PENERAPAN QUESTION FORMULATION TECHNIQUE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN.
PENERAPAN QUESTION FORMULATION TECHNIQUE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA
PEMBELAJARAN SISTEM IMUN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
Agitha Navtalie
1006419
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENERAPAN QUESTION FORMULATION TECHNIQUE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA
PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN
oleh: Agitha Navtalie
NIM: 1006419
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
©AgithaNavtalie 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
PENERAPAN QUESTION FORMULATION TECHNIQUE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA
PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN
oleh: Agitha Navtalie
NIM: 1006419 Disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd. NIP: 195305221980021001
Pembimbing II
Dr. Hj. Sariwulan Diana, M.Si. NIP: 196202111987032003
Mengetahui:
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. H. Riandi, M.Si. NIP.196305011988031002
(4)
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Question Formulation Technique dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa pada Pembelajaran Sistem Imun“ ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,
(5)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...iii
DAFTAR ISI ...vi
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR LAMPIRAN ...x
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ...1
B.Rumusan Masalah ...4
C.Batasan Masalah ...4
D.Tujuan Penelitian ...5
E. Manfaat Penelitian ...5
BAB II PENERAPAN QUESTION FORMULATION TECHNIQUE DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN SISTEM IMUN A.Keterampilan Bertanya Siswa ...7
B.Question Formulation Technique ...15
C.Deskripsi Pembelajaran Sistem Imun ...25
BAB III METODE PENELITIAN A.Definisi Operasional ...28
B.Metode dan Desain Penelitian ...29
C.Subjek Penelitian ...29
D.Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ...30
E. Prosedur Penelitian ...34
F. Analisis Data ...35
G.Alur Penelitan ...37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.Perbedaan Keterampilan Bertanya Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen di Pembelajaran Sistem Imun ...38
(6)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B.Persepsi Siswa terhadap Penerapan QFT dan Pembelajaran Sistem Imun ...48 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan ...54 B.Saran ...54 DAFTAR PUSTAKA ...55
(7)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
No. Tabel ... Halaman 2.1 Karakteristik dan Contoh Setiap Tipe Pertanyaan berdasarkan Adaptasi
Kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou
(2012); dan Ciardiello (1998)...12
2.2 Tahapan QFT, Peran Guru dan Siswa pada Setiap Tahap, serta Kemampuan Berpikir yang Berkembang menurut Rothstein & Santana 2011) ...17
2.3 Penjelasan Tahapan dalam Mendesain Qfocus (Rothstein & Santana, 2011) ...19
2.4 Sisi Positif dan Negatif dari Pertanyaan Terbuka dan Tertutup ...22
3.1 Desain Static Group Comparison (Campbell & Stanley, 1966) ...29
3.2 Instrumen Penelitian ...30
3.3 Karakteristik dan Contoh Setiap Tipe Pertanyaan berdasarkan Kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998)...31
3.4 Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Sistem Imun ...33
3.5 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Sistem Imun ...33
3.6 Interpretasi Persentase Respon Siswa menurut Koentjaraningrat (1990) ...36
4.1 Perbandingan Jumlah, Tipe, dan Skor Pertanyaan Siswa tentang ‘Cacar’ ...39
4.2 Contoh Pertanyaan Siswa tentang ‘Cacar’ Berdasarkan Tipe Pertanyaan ...40
(8)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
No. Gambar ... Halaman 3.1 Alur Penelitian ...37 4.1 Proporsi Setiap Pertanyaan ‘Cacar’ Berdasarkan Kategori Pertanyaan
...40 4.2 Perbandingan Persentase Jumlah Pertanyaan tentang ‘Cacar’
(9)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A. Surat Penelitian ...60
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ...60
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...61
B. Perangkat Penelitian ...62
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...62
2. Lembar Kegiatan Siswa ...67
C. Instrumen Penelitian ...70
1. Rubrik Pengklasifikasian Pertanyaan Siswa...70
2. Paper-and-pencil Questionnaire ...71
3. Angket Persepsi Siswa tentang Keterampilan Bertanya & Pembelajaran Sistem Imun ...74
4. Soal Penguasaan Konsep ...76
1) Soal Penguasaan Konsep yang Diujicobakan ...76
a. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep Pilihan Ganda ...82
b. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Soal Penguasaan Konsep Uraian……82
2) Soal Penguasaan Konsep yang Digunakan ...83
D. Hasil Penelitian ...86
1. Contoh Pertanyaan Siswa ...86
2. Nilai Penguasaan Konsep Siswa ...89
3. Uji Statistik ...91
a. Uji Normalitas dan Homogenitas ...91
b. Uji Perbedaan Keterampilan Bertanya Siswa ...94
c. Uji Korelasi ...95
4. Hasil Perolehan Angket ...96
E. Dokumentasi Penelitian ...97
(10)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Mengajukan pertanyaan merupakan hal yang sangat esensial dalam pembelajaran biologi. Namun pada kenyataannya, pertanyaan siswa relatif rendah, baik kuantitas maupun kualitasnya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pre-eskperimental tentang keterampilan bertanya siswa yang menggunakan desain Static Group Comparison. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan Question Formulation Technique (QFT) dalam upaya meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran Sistem Imun. Sampel dari penelitian ini adalah dua kelas XI IPA di salah satu SMA Negeri Cimahi (kelas kontrol dan kelas eksperimen) yang dipilih secara purposif. Pada penelitian ini, untuk menentukan perbedaan keterampilan bertanya siswa kelas kontrol dan eksperimen, dilakukan uji beda hasil posttest yang dilaksanakan setelah adanya penerapan QFT pada kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Question Formulation Technique berpotensi untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa, khususnya dalam hal jumlah pertanyaan (p=0,000;
α=0,05) sedangkan level pertanyaannya belum meningkat secara signifikan (p=0,921; α=0,05).
Kata kunci: keterampilan bertanya siswa, question formulation technique, sistem imun.
(11)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Asking questions is an essential component of the practice of science, but question-asking skills are often underemphasized in science education. Besides,
the quantity and quality of students’s questions are low. The pre-experimental study was developed to identify the implementation of Question Formulation
Technique (QFT) in order to increase student’s questioning skill in Immune
System learning. Static Group Comparison Design is applied in this study. The
difference of student’s questioning skill in control group and experimental group
is decided by comparing the posttest results which was done after QFT implementation in experimental group. Samples of this study are two classes (control and experimental class) of XI grade of science classes in senior high school in Cimahi which were chosen purposively. Results show that the
implementation of QFT potentially increases student’s questioning skill, but just
only the frequency (p=0,000; α=0,05). The level of student’s question still doesn’t increase significantly (p=0,921; α=0,05).
Keywords: student’s questioning skill, question formulation technique, immune
(12)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengajukan pertanyaan adalah komponen yang esensial dalam pembelajaran sains (Keeling et al., 2009) dan merupakan alat intelektual yang paling penting yang dimiliki manusia (Postman, 1999 dalam Rothstein & Santana, 2011). Bertanya atau questioning juga merupakan salah satu komponen Assessment for Learning (AfL) atau asesmen formatif (Hodgson, 2010). Di balik pentingnya questioning dalam berpikir ilmiah dan pembelajaran bermakna, ternyata cara membelajarkan sains kepada siswa yang digunakan sering kali tidak menstimulasi mereka untuk bertanya (Dillon, 1988 dalam Brill & Yarden, 2003). Pada pembelajaran sehari-hari, pertanyaan juga sebagian besar diajukan oleh guru (Dori & Herscovitz, 1999). Salah satu cara untuk menstimulasi siswa bertanya adalah dengan Question Formulation Technique (QFT) (Rothstein & Santana, 2011).
Asesmen memainkan peranan yang krusial dalam proses pembelajaran, tetapi saat ini asesmen lebih fokus pada Assessment of Learning daripada asesmen Assessment for Learning (AfL) (Wu, 2009). Menurut Hodgson (2010), terdapat beberapa komponen dalam AfL, salah satunya adalah questioning, untuk menstimulasi siswa berpikir lebih mendalam. Pertanyaan siswa mengindikasikan sejauh mana siswa berpikir tentang suatu ide sehingga guru dapat melanjutkan atau mengaitkannya dengan pengetahuan yang baru atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai (Chin, 2002). Dengan kata lain, melalui questioning guru dapat mengetahui kebutuhan siswa sehingga guru dapat membuat keputusan yang tepat untuk mengambil langkah lanjutan dalam pembelajaran (Harrison, 2004 dalam Hodgson & Pyle, 2010).
Pertanyaan yang dibuat sendiri oleh siswa memiliki kontribusi dalam pembelajaran yang bermakna karena saat mengajukan pertanyaan, siswa sedang mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri (Chin, 2002). Siswa yang bertanya
(13)
2
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki kelebihan dalam pembelajaran mendiri, memonitor pemahaman diri, pengkonstruksian pengetahuan, memicu berpikir mendalam, memperbaiki pemahaman dalam pembelajaran, membantu evaluasi diri, memicu kegiatan diskusi, dan meningkatkan kualitas dialog (Chin & Osborne, 2008). Semua kelebihan tersebut sangat penting dalam pembelajaran sains (Black et al., 2002; Rosenshine et al., 1996).
Studi yang dilakukan oleh Good et al. (1987 dalam Marbach-Ad & Sokolove, 2000) menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kelas, siswa semakin sedikit bertanya di kelas. Pada pembelajaran, pertanyaan sebagian besar diajukan oleh guru (Dori & Herscovitz, 1999), sedangkan frekuensi pertanyaan siswa di kelas relatif rendah (Dillon, 1988; Graesser & Person, 1994; Van der Meij, 1988 dalam Hu & Chiou, 2012). Penelitian tentang keterampilan bertanya siswa, khususnya dalam pembelajaran biologi, sebelumnya pernah dilakukan juga oleh Widodo (2006), Farihah (1997), Rahayu (2001), dan Syukur (2013). Widodo (2006) pada penelitiannya menemukan bahwa dari seluruh pertanyaan yang muncul saat pembelajaran, 95%-nya adalah pertanyaan guru dan pertanyaan siswa 5%. Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Farihah (1997), Rahayu (2001), dan Syukur (2013) ditemukan bahwa sebagian besar pertanyaan yang diajukan siswa dalam pembelajaran biologi merupakan pertanyaan pada jenjang kognitif rendah. Sebagian besar, fokus dari penelitian-penelitian tersebut adalah hanya tentang seberapa besar frekuensi bertanya siswa serta jenis pertanyaan yang siswa ajukan, sedangkan tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan bertanya siswanya belum tertalu diperhatikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai upaya untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswanya.
Chin (2002), mengemukakan bahwa siswa juga membutuhkan latihan khusus dalam strategi bertanya seperti mempelajari syntax pembuatan pertanyaan. Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai strategi untuk menstimulasi siswa bertanya, seperti dengan memberi tugas siswa untuk membuat pertanyaan setelah membaca buku teks, setelah melakukan suatu observasi, atau setelah mengkaji makalah penelitian (Keeling et al., 2009). Namun, King (1995
(14)
3
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam Ciardiello, 1998) menemukan pada penelitiannya bahwa pelatihan strategi bertanya menerima dampak yang positif yang lebih besar jika menggunakan instruksi langsung atau model strategi kognitif instruksional dibandingkan model pembelajaran berbasis inkuiri atau berbasis kasus. Strategi tersebut ditemukan pada Question Formulation Technique (QFT). Teknik ini ditemukan oleh Annie E. Casey Foundation pada era 1990-an serta dikembangkan oleh Dan Rothstein serta Luz Santana pada tahun 2011 (Rothstein & Santana, 2011). Rothstein dan Santana (2011) menjelaskan bahwa QFT adalah proses bertahap yang didesain untuk memfasilitasi seseorang agar mengajukan banyak pertanyaan. Tetapi tidak hanya itu saja, QFT juga merangsang siswa melalui proses yang bertahap agar mereka berpikir lebih dalam mengenai pertanyaan yang mereka buat, menyaringnya, dan memprioritaskannya sesuai dengan keperluan. Saat siswa melalui tahapan QFT, tiga kemampuan berpikir mereka juga dilatih, yaitu berpikir divergen, berpikir konvergen, dan metakognisi.
Terdapat enam tahap dalam QFT, yaitu (1) guru menentukan Question Focus (QFocus), (2) siswa membuat pertanyaan, (3) siswa mengimprovisasi pertanyaannya, (4) siswa memprioritaskan pertanyaannya, (5) siswa dan guru menentukan tahap lanjutan, dan (6) siswa melakukan refleksi terhadap apa yang telah dipelajari. Dengan teknik ini siswa diberi kesempatan belajar membuat pertanyaan sendiri, mengimprovisasinya, memprioritaskannya dan menentukan strategi dalam menggunakannya (Rothstein & Santana, 2011). QFT telah dikembangkan, diuji, disederhanakan, diperbaiki secara susah payah selama dua dekade terakhir (Rothstein & Santana, 2011), namun belum pernah ada penelitiannya di Indonesia.
Sistem Imun merupakan suatu sistem dalam tubuh yang bekerja mempertahankan tubuh dari serangan suatu bibit penyakit (Ferdinand & Ariebowo, 2009). Materi Sistem Imun merupakan materi pembelajaran yang baru dimasukkan ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Biologi SMA Kelas 11 IPA pada tahun 2009 (Dewi, 2012). Sistem Imun merupakan salah satu konsep yang jarang diteliti oleh mahasiswa Pendidikan
(15)
4
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Biologi Universitas Pendidikan Indonesia (Widodo, 2009). Selain itu, menurut Fitriyani (2011 dalam Vernia, 2013) materi Sistem Imun adalah materi yang sulit untuk dipelajari karena materi ini menyangkut hal yang objeknya sulit untuk diperlihatkan langsung di hadapan siswa sehingga dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran Sistem Imun (Vernia, 2013). Melalui pertanyaan siswa, diharapkan akan terungkap apa yang mereka pahami, yang tidak mereka pahami, dan yang mereka ingin ketahui lebih jauh mengenai Sistem Imun sehingga guru akan mengetahui solusi terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran dan siswa dapat memahami serta memaknai materi yang diajarkan.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian tentang
“Penerapan Question Formulation Technique (QFT) dalam Upaya Meningkatkan
Keterampilan Bertanya Siswa pada Pembelajaran Sistem Imun”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan Question Formulation
Technique (QFT) dalam upaya meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada pembelajaran Sistem Imun?”. Rumusan masalah tersebut dijabarkan menjadi dua pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Bagaimana perbedaan keterampilan bertanya siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diajari QFT pada pembelajaran Sistem Imun?
2. Bagaimana persepsi siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen tentang keterampilan bertanya yang mereka miliki dan tentang pembelajaran Sistem Imun?
3. Bagaimana persepsi siswa kelas eksperimen tentang penerapan QFT pada pembelajaran Sistem Imun?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka pada penelitian ini terdapat pembatasan masalah, di antaranya:
(16)
5
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Keterampilan bertanya siswa pada penelitian ini diukur berdasarkan jumlah pertanyaan, level pertanyaan, serta skor pertanyaan yang siswa ajukan secara tertulis. Level pertanyaan siswa ditentukan berdasarkan kategorisasi hasil adaptasi dari klasifikasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998). Skor pertanyaan merupakan hasil kali antara kuantitas (jumlah) dan kualitas (level) pertanyaan.
2. Pertanyaan siswa yang diukur adalah pertanyaan berbasis pengetahuan (knowledge-based question) karena distimulus oleh suatu hal yang bukan merupakan teks melainkan suatu trigger yang dapat berupa situasi informasi anomali, issue, dan lain-lain yang diajukan secara spontan. Pada penelitan ini, hal yang menstimulusnya disebut Question Focus (fokus atau topik pertanyaan) berbentuk gambar yang terkait dengan materi Sistem Imun. Qfocus pada posttest keterampilan bertanya siswa adalah „Cacar‟ yang terkait dengan Sistem Imun Spesifik.
D. Tujuan Penetlitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan Question Formulation Technique (QFT) dalam upaya meningkatkan keterampilan bertanya siswa pada materi Sistem Imun, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memperoleh gambaran mengenai jumlah, level, dan skor pertanyaan siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diajari QFT pada pembelajaran Sistem Imun
2. Mengetahui perbedaan keterampilan bertanya siswa kontrol dan kelas eksperimen yang yang diajari QFT pada pembelajaran Sistem Imun.
3. Memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa kontrol dan eksperimen tentang materi Sistem Imun serta tentang keterampilan bertanya yang mereka miliki.
4. Memperoleh gambaran mengenai persepsi siswa kelas eksperimen tentang penerapan QFT pada pembelajaran Sistem Imun.
(17)
6
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Dengan meningkatnya keterampilan bertanya siswa, pembelajaran siswa lebih bermakna karena mereka mengkonstruk pengetahuannya sendiri.
2. QFT dapat diterapkan pada tahapan menanya dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, yang dikembangkan di Kurikulum 2013. 3. Hasil penelitian dapat menjadi bahan evaluasi bagi peneliti, pembaca, peneliti
(18)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Keterampilan bertanya siswa pada penelitian ini adalah keterampilan bertanya siswa yang diukur berdasarkan jumlah pertanyaan, level pertanyaan, dan skor pertanyaan. Level pertanyaan siswa ditentukan berdasarkan kategorisasi hasil adaptasi dari klasifikasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); serta Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Pengadaptasian tiga klasifikasi tersebut dilakukan untuk mendapatkan kategorisasi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai pertanyaan-pertanyaan knowledge-based yang mungkin siswa ajukan saat pembelajaran. Skor pertanyaan merupakan hasil kali antara kuantitas (jumlah) dan kualitas (level) pertanyaan.
2. Question Formulation Technique (QFT) adalah suatu teknik yang terdiri dari proses bertahap untuk memfasilitasi siswa membuat pertanyaan tentang suatu QFocus (fokus pertanyaan) yang merupakan penstimulasi siswa bertanya. QFT memberi siswa kesempatan untuk berpikir lebih dalam mengenai pertanyaan yang mereka buat, memrioritaskannya, dan menentukan strategi di dalam menggunakannya.
3. Posttest pada penelitian ini bukan merupakan tes penguasaan konsep melainkan tes keterampilan bertanya. Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan pada lembar kuisioner dan data itulah yang dijadikan data tes keterampilan bertanya. Pada kelas eksperimen, data posttest yang digunakan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat dengan menggunakan QFT, sedangkan pada kelas kontrol adalah pertanyaan-pertanyaan yang dibuat tanpa menggunakan QFT. QFocus yang digunakan adalah ‘Cacar’.
(19)
29
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Metode dan Desain Penelitian
Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah Static Group Comparison yang merupakan salah satu desain dari metode penelitian pre-eksperimental. Berikut merupakan desain Static Group Comparison menurut (Campbell & Stanley, 1966):
Tabel 3.1 Desain Static Group Comparison (Campbell & Stanley, 1966) Kelas Perlakuan Eksperimental
(Penerapan (QFT) Posttest
Kontrol Tidak Ada Ada
Eksperimen Ada Ada
Pertanyaan siswa pada saat posttest diukur jumlah dan dan dianalisis level pertanyaannya sehingga didapatkan suatu skor. Pendekatan dan model yang digunakan dalam pembelajaran Sistem Imun di kelas kontrol dan eksperimen adalah sama yaitu pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning). Langkah pembelajaran di setiap pertemuan secara umum adalah sebagai berikut:
1. Pengondisian siswa untuk siap belajar
2. Guru menarik perhatian siswa dengan memberikan QFocus berupa gambar orang terkena cacar.
3. Siswa membuat pertanyaan tentang QFocus. Pada kelas eksperimen, QFT diterapkan dalam membuat pertanyaan mengenai QFocus.
4. Pertanyaan digunakan sebagai Assessment for Learning.
5. Pertanyaan-pertanyaan siswa dijawab melalui proses pembelajaran dengan metode diskusi, demonstrasi, dan penugasan.
C. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri di Cimahi. Sampelnya adalah kelas XI IPA 8 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 7 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel ini dilakukan
(20)
30
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan teknik purposive sampling, dengan pertimbangan penentuan kelas sampel didasarkan pada hasil observasi kasar dan rekomendasi guru yang mengajar di kelas XI. Kelas yang dijadikan sampel adalah kelas yang menurut hasil observasi kasar dan rekomendasi guru merupakan kelas yang memiliki hasil belajar yang sama (kemampuan kognitif yang sama) serta keterampilan bertanya yang sama pada pembelajaran-pembelajaran sebelum pembelajaran Sistem Imun.
Selain mempertimbangkan pendapat guru dalam pemilihan sampel, dilakukan pula tes keterampilan bertanya siswa kontrol dan eksperimen pada awal pembelajaran sistem imun, untuk memastikan bahwa kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian memiliki keterampilan bertanya yang cenderung sama. Siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan, dimana ‘Bersin’ sebagai QFocus-nya. Setelah dianalisis jumlah dan level pertanyaannya, dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebelum uji perbedaan. Didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan keterampilan bertanya yang signifikan pada probablilitas 0,05 antara kelas kontrol dan eksperimen dalam hal jumlah dan level pertanyaan.
D. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
Untuk mendapatkan data yang mendukung penelitian ini, terdapat beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disebutkan di atas, yaitu:
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian
No. Jenis Instrumen Aspek yang Dinilai
1 Rubrik Pengklasifikasian Pertanyaan Siswa
Jumlah, level, dan skor pertanyaan 2 Paper-and-pencil
questionnaire
Jumlah, level, dan skor pertanyaan 3 Angket Persepsi Siswa
tentang Keterampilan Bertanya & Pembelajaran Sistem Imun
Persepsi siswa tentang materi, pengalaman belajar, teknis penerapan QFT, serta persepsi siswa mengenai kemampuan bertanyanya pada pembelajaran Sistem Imun
4. Catatan lapangan Informasi penunjang mengenai keterlaksanaan penerapan QFT dan pembelajaran Sistem Imun
(21)
31
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sistem Imun
Berikut merupakan pemaparan dari masing-masing instrumen. 1) Rubrik Pengklasifikasian Pertanyaan Siswa
Seluruh pertanyaan yang telah tercatat dalam paper-and-pencil questionnaire; diklasifikasikan berdasarkan pengkategorian hasil adaptasi kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992 dalam Graesser, 1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Secara singkat hasil adaptasi tercantum pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Karakteristik dan Contoh Setiap Tipe Pertanyaan berdasarkan Kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998)
Level Pertanyaan
Tipe Pertanyaan Berdasarkan Graesser et
al. (1992 dalam Graesser, 1992); Hu &
Chiou (2012) Karakteristik Kategori Pertanyaan Berdasarkan Gallagher dan Aschner (1963 dalam Ciardiello, 1998) Rendah Pelengkapan Konsep (Concept Completion)
Terdiri dari pertanyaan untuk verifikasi
(‘ya’/’tidak’), disjunctive (‘A atau B’), ‘apa’, ‘kapan’,
‘siapa’, ‘berapa’ untuk
melengkapi konsep menjadi
informasi dasar yang utuh Memory-based Spesifikasi Fitur
(Feature Specification)
Atribut-atribut kualitatif dari suatu konsep, seperti ciri-ciri, gejala-gejala suatu
fenomena.
Definisi Pertanyaan tentang definisi sesuatu
Tinggi Bagaimana
Pertanyaan tentang proses pembentukan suatu
fenomena alam Convergent Thinking Mengapa Pertanyaan tentang alasan
(22)
32
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu alam
Relasi
Pertanyaan tentang hubungan dua atau lebih
konsep sains Diferensiasi
Pertanyaan tentang perbedaan atau perbandingan dua konsep
atau fenomena Konsekuensi Pertanyaan tentang efek
dari fenomena alam
Divergent Thinking Hipotesis
Pertanyaan yang berkaitan dengan skenario yang
mungkin terjadi dan mendukung pembuatan
hipotesis Perspektif
Pertanyaan tentang sudut pandang alternatif tentang
sebuah situasi, ide, atau
konsep Evaluative
Thinking Solusi
Pertanyaan tentang pencarian solusi dari suatu
masalah 2) Paper-and-pencil Questionnaire
Kuisioner ini berisikan instruksi kepada siswa untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang ingin mereka ketahui tentang QFocus yang telah ditentukan. QFocus berkaitan dengan pokok materi yang dibahas pada pertemuan saat QFT diterapkan. Pada kelas eksperimen, kuisioner yang digunakan adalah kuisioner yang disesuaikan dengan tahapan pada QFT (Lampiran C2).
3) Angket Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Sistem Imun
Baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, keduanya diberikan angket setelah berakhirnya pembelajaran Sistem Imun. Terdapat perbedaan dan persamaan pada kedua angket tersebut. Tujuan diberikannya angket pada kedua kelas adalah sama-sama bertujuan untuk mengetahui persepi siswa tentang kesulitan dalam mempelajari Sistem Imun dan persepsi siswa tentang keterampilan bertanya yang mereka miliki. Namun, pada angket yang diberikan di kelas eksperimen terdapat tujuan lain yaitu mengungkap respon
(23)
33
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa terhadap penerapan QFT. Angket persepsi dihitung dan dianalisis dengan melihat persentase jumlah siswa yang memilih opsi pada setiap
pertanyaan di angket. Opsi pada angket ada 4, yaitu ‘Sangat Setuju’, ‘Setuju’, ‘Tidak Setuju’, dan ‘Sangat Tidak Setuju’ (Lampiran C3).
Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa terhadap Pembelajaran Sistem Imun
No. Tujuan Nomor
1 Mengungkap persepsi siswa terhadap materi Sistem Imun
1,2 2 Mengungkap persepsi siswa mengenai keterampilan
bertanya yang dimilikinya
3,4,5,6,7 3 Mengetahui respon siswa mengenai teknis penerapan
QFT*
8,9 4 Mengungkap persepsi siswa mengenai manfaat QFT
dalam memahami materi Sistem Imun*
10,11,12 *Tujuan nomor tiga dan empat hanya terdapat pada kelas eksperimen 4) Soal Penguasaan Konsep
Soal ini digunakan untuk melihat sejauh mana tingkat penguasaan konsep siswa pada pembelajaran Sistem Imun, yang salah satu metode pembelajarannya adalah Questioning. Hasil penguasaan konsep siswa ini merupakan data sekunder. Soal-soal dibuat berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar KTSP, serta Indikator berikut ini.
Standar Kompetensi
3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas
Kompetensi Dasar
3.6 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Sistem Imun No Pokok Bahasan
Nomor soal yang termasuk dimensi
proses kognitif Jumlah
Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1 Pertahanan Tubuh Nonspesifik 1, 4, 5 2, 19, 20, 21 7
(24)
34
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 Antigen 6 7 2
3 Antibodi 10 8 2
4 Imunitas Seluler dan Humoral
3 11 9,
22
23 5
5 Imunitas Aktif dan Pasif
16 12 13,
18
4 6 Kelainan dalam Sistem
Imun
17 14 15 24 4
Jumlah 5 8 5 1 3 2 24
Pengembangan insrtumen penguasaan konsep ini dilakukan melalui uji coba serta analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Untuk soal pilihan ganda dianalisis dengan menggunakan ANATES Ver 4.0.9 dan soal uraian dengan ANATES Ver 4.0.5 (Karno To & Wibisono, 2004). Terdapat 24 soal yang diujicobakan dan dianalisis, 18 soal pilihan ganda dan 6 soal uraian. Setelah dilakukan analisis, reliabilitas soal pilihan ganda dan uraian secara berurutan adalah 0,65 dan 0,75. Berdasarkan Arikunto, (2009) dari kedua nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa soal penguasaan konsep yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi. Rekapitulasi hasil analisis pokok uji dari soal-soal tersebut beserta tafsiran kategorinya menurut Arikunto (2009) untuk validitas dan Sudjana (1995) untuk daya pembeda dan tingkat kesukaran ada pada Lampiran C4.1.
E. Prosedur Penelitian
Tahapan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Berikut merupakan pemaparannya. 1. Tahap Persiapan, meliputi:
a. perumusan masalah
b. pengkajian literatur mengenai permasalahan yang telah dirumuskan c. pembuatan proposal penelitian
d. pelaksanaan seminar proposal penelitian e. perbaikan proposal penelitian
f. judgement instrumen penelitian oleh dosen yang berkompetensi di bidang dan tema penelitian
(25)
35
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
g. pelaksanaan uji coba instumen soal penguasaan konsep pada siswa kelas XI yang telah menerima bahasan materi Sistem Imun
h. perbaikan instrumen penelitian i. perizinan penelitian (Lampiran A) 2. Tahap Pelaksanaan, meliputi:
a. pengumpulan data mengenai keterampilan bertanya siswa
b. pengumpulan data mengenai persepsi siswa tentang pembelajaran Sistem Imun dan penerapan QFT
3. Tahap Analisis Data, meliputi:
a. pengolahan data secara kuantitatif dan kualitatif
b. pembahasan hasil temuan dan membandingkannya dengan teori yang sebelumnya telah dikaji
c. pembuatan kesimpulan penelitian. F. Analisis Data
1. Keterampilan Bertanya Siswa
Pertanyaan tertulis siswa pada paper-and-pencil questionnaire diklasifikasikan berdasarkan pengkategorian hasil adaptasi kategorisasi yang disusun oleh Graesser et al. (1992); Hu & Chiou (2012); dan Ciardiello (1998) (Lampiran C1). Pertanyaan siswa dihitung jumlahnya berdasarkan tipe, kategori, dan level pertanyaan. Skor pertanyaan siswa didapatkan dari jumlah hasil perkalian antara jumlah pertanyaan pada setiap level dengan nilai dari level pertanyaan (1 untuk pertanyaan level rendah, 2 untuk pertanyaan level tinggi). Misalnya, seorang siswa mengajukan 3 pertanyaan level rendah dan 5 pertanyaan level tinggi, maka skor yang didapatkan adalah (3x1) + (5x2) = 13. Jumlah pertanyaan, persentase jumlah pertanyaan level rendah, dan skor pertanyaan siswa kelas kontrol dan eksperimen terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitasnya sebelum uji hipotesis. Uji normalitas dan homogenitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik nonparametrik
(26)
36
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Misbahuddin & Hasan, 2013). Normalitas data diukur dengan Uji Kolomogorov-Smirnov sedangkan homogenitas data diukur dengan Uji Levene menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 20 (Lampiran D3).
Uji perbedaan keterampilan bertanya siswa dilakukan secara terpisah antara jumlah, level, dan skor pertanyaan. Uji perbedaan yang dilakukan untuk membandingkan keterampilan bertanya siswa kelas kontrol dan eksperimen di setiap tes, menggunakan analisis komparatif dua sampel independen. Jika kedua data yang diuji berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis dilakukan menggunakan Independent Samples T Test, sedangkan jika tidak ada salah satu data tidak berdistribusi normal atau tidak homogen menggunakan Mann-Whitney U Test (Lampiran D3).
2. Persepsi Siswa tentang Pembelajaran Sistem Imun
Angket siswa diolah dengan menghitung persentase jumlah siswa yang memilih opsi yang ada pada setiap pernyataan di angket. Berikut merupakan cara perhitungannya.
Persentase data angket dipresentasikan menggunakan kategori persentase berdasarkan Koentjaraningrat (1990), yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.6 Interpretasi Persentase Respon Siswa menurut Koentjaraningrat (1990)
Persentase (%) Interpretasi
0 Tidak ada
1-25 Sebagian kecil
26-49 Hampir separuhnya
50 Separuhnya
51-75 Lebih dari separuhnya 76-99 Hampir seluruhnya
(27)
37
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Alur Penelitian
(28)
38
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Penelitian
(29)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan Question Formulation Technique (QFT) berpotensi untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa, khususnya dalam jumlah pertanyaan, sedangkan level pertanyaan siswa belum meningkat secara signifikan. Siswa memberikan respon positif terhadap penerapan QFT, yang terungkap melalui pernyataan yang menyatakan bahwa QFT dapat membantu mereka membuat dan merumuskan lebih banyak pertanyaan serta membantu mereka dalam memahami materi Sistem Imun.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan peneliti lain untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar pengembangan penelitian tahap lanjut mengenai Question Formulation Technique, misalnya meneliti penggunaan QFocus-QFocus jenis lain selain gambar. Selain itu, kegiatan QFT dapat dicoba untuk dilakukan secara berkelompok karena seperti yang diungkapkan oleh Chin (2002) bahwa dalam diskusi kelompok, pertanyaan salah seorang anggota dapat menstimulasi anggota lain untuk berpikir dan akhirnya muncul pertanyaan yang lebih mendalam. Pertanyaan-pertanyaan dalam kelompok tersebut akan membantu setiap siswa mengkonstruk ulang pengetahuannya selama proses diskusi. QFT juga sebaiknya dicoba untuk diterapkan tidak hanya pada awal pembelajaran (pendahuluan), tetapi pada pertengahan pembelajaran (kegiatan inti) atau akhir pembelajaran (penutup). QFT juga dapat diterapkan pada tahapan menanya dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, yang dikembangkan di Kurikulum 2013.
(30)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Alao, S. & Guthrie, J. T. (1999). Predicting Conceptual Understanding with Cognitive and Motivational Variables. The Journal of Educational Research, 92, hlm. 243–253.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W.. (2004). Biologi SMA
Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.
Baker, L. (1979). Comprehension monitoring: Identifying and coping with text confusions. Journal of Reading Behavior, hlm. 365–374.
Boediono & Koster, W. (2004). Teori dan Aplikasi: Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Bowker, M.H. (2010). Teaching Students to Ask Questions Instead of Answering
Them. [Online]. Tersedia di:
http://www.nea.org/assets/img/PubThoughtAndAction/Bowkershort.pdf. Diakses 30 Desember 2013.
Black, P., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B., & Wiliam, D. (2004). Working inside the black box: Assessment for learning in the classroom. Phi Delta Kappan, 86(1), hlm. 9-21.
Brill, G. & Yarden, A. (2003). Learning Biology through Research Papers: A Stimulus for Question-asking by High-School Students. Cell Biology Education, 2, hlm. 266–274.
Campbell, D.T. & Stanley, J.C. (1966). Experimental and Quasi-Experimental Designs for Research. Chicago: Rand McNally & Company.
Chi, M. T. H., de Leeuw, N., & Chiu, M. H. (1994). Eliciting Self-explanations Improves Understanding. Cognitive Science, 18, hlm. 439–477.
Chin, C. (2002). Student-Generated Questions: Encouraging Inquisitive Minds in Learning Science. Teaching and Learning, 23(1), hlm. 59-67.
Chin, C, & Osborne, J. (2008). Students' questions: A Potential Resource for Teaching and Learning Science. Studies in Science Education, 44(1), hlm. 1-39.
(31)
56
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ciardiello, A.V. (1998). Did You Ask a Good Question Today? Alternative Cognitive and Metacognitive Strategies. Journal of Adolescent & Adult Literacy, 42(3), hlm. 210-223.
Coutinho, M.J. & Almeida, P.A. (2013). Promoting Student Questioning in The Learning of Natural Sciences. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 116 , hlm. 3781 – 3785.
Dewi, S. (2012). Pembelajaran Sistem Imun dengan Simulator “Si Imun” yang Menarik dan Menyenangkan. [Online]. Tersedia di: http://guraru.org/guru-berbagi/pembelajaran_sistem_imun_dengan_simulator_quotsi_imunquot_ yang_menarik_dan_menyenangkan/. Diakses 28 Januari 2014.
Dori, Y.J. & Herscovitz, O. (1999). Question-Posing Capability as an Alternative Evaluation Method: Analysis of an Environmental Case Study. Journal of Research in Science Teaching, 36(4), hlm.. 411–430.
Elstgeest, Jos. (1985). The Right Question at The Right Time. In Wynne Harlen. Primary Science: Taking the Plunge. Oxford: Heinemann Educational Books Ltd.
Farihah, I. (1997). Profil Pertanyaan Siswa SMU dalam Proses Belajar Mengajar Biologi. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Ferdinand, F. & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Firmansyah, R., Hendrawan, A.M., & Riandi, M.U. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Glenberg, A. M., Wilkinson, A., & Epstein, W. (1982). The Illusion of Knowing: Failure in The Self-assessment of Comprehension. Memory & Cognition, 10(6), hlm. 597-602.
Graesser, A.C. (1992). Questioning Mechanisms during Complex Learning. Cognitive Science Program of the Office of Naval Research, hlm. 1-55. Graesser, A. C., Singer, M., & Trabasso, T. (1994). Constructing inferences
during narrative text comprehension. Psychological Review, 3, hlm. 371– 395.
(32)
57
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Graesser, A.C. & Olde, B. A. (2003). How Does One Know Whether a Person Understands a Device? The Quality of the Questions the Person Asks When the Device Breaks Down. Journal of Educational Psychology, 95(3), hlm. 524 –536.
Henochowicz, S.I. (2012). Sneezing. [Online]. Tersedia di: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003060.htm Diakses 17 Juli 2014
Hodgson, C. (2010). Assessment for learning in primary science; Practices and benefits. Slough Berks: National Foundation for Educational Research. Hodgson, C. dan Pyle, K. (2010). A Literature Review of Assessment for Learning
in Science. Slough Berks: National Foundation for Educational Research. Hofstein, A., Navon, O., Kipnis, M., & Naaman, R.M.. (2005). Developing
Students’ Ability to Ask More and Better Questions Resulting from Inquiry-Type Chemistry Laboratories. Journal of Research in Science Teaching, hlm. 1-16.
Hu, H.W. & Chiou G.F. (2012). The Types, Frequencu, and Quality of
Elementary Pupils’ Questions in an Online Environment. The Turkish
Journal of Educational Technology. 11(4), hlm. 325-335.
Jaya, I. (2011). Verivikasi Integritas Data yang Diunduh dari Internet dengan Menggunakan Message Digest 5 (MD5). (Skripsi). Departemen Matematika, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Karno To & Wibisono, Y. (2004). Analisis Butir Soal dengan Menggunakan Software Anates V4. [Online]. Tersedia di: http://kuliah-fkip.umm.ac.id/pluginfile.php/47/mod_folder/content/3/Anates_materi%2 0program%20SKGJ/ANATES_V$.pdf?forcdownload=1 Diakses 25 Agustus 2014
Keeling E.L., Polacek K.M, & Ingram E.L. (2009). A Statistical Analysis of Student Questions in a Cell Biology Laboratory. CBE—Life Sciences Education, 8, hlm. 131–139.
Kenny, T. (2013). Chickenpox in Children under 12. [Online]. Tersedia di:
http://www.patient.co.uk/health/chickenpox-in-children-under-12 Diakses 17 Juli 2014
Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia. Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
(33)
58
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurniati, L. (2000). Konsepsi Siswa Madrasah Aliyyah Tentang Sistem Pertahanan Tubuh Manusia. (Tesis). PPS Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Marbach-Ad, G. & Sokolove, P.G. (2000). Can Undergraduate Biology Students Learn to Ask Higher Level Question?. Journal of Research in Science Teaching. 37 (8), hlm. 854 – 870.
Misbahuddin & Hasan, I. (2013). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustafa, S.S. (2013). Allergy Symptomps, Testing, and Signs of Allergies. [Online]. Tersedia di: http://www.medicinenet.com/allergy/article.htm Diakses 17 Juli 2014
Nurita. (2012). Penyebab Bersin. [Online]. Tersedia di: http://nurita-cariilmu.blogspot.com/2012/08/penyebab-bersin.html Diakses 17 Juli 2014
Otero, J., Caldeira, H., & Gomes, C.J. (2004). The Influence of The Length of Causal Chains on Question Asking and on The Comprehensibility of Scientific Texts. Contemporary Educational Psychology, 29, hlm. 50–62 Rahayu, E. (2001). Keterampilan Siswa SMU dalam mengajukan Pertanyaan
Tertulis pada Konsep Alat Indera. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rosenshine, B., Meister, C., & Chapman, S. (1996). Teaching students to generate questions: a review of intervention studies. Review of Educational Research, 66(2), hlm. 181-221.
Rothstein, D. & Santana, L. (2011). Make Just One Change: Teach Students to Ask Their Own Questions. Cambridge: Harvard Education Press.
Rustaman, N; Dirdjosoemarto, S; Yudianto, S.A; Achmad, Y; Rochintaniawati, D; & Kusumastuti, M.N. (2005). Common Textbook Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: IMSTEP JICA FPMIPA UPI.
Scardamalia, M. & Bereiter, C. (1992). Text-Based and Knowledge-Based Questioning by Children. Cognition and Instruction, 9(3), hlm. 177-199. Simbolon, M. (2011). Penggunaan Jurnal Hasil Penelitian untuk Memunculkan
Pertanyaan Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
(34)
59
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Syukur, A. (2013). Penggunaan Video Dalam Pembelajaran Materi Metabolisme Untuk Mengungkap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XII IPA. (Tesis). Jurusan Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Penertbit Tarsito.
Tabaoda, A. & Guthrie, J.T. (2006). Contributions of Student Questioning and Prior Knowledge to Construction of Knowledge From Reading Information Text. Journal of Literacy Research, 38(1), hlm. 1–35.
Torres, J., Mouthino, S., & Vasconcelos, C. (2013). Questioning in Natural Science Tests and Textbooks: A Look into The Portuguese. [Online].
Tersedia di:
http://www.esera.org/media/eBook_2013/strand%2010/Joana_Torres_11D ec2013.pdf Diakses 25 Juni 2014
Vernia, R.E. (2013). Penerapan Learning Log Home untuk Mendiagnostik Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4 (2), hlm. 139-148.
Widodo, A. (2009). Gambaran Penelitian Pendidikan Biologi: Perkembangan Penelelitian di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Asimilasi, 1 (1), hlm. 54-61.
Wint, C.. (2012). What Causes Sneezing? 5 Possible Conditions. [Online]. Tersedia di: http://www.healthline.com/symptom/sneezing Diakses 17 Juli 2014
Wood, B.S. (2009). Lecture-Free Teaching: A Learning Partnership Between Science Educators and Their Students. USA: NSTA
Wu, J. (2009). Linking Assessment Questions to a Research Article to Stimulate Self-directed Learning and Develop High-order Cognitive Skills in an Undergraduate Module of Molecular Genetics. CBE—Life Sciences Education, 8 (4), hlm. 283–290.
(1)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penerapan Question Formulation Technique (QFT) berpotensi untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa, khususnya dalam jumlah pertanyaan, sedangkan level pertanyaan siswa belum meningkat secara signifikan. Siswa memberikan respon positif terhadap penerapan QFT, yang terungkap melalui pernyataan yang menyatakan bahwa QFT dapat membantu mereka membuat dan merumuskan lebih banyak pertanyaan serta membantu mereka dalam memahami materi Sistem Imun.
B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis menyarankan peneliti lain untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar pengembangan penelitian tahap lanjut mengenai Question Formulation Technique, misalnya meneliti penggunaan QFocus-QFocus jenis lain selain gambar. Selain itu, kegiatan QFT dapat dicoba untuk dilakukan secara berkelompok karena seperti yang diungkapkan oleh Chin (2002) bahwa dalam diskusi kelompok, pertanyaan salah seorang anggota dapat menstimulasi anggota lain untuk berpikir dan akhirnya muncul pertanyaan yang lebih mendalam. Pertanyaan-pertanyaan dalam kelompok tersebut akan membantu setiap siswa mengkonstruk ulang pengetahuannya selama proses diskusi. QFT juga sebaiknya dicoba untuk diterapkan tidak hanya pada awal pembelajaran (pendahuluan), tetapi pada pertengahan pembelajaran (kegiatan inti) atau akhir pembelajaran (penutup). QFT juga dapat diterapkan pada tahapan menanya dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik, yang dikembangkan di Kurikulum 2013.
(2)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cognitive and Motivational Variables. The Journal of Educational
Research, 92, hlm. 243–253.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W.. (2004). Biologi SMA
Untuk Kelas XI. Jakarta: Esis.
Baker, L. (1979). Comprehension monitoring: Identifying and coping with text confusions. Journal of Reading Behavior, hlm. 365–374.
Boediono & Koster, W. (2004). Teori dan Aplikasi: Statistika dan Probabilitas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Bowker, M.H. (2010). Teaching Students to Ask Questions Instead of Answering
Them. [Online]. Tersedia di:
http://www.nea.org/assets/img/PubThoughtAndAction/Bowkershort.pdf. Diakses 30 Desember 2013.
Black, P., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B., & Wiliam, D. (2004). Working inside the black box: Assessment for learning in the classroom. Phi Delta
Kappan, 86(1), hlm. 9-21.
Brill, G. & Yarden, A. (2003). Learning Biology through Research Papers: A Stimulus for Question-asking by High-School Students. Cell Biology
Education, 2, hlm. 266–274.
Campbell, D.T. & Stanley, J.C. (1966). Experimental and Quasi-Experimental
Designs for Research. Chicago: Rand McNally & Company.
Chi, M. T. H., de Leeuw, N., & Chiu, M. H. (1994). Eliciting Self-explanations Improves Understanding. Cognitive Science, 18, hlm. 439–477.
Chin, C. (2002). Student-Generated Questions: Encouraging Inquisitive Minds in Learning Science. Teaching and Learning, 23(1), hlm. 59-67.
Chin, C, & Osborne, J. (2008). Students' questions: A Potential Resource for Teaching and Learning Science. Studies in Science Education, 44(1), hlm. 1-39.
(3)
56
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ciardiello, A.V. (1998). Did You Ask a Good Question Today? Alternative Cognitive and Metacognitive Strategies. Journal of Adolescent & Adult
Literacy, 42(3), hlm. 210-223.
Coutinho, M.J. & Almeida, P.A. (2013). Promoting Student Questioning in The Learning of Natural Sciences. Procedia - Social and Behavioral Sciences,
116 , hlm. 3781 – 3785.
Dewi, S. (2012). Pembelajaran Sistem Imun dengan Simulator “Si Imun” yang Menarik dan Menyenangkan. [Online]. Tersedia di:
http://guraru.org/guru-berbagi/pembelajaran_sistem_imun_dengan_simulator_quotsi_imunquot_ yang_menarik_dan_menyenangkan/. Diakses 28 Januari 2014.
Dori, Y.J. & Herscovitz, O. (1999). Question-Posing Capability as an Alternative Evaluation Method: Analysis of an Environmental Case Study. Journal of
Research in Science Teaching, 36(4), hlm.. 411–430.
Elstgeest, Jos. (1985). The Right Question at The Right Time. In Wynne Harlen.
Primary Science: Taking the Plunge. Oxford: Heinemann Educational
Books Ltd.
Farihah, I. (1997). Profil Pertanyaan Siswa SMU dalam Proses Belajar Mengajar
Biologi. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Ferdinand, F. & Ariebowo, M. (2009). Praktis Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Firmansyah, R., Hendrawan, A.M., & Riandi, M.U. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2: untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Glenberg, A. M., Wilkinson, A., & Epstein, W. (1982). The Illusion of Knowing: Failure in The Self-assessment of Comprehension. Memory & Cognition,
10(6), hlm. 597-602.
Graesser, A.C. (1992). Questioning Mechanisms during Complex Learning.
Cognitive Science Program of the Office of Naval Research, hlm. 1-55.
Graesser, A. C., Singer, M., & Trabasso, T. (1994). Constructing inferences during narrative text comprehension. Psychological Review, 3, hlm. 371– 395.
(4)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Graesser, A.C. & Olde, B. A. (2003). How Does One Know Whether a Person Understands a Device? The Quality of the Questions the Person Asks When the Device Breaks Down. Journal of Educational Psychology,
95(3), hlm. 524 –536.
Henochowicz, S.I. (2012). Sneezing. [Online]. Tersedia di: http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003060.htm Diakses 17 Juli 2014
Hodgson, C. (2010). Assessment for learning in primary science; Practices and
benefits. Slough Berks: National Foundation for Educational Research.
Hodgson, C. dan Pyle, K. (2010). A Literature Review of Assessment for Learning
in Science. Slough Berks: National Foundation for Educational Research.
Hofstein, A., Navon, O., Kipnis, M., & Naaman, R.M.. (2005). Developing
Students’ Ability to Ask More and Better Questions Resulting from
Inquiry-Type Chemistry Laboratories. Journal of Research in Science
Teaching, hlm. 1-16.
Hu, H.W. & Chiou G.F. (2012). The Types, Frequencu, and Quality of
Elementary Pupils’ Questions in an Online Environment. The Turkish Journal of Educational Technology. 11(4), hlm. 325-335.
Jaya, I. (2011). Verivikasi Integritas Data yang Diunduh dari Internet dengan
Menggunakan Message Digest 5 (MD5). (Skripsi). Departemen
Matematika, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Karno To & Wibisono, Y. (2004). Analisis Butir Soal dengan Menggunakan
Software Anates V4. [Online]. Tersedia di: http://kuliah-fkip.umm.ac.id/pluginfile.php/47/mod_folder/content/3/Anates_materi%2 0program%20SKGJ/ANATES_V$.pdf?forcdownload=1 Diakses 25 Agustus 2014
Keeling E.L., Polacek K.M, & Ingram E.L. (2009). A Statistical Analysis of Student Questions in a Cell Biology Laboratory. CBE—Life Sciences Education, 8, hlm. 131–139.
Kenny, T. (2013). Chickenpox in Children under 12. [Online]. Tersedia di:
http://www.patient.co.uk/health/chickenpox-in-children-under-12 Diakses 17 Juli 2014
Koentjaraningrat. (1990). Metode Penelitian Kemasyarakatan. Jakarta: Gramedia. Kurnadi, K.A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.
(5)
58
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kurniati, L. (2000). Konsepsi Siswa Madrasah Aliyyah Tentang Sistem
Pertahanan Tubuh Manusia. (Tesis). PPS Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Marbach-Ad, G. & Sokolove, P.G. (2000). Can Undergraduate Biology Students Learn to Ask Higher Level Question?. Journal of Research in Science
Teaching. 37 (8), hlm. 854 – 870.
Misbahuddin & Hasan, I. (2013). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Mustafa, S.S. (2013). Allergy Symptomps, Testing, and Signs of Allergies. [Online]. Tersedia di: http://www.medicinenet.com/allergy/article.htm Diakses 17 Juli 2014
Nurita. (2012). Penyebab Bersin. [Online]. Tersedia di: http://nurita-cariilmu.blogspot.com/2012/08/penyebab-bersin.html Diakses 17 Juli 2014
Otero, J., Caldeira, H., & Gomes, C.J. (2004). The Influence of The Length of Causal Chains on Question Asking and on The Comprehensibility of Scientific Texts. Contemporary Educational Psychology, 29, hlm. 50–62 Rahayu, E. (2001). Keterampilan Siswa SMU dalam mengajukan Pertanyaan
Tertulis pada Konsep Alat Indera. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rosenshine, B., Meister, C., & Chapman, S. (1996). Teaching students to generate questions: a review of intervention studies. Review of Educational
Research, 66(2), hlm. 181-221.
Rothstein, D. & Santana, L. (2011). Make Just One Change: Teach Students to
Ask Their Own Questions. Cambridge: Harvard Education Press.
Rustaman, N; Dirdjosoemarto, S; Yudianto, S.A; Achmad, Y; Rochintaniawati, D; & Kusumastuti, M.N. (2005). Common Textbook Strategi Belajar
Mengajar Biologi. Bandung: IMSTEP JICA FPMIPA UPI.
Scardamalia, M. & Bereiter, C. (1992). Text-Based and Knowledge-Based Questioning by Children. Cognition and Instruction, 9(3), hlm. 177-199. Simbolon, M. (2011). Penggunaan Jurnal Hasil Penelitian untuk Memunculkan
Pertanyaan Siswa SMA Kelas XI pada Konsep Sistem Pertahanan Tubuh.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
(6)
Agitha Navtalie, 2014
Penerapan Question Formulation Technique Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Bertanya Siswa Pada Pembelajaran Sistem Imun
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Syukur, A. (2013). Penggunaan Video Dalam Pembelajaran Materi Metabolisme
Untuk Mengungkap Keterampilan Mengajukan Pertanyaan dan Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XII IPA. (Tesis).
Jurusan Pendidikan IPA, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sudjana, N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Penertbit Tarsito.
Tabaoda, A. & Guthrie, J.T. (2006). Contributions of Student Questioning and Prior Knowledge to Construction of Knowledge From Reading Information Text. Journal of Literacy Research, 38(1), hlm. 1–35.
Torres, J., Mouthino, S., & Vasconcelos, C. (2013). Questioning in Natural
Science Tests and Textbooks: A Look into The Portuguese. [Online].
Tersedia di:
http://www.esera.org/media/eBook_2013/strand%2010/Joana_Torres_11D ec2013.pdf Diakses 25 Juni 2014
Vernia, R.E. (2013). Penerapan Learning Log Home untuk Mendiagnostik
Kesulitan Belajar Siswa SMA pada Materi Sistem Pertahanan Tubuh.
(Skripsi). Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4 (2), hlm. 139-148.
Widodo, A. (2009). Gambaran Penelitian Pendidikan Biologi: Perkembangan Penelelitian di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Asimilasi, 1 (1), hlm. 54-61.
Wint, C.. (2012). What Causes Sneezing? 5 Possible Conditions. [Online]. Tersedia di: http://www.healthline.com/symptom/sneezing Diakses 17 Juli 2014
Wood, B.S. (2009). Lecture-Free Teaching: A Learning Partnership Between
Science Educators and Their Students. USA: NSTA
Wu, J. (2009). Linking Assessment Questions to a Research Article to Stimulate Self-directed Learning and Develop High-order Cognitive Skills in an Undergraduate Module of Molecular Genetics. CBE—Life Sciences Education, 8 (4), hlm. 283–290.