Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

c. Tingkat Kesukaran Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 22 = � � Keterangan I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud Kriteria yang dipakai adalah jika semakin kecil indeks yang diperoleh , semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, semakin mudah soal tersebut. Kriteria indeks kesulitan soal itu adalah sebagai berikut : 23 – 0,30 = soal kategori sukar 0,31 – 0,70 = soal kategori sedang 0.71 – 1,00 = soal kategori mudah

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Kajian dalam penelitian deskritptif kuantitatif menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi dalam analisis datanya. 24 Selanjutnya data ini dianalisis dan diverifikasi keabsahannya, diberi kode, diklasifikasi, diberi skor dengan analisis deskriptif. Berikut data- data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Data Hasil Tes Uraian Tes uraian ini berbentuk soal uraian sebanyak 12 soal yang mewakili tiap indikator berpikir kritis, sesuai dengan indikator yang digunakan oleh 22 Nana Sudjana, Op.cit., h.137 23 Ibid., h.137 24 Nana Syaoudih S, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakarya, 2011, h. 73 Ennis yaitu sebanyak 12 indikator. Setiap butir soal mewakili satu indikator yang ingin dianalisis dan setiap soal diberi skor 0-3. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara : a. Memberikan skor mentah padasetiap jawaban siswa pada tes tertulis berbentuk uraian berdasarkan standar jawaban yang telah dibuat yang terlampir pada Lampiran 3. b. Menghitung skor total dari tes tertulis untuk masing-masing siswa berdasarkan setiap indikatornya. c. Menentukan nilai persentase keterampilan berpikir kritis masing masing siswa. Nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus: 25 S = � x 100 Keterangan : S = Nilai yang dharapkan dicari R = Skor yang diperoleh siswa N = Skor maksimum dari tes yang bersangkutan d. Menghitung skor rata-rata untuk seluruh aspek indikator keterampilan berpikir kritis yang terdapat pada tes dengan rumus berikut : Rata-rata = �� � � � ��� �� � ℎ � �� e. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan kriteria Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Tes 26 Skor Kriteria 81-100 Sangat Baik 61-80 Baik 41-60 Cukup 25 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, h.102. 26 Surharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta; Rineka Cipta, 2005, h. 44 21-40 Kurang 0-20 Kurang Sekali 2. Data Hasil Observasi Menganalisis hasil observasi yang dilakukan kepada seluruh siswa yang terdiri dari 5 kelompok. Hasil data observasi ini digunakan untuk dapat melengkapi data-data penelitian yang telah diolah. Data yang diperoleh dari lembar observasi dianalisis dengan cara: a. Menjumlahkan banyak ceklis √ pada setiap kolom yang terdapat pada lembar observasi dari tiap-tiap indikator keterampilan berpikir kritis yang muncul. b. Mencari persentase dari masing-masing indikator yang muncul berdasarkan rumus: Nilai persentase dicari dengan menggunakan rumus: 27 S = � x 100 Keterangan : S = Nilai yang dharapkan dicari R = Skor yang diperoleh siswa N = Skor maksimum dari lembar observasu yang bersangkutan c. Menginterpretasikan secara deskriptif data persentase tiap-tiap aspek indikator keterampilan berpikir kritis yang muncul selama proses pembelajaran. Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kemampuan Siswa Melalui Observasi 28 Skor Kriteria 81-100 Sangat Baik 61-80 Baik 27 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990, h.102. 28 Surharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta; Rineka Cipta, 2005, h. 44 41-60 Cukup 21-40 Kurang 0-20 Sangat Kurang 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Kesetimbangan Kimia Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah ini dilakukan di SMA Dharma Karya Tangerang Selatan dengan sampel penelitiannya kelas XI MIA yang berjumlah 22 siswa. Pengolahan data ini diperoleh melalui dua sumber data, yaitu berdasarkan tes tertulis siswa dan lembar observasi. Berdasarkan pengolahan data hasil jawaban tes tertulis, ada sepuluh indikator keterampilan berpikir kritis yang dapat dianalisis bagaimana hasil pencapaian keterampilan berpikir kritis pada seluruh siswa dan dapat mengetahui indikator mana yang paling berhasil dan kurang berhasil dicapai. Adapun hasil observasi digunakan sebagai data pendukung dalam menganalisis pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa yang diperoleh melalui hasil jawaban pada tes tertulis karena dalam observasi ini nantinya hanya menggunakan hasil pencapaian dari dua indikator keterampilan berpikir kritis siswa. Model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning yang diterapkan selama proses pembelajaran disertai dengan kegiatan praktikum secara berkelompok. Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 tahapan. Kelima tahapan tersebut yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individu kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah. Terdapat lima aspek keterampilan berpikir kritis yang terdiri dari dua belas indikator. Aspek yang pertama yaitu memberikan penjelasan sederhana elementary clarification yang mempunyai tiga indikator yaitu memfokuskan pertanyaan, menganalisis argument dan bertanya dan menjawab pertanyaan. Aspek kedua yaitu membangun keterampilan dasar basic support yang mempunyai dua indikator yaitu mempertimbangkan kredibilitas suatu sumber