lain-lain. Mengingat hal-hal diatas seorang hakim perlu meminta tenaga ahli dibidang tersebut untuk menjelaskan kesaksian dari kejadian tersebut.
C. Sanksi Hukuman Bagi Pelaku Perkosaan
1. Menurut Hukum Islam
Sanksi hukuman perkosaan hanya dilimpahkan kepada pelaku perkosaan saja ini sesuai dengan firman Allah :
☺ ☺
☺ ⌧
⌧ ⌦
⌧
Artinya : …... :”Barang siapa dalam keadaan terpaksa, sedang ia tidak menginginkannya dan tidak melampui batas, maka ia tidak ada
dosa baginya”…. Q.S Al-Baqarah 2:173. Berdasarkan dalil yang telah disebutkan terhadap orang yang
diperkosa tidak dibebankan sanksi hukuman kepadanya, hukuman hanya dijatuhkan pada sipemerkosa saja yang telah melakukan perkosaan. Sanksi
hukuman bagi pezina dapat dapat dibebankan menjadi dua macam, yaitu hukuman rajam dan hukuman dera dengan ditambah hukuman pengasingan.
a. Sanksi Rajam
21
Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim,h.35.
Hukuman rajam bagi orang yang memperkosa, dalam bentuk lemparan batu sampai orang yang memperkosa tersebut mati, pelemparan batu
dimaksudkan agar terpidana dapat merasakan kesakitan sedikit demi sedikit dan juga berlangsung penyiksaan lebih lama. Hukuman rajam ini hanya
diberikan kepada orang yang muhsan. Dari Sayyidina Umar Bin Khattab r.a :
ا سﺎ
ﻮ ل
: لﺎ
ﺮ ا
بﺎ و ،
ه ﻮ
ﺎ ﻰ
ﺮ ر
ﻮ ل
ﷲا ﻰ
ﷲا و
. نإ
ﷲا ﺪ
ﺚ ﺪ
ﻰ ﷲا
و ﺎ
. وأ
ﺰ ل
ﻜ ا بﺎ
. نﺎﻜ
ا ﺎ ﺰ
ل ا
ﺔ ﺮ ا
. ﺎ أﺮ
ه و ﺎ
و هﺎ
ﺎ و
هﺎ ﺎ
. ﺮ
ر ﻮ
ل ﻰ
ﷲا و
و ر
ﺎ ﺪ
. ﺄ
نا ،ﻰ لﺎ
ﺎ ﺎ
ز س نﺎ
ا ، ن
ﻮ ل
ءﺎ ﻻ
: ﺎ
ﺪ ﺮ ا
ﻰ آ
بﺎ ﷲا
. ﻮ
ا ﺮ
ك ا
ﺰ ﻬ
ﷲا ﺎ .
و نا
ﺮ ا آ ﻰ
بﺎ ﷲا
ﱞ ﻰ
ز ﻰ
أ اذا ،
ﺮ ا لﺎ
و ا
ءﺎ ا ،
ذ ﺎ ا
ا ا ،ﺔ
و آ
نﺎ ا
ا و
ا ﻹ
ﺮ فا
اور ا
Artinya : “ Dari Ibnu Abbas r.a. berkata : telah Umar Ibn Khattab r.a sedang ia duduk di mimbar Rasulullah SAW, sesungguhnya yang benar dan
diturunkan kepadanya Muhammad ialah kitab Al-Qur’an maka sebagian yang diturunkannya itu adalah ayat rajam yang ayat itu
telah kami baca, kami pahami dan kami pikirkan maka saya khawatir bila zaman telah lama atas manusia, kemudian ada yang
berkata dengan kata-katanya : kami tidak dapatkan ayat rajam didalam kitab Allah SWT mereka tersesatlah lantaran
meninggalkan suatu kewajiban yang telah Allah turunkan, dan sesungguhnya rajam dalam kitab Allah itu memang benar
dijatuhkan atas seseorang yang berzina apabila ia muhsan. Baik ia laki-laki ataupun perempuan yaitu apabila telah kuat
keterangannya atau andai kata perempuan kelihatan bunting atau oleh sebab adanya pengakuan”. H.R. Muslim.
22
Dari keterangan Umar Ibnu Khattab dibuktikan dengan hadits berikut bahwa pezina yang muhsan dihukum rajam.
ا ه ﻰ
ﺮ ﺮ
ة لﺎ
: أ
ﻰ ر
ر ﻮ
ل ﷲا
ﻰ ﷲا
و و
ه ﻮ
ﻰ ا
ﺪ دﺎ
ا لﺎ
: ﺎ
ر ﻮ
ل ﷲا
ا ز ﻰ
ﺄ ﺮ
ض ﻰ
ر د
د را
ﺮ تا
ﺎ ﻬ
ﺪ ﻰ
ا ر
ﻬ دﺎ
ت د
ﺎ ا
ﻰ ﻰ
ﷲا و
: لﺎ
ا ﻚ
ﻮ ن
لﺎ :
ﻻ ﻬ
ا لﺎ
لﺎ ا
ﻰ ﻰ
ﷲا و
ا هذ
ﻮ ا
رﺎ ﻮ
اور ا
Artinya : “Dari Abi Hurairah r.a. mengabarkan seorang laki-laki telah datang menghadap Rasulullah SAW, didalam masjid seraya berkata
ya Rasulullah sesungguhnya aku telah baerzina, mendengar pengakuan itu Rasulullah kemudian berpaling, sehingga orang
tersebut mengulangi pengakuan sampai 4 kali, kemudian Nabi SAW, mengambil sumpahnya setelah baersumpah 4 kali, kemudian
beliau berkata “: apakah kamu gila ? jawabnya : tidak Apakah anda sudah beristeri? Tanya Rasulullah SAW, ia menjawab : benar,
lalu menyuruh para sahabat bawalah ia pergi dan rajamlah ia” H.R. Bukhari.
23
Jadi hukum yang diberikan kepada pemerkosa yang sudah beristeri itu dihukum dengan hukuman rajam sampai si pelaku menemui ajalnya.
b. Hukuman Dera Jilid