Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan dan Koordinasi Mata-

dasar dalam pembentukan keterampilan atlet. Koordinasi mata-tangan yang baik menunjang kesiapan atlet untuk melakukan latihan keterampilan. Atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap keterampilan gerak teknik dasar bolavoli yang lebih baik, dari pada atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah. Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata peningkatan keterampilan teknik dasar bolavoli pada atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah 7.85 yang lebih tinggi dari pada kelompok atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi.

3. Pengaruh Interaksi Antara Metode Latihan dan Koordinasi Mata-

Tangan Terhadap Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli. Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor menunjukkan interaksi yang nyata. Untuk kepentingan pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah tabel di bawah ini. Tabel 16. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli. Faktor A = Metode latihan teknik dasar bolavoli Taraf A 1 A 2 Rerata A 1 – A 2 B 1 59.500 39.100 49.3 20.400 B = Koordinasi mata-tangan B 2 40.400 42.500 41.45 2.100 Rerata 49.95 40.8 45.375 7.85 B 1 – B 2 19.100 3.400 9.15 Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut: 10 20 30 40 50 60 70 A1 A2 10 20 30 40 50 60 70 B1 B2 Gambar 11. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli Keterangan : : A 1 = Metode latihan plaiometrik : A 2 = Metode latihan beban. : B 1 = Koordinasi mata-tangan tinggi : B 2 = Koordinasi mata-tangan rendah Atas dasar gambar di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai keterampilan teknik dasar bolavoli adalah tidak sejajar dan bersilangan. Garis perubahan peningkatan keterampilan antar kelompok memiliki suatu titik pertemuan atau persilangan. Antara jenis latihan teknik dasar bolavoli dan tingkat koordinasi mata-tangan memiliki titik persilangan. Berarti terdapat interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa koordinasi mata-tangan berpengaruh terhadap hasil latihan teknik dasar bolavoli. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 16, ternyata atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan metode latihan plaiometrik, memiliki peningkatan keterampilan teknik dasar bolavoli sebesar 59.500 yang lebih baik dibandingkan atlet dengan koordinasi mata-tangan tinggi dan mendapat perlakuan metode latihan berbeban sebesar 39.100. Sedangkan atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dengan metode latihan berbeban, memiliki peningkatan keterampilan teknik dasar bolavoli sebesar 42.500 yang lebih baik dibandingkan atlet dengan koordinasi mata-tangan tinggi dan mendapat perlakuan metode latihan berbeban sebesar 40.400. Kefektifan penggunaan metode latihan teknik dasar bolavoli dipengaruhi oleh klasifikasi koordinasi mata-tangan yang dimiliki atlet.

F. Keterbatasan Penelitian