Koefisien Determinasi Uji t Uji Secara Parsial

4.2.4. Koefisien Determinasi

Tabel 4.7 Koefisien Determinasi Model Summary b Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .721 a .519 .499 .4757346125 a. Predictors: Constant, Working Capital, ROA, Current Rasio b. Dependent Variable: DER Hasil uji determinan pada Tabel 4.7 dapat di simpulkan sebagai berikut : a. Nilai R = 0,721 Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel- variabel independen X dengan variabel dependen Y. Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,721 atau 72,1 artinya hubungan antara variabel X ROA, current ratio dan Working Capital terhadap variabel Y DER dalam kategori kuat. b. Adjusted R Square = 0,499 Adjusted R Square menjelaskan seberapa besar variasi Y yang disebabkan oleh X, dari hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0.519 atau 51,9 artinya struktur modal DER dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas yaitu profitabilitas ROA, likuiditas current ratio dan modal Universitas Sumatera Utara kerja working capital. Sedangkan sisanya 48.1 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar DER. c. Standard Error of Estimate = 0,4757 Standard Error of Estimate atau standar deviasi digunakan untuk mengukur nilai variasi dari nilai yang diprediksi. Standar deviasi dalam penelitian adalah sebesar 0,4757

4.2.5. Uji t Uji Secara Parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis X 1 profitabilitas, X 2 likuiditas, dan X 3 modal kerja yang diajukan diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik T terhadap Y struktur modal dengan menggunakan uji secara parsial. Bentuk pengujiannya adalah: a. H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. b. H 1 : b i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik T Uji Secara Parsial, pada tingkat signifikansi ∝ = 5. Dalam kriteria positif suatu variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H 1 ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika Universitas Sumatera Utara tingkat signifikansi di bawah 0,05 maka H ditolak dan H a diterima. Dan dalam kriteria negatif, H diterima apabila t hitung t tabel , H a diterima apabila t hitung t tabel . Tabel 4.8 Hasil Uji t Coefficients a Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .762 .071 10.690 .000 ROA -1.452 .441 -.273 -3.296 .002 Current Ratio 9.885E-8 .000 .736 5.335 .000 Working Capital -1.971E-7 .000 -1.070 -7.758 .000 a. Dependent Variable: DER Sumber: : Hasil Pengolahan SPSS 17.0 Berdasarkan Tabel 4.8 hasil olahan data dari model SPSS, maka dapat disimpulkan hasil signifikansi atau pengaruh variabel- variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : a. Hasil uji X 1 yaitu profitabilitas ROA terhadap Y yaitu struktur modal DER menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk profitabilitas ROA adalah -3,296 dengan tingkat signifikansi 0,002. Maka nilai t hitung -3,296 t tabel -1,99 dan nilai signifikan 0,002 0,05. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa X 1 yaitu profitabilitas ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Y yaitu struktur modal DER. Universitas Sumatera Utara b. Hasil uji X 2 yaitu likuiditas current ratio terhadap Y yaitu struktur modal DER menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk likuiditas current ratio adalah 5,335 dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka nilai t hitung 5,335 t tabel 1,99 dan nilai signifikan 0,000 0,05. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa X 2 yaitu likuiditas current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y yaitu struktur modal DER. c. Hasil uji X 3 yaitu modal kerja working capital terhadap Y yaitu struktur modal DER menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk modal kerja working capital adalah -7,758 dengan tingkat signifikansi 0,000. Maka nilai t hitung -7,758 t tabel -1,99 dan nilai signifikansi 0.000 0.05. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa X 3 yaitu modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Y yaitu struktur modal.

4.2.6. Uji F Uji Secara Simultan

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 83 97

Analisis Struktur Modal Optimal Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia

18 231 103

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA INDUSTRI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 41

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 9

Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Dan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal - Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11