Laporan | Bank Syariah Bukopin

(1)

Strategi Korporasi

1. Pengembangan bisnis syariah dengan fokus

kepada UMKM

2. Melakukan

spin of

dengan memasukkan Unit

Usaha Syariah Bank Bukopin ke dalam Bank

Syariah Bukopin

3. Memperkenalkan dan memperkuat

positioning

Bank Syariah Bukopin kepada pasar

4. Meningkatkan standar layanan dengan

memperkuat TI, SDI, dan infrastruktur

Corporate Strategy

1. Sharia business development focus on SMEs

2. Spin of process by inserted Islamic Business Unit of Bank Bukopin into Bank Syariah Bukopin

3. Introducing & strengthen Bank Syariah Bukopin’s positioning in the market

4. Enhance service standard by empowering Information Technology, Human


(2)

2

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

Daftar Isi

Contents

Strategi Korporasi • Corporate Strategy

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan • Vision, Mission, and Corporate Values Ikhtisar Keuangan • Financial Highlights

Pemegang Saham Bank Syariah Bukopin • Shareholders of Bank Syariah Bukopin Struktur Organisasi • Organization Structure

Profil Bank Syariah Bukopin • A Profile of Bank Syariah Bukopin Peristiwa Penting 2009 • Significant Event 2009

Prestasi Bank Syariah Bukopin• Bank Syariah Bukopin Achievements

Pengurus Bank Syariah Bukopin • The Management of Bank Syariah Bukopin SambutanKomisaris Utama • Message from The President Commissioner Sambutan Direktur Utama • Message from The President Director

Sambutan Ketua Dewan Pengawas Syariah • Message from The President Sharia Supervisory Board Tinjauan Makro Ekonomi dan Keuangan • Macro Economic & Financial Highlight

Tinjauan Bisnis • Business Highlight

Tata Kelola Perusahaan • Good Corporate Governance

Manajemen Risiko dan Kepatuhan • Compliance & Risk Management Sumber Daya Insani • Human Resources Competency

Teknologi Pengembangan & Sistem Informasi • Development Technology & Information System Dukungan Divisi • Divisions Supporting

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan • Corporate Social Responsibility Pejabat Eksekutif • Executive Functionary

Produk & Layanan • Product & Services Jaringan Kantor • Office Channeling Laporan Keuangan • Financial Report

1

3

4

5

5

6

8

10

13

18

22

28

31

40

44

58

61

66

70

74

78

79

80

83


(3)

Vision

Become the Preferenced Sharia Bank with Best Services

Mision

• Deliver the best service to the customer

• Formalized trustworthy & professional human resource • Focus on developing Small Medium

Micro Entreprises (SMEs) • Develop value added to the

stakeholder Corporate Values • Trustworthy • Integrity • Concern

• Cooperativeness • Quality

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Perusahaan

Vision, Mission, and Corporate Values

Visi

Menjadi Bank Syariah Pilihan dengan Pelayanan Terbaik

Misi

• Memberikan pelayanan terbaik pada nasabah

• Membentuk sumber daya insani yang profesional dan amanah • Memfokuskan pengembangan

usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah) • Meningkatkan nilai tambah

kepada stakeholder

Nilai-Nilai Perusahaan

• Amanah • Integritas • Peduli • Kerjasama • Kualitas


(4)

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlight

Dalam Rupiah/In Rupiah

KETERANGAN 2009 2008 PERTUMBUHAN ITEMS

Audited Audited Growth

%

NERACA FINANCIAL STATEMENT

Total Aset 1.974.947.633.237 606.055.020.734 225,87 Asset Total Pembiayaan 1.279.783.535.602 165.393.025.898 673,78 Financing Dana Pihak Ketiga 1.271.855.366.501 194.677.562.602 553,31 Depositor Funds

Jumlah ekuitas 133.331.233.872 132.500.232.915 0,63 Equity

LAPORAN LABA (RUGI) STATEMENT OF INCOME (LOSSES)

Jumlah pendapatan 131.417.646.431 28.456.433.192 361,82 Total Income Jumlah Beban Operasional 128.178.714.112 53.818.484.679 138,17 Total Operating Expenses Laba (rugi) bersih 831.000.957 (7.714.668.960) 110,77 Net Income (losses)

RASIO KEUANGAN (%) FINANCE RATIO (%)

Rasio Kecukupan Modal 13,06 37,19 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Laba Bersih terhadap Aktiva Rata-rata 0,06 -1,14 Return on Asset (ROA) Laba Bersih terhadap Modal Rata-rata 0,87 -8,02 Return on Equity (ROE) Total Pembiayaan terhadap

Dana Pihak Ketiga 100,62 84,96 Loan to Deposit Ratio (LDR)

Pembiayaan Bermasalah terhadap Non Performing

Total Pembiayaan 3,25 2,27 Financing (NPF)

Beban Operasional terhadap Operating Expenses to

Pendapatan Operasional 97,78 187,84 Operating Income

2008

2009

2009

2008

2009

2008

2009

2008

2009

2008

Total Aset/Asset Total

2009

2008

Pembiayaan/Financing Dana Pihak Ketiga/Depositor Funds

Rasio Kecukupan Modal

Capital Adequacy Ratio

Total Pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga

Loan to Deposit Ratio

Pembiayaan Bermasalah terhadap Total Pembiayaan

Non Performing Financing

1.974.947.633.237

606.055.020.734

1.279.783.535.602

165.393.025.898

1.271.855.366.501

194.677.562.602

13,06

37,19

100,62

84,96

3,25 2,27

2009

2008

Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Operating Expenses to Operating Income

97,78

187,84


(5)

Pemegang Saham PT Bank Syariah Bukopin

Shareholders of PT Bank Syariah Bukopin

Pemegang Saham Saham/Shares

Shareholders Seri A Seri B Seri C % Jumlah/Nominal

Drs. Hajriyanto Y. Thohari, MA 3.667.000 - - 0,10% 36.670.000.000 DR. Abdul Munir Mulkhan 990.000 - - 0,03% 9.900.000.000 DR. Ir. M. Amin Azis 710.000 - - 0,02% 7.100.000.000

Firman Noor 490.000 - - 0,01% 4.900.000.000

Tee Suprapto 425.000 - - 0,01% 4.250.000.000

Prof. DR. M. Dawam Rahardjo, SE 350.000 - - 0,01% 3.500.000.000 Ir. H.M. Dasron Hamid, M.Sc 290.000 - - 0,01% 2.900.000.000

Drs. H. Sugeng 200.000 - - 0,01% 2.000.000.000

Emil Abeng 1.015.000 50.000.000 - 1,38% 15.150.000.000 Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc - 90.000.000 - 2,43% 9.000.000.000 PT Bank Bukopin, Tbk - 420.000.000 2.000.000.000 65,44% 142.000.000.000 PT Bakrie Capital - 350.000.000 - 9,46% 35.000.000.000 PT Mega Capital - 350.000.000 - 9,46% 35.000.000.000 PT Jamsostek (Persero) - 350.000.000 - 9,46% 35.000.000.000 PT Mitra Usaha Sarana - 80.000.000 - 2,16% 8.000.000.000 Jumlah 8.137.000 1.690.000.000 2.000.000.000 100,00% 350.370.000.000


(6)

Profi l Bank Syariah Bukopin

A Profile of Bank Syariah Bukopin

PT Bank

Syariah Bukopin dahulu bernama PT. Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), didirikan berdasarkan Akta No. 102 tertanggal 29 Juli 1990 dengan nama PT. Bank

Swansarindo Internasional yang dibuat dihadapan Dr. Widjojo Wilami, SH., Notaris di Samarinda. Dalam perkembangannya, PT Bank Persyarikatan Indonesia (BPI) yang merupakan bank umum tersebut kemudian diakuisisi oleh PT Bank Bukopin Tbk untuk dikembangkan menjadi sebuah bank syariah yang kini menjadi PT Bank Syariah Bukopin (BSB).

PT. Bank

Syariah Bukopin was formerly Bank

Persyarikatan Indonesia (BPI), which was established based on Act No. 102 dated July 29, 1990 with an oi cial name of PT. Bank Swansarindo Internasional and witnessed by Dr. Widjojo Wilami, SH., a notary in Samarinda. In its development, PT. Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), which operated as a commercial bank, was then acquitted by PT. Bank Bukopin Tbk to be developed as a Sharia operation known as PT Bank Syariah Bukopin (BSB).

6

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6


(7)

PROFIL BANK SYARIAH BUKOPIN O A Profile of Bank Syariah Bukopin

Dalam praktiknya, PT Bank Syariah Bukopin mulai beroperasi dengan melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah setelah memperoleh izin operasi Syariah dari Bank Indonesia (BI) pada 27 Oktober 2008. Selanjutnya, pada 11 Desember 2008, PT Bank Syariah Bukopin diresmikan oleh M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia (periode 2004-2009). Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal dalam rangka untuk menjadikan PT Bank Syariah Bukopin sebagai bank syariah dengan pelayanan terbaik.

Pada semester kedua 2009, tepatnya, 10 Juli 2009, melalui Surat Persetujuan Bank Indo nesia (BI), PT Bank Bukopin Tbk telah mengalih kan Hak dan Kewajiban Unit Usaha Syariah-nya ke dalam badan usaha PT Bank Syariah Bukopin. Dalam bisnisnya, PT Bank Syariah Bukopin memposisi-kan sebagai bank yang fokus pada pembiayaan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan segmentasi usaha pendidikan, kese-hatan, konstruksi, dan perdagangan. Selain hal tersebut, PT Bank Syariah Bukopin juga melaku-kan penghimpunan dana dari masyarakat (individu-individu) dan perusahaan-perusahaan yang ada di Tanah Air.

PT Bank Syariah Bukopin telah memiliki Kantor Pusat, 7 Kantor Cabang (KC), 4 Kantor Cabang Pembantu (KCP), dan 29 Kantor Layanan Syariah (KLS) yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Dengan dukungan infrastruktur dan sumber daya insani (SDI) yang profesional dan dapat diandal-kan, PT Bank Syariah Bukopin selalu siap mela-yani kebutuhan Anda di mana pun berada.

It could be said that PT. Bank Syariah Bukopin began its business and has been implementing Sharia regulations since it was granted permis-sion to conduct Sharia business by Central Bank of Indone sia on October 28, 2008. Later on December 11, 2008, PT Bank Syariah Bukopin was oi cially opened by M. Jusuf Kalla, then Vice Pres-ident of the Republic of Indonesia, for the period of 2004-2009.As the majority shareholder, PT Bank Bukopin Tbk has shown its full support and com mitment by inducing bigger fund to increase PT Bank Syariah Bukopin asset so support its goal to be a sharia bank with the excellent service. In the second semester of 2009, to be exact on July 10, 2009, Bank Indonesia has agreed that PT Bank Bukopin Tbk transfers its Rights and Responsibility for Islamic Business Unit into PT Bank Syariah Bukopin. In its business operation, PT Bank Syariah Bukopin positions itself as a bank focusing on i nancing small, medium, micro enterprises (SME's). The Bank’s target areas include the education, health, construction, and trade businesses. Apart from those businesses, PT Bank Syariah Bukopin has also worked on managing individual funds as well as companies all over the country.

PT Bank Syariah Bukopin has a headquarter, seven branch oi ces, four sub-branch oi ces and 29 Syariah Customer Centers spreading all over the country. With a good infrastructure and reliable and professional human resources, PT Bank Syariah Bukopin will always be ready to deliver excellent service to its customers anywhere in the country.


(8)

Peristiwa Penting 2009

Significant Event 2009

10th of July 2009, dispatch transfer from President Director

of Bank Bukopin, Mr. Glen Glenardi, to President Director of Bank Syariah Bukopin, Mr. Riyanto, for transferring assest, rights and duties of Islamic Business Unit of PT Bank Bukopin incorporated to PT Bank Syariah Bukopin.

13 Agustus 2009, Launching Tabungan iB SiAga Bisnis di Kantor Pusat Bank Syariah Bukopin.

13th of August 2009, The launch of Tabungan iB SiAga

Bisnis at the head of ice of Bank Syariah Bukopin.

14 Agustus 2009, Penerimaan Award dari Majalah Property & Bank untuk kategori The Most Comfortable Of ice & Service Excellence for Shariah Banking Industry di Hotel Gran Melia, Jakarta.

4 - 8 Februari 2009, Festival Ekonomi Syariah di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC) Jakarta. Acara dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono

4th - 8th of February 2009, Economy Sharia Festival at The

Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta. This event was formally open by the President of Republic Indonesia, Mr. Susilo Bambang Yudhoyono.

6 - 8 Maret 2009, "Islamic Banking CSR iB Berbagi" di Surabaya. Dalam acara ini diberikan Dana Hibah melalui Laznas BSM.

6th - 8th of March 2009, “Islamic Banking CSR iB Berbagi”

in Surabaya. In this event BSB was given fund through Laznas BSM.

5 Juli 2009, Talk Show di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran dengan tema ”Produk Islamic Bank”.

5th of July 2009, Talk show event at Arena Pekan Raya

Jakar-ta (PRJ), Kemayoran, with the theme “Islamic Bank Product”.

10 Juli 2009, Berita Acara Serah Terima dari Direktur Utama Bank Bukopin, Glen Glenardi, kepada Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, atas Pengalihan Aset, Hak dan Kewajiban Unit Usaha Syariah PT Bank Bukopin, Tbk kepada PT Bank Syariah Bukopin.

14th of August 2009, achieved an award from Property &

Bank Magazine for category The Most Comfortable Of ice & Service Excellence for Sharia Banking Industry at Gran Melia Hotel, Jakarta.

15 Agustus 2009, Penerimaan Award dari Karim Business Consulting untuk kategori The Best Service Quality & The Best Teller di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta.


(9)

PERISTIWA PENTING O Significant Event

November 2009, Dalam acara iB Campaign yang digelar Bank Indonesia (BI), Bank Syariah Bukopin (BSB) mengisi acara talk show dengan tema “Fund Planning with iB Perbankan Syariah on Deltanesia” yang disiarkan secara langsung oleh Radio Delta FM Jakarta dan radio di enam kota lainnya di Indonesia.

November 2009, in iB Campaign event that was held by Central Bank of Indonesia, BSB was made a talk show event with the theme “Fund Planning with iB Perbankan Syariah on Deltanesia” that live broadcasted by Delta FM station radio in Jakarta and radio in six other cities.

9 Desember 2009, Milad Pertama Bank Syariah Bukopin diisi dengan pemberian santunan kepada 150 anak yatim dan donasi ke Yayasan Masjid Al-Murtadho dan Yayasan Masjid Al-Muhsinin. Keduanya berlokasi di Salemba, Jakarta.

15th of August 2009, achieved an award from Karim

Business Consulting for category The Best Service Quality & The Best Teller at Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Jakarta.

1 September 2009, Launching website Bank Syariah Bukopin www.syariahbukopin.co.id di Sari Kuring SCBD sekaligus buka puasa bersama wartawan media cetak dan elektronik.

1st of September 2009, The launch of of icial website from

Bank Syariah Bukopin, www.syariahbukopin.co.id at Sari Kuring SCBD and also the event of break fasting with the journalist.

Pada 11 September 2009, BSB mendapat penghargaan dari ”Indonesia Moslem Award” sebagai Best Banking Sharia of The Year 2009.

On 11st September 2009, BSB has achieved an ”Indonesian

Moslem Award” as Best Banking Sharia of The Year 2009.

14 November 2009, Employee Gathering di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat.

14th of November 2009, Gathering of Employees at Gunung

Geulis, Bogor, West Java.

9th of December 2009, First Anniversary of Bank Syariah

Bukopin, the agenda are gives donation to 150 orphans and also to Al-Murtadho Mosque Foundation & Al-Muhsinin Mosque Foundation located in Salemba, Jakarta.


(10)

10

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

Dedikasi

. “Prestasi

yang diraih BSB selama 2009

merupakan hasil dari dedikasi,

kerja keras, dan komitmen kuat

dari seluruh jajaran di BSB

untuk memberikan pelayanan

terbaik”.

Dedicated.

“BSB’s achievement that already accomplished in 2009 was the result from dedicated, hard work, and commitment from all BSB’s members to give the best service”.

Prestasi Bank Syariah Bukopin

Bank Syariah Bukopin Achievements

yang diraih Bank Syariah Bukopin (BSB), baik dalam hal kinerja keuangan maupun pengakuan dari pihak eksternal, merupakanoutput atas dedikasi, kerja kerast penuh komitmen dari jajaran manajemen, karyawan, maupun kepercayaan yang diberikan nasabah serta stakeholders. Dalam hal ini, strategi yang dilakukan BSB adalah selalu melakukan pendekatan dan monitoring terhadap tugas pelaksana. Semua masalah pelayanan dibahas dan dicarikan solusinya.

Bank Syariah

k S riah

h

Bukopin (BSB) success inBukopin (BSB) su i nancial performance as well as recognition from external is an output of dedication, hard work and commitment from the management, employees and the trust given by the customers and shareholders. BSB strategy is to

continuously making a close approach and monitoring to its executives. Every issue is fairly and objectively discussed to i nd a sound solution.


(11)

Faktor lain keberhasilan BSB adalah dukungan dari pihak manajemen terhadap pelayanan yang sangat baik. Dengan melihat fundamental per-usahan dan peluang bisnis yang dikembangkan ke depan, target BSB adalah seoptimal mungkin memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan tuntutan nasabah serta berupaya meningkatkan kualitas layanan, khususnya untuk para pegawai yang berada di front liner.

Prosesnya melalui dua cara, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya insani (SDI) dengan meningkatkan pengetahuan melalui training layanan dan membuat standar layanan BSB.

Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan ranking pelayanan BSB di atas tahun sebelumnya atau setidaknya sama dengan 2009. Dengan kekuatan, kebersamaan, dan team work yang solid, Insya Allah harapan tersebut dapat tercapai. Dalam bidang pelayanan, BSB telah menorehkan prestasi yang menggembirakan, antara lain:

1. Pada 23 April 2009, BSB dianugerahi sebagai Banking Ei ciency Award dari Bisnis Indonesia.

2. Pada 9 Juni 2009, Marketing Research Indo-nesia (MRI) bekerja sama dengan Majalah Infobank dalam ajang “Banking Service Exel-lence Award 2009” memilih BSB sebagai:

Peringkat keempat Best Overall Performance

Peringkat ketiga Best Satpam Peringkat pertama Best ATM Peringkat ketiga Best Teller

3. Pada 14 Agustus 2009, BSB terpilih sebagai The Most Comportable Of ice & Service Excellence for Shariah Banking Industry oleh Majalah Property & Bank.

PRESTASI BANK SYARIAH BUKOPIN O Bank Syariah Bukopin Achievements

Other element that plays its part in BSB’s success is the management’s support to deliver an excellent service. Based on the company’s fundamental basics and its future business opportunities developments, the BSB’s target to consistently and optimally deliver excellent service to meet the customer’s needs and continuously improving its customer services quality, especially for the front liners. The process is achieved through the

developments of human resources quality by giving customer services trainings and establishing a standard of BSB services. This strategy is expected to elevate BSB service rank from last year’s or at least the same as 2009. With a strong and solid team work, by the will of God it can be achieved. To mention some of BSB’s achievements are:

1. On 23th April 2009, BSB have rewarded as

Banking Ei ciency Award from Bisnis Indonesia.

2. On 9th June 2009, in "Banking Service

Excellence Award 2009" by Marketing Research Indonesia (MRI) and Infobank Magazine, BSB was awarded as:

Fourth rank for Best Overall Performance

Third rank for Best Satpam First rank for Best ATM Third rank for Best Teller

3. On 14th August 2009, BSB was choosed as

The Most Comfortable Of ice & Service Excellence for Shariah Banking Industry by Property & Bank magazine.


(12)

4. Pada 15 Agustus 2009, Karim Business Consulting memberikan lima penghargaan kepada BSB, yaitu:

Peringkat kedua The Best Service Quality Bank Syariah

Peringkat pertama The Best Teller Bank Syariah

Peringkat kedua The Most Convenience Musholla Bank Syariah

Peringkat ketiga The Most Convenience ATM Bank Syariah

Peringkat ketiga The Most Convenience Oi ce Bank Syariah

5. Pada 11 September 2009, BSB mendapat penghargaan dari ”Indonesia Moslem Award” sebagai Best Banking Sharia of The Year 2009.

PRESTASI BANK SYARIAH BUKOPIN O Bank Syariah Bukopin Achievements

4. On 15th August 2009, Karim Business

Consulting awarded five honored awards to BSB, they are:

Second rank for The Best Service Quality, Sharia Bank

First rank for The Best Teller, Sharia Bank

Second rank for The Most

Convenience Musholla Sharia Bank Third rank for The Most Convenience

ATM Sharia Bank

Third rank for The Most Convenience Oi ce Sharia Bank

5. On 11st September 2009, BSB has achieved

an ”Indonesian Moslem Award” as Best Banking Sharia of The Year 2009.


(13)

Pengurus Bank Syariah Bukopin

The Management of Bank Syariah Bukopin

Berdasarkan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) tanggal 26 Mei 2009, RUPSLB tanggal 6 Maret 2008, dengan

akta No. 28 tanggal 31 Maret 2008, RUPSLB tanggal 23 September

2008, dengan akta No. 6 tanggal 20 Oktober 2008 dan RUPSLB

tanggal 9 Desember 2008, dengan Akta No.4 tanggal 9 Desember

2008 yang dibuat dihadapan Adrian Djuaini, SH, Notaris di Jakarta,

susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas

Syariah pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai

berikut

Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) dated may 26, 2009, EGMS dated March 6, 2008 with deed no. 28 dated March 31, 2009, EGMS dated September 23, 2008 with deed No. 6 dated October 2008 and EGMS dated December 9, 2008 with deed No.4 dated December 9, 2008 made by Adrian Djuaini, SH, a notary in Jakarta, the structure of Board of Commisioners, Board of Directors and Board of Sharia Supervisory dated December 31, 2009 and 2008 are as follow:


(14)

Dewan Komisaris

Komisaris Utama

Ir. Harry Harmono Busiri

Terpilih sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Karirnya di industri perbankan dimulainya sejak 1986 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Harry Harmono Busiri merupakan alumnus sekaligus Sarjana Peternakan, Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Komisaris Indenpenden

DR. Hajriyanto Y. Thohari, MA

Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Sebelumnya, sejak 2001, Hajriyanto merupakan Komisaris Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Di bidang akademik, pria ini adalah peraih gelar Doktor Ilmu Antropologi dari Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

Komisaris Indenpenden

Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc

Menjabat sebagai Komisaris Independen Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Sebelumnya, sejak 2006, Bambang Setiaji, merupakan Komisaris Bank

Persyarikatan Indonesia (BPI). Di bidang akademik, pria ini adalah peraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.

Board of

Commissioners

President Commissioner Ir. Harry Harmono Busiri

Selected as President Commissioner of Bank Syariah Bukopin since December 2008. His career in banking industry started since 1986 when her i rst worked in Bank Bukopin. Harry Harmono Busiri is an alumni and a graduate of Animal Husbandary, Padjadjaran Universiry, Bandung, West Java.

Independent Commissioner DR. Hajriyanto Y. Thohari, MA

He assumed the post of Independent Commissioner of Bank Syariah Bukopin since December 2008. Prior to that, since 2001, Hajriyanto was the commissioner of Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). In academic area, he has completed his doctoral degree from the Department of Anthropology from the University of Indonesia, Depok, West Java.

Independent Commissioner Prof. DR. Bambang Setiaji, M.Sc

He has been in charge as an Independent Commissioner at Bank Syariah Bukopin since December 2008. Previously, since 2006, Bambang Setiaji assumed the post as a Commissioner at the Bank

Persyarikatan Indonesia (BPI). In academic area, he has completed study and received his doctoral degree in Economics from Gadjah Mada University in Yogyakarta.

PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin


(15)

PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin

Dewan Direksi

Direktur Utama

Riyanto

Menjabat sebagai Direktur Utama Bank Syariah Bukopin sejak September 2008. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1988 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Akuntansi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Jawa Barat.

Direktur Pelayanan dan Consumer

Tantri Indrawati

Menjabat sebagai Direktur Pelayanan dan Consumer Bank Syariah Bukopin sejak Mei 2009. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1986 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Menjadi Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Syariah Bukopin dari Maret 2008. Di bidang akademik, wanita ini ini merupakan alumnus sekaligus peraih gelar Magister Ilmu Administrasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat.

Board of Directors

President Director

Riyanto

He has assumed the post as President Director for Bank Syariah Bukopin since September 2008. His career as a banker began when he got a job with Bank Bukopin in 1988. Riyanto is an alumni from the faculty of Economics from the Padjadjaran University in Bandung, West Java, where he received his bachelor in Accountancy.

Director of Service and Consumer Af airs

Tantri Indrawati

Tantri received the post as the Director for Service and Consumer Af airs since May 2009. Her career in the banking industry began in 1986 when she i rst worked at Bank Bukopin. Assumed post as the Director for Compliance and Risk Management at Bank Syariah Bukopin from March 2008. In academic area, she is an alumnus from Magister of

Administration and Human Resource program from the University of Indonesia, Depok, West Java.


(16)

Direktur Kepatuhan

Djoni Edward

Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Syariah Bukopin sejak Mei 2009. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1983 ketika pertama kali bekerja di Bank Nasional. Sebelumnya, Djoni Edward merupakan Kepala Divisi Syariah Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Ekonomi dari Univer-sitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.

Direktur Bisnis

Eriandi

Menjabat sebagai Direktur Bisnis Bank Syariah Bukopin sejak Maret 2008. Karirnya di industri perbankan dimulai sejak 1991 ketika pertama kali bekerja di Bank Bukopin. Di bidang akademik, pria ini merupakan alumnus sekaligus Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat.

Compliance Director Djoni Edward

He has assumed the post as Director of Risk Management and Compliance at Bank Syariah Bukopin since May 2009. His career in the banking industry started in 1983 when he i rst worked for Bank Nasional. Previously, Djoni Edward was Head of Syariah Banking Division at Bank Bukopin. Djoni is an alumny from Andalas University, Padang, Sumatera Barat, where he received his bachelor in Economic.

Business Director Eriandi

He began assuming the post as Business Director of Bank Syariah Bukopin in March 2008. His career in the banking industry started in 1991 when he i rst worked for Bank Bukopin. In academic area, Eriandi received his bachelor degree from Industrial Engineering from Bandung Institute of Technology, Bandung, West Java.

PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin


(17)

PENGURUS BANK SYARIAH BUKOPIN O The Management of Bank Syariah Bukopin

Dewan

Pengawas Syariah

Ketua Dewan Pengawas Syariah

Prof. DR. H.M. Din Syamsudin, MA

Terpilih dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Din Syamsudin me-rupakan peraih gelar Doktor Program Interindepartemen dari Universitas California, Los Angles, Amerika Serikat. Di bidang organisasi kemasyarakatan, Din Syamsudin adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Anggota

DR H. Anwar Abbas, MA., M.Ag

Terpilih dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Anwar Abbas merupakan peraih gelar Doktor dari Universitas Islam Negeri (UIN), Jakarta. Saat ini, Anwar Abbas masih aktif sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan juga sebagai Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Anggota

H. Ikhwan Abidin Basri, MA., M.Sc

Terpilih dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Bank Syariah Bukopin sejak Desember 2008. Di bidang akademik, Ikhwan Abidin merupakan peraih gelar Master pada International Institute of Islamic Economics, International Islamic University (IIU), Islamabad, Pakistan.

Sharia

Supervisory Board

The President Sharia Supervisory Board

Prof. DR. H.M. Din Syamsudin, MA

Din was chosen as The President Sharia Supervisory Board and has since assumed this post since December 2008. He got his doctorate degree from Interindepartment Program from University of California, Los Angeles, USA. Din is also well known as the Chairman of Muhammadiyah headquarter.

Members

DR H. Anwar Abbas, MA., M.Ag

He was chosen to assume the post as a member of the Supervisory Body at Bank Syariah Bukopin since December 2008. In academic i eld, Anwar Abbas has received his doctoral degree from the State Islamic University (UIN), Jakarta. Currently, Anwar Abbas remains active as the secretary of the Indonesian Ulema Council (MUI) and Chairman of

Economic and Entrepreneurship Council at the Muhammadiyah headquarter.

Member

H. Ikhwan Abidin Basri, MA., M.Sc

He is elected as the member of Syariah Supervisory Body at the Bank Syariah Bukopin since December 2008. In academic i eld, Ikhwan Abidin is a master graduate on International Institute of Islamic Economics, International Islamic University (IIU), Islamabad, Pakistan.


(18)

18

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

Sambutan Komisaris Utama

Message from The President Commissioners

Transparansi.

“BSB telah menerapkan good

corporate governance (GCG).

Kelengkapan berupa komite yang

sesuai dengan ketentuan GCG

telah menjalankan fungsi

masing-masing. BSB juga

telah melakukan

pelaporan mengenai

kondisi keuangan

untuk memenuhi

prinsip transparansi”.

Transparency.

“BSB have implemented good corporate governance (GCG). Completeness such as committee that was suitable with GCG’s clause, have already implement their functions. BSB also made report about their i nancial condition to fuli ll transparency principle”.


(19)

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Praise

be to Allah SWT, the owner of the universe, because of Allah’s blesses, we could still feel the joy and pleasure of life.

The Honorable Shareholders,

Indonesia’s economy during the year 2009 was really in a very up and down situation. One of the most important events in 2009 was the elec-tion of president and the vice president of Indo-nesia. With the grace to Allah, the event went well, and has the positive impact to the econo-my. Event though facing global crisis, from mac-ro side, Indonesia is one among others who have the strong fundamental economy. So the impact from global crisis was not hit us very badly. In Indonesia, we saw that several industries went very well during 2009, such as telecommu-nication, transportation, infrastructure and commerce. This should be good news and be-come an opportunity for banking sector to make an advanced improvement.

The good performances of Indonesian economy have impact to banking sector. The Central Bank of Indonesia watched over the stability of banking system. Although the credit interest rate was not significantly decline, but the overall interest rate was instill, especially in deposit rate. In this case, banking credit only grow 10.7% till the end of 2009.

Sharia banking industries also have good news. In 2009 the growth and development of sharia banking was running organically. Bank Syariah Bukopin (BSB) has also growth in a very good shaped in their second year.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Puji

dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, pemilik alam semesta, karena atas segala karunia-Nya jualah hingga saat ini nikmat yang kita rasakan tidak pernah berhenti.

Pemegang Saham yang terhormat,

Perekonomian Indonesia selama 2009 penuh dinamika. Salah satu peristiwa penting pada 2009 adalah pemilihan umum (pemilu) serta pemilihan presiden dan wakil presiden (wapres).

Alhamdulillah perhelatan itu berjalan lancar sehingga berimbas positif kepada perekonomian. Dari sisi makro, walaupun terjadi krisis global, Indonesia termasuk negara yang ternyata cukup kuat fundamental ekonominya. Imbas krisis pun tidak sampai memukul kita terlalu jauh.

Di Indonesia, kami melihat ada beberapa sektor industri yang memiliki rapor bagus selama 2009, yaitu komunikasi, transportasi, infrastruktur, dan perdagangan. Prestasi ini sangat menggembira-kan dan menjadi peluang tersendiri bagi sektor perbankan untuk mengembangkan diri.

Perekonomian Indonesia yang tumbuh positif memang berimbas kepada sektor perbankan. Bank Indonesia (BI) melaporkan, stabilitas sistem perbankan tetap terjaga. Penurunan suku bunga, khususnya suku bunga deposito perbankan, sam-pai dengan akhir 2009 masih terus berlangsung, walaupun tingkat suku bunga kredit belum turun secara signii kan. Hasilnya, hingga akhir 2009, kre-dit perbankan baru tumbuh 10,7% (year to year).

Kabar baik juga menghampiri industri perbankan syariah. Pada 2009, pertumbuhan dan perkem-bangan lembaga perbankan syariah di Indonesia berjalan secara organik. Demikian pula dengan Bank Syariah Bukopin (BSB) yang meng alami pertumbuhan baik pada tahun keduanya.


(20)

Di usianya yang masih teramat muda ini, sampai dengan September 2009, market share BSB mencapai 2,7% atau di angka Rp1,20 triliun dari total market share perbankan syariah nasional. Perkembangan terpenting BSB pada 2009 adalah adanya proses spin of yang ditandai dengan penggabungan unit usaha syariah (UUS) Bank Bukopin dan Bank Persyarikatan Indonesia (BPI).

Ini merupakan tantangan baru bagi kita semua. Komitmen penuh dari PT Bank Bukopin Tbk., sebagai pemegang saham mayoritas diwujudkan dengan menambah setoran modal untuk menjadikan BSB sebagai bank syariah dengan pelayanan terbaik.

Dewan Komisaris menilai, BSB sudah memenuhi dan menjalankan seluruh ketentuan perbankan seperti yang digariskan BI. Selain itu, kami melihat manajemen selama ini sudah menjalan kan komitmen, baik kepada BI, stakeholder, maupun pihak ketiga.

Ke depan, BSB akan fokus pada pengembangan sumber daya insani (SDI) dan pelayanan. Saat ini, BSB telah merekrut SDI berkualitas melalui program oi cer development program (ODP). Dengan program ini, diharapkan, SDI BSB akan lebih baik lagi dan bisa berkontribusi semakin besar terhadap kemajuan BSB di masa mendatang. Akhir nya, kepercayaan masyarakat pun akan meningkat.

Selain itu, pada 2010, kami melihat masih banyak peluang terbentang untuk mengembangkan produk dan bisnis BSB. Terutama, untuk mengga rap sektor-sektor yang berbasis sumber daya alam (SDA), seperti pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Dari sisi produk, kami berencana mengembangkan produk syariah baru, apalagi sebenarnya produk syariah dikenal sangat variatif.

Dewan Komisaris juga melaporkan, bahwa selama 2009, kami telah menerapkan good corporate governance (GCG). Saat ini, kelengkapan berupa komite, yang sesuai dengan ketentuan GCG, telah menjalankan fungsi masing-masing. Tidak hanya

Until September 2009, in the very young age, BSB’s market share has reach 2.7% or Rp1.20 trillion from total sharia banking market share in Indonesia. The significant improvement of BSB in 2009 was the spin off process marked by the merge between Islamic Business Unit of Bank Bukopin and Bank Persyarikatan Indonesia (BPI).

This is a challenge for us. As a majority share holder, PT Bank Bukopin Tbk., shows their full commitment by adding capital deposit to make BSB as the sharia banking with best services.

Boards of Commissioners see that BSB has already achieved and implement the entire clause from Central Bank of Indonesia. Aside of that, we also noticed the board of management have already implement their full commitment to Central Bank of Indonesia, stake holder and also to third party. In the future, BSB will focus on developing human resources and services. We have already recruit good grade human resources through Oi cer Development Program. Hopefully, with this program, BSB has strong human resources and could give big contribution in BSB in the future as well as enhance trust from society.

We also noticed, in year 2010, there are a lot of opportunity to develop product and BSB’s businesses. We specially aim those in natural basis sectors, such as agriculture, plantation and mining. Since sharia has the variety product, we intend to develop new sharia product as well.

As commissioners we also report that good corporate governance (GCG) has been running well. All the committees have already

implemented their function due to GCG’s clause. We have also made a i nancial report to fuli ll

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners


(21)

Jakarta, Maret 2010

Harry Harmono Busiri

Komisaris Utama President Commissioner itu, Dewan Komisaris juga telah melakukan

pelaporan mengenai kondisi ke uangan untuk memenuhi prinsip transparansi.

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris meng-ucapkan terima kasih kepada manajemen BSB yang telah bekerja keras selama satu tahun sehingga BSB bisa tumbuh seperti sekarang. Kami juga mengharapkan, prestasi yang bagus ini bisa dipertahankan di masa-masa mendatang. Selain itu, marilah kita jaga kekompakan dan team work yang baik sehingga BSB semakin solid di masa depan. Semoga, apa yang kita kerjakan mendapat ridho dari Allah SWT dan membawa kebaikan bagi kita semua. Amin.

Wa billahit-taufi q wal-hidayah Wassalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

the transparency principle.

Board of Commissioners would like to take this opportunity to deliver our sincere gratitude to the board management of BSB, who has work very hard during this year to make BSB growth like it is now. We hope that BSB could maintain this good achievement for the year to come. Aside of that we should oversee togetherness and team work, so we could still be a solid team in the future. Hopefully, what we have achieved could grant bless from Allah SWT and bringing a good fortune for all of us. Amin.

Wa billahit-taufi q wal-hidayah Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA O Message from The President Commissioners

Jakarta, Maret 2010


(22)

22

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

Sambutan Direktur Utama

Message from The President Director

Growth.

”Pertumbuhan yang tinggi

di tahun 2009 merupakan

hasil perkembangan

usaha dengan fokus

UMKM dan dilakukannya

spin off. Posisi keuangan

BSB meningkat dari

sebelumnya hanya

Rp606,05 miliar di tahun

2008 menjadi

Rp1,975 triliun”.

Growth.

“The high growth in 2009 is the

result of business development focused on SMEs and spin off process. BSB’s financial position has grew from Rp606.05 billion in 2008 to Rp1.975 trillion”.

”Pertum

di tahu

h

u

UMKM

spin o

B

Rp606

Growth

resul


(23)

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Bila

kita mencermati performa Bank Syariah Bukopin (BSB) selama 2009, selayaknya kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Betapa tidak. Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih benar akibat imbas krisis keuangan global akhir 2008, BSB masih sanggup mencetak pertumbuhan yang signii kan.

Kondisi Makro Ekonomi

Pada 2009, sistem keuangan global dan kawasan dapat dikatakan tidak berjalan dengan baik. Beruntung, perekonomian Indonesia tumbuh 4,3%. Namun, pelaku bisnis sektor keuangan kembali diuji dengan kondisi krisis likuiditas. Padahal, ketika itu, posisi perbankan sedang over likuid dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) rata-rata 70%

Di sisi lain, perbankan berupaya menahan dana nasabah dengan memberikan suku bunga lebih tinggi. Akibatnya, tingkat suku bunga naik, likuiditas pun mengetat. Likuiditas pun menjadi barang mahal sehingga perbankan

(konvensional) ikut terganggu kondisi tersebut. Namun, kondisi ketika itu jauh lebih baik dibandingkan dengan krisis 1998.

Perbankan Syariah Lebih Bertahan

Yang menarik, selama 2009, jumlah pemain perbankan syariah justru bertambah dengan masuknya bank umum syariah (BUS) baru, yakni Bank Panin Syariah. Selain itu, adanya unit usaha syariah (UUS), yaitu OCBC NISP dan Bank Sinar Mas Syariah. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) pada akhir 2009, terdapat 6 BUS, 25 UUS, dan 139 bank perkreditan rakyat syariah (BPRS).

Meskipun demikian, di tengah keterpurukan i nansial tersebut, industri perbankan syariah

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

When

we observe the performance of Bank

Syariah Bukopin (BSB) in year 2009, we must thank and praise God. By looking at the national economy which not fully recovered from the global financial crisis in the end of 2008, BSB can still make a significant growth.

Macro Economic Condition

In 2009, we can say that the global finance sys-tem and countries in region did not perform well. Luckily, Indonesian economy grew 4.3% But, business practitioners in financial sector were challenged in critical condition of liquidity. In fact, at that time, the position of banking condition was over liquid with average loan to deposit ratio (LDR) is 70%.

On the other hand, banking industry tried to hold customers’ funds with providing higher in-terest rates. The result was the increasing interest rates, and tight liquidity. Liquidity rate became very rare that made conventional banking were affected by the condition. However that particular condition is much better compared to 1998 economic crisis.

Defendable Sharia Banking

One interesting topic was in 2009 the number of sharia banking practitioners has increased by a new entry of Islamic Commercial Bank which was Bank Panin Syariah. Besides that, there are some Islamic Business Unit which were OCBC NISP and Bank Sinar Mas Syariah. According to the record of Central Bank of Indonesia in the end of 2009, there are 6 of Islamic Commercial Bank, 25 oi ces of Islamic Business Unit and 139 of Islamic Rural Bank.

Nevertheless, in the black outlook of financial condition, the sharia banking industry can still


(24)

masih sanggup bertahan. Aktivitas funding dan i nancing berlangsung wajar dan secara umum berada dalam kondisi baik. Hanya, non performing i nancing (NPF)-nya sedikit tinggi, yakni 5,5% per Oktober 2009, sehingga perlu mendapat perhatian.

Kondisi perekonomian yang berat tak berpengaruh signifikan terhadap perbankan syariah. Efek krisis yang dirasakan bank syariah lebih kecil daripada yang dirasakan bank konvensional karena sebagian besar pendanaan perbankan syariah dalam bentuk mudharabah atau bagi hasil, yang bisa meredam efek psikologis naiknya suku bunga.

Kami mengakui, tatkala memasuki 2009 (pasca-konversi), nilai dana masyarakat BSB kondisinya cukup ketat. Namun, karena kepercayaan yang tinggi dari nasabah, BSB tidak mengalami masalah. Awal 2009, BSB baru beroperasi dengan pola syariah dan baru mengonversikan nasabah maupun sistemnya menjadi syariah. BSB bersinergi dengan media massa dan mengikuti berbagai event untuk berpromosi. Mei 2009, dana masyarakat dan pembiayaan mulai tumbuh. Bahkan, pada Juli 2009, ketika BSB melakukan spin off dengan menggabung-kan UUS Bukopin ke dalam BSB, posisi keuangan BSB meningkat dari sebelumnya hanya

Rp606,05 miliar menjadi Rp1,70 triliun.

Pasca spin of , BSB memiliki energi tambahan yang cukup besar. Positioning BSB menguat di pasaran. Promosi dan aktivitas marketing pun kian gencar dilakukan. Termasuk, meningkatkan i tur pelayanan, seperti automatic teller machine (ATM), sehingga seluruh jaringan ATM Bank Bukopin dan ATM Bersama sudah bisa dipergu-nakan nasabah BSB. Produk dan layanan lain juga dikembangkan, misalnya jasa pembayaran dan semua i tur layanan yang ada di Bank Bukopin bisa dinikmati nasabah BSB.

stand firm. Funding and financing activities remain natural and generally in well condition. But only the non performing financing (NPF) rate was a bit high, as 5.5% per October 2009, that needs attention.

A tough economic condition does not signii -cantly af ect the sharia banking. Crisis ef ect af-fected less to sharia banks rather than to con-ventional banks as the result of majority of shar-ia banking funds are formedin mudharabah. This is a combination of a balanced return and cost that can reduce the psychology ef ect of in-creasing interest rate.

We have to admit, when entering year 2009 (post-conversion), the condition of BSB people’s fund value is relatively tight. But because of the customers’ trust, BSB did not face any problem. In the beginning of 2009, BSB has just started operating with the sharia pattern and started converting customer and the system into sharia. BSB also collaborated with the media corpora-tions and carry out events for promocorpora-tions. In May 2009, customers’ fund and i nancing started to grow. Even in July 2009, when BSB spinned of with merging Islamic Business Unit of Bank Bu-kopin into BSB, its i nancial position increased from Rp606.05 billion to Rp1.70 trillion.

After the spin of , BSB seemed to have additional loads of energy. It strengthened the position of BSB in the market. Promotion and marketing activities unceasingly carried out including increasing service features such as Automatic Teller Machine (ATM), so the network of ATM Bank Bukopin and ATM Bersama can now be used by BSB customers. Other products and services were also developed, such as payment services and all service features available in Bank Bukopin can be used by BSB customers.

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director


(25)

Posisi service level agreement (SLA) BSB sama dengan Bank Bukopin. Ini juga memperkuat positioning BSB di pasar karena market semakin puas, jaringan pelayanan semakin luas, produk layanan semakin beragam, dan promosi pun kian gencar. Bidang teknologi informasi (TI), sumber daya insani (SDI), dan infrastruktur juga diperkuat sehingga BSB mampu mencapai pertumbuhan yang tinggi pada akhir 2009.

Pencapaian Bisnis

Pada kesempatan ini, kami paparkan bahwa posisi aset BSB selama 2009 meningkat 225,87% menjadi Rp1,97 triliun dari sebelumnya Rp606,05 miliar di 2008. Dana pihak ketiga (DPK) BSB juga naik menjadi Rp1,27 triliun, lebih tinggi553,31% dibandingkan dengan posisi 2008 yang nilainya Rp194,68 miliar. Demikian pula dengan pembiayaan yang tumbuh signii kan senilai Rp1,28 triliun. Perolehan ini meningkat 673,78% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang nilainya Rp165,39 miliar.

Hal yang tidak kalah membahagiakan, BSB berhasil menutup tahun buku 2009 dengan mencetak laba bersih Rp831 juta, mengalami kenaikan 110,77% dari tahun sebelumnya yang masih minus Rp7,71 miliar.Posisi rasio

kecukupan modal (capital adequacy ratio atau CAR) pun masih aman, yakni 13,06% Angka ini jauh di atas minimum CAR yang ditetapkan BI, yakni 8%. Pencapaian bisnis ini sekaligus merupakan fondasi bagi program akselerasi pertumbuhan bisnis ke depan.

Pertumbuhan bisnis tersebut merupakan bagian dari keberhasilan manajemen dalam menerapkan strategi pasca-spin of . Selama 2009, langkah besar yang dilakukan BSB meliputi beberapa hal berikut:

1. Pengembangan bisnis syariah dengan fokus kepada UMKM.

2. Melakukan spin of dengan memasukkan UUS Bukopin dalam BSB.

We can say that Service Level Agreement (SLA) position of BSB is equal to Bank Bukopin.This has strengthened the position of BSB in the market because it satii es, the network has broaden, with more service products and increasing of promotion activities. In terms of Information Technology (IT), Human Resources (HR) and infrastructure has been reinforced so BSB is able to make a high growth by the end of 2009.

Business Attainment

May we present to you in this opportunity that the position of asset of BSB in 2009 has increased 225.87% to Rp1.97 trillion from Rp606.05 billion in 2008. The BSB depositor funds has also increased to Rp1.27 trillion or

553.31% higher than its position in 2008 at the value of Rp194.68 billion rupiah. As well as the significantly growing of financing of Rp1.28 trillion. This achievment is 673.78% better than the previous year of Rp165.39 billion.

Another good news is that BSB can close the 2009 financial year by gaining net profit of Rp831 million, which increased 110.77% from the previous year that was minus Rp7.71 billion. The Capital Adequacy Ratio (CAR) was still in safe position, which is 13.06%. This number is way higher than the minimum CAR set by Central Bank of Indonesia, which is 8%. This business achievement has also become the foundation for future business growth acceleration program.

This business growth is a part of the

achievement of management in implementing the post spin-off strategy. In general, BSB has done giant steps in 2009 that covers the following:

1. Sharia business development focus on SME's

2. Executing spin off that merge Islamic Business Unit of Bank Bukopin into BSB.


(26)

3. Memperkenalkan dan memperkuat positioning BSB kepada pasar.

4. Meningkatkan standar layanan dengan memperkuat TI, SDI, dan infrastruktur.

Mengakselerasi Pertumbuhan

Saat ini, pasar syariah masih terbuka luas. Penguasaan pangsa pasar syariah baru 2,61% dengan nilai sekitar Rp66,09 triliun. Padahal, potensi market-nya besar. Pelaku bisnisnya masih terbatas. Momen inilah yang ingin dimanfaatkan BSB dengan mengoptimalkan peluang yang ada sehingga percepatan pertumbuhan bisnis dapat dicapai.

Percepatan dilakukan, antara lain dengan mem-perkuat marketing dan memperbanyak jaringan outlet serta meningkatkan kualitas business process, mulai dari operasional, marketing, hingga business control dengan target pertumbuhan bisnis overall sebesar 40%. Target ini ditunjang keyakinan bahwa kondisi makro 2010 mulai membaik dan akan pulih kembali sehingga Indonesia menjadi lebih baik. Di sisi lain, internal BSB sudah siap melakukan akselerasi dalam menggarap market yang juga semakin terbuka.

3. Introducing and strengthening the positioning of BSB to the market 4. Increasing the service standard by

consolidating IT, HR, and infrastructure

Acceleration of Growth

Currently, sharia market is still widely open. Sharia market share is only 2.61% with the value of Rp66.09 trillion. In fact, the market potential remains huge. Not to mention that the business practitioners are still limited. This is the moment that BSB observes to optimise the opportunity so that the acceleration of business growth can be accomplished. This acceleration is done, inter-alia by adding the marketing team and enhancing the business process, from the operational, marketing, up to business control with the overall 2010 business growth target of 40%. This target is supported by the confidence of macroeconomy condition is better and recovering that makes Indonesia in a improved condition. On the other hand, internally BSB is ready to accelerate by working on the widely open market.

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director


(27)

Melihat potensi bisnis dan kekuatan yang dimiliki perusahaan, direksi berkeyakinan BSB akan terus menjadi bank sehat, berkembang, dan tumbuh dengan baik sehingga dipilih masyarakat. Untuk mewujudkan keyakinan itu, dibutuhkan komit-men dan dukungan kuat dari seluruh karyawan dan manajemen disertai profesionalisme dalam mengelola perusahaan. Dalam praktiknya, selain bekerja keras, meningkatkan kompetensi, menjaga integritas, dan selalu berdoa kepada Allah SWT merupakan 4 (empat) kunci penting.

Jajaran direksi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini diberikan nasabah, manajemen, karyawan, dan shareholders. Sehingga, BSB selalu berkembang dan tetap pada koridor perbankan syariah yang ditetapkan bank sentral.

Akhir kata, segenap karyawan diharapkan lebih meningkatkan etos kerja dan kebersamaan. Persaingan bisnis semakin keras dan perusahaan harus mampu mencapai target yang telah disepakati bersama. Kemajuan yang dicapai per-usahaan akan berdampak positif pada karyawan. Lebih dari itu, BSB harus mampu memberikan produk dan layanan terbaik kepada nasabah maupun stakeholders lainnya agar selalu menjadi bank syariah pilihan.

Wa billahit-taufi q wal-hidayah

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Looking at this business potential and the force of the company, Board of Directors are

convinced that BSB will be a healthy, well amending and growing people’s choice. In order to concrete this belief, it needs commitment and strong support from the all staff and management with professionalism in managing the company. In practise, with all hard work, upgrading competency, respect the integrity and always pray to Allah SWT are the 4 (four) key elements.

Board of Directors also thank for the support and trust all this time from customers, management, staff and shareholders so that BSB can always grow and keep on the right path of sharia banking system set by the central bank.

In conclusion, all staff are expected to boost up the work ethic and togetherness.

Business competition is getting tougher and the company must be able to achieve targeted set. The growth achieved by the company will positively affects to the staff. Moreover, BSB must be able to give the best products and services to the customers as well as to the other stakeholders so will always be the chosen sharia bank.

Wa billahit-taufiq wal-hidayah

Wasalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA O Message from The President Director

Jakarta, Maret 2010

H. Riyanto, SE

Direktur Utama PT Bank Syariah Bukopin President Director PT Bank Syariah Bukopin

Jakarta, Maret 2010


(28)

Sambutan Ketua Dewan Pengawas Syariah

Message from The President Sharia Supervisory Board

Komitmen.

“BSB senantiasa

mengamalkan

prinsip-prinsip syariah yang menjadi kewajiban dan

tanggungjawabnya. Kesyariahan bukan hanya menyangkut

produk yang dijual tapi juga menjadikan syariah sebagai

corporate culture, termasuk dalam kerjasama, perilaku, dan

kualitas pelayanan yang semuanya

terangkum dalam manajemen syariah”.

Commitment.

“BSB always implement sharia principles that become their duties and responsibilities. The sharia-ness not only concern product, but the corporate culture as well, including cooperation, behavior and service quality which summarized in sharia management.

28

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

kualitas pelayanan

terangkum dalam man

Commitment.

principles that become their d sharia-ness not only concern prod as well, including cooperation which summ 28 288 28 28 28 28 2 28 28 28 28 28 28 28 28 2 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 2 28 28 28 2 28 28 28 28

2888 28 28 28 288 28 28 28 28 28 2 2 2 2 28 28 2 28 2 28 28 28 28 28 2 2 2 28 28 28 28 288 28 28 28 28 28 28 28 28 28 28 2 2 28 2 28 2 2 2 28 28 28 2 28 28 288888 28 28 288 28 2 2 2 2 28 28 28 2 2 2 2 28 2 2 2 2 2 28 288 28 288 28888 28 28888 2 28 28 28 2 28 2 28 28 2 28 28 288 2888 28 2888 2888 28 2 28 28 2 28 28 28 2 28 28 28 28 28 288 28 28 288 288 2888 2 2 2 28 2 2 2 28 288 28 288 288 288 28888 2 2 2 2 28 28 28 2 28 28 2 2 28 288888888 2 2 2 28 2 2 2 28 2 28 2 2 288 28 288 28 28 28 28888 28 28 2 2 2 2 2 2 28 2888 28 28 28 28 2 28 2 2 2 2 2 2 2 2 28888 288888 2 28 28 2 2 2 28 2 2 288888888 2 28 2 288888 288888 28 2 28 28 28888888

288 28 288 2 28 2 2 288888888 288 2 2 2 2 2 2 2 2888888888 2 28 2 2 2 2 2 28888888 2

2

2

2 2 288888

288

28 28 2 2888888 28 28 2 2 28 2 2 2

28888888888 28888888888

288888 288 28 2 2 28888888888 2 2 2 2 2

288888 2

2 2

2 2 2888 2 2 2 2 2 2 2 28888888 2 2 2888888 28 2 288888888 2 2888888 2 2


(29)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Puji

syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat-Nya jualah hingga saat ini kita masih diberi rahmat dan karunia yang berlimpah. Salawat dan salam tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Pada 2009, Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Syariah Bukopin (BSB) melihat banyak

perkembangan yang telah dilakukan BSB. Salah satunya adalah perubahan dari unit usaha syariah (UUS) Bank Bukopin menjadi full syariah, dalam hal ini BSB. Memang, secara umum, belum banyak produk dan hal baru yang dikerjakan DPS BSB. Selama ini, DPS BSB bertugas memperkuat produk-produk yang sudah ada dari sudut syariah, yang sebelumnya ditawarkan oleh UUS Bukopin sebelum menjadi BSB.

Perkembangan BSB paling tidak ditopang dua faktor. Pertama, permodalan yang kuat dari para pemegang saham. Kedua, semangat, kerja keras, dan profesionalisme mulai dari manajemen hingga karyawan BSB. Perkembangan bank syariah di Indonesia saat ini memang masih sangat kecil, selain dihadapkan pada persaingan dengan bank konvensional. Salah satu

penyebabnya adalah bank syariah merupakan model baru di Indonesia dengan pasar yang belum kondusif dan masih sangat kurang syariah minded-nya.

Bank syariah di Indonesia sangat konservatif dalam menjalankan usahanya. Tetapi, yang menggembirakan kami, di tengah suasana yang serba konservatif ini, BSB ternyata bisa eksis dan menunjukkan banyak kemajuan di usianya yang masih sangat muda.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

We

praise Allah SWT for His blessings to us that we are still gifted with His Mercy. Our Salawat and prayers for prophet Muhammad SAW with his family and relatives.

In year 2009, The Sharia Supervisory Board (or Dewan Pengawas Syariah/DPS) of Bank Syariah Bukopin (BSB) has seen lots of improvement being done by BSB. One of those is the chang ing of Islamic Business Unit of Bank Bukopin to become a full sharia which is now called Bank Syariah Bukopin. In general, it is not so many products and new things have been done by the DPS BSB. All this time DPS BSB is appointed over to strengthen the existing sharia products which was of ered before by the Islamic Business Unit of Bank Bukopin before it was reformed as BSB. The development of BSB was supported by at least two factors. Firstly, a strong capital support by the Share holders. Secondly, enthusiasm, hard work and professionalism from the top management down to the staff of BSB. The development of sharia bank in Indonesia currently is relatively a small number, beside facing the competition of conventional banking. One of the factors is that sharia bank is a new model in Indonesia among an inconducive market with less sharia mindset.

Sharia banks in Indonesia are very concervative implementing their business. However, the good news is that among the concervative

environment, BSB still exists and shows some improvements in a relatively early stage of operation.


(30)

Pada 2009, DPS lebih memfokuskan diri pada pengawasan fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) di lingkungan BSB, mulai dari perancangan produk hingga penjualannya. Selain itu, DPS mengawasi akad sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan DSN. Selain melakukan pengawasan karena BSB relatif baru, DPS dikembangkan menjadi semacam penasihat syariah.

Sebagai DPS, kami harap Dewan Direksi dan karyawan terus mengamalkan prinsip-prinsip syariah yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Kesyariahan bukan hanya menyangkut produk yang dijual bank syariah, melainkan juga menjadikan syariah sebagai corporate culture, termasuk dalam kerja sama, perilaku, dan kualitas pelayanan. Semuanya terangkum dalam manajemen syariah.

Dengan ini, DPS BSB juga menyatakan bahwa kegiatan perbankan yang dilakukan telah sesuai dengan fatwa DSN dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Mudah-mudahan kita semua selalu mendapat bimbingan-Nya, sehingga tetap berada di jalan yang lurus dan diridhoi Allah SWT. Semoga kebaikan apa pun yang kita lakukan di BSB membawa kebaikan duniawi dan ukhrawi. Amin.

Wabilahit-taufiq walhidayah

Wassalamu' alaikum warahmatullahi wa barakatuh

In year 2009, DPS focused internally in Fatwa controlling by The National Sharia Board (DSN) in internal BSB, from product development up to its sales. Moreover, DPS controlled akad based on the DSN’s fatwa. Besides controll commitment as BSB is relatively new, DPS is developed as so-called Sharia Advisor.

As DPS, we expect the Board of Directors and Staff keep practising sharia principles which are everyone’s obligations and responsibilities. Sharia-ness is not only about the product sold by Sharia Banks, but also to bring sharia to corporate culture including in cooperation, behavior, and service quality. Everything is included in the sharia management.

In conclusion, DPS BSB also declares that banking activities is implemented according to the DSN’s fatwa and Majelis Ulama Indonesia (MUI).

We hope that we all will have His guidance so we all will be in the right path and be blessed by Allah SWT. We hope that all the goodness we have done in BSB will bring ukhrawi & goodness in universe. Amen.

Wabilahit-taufiq walhidayah

Wassalamu' alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Jakarta, Maret 2010

Prof. DR. H.M. Din Syamsudin, MA

Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Bukopin The President Sharia Supervisory Board PT Bank Syariah Bukopin

SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS SYARIAH O Message from The President Sharia Supervisory Board

30

|

LAPORAN TAHUNAN BANK SYARIAH BUKOPIN 2009

Jakarta, Maret 2010


(31)

Tinjauan Makro Ekonomi dan Keuangan

Macro Economic and Financial Highlights

Signifi kan

.

“Selama 2009, BSB tumbuh

sangat pesat, dimana total aset tumbuh 225,87%,

pembiayaan 673,78%, dana pihak ketiga 553,31%, dan

laba perusahaan 110,77%. Konsolidasi yang ditempuh

di lini bisnis dan organisasi membuahkan hasil yang

signifikan”.

Significant.

“During 2009, BSB have undergo very fast growth, asset total grew 225.87%, financing 673.78%, depositor funds 553.31% and company profit 110.77%. Consolidated in business and organization, have made the significant result”.


(1)

30. Beban operasional lainnya - lanjutan

2009 2008

Beban tenaga kerja Terdiri dari :

Gaji dan upah 12.448.519.591 7.042.303.527 Tunjangan transport dan makan 2.935.919.250 1.571.447.000

Lembur 910.027.719 750.589.084

THR/bonus 729.299.445 759.066.640 Imbalan kerja 703.655.000 337.329.000 Asuransi tenaga kerja 1.050.605.026 220.351.515 Tunjangan kesehatan 187.206.441 430.904.525

Pesangon 512.044.182 135.089.430

Tunjangan prestasi 414.732.733

Jumlah beban personalia 19.892.009.386 11.247.080.721 Beban (pembalikan) penyisihan penghapusan aktiva produktif

Terdiri dari :

Antar bank (331.789.470) 45.176.632

Piutang dan pembiayaan 4.111.777.232 1.300.592.732 Aset lainnya (131.926.007) 132.337.578 Jumlah beban penyisihan

penghapusan aktiva produktif 3.648.061.755 1.478.106.942 Jumlah beban operasional lainnya 58.495.163.770 21.294.669.288

31. Pendapatan (beban) non operasional

2009 2008

Terdiri dari :

Pendapatan non operasional

Pendapatan sewa 3.300.000 10.155.000 Keuntungan penjualan aset tetap dan

agunan yang diambil alih 213.093.309 15.405.860.948 Koreksi Penyisihan Penghapusan

Aktiva Produktif (PPAP) 6.973.457 56.579.196

Lainnya - 31.179.731

Jumlah pendapatan non operasional 223.366.766 15.503.774.875 Beban non operasional

Sumbangan (315.918.221) (110.538.189) Denda / penalty (32.559.466) (2.605.754) Lainnya (875.278.914) (263.009.495) Jumlah beban non operasional (1.223.756.601) (376.153.438) Jumlah pendapatan (beban)

non operasional-bersih (1.000.389.835) 15.127.621.438

Employees expenses Consists of:

Salary Transportation and meals allowance Overtime THR /Bonus Benefits Insurance Health benefits Pension Benefits Award benefits

Total personel expenses

Provision (Reversal of Allowance) for possible losses on earning assets Consist of: Inter-banks Receivables and Payables Other assets Total provision of possible losses

write-off expenses

Total other operating expenses

31. Non operating income (Expenses)

Consist of: Non operating income

Rent income Profit from sales of acquired premises and liabilities Allowance for possible losses on earning assets correction

Others

Total non operating income

Non operating expenses Charity Penalty Others

Total non operating expenses Total income (expenses) non operating-Net


(2)

32. Kewajiban penyediaan modal minimum

a. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 26/20/ KEP/DIR tanggal 29 Mei 1993 yang telah dirubah dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/146/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, yaitu bahwa bank umum wajib menyediakan modal minimum sebesar 4% dari aktiva tertimbang menurut risiko, pada akhir tahun 1998 dan secara bertahap menjadi minimal 8% pada akhir tahun 2001, sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. b. Mengacu pada ketentuan di atas, rasio kecukupan modal Bank

per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut (dalam jutaan rupiah ) :

2009 2008

Modal Inti (Tier I)

Modal disetor 350.370 350.370

Cadangan umum dan khusus 1.213 1.213 (Rugi) tahun-tahun sebelumnya (248.835) (244.978) Laba (rugi) tahun berjalan 416 (7.715)

Jumlah 103.164 98.890

Modal Pelengkap (Tier II)

Penyisihan atas kemungkinan kerugian

pada aktiva produktif 14.791 3.439

Hutang subordinasi 50.000 -

Jumlah 64.791 3.439

Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) 167.955 102.329

Jumlah ATMR 1.285.887 275.151

Rasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum Yang Tersedia 13,06% 37,19%

Rasio Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum Yang Diwajibkan 8,00% 8,00%

33. Manajemen Risiko

Dalam menjalankan kegiatannya, Bank senantiasa berhadapan dengan risiko yang merupakan risiko bawaan dalam setiap kegiatannya antara lain dalam bentuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko operasional sehingga diperlukan pengelolaan Bank yang baik (Good Corporate Governance) dan pengelolaan risiko yang terintegrasi dan berkesinambungan.

Sistem pengendalian risiko di PT. Bank Syariah Bukopin mulai disesuaikan dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan intern PT. Bank Syariah Bukopin, antara lain menyusun

Main capital (Tier I) Paid up General and specific reserve (Losses) of prior years Income (Losses) during the year

Total

Complementary Capital (Tier II) Provision of possible losses

on earning assets Subordinated borrowing

Total Total capital (Tier I and Tier II) Risk weighted asset total Capital adequacy ratio Required capital adequacy ratio

32. Obligation on providing minimum capital

a. Based on Director of Bank Indonesia letter of decision No. 26/20/KEP/DIR dated Mey 29, 1993 revised with Director of Bank Indonesia letter of decision No. 31/146/KEP/DIR daed November 12, 1998 on obligations in adequate provision of capital of the Bank, commercial banks are obliged to provide minimum capital of 4% from according to risk liabilities in the end of year 1998 and gradually changed into a minimum of 8% in the end of year 2001 in accordance with Bnak Indonesia regulation No. 3/21/ PBI/2001 dated December 13, 2001

b. Refer to the above regulation, the Bank’s capital adequacy ratio as of December 31, 2009 and 2008 is as follow ( in million rupiah):

33. Risk Management

In conducting it activities, the Bank always come face to face with risks that are in nature in every activities in form of credit risks, liquidity risks, market risks and operational risks, therefore a good corporate governance, continuous and integrated risk management is essential.

Risk management system in PT Bank Syariah Bukopin is in accordance with Bank Indonesia regulations and internal regulations of PT Bank Syariah Bukopin, which is composing a


(3)

Pedoman/Sistem Operasional Prosedur Manajemen risiko dan melakukan secara berkesinambungan sosialisasi kepada seluruh jajaran PT. Bank Syariah Bukopin agar manajemen risiko dapat terimplementasi sebagaimana diharapkan, dan melakukan revisi berbagai buku Pedoman/Sistem Operasional Prosedur melalui kerjasama dengan pihak konsultan.

Risiko Kredit

Dengan diterbitkannya peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan manajemen Risiko Bank Umum maka program kerja bank dalam manajemen risiko diarahkan dan dikembangkan sesuai dengan pedoman Bank Indonesia tersebut.

Sebagai lembaga intermediary, PT. Bank Syariah Bukopin ikut menyalurkan fasilitas kredit dan tidak dapat dipungkiri akan berhadapan dengan risiko sebagai akibat kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya. Untuk mengeliminir risiko maka Bank dalam menyalurkan kredit tetap selektif dan mengacu pada prinsip pemberian kredit yang sehat dan prinsip kehati-hatian secara konsisten, memantau dan mengevaluasi perkembangan kolektibilitas kredit, penyelamatan kredit berkala sesuai ketentuan. Membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk mengcover aktiva produktif bermasalah. Sebagai tindakan preventif dilakukan peningkatan kualitas sumber daya menusia melalui pelatihan dan pendidikan pengelola kredit baik secara intern maupun ekstern. Risiko Likuiditas

Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan nasabah, maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aktiva likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar jumlah aktiva yang jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi jumlah kewajiban yang jatuh tempo.

Aktiva likuid bank terutama terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan lembaga keuangan lainnya, SBI, giro pada Bank Indonesia dan kas. Apabila Bank memerlukan likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia, menjual SBI dengan perjanjian pembelian atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama 33. Manajemen risiko - lanjutan

guidelines/Risk Management Procedure Operational System and continuously socializing to every level of PT Bank Syariah Bukopin to ensure a well implementation of risk management and revising various manual book/Operational Procedure system through cooperation with consultant.

Credit Risk

With the publication of Bank Indonesia regulation on implementation of commercial banks risk management, the Bank programs in risk management are directed and developed in accordance with the regulations.

As intermediaries’ institution, PT Bank Syariah Bukopin facilitates credit distribution and will surely face the risks due to failure of counterparty in settling its obligations. To eliminate the risks, the Bank facilitates credit selectively and referring to principles of a healthy credit financing and cautiousness, consistently monitor and evaluate progress in credit collectability, credit redemption periodically according to the regulations. Establishing provision of earning assets liabilities write-off (PPAP) to cover troubled earning assets. Enhancement of human resources quality through trainings and education in credit management internally and externally are taken as a preventive action.

Liquidity Risk

The Bank is concerned over the importance of reservation of liquidity adequacy in fulfilling its commitment to the customers and other parties, in credit financing, return of customers’ deposits and to cater the need of operational liquidity. The Bank reserve its liquidity by reservation of total adequate assets to deliver the customers deposits and to maintain that the number of assets due in every period cover the due numbers of obligations.

The Bank liquid assets consist of placement with other banks and other financial institution, SBI, current accounts with Bank Indonesia and cash. In the event Bank needs liquidity, the Bank may withdraw fund reservation in current accounts with Bank Indonesia, sales of SBI with a sales agreement or inter banks borrowings. The Bank’s 33. Risk Management - continue


(4)

Risiko Likuiditas

Bank terdiri dari cadangan Giro Wajib Minimum dan kas di kantor-kantor cabang.

Saat ini peraturan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga (Giro Wajib Minimum) secara harian, dalam bentuk simpanan tanpa bunga pada Bank Indonesia sekurang-kurangnya sebesar 5% dari kewajiban pihak ketiga bukan bank dalam Rupiah.

Pengendalian likuiditas senantiasa dilakukan dengan cara melakukan keseimbangan antara sumber-sumber dana dan pemanfaatannya, sehingga benar-benar masih dalam limit risiko yang dapat diterima dan memberikan kontribusi berupa profit yang wajar, yang pengelolaanya oleh Divisi Treasury dan Tim Alco (Asset Liability Comitee).

Risiko Pasar

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul dari pergerakan tingkat suku bunga maupun nilai tukar yang ada di pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, sehingga pengendalian risiko pasar hanya melalui mekanisme penempatan dana pada bank lain dengan mempertimbangkan tingkat suku bunga dan kesehatan bank yang menawarkan.

Risiko Operasional

Pengelolaan resiko operasional dilakukan dengan terus melakukan penyempurnaan atau penyesuaian sistem dan prosedur, pengembangan teknologi informasi secara kesinambungan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan atau harapan nasabah. Untuk memenuhi kebutuhan ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai integritas yang tinggi melalui program penetapan limit/otorisasi, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan baik inhouse training maupun eksternal dan berkesinambungan serta menetapkan prinsip pengenalan nasabah dengan harapan risiko operasional dapat terkelola dengan baik.

33. Manajemen risiko - lanjutan

Liquidity Risk

main reservation consist of minimum obliged current account and cash in branches.

Currently Bank Indonesia regulations obligate banks in Indonesia to reserve daily minimum obligated current accounts, in form of no interest deposits in Bank Indonesia at least 5% of non banking third parties obligations in rupiah.

Liquidity management always conducted in a balance manner between fund resources and its use to keep within the acceptable risk limit and contributed in profits managed by the treasury division and assets liability committee

Market Risk

Market risk represents risk that arises from movement of interest level and exchange rate in the market of the Bank’s portfolio. Therefore market risk management is conducted only through mechanism of fund placements with other banks by considering the interest level and the health of the proposing bank.

Operating Risk

Operational risk management is conducted continuously through perfection of or adjustment of system and procedure, development of information technology to meet the needs and expectation from the customers. The needs is supported with qualified and high integrity human resources through determination of authority program, education and trainings held in house or external and continuously implement know your customers principles to a well managed operational risk.


(5)

35. Kelangsungan Usaha

Pada bulan Juli 2009 Bank telah melakukan langkah strategis pengembangan usaha berupa penggabungan unit usaha syariah Bank Bukopin kedalam Bank Syariah Bukopin, sehingga pada akhir tahun 2009 total aset Bank meningkat menjadi Rp. 1.974 M yaitu naik 205% dari Rp. 648 M pada 31 Desember 2008.

Target Jangka Pendek

Mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan perbankan syari’ah tahun 2010, pertumbuhan pesimistis sebesar 26%, moderat sebesar 43% dan optimis sebesar 81%, pada tahun 2010 Bank Syari’ah Bukopin untuk meningkatkan keinerjanya dengan dilakukan langkah-langkah.

- Pada tahun 2010 melakukan tambahan pembiayaan sebesar Rp. 500 M antara lain pada pembiayaan amal usaha Muhammadiyah, kerjasama club deal dengan Bank Bukopin, sindikasi dengan Bank Syari’ah, pembiayaan pada sektor pendidikan, rumah sakit, perdagangan dan sektor usaha lain yang feasible.

- Untuk mendukung tercapainya kinerja pada tahun 2010 bank

35. Business Performance

In July 2009, the Bank implemented several strategic steps in developing its business such as incorporation of Bank Bukopin’s business unit into Bank Syariah Bukopin, which contributed to the increase of the Bank’s total asset in the end of year 2009 into a total Rp 1,974 Billion, increased by 205% from Rp 648 billion as of December 31, 2008.

Short Term Target

Consideration of Sharia banking growth projection in year 2010, pessimistic growth of 26%, moderate 43% and optimistic of 81%, in year 2010 Bank Syariah Bukopin plans to increase it performance by taking the following steps:

- Additional financing in year 2010 of Rp 500 billion such as Muhammadiyah financing in cooperation with Bank Bukopin, syndicated with Sharia Bank, financing in educational sector, hospitals, trading and other feasible business sectors.

- To support achievement of year 2010 performance, the Sho

34. Laporan komitmen dan kontinjensi

2009 2008

Komitmen Kewajiban komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 16.593.657.400 -

Jumlah komitmen - bersih 16.593.657.400 -

Kontinjensi Tagihan kontinjensi

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 3.058.014.812 400.197.243 Kewajiban kontinjensi

Garansi bank 11.350.422.485 7.481.907.376 Aktiva pruduktif yang dihapusbukukan 71.856.966.612 64.661.455.797

Lainnya - 1.494.302.217

Jumlah kewajiban kontinjensi 83.207.389.097 73.637.665.389 Tagihan (kewajiban) kontinjensi - bersih (63.555.716.885) (73.237.468.146)

34. Commitments and Contigencies Statements

Commitment Commitment obligations

Unused credit facilities

Total commitments - Net Contigencies Receivables contigencies

Interest income in settlement

Contigencies obligations

Bank guarantee Earning assets written-off Others

Total contingecies obligations Receivables (obligations) contigencies - Net


(6)

Target Jangka Pendek

melaksanakan program nasional : - Fokus pengembangan bisnis ke sektor

usaha kecil dan menengah (UKM) - Peningkatan Customer Based - Perkuatan Jaringan Pelayanan - Perkuatan SDI dan Pelayanan - Perkuat Sistem IT

- Peningkatan Fee Based Income

- Peningkatan Kualitas Pengelolaan Risiko dan Kepatuhan Target Jangka Menengah

Sesuai dengan implementasi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan mengacu pada Peraturan Perbankan Indonesia No. 7/15/ PBI2005 tentang jumlah Modal Inti Minimun Bank Umum, Bank akan mengupayakan untuk dapat memenuhi modal inti minimum sebesar Rp

100.000.000.000,-Bank akan terus berusaha untuk senantiasa meningkatkan SDM (sumber daya manusia), dimana selain akan melakukan pelatihan secara intern juga akan memanfaatkan jasa lembaga-lembaga pelatihan dan pengembangan SDM eksternal yang bermutu dan kualitas baik.

36. Opini Dewan Pengawas Syariah

Berdasarkan surat No. No. 03/DPS-BSB/XII/2009 tanggal 16 Desember 2009, No. 05/DPS-BSB/XI/2009 tanggal 24 November 2009, No. 04/DPS-BSB/XI/2009 tanggal 24 November 2009 dan No. 001/Memo-DPS/VII/2009 tanggal 31 Juli 2009, Dewan Pengawas Syariah Bank (DPS Bank) telah memberikan opini sehubungan dengan operasional dan produk Bank. Dalam opini tersebut DPS Bank berpendapat bahwa secara aspek operasional dan produk Bank telah mengilkuti fatwa-fatwa dan ketetapan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Short Term Target

Bank conducted a national program as follow: - Focus on business development to small medium

enterprise sector

- Enhancement of Customer Base - Strengthening of Service network - Strengthening of HRD and services - Enhancement of IT system - Increase of Fee Based Income

- Increase of Risk Management and Compliance Quality

Mid Term Target

According to the implementation of Indonesian Banking Arhitecture (API) and refer to Indonesian banking regulation No. 7/15/PBI2005 on commercial banks minimum main capital, the Bank will make efforts to provide provision a minimum main capital of Rp

100.000.000.000,-The Bank will make continuous effort in improving its HRD and conducting trainings internally and also in cooperation with qualified trainings institutions and external HRD developments.

36. Opinion of the Sharia Supervisory Board

Based on letter No. 03/DPS-BSB/XII/2009 dated December 16, 2009, No. 05/DPS-BSB/XI/2009 dated November 24, 2009, No. 04/DPS-BSB/XI/2009 dated November 24, 2009 and No. 001/ Memo-DPS/VII/2009 dated July 31, 2009, the Bank Sharia Supervisory Board has given its opinion on the Bank operational aspects and products. The Bank’s operation and product were in compliance with fatwa and sharia regulations prepared by National Sharia Board of Indonesian Ulama Council.