Tabel 14. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor
Sumber Variasi
Dk JK
RJK F
o
F
t
Rata-rata Perlakuan
1 82355.63
82355.63 A
1 837.23
837.23 8.730
4.11 B
1 616.23
616.23 6.426
AB 1
1265.62 1265.62
13.198 Kekeliruan
36 3452.30
95.90 Total
40 88527.00
Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians
KP A2B1
A1B2 A2B2
A1B1 RST
Rerata 39.10
40.40 42.50
59.50 A2B1
39.10 -
1.300 3.400
20.400 8.9495
A1B2 40.40
- 2.100
19.100 10.7766 A2B2
42.50 -
17.000 11.8914 A1B1
59.50 -
Keterangan ;
Yang bertanda signifikan pada p £ 0,05. Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis I
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode latihan plaiometrik memiliki peningkatan yang berbeda dengan metode latihan beban. Hal ini
dibuktikan dari nilai F
hitung
= 8.730 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H
ditolak. Yang berarti bahwa metode latihan plaiometrik memiliki peningkatan yang berbeda dengan metode latihan beban dapat diterima
kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata metode latihan plaiometrik memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada metode latihan beban,
dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 49.95 dan 40.80.
2. Pengujian Hipotesis II
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki peningkatan keterampilan teknik dasar bolavoli yang
berbeda dengan atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F
hitung
= 6.426 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H
ditolak. Yang berarti bahwa atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki peningkatan keterampilan teknik dasar bolavoli yang berbeda
dengan atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dapat diterima kebenarannya.
Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi memiliki peningkatan keterampilan teknik dasar
bolavoli yang lebih baik dari pada atlet yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah, dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 49.30 dan 41.45.
3. Pengujian Hipotesis III
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara latihan teknik dasar bolavoli dan tingkat koordinasi mata-tangan sangat bermakna. Karena F
hitung
= 13.198 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol ditolak. Terdapat interaksi yang signifikan antara jenis latihan teknik dasar bolavoli dan tingkat koordinasi
mata-tangan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian