Pedoman Survei Upah Pembantu, Tarif Sewa Kontrak, dan Uang Sekolah

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. U m u m

Penyempurnaan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dilakukan dengan melakukan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) untuk mendapatkan diagram timbang komoditas maupun bobot kota yang baru. Penyempurnaan IHK juga dilakukan dengan menambah cakupan kota, pasar, dan komoditas. Selain itu, penyempurnaan juga dilakukan pada penghitungan rata-rata harga dengan menggunakan formula rata-rata hitung (arithmetic mean) dan rata-rata ukur (geometric mean). Diharapkan dengan adanya penyempurnaan tersebut maka bias yang selama ini timbul dalam penghitungan IHK dapat diminimalkan.

Dalam rangka penyempurnaan keakuratan dan keterwakilan (representativeness) data dipandang perlu untuk memperbaiki kerangka sampel Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter, dan Uang Sekolah tahun 2013 (STRPBS13). STRPBS13 merupakan pemutakhiran dari STRPBS tahun 2009, dengan cakupan kotanya lebih banyak yaitu diselenggarakan di 82 kota di Indonesia.

Tujuan utama dari STRPBS13 adalah untuk memperoleh kerangka sampel Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Upah Pembantu Rumah Tangga, Upah Baby Sitter, dan Uang Sekolah, menggantikan kerangka sampel yang lama hasil STRPBS 2009 yang dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Kerangka sampel hasil STRPBS13 ini akan digunakan untuk pengambilan sampel responden tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah. Data perkembangan tarif sewa/kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, upah baby sitter, dan uang sekolah tersebut merupakan salah satu komponen dalam penghitungan IHK, baik untuk IHK di 82 kota IHK maupun IHK nasional (gabungan 82 kota).


(2)

Kerangka sampel STRPBS13 ini akan digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Dengan demikian, semua file dan dokumen terkait STRPBS13 harus disimpan sebaik-baiknya.

1.2. Tujuan

Selain bertujuan untuk mengganti kerangka sampel hasil STRPBS 2009, pelaksanaan STRPBS13 ini juga dimaksudkan untuk memperoleh berbagai informasi lain seperti, komposisi status kepemilikan rumah, informasi tentang kondisi bangunan dan fasilitas tempat tinggal, komposisi rumah tangga yang memiliki pembantu atau baby sitter, dan mendapatkan informasi jumlah sekolah.

Data tersebut secara periodik perlu dikumpulkan karena adanya perkembangan kota yang pesat, kebijaksanaan pemerintah di bidang perumahan, kemajuan perekonomian masyarakat dan sebagainya, yang kesemuanya dapat mengakibatkan adanya perubahan pola dalam perumahan masyarakat. Selain itu, jenis pekerjaan dan struktur upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter juga mengalami perkembangan.

Dengan pesatnya pertambahan jumlah sekolah/perguruan tinggi dan berubahnya struktur komponen pembayarannya, maka data uang sekolah/kuliah, di segala tingkatan yang digunakan dalam penghitungan IHK juga mengalami perubahan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka dianggap perlu untuk melakukan penyesuaian dalam pencacahan maupun pengolahan tarif uang sekolah/kuliah dan pemilihan responden.

1.3. Cakupan Materi

Data yang dikumpulkan dalam STRPBS13 mencakup :

a. Rumah tangga menurut kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal. b. Rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga

c. Rumah tangga yang mempunyai baby sitter.


(3)

1.4. Ruang Lingkup

STRPBS13 dilaksanakan di 82 kota IHK dengan jumlah sampel sebanyak 4.940 rumah tangga untuk tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal termasuk apartemen/rusun, 2.110 rumah tangga untuk upah pembantu rumah tangga dan upah baby sitter serta 1.985 untuk tarif sekolah. Alokasi banyaknya blok sensus terpilih di 82 kota IHK tertera dalam lampiran 1.


(4)

BAB II

METODOLOGI

2.1. Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan sebagai dasar pengambilan sampel blok sensus STRPBS13 (sewa, kontrak, pembantu rumah tangga dan baby sitter) adalah daftar blok sensus yang berada pada wilayah domain kegiatan Survei Biaya Hidup 2012 (SBH 2012) yang dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 hasil pengolahan SP2010 C1 serta dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD. Sedangkan kerangka sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan cara mengidentifikasi yang diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi di masing-masing kota yang berasal dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (www.kemendiknas.go.id dan www.dikti.go.id).

2.2. Rancangan Sampling

Metode sampling yang digunakan untuk pemilihan sampel rumah tangga sewa/kontrak dan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby sitter adalah metode sampling dua tahap. Tahap pertama, memilih sejumlah blok sensus secara pps dengan size banyaknya rumahtangga kontrak/sewa hasil hasil pengolahan SP2010 C1. Tahap kedua, dari blok sensus terpilih diambil sejumlah rumah tangga STRPBS13 secara sistematik.

2.2.1 Pemilihan Sampel Blok Sensus

Sebelum pemilihan blok sensus STRPBS13 dilakukan di daerah, BPS telah menyusun rencana sampel blok sensus terpilih di 82 kota IHK dengan menggunakan data hasil pengolahan SP2010 C1 yang telah dilengkapi dengan jumlah ruta sewa blok IV Rincian 410 kode 2 dan ruta kontrak blok IV Rincian 410 kode 3 serta dilengkapi dengan Kriteria Muatan Dominan hasil pengolahan SP2010-RD pada


(5)

domain SBH 2012 untuk masing-masing kota. Dari data tersebut, diteliti blok sensus - blok sensus di daerah urban yang mempunyai jumlah rumahtangga sewa/kontrak yang terbesar dengan distribusi klasifikasi tempat tinggal yang beragam dan rumahtangga yang mempunyai pembantu rumahtangga atau baby sitter. Mengingat pesatnya perkembangan di 82 kota IHK, maka daftar sampel blok sensus yang disusun dari domain wilayah SBH 2012 tersebut perlu diteliti ulang oleh BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/kota (yang termasuk dalam 82 kota IHK), disesuaikan dengan keadaan lapang.

Penggantian blok sensus terpilih dapat dilakukan apabila terdapat blok sensus lain yang ternyata lebih potensial dibandingkan dengan blok sensus yang tercantum dalam daftar sampel.

2.2.2 Pemilihan Sampel Rumah tangga

Di setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran rumah tangga dengan menggunakan daftar STRPBS13-P. Dari daftar tersebut rumah tangga dengan tempat tinggal berstatus sewa direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RS, rumah tangga dengan tempat tinggalnya berstatus kontrak direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RK, rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RP, sedangkan rumah tangga yang memiliki baby sitter direkapitulasi ke dalam daftar STRPBS13-RB. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB merupakan kerangka sampel untuk memilih sampel rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus sewa, kontrak dan rumah tangga dengan memiliki pembantu atau baby sitter. Pemilihan rumah tangga sampel dilakukan secara sistematik.

Tahapan pemilihan sampel rumah tangga sewa dan kontrak adalah sebagai berikut:

1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota secara terpisah. Untuk tarif sewa rumah menggunakan daftar STRPBS13-RS, sedangkan untuk tarif kontrak rumah menggunakan daftar STRPBS13-RK.


(6)

2. Dari daftar rekapitulasi rumah tangga tersebut, diambil sejumlah sampel rumah tangga sewa dan kontrak dengan menggunakan daftar LK-SK.

Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:

- Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak dilakukan secara terpisah.

- Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan - R1.

- Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR)

- R2 = R1 + I

- R3 = R1 + 2I

- . - .

- Rn = R1 + (n – 1) I

- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13.

3. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK.

4. Penggantian sampel

Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih.

Tahapan pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter adalah sebagai berikut:

1. Menyusun daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter dengan menggunakan daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB.


(7)

Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:

- Untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dilakukan secara terpisah. - Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan

R1.

- Hitung interval: I = N/n - R1 (dari TAR)

- R2 = R1 + I

- R3 = R1 + 2I

- .

- Rn = R1 + (n – 1) I

- Lingkari nomor-nomor pada rumah tangga yang terpilih sesuai dengan nilai R, yang berarti rumah tangga tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS.

3. Rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB

4. Penggantian sampel

Bila rumah tangga sampel tidak ditemui pada waktu pencacahan, penggantian dilakukan dengan mengambil dari rumah tangga yang memiliki kategori sama dengan rumah tangga sampel yang diganti di dalam blok sensus terpilih.


(8)

SKEMA PEMBENTUKAN KERANGKA SAMPEL STRPBS 2013 UNTUK TARIF SEWA/KONTRAK, UPAH PEMBANTU, DAN BABY SITTER

2.2.3 Pemilihan Sampel Sekolah/Perguruan Tinggi

Pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan secara purposive agar sampel sekolah/perguruan tinggi dari semua jenjang yang dapat mewakili sekolah/perguruan tinggi di kota yang bersangkutan, baik negeri maupun swasta. Untuk sampel sekolah/perguruan tinggi diperoleh dari direktori sekolah/perguruan tinggi yang dikumpulkan di masing-masing kota.

Tahapan pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah sebagai berikut: 1. Menyusun direktori sekolah/perguruan tinggi


(9)

3. Penggantian sampel

Penggantian sampel sekolah/perguruan tinggi dilakukan dengan mengambil sekolah/perguruan tinggi yang memiliki kriteria yang sama.

a. Untuk SD yang setingkat, misalkan : SD Negeri, SD Inpres, SD Bersubsidi, SD Swasta, SD Bantuan, Madrasah Ibtidaiyah, dan sebagainya.

b. Untuk SLTP yang setingkat, misalkan: SMP Negeri/Swasta, Madrasah Tsanawiyah dan sebagainya.

c. Untuk SLTA yang setingkat, misalkan SMA Negeri/Swasta, Madrasah Aliyah, SMK dan sebagainya.

d. Untuk Akademi/Perguruan Tinggi dan yang setingkat, misalkan : Universitas Negeri/Swasta, Akademi Negeri/Swasta , Sekolah Tinggi dan sebagainya.

Kriteria pemilihan sampel sekolah/perguruan tinggi adalah :

Sekolah/perguruan tinggi yang mempunyai bangunan milik sendiri agar dapat dijamin kelangsungan pencacahan tarif uang sekolah/kuliah untuk jangka waktu yang cukup panjang.

Memiliki jumlah siswa yang banyak.

Dengan adanya program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan program pendidikan gratis untuk jenjang pendidikan tertentu (SD dan SMP), maka pilih sekolah yang masih dikenakan biaya sekolah, seperti Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dan Sekolah Standar Nasional (SSN).

Adapun data yang dikumpulkan : a. Jumlah kelas atau jurusan/fakultas

b. Jumlah murid dari masing kelas dan jumlah mahasiswa dari masing-masing semester.

c. Jumlah guru/dosen tetap dan tidak tetap. d. Semua jenis pembayaran uang sekolah/kuliah.


(10)

2.2.4 Jenis Daftar

Daftar yang digunakan dalam kegiatan ini, adalah :

a. STRPBS13-P : Daftar untuk melakukan pemutakhiran rumah tangga di setiap blok sensus terpilih (Pre printed). b. STRPBS13-RS : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat

tinggalnya berstatus sewa dan merupakan daftar kerangka sampel sewa rumah (printed).

c. STRPBS13-RK : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang tempat tinggalnya berstatus kontrak dan merupakan daftar kerangka sampel kontrak rumah (printed). d. STRPBS13-RP : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki

pembantu rumah tangga dan merupakan daftar kerangka sampel pembantu rumah tangga (printed).

e. STRPBS13-RB : Daftar rekapitulasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dan merupakan daftar kerangka sampel baby sitter (printed).

f. LK-SK : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga menurut kategori dan status pemilikan tempat tinggal sewa/kontrak (printed).

g. LK-PB : Lembar kerja untuk pemilihan sampel rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga dan baby sitter (printed).

h. STRPBS13-DS : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal sewa (printed).

i. STRPBS13-DK : Daftar rumah tangga terpilih berstatus tempat tinggal kontrak (printed).

j. STRPBS13-DP : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki pembantu rumah tangga (printed).

k. STRPBS13-DB : Daftar rumah tangga terpilih yang memiliki baby sitter (printed).

l. HK- 4 : Daftar untuk mencatat data tarif sewa/kontrak rumah, dari rumah tangga terpilih.


(11)

m. HK- 5 : Daftar untuk mencatat data upah pembantu pada rumah tangga terpilih.

n. HK-6A, HK-6B dan HK-6C

: Daftar untuk mencatat data tarif uang SD, SLTP, SLTA, dan akademi/perguruan tinggi.

2.2.5 Jadual Waktu Kegiatan:

Januari – Mg II April 2013 : Persiapan

23 – 26 April 2013 : Pelatihan Kasi Statatistik HK/HPB dan Kasi Distribusi di 82 kota IHK

Juni 2013 : Pelatihan Petugas Daerah

Juli 2013 : Pelaksanaan Pemutahiran dan Pendataan September 2013 : Pengiriman laporan hasil STRRPBS13-P dari

BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ke BPS Pusat Oktober 2013 : Pencacahan HK-4, HK-5, dan HK-6


(12)

BAB III

ORGANISASI LAPANG

Petugas lapang terdiri dari petugas pencacah dan pengawas/pemeriksa yang merupakan pegawai BPS. Kegiatan STRPBS13 meliputi kegiatan penyusunan kerangka sampel dan pengambilan sampel rumah tangga, yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa. Sedangkan kegiatan pencacahan baik untuk Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah tangga, Baby Sitter dan Uang Sekolah dilakukan oleh petugas pencacah. Alokasi jumlah pencacah dan pengawas/pemeriksa menurut kota, tertera pada lampiran 1.

3.1 Pengawas/Pemeriksa

Kegiatan yang dilakukan oleh pengawas/pemeriksa : a. Mengikuti pelatihan petugas.

b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap hasil pencacahan yang dikerjakan oleh petugas pencacah.

c. Melakukan proses pengambilan sampel untuk sewa/kontrak rumah, pembantu rumah tangga, upah baby sitter. Diambil dari hasil pemutakhiran (STRPBS13-P). Yang dibedakan menurut sampel status sewa dan status kontrak secara proporsional sesuai dengan kategori yang telah ditentukan (sebanyak 20 kategori) dilakukan dengan sistem.

d. Menyusun kerangka sampel sekolah untuk penyusunan direktori Sekolah/Akademi/Perguruan Tinggi.

3.2 Pencacah

Kegiatan yang harus dilakukan oleh petugas pencacah : a. Mengikuti pelatihan petugas.

b. Melakukan pencacahan pemutahiran dan pendataan.


(13)

d. Melaksanakan pencacahan Survei Tarif Sewa/Kontrak Rumah, Pembantu Rumah Tangga, Baby Sitter, dan Uang Sekolah sesuai jadual yang ditentukan, serta memeriksa kelengkapan hasilnya sebelum diserahkan kepada pengawas/pemeriksa.

3.3. Alur Dokumen

Bagan ini untuk melihat alur dokumen STRPBS13 dari Pemutakhiran dan pendataan (STRPBS13-P) sampai dengan pengiriman HK-4, HK-5, HK-6A, HK-6B, dan HK-6C (lihat lampiran 2).

3.3.1 Pengiriman dokumen dari BPS Pusat ke BPS Daerah.

Dokumen file yang dikirim dari BPS Pusat ke BPS Daerah meliputi: - Daftar yang digunakan untuk kegiatan STRPBS13 yaitu: STRPBS13-P (pre- printed), STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP, STRPBS13- RB, LK-SK, LK-PB, STRPBS13-DS, STRPBS13-DK, STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB pengolahan dalam program

- Daftar untuk kegiatan rutin pencacahan rumahtangga dan sekolah/akademi/perguruan tinggi yaitu:

Daftar HK-4, HK-5 dan HK-6A, HK-6B, dan HK-6C

3.3.2 Pengiriman dokumen dari BPS Daerah ke BPS Pusat. Dokumen hasil STRPBS13 yang dikirim ke BPS Pusat adalah a. Softcopy hasil pengolahan penarikan sampel STRPBS13-P. b. Daftar HK-4, HK-5, dan HK-6.

Pengiriman hasil pencacahan tersebut, dialamatkan kepada :

Direktorat Statistik Harga


(14)

BAB IV

CARA PENGISIAN DAFTAR DALAM STRPBS13

4.1. Cara Pengisian Daftar STRPBS13-P

Daftar STRPBS13-P merupakan daftar untuk melakukan pemutakhiran seluruh rumahtangga SP2010-C1 yang ada di setiap blok sensus terpilih. Selanjutnya daftar ini digunakan untuk menyusun kerangka sampel survei tarif sewa/kontrak rumah, pembantu rumahtangga dan baby sitter.

Mekanisme Pemutakhiran bangunan dan rumahtangga

Tahapan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga adalah sebagai berikut:

1. Berbekal peta SP2010-WB hasil listing SP2010 yang telah berisi muatan bangunan fisik dalam blok sensus tersebut, pencacah mendatangi bangunan fisik dan rumah tangga dalam BS tersebut satu persatu untuk menanyakan keberadaan rumah tangga di BS tersebut.

2. Dimulai dari nomor bangunan fisik terkecil yang terdapat dalam Daftar STRPBS13-P.

3. Pada saat mengunjungi bangunan dan rumah tangga, pencacah langsung melakukan pemutakhiran bangunan dan rumah tangga dengan mengisi Daftar STRPBS13-P.

4. Pemutakhiran juga dilakukan pada peta, artinya jika ada perubahan di lapangan pada BS tersebut, maka sesuaikan peta SP2010-WB dengan kondisi sebenarnya.

5. Apabila ditemui bangunan fisik baru yang tidak tercantum dalam peta, maka tambahkan bangunan fisik tersebut pada peta SP2010-WB. Pemberian nomor urut BF mengikuti nomor bangunan fisik terdekat dan memiliki nomor urut terkecil sebelum bangunan fisik tersebut dengan ditambahkan abjad mulai dari A, B, C dan seterusnya. Jika bangunan fisik tersebut digunakan sebagai tempat tinggal, maka tambahkan pula pada


(15)

Cara pengisian Daftar STRPBS13.P

Daftar ini terdiri dari 4 blok yaitu: - Blok I : Pengenalan Tempat

Cukup jelas (Pre printed). - Blok II : Keterangan Petugas

Cukup jelas (Pre printed). - Blok III : Catatan

Cukup jelas (Pre printed). - Blok IV : Keterangan Rumah tangga

Pre printed sampai kolom (6)

Blok IV ini terdiri dari 23 kolom yaitu:

Kolom (1) : Satuan Lingkungan Setempat (SLS) Pre Printed

Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah satuan lingkungan di bawah desa/kelurahan. Istilah SLS bisa berbeda antar daerah, seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), dusun atau lingkungan. Batas SLS bisa berupa batas alam/buatan, tetapi ada juga yang hanya berupa dinding rumah atau tanah kosong

Kolom (2) : Nomor urut bangunan fisik Pre Printed

Bangunan fisik adalah tempat perlindungan yang mempunyai dinding, lantai dan atap, baik tetap maupun sementara, baik digunakan untuk tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal. Bangunan yang luas lantainya kurang dari 10 m2 dan tidak

digunakan untuk tempat tinggal dianggap bukan bangunan fisik.

Kolom (3) : Nomor urut bangunan sensus Pre Printed


(16)

Bangunan sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai pintu keluar/masuk sendiri dan dalam satu kesatuan penggunaan. Jika di dalam satu bangunan fisik terdapat dua atau lebih bangunan sensus, maka tuliskan dua atau lebih nomor urut bangunan sensus tersebut pada baris terpisah.

Kolom (4) : Nomor Urut Rumah Tangga Pre Printed

Kolom (5) : Nama Kepala Rumah tangga Pre Printed

Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggungjawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.

Kolom (6) : Alamat Pre Printed

Kolom (7) : Keberadaan Rumah

Tangga Kode Keterangan/kondisi

1. Ditemukan Rumah Tangga masih ada di BS tersebut

2. Ganti KRT Rumah Tangga dapat ditemui di BS tersebut, tetapi nama KRT tidak sama dengan identitas yang tercantum dalam STRPBS13-P

3. Pindah dalam blok sensus

Rumah Tangga pindah tetapi masih dalam satu BS

4. Pindah keluar blok sensus

Rumah Tangga pindah dari BS sampel tersebut

5. Tidak ditemukan

Rumah Tangga tersebut tidak bisa ditemukan dan tidak ada informasi keberadaannya dari


(17)

6. Ditemukan baru

Rumah Tangga tersebut tidak ada di daftar STRPBS13-P tetapi ditemukan di BS sampel

STOP Jika kolom ini berkode 4 dan 5

Keterangan untuk keberadaan rumahtangga adalah sebagai berikut:

1. Ditemukan adalah kondisi dimana nama kepala rumah tangga dan alamat saat pemutakhiran rumah tangga sama dengan nama kepala rumah tangga saat pencacahan SP2010-C1.

Catatan: termasuk bila nama kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan perbedaan nama panggilan dengan yang dicatat, atau hal-hal lain yang dapat diterima secara logis; dianggap ”ditemukan”.

2. Ganti Kepala Rumahtangga (KRT) adalah kondisi dimana alamat saat

pemutakhiran rumah tangga sama dengan alamat rumah tangga pada saat pencacahan SP2010-C1 tetapi terjadi pergantian kepala rumahtangga.

Catatan: pergantian kepala rumahtangga diakibatkan perbedaan nama karena kepala rumahtangga lama meninggal atau pindah atau sebab lain misalnya bercerai. Termasuk dalam kondisi ini adalah terjadinya kesalahan pengklasifikasian yang dilakukan oleh petugas SP2010.

3. Pindah dalam blok sensus adalah kondisi dimana alamat saat pemutakhiran

rumah tangga berbeda dengan alamat rumah tangga pada pencacahan SP2010-C1 sedangkan nama kepala rumahtangga tetap sama.

Catatan: TIDAK TERMASUK perbedaan alamat rumahtangga karena terjadi kesalahan penulisan alamat, misalnya: BF dan BS pada stiker sama dan alamat sebenarnya adalah No. 15, tetapi dalam Daftar STRPBS13-P tertulis No. 5.

4. Pindah keluar blok sensus adalah kondisi dimana kepala rumah tangga yang tercatat pada Daftar STRPBS13-P saat pemutakhiran tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar didapatkan informasi bahwa rumahtangga tersebut telah pindah ke tempat lain diluar blok sensus terpilih. Termasuk pula rumah tangga yang bukan merupakan cakupan


(18)

dari BS tersebut, ataupun rumah tangga tunggal yang telah meninggal dunia pada saat pemutakhiran.

5. Tidak ditemukanadalah kondisi dimana kepala rumah tangga saat pemutakhiran

tidak berhasil ditemukan dilapangan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga sekitar memang tidak ada yang mengenalnya.

6. Ditemukan baru adalah kondisi dimana terdapat rumah tangga yang

ditemukan pada saat pemutakhiran rumah tangga tetapi tidak terdapat pada daftar STRPBS13-P, pada umumnya adalah pada saat pencacahan SP2010 rumah tangga tersebut dicacah oleh petugas SP2010 di blok sensus lain tetapi pada saat pemutakhiran rumah tangga tersebut telah pindah ke blok sensus tersebut. Termasuk dalam kondisi ini adalah rumah tangga yang terlewat cacah pada saat pencacahan SP2010 dan juga rumah tangga baru yang ditemukan di blok sensus tersebut yang merupakan pecahan rumah tangga yang tercatat dalam SP2010.

Agar lebih mudah memahami kondisi-kondisi pemutakhiran diatas, perhatikan ilustrasi gambar berikut ini.

Gambar 1. Pemutakhiran Rumah Tangga Kondisi SP2010 dan Kondisi STRPBS13 Keterangan gambar:

1

5 3

6

1

2

5 3

4

Kondisi SP2010 Kondisi STRPBS13

2

4

6

3 5

? ?

?


(19)

Nomor 2. Rumah tangga ganti kepala rumah tangga Nomor 3. Rumah tangga pindah dalam blok sensus Nomor 4. Rumah tangga baru

Nomor 5. Rumah tangga pindah ke luar blok sensus Nomor 6. Rumah tangga tidak ditemukan

Apabila ada rumah tangga baru maka Kolom (7) terisi kode 6 dan untuk rumah tangga baru diisikan pada baris setelah rumah tangga terakhir dan isikan isian Kolom (1) s.d. Kolom (23).

Catatan:

Apabila pada rumah tangga lama berganti rumah tangga baru maka tidak perlu mencoret rumah tangga lama tersebut tetapi cukup mengisi kode 4 (untuk yang pindah keluar blok sensus) pada Kolom (7), kemudian rumah tangga baru ditulis di baris setelah rumah tangga terakhir dan mengisi kode 6 pada Kolom (7).

STOP : jika kolom (7) berkode 4 dan, 5 (kolom (8) s.d (23) tidak terisi) Kolom (8) : Jumlah anggota rumah tangga

Isikan pada kolom ini jumlah anggota rumah tangga.

Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat pencacahan maupun sementara tidak ada. ART yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih dan ART yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih dianggap sebagai ART. Catatan:

a. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang menginap dan makan di rumah majikannya dianggap sebagai ART majikannya. Sebaliknya jika pembantu rumah tangga/sopir


(20)

tersebut tidak menginap di rumah majikannya, ia bukan ART majikannya.

b. Seorang kepala rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, dicatat di salah satu tempat tinggal.

Kolom (9) : Apakah ada pembantu rumah tangga atau baby sitter Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika rumah tangga memiliki pembantu dan atau baby sitter Kode 2, jika rumah tangga tidak memiliki pembantu dan baby sitter.

Pembantu Rumah tangga adalah orang yang bekerja di suatu rumah tangga baik menginap/tidak menginap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang (tidak termasuk sopir dan tukang kebun).

Baby Sitter adalah orang yang bekerja mengurus anak di suatu rumah tangga. Biasanya memiliki sertifikat khusus dan bekerja dengan memakai seragam suster/juru rawat.

Kolom (10), (11), & (12): Jumlah pembantu/baby sitter Kolom ini terisi jika kolom (9) berkode 1.

Isikan jumlah pembantu yang menginap pada kolom (10), jumlah pembantu yang tidak menginap di kolom (11) dan jumlah baby sitter di kolom (12).

Kolom (13) : Jenis tempat Tinggal Isikan pada kolom ini: Kode 1 : Rumah Biasa

Kode 2 : Rumah Toko/Kantor

STOP Jika kolom ini berkode 2

Rumah Biasa adalah bangunan yang seluruhnya digunakan untuk tempat tinggal suatu rumah tangga yang secara fungsional dikelola oleh penghuninya.


(21)

Rumah toko (ruko) adalah bangunan yang digunakan untuk tempat usaha (kegiatan ekonomi) dan tempat tinggal. Tempat usaha dan tempat tinggal tersebut berada dalam bangunan yang sama

Rumah kantor (rukan) adalah bangunan yang digunakan untuk kantor

dan tempat tinggal. Kantor dan tempat tinggal tersebut berada dalam

bangunan yang sama.(sumber: Konsep Potensi Desa)

Kolom (14) : Status tempat tinggal Isikan pada kolom ini:

Kode 1 : Jika status tempat tinggal adalah sewa Kode 2 : Jika status tempat tinggal adalah kontrak Kode 3 : Jika status tempat tinggal adalah milik sendiri

Kode 4 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang lain

Kode 5 : Jika status tempat tinggal adalah bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara

Kode 6 : Jika status tempat tinggal adalah dinas

Kode 7 : Jika status tempat tinggal adalah lainnya

STOP jika kolom ini berkode selain 1 dan 2, untuk kolom (15) s.d (23) tidak terisi.

Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa batasan waktu tertentu.


(22)

Kontrak, jika tempat tinggal tersebut dihuni oleh rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dengan pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayarannya biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Pada akhir masa perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami, tetapi bila kedua belah pihak setuju dapat diperpanjang dengan mengadakan perjanjian kontrak baru.

Milik sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan sudah milik kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga dari rumah tangga tersebut. Rumah yang dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli dianggap rumah milik sendiri.

Bebas sewa milik orang lain, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan famili/orang tua) dan ditempati/didiami oleh ruta responden tanpa mengeluarkan suatu pembayaran apapun.

Bebas sewa milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut bukan milik sendiri melainkan milik orangtua/sanak/saudara dan tidak mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal tersebut, dimana orangtua/sanak/saudaranya tidak tinggal di rumah tersebut atau bukan anggota ruta.

Dinas, jika tempat tinggal tersebut dimiliki dan disediakan oleh suatu instansi pemerintah atau perusahaan tempat bekerja kepala ruta/anggota ruta, baik membayar/tanpa membayar sewa.

Jika kepala rumah tangga/anggota rumah tangga tidak bekerja lagi pada instansi/perusahaan tersebut, maka rumah dinas tersebut berubah status menjadi rumah sewa jika kepala rumah


(23)

tangga/anggota rumah tangga membayar sewa, atau rumah bebas sewa jika tidak membayar sewa.

Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam salah satu kategori di atas, misalnya tempat tinggal bersama, rumah adat.

Kolom (15) s.d. (18): Kondisi bangunan

Apabila tempat tinggal yang ditempati menggunakan lebih dari satu jenis atap/dinding/lantai, maka yang dicatat adalah jenis atap/dinding/lantai yang paling luas digunakan. Bila luasnya sama, maka dipilih yang lebih tinggi nilainya. Untuk bangunan bertingkat yang dicatat adalah atap yang paling atas (luar), sedangkan dinding dan lantai adalah yang terdapat pada bangunan sensus tempat tinggal rumah tangga tersebut.

Kolom (15) : Atap

Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika atap adalah beton, genteng berglazur

Kode 2, jika atap adalah genteng biasa, asbes, seng, sirap Kode 3, jika atap adalah lainnya

Atap adalah penutup bagian atas suatu bangunan, sehingga orang yang berada atau tinggal di bawahnya terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya.

Kolom (16) : Dinding

Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika dinding adalah tembok Kode 2, jika dinding adalah kayu/papan Kode 3, jika dinding adalah lainnya

Dinding adalah batas/penyekat terhadap rumah tangga lain dan atau bangunan pihak lain atau sisi luar batas dari suatu bangunan. Penyekat yang ada dalam ruangan bangunan tidak termasuk dalam pengertian dinding.


(24)

Kolom (17) : Lantai

Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika lantai adalah marmer, keramik Kode 2, jika lantai adalah ubin/tegel, ubin kayu Kode 3, jika lantai adalah semen, papan

Kode 4, jika lantai adalah lainnya Kolom (18) : Luas Lantai

Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika luas lantai adalah lebih dari 250 m2

Kode 2, jika luas lantai adalah antara 101 – 250 m2

Kode 3, jika luas lantai adalah antara 51 – 100 m2

Kode , jika luas lantai ≤ m2

Luas lantai adalah jumlah luas lantai dari setiap bangunan tempat tinggal yang ditempati oleh rumah tangga (ART), dan digunakan untuk keperluan sehari-hari oleh ART.

Dengan demikian maka bagian-bagian bangunan tempat tinggal yang tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti kandang, lumbung padi, gudang, tidak tercakup dalam perhitungan luas lantai tempat tinggal.

Untuk bangunan bertingkat, maka lantai dari semua tingkat yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari harus dijumlahkan. Kamar/ruangan yang dimiliki bersama, luasnya dihitung seluas ruangan yang digunakan rumah tangga tersebut sesuai kenyataan.

Contoh:

Rumah tangga A dan B tinggal dalam satu bangunan sensus. Bila diketahui luas lantai yang dikuasai oleh rumah tangga A sendiri adalah 15 m2 , sedangkan rumah tangga B adalah 32 m2. Luas lantai

yang dikuasai bersama (ruang tamu dan ruang makan/dapur) adalah 70 m2. Jumlah luas lantai untuk masing-masing rumah


(25)

tangga adalah:

Rumah tangga A: 15 m2 + 70 m2 = 85 m2

Rumah tangga B: 32 m2 + 70 m2 = 102 m2

Kolom (19) s.d. (22): Fasilitas tempat tinggal

Kolom (19) : Sumber Air

Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika air adalah ledeng (PAM) Kode 2, jika air adalah pompa listrik

Kode 3, jika air adalah pompa tangan, sumur Kode 4, jika air adalah lainnya

Ledeng/PAM adalah sumber air yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum (PAM)/Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)/Badan Pengelola Air Minum (BPAM)/Saluran Air Minum (SAM).

Pompa listrik adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa listrik.

Pompa tangan adalah jenis sumber air yang cara pengambilan airnya dengan menggunakan pompa tangan

Sumur adalah sumber air yang dibuat dengan menggali sampai mendapat air dalam tanah dan cara pengambilan airnya menggunakan timba atau sejenisnya.

Apabila tempat tinggal menggunakan sumber air lebih dari satu, maka yang dicatat adalah sumber air dengan kode terkecil.

Kolom (20) : Daya listrik terpasang Isikan pada kolom ini:

Kode 1, jika daya listrik yang terpasang adalah > 2200 Kwh Kode 2, jika daya listrik yang terpasang 2200 Kwh

Kode 3, jika daya listrik yang terpasang 1300 Kwh


(26)

Kolom (21) : Telepon

Isikan kode 1, jika ada fasilitas telepon. Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas telepon. Kolom (22) : AC

Isikan kode 1, jika ada fasilitas AC. Isikan kode 2, jika tidak ada fasilitas AC. Kolom (23) : Banyaknya kamar

Kamar adalah sebuah ruangan dalam suatu tempat tinggal yang dikelilingi oleh dinding/penyekat yang tetap/rapat dari lantai hingga langit-langit, atau sekurang-kurangnya setinggi 2 meter. Dinding yang dimaksud tidak berlubang-lubang, sehingga orang tidak dapat melihat ke dalam ruangan tersebut tanpa melalui pintu khusus.

Apabila pengaturan tersebut tanpa menggunakan pintu khusus, bisa saja, asal penyekatnya tetap (tidak bergerak-gerak) dan sedikit dipertimbangkan fungsinya. Pintu, jendela, lubang ventilasi dan sejenisnya tidak dianggap sebagai dinding berlubang.

Yang termasuk kamar antara lain: kamar tidur, kamar makan, kamar belajar, kamar pembantu, ruang duduk-duduk keluarga, kamar kerja, garasi dan lain-lain kamar yang dipergunakan sebagai tempat tinggal sejauh memenuhi persyaratan diatas.

Tidak termasuk kamar antara lain: kamar mandi, WC, serambi/beranda/teras, lorong, tempat duduk untuk umum (lobby).

Untuk kolom (24),(25),(26), dan (27) diolah melalui sistem komputer Kolom (24), (25) & (26) : Klasifikasi Tempat Tinggal

Pengisian kolom ini mengacu pada tabel klasifikasi dari bangunan dan fasilitasnya serta kombinasi dari keduanya.

Kolom (24) : Bangunan


(27)

pada tabel klasifikasi bagian kondisi bangunan. Kolom (25) : Fasilitas

Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (19) s.d. (22) pada tabel klasifikasi bagian fasilitas tempat tinggal.

Kolom (26) : Kategori

Isian kolom ini merupakan kombinasi isian kolom (26) dengan kolom (27) pada tabel klasifikasi.

Kolom (27) : Gabungan status dan kategori

Gabungan status tempat tinggal dan kategori Kolom(14) dan (28).

4.2. Daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, LK-SK dan STRPBS13-DS atau STRPBS13-DK (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer).

Daftar-daftar tersebut merupakan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga berstatus tempat tinggal sewa/kontrak menurut kategori dan daftar untuk merekapitulasi rumah tangga yang memiliki pembantu rumah tangga atau baby sitter di masing-masing kota. Semua proses rekapitulasi daftar tersebut diperoleh melalui sistem komputer.

Daftar STRPBS13-RS merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang berstatus sewa, sedangkan STRPBS13-RK merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang berstatus kontrak. Rekapitulasi rumah tangga menurut kategori untuk setiap kota dilakukan secara terpisah . Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK adalah sebagai berikut:

1. Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah mengurutkan kecamatan dalam satu kota.

2. Untuk setiap kelompok kategori, dilakukan rekapitulasi secara terpisah. Kategori rumah tangga dilihat dari kolom (27) daftar STRPBS13-P.


(28)

Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas masing-masing daftar. Pada daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK, isikan status sewa/kontrak serta kategorinya di kanan atas.

Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:

- Kolom (1) : Kecamatan

Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3 - Kolom (2) : Desa/Kelurahan

Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4 - Kolom (3) : Blok Sensus

Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I rincian 8

- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik

Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (2) yang berstatus Sewa dan kontrak

- Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus

Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (3) yang berstatus Sewa dan kontrak

- Kolom (6) : Nomor Urut

Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota

- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga

Provinsi : Status

Kota :

Kec Desa/kel urahan

Blok

Sensus NBF NBS No. Urut

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

Kategori

[7] [8]

Alamat Nama Kepala Rumahtangga


(29)

Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5). untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat tinggal sewa atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 1 untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK

- Kolom (8) : Alamat

Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).

Tata cara pengisian daftar LK-SK

Daftar LK-SK merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari masing-masing kategori akan diperoleh jumlah populasi rumah tangga berstatus sewa dan kontrak (nomor urut terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kategori pada kolom (2) untuk rumah tangga berstatus sewa dan pada kolom (3) untuk rumah tangga berstatus kontrak. Sedangkan untuk mendapatkan jumlah sampel rumah tangga sewa dan kontrak dihitung secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga sewa dan kontrak.

dengan:

= jumlah sampel rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota

= alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga sewa dalam kabupaten/kota

= jumlah populasi rumah tangga kontrak dalam kabupaten/kota

= jumlah populasi rumah tangga sewa dan kontrak untuk kabupaten/kota

Alokasi sampel rumah tangga sewa dan kontrak berdasarkan kategori dilakukan dengan metode yang sama yaitu proporsional terhadap jumlah populasi rumah


(30)

tangga sewa maupun kontrak menurut kategori. Secara umum alokasi sampel tersebut dilakukan sebagai berikut:

= jumlah sampel rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga sewa untuk kabupaten/kota

= alokasi sampel rumah tangga kontrak untuk kabupaten/kota

= jumlah populasi rumah tangga sewa untuk kategori h dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga kontrak untuk kategori h dalam kabupaten/kota

Daftar LK-SK

Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar LK-SK terdiri dari 9 kolom.

- Kolom (1) : Kategori

- Kolom (2) : Populasi Sewa

Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-RS kolom (2) untuk setiap kategori.


(31)

RK kolom (2) untuk setiap kategori. - Kolom (4) : Sampel Sewa

Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status sewa dengan cara proporsional.

- Kolom (5) : Sampel Kontrak

Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk status kontrak dengan cara proporsional.

- Kolom (6) & (8) : Interval Sewa/Kontrak

Isikan besarnya interval pada kolom (6) untuk status sewa dan kolom (8) untuk status kontrak.

- Kolom (7) & (9) : Angka Random Sewa/Kontrak

Tentukan angka random pada kolom (7) untuk sewa dan kolom (9) untuk kontrak.

Pengambilan sampel dikerjakan pada daftar LK-SK kolom (6) dan (7) untuk rumah tangga sewa dan kolom (8) dan (9) untuk rumah tangga kontrak. Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:

1. Di setiap kategori dalam kota terpilih, untuk rumah sewa maupun kontrak dilakukan secara terpisah.

2. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1.

3. Hitung interval:

4. R1 (dari TAR)

R2 = R1 + I

R3 = R1 + 2I

Rn = R1 + (n – 1) I

5. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (7) untuk rumah tangga sewa dan pada kolom (9) untuk rumah tangga kontrak.

6. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut


(32)

dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.

7. Rumah tangga sewa dan kontrak terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK

Daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK terdiri dari 10 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (1) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (6))

- Kolom (2) : Desa/Kelurahan

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (2) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (3) : Blok Sensus

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (4) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (5) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (6) : Nomor Urut Provinsi :

Kota :

Kec Desa/Kel urahan

Blok

Sensus NBF NBS No. Urut Kategori

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9]


(33)

Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nomor Urut Sampel

Isikan nomor urut sampel dari nomor 001 sampai dengan bayaknya jumlah sampel yang terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13-RK (untuk identitas sampel kuesioner HK-4) - Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (7) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (9) : Alamat

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 kolom (8) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (10) : Kategori

Disalin dari daftar STRPBS13-RS dan, STRPBS13 sudut kanan atas dan diurutkan.

4.3 Daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB, LK-PB dan STRPBS13-DP atau STRPBS13-DB (daftar ini diperoleh melalui sistem komputer)

Daftar STRPBS13-RP merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang mempunyai pembantu, sedangkan STRPBS13-RB merupakan daftar rekapitulasi rumahtangga yang mempunyai baby sitter. Rekapitulasi rumah tangga untuk setiap kota dilakukan secara terpisah untuk rumah tangga yang memiliki pembantu dan yang memiliki baby sitter. Adapun cara pengisian daftar rekapitulasi daftar STRPBS13-RP atau STRPBS13-RB dilakukan dengan cara yang sama sebagai berikut:

Urutkan daftar STRPBS13-P berdasarkan kode kecamatan, desa/kelurahan serta kode blok sensus mulai dari kode terkecil sampai terbesar. Blok sensus dalam satu desa/kelurahan digabung dan diurutkan. Berikutnya adalah mengurutkan desa/kelurahan dalam satu kecamatan, sedangkan yang terakhir adalah mengurutkan kecamatan dalam satu kota.


(34)

Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 8 kolom, yaitu:

- Kolom (1) : Kecamatan

Isikan Kode kecamatan dari daftar STRPBS13-P blok I rincian 3 - Kolom (2) : Desa/Kelurahan

Isikan Kode Kelurahan daftar STRPBS13-P blok I rincian 4 - Kolom (3) : Blok Sensus

Isikan nomor Blok Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok I rincian 8

- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik

Isikan nomor Bangunan Fisik sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (2) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter - Kolom (5) : Nomor Bangunan Sensus

Isikan nomor Bangunan Sensus sesuai dengan isian STRPBS13-P blok IV kolom (3) yang mempunyai Pembantu dan Baby Sitter - Kolom (6) : Nomor Urut

Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota

- Kolom (7) : Nama Kepala Rumah tangga

Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P blok IV kolom (5). untuk kelompok kategori yang sama dan memiliki status tempat Provinsi :

Kota :

Kec Desa/kel urahan

Blok

Sensus NBF NBS No. Urut

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]


(35)

untuk STRPBS13-RS dan memiliki status tempat tinggal kontrak atau STRPBS13-P Blok IV kolom (14) berkode 2 untuk daftar STRPBS13-RK

- Kolom (8) : Alamat

Isian kolom ini dikutip dari daftar STRPBS13-P kolom (6).

Tata cara pengisian daftar LK-PB

Daftar LK-PB merupakan daftar yang digunakan sebagai lembar kerja penarikan sampel rumah tangga. Dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB akan diperoleh populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter (nomor urut terakhir pada kolom (6)). Populasi tersebut dipindahkan ke dalam daftar LK-SK untuk masing-masing kelompok pada kolom (2). Sedangkan untuk mendapatkan jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter dihitung secara proporsional terhadap hasil pendaftaran rumah tangga tersebut.

dengan:

= jumlah sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota = jumlah sampel rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota = alokasi sampel rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk kabupaten/kota

= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dalam kabupaten/kota = jumlah populasi rumah tangga yang memiliki baby sitter dalam kabupaten/kota

= jumlah populasi rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter untuk kabupaten/kota


(36)

Daftar LK-PB

Isikan nama Provinsi dan kota di kiri atas masing-masing daftar. Untuk daftar LK-PB terdiri dari 5 kolom.

- Kolom (1) : Status - Kolom (2) : Populasi

Isian kolom ini adalah nomor urut terakhir daftar STRPBS13-RP kolom (2) untuk pembantu rumah tangga dan nomor urut terakhir daftar STRPBS13-RB kolom (2) untuk baby sitter.

- Kolom (3) : Sampel

Hitunglah masing-masing besarnya sampel untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter dengan cara proporsional. - Kolom (4) : Interval

Isikan besarnya interval untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter.

- Kolom (5) : Angka Random

Tentukan angka random untuk pembantu rumah tangga dan baby sitter.

Provinsi :

Kota :

Populasi (N)

Sampel

(n) Interval R1, R2, ……. Rns

[2] [3] [4] [5]

Pembantu Rumahtangga

Baby Sitter

Jumlah Status


(37)

Pengambilan sampel pada daftar LK-PB kolom (4) dan (5). Adapun tata cara pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:

1. Pilih angka random dengan Tabel Angka Random (TAR) untuk menentukan R1.

2. Hitung interval: dan

3. R1 (dari TAR)

R2 = R1 + I

R3 = R1 + 2I

Rn = R1 + (n – 1) I

4. Tuliskan R1, R2, ..., Rn pada kolom (5)

5. Lingkari No.Urut rumah tangga pada daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB sesuai dengan nilai R yang diperoleh. Rumah tangga dengan nomor urut dilingkari tersebut merupakan rumah tangga terpilih STRPBS13. Jangan lupa untuk melingkari NBF dan NBS untuk rumah tangga yang bersesuaian.

Rumah tangga yang memiliki pembantu dan baby sitter terpilih direkapitulasi dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB

Daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB terdiri dari 9 kolom, yaitu: - Kolom (1) : Kecamatan

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (1) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel (STRPBS13-RP dan, ST(STRPBS13-RPBS13-RB kolom (6))

- Kolom (2) : Desa/Kelurahan

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (2) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

Provinsi :

Kota :

Kec Desa/Kel urahan

Blok

Sensus NBF NBS No. Urut

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]


(38)

- Kolom (3) : Blok Sensus

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (3) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (4) : Nomor Bangunan Fisik

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (4) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (5) : Nomor Bangunan Fisik

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (5) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (6) : Nomor Urut

Salinlah nomor urut yang terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (6) sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota - Kolom (7) : Nomor Urut Sampel

Isikan nomor urut mulai dari nomor 1 sampai dengan n. Nomor berlanjut dari satu blok sensus ke blok sensus lain dalam satu kabupaten/kota

- Kolom (8) : Nama Kepala Rumah tangga

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (7) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

- Kolom (9) : Alamat

Disalin dari daftar STRPBS13-RP dan, STRPBS13-RB kolom (8) yang disesuaikan dengan ruta yang tepilih sampel.

4.4. Contoh Pengisian Tarif Sewa, Kontrak, Pembantu dan, Baby Sitter. Dari pendaftaran rumah tangga dengan daftar STRPBS13-P di 10 Blok Sensus terpilih di kota Sibolga (1271) diperoleh rumah tangga sewa sebanyak 106 dan rumah tangga kontrak sebanyak 91 (termasuk apartemen jika kota terpilih sampel). Sedangkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga sebanyak 23 rumah tangga dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter


(39)

dilampirkan untuk Blok Sensus di kecamatan Sibolga Utara (010) kelurahan Angin Nauli (002). Sedangkan untuk daftar STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB diberikan contoh pengisian untuk satu kota.

Selanjutnya pengawas yang ditunjuk akan melakukan pengambilan sampel rumah tangga melalui sistem komputer. Adapun tahapan pengambilan sampel yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok sensus terbesar.

b. Urutkan daftar STRPBS13-P hasil pendaftaran rumah tangga di seluruh blok sensus terpilih, dari nomor blok sensus terkecil sampai dengan nomor blok sensus terbesar.

c. Pindahkan isian daftar STRPBS13-P ke dalam daftar STRPBS13-RS untuk rumah tangga dengan status tempat tinggal sewa dan ke dalam daftar

STRPBS13-RK untuk rumah tangga dengan status tempat tinggal kontrak yang masing-masing dirinci menurut kategorinya.

d. Pindahkan rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga ke dalam daftar STRPBS13-RP dan rumah tangga yang mempunyai baby sitter ke dalam daftar STRPBS13-RB. (Lihat contoh pengisian STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK). e. Setelah pengisian STRPBS13-RS, STRPBS13-RK, STRPBS13-RP dan

STRPBS13-RB selesai, lanjutkan dengan pengisian LK-SK dan LK-PB.

Pengisian LK-SK.

a. Kolom (2) dan (3) dikutip dari kolom (6) pada baris dan halaman terakhir daftar STRPBS13-RS atau STRPBS-RK untuk masing-masing status dan kategori. Dalam contoh ini populasi sewa dengan kategori 04 sebanyak 20 rumah tangga dan kontrak dengan kategori 09 adalah 14 rumah tangga. Isikan angka tersebut masing-masing ke dalam kolom (2) dan (3), LK-SK. Lakukan cara yang sama terhadap kategori lainnya untuk masing-masing status, (lihat lampiran 6 pengisian LK-SK).


(40)

sewa dan rumah tangga dengan status kontrak dengan cara proporsional, yaitu : diketahui sampel untuk kota Sibolga 40 rumah tangga.

- Jumlah sampel untuk status sewa, 106

= x 40 = 21,52 dibulatkan menjadi 22 197

- Jumlah sampel untuk status kontrak, 91

= x 40 = 18,48 dibulatkan menjadi 18 197

Dimana populasi sewa dan kontrak sebanyak 197

Dan sampel yang ditargetkan (n) = 40.

Isikan angka 22 dan 18 tersebut masing-masing pada baris jumlah kolom (4) dan (5) daftar LK-SK.

c. Hitunglah masing-masing besarnya sampel rumah tangga dengan status sewa dan rumah tangga dengan status kontrak perkategori dengan cara proporsional.

Dengan cara yang sama lakukan juga untuk kategori lainnya.

d. Isikan besarnya interval (I sh) pada kolom (6) untuk sewa dan kolom (8) untuk status kontrak, yaitu :

- Interval untuk status sewa, kategori 04, adalah : Ns,04 20

Is,04 = = = 5

n

s,04 4

- Interval untuk status kontrak, kategori 04, adalah : Nk,04 15


(41)

e. Tentukan angka random pertama (R1) dari tabel angka random, dimana R1 lebih kecil atau sama dengan Ish. R1 untuk status sewa, klasifikasi 04 adalah 3, yaitu dari tabel angka random halaman 1, baris (2), kolom (5) didapat angka 3 yang lebih kecil dari 5

f. Hitung dan isikan pada kolom (7) untuk sewa dan kolom (9) untuk kontrak, besarnya R2, R3, ….. Rnsh untuk masing-masing status.

Contoh untuk status sewa pada klasifikasi 04 adalah : R1 = 3

R2 = 3 + 5 = 8 R3 = 3 + [2 x 5] = 13 R4 = 3 + [3 x 5] = 18

g. Lingkarilah nomor urut kepala rumah tangga pada kolom (6) daftar STRPBS13-RS atau STRPBS13-RK untuk masing-masing status pemilikan rumah dan klasifikasinya yang nomornya sama dengan R , R , ….., Rnsh. Dalam contoh STRPBS13-RS (status sewa) dengan klasifikasi 04 adalah nomor urut kepala rumah tangga 3, 8, 13, dan 18.

h. Salinlah rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RS dan STRPBS13-RK ke dalam daftar STRPBS13-DS dan STRPBS13-DK. Rumah tangga-rumah tangga yang terpilih tersebut, nantinya akan dicacah secara periodik setiap bulan untuk mendapatkan data tarif sewa/kontrak rumah tangga dengan menggunakan daftar HK-4.

Pengisian LK-PB

a. Kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga dikutip dari daftar STRPBS13-RP kolom (6) baris terakhir halaman terakhir. Sedangkan kolom (2) untuk rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter dikutip dari daftar STRPBS13-RB kolom (6) baris terakhir halaman terakhir (lihat lampiran 7 pengisian LK-PB).


(42)

b. Kolom (3) baris jumlah dikutip dari lampiran 1 untuk masing-masing kota yang bersangkutan.

c. Dari lampiran 1 kolom (7) diketahui banyaknya sampel rumah tangga yang mempunyai pembantu/baby sitter untuk kota Sibolga sebanyak 20 rumah tangga. Sedangkan besarnya populasi untuk rumah tangga yang mempunyai pembantu/baby sitter berstatus kode 1 adalah 40 (N1<n). Dengan demikian pengisian kolom (3) rincian jumlah adalah 20. Kemudian alokasikan jumlah sampel sebanyak 20 rumah tangga tersebut ke dalam rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga dan rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter dengan cara sebagai berikut :

- Misal jumlah populasi rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga 23 rumah tangga dan jumlah populasi rumah tangga yang mempunyai baby sitter 17 rumah tangga, maka jumlah populasi adalah 23 + 17 = 40 rumah tangga.

- Maka jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga adalah :

23

x 20 = 11,50 dibulatkan menjadi 12 40

- Dan jumlah sampel rumah tangga yang mempunyai baby sitter adalah : 17

x 20 = 8,40 dibulatkan menjadi 8 40

d. Hitunglah interval untuk rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, upah baby sitter dengan cara sebagai berikut :

- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga : 23


(43)

- Interval rincian rumah tangga yang mempunyai baby sitter : 17

= = 2,13 8

e. Tentukan angka random pertama(R1) dari tabel angka random (TAR), dimana R1 lebih kecil atau sama dengan interval.

- Dari TAR diperoleh R1 untuk rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, misal = 3 (TAR halaman 1, baris 1, kolom 2).

Selanjutnya hitung R1 = 3

R2 = 3 + 1,92 = 4,92 dibulatkan 5 R3 = 3 + [2 x 1,92] = 6,84 dibulatkan 7 :

R12 = 3 + [(12-1) x 1,92 = 24,12 dibulatkan 24

- Sedangkan R1 untuk rumah tangga yang mempunyai baby sitter, misal = 4 (TAR halaman 1, baris 1 kolom 3).

Selanjutnya hitung R1 = 4

R2 = 4 + 2,13 = 6,13 dibulatkan 6 R3 = 4 + [2 x 2,13] = 8,26 dibulatkan 8 :

R8 = 4 + [(8-1) x 2,13] = 18,91 dibulatkan 19

Angka-angka random di atas di isikan pada kolom (5) untuk masing-masing rincian.

f. Lingkarilah kolom (6) daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB yang nomornya sama dengan R1, R2, ….., Rn.

g. Tahap terakhir adalah memberi nomor urut sampel (NUS) tiga digit pada kolom (7) daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB.


(44)

h. Isikan rumah tangga terpilih dari daftar STRPBS13-RP dan STRPBS13-RB ke dalam daftar STRPBS13-DP dan STRPBS13-DB.

Rumah tangga - rumahtannga yang mempunyai NUS tersebut, nantinya akan dicacah secara periodik setiap bulan dengan menggunakan daftar HK-5.

4.5. Cara Pengisian Daftar HK - 4

Daftar HK-4 ini digunakan untuk pencacahan tarif sewa/kontrak rumah terhadap rumah tangga terpilih yang berstatus sewa/kontrak. Pencacahan dilakukan tanggal 1-10 setiap bulan.

Dari daftar HK-4 ini diperoleh data yang penting dalam penghitungan IHK pada kelompok perumahan, yaitu data tentang besarnya tarif sewa/kontrak rumah tempat tinggal.

Daftar HK-4 terdiri atas 7 Blok, yaitu :

Blok I : Pengenalan Tempat Blok II : Keterangan Petugas

Blok III : Keterangan Tarif Blok IV : Catatan

Blok V : Kondisi dan Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal Blok VI : Keterangan Umum

Blok VII : Keterangan Rumah tangga Yang Diganti Bulan Pencacahan dan Nomor Responden

Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas, di halaman pertama setiap daftar HK-4.

Contoh : Pencacahan pada bulan Oktober 2013, isinya adalah :

1 0 1 3


(45)

1 digit pada kotak kelima menunjukkan status tempat tinggal (sewa atau kontrak).

2 digit pada kotak keenam dan ketujuh menunjukkan kategori bangunan tempat tinggal.

3 digit terakhir menunjukkan nomor urut sampel (NUS) yang diperoleh dari daftar STRPBS13-DS dan daftar STRPS- DK kolom (7).

Contoh : Nomor Responden

1 2 7 1 2 0 4 0 0 2

Nomor Urut Sampel : 002

Kategori Bangunan : 04

Status Tempat Tinggal: 2 (Kontrak)

Kota Sibolga: 1271

Catatan :

Apabila terjadi pergantian nama responden disebabkan oleh penggantian penghuni, sepanjang kategori bangunan tidak berubah, nomor responden tidak perlu diganti. Namun demikian, penggantian penghuni tersebut agar dicatat pada blok catatan dan tuliskan nama responden yang diganti pada blok VII.

Dengan demikian, survei tarif sewa/kontrak rumah ini menggunakan pendekatan rumah/bangunan tempat tinggal, bukan pendekatan pada rumah tangga yang menempati rumah/bangunan tempat tinggal tersebut. Akan tetapi, apabila terjadi perubahan status tempat tinggal (misalnya dari sewa menjadi kontrak atau milik sendiri, dan sebagainya), atau terjadi perubahan kategori sebagai akibat renovasi (misalnya dari kategori 16 menjadi 10), maka responden harus diganti dengan responden cadangan yang mempunyai status dan kategori yang sama. Sedangkan Nomor Urut Sampel (NUS) responden pengganti menggunakan NUS responden yang diganti.


(46)

Blok I : Pengenalan tempat - Rincian 1 s.d

6

: Cukup Jelas

- Rincian 7 : Tuliskan nama kepala rumah tangga terpilih. Apabila terjadi pergantian nama responden disebabkan penggantian penghuni pada rumah/bangunan tempat tinggal terpilih tersebut, tuliskan pada rincian 7 ini nama kepala rumah tangga yang baru (walaupun NUS pada nomor responden tidak berubah), dan catatlah penggantian penghuni ini pada blok catatan.

- Rincian 8 : Tuliskan alamat rumah/bangunan tempat tinggal terpilih dengan jelas.

- Rincian 9 : Tuliskan nomor telepon dari rumah/bangunan tempat tinggal terpilih dan atau nomor HP dari pemilik rumah/bangunan tersebut dengan jelas (jika ada).

Blok II : Keterangan Petugas Cukup Jelas

Blok III : Keterangan Tarif 1. Tarif Sewa

Rincian 1.a : Tanyakan kepada rumah tangga terpilih, berapa besarnya tarif sewa yang dibayarkan untuk bulan ini. Isikan jawabannya dalam kotak (dalam rupiah bulat) yang tersedia. Cara pengisiannya dengan sistim jalur kanan (right justified), yaitu angka satuan pada kotak paling kanan, angka puluhan pada kotak kedua dari kanan, dan seterusnya.

Contoh: Sewa rumah pada bulan kunjungan Rp 450.000,- per bulan, maka isiannya:


(47)

4 5 0 0 0 0

Catatan :

Dalam mengisi besarnya tarif sewa, tidak memperhatikan sistem pembayarannya (sudah dibayar atau belum).

Rincian 1.b : Tanyakan juga kepada responden, besarnya tarif sewa rumah ini per bulan pada bulan yang lalu. Isikan jawabannya pada kotak isian dengan cara yang sama seperti pada rincian 1.a.

2. Tarif Kontrak

Rincian 2.a : Tanyakan pada responden sejak kapan kontrak rumah (ditempati) yang sedang berjalan sekarang berlaku. Yang dimaksud dengan kontrak yang berjalan sekarang berlaku adalah kontrak yang berlaku berdasar pada perjanjian kontrak rumah terakhir (bulan dan tahun).

Contoh : Pak Saut Sitompul mengontrakkan rumah kepada Rosida Sinaga sejak tanggal 1 Oktober 2011 selama 2 tahun sebesar Rp 10.000.000,-. Sehabis masa kontrak pertama pada 30 September 2013, Rosida Sinaga memperpanjang lagi untuk masa kontrak kedua mulai 1 Oktober 2013 s.d. 30 September 2014 sebesar Rp 6.000.000,- (untuk 1 tahun).

Pencacah datang untuk wawancara pada bulan Oktober 2013, maka rincian 2.a diisi sebagai berikut


(48)

Rincian 2.b

: Dari contoh di atas, rincian 2.b diisi :

0 1 Tahun 0 0 Bulan

Pengisian tersebut berdasarkan pada jawaban dalam rincian 2.a di atas.

Rincian 2.c : Dari contoh pada rincian 2.a di atas, isikan besarnya tarif kontrak rumah atas dasar perjanjian kontrak yang terakhir yaitu sebesar Rp 6.000.000,- sebagai berikut :

Rp 6 0 0 0 0 0 0

Cara pengisian tetap dengan sistim jalur kanan

Rincian 2.d

: Rincian ini adalah isian rata-rata tarif kontrak per bulan dari isian pada rincian 2.c. Sesuai dengan contoh di atas, maka rata-rata tarif kontrak rumah per bulan adalah 1/12 x Rp 6.000.000,- =

Rp 500.000,-.

Isikan angka Rp 500.000,- tersebut pada kotak di rincian 2.d, yaitu

Rp 5 0 0 0 0 0

Rincian 2.e : Sebagai data pembanding, tanyakan berapa besar rata-rata tarif kontrak rumah ini per tahunnya untuk periode sebelumnya. Dalam contoh di atas adalah 1/2 x Rp 10.000.000,- =

Rp 5.000.000,- yaitu rata-rata tarif kontrak per tahun rumah ini untuk periode 1 Oktober 2011 s.d. 30 September 2013. Maka isian pada rincian 2.e adalah :


(49)

Rp 5 0 0 0 0 0 0

Blok IV : Catatan

Gunakan blok IV ini semaksimal mungkin apabila ada hal-hal yang perlu dapat membantu pengawasan dan pengolahan. Bila terjadi perubahan penghuni dalam kategori tempat tinggal yang sama ataupun juga terjadi perubahan kategori tempat tinggal sehingga harus diganti dengan responden cadangan, catatlah pada blok IV ini dan selanjutnya catatlah nama dan alamat responden lama (yang diganti) dan alamatnya pada blok VII.

Blok V: Kondisi Dan Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal Pengisian Blok V ini dibedakan menjadi 3 sub blok yaitu :

A. Kondisi Bangunan Tempat Tinggal B. Fasilitas Bangunan Tempat Tinggal

C. Ringkasan Perubahan Kolom (3) ke kolom (2) dan kolom (6) ke kolom (5) Blok V pada kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal.

SUB BLOK A DAN B : Kondisi Dan Fasilitas BangunanTempat Tinggal

Kolom (1) : Memuat rincian mengenai kriteria kondisi bangunan tempat tinggal untuk sub blok A yang terdiri atas 4 kondisi bangunan tempat tinggal.

Kolom (2) : Menunjukkan kondisi bangunan tempat tinggal pada saat pencacahan.

Isikan kode pada kotak yang disediakan dalam kolom (2) untuk masing-masing rincian 1 s.d. 4.

Kolom (3) : Menunjukkan kondisi bangunan tempat tinggal pada keadaan sebulan yang lalu.

Sama halnya dengan kolom (2), isikan kode yang tertera pada kolom (1) sesuai dengan jawaban responden ke dalam kotak yang tersedia pada kolom (3) di masing-masing rincian 1 s.d. 4


(50)

Contoh : Petugas melakukan pencacahan HK-4 pada bulan Oktober 2013, maka :

- Pertanyaan dan jawaban kolom (2) adalah keadaan pada bulan Oktober 2013.

- Pertanyaan dan jawaban untuk kolom (3) adalah keadaan pada bulan September 2013.

Kolom (4), (5)

dan (6) : Kolom-kolom ini memuat kriteria fasilitas bangunan tempat tinggal pada saat pencacahan dan pada saat sebulan yang lalu.

Cara pengisian kolom (4), (5) dan (6) sama seperti kolom (1), (2) dan (3).

Catatan :

Perubahan kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal, hanyalah perubahan yang dilakukan oleh pemilik rumah tempat tinggal. Perubahan yang dilakukan oleh penyewa/pengontrak dianggap tidak ada perubahan kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal.

SUB BLOK C: Ringkasan Perubahan Kolom (3) ke Kolom (2) dan kolom (6) ke kolom (5) Pada Kondisi dan Fasilitas Tempat Tinggal.

Tujuan pengisian Sub Blok C ini sebagai kontrol dalam pengisian kondisi dan fasilitas tempat tinggal.

- Lingkarilah kode 1 dan masukkan kode 1 tersebut pada kotak yang disediakan, apabila ada perubahan kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal dari kolom (3) ke kolom (2) dan dari kolom (6) ke kolom (5).

- Lingkarilah kode 2 dan masukkan kode 2 tersebut pada kotak yang disediakan, apabila hanya ada perubahan kondisi bangunan tempat tinggal dari kolom (3)


(51)

- Lingkarilah kode 3 dan masukkan kode 3 tersebut pada kotak yang disediakan, apabila hanya ada perubahan fasilitas bangunan tempat tinggal dari kolom (6) ke kolom (5).

- Lingkarilah kode 4 dan masukkan kode 4 tersebut pada kotak yang disediakan, apabila isian pada kolom (2) dan (3) ataupun kolom (5) dan kolom (6) sama. Blok VI : Keterangan Umum.

Blok VI terdiri atas 3 kolom:

Kolom (1) : Keterangan yang menunjukkan rincian dari penggunaan bangunan; banyaknya kamar/ruang; letak kamar mandi dan WC dan lokasi bangunan tempat tinggal terhadap jalan umum. Kolom (2) : Kondisi semua rincian yang tertera di kolom (1) pada saat

pencacahan. Kolom (3) :

Kondisi semua rincian yang tertera di kolom (1) pada saat sebulan yang lalu.

Pengisian kolom (2) dan kolom (3) dilakukan sama dengan pengisian di blok V.

Rincian 1 : Penggunaan Bangunan

Penggunaan bangunan dibedakan menjadi 2 (dua) kriteria, yaitu :

- Tempat Tinggal (kode 1). - Campuran (kode 2).

Isikan pada kotak yang disediakan di kolom (2) dan (3) untuk kode yang sesuai dengan jawaban responden di kolom (1). Pengisian kode-kode tersebut, tentunya sesuai dengan jawaban responden atas pertanyaan untuk masing-masing keadaan, yaitu : pada saat pencacahan untuk kolom (2) dan keadaan sebulan yang lalu untuk kolom (3).


(52)

Dalam survei HK-4 ini, kamar/ruang dibedakan menjadi 2 (dua) penggunaan yaitu kamar tidur dan ruangan lainnya (misal : ruang tamu, ruang belajar, dapur, dan sebagainya). Isikan banyaknya kamar tidur dan atau ruangan lainnya yang sesuai dengan keadaan pada saat pencacahan untuk kolom (2) dan pada saat bulan yang lalu untuk kolom (3).

Rincian 3 : Kamar Mandi dan WC

Letak kamar mandi dan WC pada bangunan tempat tinggal dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

- Di dalam rumah: jika kamar mandi dan WC terletak di dalam bangunan tempat tinggal (termasuk kamar mandi dan WC yang terletak diluar bangunan tempat tinggal tetapi masih menempel pada bangunan tempat tinggal). - Di luar rumah: jika letak kamar mandi dan WC terpisah

dari bangunan tempat tinggal.

Rincian 4 : Lokasi Bangunan Tempat Tinggal Yang dimaksud dengan :

- Jalan besar adalah jalan yang banyak pertokoan/perkantoran di sekitarnya.

- Jalan kecil adalah jalan yang banyak perumahan/pemukiman di sekitarnya dan dapat dilewati kendaraan roda 4.

- Lorong/gang adalah jalan yang banyak perumahan/pemukiman di sekitarnya dan hanya dapat dilewati kendaraan roda 2.

Isikan sesuai dengan keadaan pada saat pencacahan dan keadaan sebulan yang lalu.


(53)

Blok VII : Keterangan Rumah tangga Yang Diganti

Bila nama dan alamat rumah tangga dalam daftar sampel, tidak sesuai dengan keadaan yang terakhir, tetapi bangunan tempat tinggal tersebut masih dalam kategori yang sama, wawancara tetap harus dilakukan.

Untuk memasukkan nama dan alamat rumah tangga yang baru ke dalam daftar sampel, isilah nama dan alamat rumah tangga yang diganti pada blok VII ini. Sedangkan nama, alamat rumah tangga dan nomor telepon/HP yang baru diisikan pada rincian 7, 8 dan 9 Blok I daftar HK-4.

Sedangkan apabila terjadi perubahan kategori bangunan tempat tinggal, secepatnya pencacah melaporkan kepada pengawas untuk memperoleh responden cadangan (pengganti sampel responden) dengan kategori bangunan tempat tinggal yang sama dengan kategori bangunan tempat tinggal yang diganti. Dalam hal penggantian responden ini, agar dicatat di blok catatan (blok IV), demikian juga nama, alamat rumah tangga dan nomor telepon/HP yang diganti agar diisikan pada blok VII ini.

4.6. Cara Pengisian Daftar HK-5

Bersamaan dengan kegiatan STRPBS13, sekaligus diperoleh kerangka sampel rumah tangga yang mempunyai pembantu rumah tangga, baby sitter, yang untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar pengambilan sampel pembantu rumah tangga, baby sitter. Sampel pembantu rumah tangga, baby sitter akan dicacah dengan Daftar HK-5 setiap bulan yaitu tanggal 1-10 setiap bulan.

Responden pada pencacahan dengan daftar HK-5 ini adalah pembantu rumah tangga dan atau baby sitter terpilih. Diusahakan untuk berwawancara dengan pembantu/baby sitter tersebut, bukan dengan kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang lain.

Bulan Pencacahan dan Nomor Responden

Isikan bulan dan tahun pencacahan pada kotak yang disediakan di kiri atas dan nomor responden pada kotak yang disediakan di kanan atas di halaman pertama HK-5.


(54)

Contoh : Pencacahan upah pembantu bulan Oktober 2013, isiannya adalah :

Bulan dan Tahun 1 0 1 3

Nomor responden terdiri atas 8 digit dengan rincian : 4 digit pertama menunjukkan kota tempat pencacahan 3 digit kedua menunjukkan nomor urut sampel (NUS)

1 digit terakhir menunjukkan jumlah pembantu rumah tangga, upah baby sitter dalam rumah tangga terpilih.

Apabila jumlah pembantu rumah tangga di suatu rumah tangga lebih dari 3 orang, tambahkan lembaran blok IV.

Contoh :

1 2 7 1 0 0 5 2

Jumlah pembantu = 2

Nomor urut sampel = 005

Kota Sibolga = 1271

Isikan nomor responden pada setiap HK-5 sesuai dengan daftar sampel responden (STRPBS13-DP kolom (6) dan STRPBS13-DB kolom (6)).

Blok I, Blok II dan Blok III : Cukup jelas

Blok IV : Keterangan Pembantu Rumah Tangga/Baby Sitter

Pada blok ini disediakan keterangan untuk 3 orang pembantu/baby sitter saja. Apabila rumah tangga mempunyai pembantu/baby sitter lebih dari 3 orang, maka tambahkan lembaran blok IV untuk memuat seluruh keterangan pembantu


(1)

BAB VI

LISTING APARTEMEN/RUSUN DAN PENGHITUNGAN RELATIF HARGA SEWA/KONTRAK APARTEMEN/RUSUN

Kebutuhan rumah diperkotaan cukup besar yang menimbulkan dampak terhadap tingginya harga tanah diperkotaan memerlukan effisiensi dalam penggunaan tanah dan penataan permukiman. Dengan dekatnya jarak antara hunian ke tempat bekerja akan memudahkan transportasi dengan harapan dapat mengurangi kemacetan. Kecenderungan yang ada saat ini, keluarga kecil dan komuter ingin bertempat tinggal di apartemen/rumah susun (rusun) karena lebih efisien dan praktis. Apartemen/Rumah Susun tersebut biasanya merupakan kawasan pemukiman yang layak dengan adanya ruang-ruang terbuka dan kelengkapan sarana sosial, sarana ekonomi, dan sarana umum yang memberikan suatu lingkungan yang sehat.

6.1. Konsep dan Definisi Apartemen dan Rumah Susun

Apartemen

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, apartemen adalah bangunan bertingkat yang terdiri dari beberapa kamar atau suatu bangunan bertingkat lebih dari satu yang didalamnya terdapat kumpulan dari beberapa unit hunian, dimana tiap unit hunian memiliki ruang untuk hidup yang lengkap dan para penghuninya saling berbagi fasiltas. Di Indonesia hunian ini identik dengan hunian kalangan menengah ke atas.

Secara garis besar karateristik apartemen memiliki jumlah lantai lebih dari satu dan terdiri atas beberapa unit dalam satu lantai, setiap unit terdiri minimal 3 macam ruangan yaitu ruang tidur, dapur, dan kamar mandi serta setiap unit mempunyai jendela menghadap keluar. Untuk akses sirkulasi vertikal mengunakan tangga atau lift, sementara sirkulasi horizontalnya berupa koridor.


(2)

Rumah Susun

adalah gedung bertingkat yang dibangun dalam sebuah lingkungan yang terbagi dalam struktur fungsional, baik horisontal maupun vertikal, dan merupakan satuan-satuan yang dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah. Rumah susun memiliki tempat hunian dan dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang terletak pada lokasi dengan alamat tertentu. Istilah rusun identik dengan hunian kalangan menegah ke bawah.

6.2. Cara Pengisian Listing Apartemen dan Rumah Susun (STRPBS13-AR)

Sebelum melakukan listing Apartemen dan Rumah Susun setiap kota IHK terpilih harus terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap keberadaan apartemen dan rumah susun yang banyak di kontrakan atau di sewakan. Liting apartemn dan rumah susun hanya dilakukan pada kota-kota IHK berikut ini :

1. Medan

2. Surabaya

3. Jakarta

4. Tangerang

5. Bekasi


(3)

Isikan nama Provinsi dan Kabupaten/Kota di kiri atas pada daftar STRPBS13-AR.

Daftar tersebut masing-masing terdiri dari 14 kolom, yaitu: Provinsi : DKI Jakarta

Kabupaten/Kota : Jakarta Selatan

Jenis Tempat Tinggal 1. Apartemen

2. Rusun > 100 M2 70-100 M250-69 M2< 50 M2 Jumlah > 100 M270-100 M250-69 M2 < 50 M2 Jumlah

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]

1 Oakwood Premier Cozmo Apartment

Jl. Lingkar Mega Kuningan

Blok E4.2 no.1 Jakarta Selatan 1 40 25 75 35 175 - 100 - 50 150

2 Puri Casablanca Apartment

Jl. Puri Casablanca No. 1

Kuningan, Jakarta 1 20 50 20 50 140 - 50 50 100

3 Pasadenia Apartment Jl. Jend. GatotSoebrotoKav.

26-27 Jakarta 1 35 75 75 20 205 - 100 50 50 200

4 Setiabudi Residence Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62

Jakarta 1 20 50 50 25 145 - 50 50 50 150

5 Marbela Kemang Residence

KemangApartement Jl. Bangka Raya No. 7 Jakarta Selatan

1 25 50 50 25 150 - 50 - 50 100

6 Hampton's Park Jl. Terogong Raya Jakarta

Selatan 1 25 50 50 50 175 - 75 25 25 125

Jumlah 165 300 320 205 990 - 425 175 225 825

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK STATISTIK HARGA KONSUMEN Listing Apartemen dan Rumah Susun

Kontrak Jumlah Kamar yang Disewakan/Dikontrakan Menurut Luas Lantai

Sewa Alamat

Nama Apartemen/Rusun No.


(4)

- Kolom (1) : Nomor Cukup jelas

- Kolom (2) : Nama Apartemen/Rusun

Isikan sesuai dengan namanya

- Kolom (3) : Alamat

Isikan Alamat yang lengkap

- Kolom (4) : Jenis Tempat tinggal

Isikan pada kolom ini: Kode 1 : Apartemen Kode 2 : Rumah Susun

Kolom (5) s.d (14), digunakan untuk mengisi jumlah Kamar/Unit yang

disewakan dan dikontrakan.

- Kolom (5) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai > 100 m2

- Kolom (6) : Isikan kolom untuk sewa dengan luas lantai antara 70 – 100 m2

- Kolom (7) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai antara 50 – 69 m2

- Kolom (8) : Isikan kolom ini untuk sewa dengan luas lantai < 50 m2

- Kolom (9) : Penjumlahan kolom (5) s.d. (8)

- Kolom (10) : Isikan kolom ini untuk kontrak dengan luas lantai > 100 m2

- Kolom (11) : Isikan kolom untuk kontrak dgn luas lantai antara 70 – 100 m2

- Kolom (12) : Isikan kolom untuk kontrak dengan luas lantai antara 50 – 69 m2

- Kolom (13) : Isikan kolom ini untuk kontrak dengan luas lantai < 50 m2

- Kolom (14) : Penjumlahan kolom (10) s.d. (13)

Jumlahkan kebawah untuk kolom (5) s.d (14) sesuai dengan kolomnya.

Dalam Pengolahan untuk kolom (5) s.d. (14) harus menyesuaikan dengan daftar klasifikasi STRPBS13 sesuai dengan kategorinya (lampiran 4)

Kategori

Kode 17= Apartemen/Rusun dengan luas lantai > 100 m2

Kode 18= Apartemen/Rusun dengan luas lantai adalah antara 70 – 100 m2

Kode 19= Apartemen/Rusun dengan luas lantai adalah antara 50 – 69 m2


(5)

6.3. Penghitungan Relatif Harga Sewa/Kontrak Apartemen/Rusun

LK I : Penghitungan Rata-rata Harga Sewa/Kontrak Apartemen/Rusun Status : Sewa

Kategori : 18 (Luas Lantai antara 70 -100 M2 )

September 2013

Oktober 2013

Oktober 2013

November 2013

[1] [2] [4] [5] [6] [7]

1 Oakwood Premier Cozmo

Apartment 2.000.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000

2 Pasadenia Apartment 2.200.000 2.500.000 2.500.000 3.100.000

3 Hampton's Park 2.300.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000

Jumlah X 6.500.000 7.500.000 7.500.000 9.100.000

Nama Apartemen/Rusun Nomor

Responden

Pencacahan Bulan Oktober 2013

Pencacahan Bulan November 2013

Relatif Harga Sewa Apartemen 115,38 121,33

Rata-rata Harga Sewa Apartemen


(6)

Tahapan Pengolahan Tarif Apartemen dan Rumah Susun

Listing BPS Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan listing

apartemen dan rumah susun yang banyak disewakan/dikontrakan dengan mengunakan Kuesioner STRPBS13-AR

Rekapitulasi Berdasarkan hasil listing, dibuat rekapitulasi daftar

apartemen dan rumah susun menurut sewa/kontrak dan jumlah kamar dan luas lantai

Penarikan Sampel

Prinsip pengambilan sampel apartemen/rusun sama dengan pengambilan sampel pada sewa/kontrak rumah termasuk jenis daftarnya.

Populasi sewa/kontrak apartemen/rusun di peroleh dahari hasil listing, sedangkan target sampel apartemen/rusun telah disediakan pada lampiran 1. Namun demikian BPS daerah dapat menyesuaikan target sampel tersebut sesuai dengan kondisi dilapangan.

Penghitungan relatif Harga

(LK)

Gunakan Lembar Kerja I (LK 1) untuk penghitungan relatif harga sesuai dengan status dan kategorinya. Penghitungannya sama dengan tarif sewa/kontrak.

BPS Provinsi/Kabupaten/Kota melakukan verifikasi terhadap apartemen dan rumah susun yang banyak disewakan/dikontrakan