2. Adab Bagi yang Mendengar Orang Lain Bersin
Mendoakan membaca tashmit atas orang yang bersin jika ia memuji Allah
Telah menceritakan kepada kami Malik bin Ismail telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin
Abū Salamah telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Dinar dari
Abū Shalih dari Abū Hurairah radliallahu anhu dari Nabi SAW beliau bersabda: Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya ia
mengucapkan Al ḥ amdu li Allah sedangkan saudaranya atau temannya
hendaklah mengucapkan Yar ḥ amukallah semoga Allah merahmatimu, dan
hendaknya ia membalas; Yahdikumull āh wa yuṣ liḥ bālakum semoga Allah
memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu.
31
Makna b ālakum adalah keadaanmu. Jawaban yang tercantum dalam hadis ini
merupakan pendapat jumhur ulama.
Ulama Kufah mengatakan bahwa Lafal jawaban adalah yagfirullaahu lan ā wa
lakum. Mereka berdalilkan dengan hadis yang diriwayatkan oleh al- Ṭ abrani dari Ibn
Mas‟ūd yang diriwayatkan oleh Al-Bukharī dalam Kitab Adab al-Mufrad dengan Lafal jawaban: yaghfirull
āhu lanā wa lakum. Ada juga yang berpendapat: boleh memilih Lafal mana yang disukai. Dan ada yang mengatakan kedua Lafal tersebut
31
Al- Imām Abī „Abd Allāh Muḥ ammad bin Ismā‟il al-Bukharī,
Ṣ
a
ḥ
ī
ḥ
al- Bukhārī, Kitab :
Adab, Bab : Idha ‘A
ṭ
asa Kaifa Yushammat, no. Hadis: 6224 al- Qāhirah: al-Maktabah al-Islamiyah
2011 M, h. 706
digabung menjadi satu kalimat. Madzhab Ẓ ahiriyah dan Ibn al-„Arabī memilih
jawaban dengan Lafal tasmit.
Jawaban ini dianjurkan untuk diucapkan bagi setiap yang mendengarnya berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari
Abū Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin lalu mengucapkan taḥ mid maka bagi setiap muslim yang mendengarnya wajib untuk menjawabnya:
yarhamukallahu.” Ini adalah madzhab
Abū Dawud di dalam kitab Sunan-nya. Ibn Abd al-Bār telah meriwayatkan dari
Abū Dawud dengan sanad yang shahih bahwasannya tatkala ia berada disebuah kapal, ia mendengar seseorang di tepi pantai bersin. Kemudian
Abū Dawud memberi satu dirham agar ia dapat mendatangi orang yang bersin tadi dan ia mengucapkan tasmit kepadanya. Lantas ia kembali berlayar. Kejadian itu
dipertanyakan kepadanya dan ia menjawab, “Mungkin ia seorang yang memiliki doa yang makbul.” Ketika penumpang-penumpang kapal itu tidur, mereka mendengar
suara yang mengatakan kepada mereka bahwa Abū Dawud telah membeli surga
dengan satu dirham.
Bisa jadi hal itu dilakukan Abū Dawud untuk meminta doa kepada orang
tersebut, walaupun ia tidak berpendapat bahwa menjawab ta ḥ mid bersin itu
hukumnya wajib.
C. Golongan Yang Tidak Berhak Mendapat Do’a Ketika Ia Bersin