Membaca Buku Cerita Bergambar .1 Media Pembelajaran

dalam penelitian ini layak digunakan dalam pembelajaran di kelas dapat dilihat dari aspek materi, aspek kemanfaatan dan aspek media pembelajaran. Adapun penilaian bahan ajar ditinjau dari para ahli dan peserta didik yang meliputi beberapa aspek. Bahan ajar yang layak digunakan untuk pembelajaran di kelas dapat dilihat dari aspek materi, aspek kemanfaatan dan aspek media pembelajaran. Adapun penilaian kelayakan modul dilihat dari para ahli dan juga peserta didik. Aspek penilaian perlu ditetapkan untuk mengukur kualitas program pembelajaran yang akan dikembangkan agar nantinya saat pelaksanaan tidak menimbulkan berbagai persepsi tentang media pembelajaran yang dibuat.

2.1.4.3 Membaca

Menurut Aminuddin 2009:15 Istilah membaca dapat mencangkup pengertian yang luas sekali. Hal itu terjadi karena membaca dapat dibedakan dalam berbagai ragam sesuai dengan 1 tujuan, 2 proses kegiatan, 3 objek bacaan, dan 4 media yang digunakan. Dari adanya keanekaragaman itu dapat dimaklumi bahwa merumuskan pengertian membaca dalam satu pengertian saja sangatlah sulit. Untuk itu perumusan pengertian membaca dalam pembahasan ini dipaparkan dengan bertolak dari hakikat membaca itu sendiri. Menurut Aminuddin 2009:15-17 Rumusan yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Membaca adalah mereaksi Membaca disebut sebagai kegiatan memberikan reaksi karena dalam membaca seseorang terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap huruf sebagai representasi bunyi ujaran maupun tanda penulisan lainnya. Dari reaksi itu lebih lanjut terjadi kegiatan rekognisi, yakni pengenalan bentuk dalam kaitannya dengan makna yang dikandungnya serta pemahaman yang keseluruhan masih harus melalui tahap kegiatan tertentu. b. Membaca adalah proses Membaca pada dasarnya adalah kegiatan yang cukup kompleks. Disebut kompleks karena membaca melibatkan berbagai aspek, baik fisik, mental, bekal pengalaman dan pengetahuan maupun aktivitas dan merasa. Dalam membaca keseluruhan aspek itu terproses untuk mencapai tujuan tertentu melalui tahapan 1 persepsi, 2 rekognisi, 3 komperhensi, 4 interpretasi, 5 evaluasi, dan 6 kreasi atau utilisasi. Pada tahap persepsi, kegiatan yang terjadi adalah pengamatan bentuk penulisan atau “tanda-tanda hitam” dalam teks. Pada tahap rekognisi, kegiatan yang terjadi adalah upaya memahami hubungan antara “tanda hitam” dengan makna, pada tahap komperhensi pembaca berusaha memahami makna kata, kalimat dan paragraf serta relasi setiap makna itu dalam membangun suatu kesatuan, pada tahap interpretasi pembaca berusaha mendalami perolehan pemahaman dari kegiatan komperhensi yang relative masih tersurat ke proses analisis utuk menyusun kesimpulan. Lebih lanjut, dalam tahap evaluasi kegiatan yang terjadi adalah pemilihan satuan-satuan gagasan yang memadai maupun tidak memadai sesuai dengan latar tujuannya sebagai langkah awal pemberian kriteria, dan tahap kreasi atau ultilisasai, yakni tahapan yang berkaitan dengan pengolahan perolehan pengetahuan lewat bacaan untuk mencapai kreasi atau tujuan-tujuan tertentu. Sesuai dengan adanya ragam kegiatan membaca, keseluruhan tahapan itu memang tidak dilalui seluruhnya. Dalam membaca komprehensif, misalnya kegiatan dapat berhenti pada tahap tiga, membaca kritis pada tahap lima, sementara membaca kreatif berakhir pada tahap enam. c. Membaca adalah pemecahan kode dan penerimaan pesan Dalam kegiatan berbahasa, pemeran yang terlibat di dalamnya dapat dibedakan antara sender “penyampaian pesan” dengan receiver “penerima pesan”. Penyampaian pesan secara aktif menciptakan kode sebagai media pemapar gagasan atau melaksanakan encoding, sedangkan penerima pesan berupaya memecahkan kode yang diterima untuk berusaha memahami pesan atau gagasan yang dikandungnya. Dalam hubungnnya dengan kegiatan membaca dalam interaksi komunikasi tulis itu pengarang berperan sebagai pengirim pesan dan pencipta kode, sedangkan pembaca adalah pihak penerima pesan yang sekaligus juga berperan sebagai pemecah kode. Masih banyak sebenarnya rumusan yang berkaitan dengan hakikat membaca, misalnya membaca adalah kegiatan bertujuan, membaca adalah kunci perolehan informasi atau pengetahuan, membaca adalah kreativitas karena dalam membaca seseorang bukan hanya melakukan analisis, tetapi juga sintesis, bukan hanya memahami apa yang tersurat, tetapi juga yang tersirat, dan lain-lain. Akan tetapi dari perumusan di atasa, diharapkan telah diperoleh gambaran pengertian membaca secara memadai.

2.1.4.4 Buku cerita bergambar