Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

2.3 Kerangka Berpikir

Budaya korupsi seakan sudah mendarah daging di negara kita, maka perlu adanya suatu pendidikan moral tentang anti korupsi. Pendidikan moral anti korupsi ini perlu diberikan sejak dini pada anak. Mengapa harus diberikan pada anak sejak usia dini, hal ini disebabkan karena pada usia tersebut pemikiran anak masih bersih belum tercampuri kepentingan apapun. Anak harus kita bekali dengan pengetahuan tentang pendidikan anti korupsi sejak dini bagaimanapun kelak masa depan bangsa ini sangat tergantung kepada para anak-anak ini, apabila pendidikan anti korupsi ini sudah ditanamankan sejak dini kita berharap kelak ketika anak tersebut sudah dewasa dan menjadi pemimpin, pendidikan moral anti korupsi yang telah didapat akan diaplikasikan. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran. Masalah yang sering ditemukan dilapangan, media pembelajaran untuk anak SD masih sangat terbatas, pembelajaran cenderung dilakukan secara konvensional. Sajian materi sekedar bernbentuk cerita naratif dalam teks book, penggunaan media relatif jarang. Pengembangan media ini bertujuan menciptakan variasi baru media pembelajaran dan meningkatkan minat membaca siswa. Buku cerita bergambar menjadi salah satu pilihan media pembelajaran yang tepat. Buku cerita bergambar memiliki kelebihan sebagai media pembelajaran diantaranya mampu menyajikan materi lebih menarik, mudah dan sederhana dalam penggunaannya mampu menyajikan informasi lebih jelas dengan ilustrasi visual riil nyata dalam kehidupan sehari – hari Penggunaan buku cerita bergambar sebagai media pembelajaran didukung oleh karakteristik dasar anak-anak yang pada umumnya menyukai gambar-gambar yang menarik. Selain itu siswa SD berada pada tahap berfikir operasional konkret. Dengan media ini, materi khususnya tentang pendidikan anti korupsi disajikan secara sederhana agar mudah dipahami siswa. Buku cerita bergambar dikembangkan sebagai salah satu alternatif penyajian materi belajar membaca pada kelas III Sekolah Dasar kelas rendah agar lebih menarik dan mudah dipahami. Penyajian dengan ilustrasi gambar sangat sesuai dengan peserta didik yang pada umumnya menyukai gambar. Selain pesan visual dalam gambar, buku cerita bergambar juga mampu memberikan pesan verbal melalui dialog antar tokoh dalam cerita. Buku cerita bergambar juga bisa dimodifikasi agar pembelajaran lebih komunikatif, misalnya dengan bermain peran atau sebagai media bercerita. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengusulkan sebuah penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembamgan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk meningkatkan pembelajaran membaca ”. Pengembangan Buku cerita bergambar yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pembelajaran anti korupsi di kalangan siswa Sekolah Dasar dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan riil, sehingga menjadi bekal kelak apabila anak-anak ini menjadi seorang pemimpin tidak akan terjerumus dalam korupsi serta meningkatkan minat siswa untuk membaca sehingga pada akhirnya pencapaian hasil belajar siswa meningkat.

2.4 Pertanyaan Penelitian