Analisis data kualitatif Analisis data kuantitatif

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi : 1 mengelompokan data berdasarkan variabel serta jenis responden, 2 melakukan tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, 3 menyajikan data sesuai variabel yang diteliti, 4 melakukan perhitungan guna menjawab rumusan masalah, serta 5 melakukan perhitungan guna menguji hipotesis penelitian Sugiyono, 2010:207 Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kuantitatif.

3.6.1 Analisis data kualitatif

a. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan kepada guru kelas III SD untuk analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui media penyampaian pembelajaran yang menyenangkan dan menarik untuk siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Saran Validasi Produk Saran atau komentar dari validasi yang terdiri dari satu dosen, satu guru kelas III, dan satu siswa kelas III SD akan digunakan peneliti untuk memperbaiki produk buku cerita bergambar agar layak untuk diujicobakan. Komentar tersebut berisi kritik dan saran yang dapat digunakan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Maka dari itu, peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut, sesuai dengan kritik dan saran dari validator. Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan menyajikan tahapan- tahapan revisi berdasarkan dari uji coba yang telah dilakukan

3.6.2 Analisis data kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari penilaian dosen dan guru kelas dalam proses validasi. Kuesioner tersebut berisi 17 butir pernyataan dengan rentang skor 1-5. Data kuantitatif disajikan dalam bentuk skor hasil penilaian pengembangan buku cerita bergambar. Produk yang telah divalidasi dosen, guru, dan siswa selanjutnya dihitung validitasnya. Skor tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kuantitatif skala lima. Menurut Widoyoko 2009: 238, penentuan kriteria validitas produk mengacu pada kriteria penilaian dengan skala lima. Tabel 3.7. Konversi Nilai Skala Lima Widoyoko, 2009:238 Interval Skor Rerata Skor Kategori X Xi + 1,80 Sbi 4,2 Sangat baik Xi + 0,60 Sbi X Xi + 1,80 Sbi 3,4 – 4,2 Baik Xi - 0,60 Sbi X Xi + 0,60 Sbi 2,6 – 3,4 Cukup baik Xi + 1,80 Sbi X Xi – 0,60 Sbi 1,8 – 2,6 Kurang X Xi – 1,80 Sbi 1,8 Sangat kurang Keterangan: Rerata ideal Xi : skor maksimal ideal+skor minimal ideal Simpangan baku ideal SBi : skor maksimal ideal-skor minimal ideal X : Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perolehan data kualitatif dilakukan dengan menerapkan rumus konversi sebagai berikut: Diketahui : Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1 Rerata ideal Xi : 5+1 = 3 Simpangan baku ideal SBi : 5-1 = 4 Ditanyakan : Skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban : Kategori sangat baik i 1,80 SBi = X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,2 = X 4,2 Kategori baik i 0,60SBi i 1,80SBi 3 0,60 . 0,67 3 1,80 . 0,67 3 0,40 3 1,2 3,40 4,2 Kategori cukup baik i - 0,60SBi i 0,60SBi = 3 - 0,60 . 0,67 3 0,60 . 0,67 = 3 – 0,40 3 0,40 2,60 3,40 Kategori kurang baik i - 1,80SBi i - 0,60SBi = 3 - 1,80 . 0,67 3 - 0,60 . 0,67 = 3 - 1,2 3 - 0,40 = 1,8 2,60 Kategori sangat kurang baik = � i – 1,80SBi 3 - 1,80 . 0,67 3 - 1,2 1,8 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima. Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya, kemudian dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang hendak dipaparkan. Pertama mengenai proses pengembangan buku cerita anak dan yang kedua mengenai kualitas buku cerita anak yang dihasilkan. Kedua masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, proses pengembangan buku cerita ini mengikuti keenam tahap berikut. 4.1.1.1 Potensi dan Masalah Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan buku cerita ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melihat potensi yang ada saat ini adalah terkait dengan pendidikan anti korupsi. Pendidikan anti korupsi harus terus menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini. Anti korupsi merupakan karakter kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukanya dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang pembentukan karakter tiap individu khusus dalam hal ini adalah karakter tentang anti korupsi. Sekolah dasar adalah