BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Struktur Modal
Menurut Sartono 2010:225 “struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.” Menurut Sudana 2011:143 “struktur modal capital structure
berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri.”
“Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam
mendanai kebutuhan pendanaan perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang” Dwi, 2010:1.
Menurut Martono dan Agus 2001:239 “struktur modal capital structure adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka panjang
perusahaan yang ditujukan oleh perbandingan hutang jangka panjang
terhadap modal sendiri.”
Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham, laba ditahan, dan cadangan. Jika dalam
pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami kekurangan defisit maka perlu dipertimbangkan
pendanaan perusahaan yang berasal dari luar, yaitu dari hutang debt financing. Namun dalam pemenuhan kebutuhan dana,
perusahaan harus mencari alternatif-alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan
mempunyai struktur modal yang optimal. Struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat
Universitas Sumatera Utara
meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata-rata, sehingga memaksimalkan nilai perusahaan
Martono dan Agus, 2001:239.
Menurut Sundjaja dan Inge 2003:266 “pengaruh dan struktur modal merupakan konsep yang berhubungan erat dikaitkan dengan biaya
modal dan pengambilan keputusan penganggaran modal.” Perubahan dalam pengaruh menghasilkan perubahan dalam tingkat
pengembalian dan resiko. Umumnya, peningkatan pengaruh menghasilkan peningkatan tingkat pengembalian dan resiko,
sebaliknya penurunan pengaruh menghasilkan penurunan tingkat pengembalian dan resiko. Besarnya pengaruh dalam struktur modal
dan kombinasi dari hutang jangka panjang dan ekuitas yang dipertahankan oleh perusahaan dan dapat mempengaruhi nilai
pengembalian dan resiko secara signifikan Sundjaja dan Inge, 2003:266.
Menurut Horne dan Wachowicz 2007:237 “Pendekatan tradisional untuk struktur dan penilaian modal berasumsi bahwa terdapat struktur
modal optimal optimal capital structure dan bahwa pihak manajemen dapat meningkatkan nilai total perusahaan melalui penggunaan leverage
keuangan secara hati-hati.” Menurut Sjahrial 2009:179 “struktur modal merupakan
perimbangan antara pengguna modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal
sendiri yang terdiri dari: saham preferen dan saham biasa.” Menurut Brigham dan Houston 2001:6 empat faktor yang
mempengaruhi keputusan struktur modal, yaitu: a. Risiko bisnis
Tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang. Makin besar risiko bisnis
perusahaan, makin rendah rasio utang yang optimal.
Universitas Sumatera Utara
b. Posisi pajak perusahaan Alasan utama menggunakan utang adalah karena biaya bunga
dapat dikurangkan dalam perhitungan pajak, sehingga menurunkan biaya utang yang sesungguhnya.
c. Fleksibilitas keuangan Kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang
wajar dalam keadaan yang memburuk. Para manajer dana perusahaan mengetahui bahwa penyedia modal yang mantap
diperlukan untuk operasi yang stabil, yang merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan jangka panjang.
d. Konservatisme atau agresivitas manajemen Sebagian manajemen lebih agresif dari yang lain, sehingga
sebagian perusahaan lebih cenderung menggunakan utang untuk meningkatkan laba. Faktor ini tidak mempengaruhi
struktur modal yang optimal atau yang memaksimalkan nilai, tetapi akan mempengaruhi struktur modal yang ditargetkan
yang ditetapkan manajer.
2.2. Teori Struktur Modal