Aspek ini mencakup: a.
Pengenalan bentuk huruf; b.
Pengenalan unsur-unsur linguistik fonemgrafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain;
c. Pengenalan hubungankorespondensi pola ejaan dan
bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “
to bark at print
”; d.
Kecepatan membaca ke taraf lambat. 2.
Keterampilan yang bersifat pemahaman
comprehension skills
dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi
higher order
. Aspek ini mencakup:
a. Memahami pengertian sederhana leksikal, gramatikal,
retorikal; b.
Memahammi signifikasi atau makna a.l. maksud dan tujuan pengarang relevansikeadaan kebudayaan, dan
reaksi membaca; c.
Evaluasi atau penilauian isi, bentuk; d.
Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
Penelitian yang pertama, adalah penelitian yang dilakukan oleh Mira Dewi Lestari 2016 yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita untuk
Menanamkan Karakter Peduli Sosial, Jujur dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian dan
pengembangan atau
Research and Development
RD dengan menggunakan enam tahap dari modifikasi langkah Sugiyono dan langkah Borg dan Gall.
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk buku cerita bergambar. Produk buku cerita bergambar divalidasi oleh dua validator dan memperoleh hasil validasi
sebesar 4,33 dengan kategori “Sangat Baik” sehingga layak digunakan pada tahap uji coba. Uji coba dilakukan kepada lima orang siswa mengenai buku
cerita. Dari hasil uji coba yang dilakukan peneliti didapatkan data bahwa semua siswa menyukai buku cerita yang dibaca, buku cerita yang dihasilkan peneliti
mudah dipahami, dan semua siswa dapat memahami karakter dalam buku cerita, serta siswa akan melakukan sikap peduli sosial setelah membaca buku cerita.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Wigianto 2015 yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
untuk Peserta Didik Sekolah Dasar ”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data primer berupa deskripsi hasil angket, data sekunder berupa kajian pustaka, proses pembuatan media buku cerita bergambar, dan menghasilkan buku cerita
bergambar pendidikan karakter tanggung jawab untuk peserta didik SD yang layak. Pengembangan media dilakukan dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif yang dilakukan dengan 3 langkah pokok penelitian, yaitu: Pertama,
Analisis potensi masalah yang mencakup karakteristik peserta didik Sekolah Dasar dan kebutuhan produk berupa materi. Kedua, Perancangan produk melalui
tahap pembuatan tema, pembuatan
story board
, desain karakter, ilustrasi, penyusunan buku cerita bergambar, validasi desain, revisi desain. Ketiga, uji
coba produk terhadap peserta didik kelas 2. Hasil penelitian berupa buku cerita bergambar yang berisi materi pendidikan karakter tanggung jawab ini telah
divalidasi oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan
reviewer
Guru SD kelas 2 dan dinyatakan layak. Buku pendidikan karakter tanggung jawab telah diuji
cobakan kepada peserta didik Sekolah Dasar kelas 2 dan peserta didik mampu memahami materi pendidikan karakter dengan baik.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Eka Sutriana Hidayati 2013 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se- Kabupaten Sleman”. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kalitatif dengan subyek penelitian guru dan siswa di 15 SMP yang berada di wilayah kabupaten Sleman. Data hasil penelitian
diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis menggunakan reduksi data, unitaasi, dan kategorisasi, display data, dan kesimpulan. Tujuan
penelitian ini adalah yang pertama adalah implementasi pendidikan anti korupsi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kabupaten
Sleman, yang kekedua adalah kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan anti korupsi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
SMP Se-Kabupaten Sleman, yang ketiga adalah implementasi pendidikan anti
korupsi melalui kantin kejujuran di SMP Se-Kabupaten Sleman, yang keempat adalah kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan anti korupsi
melalui kantin kejujuran di SMP Se-Kabupaten Sleman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mira Dewi Lestari 2016
yang ber judul “Pengembangan Buku Cerita untuk Menanamkan Karakter Peduli
Sosial, Jujur dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah”, Wigianto 2015 yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Pendidikan Karakter Tanggung jawab Untuk Peserta Didik S ekolah Dasar”, Eka
Sutriana Hidayati 2013 yang berjudul “Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kabupaten
Sleman”. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut maka pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi masih relevan untuk diteliti. Peneliti
berharap dengan adanya buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini akan menarik minat baca siswa dan menanamkan pendidikan anti korupsi
kepada siswa. Kelebihan dari penelitian ini adalah menanamkan tradisi membaca sekaligus menanamkan pendidikan anti korupsi dengan cara yang menyenangkan
dan tidak membosankan. Persamaan dari dua penelian tersebut adalah melakukan penelitian tentang buku cerita bergambar, sedangkan persamaan dari penelitian
yang ketiga adalah penelitian tentang pendidikan anti korupsi. Ketiga penelitian yang relevan tersebut digambarkan ke dalam diagram
agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami. Diagram penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambarn mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan 2.3 Kerangka Berpikir
Korupsi di Negara Indonesia ini seperti sebuah penyakit yang sulit untuk disembuhkan dengan satu obat saja, padahal pada masa sekarang pemerintah
hanya mengobati atau mengilangkan korupsi itu dengan hukum yang hanya menghilangkan sedikit kasus saja. Akankah lebih baik jika penghilangan korupsi
ini dimulai dari dini jadi sebelum terjadinya korupsi sudah dicegah. Pencegahan ini akan lebih efektif dari pada sudah terjadinya kasus. Selain obat hukum juga
diberikan vitamin untuk mencegah penyakit korupsi menyebar luas. Menurut Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi 2011:4 pendidikan ditujukan untuk
Mira Dewi Lestari 2016 yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita untuk
Menanamkan Karakter Peduli Sosial, Jujur dan
Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Kelas
Rendah”. Wigianto 2015 yang
berjudul “Pengembangan
Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter
Tanggung jawab Untuk Peserta Didik Sekolah
Dasar
”. Eka Sutriana Hidayati
2013 yang berjudul “Implementasi Pendidikan
Anti Korupsi Dalam Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP Se-
Kabupaten Sleman”.
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pelajaran Membaca Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi
Buku Cerita Bergambar Pendidikan Anti Korupsi
membangun kembali pemahaman yang benar dari masyarakat mengenai korupsi, meningkatkan kesadaran
awareness
terhadap segala potensi tindak koruptif yang terjadi, tidak melakukan tindak korupsi sekecil apapun, dan berani
menentang tindak korupsi yang terjadi. Tujuan praktis ini, bila dilakukan bersama-sama semua pihak, akan menjadi gerakan masal yang akan mampu
melahirkan bangsa baru yang bersih dari ancaman dan dampak korupsi. Salah satu pencegahan yang efektif adalah dengan pendidikan anti
korupsi sejak dini melalui buku cerita bergambar yang menarik anak. Menurut Nurgiyantoro 2005:152, dengan gambar-gambar cerita menarik yang
dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan mencoba memahami alur gambar aksi yang dilihatnya, dan itu mungkin sekali
dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar cerita itu menjadi salah satu daya gerak mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika. Buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi ini menarik bagi anak karena dengan bahasa cerita yang sederhana ditambah dengan ilustrasi gambar yang berwarna serta
lucu dapat menambah daya imajinasi anak. Buku cerita bergambar juga sangat praktis karena selain pencegahan korupsi melalui cerita tentang pendidikan anti
korupsi, buku ini juga mampu menambahkan minat baca anak. Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan
sebuah buku cerita bergambar yang yang memiliki fokus pada pendidikan anti korupsi. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat berguna bagi anak untuk
menanamkan anti korupsi dan menjauhkan diri dari korupsi di dalam kehidupan
sehari-hari siswa hingga dewasa nanti selain menanamkan anti korupsi buku cerita bergambar ini juga diharapkan dapat menambah serta menjadikan minat
baca anak menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan anak.
2.4 Pertanyaan Penelitian