Rinitis Kajian hadis tematik seputar bersin: perspektif ilmu medis

optik yang melintasi jalur pusat bersin. Selain itu iritasi yang terjadi di saraf dekat pusat bersin juga bisa memicu seseorang untuk bersin,” tambahnya. Saat seseorang bersin biasanya diikuti oleh keluarnya bakteri atau kuman dari dalam tubuh. Hal ini berguna untuk menjaga hidung agar tetap bersih, karenanya seringkali bersin terjadi secara berulang-ulang. 34

F. Rinitis

1. Rinitis Alergi a. Pengantar Di negara yang memiliki empat musim, kita mengenal penyakit yang biasa disebut dengan summer cold, hay fever 35 atau polinosis. Penyakit ini merupakan sebuah alergi terhadap serbuk sari yang biasanya terjadi pada musim semi sampai akhir musim gugur. Gejala dari penyakit ini biasanya berupa bersin-bersin, hidung dan mata gatal, berair dan sering disertai dengan tenggorokan gatal dan berlendir 36 . Ketiga istilah di atas sebenarnya kurang tepat untuk diterapkan. Karena hal seperti ini lebih dikenal dengan istilah rinitis alergi pada dunia kedokteran. Rinitis radang hidung alergi dapat dibagi pada dua bentuk; yaitu tergantung musim musiman dan yang tidak bermusim atau terjadi sepanjang tahun perenial. Di 34 http:moomooblogs.wordpress.com20130317hindari-enam-bahaya-akibat-menahan- bersin 35 Sebenarnya istilah hay fever dirasa kurang tepat, karena tidak ada hubungannya dengan hay jerami dan tidak pula disertai suhu badan yang meninggi fever 36 Ini merupakan gejala dari penyakit rinitis. Di mana salah satu di antara gejalanya adalah bersin-bersin sehingga penulis merasa perlu untuk membahas ini. Indonesia sendiri dan di banyak negara, debu rumah, serbuk sari dab spora jamur disebarkan sepanjang tahun dan karena itulah rinitis ditemukan sepanjang tahun pula. Rinitis merupakan penyakit alergi yang paling sering terjadi dan ditemukan pada sekitar 20-30 dari masyarakat 37 . Penderita dengan rinitis alergi lebih cenderung untuk menderita asma 38 dibanding mereka yang tanpa rinitis alergi. Komplikasi yang dapat terjadi pada rinitis alergi ialah infeksi saluran pernapasan, sinusitis dan polip hidung 39 . Rinitis ini berbeda dengan pilek biasa yang dapat menimbulkan panas badan. b. Penyebab Rinitis Alergi Rinitis sebagai salah satu penyakit alergi dapat disebabkan oleh debu rumah, serbuk sari dan spora jamur yang terhirup. Rinitis alergi terjadi pada keluarga berpenyakit alergi yang sama atau alergi lain seperti asma dan ekzema. Penyebab rinitis alaergi pada seseorang berlainan satu sama lain. Hal ini bisa diketahui dari berbagai uji seperti uji tusuk kulit dan pemeriksaan darah untuk menemukan zat anti lgE dan alegrannya yang mungkin menjadi penyebab penyakit. Di samping itu, 37 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 99 38 Asma adalah penyakit paru yang tidak menular dengan ciri-ciri berupa serangan sesak, napas bunyi dan batuk berulang-ulang. Ditimbulkan oleh penyempitan saluran napas yang tidak menetap. Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 116 39 Polip hidung adalah pertumbuhan kecil yang disebut polip pada rongga hidung, sebagai respon peradangan. Polip hidung dapat menyebabkan penyumbatan hidung dan mengganggu indera penciuman sehingga kadang perlu diangkat dengan operasi bila menimbulkan ketidaknyamanan ekstrim. http:kamuskesehatan.comartipolip-hidung , diakses pada; Senin, 07 April 2014 riwayat penyakit dan pengamatan penderita itu sendiri teruta terhadap lingkungannya juga sangat penting untuk menemukan penyebab penyakit tersebut 40 . 2. Rinitis non-Alergi Bila seseorang mengeluh hidung berair atau tersumbat tanpa disertai rasa gatal atau berin yang sering kali, mungkin ini adalah gejala dari rinitis non-alergi 41 . Rinitis non-alergi terdiri dari beberapa macam, di antaranya: 42 a. Rinitis Vasomotor Rinitis vasomotor merupakan sindroma non-alergi yang sering terjadi karena hal ini dipicu oleh perubahan suhu atau cuaca yang terjadi secara mendadak, paparan dengan iritan lingkungan seperti asap rokok, bahan pemutih, asap kendaraan bermotor, pewangi, dan uap cat. 43 40 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 100 41 Perbedaan antara rinitis alergi dan rinitis non-alergi adalah dari rasa gatal atau intensitas bersin yang dialami oleh sang penderita. Jika rinitis alergi disertai rasa gatal pada hidung dan bersin yang sering kali, maka rinitis non-alergi sebaliknya. 42 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h 103 43 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 104 b. Rinitis Infeksi Rinitis karena infeksi dapat dikategorikan akut atau kronis. Contoh yang akut adalah flu common cold. Biasanya disebabkan oleh virus dan cendrung menghilang dalam 7-10 hari dan disertai produk cairan yang jernih. 44 c. Rinitis Hormonal Rinitis hormonal biasanya diinduksi oleh kondisi seperti mensis, ovulasi, hamil, dan hipotiroidisme. 45 d. Rinitis Gustatori Rinitis gustatori adalah rinitis yang timbul dengan segera dan reaksi lokal terhadap makanan berbumbu dan alkohol minuman yang menimbulkan hidung dan mata berair. Rinitis gustatori ini memiliki manfaat untuk yang dapat menguntungkan si penderitanya yakni membersihkan sinus yang sementara. 46 44 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 104 45 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 105 46 Karnen Bratawidjaja, dkk., Mengenal Alergi; Edisi Revisi 2013, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, 2013, h. 105 28 BAB III TELAAH HADIS SEPUTAR BERSIN: PERSPEKTIF ILMU MEDIS Pada bab III ini, penulis akan menguraikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dipertanyakan pada bab I, yaitu hadis-hadis yang berbicara mengenai bersin serta bagaimana Islam melalui hadis-hadis mengajarkan para pengikutnya etika seputar bersin. Dalam penelusuran hadis mengenai tema tersebut, bila ditempuh dengan metode takhrij al-hadis bi al-laf ẓ menggunakan mu’jam al-mufahras dengan menggunakan kata dasar ‘aṭ asa, ataupun menggunakan metode pencarian awal matan. Maka akan didapatkan hasil yang bisa disimpulkan kepada tiga poin besar. Yakni: 1. Mendo‟akan orang yang bersin merupakan hak sesama Muslim. Sebagian hadis-hadis ini terdapat di dalam; al-Bukhari kitab; nikah no. 71, asyrabah no. 28, adab 124, libas 26; Muslim kitab; salam no. 4, libas no. 3, adab 90; al- Tirmidzi kitab adab no. 45; al- Nasa‟i kitab iman 13, jenazah no. 53; Ibn Majah kitab jenazah 1; dan Ahmad bin Hanbal jilid 2 no. 1258 1 . 1 Arnold John Wensinck, Mu’jam Al-Mufahras Li Al-fa ẓ al-Hâdits al-Nabawî, Leiden: Maktabah Barbal 1936. Jilid 4, h. 260 2. Apa yang semestinya dilakukan oleh orang yang bersin. Pada poin ini meliputi beberapa hal: a. Hendaklah memuji Allah. Hal ini terdapat di dalam al-kutub al-sittah dengan beragam redaksi. Di antaranya terdapat dalam; al-Bukhari kitab adab, no. 126, Muslim kitab salam, no. 5, al-Tirmidzi kitab adab, no. 3, Ibn Majah kitab adab, no. 20. 2 b. Menutup mulut dan merendakan suara ketika bersin 3. Apa yang semestinya dilakukan oleh yang mendengar orang lain bersin

A. Mendoakan Orang yang Bersin Merupakan Hak Sesama Muslim