SK 59 KEP BKIPM 2016 JUKNIS SERTIFIKASI HC UPT
(2)
(3)
(4)
1
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 59/KEP-BKIPM/2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI KESEHATAN HASIL PERIKANAN
PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT KESEHATAN
1.Pendahuluan
Sistem sertifikasi tumbuh karena adanya perkembangan tuntutan akan jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang semakin ketat, yang tidak hanya sekedar mutu dan keamanan dari produk akhir. Jaminan sebuah proses adalah kata kunci tuntutan dan penerimaan masyarakat dunia akan pangan, termasuk hasil perikanan yang aman untuk dikonsumsi.
Perkembangan dunia informasi, perdagangan dan kecenderungan efisiensi di segala lini melahirkan tuntutan akan pelayanan sertifikasi yang cepat dan efisien (on-time and on-line) untuk mendorong dan mengembangkan ekspor hasil perikanan Indonesia. Disamping itu, tuntutan akan transparansi dan ketertelusuran produk harus diimplementasikan dan terintegrasi dalam sistem sertifikasi hasil perikanan.
Implementasi jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang dipersyaratkan oleh negara importir, harus dipenuhi oleh seluruh negara yang mengekspor produk perikanannya, secara nyata tercermin pada sertifikat kesehatan yang menyertai setiap produk yang diekspor, sehingga sertifikat kesehatan merupakan dokumen negara sebagai jaminan yang otentik.
Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau yang disingkat HC merupakan bukti pengendalian penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang diterbitkan apabila suatu produk/hasil perikanan telah memenuhi persyaratan atau standar yang berlaku sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Dengan berkembangnya sistem manajemen mutu berdasarkan konsepsi Hazard Analysis and
Critical Control Point (HACCP), maka penerbitan HC didasarkan pada
hasil surveilan terhadap konsistensi penerapan HACCP selama proses produksi di Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan hasil pengujian.
(5)
2 Untuk ekspor tujuan negara Uni Eropa, proses sertifikasi menggunakan Trade Control and Expert System (TRACES) yaitu aplikasi
online multilingual untuk pengendalian dan sertifikasi pada perdagangan
hewan hidup, produk asal hewan dan non hewan yang diekspor ke Uni Eropa. Dengan sistem ini UPI dan Otoritas Kompeten dapat menelusuri ataupun mendapatkan informasi pergerakan produk sehingga apabila ada ancaman/bahaya terkait consignment dapat ditanggapi dengan cepat, tepat dan dengan cara yang terkoordinasi.
2.Ruang Lingkup
Petunjuk teknis ini mengatur tata cara penerbitan HC dalam rangka pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan mulai dari permohonan sampai dengan pendistribusian dan pelaporan.
3.Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman bagi UPT KIPM dalam rangka menerbitkan HC.
4.Acuan
4. 1. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2015 Tentang Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan Serta Peningkatan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan;
4. 2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
4. 3. Peraturan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan selaku Otoritas Kompeten No. 03/BKIPM/2011 Tentang Pedoman Teknis Penerapan Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan;
5.Definisi
5.1. Otoritas Kompeten yang selanjutnya disingkat OK adalah unit organisasi dilingkungan Kementerian yang diberi mandat oleh Menteri untuk melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;
(6)
3 5.2. UPT KIPM adalah UPT Badan KIPM yang ditugaskan oleh Kepala Badan KIPM sebagai Otoritas Kompeten untuk menerbitkan Sertifikat Kesehatan Hasil Perikanan yang memenuhi persyaratan; 5.3. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan untuk menerbitkan sertifikat oleh UPT KIPM terhadap hasil perikanan sesuai dengan sistem manajemen yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Otoritas Kompeten;
5.4. Hazard Analysis and Crtitical Control Point (HACCP) adalah suatu konsepsi manajemen mutu yang diterapkan untuk memberikan jaminan mutu dari produk yang diolah di UPI;
5.5. Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) adalah sertifikat yang menyatakan bahwa ikan dan hasil perikanan telah memenuhi persyaratan mutu dan keamanan untuk konsumsi manusia; 5.6. Surveilan adalah kegiatan penilaian kesesuaian terhadap UPI
yang dilakukan secara sistematis dan berulang dalam kurun waktu tertentu (sesuai rating) sebagai dasar untuk memelihara validitas pernyataan kesesuaian dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;
5.7. Unit Penanganan dan Pengolahan Ikan yang selanjutnya di singkat UPI adalah tempat yang digunakan untuk menangani dan atau mengolah ikan, baik yang dimiliki oleh perorangan, kelompok maupun badan usaha;
5.8. In Process Inspection (IPI) adalah suatu proses inspeksi dengan melakukan pengamatan sepanjang rantai proses produksi hingga siap untuk didistribusikan;
5.9. Pengambilan contoh terjadwal adalah pengambilan contoh yang dilakukan pada saat surveilan untuk konfirmasi bahwa bahaya dalam penerapan HACCP di suatu UPI berada dalam kendali atau mengecek bahwa produk memenuhi standar nasional maupun standar negara tujuan;
5.10. Pengambilan contoh tidak terjadwal adalah pengambilan contoh yang dilakukan terhadap produk pada suatu tahapan proses karena kondisi tertentu yang dicurigai; adanya potensi bahaya kontaminasi; adanya keluhan konsumen; informasi/peringatan bahaya pada produk; penolakan produk; perusahaan, produk atau proses baru; atau permintaan UPI;
(7)
4 5.11. Status Pelayanan Sertifikasi
Status pelayanan sertifikasi dilihat dari rekomendasi penerbitan HC terakhir dan riwayat UPI apakah sedang dikenakan suspend
atau kondisi lainnya.
6.Sarana
6.1. Peralatan dan bahan kerja 6.2. Ruang pelayanan
7.Persyaratan Umum
7.1. Setiap produk perikanan yang dipasarkan untuk konsumsi manusia wajib disertai dengan Sertifikat Kesehatan yang diterbitkan berdasarkan hasil inspeksi dalam rangka surveilan dan hasil pengujian selama proses produksi;
7.2. Sertifikat Kesehatan hanya dapat diterbitkan terhadap hasil perikanan yang berasal dari UPI yang telah mendapatkan Sertifikat Penerapan HACCP;
7.3. Format Sertifikat Kesehatan harus sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Otoritas Kompeten;
7.4. Sertifikat Kesehatan ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan yang ditetapkan oleh Otoritas Kompeten dan dibubuhi stempel BKIPM;
7.5. Sertifikat Kesehatan harus memuat data dan informasi yang sesuai dengan produk yang disertifikasi;
7.6. Sertifikat Kesehatan harus diterbitkan sebelum hasil perikanan didistribusikan;
7.7. Produk hasil perikanan yang akan didistribusikan perorangan tidak untuk tujuan komersial atau dalam bentuk “tentengan” menggunakan Surat Keterangan sesuai form 8, dengan ketentuan maksimal 25 kg dan atau nilai nominal maksimal sebesar Rp. 1.000.000,-;
7.8. Produk hasil perikanan yang akan didistribusikan lebih dari 1 (satu) ruang lingkup produk dapat menggunakan 1 (satu) HC dengan ketentuan berat maksimal per ruang lingkup 250 kg dengan berat total 1.000 Kg dengan melampirkan rincian jenis dan volume produk;
(8)
5 7.9. Apabila diperlukan, Sertifikat Kesehatan dapat dilampiri dengan
Test Result (TR) sesuai form 10.
8.Ruang Lingkup Sertifikat Kesehatan Mutu
Ruang lingkup Sertifikasi kesehatan mutu dan keamanan hasil perikanan mencakup seluruh produk perikanan untuk tujuan konsumsi dengan rincian sbb:
8.1. Ikan Segar / Beku / Hidup apabila diminta HC bebas HPIK oleh negara tujuan maka dilengkapi dengan Sertifikat bebas Hama Penyakit Ikan.
8.2. Produk Olahan : pengolahan ikan dengan suhu tinggi, asap, fermentasi, kering-asin, communited (fish jelly products, value added products).
9. Prosedur
9.1. Permohonan Penerbitan Sertifikat Kesehatan (HC)
UPI mengajukan permohonan penerbitan HC kepada UPT KIPM sesuai wilayah kerja (Form 01) dengan melampirkan sekurang kurangnya dokumen spesifikasi produk yang akan didistribusikan yaitu :
9.1.1 Packing List (PL) Identitas Produk atau batch code yaitu dokumen muat barang yang berisi keterangan tentang spesifikasi barang yang dimuat, kode/tanggal produksi, tujuan, tanggal dan alat pengangkutan.
9.1.2 Invoice yaitu dokumen muat barang yang berisi keterangan tentang spesifikasi harga barang yang dimuat.
9.1.3 Identitas Sertifikat adalah satu kesatuan data/informasi yang menerangkan produk yang akan diekspor dari sisi isian format sertifikat kesehatan yang akan diterbitkan sesuai negara tujuan.
9.1.4 Surat Rekomendasi dari Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, khusus untuk ekspor ikan/produk perikanan yang dilarang, dibatasi dan dilindungi.
(9)
6
9.2. Penerimaan Permohonan Penerbitan Sertifikat Kesehatan (HC) 9.2.1 Petugas administrasi mengagendakan surat permohonan serta
melakukan pengecekan terhadap kelengkapan permohonan. 9.2.2 Hasil pengecekan dicatat dalam “Formulir hasil evaluasi
kecukupan dokumen”(Form 02). Apabila dokumen
permohonan dinyatakan belum lengkap, maka Petugas administrasi menginformasikan hal tersebut kepada UPI yang bersangkutan dengan menggunakan form “Pengembalian Permohonan ke UPI” (Form 03).
9.2.3 Permohonan yang sudah lengkap dan sesuai disampaikan kepada kepala UPT KIPM atau pejabat yang ditunjuk yang selanjutnya menugaskan verifikator untuk melakukan evaluasi terhadap permohonan.
9.3.Evaluasi Permohonan
9.3.1 Verifikator melakukan evaluasi terhadap permohonan dengan melakukan :
a. Pengecekan terhadap kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan, misalnya : nama dan alamat UPI, kesesuaian nomor registrasi dan tipe produk dengan negara tujuan ekspor, kesesuaian tgl permohonan dengan tanggal keberangkatan, dan dokumen lain yang dipersyaratkan; b. Sertifikat Penerapan HACCP pada Unit Produksi: jenis
produk, grade, masa berlaku;
c. Evaluasi laporan/rekaman hasil surveilan minimal laporan terakhir;
d. Evaluasi laporan hasil pengujian contoh dari kegiatan pengambilan contoh yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal ;
e. Kesesuaian dengan seluruh ketentuan otoritas kompeten; f. Status Pelayanan Sertifikasi.
9.3.2 Hasil evaluasi direkam dalam “Formulir Hasil Evaluasi Permohonan” (Form 04) yang memuat rekomendasi hasil evaluasi.
a. Dapat diterbitkan apabila hasil evaluasi menunjukkan kesesuaian dengan seluruh persyaratan/ketentuan.
(10)
7 b. Tidak dapat diterbitkan apabila hasil evaluasi menunjukkan
adanya ketidaksesuaian dengan persyaratan/ketentuan. 9.4. Tindak lanjut Hasil Evaluasi
9.4.1 Verifikator melaporkan hasil evaluasi permohonan kepada kepala UPT KIPM atau pejabat yang ditunjuk untuk selanjutnya disampaikan ke bagian administrasi pelayanan sesuai rekomendasi verifikator.
9.4.2 Apabila dalam Formulir Hasil Evaluasi Permohonan menunjukkan hasil evaluasi telah memenuhi persyaratan dan rekomendasi “Dapat diterbitkan”, maka bagian tata pelayanan melakukan pencetakan HC.
9.4.3 Apabila dalam Formulir Hasil Evaluasi Permohonan menunjukkan hasil rekomendasi “Tidak dapat diterbitkan” maka bagian tata pelayanan menyampaikan hasil evaluasi tersebut ke UPI.
9.5. Pencetakan Sertifikat Kesehatan (HC)
9.5.1 Pencetakan HC dilakukan sesuai dengan Pedoman Pengisian Sertifikat Kesehatan untuk masing-masing negara tujuan ekspor.
9.5.2 Petugas pencetakan bertanggungjawab terhadap kebenaran dan kejelasan hasil cetakan :
a. Kesesuaian data HC dengan permohonan;
b. Kesesuaian jenis sertifikat berdasarkan negara tujuan, nomor registrasi negara mitra dan tipe dan jenis produk; c. Pemberian nomor HC dan form HC yang sesuai dengan
negara tujuan ekspor;
d. Kesesuaian permintaan tanggal cetak HC, apabila diperlukan.
9.5.3 Petugas pencetakan dapat mencetak draft HC terlebih dahulu untuk disampaikan kepada UPI agar diperiksa kebenaran dari data HC tersebut dan di paraf.
9.6. Verifikasi lapangan dan Pengujian Organoleptik Produk Akhir (end product testing)
Untuk memastikan kebenaran dan kesesuaian data yang tercantum pada draft HC dengan produk yang dikirim, maka inspektur mutu
(11)
8 atau petugas yang kompeten harus melakukan inspeksi pada saat pemuatan. Pada saat verifikasi lapangan dilakukan pengujian organoleptik dengan menggunakan score sheet terhadap produk yang akan dikirim. Hasil verifikasi lapangan dan uji organoleptik didokumentasikan.
9.7. Tindaklanjut dari Verifikasi Lapangan
9.7.1 Hasil menunjukkan kebenaran dan kesesuaian dengan data pada draft HC serta hasil uji organoleptik sesuai persyaratan maka dapat dilakukan pencetakan HC;
9.7.2 Hasil tidak menunjukkan kebenaran dan kesesuaian dengan data pada draft HC serta hasil uji organoleptik tidak sesuai persyaratan maka HC tidak dapat diterbitkan.
9.8. Verifikasi dan Penandatanganan HC
9.8.1 Verifikator melakukan verifikasi terhadap HC yang sudah dicetak;
9.8.2 Verifikasi dilakukan terhadap kebenaran cetakan dan kesesuaian seperti yang tercantum pada butir 9.5.2 dengan membubuhkan paraf pada lembar HC untuk arsip UPT KIPM; 9.8.3 Pejabat penandatangan HC menandatangi HC yang sudah diverifikasi dan dibubuhi stempel BKIPM dengan warna tinta yang berbeda dari bagian lain sertifikat (warna ungu). Tanda tangan harus sesuai dengan spesimen yang dikirimkan ke negara mitra dan menggunakan tinta warna hijau;
9.8.4 Apabila HC atau lampiran HC terdiri dari lebih dari satu halaman, maka setiap halaman HC harus diberi nomor halaman dengan format hal... dari.... dan ditandatangani dengan posisi untuk halaman yang tidak disediakan tempat, maka ditandatangani disebelah kanan paling bawah dan halaman akhir dilakukan ditempat yang telah ditentukan.
9.9.Penyerahan dan Pendistribusian HC
9.9.1 Verifikator melakukan pengecekan ulang terhadap HC yang sudah ditandatangani dan menyerahkan ke bagian administrasi untuk menginformasikannya kepada pihak UPI untuk dapat segera diambil. Bukti penyerahan HC direkam dalam log book;
(12)
9 9.9.2 Pengambilan HC dan dokumen diatas hanya bisa dilakukan oleh petugas resmi yang ditunjuk oleh UPI pemohon atau seorang yang dikuasakan mengambil dengan surat kuasa; 9.9.3 Petugas pengambil HC harus melakukan pengecekan
kebenaran kesesuian HC dengan permohonannya yang diajukan;
9.9.4 Pendistribusian lembar HC sesuai dengan Pedoman Pengisian Sertifikat Kesehatan.
10.Amandemen
10.1. UPT KIPM dapat melakukan amandemen terhadap HC apabila ada permohonan perubahan secara tertulis dari UPI sesuai form 11; 10.2. Apabila amandemen dilakukan hanya pada sebagian kecil data
(misalnya perubahan alamat UPI) maka amandemen dilakukan dengan cara mencoret data yang lama dan mencantumkan data baru serta dibubuhkan paraf dan stempel koreksi;
10.3. Apabila HC yang sudah diterbitkan perlu diganti dengan HC yang baru, maka diterbitkan HC dengan Nomor Ref HC dan tanggal yang baru diterbitkan, dokumen lama ditarik dan didokumentasikan; (HC yang baru harus ada keterangan menggantikan HC yang lama);
10.4. Amandemen tidak dapat dilakukan :
a) Apabila volume ekspor lebih besar daripada volume yang tertulis pada HC;
b) Apabila terjadi perubahaan terhadap jenis ikan/produk; c) Apabila produk sudah sampai dinegara tujuan.
10.5. Khusus untuk produk hidup dan segar, apabila terjadi perubahan pemberangkatan dalam kurun waktu 1 (satu) hari maka UPT KIPM harus menerbitkan HC baru sebagai pengganti;
10.6. Jika terjadi pembatalan pengiriman produk yang sudah diterbitkan HC dalam kurun waktu 3(tiga) hari, maka UPT KIPM harus menarik HC tersebut.
11.Laporan
UPT KIPM wajib menyampaikan laporan bulanan dalam bentuk soft copy, paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya ke Pusat Sertifikasi
(13)
10
Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan melalui email
akreditasi_monitoring@yahoo.com yang mencakup :
11.1. Rekapitulasi Penerimaan dan Persediaan Blanko HC (form 05); 11.2. Rekapitulasi Penggunaan Blanko HC (form 06) dengan
melampirkan HC yang rusak/batal; 11.3. Rekapitulasi data HC (Form 07).
12. Audit Penerbitan HC
BKIPM melakukan audit terhadap proses penerbitan sertifikat HC minimal 1 kali setahun.
13.Surat Persetujuan Muat (SPM)
13.1. Surat Persetujuan Muat (SPM) sebagai legalitas pemberangkatan produk hasil perikanan diterbitkan berdasarkan HC;
13.2. SPM hanya berlaku untuk 1 (satu) kali pemuatan dan hanya dapat digunakan paling lambat 3 (tiga) hari sejak diterbitkan;
13.3. Pengecekan kesesuaian jumlah dan jenis produk apabila terjadi penggantian kontainer/stuffing dilakukan oleh UPT KIPM yang mengeluarkan SPM.
13.4. Produk perikanan dengan pelabuhan embarkasi tidak di wilayah UPI tersebut, maka kepala UPT KIPM yang menerbitkan HC dapat menerbitkan Surat Keterangan HC sesuai form.9 apabila HC belum diterbitkan karena menunggu kepastian kapal atau container.
14.TRACES (Trade Control and Expert System)
14.1. UPI membuat Sertifikat Kesehatan pada sistem TRACES dan menyampaikannya untuk proses lebih lanjut oleh Otoritas Kompeten secara Online.
14.2. UPI menginformasikan permohonan Sertifikat Kesehatan tersebut kepada UPT KIPM melalui telepon untuk mendapatkan validasi. 14.3. Verifikator melakukan evaluasi terhadap permohonan dengan
melakukan :
a. Pengecekan terhadap kebenaran dan kesesuaian dokumen permohonan, misalnya : nama dan alamat UPI, kesesuaian Approval Number ke UE, jenis produk dll;
(14)
11 b. Sertifikat Penerapan HACCP pada Unit Produksi;
c. Evaluasi laporan/rekaman hasil surveilan minimal yang terakhir;
d. Evaluasi laporan hasil pengujian contoh dari kegiatan surveilan maupun pengambilan contoh khusus;
e. Pengecekan terhadap seluruh ketentuan dari otoritas kompeten; f. Status pelayanan sertifikasi.
14.4. Administrator UPT KIPM melakukan pencetakan HC sesuai dengan kebutuhan negara tujuan ekspor.
14.5. Pejabat penandatangan HC menandatangi HC yang sudah divalidasi dan dibubuhi stempel BKIPM dengan warna tinta yang berbeda dari bagian lain sertifikat (ungu). Tanda tangan harus sesuai dengan spesimen yang dikirimkan ke Uni Eropa dan menggunakan tinta warna hijau.
14.6. Setiap halaman HC harus ditandatangani dengan posisi tandatangan di bawah bagian kanan dan halaman terakhir ditandatangan ditempat yang telah ditentukan, kecuali ada permintaan lain.
14.7. Verifikator melakukan pengecekan ulang terhadap HC yang sudah ditandatangani dan menyerahkan ke bagian administrasi untuk menginformasikannya kepada pihak UPI sesuai dengan butir 9.8.
15. Lampiran
15.1. Form 01 Permohonan penerbitan Sertifikat HC; 15.2. Form 02 Hasil evaluasi kecukupan dokumen; 15.3. Form 03 Pengembalian Permohonan ke UPI; 15.4. Form 04 Hasil Evaluasi Permohonan;
15.5. Form 05 Rekapitulasi Penerimaan dan Persediaan Blanko HC; 15.6. Form 06 Rekapitulasi Penggunaan Blanko HC;
15.7. Form 07 Rekapitulasi data HC;
15.8. Form 08 Surat Keterangan untuk Produk dalam bentuk “Tentengan”;
15.9. Form 09 Surat Keterangan Health Certificate (SKHC); 15.10. Form 10 Test Result (TR)
(15)
12 KOP UPI
..., ... 201 Kepada Yth.
Nomor : Kepala (UPT KIPM sesuai nama.....)
Lampiran : Di
Perihal : Surat Permohonan Penerbitan HC ...
Dengan ini kami mengajukan permohonan penerbitan Health Certificate (HC) dengan rincian data sebagai berikut : 1 Nama Produk
:... Product Name
2 Nama Species
:... Species Name
3 Jenis Olahan
:... Processed types
4 Kemasan / Jumlah Kemasan
:... Packaging / Total Packaging
5 Jumlah Tonase (kg)
:... Total Tonnage (kg)
6 Tanggal /kode Produksi
:... Date of Production
7 Nama & Alamat UPI
:... Name & Address UPI
8 Nomor HACCP/ Regristrasi/FDA/Approval
:... Number HACCP/ Regristrasi / FDA / Approval
9 Negara Tujuan Ekspor
:... Export Destination Countries
10 Number PSPL *)
:... No. PSPL
11 Nama dan Alamat Importir
:... Name and Address of Importer
12 Nama Pelabuhan Muat
:... Major port of loading
13 Nama Pelabuhan Tiba
:... Arriving Port Name
14 Alat Transportasi
:... Means of transport
15 Nomor Container/Seal
:... No. Container / Seal
16 Tanggal keberangkatan
:... Date of Delivery
Ket : * ) Surat Rekomendasi dari UPT Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan untuk ikan yang dilindungi
(UPT KIPM sesuai nama ...). Cap dan Tanda Tangan Perusahaan Diterima Oleh :
Tanggal :
No. Agenda : Cap dan Tanda Tangan
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Permohonan penerbitan Sertifikat
HC
No. Dokumen : Form 1 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(16)
13
FORM EVALUASI KECUKUPAN DOKUMEN
Tanggal Permohonan :
No Agenda :
Nama UPI :
Alamat :
Jenis Produk :
No. Kelengkapan Dokumen Ada Tidak ada Ket
1 Packing List (PL) Identitas Produk atau batch code 2 Invoice
3 Surat Rekomendasi PSPL (Khusus Ekspor ikan/produk perikanan yg dilarang, dibatasi dan dilindungi )
Keterangan :
Beri tanda √ pada kolom pilihan
CATATAN :
1. Di Proses lebih lanjut 2. Belum lengkap
& dikembalikan ke UPI
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Hasil Evaluasi Kecukupan
Dokumen / Desk Audite
No. Dokumen : Form 2 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
Petugas Penerima Permohonan
:
Tanggal :
(17)
14
FORM PENGEMBALIAN PERMOHONAN KE UPI
Tanggal Permohonan :
No Agenda :
Nama UPI :
Alamat :
Jenis Produk :
Dengan ini dikembalikan Permohonan Penerbitan HC ke UPI dengan alasan ketidaklengkapan dokumen sebagai berikut :
Packing List (PL) Identitas Produk atau batch code Invoice
Nama UPI
Alamat UPI (yang terdaftar di negara mitra) Nomor Registrasi negara tujuan ekspor
Sertifikat Penerapan HACCP (Masa berlaku, Jenis produk, Nomor sertifikat) Lain-lain
Keterangan : Beri tanda √ pada kolom
...,...,20
Petugas Perwakilan
Penerima Permohonan Unit Pengolahan Ikan
(...) (...)
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Pengembalian Permohonan
ke UPI
No. Dokumen : Form 3 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(18)
15
Petugas Verifikator :
Tanggal :
Paraf :
FORM EVALUASI PERMOHONAN
Tanggal Permohonan :
No Agenda :
Nama UPI :
Alamat :
Jenis Produk :
No. Kesesuaian Dokumen Permohonan Sesuai Tidak
sesuai Keterangan
1 Nama UPI
2 Alamat UPI (yang terdaftar di negara mitra) 3 Nomor Registrasi dengan tujuan ekspor 4 Jenis produk yang terdaftar di negara mitra 5 Sertifikat Penerapan HACCP
(Masa berlaku, Jenis produk, Nomor sertifikat)
6 Laporan/rekaman hasil surveilan Diisi identifikasi atau
tanggal surveilan
7 Laporan hasil pengujian contoh Identifikasi LHU
Keterangan : Beri tanda √ pada kolom pilihan
REKOMENDASI : 1. Dapat diterbitkan 2. Tidak dapat diterbitkan
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Hasil Evaluasi Permohonan No. Dokumen : Form 4
(19)
16
REKAPITULASI PENERIMAAN & PERSEDIAAN BLANKO HC UPT KIPM...
Bulan/Tahun : Kode
HC
Penerimaan HC Persediaan/ Stok HC
Tanggal Jumlah No. Seri Sebelum Sesudah
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Rekapitulasi Penerimaan dan
Persediaan Blanko HC
No. Dokumen : Form 5 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(20)
17
REKAPITULASIREALISASI PENGGUNAAN BLANKO HC
UPT KIPM... Bulan/Tahun :
Persediaan/Stok HC Jumlah Penerbitan/Pemakaian
(eksemplar)
Batal/Rusak *) Jumlah Sisa Stok
(eksemplar)
Kode HC Jumlah (eksemplar) (eksemplar) Jumlah No. Seri Jenis Kesalahan
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1
Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Blanko HC No. Dokumen : Form 6 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(21)
18
REKAPITULASI DATA HC UPT KIPM... Bulan/Tahun : ...
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1
Rekapitulasi Data HC No. Dokumen : Form 7
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
NO. NAMA
PERUSAHAAN
HC JENIS
RODUK NAMA LATIN / SPESIES
ASAL BAHAN BAKU (BUDIDAYA
/ TANGKAP / IMPOR)
NEGARA TUJUAN
PELABUHAN MASUK
PELABUHAN KELUAR
VOLUME (KG)
NILAI USD
($)
HS CODE PNBP NO.
SERTIFIKAT NO. SERI
TANGGAL PENERBITAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1
2
(22)
19
LETTER OF FISH AND FISHERIES PRODUCTS FOR PERSONAL HAND CARRY
SURAT KETERANGAN UNTUK IKAN DAN PRODUK PERIKANAN UNTUK TENTENGAN Nu ber : ….../.../“KT/.../...
Base on the application of :
1. Name / Nama : 2. Address / Alamat :
3. Pasport Number / Nomor Paspor : 4. Occupation / Pekerjaan : 5. Nationality / Kewarganegaraan : 6. Country of Destination / Negara tujuan : 7. Indentification of means of transport / :
Identifikasi jenis transportasi
8. Date of Departure / Tanggal berangkat : 9. Objective of Exportation / :
Tujuan Penggunaan
10. Name and Quantity of the Product / :
Nama dan Jumlah Produk
NO FISH or FISHERIES PRODUCT / Ikan atau Produk Perikanan QUANTITY / Jumlah VALUE / Nilai
I, the undersigned, Certify that the Fish and / or Fisheries Products have been reported and have been Inspected for Species, Size and number that appropriate and not prohibited, be obtained brought exit from Indonesia for non-commercial purpose. / Saya, yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan bahwa ikan dan / atau Produk Perikanan telah dilaporkan dan telah diperiksa untuk Jenis, Ukuran dan jumlah yang tepat dan tidak dilarang, diperbolehkan dibawa keluar dari Indonesia untuk tujuan tidak diperdagangkan.
Issued at / diterbitkan di …... on/tanggal ... Name and Address of Fish Quarantine and Inspection Agency Office / Nama dan Alamat UPT KIPM:
Signature / Tandatangan: ……… PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1 Surat Keterangan Untuk Produk
Dala Be tuk Te te ga
No. Dokumen : Form 8 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(23)
20
KOP SURAT UPT KIPM
SURAT KETERANGAN HEALTH CERTIFICATE No. : .../SKHC / 16.0-00000-2016 (No. Ref HC)
Yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini memberikan Surat Keterangan “Health Certificate” (SKHC) dengan data sebagai berikut :
1. Nama Pengirim / Perusahaan : 2. Alamat Pengirim : 3. Nama Penerima :
4. Alamat Penerima :
5. Nama Komoditas / Produk :
6. HS Code :
7. Jumlah Kemasan / Berat Netto : / Kgs
8. Tujuan Ekspor :
9. Nama Kapal / Tanggal berangkat : / 10. Nomor Pengajuan :
11. Nomer Urut HC :
12. Nomer Seri HC :
13. Tanggal terbit HC :
Demikian Surat Keterangan HC ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
..., ……….. 2016
Pejabat Penanda tangan HC
( ) PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1 Surat Keterangan Health Certificate No. Dokumen : Form 9
(24)
21
THE REPUBLIC OF INDONESIA
REPUBLIK INDONESIAMINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANANTEST RESULT HASIL UJI No.
This is to certify that / : Menyatakan bahwa
1. Name of sample / : . ………. Nama sampel 2. ...
3. ... 2. Customer / : ………..
Pelanggan
3. No Reff HC : ……….. No Referensi HC
This Test result is valid from the date of issued Hasil uji ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan
...,...2 ….
Regional Fish Quarantine And Inspection Agency ...
(...)
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1
Test Result / Hasil Uji No. Dokumen : Form 10 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
NO SCOPE PARAMETER METHOD RESULT REQUIREMENT
SAMPLE Sampel
1 ORGANOLEPTIC Organoleptik 2 MICROBIOLOGY
Mikrobiologi 3 CHEMICAL
Kimia 4 PHYSIC
(25)
22 ..., ... 201 Kepada Yth.
Nomor : Kepala (UPT KIPM sesuai nama.....)
Lampiran : Di
Perihal : Surat Permohonan Amandemen HC ... Dengan ini kami mengajukan permohonan amandemen Health Certificate (HC) dengan rincian data sebagai berikut :
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi Alasan
1 2 3
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan perkenan Bapak kami sampaikan terimakasih.
Cap dan Tanda Tangan Perusahaan
PETUNJUK TEKNIS PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Permohonan Amandemen / Revisi HC No. Dokumen : Form 11
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
ttd.
RINA
Lembar Pengesahan
No. Nama Pejabat Paraf 1 Sekretaris BKIPM
2 Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan KHP 3 Kepala Bagian Hukum, Humas dan
Informasi
4 Kepala Subbag Hukum
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum,
Humas dan Informasi,
(26)
23
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 59/KEP-BKIPM/2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI KESEHATAN HASIL PERIKANAN
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN SURVEILAN KE UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI) DALAM RANGKA PENERBITAN SERTIFIKAT KESEHATAN
1. Pendahuluan
Keamanan hasil perikanan merupakan persyaratan utama dan terpenting dari seluruh parameter mutu pangan mengingat dewasa ini konsumen semakin menyadari bahwa mutu pangan khususnya keamanan pangan tidak dapat hanya dijamin dengan hasil uji produk akhir dari laboratorium. Produk yang aman didapat dari bahan baku yang ditangani dengan baik, diolah dan didistribusikan dengan baik sehingga akan menghasilkan produk akhir yang baik.
Langkah untuk mengantisipasi hal tersebut, serta adanya tuntutan dalam pasar bebas, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengembangkan suatu sistem jaminan mutu berdasarkan konsep HACCP yang harus diterapkan oleh pelaku usaha perikanan mulai bahan baku hingga produk akhir.
Untuk memastikan bahwa suatu unit pengolahan ikan menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan berdasarkan prinsip-prinsip HACCP sesuai persyaratan yang telah ditentukan, maka Otoritas Kompeten melakukan pengendalian melalui kegiatan inspeksi. Inspeksi dilakukan baik dalam rangka persetujuan oleh Otoritas Kompeten melalui sertifikasi penerapan HACCP maupun dalam rangka pengecekan efektifitas dan penerbitan sertifikat kesehatan melalui surveilan.
Surveilan merupakan kegiatan inspeksi yang harus dilakukan oleh lembaga inspeksi dan sertifikasi untuk memastikan bahwa penerapan HACCP oleh Unit Penanganan dan pengolahan Ikan (UPI) berjalan secara konsisten dan efektif. Hasil dari surveilan menjadi dasar bagi lembaga inspeksi dan sertifikasi dalam menerbitkan Sertifikat Kesehatan (Health Certificate/HC).
(27)
24
2. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis ini mengatur tata cara Surveilan ke Unit Pengolahan Ikan untuk melakukan verifikasi apakah suatu UPI konsisten dalam menerapkan HACCP. Ruang lingkup petunjuk teknis ini mulai dari penyusunan program sampai pelaporan hasil surveilan.
3.Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun sebagai pedoman bagi inspektur mutu di Lembaga Inspeksi dan Sertifikasi dalam melakukan inspeksi dalam rangka surveilan di UPI.
4. Acuan
4.1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
4. 2. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 052A/KEPMEN-KP/2013 tentang Persyaratan Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan Distribusi;
4. 3. Peraturan Kepala Badan KIPM No. 03/BKIPM/2011 Tentang Pedoman Teknis Penerapan Sistem Jaminan Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan.
5.Definisi
5. 1. Otoritas Kompeten yang selanjutnya disingkat OK adalah unit organisasi dilingkungan Kementerian yang diberi mandat oleh Menteri untuk melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan;
5. 2. Lembaga Inspeksi dan Sertifikasi adalah UPT Badan yang ditugaskan oleh Kepala Badan untuk menerbitkan sertifikat kesehatan hasil perikanan yang menyatakan kesesuaian dengan persyaratan
5. 3. Surveilan adalah kegiatan penilaian kesesuaian terhadap UPI yang dilakukan secara sistematis dan berulang dalam kurun waktu tertentu (sesuai rating) sebagai dasar untuk memelihara validitas pernyataan kesesuaian dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
(28)
25 5. 4. Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap suatu unit
produksi/pengolahan dan manajemennya termasuk sistem produksi, dokumen, pengujian produk, asal dan tujuan produk, input dan output dalam rangka melakukan verifikasi.
5. 5. Unit Penanganan dan Pengolahan Ikan yang selanjutnya disingkat UPI adalah tempat yang digunakan untuk mengolah ikan, baik yang dimiliki oleh perorangan, kelompok maupun badan usaha.
5. 6. Inspektur Mutu adalah Pegawai Negeri yang mempunyai kompetensi melakukan kegiatan inspeksi, verifikasi, surveilan dan pengambilan contoh dalam rangka pengendalian sistem jaminan mutu dan kemanan hasil perikanan yang ditunjuk oleh Kepala BKIPM selaku otoritas kompeten.
6.Sarana
6. 1. Sumber Daya Manusia;
6. 2. Peralatan inspeksi (Laptop, Printer, Kamera, Thermometer, Testkit, dll);
6. 3. Sarana komunikasi.
7.Program Surveilan
7.1. UPT KIPM wajib membuat program tahunan surveilan paling lambat tiga bulan sebelum tahun berikutnya.
7.2. Program tersebut direview/dikaji ulang setiap awal tahun oleh penanggungjawab pengendalian mutu untuk memastikan seluruh UPI yang mempunyai sertifikat Penerapan HACCP dan melakukan ekspor termasuk dalam program surveilan.
8.Persyaratan Umum
8.1. Setiap UPI pemegang Sertifikat Penerapan HACCP wajib dilakukan surveilan oleh inspektur mutu dari Lembaga Inspeksi dan Sertifikasi HC.
8.2. Frekuensi surveilan dilaksanakan berdasarkan grade Sertifikat Penerapan HACCP yaitu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali untuk grade A, 2 (dua) bulan sekali untuk grade B dan 1 (satu) bulan sekali untuk grade C.
(29)
26 8.3. Jadwal surveilan harus disesuaikan dengan keberadaan proses
produksi pada Unit Pengolahan Ikan.
9.Prosedur
9.1. Informasi kepada Unit Pengolahan Ikan
Kepala UPT KIPM menginformasikan rencana surveilan kepada Penanggung Jawab UPI minimal 1 minggu sebelum tanggal pelaksanaan dan memastikan pada saat surveilan UPI melakukan proses produksi
9.2. Persiapan Surveilan
9.2.1. Kepala UPT KIPM menugaskan inspektur mutu untuk melakukan inspeksi dalam rangka surveilan sesuai dengan program surveilan tahunan yang telah dibuat.
9.2.2. Inspektur mutu membuat perencanaan surveilan yang didisain fleksibel untuk memungkinkan adanya perubahan selama inspeksi, antara lain melakukan:
a) Identifikasi tujuan dan ruang lingkup
b) Identifikasi pihak yang bertanggung jawab langsung yang berkaitan dengan tujuan dan ruang lingkup
c) Identifikasi dokumen yang digunakan sebagai acuan d) Identifikasi tim inspektur mutu
e) Identifikasi bahasa yang akan digunakan f) Waktu dan tempat pelaksanaan
g) Identifikasi organisasi unit pengolahan ikan yang akan disurveilan
h) Perkiraan waktu dan lamanya
i) Jadwal pertemuan dengan pihak manajemen
9.2.3. Inspektur mutu menyiapakan dokumen yang mencakup: a) Juknis surveilan/Inspeksi
b) Dokumen acuan/standar/regulasi c) Surat penugasan surveilan (Form 1) d) Form Audit Kecukupan (Form 2) e) Daftar isian (cheklist) (Form 3)
f) Daftar hadir pertemuan pembukaan dan /penutupan (Form 4)
(30)
27 h) Laporan Verifikasi tindakan perbaikan temuan
ketidaksesuaian (Form 6)
9.3. Persiapan inspeksi dalam rangka Surveilan
Review dokumen (Desk Audit)
a. Sebelum melakukan surveilan Inspektur mutu melakukan review terhadap informasi yang berkaitan dengan UPI yang akan dikunjungi mencakup:
Rekaman 2 (dua) laporan surveilan terakhir dan Panduan mutu HACCP untuk menentukan apakah sistem yang terdokumentasi telah memenuhi persyaratan;
Riwayat penerapan HACCP di UPI (misalnya apakah pernah terkena kasus penolakan produk, turun grade, dll)
Hasil inspeksi dalam rangka validasi dan verifikasi penerapan HACCP UPI oleh Otoritas Kompeten.
b. Inspektur Mutu harus mencatat hasil review sesuai form 2 terhadap dokumen misalnya ketidaksesuaian panduan mutu dengan ketentuan, data dan informasi tentang defisiensi/kekurangan dari hasil surveilan terakhir, temuan yang belum selesai ditindak lanjuti, dll.
9.4. Pelaksanaan Inspeksi
9.4.1. Pertemuan Pembukaan
Ketua tim surveilan memimpin pertemuan pembukaan antara tim inspektur mutu dan manajemen UPI dengan tujuan: a. Memperkenalkan tim inspektur mutu;
b. Pengisian daftar hadir;
c. Konfirmasi tujuan dan ruang lingkup;
d. Identifikasi pihak yang bertanggungjawab langsung yang terkait dengan tujuan dan ruang lingkup surveilan;
e. Konfirmasi bahasa yang digunakan;
f. Konfirmasi agenda inspeksi yang mencakup pemeriksaan lapangan, peninjauan dokumen, perumusan temuan inspeksi (Caucus meeting) dan pertemuan penutupan ; g. Konfirmasi petugas pendamping dan ruangan khusus
untuk bekerja;
(31)
28 i. Konfirmasi bahwa inspektur mutu diwajibkan mengambil
foto sebagai bukti ketidak sesuaian;
j. Konfirmasi kesehatan dan keselamatan Tim Inspeksi; k. Pernyataan Tim Inspeksi menjamin kerahasiaan auditee; l. Penjelasan dari pihak UPI mengenai status penerapan
HACCP termasuk adanya perubahan;
m. Konfirmasi aktivitas surveilan (inplant, on desk dan pengambilan contoh.
9.4.2. Inspeksi Lapangan
a. Ketua tim Inspektur mutu mengatur pelaksanaan inspeksi lapangan untuk memverifikasi apakah UPI menerapkan HACCP sesuai dengan peraturan dan dokumen yang sudah dibuat.
b. Inspeksi mencakup keseluruhan elemen sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan termasuk pengecekan terhadap penerapan persyaratan dasar (SSOP/GMP) dan HACCP, termasuk hasil pengujian laboratorium internal sesuai checklist inspeksi .
c. Inspektur mutu mencatat dan merekam bukti-bukti objektif yang ditemukan pada saat inspeksi secara benar dan tepat berdasarkan prinsip PLOR.
d. Inspektur mutu memberitahukan wakil UPI tentang temuan ketidaksesuaian pada waktu peninjauan lapangan dan memberikan kesempatan UPI memberikan argumentasi/sanggahan. Inspektur mutu harus memastikan bahwa suatu ketidaksesuaian adalah temuan yang sudah pasti tidak memenuhi persyaratan.
9.4.3. Pembahasan Hasil Temuan (Caucus Meeting) dan pembuatan laporan ketidak sesuaian
a. Sebelum dilakukan pertemuan akhir dengan manajemen UPI, tim inspektur mutu mengadakan pertemuan tertutup untuk mendiskusi temuan dan evaluasi ketidaksesuaian yang disampaikan oleh setiap anggota inspektur mutu; b. Tim Inspektur mutu melakukan analisa terhadap sistem
(32)
29 c. Temuan ketidaksesuaian ditulis dalam form temuan
ketidaksesuaian berdasarkan ”PLOR” (Problem, Location,
Objective Efidience dan Reference) dan dituliskan secara
jelas dan tidak merupakan saran tentang tindakan yang perlu diambil, tidak membingungkan atau ragu-ragu. 9.4.4. Pertemuan Akhir
a. Ketua tim inspeksi memimpin pertemuan akhir dengan manajemen UPI dan menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
Terimakasih kepada UPI atas bantuan dan kerjasama mereka;
Presentasi temuan ketidaksesuaian;
Ringkasan keseluruhan dan kesimpulan dari ketua tim; Memberikan kesempatan kepada pihak UPI untuk
memberikan tanggapan, mendiskusikan, menyampaikan komentar pertanyaan, klarifikasi dll;
meminta UPI untuk menyampaikan rencana dan tanggal pelaksanaan tindakan perbaikan yang akan dilakukan serta di sepakati oleh tim inspektur mutu;
Menyampaikan prosedur tindakan perbaikan sesuai ketentuan.
b. Ketua tim inspeksi dan penanggungjawab UPI menandatangani Daftar Temuan Ketidaksesuaian.
9.5. Verifikasi Tindakan Perbaikan
9.5.1. UPI melakukan tindakan perbaikan dan melaporkannya kepada kepala UPT sesuai dengan form 6.
9.5.2. Inspektur Mutu melakukan verifikasi terhadap tindakan perbaikan yang disampaikan oleh UPI dan membuat laporan hasil verifikasi pada form verifikasi tindakan perbaikan (form 7).
9.5.3. Apabila UPI tidak melakukan tindakan perbaikan sampai batas waktu yang telah disepakati, maka kepala UPT KIPM memberikan surat peringatan sesuai form 8.
(33)
30
9.6. Pembekuan Sementara Ekspor
9.6.1. Apabila setelah diberikan surat peringatan, UPI tetap tidak melakukan tindakan perbaikan, maka kepala UPT KIPM melakukan Pembekuan Sementara sesuai form 9.
9.6.2. Kepala UPT KIPM juga dapat memberikan Pembekuan Sementara terhadap UPI apabila temuan ketidaksesauain hasil surveilan tidak sesuai dengan Grade HACCP.
9.6.3. Pembekuan sementara dapat dicabut apabila UPI sudah melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan form 10.
9.7. Pelaporan dan Rekaman Hasil Inspeksi
9.7.1. Ketua tim inspeksi melaporkan hasil inspeksi kepada kepala UPT KIPM.
9.7.2. Apabila hasil inspeksi telah memenuhi persyaratan, maka Kepala UPT menerbitkan Surat Keterangan Hasil Surveilan sesuai form 11.
9.7.3. Berkas kegiatan hasil surveilan setiap UPI di dokumentasikan dengan baik untuk digunakan sebagai bahan desk audit pada kegaiatan surveilan selanjutnya.
9.7.4. Kepala UPT KIPM menyampaikan laporan pelaksanaan surveilan termasuk hasil pengujian contoh kepada Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan setiap 3 bulan melalui email akreditasi_monitoring@yahoo.com dan pusatskk.bkipm@gmail.com atau dikirim hard copy sesuai dengan form 12 dan form 13.
(34)
31 Nomor :
Lampiran : 1 (Satu) Lembar
Hal : Surveilan dalam rangka Penerbitan Sertifikat Kesehatan
Yth. Pimpinan PT... Di ...
Dalam rangka penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor per.19/men/2010 tentang ”Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan”, maka kami menugaskan Inspektur Mutu UPT KIPM... untuk melakukan kegiatan inspeksi dalam rangka surveilan sebagai dasar penerbitan sertifikat kesehatan di PT ... pada tanggal ... s/d ... 20.., dengan nama sebagai berikut :
NO NAMA KEGIATAN
1 ... (ketua tim) Inspeksi dalam rangka surveilan UPI dalam rangka penerbitan Sertifikat Kesehatan
2 ... (anggota)
Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Surat Penugasan Surveilan No. Dokumen : Form 1
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
Kepala UPT KIPM...
(35)
32
OTORITAS KOMPETEN
BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
FORM AUDIT KECUKUPAN (Desk audit)
Nama UPI :
Alamat :
Jenis Produk :
NO KELENGKAPAN KESESUAIAN KETERANGAN
Ada Tidak A Administrasi
1 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 2 Akta Notaris Pendirian Perusahaan
3 Ijin Usaha Perikanan (IUP); dan/atau Tanda daftar Usaha Perikanan
4 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 5 Nomor Induk Kepabeanan (NIK) 6 Sertifikat Kelayakan Pengolahan 7 Manual HACCP yang sudah divalidasi 8 Sertifikat HACCP Personil
9 Persyaratan lainnya ...
B TEKNIS UTAMA
1 Diskripsi Produk 2 Alur Proses
3 Analisa Bahaya (Bahaya Potensial dan Penyebab Bahaya)
4 Identifikasi CCP
5 Prosedur Monitoring/Pemantauan CCP 6 Dokumen GMP dan SSOP
C TEKNIS PENUNJANG
1 Prosedur pelacakan dan penarikanan produk 2 Prosedur pengaduan konsumen
3 Label atau spesifikasi 4 Prosedur verifikasi 5 ProsedurTraceability
D CATATAN
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Audit Kecukupan (Desk Audit) No. Dokumen : Form 2
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
Inspektur Mutu :
No. Reg :
Tanggal :
(36)
33 CHECKLIST PENERAPAN GMP, SSOP DAN HACCP
DI UNIT PENGOLAHAN IKAN
KRITERIA MIN MAJ SER CR ACUAN
1. KEAMANAN AIR DAN ES
1.1 Pasokan air tidak memadai dan tidak aman untuk
digunakan
Kep
052.A/MEN/2013 1.2 Memungkinkan terjadinya kontaminasi antara air
potable dan non potable
1.3 Suplai air panas tidak ada, kalau ada tidak mencukupi* (bila digunakan)
Idem
1.4 Es tidak dibuat, ditangani atau digunakan dengan
cara yang higienis
Kep
052.A/MEN/2013
2 PERMUKAAN YANG KONTAK LANGSUNG DENGAN PRODUK
MAJ SER CR ACUAN
Peralatan, perlengkapan dan fasilitas yang kontak langsung dengan produk memungkinkan terjadinya kontaminasi.
Kep
052.A/MEN/2013
3. PENCEGAHAN KONTAMINASI SILANG MIN MAJ SER CR ACUAN
1.1. Cara penanganan tidak mencegah terjadinya
kontaminasi silang (3.2)
Kep
052.A/MEN/2013 3.2 Limbah tidak ditangani dengan baik dan dapat
menyebabkan kontaminasi silang. (3.3)
Kep
052.A/MEN/2013 3.3 Konstruksi & lay out tidak dirancang untuk
mencegah kontaminasi silang (3.1)
4. FASILITAS SANITASI MIN MAJ SER CR ACUAN
4.1 Jumlah, desain dan fasilitas toilet tidak memadai dan berhubungan langsung dengan ruang proses
4.2 Jumlah, lokasi, desain dan fasilitas pencuci tangan tidak memadai dan tidak menggunakan air bersih
Idem
4.3 Bak cuci kaki tidak tersedia, tidak sesuai, tidak
menggunakan air bersih dan tidak didesinfeksi***)
Idem
5. PELABELAN, PENYIMPANAN DAN
PENGGUNAAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA
MIN MAJ SER CR ACUAN
5.1 Bahan-bahan kimia berbahaya tidak diberi label dengan benar
Kep
052.A/MEN/2013 5.2 Bahan bahan kimia tidak disimpan di tempat
khusus dan tidak terkunci serta digunakan atau ditangani dengan cara yang tidak benar
Idem
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 4
Cheklist No. Dokumen : Form 3
(37)
34
6. KESEHATAN dan KEBERSIHAN KARYAWAN MIN MAJ SER CR ACUAN
6.1 Tingkah laku karyawan yang menangani produk tidak menjaga kebersihan individu (personal cleaness) dan tidak menggunakan pakaian kerja yang sesuai.
6.2 UPI tidak mempunyai sistem yang dapat
mencegah karyawan berpenyakit menangani produk
Kep
052.A/MEN/2013
7. PENGENDALIAN PEST (pest control) MIN MAJ SER CR ACUAN
7.1 UPI tidak mempunyai tindakan
pencegahan terhadap masuknya hewan pengganggu
Kep
052.A/MEN/2013 7.2 Tidak memiliki tindakan menghilangkan
hewan pengganggu dari unit pengolahan
Kep
052.A/MEN/2013
8. PENGENDALIAN PROSES MIN MAJ SER CR ACUAN
8.1 Tidak dilakukan pengendalian dan pemantauan terhadap mutu dan keamanan bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong selama penanganan /pengolahan
Kep
052.A/MEN/2013
8.2 Tidak dilakukan pengendalian dan pemantauan
terhadap suhu selama penanganan /pengolahan
Idem 8.3 Penanganan/pengolahan tidak dilakukan dengan
teknologi yang sesuai
Idem
9. PENGEMASAN MIN MAJ SER CR ACUAN
9.1 Bahan pengemas terbuat dari bahan yang dapat mencemari, tidak dapat melindungi dan dapat merubah karakteristik produk
Kep
052.A/MEN/2013 9.2 Pengemasan tidak dilakukan secara higienis
10. PENYIMPANAN MIN MAJ SER CR ACUAN
10.1 Penyimpanan produk akhir tidak mampu menjamin suhu sesuai dengan spesifikasi produk
Kep
052.A/MEN/2013 10.2 Penyimpanan produk tidak bisa menjamin
terjadinya kontaminasi silang
11. DISTRIBUSI / TRANSPORTASI MIN MAJ SER CR ACUAN
Pengangkutan produk tidak mampu menjamin suhu
sesuai dengan spesifikasi produk
Kep
052.A/MEN/2013
12. KETERTELUSURAN MIN MAJ SER CR ACUAN
UPI tidak dapat menjamin ketertelusuran produk PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM
RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 2 dari 4
Cheklist No. Dokumen : Form 3
(38)
35
13. PELATIHAN MIN MAJ SER CR ACUAN
UPI tidak memiliki dan melaksanakan program dan prosedur pelatihan karyawan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
KEPATUHAN TERHADAP RENCANA HACCP
A. RANCANGAN HACCP MIN MAJ SER CR Acuan
1. Dokumen rancangan HACCP tidak tersedia Manual HACCP
2. Dokumen rancangan HACCP tidak sesuai Manual HACCP
3. Dokumen rancangan HACCP belum divalidasi Manual HACCP
4. Dokumen rancangan HACCP tidak mutakhir Kep
052.A/MEN/2013 5. Tidak ada personil yang memiliki sertifikat HACCP
di bidang perikanan
PER.03/BKIPM/201 1
3.1. B. MONITORING MIN MAJ SER CR Acuan
1. Monitoring tidak diterapkan Kep
052.A/MEN/2013 2. Tindakan koreksi tidak dilakukan Idem
2.1 C. REKAMAN MIN
MAJ SER
CR Acuan
1. Rekaman tidak mutakhir Kep
052.A/MEN/2013
2. Rekaman tidak akurat Idem
3. Rekaman yang diperlukan untuk pemeriksaan
tidak ada
Idem
D. VERIFIKASI INTERNAL MIN
MAJ SER
CR Acuan
1. Verifikasi monitoring gmp, ssop, ccp tidak dilakukan sesuai rencana
Kep
052.A/MEN/2013 2. Audit internal tidak dilakukan sesuai dengan
rencana
Idem
3. Kaji ulang manajemen tidak dilakukan sesuai
yang direncanakan
Idem
E. LAIN-LAIN MIN
MAJ SER
CR Acuan
1. Manajemen tidak memiliki komitmen Kep
052.A/MEN/2013
CATATAN :
*) Berdasarkan peluang kontaminasi dan jenis/cara penyajian
**) Untuk unit pengalengan bila tidak memiliki operator yang bersertifikat, penyimpangan kritis ***) Untuk produk kering tidak diwajibkan tersedia bak cuci kaki, tetapi harus ada untuk menjamin
bahwa alas kaki dari luar tidak digunakan di ruang proses PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM
RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 3 dari 4
Cheklist No. Dokumen : Form 3
(39)
36
SUMMARY Min Maj Ser cr
Penyimpangan total
Tanda tangan auditor dan tanggal
Tanda tangan auditi dan tanggal
Frekuensi Audit Rating
Fasilitas Frekuensi Audit
Jumlah Penyimpangan
Minor Mayor Serius Kritis
Grade A Setiap 3 (tiga) Bulan
0 – 6 0 - 5 0 0
Grade B Setiap 2 (dua) Bulan
7 6 - 10 1 - 2 0
Grade C Setiap 1 (satu) Bulan
NA* 11 3-4 0
*NA= Not Applicable
Catatan : Untuk fasilitas yang mempunyai rating level b, tidak boleh ada penyimpangan yang
lebih dari 10 kombinasi “MAJOR” dan “SERIUS”. apabila kombinasi “MAJOR” dan “SERIUS” penyimpangannya lebih dari “10”, maka fasilitas tersebut akan dirating menjadi level C.
Simbol *) :
Simbol untuk produk beresiko tinggi Simbol untuk produk beresiko rendah
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 4 dari 4
Cheklist No. Dokumen : Form 3
(40)
37
KOP UPT KIPM
DAFTAR HADIR PEMBUKAAN/PENUTUPAN*
Nama UPI : Alamat : Tanggal :
No. Nama Instansi/Jabatan Email/No. Hp Paraf
* Coret Sesuai Kegiatan Pertemuan
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Daftar Hadir Pertemuan
Pembukaan/Penutupan
No. Dokumen : Form 4 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(41)
38
KOP UPT KIPM
LAPORAN TEMUAN KETIDAKSESUAIAN (NON-CONFORMITIES)
Nama UPI
: Tanggal Inspeksi :
Laporan No : dari Alamat :
No. Tlp : No. Fax : Jenis Produk : 1.
2. 3. Pimpinan UPI :
Tim Inspeksi
Ketua : No. Reg /Insp/
Anggota : No. Reg /Insp/
No. Reg /Insp/ No. Reg /Insp/
Temuan Ketidaksesuaian
(Problem, Location, Objective, Reference) Acuan Keterangan A. Pelaksanaan GMP-SSOP
B. Penerapan HACCP
Rencana Penyelesaian Tindakan Perbaikan, Tanggal : ...
Ketua Tim Inspeksi Pimpinan UPI
... ...
* Coret yang tidak perlu
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Daftar Temuan Ketidaksesuaian UPI No. Dokumen : Form 5
(42)
39 KOP UPI
LAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UNIT PENGOLAHAN IKAN (UPI) Nama UPI : .... ...
Alamat UPI : ... ... Jenis Produk : ... ... Tanggal Inspeksi : ... ...
Nama Inspektur Mutu : 1. (Inspektur Mutu) 3. (Inspektur Mutu) 2. (Inspektur Mutu) 4. (Inspektur Mutu)
No Temuan dan Tindakan Perbaikan
1 Temuan :
Tindakan Perbaikan : Lampiran :
Tgl Penyelesaian Perbaikan :
Gb. Sebelum Perbaikan Gb. Sesudah Perbaikan
2 Temuan :
Tindakan Perbaikan : Lampiran :
Tgl Penyelesaian Perbaikan :
Gb. Sebelum Perbaikan Gb. Sesudah Perbaikan
3 Temuan :
Tindakan Perbaikan : Lampiran :
Tgl Penyelesaian Perbaikan :
Gb. Sebelum Perbaikan Gb. Sesudah Perbaikan
Tgl, Bulan, Tahun Pimpinan UPI
(………...…..) PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM
RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 2 Laporan Tindakan Perbaikan Temuan
Ketidaksesuaian
No. Dokumen : Form 6 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(43)
40 PROSEDUR PELAPORAN TINDAKAN PERBAIKAN UPI
1. Unit pengolahan ikan (UPI) yang sudah diinspeksi wajib menyampaikan hasil tindakan perbaikan sesuai dengan kesepakatan tanggal rencana penyelesaian perbaikan yang tertera di dalam daftar temuan ketidaksesuaian (non-conformities) yang sudah ditandatangani antara inspektur mutu dan pihak upi.
2. Perbaikan yang dilakukan oleh UPI baik yang bersifat fisik maupun operasional mengikuti format laporan tindakan perbaikan upi (Form 5).
3. Pihak UPI menyampaikan surat mengenai tindakan perbaikan yang sudah dilakukan oleh UPI (dengan melampirkan laporan tindakan perbaikan UPI dan berkas pendukung lainnya) yang ditujukan kepada kepala lembaga inspeksi dan sertifikasi dengan alamat :...
... Tel : ...
Fax : ... E-mail : ...
4. Kepala lembaga inspeksi dan sertifikasi selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah menerima laporan tindakan perbaikan UPI, menugaskan inspektur mutu melakukan verifikasi tindakan perbaikan.
5. Inspektur Mutu melapoorkan hasil verifikasi tindakan perbaikan UPI kepada Kepala lembaga inspeksi dan sertifikasi.
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 2 dari 2 Laporan Tindakan Perbaikan Temuan
Ketidaksesuaian
No. Dokumen : Form 6 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(44)
41
KOP
UPT KIPM
Laporan Verifikasi Tindakan Perbaikan Temuan Ketidaksesuaian
Nama UPI :
Alamat :
Produk :
Tanggal Inspeksi : Jenis Kegiatan : Nama Inspektur : Jumlah
Ketidaksesuaian
: Kategori Kritis Kategori Serius Kategori Mayor Kategori Minor
No
Ketidaksesuaian Tindakan Perbaikan Status
(memuaskan/tidak memuaskan) / Alasan Uraian Acuan Kategori Uraian Diselesaikan
Tanggal
SKP KEP
052.A/KEPM EN-KP/2013 1
2 3 4 5
HACCP KEP
052.A/KEPM EN-KP/2013
Ketua Tim Inspeksi
(………..)
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Verifikasi Tindakan Perbaikan Temuan
Ketidaksesuaian
No. Dokumen : Form 7 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(45)
42 KOP UPT KIPM
Nomor : ... Tanggal... Lampiran : ...
Perihal : Surat Peringatan Tindak Lanjut Hasil Surveilan
Menindaklankjuti kegitan surveilan dalam rangka memverifikasi konsistensi penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) di Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT/CV/UD... , pada tanggal ..., maka bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Sesuiai Peraturan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan No. PER.03/BKIPM/2011 bahwa UPI yang telah dilakukan surveilan harus melaporkan tindakan perbaikan terhadap temuan ketidaksesuaian sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati. Namun sampai batas waktu yang telah disepakati yaitu tanggal ... kami belum menerima laporan tindakan perbaikan dimaksud.
2. Berkaitan dengan hal tersebut, kami mohon kepada pimpinan PT/CV/UD... untuk menindaklanjuti temuan ketidaksesuaian dan melaporkannya kepada UPT KIPM (disesuaikan) dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) minggu, terhitung sejak surat ini ditandatangani. Apabila hingga waktu yang ditentukan UPI belum melaporkan tindakan perbaikan, maka UPI PT/CV/UD... tidak dapat dilayani penerbitan HC atau (Temporary Suspend).
3. Hasil tindakan perbaikan yang dilakukan UPI harus mampu menyelesaikan permasalahan ketidaksesuaian dan dapat memastikan bahwa tindakan perbaikan tersebut telah memenuhi persyaratan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Kepala UPT KIPM...
...
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Surat Peringatan Tindak Lanjut
Surveilan
No. Dokumen : Form 8 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(46)
43 KOP UPT KIPM
Nomor : ... Tanggal... Lampiran : ...
Perihal : Surat Pembekuan Sementara(Temporary Suspend)
Menindaklankjuti hasil kegitan surveilan dalam rangka memverifikasi konsistensi penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) di Unit Pengolahan Ikan (UPI) PT/CV/UD ... , pada tanggal ... maka bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Unit Pengolahan Ikan belum sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan No. PER.03/BKIPM/2011, dikarenakan : a) UPI Belum melakukan tindakan perbaikan sesuai batas waktu yang telah ditetapkan*) b) UPI mengalami penurunan Grade HACCP dari hasil surveilan*)
c) Hasil Uji melebihi ambang batas persyaratan standar*)
2. Berkaitan dengan hal tersebut, maka bersama ini kami informasikan bahwa PT/CV/UD. ...tidak dapat dilayani penerbitan HC atau dikenakan Temporary Suspend terhitung sejak surat ini ditandatangani.
3. Surat Pembekuan Sementara (Temporary Suspend) ini dapat dicabut apabila UPI Saudara sudah memberikan laporan tindakan perbaikan dan hasil tindakan perbaikan mampu menyelesaikan permasalahan ketidaksesuaian serta dapat memastikan bahwa tindakan perbaikan tersebut telah memenuhi persyaratan.
Demikian Surat Pembekuan ini kami sampaikan atas perhatiannya terima kasih.
Kepala UPT KIPM...
Keterangan : ...
*) Coret yang tidak perlu
Tembusan :
Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Surat Pembekuan Sementara
(Temporary Suspend)
No. Dokumen : Form 9 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(47)
44 KOP UPT KIPM
Nomor : ... Tanggal... Lampiran : ...
Perihal : Surat Pencabutan Pembekuan Sementara(Temporary Suspend)
Sehubungan dengan telah dilakukannya tindakan perbaikan terhadap hasil surveilan PT./CV./UD. ..., pada tanggal ... maka bersama ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Surat Pembekuan Sementara (Temporary Suspend) Nomor...tanggal... terhadap PT./CV./UD. ... kami nyatakan DICABUT.
2. Berkaitan dengan hal tersebut, maka terhitung sejak ditandatanganinya surat ini PT/CV/UD. ...DAPAT DILAYANI PENEBITAN HC.
Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima kasih.
Kepala UPT KIPM...
...
Tembusan :
Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Surat Pencabutan Pembekuan
Sementara (Temporary Suspend)
No. Dokumen : Form 10 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(48)
45
KOP UPT KIPM
SURAT KETERANGAN HASIL SURVEILAN
Diberikan Kepada :
(nama UPI) (Alamat)
Dinyatakan memenuhi persyaratan sesuai Laporan Hasil Surveilan No...yang mencakup penerapan GMP, SSOP dan HACCP serta berhak mendapatkan pelayanan
Health Certificate (HC) untuk jenis produk : 1...
2... 3...
Sertifikat ini berlaku selama...(disesuaikan grade)...bulan, dari tanggal...s/d... Pelaksanaan Surveilan berikutnya dijadwalkan tanggal......s/d…………
(tempat dikeluarkan, tanggal/bulan/ tahun)
Kepala UPT KIPM
(...)
PETUNJUK TEKNIS SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Surat Keterangan Hasil Surveilan No. Dokumen : Form 11
(49)
46 Rekapitulasi Hasil Surveilan
Nama UPT KIPM:
Nomor Grade Ruang Lingkup Kritis Serius Mayor Minor Memuaskan Tidak Suspend
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Stastus Tindakan Perbaikan
Keterangan Sertifikat HACCP
No Nama UPI Tanggal
Suveilan
Tanggal Perbaikan Ketidaksesuaian
PETUNJUK SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1
Rekapitulasi Hasil Surveilan No. Dokumen : Form 12
(50)
47 Rekapitulasi Hasil Uji
Nama UPT KIPM:
Organoleptik
Score Sheet TPC E. Colli Coliform Salmonella Enterococci S.aureus Vibrio cholerae V. parahaemoliticus Pb Cd Hg Chorampenicol formalin ... ... ...
Keterangan Lainnya Yang diperlukan
Jenis Pengujian Jenis Contoh
Tgl Pengambilan
Contoh
Tgl Pengujian Mikrobiologi Kimia
No Nama UPI
PETUNJUK SURVEILAN DALAM RANGKA PENERBITAN HC Edisi / Revisi : 1/0
Halaman : 1 dari 1
Rekapitulasi Hasil Uji No. Dokumen : Form 13
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
ttd.
RINA
Lembar Pengesahan
No. Nama Pejabat Paraf 1 Sekretaris BKIPM
2 Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan KHP 3 Kepala Bagian Hukum, Humas dan
Informasi
4 Kepala Subbag Hukum
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum,
Humas dan Informasi,
(51)
48
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN
NOMOR 59/KEP-BKIPM/2016 TENTANG
PETUNJUK TEKNIS SERTIFIKASI KESEHATAN HASIL PERIKANAN
PETUNJUK TEKNIS PENGAMBILAN CONTOH
DALAM RANGKA PENERBITAN SERTIFIKAT KESEHATAN
1.Pendahuluan
Dalam kegiatan surveilan, selain melakukan inspeksi terhadap penerapan GMP/SSOP, dapat sekaligus dilakukan pengambilan contoh baik secara terjadwal maupun tidak terjadwal.
Pengambilan contoh merupakan proses pemilihan produk/unit contoh dari suatu lot untuk keperluan inspeksi (pemeriksaan) dan/atau pengujian. Dari hasil suatu pengambilan contoh dapat diperoleh keterangan mengenai penafsiran keadaan mutu suatu lot apakah dapat di terima, ditolak atau perlu ditindaklanjuti (ditangguhkan).
2.Ruang Lingkup
Petunjuk teknis ini mengatur tata cara Pengambilan Contoh yang meliputi metode pengambilan contoh, prosedur pelaksanaan pengambilan contoh, waktu pengambilan contoh, jumlah contoh, pengujian contoh, laporan hasil uji, dan cuplikan contoh.
3.Tujuan
Sebagai pedoman bagi inspektur mutu dalam melaksanakan pengambilan contoh .
4.Acuan
4.1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 19/MEN/2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
4.2. Peraturan Kepala Badan KIPM No. 03/BKIPM/2011 Tentang Pedoman Teknis Penerapan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;
4.3. SNI No. 2326:2010 tentang Metode Pengambilan Contoh Produk Perikanan;
(52)
49 4.4. Commission Regulation (EC) No. 1881/2006 tanggal 19 Desember
2006 tentang Setting Maximum Level for Certain Contaminants in Foodstuffs;
4.5. Commission Regulation (EC) No. 2073/2005 tanggal 15 November 2005 tentang On Microbial Criteria for Foodstuffs.
5. Definisi
5.1. Otoritas Kompeten yang selanjutnya disingkat OK adalah unit organisasi dilingkungan Kementerian yang diberi mandat oleh Menteri untuk melakukan pengendalian sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan
5.2. Unit Penanganan dan Pengolahan Ikan yang selanjutnya
disingkat UPI adalah adalah tempat yang digunakan untuk
mengolah ikan, baik yang dimiliki oleh perorangan, kelompok maupun badan usaha.
5.3. Pengambilan Contoh (sampling) adalah suatu pengumpulan satu atau lebih unit contoh yang dipilih dari lot yang diinspeksi. Contoh terdiri atas semua unit yang ditarik untuk tujuan penilaian atau pengujian.
5.4. Pengambilan contoh terjadwal adalah pengambilan contoh yang dilakukan pada saat surveilan untuk konfirmasi bahwa bahaya dalam penerapan HACCP di suatu UPI berada dalam kendali atau mengecek bahwa produk memenuhi standar nasional maupun standar negara tujuan;
5.5. Pengambilan contoh tidak terjadwal adalah pengambilan contoh yang dilakukan terhadap produk pada suatu tahapan proses karena kondisi tertentu yang dicurigai; adanya potensi bahaya kontaminasi; adanya keluhan konsumen; informasi/peringatan bahaya pada produk; penolakan produk; perusahaan, produk atau proses baru; atau permintaan UPI.
5.6. Pengambilan contoh yang ditargetkan (targeted sampling) adalah pengambilan contoh berdasarkan kondisi yang dicurigai atau untuk menjawab pertanyaan suatu hipotesa.
5.7. Surveilan adalah kegiatan penilaian kesesuaian terhadap UPI yang dilakukan secara sistematis dan berulang dalam kurun waktu tertentu sebagai dasar untuk memelihara validitas pernyataan
(53)
50 kesesuaian dengan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan.
5.8. Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) adalah sertifikat yang menyatakan bahwa ikan dan hasil perikanan telah memenuhi persyaratan jaminan mutu dan keamanan untuk konsumsi manusia
5.9. Contoh adalah sejumlah unit contoh yang digunakan untuk pemeriksaan;
5.10. Unit contoh adalah kemasan terkecil sebagian isi kemasan terkecil atau komposit contoh dari produk yang diperiksa atau diuji sebagai unit tunggal;
5.11. Rancangan pengambilan contoh (sampling plan) adalah program pengambilan contoh meliputi : jumlah contoh, tingkat pemeriksaan, jumlah contoh yang diterima dan atau ditolak sehingga dapat diputuskan untuk menerima atau menolak lot atau produksi berdasarkan hasil pemeriksaan atai pengujian contoh; 5.12. Lot atau Lot Inspeksi adalah sekelompok kemasan terkecil atau
unit contoh yang mempunyai ukuran, jenis, cara dan waktu proses dalam kondisi yang sama.
5.13. Cuplikan contoh (retained sample) adalah contoh arsip yang disimpan dalam waktu tertentu yang dapat digunakan untuk pengujian ulang apabila diperlukan.
6. Sarana
6.1. Alat pengambilan contoh (sendok, garpu, bor listrik, pinset dan pisau);
6.2. Lap steril;
6.3. Pengemas steril (kantong, botol, dll); 6.4. Alat penanda ( label);
6.5. Termometer;
6.6. Alat untuk menjamin suhu selama transportasi ( cool box); 6.7. Pakaian kerja laboratorium (Jas Lab, sarung tangan, masker); 6.8. Cairan aseptis, alkohol;
6.9. Alat swab test; 6.10. Dan lain-lain.
(54)
51
7. Frekuensi Pengambilan Contoh
Dalam rangka surveilan frekuensi pengambilan contoh ditetapkan sebagai berikut :
7.1. Grade A, pengambilan contoh yang diambil minimal 2 kali satu tahun
7.2. Grade B, pengambilan contoh yang diambil minimal 3 kali satu tahun
7.3. Grade C, minimal contoh yang diambil 4 kali satu tahun
8.Metode Pengambilan Contoh
Metode pengambilan contoh dalam rangka official control terdiri dari pengambilan contoh terjadwal dan pengambilan contoh tidak terjadwal. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan rancangan pengambilan contoh yang ditargetkan (targetted sampling) atau tidak menggunakan rancangan acak lengkap
9.Jumlah dan Jenis Contoh
9.1. Jumlah/berat dan volume contoh diambil tergantung pada jumlah parameter uji yang menjadi target atau target yang dicurigai dan berat contoh yang dibutuhkan untuk masing-masing parameter uji tersebut;
9.2. Untuk pengujian organoleptik sebagai end produk testing hasil perikanan yang akan di ekspor jumlah contoh sesuai dengan tabel pada lampiran 3.
9.3. Jumlah contoh produk akhir untuk produk perikanan yang akan dikirim ke Uni Eropa: Mikrobiologi 5 contoh, Histamin 9 Contoh, Logam berat 3 contoh yang dikomposit;
9.4. Jumlah contoh produk akhir untuk produk perikanan yang akan dikirim ke negara selain Uni Eropa: untuk uji mikrobiologi 3 contoh, histamin 3 contoh dan logam berat 1 contoh
9.5. Jumlah pengambilan contoh bahan baku, tahapan pengolahan atau titik pengendalian kritis atau sanitasi peralatan adalah 1 contoh sesuai dengan jenis produk dan bahaya potensial pada tahapan tersebut.
(55)
52 9.6. Jumlah dan jenis contoh juga harus disesuaikan dengan jenis uji dan persyaratan nasional maupun negara tujuan ekspor, seperti pada lampiran 4
10. Prosedur Pelaksanaan Pengambilan Contoh
10.1. Persiapan Pengambilan Contoh.
a) Pengambilan contoh dilakukan oleh inspektur mutu yang melakukan surveilan.
b) Inspektur mutu yang bertugas melakukan surveilan atau pengambilan contoh ke UPI menyiapkan bahan dan peralatan pengambilan contoh sesuai poin 6.
10.2. Titik pengambilan contoh tergantung dari resiko/faktor bahaya potensial dalam tahapan proses, seperti pada :
a) Penerimaan bahan baku b) Alur proses
c) Tahap proses yang menyimpang d) Titik pengendalian kritis
e) Produk akhir (End Product); f) Air dan es;
g) Sanitasi peralatan dan personil.
10.3. Apabila diperlukan laporan hasil uji (Test Result) yang akan dilampirkan pada dokumen sertifikat kesehatan maka dapat dilakukan dengan mencantumkan data uji dari kegiatan surveilan, atau apabila harus mewakili lot produk yang dikirim, maka harus dilakukan pengambilan contoh dengan jumlah contoh sesuai butir 9.3 atau 9.4.
10.4. Pengambilan contoh air dan es dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Persyaratan Air dan Es Untuk Penanganan dan Pengolahan Hasil Perikanan.
10.5. Dalam pengambilan contoh, inspektur mutu harus meminimalisasikan potensi kontaminasi misalnya dengan menggunakan tutup kepala, jas laboratorium tanpa saku, tidak makan, minum, merokok selama pengambilan contoh dan menghindari kebiasaan yang dapat menimbulkan kontaminasi bakteri
(56)
53 10.6. Contoh yang diambil dimasukan dalam wadah steril dan disimpan dalam cool box yang berisi es curah dan diberi identitas tanggal, lokasi pengambilan dan nama UPI.
11. Penanganan Contoh
11.1 Untuk produk segar
a) Produk segar disimpan pada suhu 0 – 5 °C, hindari suhu beku dan di analisa segera, atau disimpan maks 36 jam setelah pengambilan contoh,
b) Produk dalam kemasan harus disimpan pada suhu atau dibawah suhu yang tercantum pada label dan apabila pengujian tertunda, maka sampel harus disimpan pada suhu yang tercantum pada label.
11.2 Untuk produk beku
a) Analisa segera atau disimpan pada suhu atau dibawah suhu yang tercantum pada label (untuk produk beku disimpan pada suhu – 20 °C atau lebih rendah)
b) Apabila pengujian tertunda, maka sampel harus disimpan pada suhu yang tercantum pada label.
11.3 Produk kaleng / kering harus disimpan pada suhu ruang
11.4 Untuk contoh air dan es harus dianalisa paling lambat 6 jam setelah pengambilan contoh.
12. Transportasi Contoh
12.1. Transportasi contoh dilakukan dalam kondisi aman dan mampu mempertahankan kondisi contoh sesuai dengan kondisi semula. 12.2. Contoh dipastikan disimpan dan dibawa dalam kondisi baik sampai
ke UPT dan diserahkan kepada petugas penerima contoh dengan berita acara penyerahan contoh;
12.3. Petugas penerima contoh mengecek kondisi contoh, memberi kode dan mengagendakannya pada buku agenda penerimaan contoh. 12.4. Petugas penerima contoh memberi kode contoh agar asal
contoh/identitas UPI tidak diketahui oleh laboratorium penguji. 12.5. Contoh yang akan diuji di laboratorium subkontrak, segera dikirim
(57)
54 dengan kondisi semula dilengkapi dengan surat permohonan pengujian.
13. Pengujian Contoh
13.1. Jenis parameter uji untuk pengujian contoh terjadwal atau tidak terjadwal sesuai dengan SNI dan atau persyaratan negara Importir
sesuai pada lampiran 4
13.2. Metode pengujian yang digunakan harus sesuai metoda uji SNI atau ISO yang sudah diverifikasi.
14. Laporan Hasil Uji
14.1. Laporan hasil uji diterbitkan berdasarkan hasil pengujian contoh yang di uji dan diserahkan kepada bagian pengendalian.
14.2. Laporan hasil uji dievaluasi apakah memenuhi standar nasional maupun negara importir, apabila hasil uji tidak memenuhi standar maka harus segera disampaikan kepada UPI untuk dilakukan investigasi dan tindakan perbaikan.
14.3. Apabila UPI tidak melakukan tindakan perbaikan, maka Kepala UPT melakukan temporary suspend sampai UPI melakukan perbaikan ketidaksesuaian.
15. Cuplikan Contoh
Untuk mengantisipasi keperluan pengujian ulang apabila terjadi kesalahan dalam pengujian atau ada sanggahan terhadap hasil uji, maka perlu dilakukan penyimpanan cuplikan contoh di laboratorium pengujian. Cuplikan contoh disimpan produk diterima di pasaran
16. Lampiran
Form 1. Laporan Pengambilan Contoh; Form 2. Berita Acara Serah Terima Contoh Form 3. Jumlah sampel uji Organoleptik; Form 4. Standar Mutu Negara Mitra.
(58)
55
KOP UPT KIPM
LAPORAN PENGAMBILAN CONTOH
NAMA UPI : ...
NO. KENDALI : ...
TANGGAL : ...
NO JENIS PRODUK CONTOH KODE CONTOH KONDISI
TITIK PENGAMBILAN
CONTOH
PARAMETER UJI
TUJUAN PENGAMBILAN
CONTOH
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PETUNJUK TEKNIS PENGAMBILAN CONTOH DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Laporan Pengambilan Contoh No. Dokumen : Form 1
Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
...,...20
Inspektur Mutu QC
(59)
56
KOP UPT KIPM
BERITA ACARA SERAH TERIMA CONTOH
No...
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : ...
Jabatan : Inspektur Mutu
No Reg : ...
Telah menyerahkan contoh sebagaimana data terlampir kepada : Nama : ...
Jabatan : Petugas Penerima Contoh
Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya
...,...,20
Inspektur Mutu
(...)
Petugas Penerima Contoh
(...) PETUNJUK TEKNIS PENGAMBILAN CONTOH
DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Berita Acara Serah Terima Contoh No. Dokumen : Form 2
(60)
57 JUMLAH CONTOH BERDASARKAN SATUAN KEMASAN TERKECIL PRODUK PERIKANAN
BESARNYA LOT (SATUAN KEMASAN
TERKECIL) JUMLAH CONTOH UJI
4 6
2401 - 15000 8
15001 - 24000 10
24001 - 42000 15
4 24
JUMLAH CONTOH IKAN HIDUP BERDASARKAN SATUAN TERKECIL EKOR
JUMLAH IKAN (EKOR) JUMLAH CONTOH UJI
8 3
8001 - 14000 5
14001 - 24000 8
24001 - 40000 14
4 21
PETUNJUK TEKNIS PENGAMBILAN CONTOH DALAM RANGKA PENERBITAN HC
Edisi / Revisi : 1/0 Halaman : 1 dari 1 Jumlah Sampel Uji Organoleptik dalam
rangka End Product Testing
No. Dokumen : Form 3 Validasi Tanggal : 23 Mei 2016
(1)
(2)
(3)
(4)
76
(5)
(6)
78 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,
PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,
ttd.
RINA Lembar Pengesahan
No. Nama Pejabat Paraf
1 Sekretaris BKIPM
2 Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan KHP
3 Kepala Bagian Hukum, Humas dan
Informasi
4 Kepala Subbag Hukum
Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum,
Humas dan Informasi,