Penentuan Distribusi Ukuran Partikel Tabel 4.4
                                                                                35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5 Distribusi Ukuran Partikel Formula I
Rentang Ukuran Partikel µm
Diameter Rata-rata µm
Jumlah Partikel pengujian I buah
Jumlah Partikel Pengujian II buah
200 – 250
225 2
2 251
– 301 276
1 1
302 – 352
327 4
4 353
– 403 378
10 11
404 – 454
429 17
16 455
– 505 480
23 21
506 – 556
531 16
17 557
– 607 582
18 18
608 – 658
633 6
7 658
658 3
3
Tabel 4.6 Distribusi Ukuran Partikel Formula II
Rentang Ukuran Partikel µm
Diameter Rata-rata µm
Jumlah Partikel pengujian I buah
Jumlah Partikel Pengujian II buah
200 – 250
225 251
– 301 276
302 – 352
327 2
3 353
– 403 378
8 6
404 – 454
429 19
19 455
– 505 480
28 30
506 – 556
531 12
14 557
– 607 582
13 11
608 – 658
633 9
10 658
658 9
7
Menurut Chang 2013, sediaan yang mengandung agen exfoliating bentuk mikropartikel memiliki  rentang ukuran 60-800 µm. Berdasarkan hasil pengujian,
distribusi  ukuran  partikel  dari  kedua  formula  memenuhi  persyaratan  untuk dijadikan  egen  exfoliating.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  hasil  pengujian  yaitu  pada
Formula I memiliki diameter rata-rata sebesar  488,91 µm, sedangkan Formula II
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
memiliki  diameter  rata-rata  sebesar  508,26  µm.  Adanya  sedikit  perbedaan  nilai diameter rata-rata ukuran partikel pada Formula I dan Formula II dipengaruhi oleh
perbedaan  jumlah  zat  aktif  yang  digunakan,  di  mana  ukuran  partikel  akan meningkat  dengan  meningkatnya  jumlah  zat  aktif    Sari  et  al.,  2012.  Pada
Formula II dengan kandungan serbuk getah pepaya sebanyak  0,8 g memiliki rata- rata ukuran partikel yang lebih besar yaitu 507,97 µm dibandingkan pada Formula
I  dengan  kandungan  serbuk  getah  pepaya  sebanyak  0,4  g  memiliki  rata-rata ukuran partikel yang lebih kecil yaitu 489,68 µm.
Penggunaan jumlah zat aktif yang berbeda dapat diasumsikan bahwa pada Formula I dan Formula II memiliki viskositas yang berbeda. Berdasarkan evaluasi
viskositas,  Formula  II  memiliki  viskositas  yang  lebih  besar  jika  dibandingkan dengan  Formula  I,  walaupun  perbedaannya  tidak  terlalu  besar.  Viskositas  akan
berpengaruh  terhadap  distribusi  ukuran  partikel  pada  mikropartikel  yang dihasilkan.
Ukuran  diameter  mikropartikel  yang  dibuat  dengan  metode  gelasi  ionik konvensional umumnya tergantung pada diameter needle yang digunakan selama
proses  pembuatan  Febrianisa,  2012.  Pada  proses  pembuatan  mikropartikel digunakan  needle  yang  berukuran  sama  yaitu  30  G.  Pada  Formula  II  dengan
viskositas  yang  lebih  besar  akan  membutuhkan  tekanan  yang  besar  untuk mengeluarkan tetesan demi tetesan dispersi natrium alginat-serbuk getah pepaya.
Viskositas yang lebih besar akan lebih mampu untuk mempertahankan bentuknya, karena  tahanan  untuk  mengalirnya  dispersi  natrium  alginat-serbuk  getah  pepaya
lebih  besar,  sehingga  pada  saat  diberi  tekanan  akan  membentuk  mikropartikel berukuran  lebih  besar.  Sebaliknya,  pada  Formula  I  dengan  viskositas  yang  lebih
kecil  memiliki  tahanan  yang  kecil  untuk  mengalirnya  dispersi  natrium  alginat- serbuk  getah  pepaya  dan  akan  membutuhkan  tekanan  yang  lebih  kecil  untuk
mengeluarkan  dispersi  natrium  alginat-serbuk  getah  pepaya,  sehingga  ukuran partikel yang terbentuk lebih kecil.
Metode  pengeringan  juga  mempengaruhi  ukuran  mikropartikel  karena proses  pengeringan  akan  menyebabkan  hilangnya  kelembaban  dari  polimer,
sedangkan ukuran partikel obat tetap sama setelah pengeringan Das, Ka Yun Ng, dan Paul 2010.
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta