f. Melalui Pembelajaran berbasis masalah bisa memperlihatkan kepada siswa
bahwa setiap mata pelajaran matematika, IPA, dan sebagainya, pada dasarnya merupakan ara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh
siswa, bukan hanya sekdar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. g.
Pembelajaran berbasis masalah dianggap lebih menyenangkan dan lebih disukai siswa.
h. Pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk erpkir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
i. Pembelajaran berbasis masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka memiliki dalam dunia nyata. j.
Pembelajaran berbasis masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah
berakhir.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah
Setelah berbagai keunggulan pembelajaran berbasis masalah yang telah dipaparkan, ternyata terdapat pula kekurangan dalam pembelajaran berbasis
masaah, diantaranya:
22
a. Bagi siswa yang malas, tujuan dari PBM tersebut tidak dapat tercapai
b. Membutuhkan banyak waktu dan dana
c. Tidak semua mata pelajaran bisa diterapkan dengan PBM.
C. Hakikat Berpikir Kritis
1. Pengertian Berpikir Berpikir Kritis
Berpikir dalah sebuah kegiatan akal untuk mengolah pengetahuan yang kita terima melalui pancaindra, dan ditunjukkan untuk mencapai suatu kebenaran dan
istilah berpikir dipergunakan untuk menunjukkan suatu bentuk kegiatan akal
22
Wina Sanjaya,Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan, Bandung; Kencana, 2006, h.221
yang khas dan terarah.
23
Ini artinya bahwa dalam berpikir seseorang melakukan kegiatan akal guna mencari suatu kebenaran dengan diperoleh melalui berbagai
panca indranya yang digunakannya. Menurut Jhonson berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan
jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melakukan
penelitian ilmiah.
24
Berpikir kritis adalah kemampuan berpendapat dengan cara terorganisir dan Tujuan dari berikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman
yang mendalam.
25
Menurut Richard paul dalam Alec Fisher berpikir kritis adalah metode berpikir mengenai hal, subtansi atau hal apa saja, di mana si
pemikir peningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar
intelektual padanya.
26
Menurut Edward Glaser, ia mendefinisikan berpikir kritis sebagai: 1 suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang
berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; 2 pengetahuan tentang metode metode pemeriksaan dan penalaran logis; 3 semacam suatu keterampilan untu
memeriksa suatu keyakinan atau pengetahuan asumtif berdaarkan bukti pendukungnya dan esimpulan-kesimpulan lanjut yang diakibatannya.
27
Ennis berpendapat bahwa berpikir kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan
reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.
28
23
Departemen Penddikan Nasional, Pembelajaran yang Mengembangkan Criticall Thinking, Jakarta: Direktorat jendnral manajemen pendidikn dasar dan menengah direktorat
pembbiaan sekolah menengah atas, 2009, h. 9
24
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning, Bandung: Mizan Learning Centre MLC, 2009, h.183
25
Ibid., h. 185
26
Alec Fisher, Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar, Jakarta: Erlangga, 2008, h. 4
27
Ibid, h. 3
28
Ibid, h. 4
Berpikir kritis mengandung dua konsep utama yaitu: Peta kognitif dan presentasi: Peta kognitif mengandung antara lain
kemampuan untuk
memahami, kemampuan
untuk menganalisa,
kemampuan untuk mencari data pendukung, kemampuan untuk menguji data, kemampuan untuk menganalisis berbagai pendapat dan data, dan
kemampuan untuk mengambil kesimpulan. Sedangkan kemampuan presentasi mencakup kemampuan untuk merumuskan gagasan, ide dan
kesimpulan dalam suattu bahasa yang singkat, padat, dan logis serta menarik untuk dikaji, kemampuan untuk menyajikan, kemampuan untuk
memberikan argumentasi, kemampuan untuk memahami dan menganalisis kritik dan saran, dan kemampuan untuk menympulkan serta merumuskan
kembai gagasan dan ide yang telah dikembangkan.
29
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai bepikir kritis dapat ditarik kesimpulan bahwa bepikir kritis adalah sebuah kegiatan terarah dan jelas dalam
kegiatan mental untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah yang mengkibatkan si
pemikir meningkatkan
kemampuan berpikirnya
untuk mendapatakan
pemahaman yang mendalam. Pemahaman yang mendalam ini membuat kita mengerti di balik sebuah ide yang mengarahkan hidup kita setiap hari dan juga
pemahaman yang mendalam dapat membantu dalam mengungkap sesuatu arti di balik kejadian.
2. Kemampuan Dasar Berpikir Kritis