Kemampuan Dasar Berpikir Kritis

Berpikir kritis mengandung dua konsep utama yaitu: Peta kognitif dan presentasi: Peta kognitif mengandung antara lain kemampuan untuk memahami, kemampuan untuk menganalisa, kemampuan untuk mencari data pendukung, kemampuan untuk menguji data, kemampuan untuk menganalisis berbagai pendapat dan data, dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan. Sedangkan kemampuan presentasi mencakup kemampuan untuk merumuskan gagasan, ide dan kesimpulan dalam suattu bahasa yang singkat, padat, dan logis serta menarik untuk dikaji, kemampuan untuk menyajikan, kemampuan untuk memberikan argumentasi, kemampuan untuk memahami dan menganalisis kritik dan saran, dan kemampuan untuk menympulkan serta merumuskan kembai gagasan dan ide yang telah dikembangkan. 29 Berdasarkan beberapa pendapat mengenai bepikir kritis dapat ditarik kesimpulan bahwa bepikir kritis adalah sebuah kegiatan terarah dan jelas dalam kegiatan mental untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah yang mengkibatkan si pemikir meningkatkan kemampuan berpikirnya untuk mendapatakan pemahaman yang mendalam. Pemahaman yang mendalam ini membuat kita mengerti di balik sebuah ide yang mengarahkan hidup kita setiap hari dan juga pemahaman yang mendalam dapat membantu dalam mengungkap sesuatu arti di balik kejadian.

2. Kemampuan Dasar Berpikir Kritis

Ennis menjelaskan bahwa berpikir kritis memiliki 6 kemampuan dasar, enam kemampuan dasar ini dapat dijadikan acuan apakah kita telah memiliki keterampilan berpikir kritis. terkadang kita tidak yakin dan ragu apakah kita sudah mempunyai keterampilan berpikir kritis, enam kemampuan dasar ini dapat membantu kita untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis yang dimiliki. Enam kemampuan dasar tersebut disingkat FRISCO oleh Ennis yang merupakan kepanjangan dari Focus, Reasons, Inference, Situation, Clarity dan Overview. 30 29 Departemen Penddikan Nasional, Pembelajaran yang Mengembangkan Critical Thinking, Jakarta: Direktorat jendnral manajemen pendidikn dasar dan menengah direktorat pembbiaan sekolah menengah atas, 2009, h.11 30 Robert H. Ennis, Critical thinking, New Jersey: Prentice Hall, 1985, h. 4 a. Focus fokus Hal pertama yang harus dilakukan dalam suatu situasi adalah fokus untuk mengetahui inti dari suatu masalah, isu yang beredar, pertanyaan atau masalah yang dihadapi. Dengan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi akan membatu kita mengatasi masalah yang dihadapi. Membuat kesimpilan juga akan membantu sehingga ketika berargumen akan membuat orang lain percaya. 31 b. Reason alasan Alasan merupakan hal yang paling penting ketika kita membuat suatu kesimpulan atau memilih sesuatu. Kita harus mengetahui alasan yang tepat untuk mendukung kesimpulan yang kita buat sehingga dapat diterima orang lain. Dalam berargumen buatlah argument yang pro dan kontra sehingga kita dapat mengatasi segala kemungkinan yang terjadi. 32 c. Inference penarikan kesimpulan penarikan kesimpulan ini merupakan tindakan sementara yang kita lakukan setelah kita sudah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, masalah yang kita hadapi dan alasan yang tepat untuk menyimpulkan apa yang kita pikirkan., Sehingga semua kemampuan dasar dari berpikir kritis berkaitan satu dengan yang lain. 33 d. Situation situasi Situasi disini merupakan suatu momen kejadian yang dihadapi oleh seseorang ketika dalam suatu masalah atau dalam berargumen. Situasi disini bermacam-macam tergantung dengan masalah yang dihadapi. 34 e. Clarity kejelasan Setelah kita fokus, mengetahui alasan yang tepat sebelum menyimpulkan sesuatu, membuat kesimpulan sementara dan mengetahui situasi yang kita hadapi sebaiknya kita harus membuat semua menjadi jelas dan mudah 31 Robert H. Ennis, Critical thinking, New Jersey: Prentice Hall, 1985, h. 4 32 Ibid., h. 5 33 Ibid., h. 6 34 Ibid., h. 7 untuk dipahami atau dimengerti oleh orang lain sehingga apa yang telah dilakukan akan mudah diterima dan dianggap benar. 35 f. Overview gambaran secara keseluruhan. Kemampuan dasar terakhir dalam keterampilan berpikir kritis ini adalah membuat gambaran secara keseluruhan sehingga kita dapat mengkoreksi lagi hal-hal yang telah kita lakukan. Kemampuan keenam ini bukanlah suatu akhir dari kemampuan dasar yang telah dilakukan tetapi merupakan suatu awal kembali sehingga yang kita lakukan bersifat kontinu dan terus diasah dan diulang kembali agar kemampuan dara yang kita miliki semakin baik. 36

3. Indikator Berpikir Kritis