masuk pula dalam keumuman perintah untuk didoakan. Namun, bila kita melihat pendapat mereka yang mengkhususkannya sebagai doa memohon rahmat, maka
orang non- Muslim tidak termasuk di dalamnya”
35
. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Ibn Hajar, di mana menurutnya hadis di atas menunjukkan bahwa mereka masuk
dalam cakupan perintah untuk didoakan,tetapi bagi mereka ada doa khusus, yakni doa untuk memohonkan hidayah dan perbaikan keadaan mereka dan ini tidak dilarang
36
.
3. Orang yang Telah Bersin Lebih Dari Tiga Kali
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Ya
ḥ ya dari Ibn „Ajlān ia berkata; telah menceritakan kepadaku Saīd bin Abū Saīd dari Abū Hurairah ia berkata, Jawablah bersin saudaramu hingga
tiga kali, jika lebih dari itu berarti ia sakit pilek. Telah menceritakan kepada kami Isa bin
Ḥammād al- Miṣ ri berkata, telah mengabarkan kepada kami al- Laits dari Ibn
„Ajlān dari Said bin Abū Said dari Abū Hurairah ia berkata, Aku tidak mengetahui kecuali bahwa ia telah memarfukan hadis itu kepada
Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan makna yang sama. Abū Dawud
35
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al- Bāri 29: Shahih Bukharial-Imam al-Hafidz Ibn Hajar al-
Asqalani; penerjemah, Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azam, 2008, h. 673
36
Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al- Bāri 29: Shahih Bukharial-Imam al-Hafidz Ibn Hajar al-
Asqalani; penerjemah, Amiruddin, Jakarta: Pustaka Azam, 2008, h. 673
berkata, Abū Nuaim meriwayatkannya dari Musa bin Qais, dari Muhammad
bin Ajlan, dari Said, dari Abū Hurairah, dari Nabi shallallahu alaihi
wasallam
37
. Ibn
Abī Jumrah berkata, “Hadis ini membuktikan besarnya nikmat Allah Ta’ala terhadap orang yang bersin, karena di balik bersin terdapat kebaikan. Hadis
ini juga menunjukan betapa besar anugerah nikmat Allah kepada hamba-Nya, karena dengan bersin dapat menghilangkan hal-hal yang memudharatkan dirinya. Lalu Allah
mensyariatkan untuk mengucapkan ta ḥ mīd setelah bersin agar ia mendapatkan
pahala. Lantas, setelah orang lain mengucapkan tashm īt dan mendoakan untuk
dirinya, maka yang bersin pun mendoakan kebaikan untuk orang yang mengucapkan tashm
īt kepadanya. Dengan bersin seseorang dapat merasakan nikmat dan manfaat dengan keluarnya uap yang terhenti di otak. Seandainya uap tersebut tidak keluar
tentu hal itu akan menimbulkan berbagai penyakit yang akut. Oleh karena itu, disyariatkan mengucapkan Alhamdulillah sebagai rasa syukur atas nikmat bersin
tersebut dan atas berfungsinya organ-organ tubuh seperti semula setelah mengalami goncangan seperti goncangan gempa bumi.
38
Jika dihubungkan dengan ilmu medis, hal ini benar dan sesuai. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa beberapa penyakit disertai dengan bersin-bersin yang
berkelanjutan, walaupun dalam medis tidak mengenal bilangan bersinnya setelah tiga kali. Hal ini berarti telah menunjukkan bahwa orang tersebut tengah menderita
37
Diriwayatkan oleh Abu Daud, no. 4378, Ibn Sunni, no. 251, Ibn Asakir, 8257. Hadis ini dinilai shahih oleh al-Albani dalam shahih al-
Jaami‟, no. 684
38
Muhammad bin Isma‟il al-Amir al-Ṣ an‟ani, Subul al-Salām Sharḥ Bulūgh al-Marām, juz 4, al-
Qāhirah: Dār al-Ghag al-Jadīd, 2007 M, cet. II, h. 251
penyakit karena pertahanan tubuhnya sedang tidak mampu menahan serangan kuman, virus atau bakteri pada tubuhnya.
39
Sehingga tidak dianjurkan untuk mendoa‟akannya agar mendapat rahmat, tetapi lebih tepat jika didoakan agar Allah segera
menyembuhkannya.
4. Orang yang Bersin di Dalam Shalat