Efisiensi Penjerapan Evaluasi Mikropartikel

24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai Lachamn, 1994. Efisiensi penjerapan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Kumar et al., 2011:

2.6.5 Uji Aktivitas Proteolitik

Kualitas serbuk getah pepaya sangat ditentukan oleh kekuatan atau kemampuan enzim protease untuk memecah protein yang disebut dengan aktivitas proteolitik Rizki et al., 2014. Menurut Muchtadi 1992, aktivitas proteolitik dipengaruhi oleh konsentrasi, pH, suhu, waktu inkubasi, kekuatan ion dan tekanan. Aktivitas papain juga dipengaruhi oleh karakteristik getah pepaya yang digunakan untuk isolasi enzim protease serta pengeringan getah Rosdianti, 2008. Aktvitas proteolitik ditandai dengan proses pemecahan substrat menjadi produk oleh gugus histidin dan sistein pada sisi aktif enzim Rosdianti, 2008. Beveridge 1996 memaparkan bahwa selama proses katalisis hidrolisis gugus- gugus amida, mula-mula gugus sistein yang bersifat sangat reaktif berikatan dengan substrat pada sisi aktif papain sehingga dihasilkan ikatan kovalen substrat dengan enzim. Kemudian gugus histidin terprotonasi sehingga berikatan dengan nitrogen yang terdapat di dalam substrat, akibatnya gugus amin pada substrat berdifusi dan kedudukannya digantikan oleh molekul-molekul air yang akan menghidrolisis hasil intermediet sehingg mengembalikan enzim ke dalam bentuk dan fungsinya seperti semula Rosdianti, 2008. Aktivitas proteolitik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Aktivitas proteolitik = Keterangan: Tirosin : konsentrasi tirosin yang terbentuk; v : volume total sampel pada tiap tabung mL; q : waktu inkubasi menit; p : jumlah enzim mL; Fp: faktor pengenceran 25 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Sediaan Padat, Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Penelitian 2 Program Studi Farmasi, dan Laboratorium Farmakologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian berlangsung selama 7 bulan, dari bulan Februari sampai dengan Agustus 2015.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan meliputi syringe 5 mL dan jarum ukuran 30 G PT. Anugerah Argon Medica, Indonesia, spektrofotometer UV-Vis Hitachi U- 2910, Jepang, optical microscopy Olympus 1x71, moisture balance WIGGEN, Jepang, oven Eyela NDO-400, Jepang, pengaduk magnetik advantec SRS 710 HA, stand up stirrer IKA RW 20 Digital, Jepang, timbangan analitik AND GH-202, Jepang, pH meter Horiba f-52, Jepang, termometer, mikropipet, dan alat-alat gelas lainnya yang umum digunakan di laboratorium.

3.2.2 Bahan

Serbuk getah pepaya CV. Anugerah, Indonesia, natrium alginat CV. Total Equipment, Indonesia, kalsium klorida CV. Total Equipment, Indonesia, tirosin Sigma Aldrich, Indonesia, kasein, sistein Sigma Aldrich, Indonesia, natrium hidroksida PT. Brataco, Indonesia, kalium dihidrogen fosfat PT. Brataco, Indonesia, tricloroacetic acid TCA, dan aquadest.

3.3 Formula Mikropartikel

Formula mikropartikel natrium alginat yang mengandung serbuk getah pepaya yang dibuat dengan menggunakan metode gelasi ionik disajikan pada tabel 3.1