badan di bidang perencanaan ekonomi dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman
Modal mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan ekonomi dan penanaman modal; b. Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan bidang perencanaan ekonomi;
c. Penyiapan bahan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang penelitian dan pengembangan;
d. Pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan bidang perencanaan ekonomi dan penelitian dan pengembangan;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal, membawahi : a) Sub Bidang Ekonomi
Sub Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang
Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal di bidang perencanaan pembangunan bidang perencanaan ekonomi. Untuk melaksanakan
tugas Sub Bidang Ekonomi mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan ekonomi;
2. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan ekonomi;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan ekonomi; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Sub Bidang Penanaman Modal
Sub Bidang Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi
Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal di bidang Penanaman Modal.
Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Penanaman Modal
(10)
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Penanaman Modal;
2. Pelaksanaan kegiatan Penanaman Modal;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan Penanaman Modal;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya.
Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan
sebagian fungsi Badan di bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya. Untuk melaksanakan tugas Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia
dan Sosial Budaya mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya ;
b. Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan bidang perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya ;
c. Pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan bidang
perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, membawahi :
a) Sub Pendidikan dan Ketenagakerjaan
Sub Bidang Pendidikan dan Ketenagakerjaan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
fungsi Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya di bidang perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pendidikan dan Ketenagakerjaan. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang
Pendidikan dan Ketenagakerjaan mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pendidikan dan Ketenagakerjaan;
2. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pendidikan dan Ketenagakerjaan;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pendidikan dan Ketenagakerjaan; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Sub Bidang Kesehatan dan Sosial Budaya
Sub Bidang Kesehatan dan Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya di
(11)
bidang perencanaan pembangunan bidang perencanaan Kesehatan dan Sosial Budaya. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Kesehatan dan
Sosial Budaya mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang Kesehatan dan Sosial Budaya; 2. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan bidang
perencanaan Kesehatan dan Sosial Budaya;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Kesehatan dan Sosial Budaya; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya sesuai dengan tugas dan fungsinya.
4. Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah
Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Badan di bidang perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah. Untuk melaksanakan tugas Bidang
Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah;
b. Penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah;
c. Pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan bidang perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah, membawahi :
a) Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan
Sub Bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian
fungsi Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah di bidang perencanaan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perhubungan. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Pekerjaan
Umum dan Perhubungan mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pekerjaan Umum dan Perhubungan;
2. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pekerjaan Umum dan Perhubungan;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Pekerjaan Umum dan Perhubungan; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
(12)
b) Sub Bidang Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup
Sub Bidang Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Perencanaan
Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah di bidang perencanaan pembangunan bidang Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup
mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan bidang perencanaan Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup;
2. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan perencanaan pembangunan bidang perencanaan Penataan Wilayah, Pengembangan Kerja Sama dan Lingkungan Hidup; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
5. Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik
Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas
melaksanakan sebagian fungsi Badan di bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik. Untuk melaksanakan tugas Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik mempunyai
fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik;
b. Penyiapan bahan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik;
c. Pelaksanaan dan pengoordinasian kegiatan bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik, membawahi :
a) Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik
Sub Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik di bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang Penelitian, Pengembangan,
(13)
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik;
2. Pelaksanaan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b) Sub Bidang Pengendalian Pembangunan
Sub Bidang Pengendalian Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian fungsi Bidang
Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik di bidang Pengendalian Pembangunan. Untuk melaksanakan tugas Sub Bidang
Pengendalian Pembangunan mempunyai fungsi :
1. Pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Pengendalian Pembangunan;
2. Pelaksanaan kegiatan Pengendalian Pembangunan;
3. Pelaksanaan pelaporan kegiatan Pengendalian Pembangunan; dan
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik sesuai dengan tugas dan fungsinya.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
a) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
b) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
c) Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang dihunjuk.
d) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
e) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
f) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2.1.2. Struktur Organisasi :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tebing Tinggi adalah salah satu lembaga teknis daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tebing Tinggi yang memiliki tanggungjawab dalam penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah. Berdasarkan sejarah kelembagaannya maka struktur organisasi Bappeda Kota Tebing Tinggi saat ini merupakan hasil reorganisasi atas struktur organisasi sebelumnya.
Pada awalnya Bappeda Kota Tebing Tinggi didirikan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 1986 dengan komposisi jabatan struktural sebagai berikut :
(14)
1. 1 (satu) struktur untuk jabatan pimpinan dengan eselonering III a.
2. 4 (empat) struktur untuk jabatan eselonering IV a.
3. 15 (lima belas) struktur untuk jabatan eselonering V a.
Seiring dengan implementasi Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka struktur organisasi Bappeda diperbaharui melalui Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisi Perangkat Daearah maka struktur jabatan organisasi Bappeda juga mengalami penyesuaian, yaitu adanya perubahan menyeluruh tidak saja untuk cakupan, bidang tugas pada masing-masing jabatan, serta nomenklatur, akan tetapi juga pada jenjang eselonering jabatannya. Adanya perubahan ini dimaksudkan untuk lebih memberi peran yang lebih akomodatif bagi Bappeda sesuai dengan perkembangan keadaan, kebutuhan, dan beban kerja.
Adapun susunan jabatan struktural Bappeda berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor 41 Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. 1 (satu) struktur untuk jabatan pimpinan dengan eselonering II b. 2. 5 (lima) struktur untuk jabatan eselonering III a.
3. 14 (empat belas) struktur untuk jabatan eselonering IV a. 4. Kelompok jabatan fungsional.
Struktur Organisasi :
Susunan atau struktur organisasi Bappeda secara lengkap adalah : a. Kepala Bappeda
b. Sekretaris membawahi :
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b) Sub Bagian Program dan Perundang-undangan c) Sub Bagian Keuangan
c. Bidang Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal, membawahi : a) Sub Bidang Ekonomi
b) Sub Bidang Penanaman Modal
d. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, membawahi :
a) Sub Pendidikan dan Ketenagakerjaan b) Sub Bidang Kesehatan dan Sosial Budaya
e. Bidang Perencanaan Penelitian, Pengembangan, Pengendalian dan Statistik a) Sub Bidang Penelitian, Pembangunan Statistik
b) Sub Bidang Pengendalian Pembangunan
f. Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah a) Sub Bagian Pekerjaan Umum dan Perhubungan
b) Sub Bidang Perencanaan dan Penataan Wilayah g. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam gambar berikut dapat dilihat struktur organisasi Bappeda Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :
(15)
Gambar 1 : Struktur Organisasi Bappeda Kota Tebing Tinggi
SEKRETARIS
KASUBBAG KEUANGAN
KABID PERENC.EKO DAN PENANAMAN MODAL
KASUBBID EKONOMI
KASUBBID PENANAMAN
MODAL
KASUBBID PENDID.& KETENAGA
KERJAAN
KASUBBID PU & PERHUB.
KASUBBID PENELITIAN PENGEMB& STAT.IK
KASUBBID PENGEND. PENGEM&LH KASUBBID
KESEHATAN
KASUBBID PEMETAAN WILAYAH
KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN
KASUBBAG PROGRAM & PERUNDANGAN
KABID PERENC.FISIK, PRASARANA DAN PEMETAAN WILAYAH
KABID PENEL,PENGEM-BANGAN,PENGENDAL
IAN & STATISTIK KABID
PERENCANAAN SDM DAN
SOSBUD
Kelompok JAFUNG
(16)
2.2 Sumber Daya SKPD
Komposisi Pegawai, Sarana Dan Prasarana Serta Anggaran 2.2.1. Komposisi Pegawai
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tebing Tinggi adalah salah satu unit kerja di jajaran Pemerintah Kota Tebing Tinggi, yang mempunyai kedudukan sebagai lembaga teknis daerah. Sebagai lembaga teknis yang mempunyai tugas dalam perencanaan pembangunan daerah, kedudukan Bappeda dalam sistem organisasi pemerintahan sangat strategis karena kapabilitas Bappeda dalam melaksanakan fungsi perencanaan pembangunan daerah akan berpengaruh secara simultan terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Fungsi, peranan, dan tanggungjawab Bappeda pada era otonomi ini semakin kuat karena seiring dengan terjadinya desentralisasi tugas dan tanggungjawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, diikuti juga dengan desentralisasi sistem perencanaan, yaitu dari top down planning menjadi bottom up planning. Hal ini dapat dilihat dari sistem pengalokasian dana anggaran.
Sistem Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan representasi dari penyerahan seluruh wewenang dan tanggungjawab kepada daerah untuk menata dan mengelola rumah tangganya sendiri tanpa harus menjalankan program-program tertentu dari pemerintah pusat, yang terkadang tidak memiliki urgensi yang jelas bagi suatu daerah. Dengan demikian aspirasi dan kebutuhan daerah dapat diakomodir melalui sistem perencanaan daerah karena keputusan strategis saat ini ada di tangan daerah itu sendiri.
Fungsi dan peranan Bappeda dalam perencanaan daerah yang demikian kuat, telah mendorong organisasi untuk selalu meningkatkan kapasitas organisasi agar dapat berperan lebih maksimal lagi dalam meningkatkan kualitas pembangunan daerah.
Sejak diwajibkannya organisasi pemerintah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2011-2016, berbagai hasil-hasil yang diperoleh dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sumber Daya Organisasi
Dilihat dari kondisi jabatan struktural, saat ini dari 17 jabatan yaitu jabatan struktural eselon II (Kepala Bappeda), Eselon III (Sekretaris, Kabid Perencanaan Ekonomi dan Penanaman Modal; Kabid Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya; Perencanaan Penelitian, Kabid Pengembangan, Pengendalian dan Statistik; dan Kabid Perencanaan Fisik, Prasarana dan Penataan Wilayah), serta dari 11 eselon IV masih 10 jabatan eselon IV yang terisi dan 1 (satu) jabatan belum terisi yang saat ini yaitu jabatan Kasubbag Keuangan, akan tetapi untuk menghindari ketidaklancaran pelaksanaan tugas sehari-hari jabatan struktural eselon IV yang belum terisi diangkat sebagai pelaksana tugas Kasubbag Keuangan, guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.
Ditinjau dari aspek kualifikasi pendidikan, dari 17 jabatan struktural
yang terisi, 47,06 % persen telah bergelar sarjana (S1) dan 35,29 % (S2).
Kemudian ditinjau dari pendidikan dan pelatihan (diklat) teknis perencanaan, dari 17 formasi jabatan yang terisi hanya 28,57 persen
(17)
pejabat struktural Bappeda Kota Tebing Tinggi yang telah mengikuti diklat teknis di bidang perencanaan.
Kondisi ini memberi gambaran bahwa masih terbatasnya kemampuan teknis pejabat Bappeda Kota Tebing Tinggi di bidang perencanaan. Secara umum dapat dinyatakan bahwa kinerja Bappeda Kota Tebing Tinggi telah cukup baik, meskipun indikator yang digunakan belum benar-benar objektif dan ilmiah.
2.2.2. Kondisi Organisasi dan Lingkup Kewenangan yang Diinginkan
Dari gambaran tentang kondisi umum pencapaian kinerja organisasi saat ini, telah disepakati perlunya meningkatkan pencapaian kinerja organisasi di masa mendatang. Secara sistematis kondisi organisasi dan lingkup kewenangan yang diinginkan di masa mendatang dijelaskan sebagai berikut :
SUMBER DAYA ORGANISASI
Sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai kualifikasi merupakan aspek utama yang mutlak dimiliki oleh organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuannya secara efektif. Ditinjau dari formasi atau penempatan jabatan (SDM), dari 17 formasi jabatan yang ada yang terdiri dari 1 jabatan eselon II diharapkan segera terisi (defenitif) atau 100 persen, dan 5 jabatan eselon III, dan 11 eselon IV agar tetap terisi (defenitif) atau 100 persen agar tercapai kinerja dan efektivitas pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu peningkatan kapasitas dan kualitas SDM aparatur perencana akan dilakukan melalui berbagai upaya dan strategi. Secara detil kondisi SDM yang diharapkan dimasa mendatang adalah : 1. Terisinya jabatan-jabatan struktural secara defenitif sebesar 100
persen.
2. Dalam lima tahun ke depan proporsi pegawai Bappeda yang berpendidikan S1 yang telah mengikuti Diklat TMPP dan Diklat fungsional perencana serta Diklat-Diklat fungsional lainnya sebesar 75 persen.
3. Dalam lima tahun ke depan diharapkan 29,41 persen pegawai Bappeda berpendidikan S2, dan 60 persen berpendidikan S1.
Seluruh jajaran organisasi telah berkomitmen untuk meningkatkan kinerja organisasi secara berkala dan berkelanjutan, sehingga Bappeda Kota Tebing Tinggi benar-benar menjadi salah satu institusi pemerintah Kota Tebing Tinggi yang profesional, cerdas, dan bertanggungjawab untuk terwujudnya visi dan misi pemerintah Kota Tebing Tinggi.
Komposisi pegawai Bappeda Kota Tebing Tinggi terdiri dari sejumlah personil yang masing-masing mengisi jabatan struktural dan staf fungsional umum sebagai pelaksana sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan. Secara terperinci, komposisi pegawai di Bappeda Kota Tebing Tinggi menunjukkan data sebagai berikut :
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai Menurut Jenis Kelamin (Posisi Per Desember 2012)
(18)
No Jenis Kelamin Jumlah
1 Laki – Laki 19
2 Perempuan 15
Jumlah 34
Tabel 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan (Posisi Per Desember 2012)
No Tingkat Pendidikan Jumlah( org )
1 Pasca Sarjana (S2) 5
2 Sarjana (S1) 23
3 Diploma 3
4 SLTA 3
5 SLTP
-6 SD
-Jumlah 34
Tabel 1.3
Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Diklat Struktural (Posisi Per Desember 2012)
No Jenis Diklat Jumlah(org)
1 Adum 10
2 Adumla/Diklatpim IV 2
3 Spama / Diklatpim III 1
4 Spamen / Diklatpim II 1
Jumlah 14
Tabel 1.4
Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Diklat Teknis Fungsional Di Bidang Perencanaan dan Pembangunan
(Posisi Per Desember 2012)
No Jenis Diklat Jumlah(org)
1 Pendidikan / Kursus Bhs. Inggris
-2 Pendidikan APBD kebendaharaan 2
3 Methodologi Perencanaan 2
4 TMPP-D 1
5 TMPP-L
5 Pemegang Kas 1
Jumlah 6
Tabel 1.5
Komposisi Pegawai Menurut Pangkat / Golongan Ruang (Posisi Per Mei 2012)
(19)
PNS
1 Pembina Tk I (IVc) 0
Pembina Tk I (IV/b) 2
Pembina (IV/a) 2
Jumlah 4
2 Penata Tk I (III/d) 5
Penata (III/c) 6
Penata Muda Tk. I (III/b) 2
Penata Muda (III/a) 15
Jumlah 28
3 Pengatur Tk. I (II/d)
-Pengatur (II/c) 2
Pengatur Muda Tk. I (II/b)
-Pengatur Muda (II/a)
-Jumlah 2
4 Juru Tingkat I (I/d)
-Juru (I/c)
-Juru Muda Tingkat I (I/b)
-Juru Muda (I/a)
-Jumlah 0
5 CPNS
Penata Muda (III/a)
-Pengatur (II/c)
-Jumlah
-6 THL 6
Jumlah 6
Jumlah Keseluruhan 40
2.2.3. Sarana Prasarana Bappeda Kota Tebing Tinggi
Disamping sumber daya manusia yang profesional,
ketersediaan sarana dan prasarana juga merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Bappeda Kota Tebing Tinggi telah dilengkapi sarana dan prasarana yang diharapkan mampu mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk prasarana gedung meskipun belum memiliki gedung sendiri yang bersifat khusus namun telah disediakan gedung yang cukup memadai untuk menampung pelaksanaan tugas. Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Bappeda Kota Tebing Tinggi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Daftar Sarana dan Prasarana Bappeda Kota Tebing Tinggi (Posisi Per Desember 2012)
(20)
N
o Jenis Barang Jumlah Keterangan
1 2 3 4
1 Bangunan Gedung ruangan12 1 Ruang kepala 8 Ruang Kerja 1 Ruang Rapat/Aula
1 Ruang
Perpustakaan 1 Ruang Dapur 1 Gudang/Garasi 4 Ruang Kamar Mandi 2 Kendaraan Dinas
- Kendaraan Roda 4 (Empat) unit 2 - Kendaraan Roda 2 (Dua) unit 12
3 Komputer Laptop unit 12
4 Komputer Computer/ PC) (Personal unit 8
5 Mesin Ketik Manual unit 1
6 AC unit 14
7 TV Berwarna unit 1
8 LCD unit 1
9 Scanner Unit 1
10 Kamera Foto unit 2
11 Handycam unit 1
12 Wireless unit 1
13 Brankas unit 1
14 Filling Cabinet unit 4
15 Almari Kayu / Besi unit 21
16 Meja kursi Tamu set 2
17 Meja Kerja unit 43
18 Kursi Kerja unit 24
19 Meja Rapat set 1
20 Kursi rapat unit 99
21 Jam dinding buah 7
22 White board buah 7
23 Kipas Angin buah 5
24 Pesawat Telepon unit 2
25 Fax unit 1
26 Printer unit 7
27 Layar LCD buah 1
28 Router Cisco 2600 Series buah 1
29 Hub Switch buah 1
(21)
2.2.4. Anggaran
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Bappeda Kota Tebing Tinggi, sumber pembiayaannya diperoleh dari APBD Kota Tebing Tinggi.
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
BAPPEDA Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu lembaga yang memiliki fungsi organisasi yang bersifat techno structure, oleh karena itu lembaga ini berperan penting dalam menghasilkan acuan berupa dokumen perencanaan baik jangka panjang, menengah dan tahunan yang akuntabel dan akan dipakai sebagai acuan dari SKPD lain yang ada.
Sedangkan untuk menjaga konsistensi pelaksanaan program/kegiatan terhadap rencana yang telah ditentukan maka BAPPEDA Kota Tebing Tinggi melaksanakan tugas pokok dan fungsinya melalui 1) monitoring dan evaluasi, 2) melaksanakan forum perencanaan bidang pembangunan, 3) mengadakan koordinasi dan kerjasama pembangunan, 4) menyusun dokumen studi perencanaan, 5) menyusun data statistik daerah sebagai penyedia informasi perencanaan pembangunan, 5) melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) tingkat kelurahan, kecamatan dan kota, 6) menyusun dokumen perencanaan, 7) mengadakan sosialisasi dan diseminasi produk perencanaan (jangka panjang, menengah, tahunan, dan lain-lain sesuai dengan bidang tugas pokok dan fungsi), dan 8) menyusun dan menyediakan laporan hasil-hasil pembangunan.
Beberapa indikator kinerja yang dapat ditampilkan untuk menilai kinerja Bappeda Kota Tebing Tinggi saat ini dijelaskan sebagai berikut : a. Persentase usulan kegiatan yang diakomodir didalam APBD sebesar
85 persen
b. Persentase kehadiran dan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang sebesar 95 persen
c. Terakomodasinya aspirasi masyarakat melalui kegiatan perencanaan sebesar 80 persen
d. Persentase kesesuaian antara Renstra SKPD dengan target sasaran dan indicator dalam RPJMD sebesar 100 persen
Sedangkan pencapaian kinerja Tahun 2006-2010 yang tercermin dalam pelaksanaan program dan kegiatannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
(22)
Tabel-2.2
Review Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Bappeda*)Kota **) Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
1 Keberadaan dokumen perencanaan pembanguna n di SKPD
RENSTRA SKPD RENJA SKPD RKA-SKPD --- Ada/Tidak ada dokumen perencanaa n SKPD berikut jumlahnya --- Ada (Renstr a SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renst ra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstra SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) Ada (Renstr a SKPD, Renja SKPD, dan RKA-SKPD) 2 Jumlah Program RKPD yang tidak diakomodir dalam RENJA SKPD --- Jumlah Program RKPD yang tidak diakomodir dalam renja SKPD/Jumla h Program dalam Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD
x 100 %
--- 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
3 Anggaran SKPD terhadap total belanja APBD --- Alokasi Anggaran SKPD/total APBD x 100
%
--- NA APBD Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 5.178.00 7.000.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 5.178.00 7.000.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 4.614,57 6,314.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 5.178.00 7.000.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 5.178.00 7.000.-dan APBD APBD Bappeda = Rp. 4.614,57 6,314.-dan APBD
(23)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Kota Rp. 292.630. 519.274. -Kota Rp. 396.153. 945.188. -Kota Rp. 396.153. 945.188. -Kota Rp. 365.133. 286.630. -Kota Rp. 292.630. 519.274 Kota Rp. 396.153. 945.188. -Kota Rp. 396.153. 945.188. -Kota Rp. 365.133. 286.630.-N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
4 Belanja Modal terhadap Total Belanja SKPD --- Belanja Modal /Total Belanja SKPD x 100
%
--- NA Belanja Modal : Rp. 259.763. 850.-APBD Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.-Belanja Modal : Rp. 585.678. 000.-APBD Bappeda = Rp. 4.478.31 5.608.-Belanja Modal : Rp. 585.678. 000.-APBD Bappeda = Rp. 4.478.31 5.608.-Belanja Modal : Rp. 39.260.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 3.784.59 0.269.-Belanja Modal : Rp. 259.763. 850.-APBD Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.-Belanja Modal : Rp. 585.678. 000.-APBD Bappeda = Rp. 4.478.31 5.608.-Belanja Modal : Rp. 585.678. 000.-APBD Bappeda = Rp. 4.478.31 5.608.-Belanja Modal : Rp. 39.260.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 3.784.59
0.269.-NA 7,33 % 13,07 % 13,07 %
5 Total Belanja Pemeliharaan dari Total Belanja Barang dan Jasa
--- Total Belanja Pemeliharaa
n dari Total
Belanja Barang dan Jasa SKPD x
100 %
--- NA Belanja Pemeliha raan : Rp. 39.441.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.331.95 1.809 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.601.02 5.591 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.601.02 5.591 Belanja Pemeliha raan : Rp. 22.150.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.671.81 1.282.-Belanja Pemeliha raan : Rp. 39.441.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.331.95 1.809 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.601.02 5.591 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.601.02 5.591 Belanja Pemeliha raan : Rp. 22.150.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.671.81
1.282.-NA 0,29 % 2,89 % 2,89 %
6 Total Belanja Pemeliharaan dan Total Belanja SKPD
--- Total Belanja Pemeliharaa
n /Total Belanja
--- NA Belanja Pemeliha raan : Rp. 39.441.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 22.150.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 39.441.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 46.245.0 Belanja Pemeliha raan : Rp. 22.150.0
(24)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
SKPD x 100
% APBD
00.-Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.- 00.-Total Belanja Bappeda = Rp. 4.478.31 5.0 00.-Total Belanja Bappeda = Rp. 4.478.31 5.0 00.-Total Belanja Bappeda = Rp. 3.784.59 0.269.- 00.-APBD Bappeda = Rp. 3.544.64 1.050.- 00.-Total Belanja Bappeda = Rp. 4.478.31 5.0 00.-APBD Bappeda = Rp. 1.601.02 5.591 00.-Total Belanja Bappeda = Rp. 3.784.59 0.269.-N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009) 5 (2010) 1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009) 5 (2010) 1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
7 Keberadaan Laporan Keuangan SKPD (LRA, Neraca, Calk) --- Ada/tidak ada laporan keuangan SKPD berikut komponen yang ada (LRA, Neraca, Calk)
--- NA Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompone n yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompo nen yang ada : LRA, Nerac a, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompone n yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk 100 % Kompon en yang ada : LRA, Neraca, dan Calk Kompo nen yang ada : LRA, Neraca , dan Calk 8 Keberadaan Inventarisasi barang atau asset SKPD --- Ada/tidak ada Inventarisas i barang atau asset SKPD
(25)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
9 Rasio Bidang Tanah yang digunakan SKPD terhadap Total Bidang Tanah yang dikuasai SKPD -- Jumlah Bidang Tanah yang digunakan SKPD dibagi Total Bidang Tanah yang dikuasai SKPD x 100 %
--- Aset Tanah yang diguna kan = 1 persil Aset Tanah yang dikuasa i SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil
Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang diguna kan = 1 persil Aset Tanah yang dikuas ai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil
Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil Aset Tanah yang digunaka n = 1 persil Aset Tanah yang dikuasai SKPD= 1 persil
100 % 100 % 100 % 100 %
10 Jumlah yang tidak digunakan oleh SKPD --- % JumlahAsset yang tidak digunakan SKPD (diluar asset tanah)/Total asset yang dikuasai SKPD (diluar asset tanah) x 100 %
--- NA Daftar asset yang dikuasai SKPD diluar asset tanah : -Mobil -Sepeda Motor Jumlah asset yang tidak digunaka
n di luar asset tanah =0 Jumlah asset yang tidak digunaka
n di luar asset tanah =0 Jumlah asset yang tidak digunaka
n di luar asset tanah =0
NA 0 % 0 % Jumlah
asset yang tidak digunaka
n di luar asset tanah =0 Jumlah asset yang tidak digunaka
n di luar asset tanah =0
NA 0 % 0 % 0 %
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
11 Jumlah
(26)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Prasarana Informasi : - Papan Pengumum an - Pos Pengaduan - Leaflet - Mobil Keliling - Pengum uman di Mass Media sarana
Partisipasi mumanPengu dan Kotak Pengad uan) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengumu man dan Kotak Pengadu an) Pengu muma n dan Kotak Penga duan) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengumu man dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengum uman dan Kotak Pengadu an) Pengu muma n dan Kotak Penga duan) 12 Keberadaan Survey Kepuasan Masyarakat --- Ada/Tidak adanya hasil Survey Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Publik Dokum en kuesion er dan nama petuga snya Dokume n kuesione r dan nama petugas nya Dokume n kuesione r dan nama petugas nya Dokume n kuesione r dan nama petugas nya Dokumen kuesione r dan nama petugasn ya Tidak
Ada TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
13 Jumlah Program RENJA RKPD yang tidak diakomodir dalam RKA SKPD --- Jumlah Program RENJA RKPD yang tidak diakomodir dalam RKA SKPD/Jumla h program dalam RKA SKPD x 100
--- 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 1
(27)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
% N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***) Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009) 5 (2010) 1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009) 5 (2010) 1 (2006) 2 (2007) 3 (2008) 4 (2009)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
14 Jumlah Program RENJA SKPD yang tidak diakomodir dalam DPA SKPD --- Jumlah Program RENJA SKPD yang tidak diakomodir dalam DPA SKPD/ Jumlah program dalam DPA SKPD x 100
%
--- 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 1
program 0 % 0 % 0 % 0 % 14,28 % 0 % 0 %
15 Jumlah persetujuan investasi --- ---16 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
--- Ada/Tidak
Ada --- Ada Ada Ada Ada Ada (PerdaAda No. 4 Tahun 2006) Ada (Perda No. 4 Tahun 2006) Ada (Perda No. 4 Tahun 2006) Ada (Perda No. 4 Tahun 2006) Ada (Perda No. 4 Tahun 2006)
100 % 100 % 100 % 100 %
17 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn
--- Ada/Tidak
Ada --- Ada Ada Ada Ada Ada (PerwaAda No. 10 Tahun 2005) Ada (Perwa No. 10 Tahun 2005) Ada (Perwa No. 10 Tahun 2005) Ada (Perwa No. 10 Tahun 2005) Ada (Perwa No. 10 Tahun 2005)
(28)
N O Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Target
SPM Target IKK Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
PERDA/PERK ADA
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
18 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
--- Ada/Tidak Ada
--- Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 % 100 % 100 % 100 %
19 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD --- Jumlah Program RKPD/Jumlah Program RPJMD x 100
% --- 53 Progra m 53 Progra m 53 Progra m 53 Progra m 53 Progra m 53 Progra m 43 Progra m 53 Progra m 53 Progra m 53 Progra m
100 % 81,13
% 100 % 100 %
20 Buku Kota Dalam
Angka --- Ada/TidakAda --- Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 % 100 % 100 % 100 % 21 Buku PDRB Kota --- Ada/Tidak --- Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 100 % 100 % 100 % 100 %
(29)
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
Ada 22 Kenaikan/Penurun
an Nilai Realisasi PMDN (milyard rupiah) --- Realisasi PMDN Tahun 2007-Realisasi PMDN 2006/Realisas
i PMDB 2006 x 100 %
--- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Rasio Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD --- Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD /Jumlah Program NAsional x 100 %
--- 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) -10100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 0 % 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 100 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) % 10100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 0 % 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD) 100 % (Penyus unan RPJP, RPJM, dan RKPD)
100 % 100 % 100 % 100 %
24 Keberadaan Standard Operating Procedure (SOP)
--- Ada/Tidak
Ada --- TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target SPM Target IKK IndikatorTarget Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
25 Rasio jumlah Perda
pelaksanaan yang ada terhadap Perda yang harus dilaksanakan
--- Jumlah Perda pelaksanaan Permen yang ada dibagi jumlah Perda
yang harus
--- 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
(Perda Pelaksa
naan sebany
ak =3
0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
(Perda Pelaksa
naan sebany
ak =3
(30)
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
menurut Permen dilaksanakan menurut Permen x 100
% dan Perda yang seharus nya sebany ak= 3 dan Perda yang seharus nya sebany ak= 3
26 Rasio Struktur jabatan dan eselonering yang terisi --- Jumlah jabatan yang ada (yang diisi)/jumlah jabatan yang
harus ada x 100 %
--- 100 % 100 % 100 % (17 jabatan
yang harus ada)
100 % 100 % (Jabata n yang ada =20 dan yang harus terisi=2 0)
0 % 0 % Jumlah jabatan yang terisi =14 dam Jumlah Jabatan yang harus ada =17 Jumlah jabatan yang terisi =14 dam Jumlah Jabatan yang harus ada =17 100 % (Jabatan yang ada =20 dan yang terisi=2 0)
0 % 0 % 82 % 82 %
27 Keberadaan jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD
--- Ada.Tidak Ada jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD
--- Ada Ada Ada Ada Ada Tidak
Ada TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda TidakAda
28 Rasio PNS Kota --- --- Jumlah PNS SKPD terhadap Total PNS Kota
-- -- - -- PNS
SKPD sebany ak 37 personil dan Total PNS Kota sebany ak
(31)
--N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
3.676 personil
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target SPM Target IKK IndikatorTarget Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
29 Struktur jabatan yang terisi pada tahun yang bersangkutan
--- Jumlah struktur jabatan yang
terisi/jumlah struktur jabatan yang tersedia x100
%
--- 100 % 100 % 100 % (20 orang)
100 % (20 orang)
100 % 80 % 16
orang 16 orang
NA NA NA 82 % 82 %
30 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan
--- Jumlah pejabat yang
memenuhi persyaratan
pendidikan pelatihan kepemimpina n/jumlah total pejabat SKPD yang ada x
100 %
--- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 47 % 100 % 100 % 100 % 100 %
31 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan
--- Jumlah pejabat yang
memenuhi persyaratan kepangkatan/j
umlah total pejabat SKPD
yang ada x 100 %
--- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 47 % 100 % 100 % 100 % 100 %
32 Anggaran yang
(32)
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
peningkatan
kapasitas pegawai peningkatankualitas SDM/nilai APBD untuk SKPD x 100
% 33 Tersedianya acuan
rencana pembangunan daerah
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi SKPD ***)Target SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
34 Meningkatnya kesesuaian rencana pembangunan dengan dokumen perencanaan
--- --- sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
35 Rencana kegiatan pembangunan yang telah sesuai data-data pendukungnya
--- --- sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai sesuai
37 Tersedianya
data-data perencanaan --- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 38 Tersedianya
Rekomendasi perbaikan rencana pembangunan
(33)
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
39 Terlaksananya Implementasi Rencana sebesar 90 % per tahun
--- --- 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 70 % 75 % 80% 85% 90 % 70 % 75 % 80% 85%
40 Menurunnya duplikasi rencana dan kegiatan pembangunan
--- --- Menurun Menuru
n Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun Menurun
41 Tersedianya media penyebarluasan informasi rencana pembangunan
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
42 Meningkatnya jumlah
masyarakat yang dapat mengakses informasi rencana pembangunan daerah
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
43 Kehadiran masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target SPM Target IKK IndikatorTarget Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
44 Usulan rencana pembangunan yang telah memiliki data-data pendukung yang valid
(34)
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)
Target
SPM Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1
(2006) (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4 (2010)5 (2006)1 (2007)2 (2008)3 (2009)4
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
45 Proporsi usulan rencana pembangunan masyarakat yang dilaksanakan menjadi kegiatan dalam APBD
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 70 % 75 % 80 % 85 % 85 % 70 % 75 % 80 % 85 %
46 Tersusunnya standard operasional dan prosedur kerja masing-masing bidang sesuai fungsi dan tugas pokok yang dimiliki
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 60 % 70 % 75 % 75 % 80 % 60 % 70 % 75 % 75 %
47 Terpenuhinya formasi jabatan sesuai standar pendidikan minimal dan latar belakang pendidikan pada jenjang eselon III dan IV
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 47 % 100 % 100 % 100 % 100 %
48 Meningkatnya jumlah aparatur yang mengikuti diklat perencana
--- --- 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 60 % 65 % 70% 75 % 80 % 60 % 65 % 70% 75 %
49 Terpenuhinya kebutuhan prasarana dan sarana kerja
(35)
Tabel. 2.3
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Bappeda*) Kota **) Tebing Tinggi
Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi danAnggaran Tahun ke- PertumbuhanRata-rata 1
(2006 )
2
(2007) (2008)3 (2009)4 (2010)5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Dana alokasi
umum NA 4.712. 017.0 50 4.820. 162.0 00 5.178. 007.0 00 4.614. 576.31 4 NA 3.945 .591. 549 4.079. 821.8 35 4.478. 315.60 8 3.784. 590.26 9 NA 83.7
3 84.64 86.49 82.01
BELANJA
DAERAH NA 4.712.017.050 4.820.162.000 5.178.007.000 4.614.576.314 NA
3.945. 591.5 49
4.079.8
21.835 4.478.315.608 3.784.590.269 NA 83.73 84.64 86.49 82.01 Belanja tidak
langsung NA 1.167.3 76.000 1.929.4 62.000 2.052.6 35.000 2.019.6 08.414 NA 1.110. 309.2 90 1.803.1 38.769 1.791.5 28.017 1.897.1 18.987 NA 95.1 1 93.4 5 87.2 8 93.9 3 1.Belanja pegawai NA 1.167.3
76.000 1.929.462.000 2.052.635.000 2.019.608.414
NA 1.110. 309.2 90
1.803.1
38.769 1.791.528.017 1.897.118.987
NA 95.1
1 93.45 87.28 93.93
2.Belanja bagi hasil kepada provinsi/kab upaten/kota dan
pemerintaha n desa
-- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
--3.
Belanja tidak terduga
---- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- --
--Belanja
langsung NA 3.544.641.050
2.890.7 00.000 3.125.3 72.000 2.594.9 67.900 2.835. 282.2 59 2.276.6 83.066 2.686.7 87.591 1.887.4 71.282 NA 79.9 9 78.7 6 85.9 7 72.7 4 4. Belanja pegawai NA 1.462.4 86.600 407.61 0.000 638.15 0.000 320.20 0.000 NA 1.270. 961.6 00 323.26 0.900 500.08 4.000 176.40
0.000 NA 86.9 79.3 1 78.3 6 55.0 9 5.
Belanja barang NA
1.673.0
(36)
Uraian ***)
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke- PertumbuhanRata-rata 1
(2006 )
2
(2007) (2008)3 (2009)4 (2010)5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
dan jasa 09
6.
Belanja modal
NA 409.08
8.100 255.410.000 594.025.000 41.950.000
NA 259.7 63.85 0
239.29
4.000 585.678.000 39.260.000
NA
63.5 93.69 98.59 93.59
Total NA 4.712.017.0 50
4.820. 162.0 00
5.178. 007.0 00
4.614. 576.31
4 NA
3.945 .591. 549
4.079. 821.8 35
4.478. 315.60 8
3.784. 590.26
9 NA
83.7 3
84.6 4
86.4 9
82.0 1 Catatan : NA (Non Available)
(37)
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BAPPEDA memiliki faktor-faktor eksternal yang dapat mendukung dan juga dapat menjadi hambatan. Namun demikian dalam pelaksanaannya dituntut untuk dapat mencari alternatif-alternatif yang terbaik dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada.
a. Tantangan
Beberapa faktor penghambat yang diharapkan menjadi tantangan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Beragamnya tingkat pendidikan masyarakat yang tentunya mempengaruhi pola pikir dan pola tindak dari masyarakat itu sendiri.
2. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi di bidang perencanaan dan penganggaran sehingga menganggu tahapan dan proses perencanaan pembangunan.
3. Belum optimalnya kebutuhan data data perencanaan dari SKPD untuk diolah menjadi data perencanaan dan tidak tepat waktu sehingga proses perencanaan menjadi terlambat
4. Adanya ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap berbagai tahapan/proses perencanaan pembangunan, yang dianggap hanya sebagai formalitas belaka.
b. Peluang
Sedangkan beberapa faktor pendukung yang diharapkan dapat menjadi peluang adalah sebagai berikut :
1. Adanya kebijakan otonomi daerah (desentralisasi) yang diterapkan sehingga semakin leluasa untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat sebagai wujud dari partisipasi publik.
2. Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan baik itu yang bersifat partisipatif/ swadaya masyarakat maupun keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan.
3. Kondisi stabilitas keamanan dan politik yang kondusif di Kota Tebing Tinggi
Untuk itu sesuai fungsi dan tugas pokok yang diemban, berbagai kinerja diharapkan di masa mendatang adalah :
a. Persentase usulan kegiatan yang
diakomodir didalam APBD sebesar 85 persen
b. Persentase kehadiran dan partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang sebesar 95 persen
c. Terakomodasinya aspirasi masyarakat
melalui kegiatan perencanaan sebesar 80 persen
d. Persentase kesesuaian antara Renstra
SKPD dengan target sasaran dan indikator dalam RPJMD sebesar 100 persen
e. Persentase kesesuaian antara Renja SKPD
(38)
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Didalam melaksanakan fungsi BAPPEDA sebagai koodinator perencanaan pembangunan, maka didalam merencanakan program pembangunan, BAPPEDA didalam melaksanakan tugasnya sering menghadapi berbagai permasalahan yang membutuhkan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Beberapa permasalahan yang dihadapi antara tahun 2006-2010 adalah sebagai berikut :
a. Belum optimalnya pemanfaatan peluang otonomi daerah dengan
peraturan perundang-undangan yang ada untuk meningkatkan perencanaan pembangunan di Kota Tebing Tinggi.
b. Belum optimalnya pastisipasi dan kerjasama stakeholders dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi.
Dalam mengatasi hal ini maka Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi harus terus meningkatkan partisipasi dan kerjasama dengan berbagai stakeholder yang ada di Kota Tebing Tinggi seperti masyarakat, DPRD, Perguruan Tinggi, CSR, dan lain sebagainya. Peningkatan partisipasi dan kerjasama ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan efektifitas perencanaan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi.
c. Belum optimalnya pelayanan prima dalam bidang perencanaan.
Sebagai lembaga teknis daerah yang berfungsi sebagai pelayanan publik dalam bidang perencanaan, maka sudah tentu Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi harus
berorientasi pada pelayanan prima dan ini dilakukan terlebih dahulu dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal dalam melayani publik. Pelayanan prima ini diharapkan bisa menimbulkan kepuasan (satisfaction) bagi pihak-pihak yang tekait dengan Badan Perencananaan Kota Tebing Tinggi, terutama masyarakat Kota Tebing Tinggi.
d. Masih kurangnya keahlian dan kompetensi di bidang teknis
perencanaan.
Keberadaan aparatur perencana baik pada BAPPEDA maupun pada SKPD merupakan unsur penting dalam setiap pengambilan keputusan perencanaan, oleh karenanya peningkatan kapasitas
(39)
aparatur terkait dengan keahlian dan kompetensi di bidang teknis perencanaan.
e. Persentase usulan kegiatan yang merupakan hasil Musrenbang
masih belum semua terakomodir didalam APBD karena keterbatasan dana;
f. Belum optimalnya koordinasi dengan SKPD yang terkait dengan perencanaan pembangunan daerah.
g. Data yang dibutuhkan didalam perencanaan masih belum up to date
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Dalam rangka mendukung terwujudnya visi RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 sebagaimana Peraturan Daerah Kota Tebing
Tinggi Nomor 3 tahun 2012 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT KOTA
TEBING TINGGI YANG BERIMAN, BERTAQWA,MAJU, SEJAHTERA, MANDIRI, BERKEADILAN DALAM KEBHINEKAAN, Agar Visi tersebut dapat tercapai, maka yang menjadi Misi Kota Tebing Tinggi tahun 2011 – 2016 adalah :
1. Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Penjelasan :
Pemenuhan kondisi lingkungan keagamaan yang penuh toleransi, berakhlak mulia, bermoral, beretika, beradab serta berdata saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera, antara lain ditunjukkan oleh meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan kesadaran perikehidupan majemuk.
Pembangunan manusia sebagai insane menekankan pada manusia yang berharkat, bermartabat, bermoral dan memiliki jati diri serta karakter tangguh baik dalam sikap mental dan spiritual, serta memiliki daya pikir dan daya cipta yang baik.
2. Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan;
Penjelasan :
Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat; meningkatkan kualitas penduduk; meningkatkan kualitas pelayanan umum; meningkatkan kualitas
(1)
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Tabel 6.1
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
(2)
Rencana Strategis Bappeda Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 127 NO Indikator Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2011)
Target Capaian Setiap Tahun Kinerja padaKondisi
akhir periode RPJMD (s/d 2016)
Tahun 0 Tahun 1(2012) Tahun 2(2013) Tahun 3(2014) Tahun 4(2015) Tahun 5(2016)
(1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 laju inflasi 6 - 8% 6 - 8% 6 - 8% 6 - 8% 6 - 8% 6 - 8% 6 - 8%
2 Pertumbuhan Ekonomi 6,19% 6,32% 6,93% 7.20% 7.40% 7.60% 7.60%
3 Investasi 2.75% PDRB 3.54% PDRB PDRB4.3% 4.31% PDRB 4.65% PDRB 5.01% PDRB 24.56%PDRB
4 KebutuhanInvestasi 70 Milyard 100 Milyard Milyard135 150 Milyard 180 Milyard 215 Milyard Milyard874.56
5 Pendapatan perkapita harga konstan
Rp.8.352.14
6 Rp.8.677.105 Rp.9.002.064 Rp.9.327.023 Rp.9.651.932 Rp.9.976.941 Rp.9.976.941
6 PDRBdasar hargaatas berlaku 2,581,837 Rp (ribu) 2,904,567 Rp (ribu) 3,105,853 Rp (ribu) 3,575,856 Rp (ribu) 3,329,474 Rp (ribu) 3,847,621 Rp (ribu) 3,847,621 Rp (ribu) 7 PDRBdasar hargaatas
konstan 2000 1,237,054 Rp (ribu) 1,312,514 Rp (ribu) 1,403,471 Rp (ribu) 1,504,521 Rp (ribu) 1,615,855 Rp (ribu) 1,738,660 Rp (ribu) 1,738,660 Rp (ribu) 8 per Pendapatankapita
harga berlaku
Rp.17.356.5
64 Rp.18.912.790 Rp.20.469.016 Rp.22.025.242 Rp.23.581.968 Rp.25.137.694 Rp.25.137.694
(1
) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
9
Usulan penanganan
banjir yang
ditampung
- 50% 60% 70% 80% 80% 80%
10
Jumlah pertemuan konsultasi dan koordinasi dgn Pemerintah Pusat
(3)
(4)
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis yang telah disusun dan merupakan agenda organisasi dalam lima tahun ke depan (Tahun 2011 – 2016) akan dapat dilaksanakan jika diikuti dengan konsensus dan komitmen yang sungguh-sungguh dari seluruh pegawai Bappeda, teralokasinya sumber daya yang dibutuhkan, dan dukungan dari stakeholder terkait. Peran dan tanggungjawab pimpinan Bappeda serta para pejabat eselon III sangat diperlukan untuk tercapainya sasaran, tujuan, misi, dan visi Bappeda.
Dengan memiliki rencana strategis, Bappeda dapat lebih fokus meningkatkan kinerja dan mencapai kondisi masa depan organisasi yang lebih baik dan lebih maju dibandingkan masa kini. Selain itu dengan rencana strategis Bappeda akan berupaya memberikan sumbangan yang lebih berarti bagi kemajuan masyarakat Kota Tebing Tinggi sesuai fungsi dan tugas pokok yang dimiliki.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) BAPPEDA Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) BAPPEDA Tahun 2011-2016 berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahunan SKPD.Untuk mewujudkan visinya, dibutuhkan peran aktif para stakeholder sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. Rencana Strategis yang diimplementasikan dalam kegiatan tahunan diharapkan mampu menjadi alat kontrol dan bahan evaluasi dalam laporan pelaksanaan kinerja tahunan dan lima
tahunan SKPD.
(5)
Dengan adanya Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) BAPPEDA Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 diharapkan dapat menjadi pedoman bagi setiap pejabat di lingkungan BAPPEDA dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini mengingat bahwa keberhasilan setiap pelaksanaan kegiatan sangat dipengaruhi oleh keterlibatan semua pihak.
Oleh karena itu dibutuhkan konsistensi dan komitmen untuk melaksanakan Renstra ini dengan sebaik-baiknya dengan menjabarkannya lebih lanjut ke dalam rencana tindak operasional bagi setiap Sekretaris dan sub bagian serta bidang dengan sub bidang lingkungan BAPPEDA Kota Tebing Tinggi.
Tebing Tinggi, 2013 KEPALA BAPPEDA KOTA TEBING TINGGI
GUL BAKHRI SIREGAR, SIP, MSi
PEMBINA TK. I
NIP. 19661006 198603 1 002
(6)