Fadilah Salat Sunnah Salat Sunnah

22 Jika salatnya sempurna dicatatlah sempurna, dan jika terdapat sesuatu kekurangan Allah berfirman pula : periksalah, apakah hamba ku mempunyai amalan salat sunnah? Jika ia mempunyai amalan salat sunnah lalu Allah berfirman : sempurnakanlah salat fardu hambaku dengan salat sunnahnya. Kemudian diperhitungkan amalan-amalan itu dengan cara demikian. HR. Al- Tirmidzĭ 2. Mengurangi Dosa yang Telah Lalu Banyak dosa-dosa kecil yang tidak sengaja kita lakukan dalam aktivitas kita sehari-hari. Dengan membiasakan diri untuk melaksanakan salat sunnah maka dosa-dosa tersebut dapat dikurangi. Hal ini diinformasikan melalui hadis Nabi Muhammad SAW : “Menceritakan kepada kami Abŭ „Âmir menceritakan kepada kami Hisyâm yaitu Ibn Sa‟ad dari Zaĭd yaitu Ibn Aslam dari „Atâ bin Yasâr dari Zaĭd bin Khâlid al-Juhanî bahwa Rasulullah SAW bersabda: siapa yang berwudu dan ia membaguskan wudunya kemudian salat sunnah dua raka‟at ia tidak lupalalai akan keduanya maka Allah ampuni dosa- dosanya yang telah lalu”.HR. Ahmad 22 Abdullâh Ibn Muhammad Ibn Hanbâl, Musnad Ahmad Ibn Hanbâl, Juz 8, hal. 365 23 3. Mengangkat Derajat Allah SWT mengangkat derajat hamba-hamba-Nya yang melaksanakan salat-salat sunnah dengan rutin disertai niat ikhlas beribadah kepada Allah. 23 4. Mendapatkan Rumah di Surga Dalam sebuah hadis dikatakan : “Menceritakan kepada kami Muhammad bin „Abdullâh bin Numaîr, menceritakan kepada kami Abû Khâlid yaitu Sulaîmân bin Hayyân dari Dâwud bin Abî Hindi dari al- Nu‟mân bin Sâlim dari „Amr bin Aûs, berkata : Menceritakan kepadaku „Anbasah bin Abĭ Sufyân ketika beliau dalam keadaan sakit, berkata : aku mendengar Ummi Habîbah, ia berkata: aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Ummu Habîbah berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : siapa yang salat 12 raka‟at dalam sehari semalam akan dibangun baginya sebuah rumah di surga”.HR. al-Bukhârî Adapun manfaat salat sunnah secara umum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadikan sipelakunya sebagai orang-orang yang dicintai-Nya. Meningkatkan derajat dan martabat serta menjernihkan akal 23 Firdaus Wajdi, Salat Sunnah Favorit Nabi, h. 5 24 Muh ammad Ibn Ismâ‟îl al-Bukhârî, Sahîh al- Bukhârî, Juz 4, Beîrût: Dâr al- Fikr, 1995, h. 154 24 pikiran dan untuk mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar. Sebagaimana yang diterangkan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya surat al-Ankabut ayat 45 :                          Artinya: “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab Al-Quran dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan- perbuatan keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. Q.S. al-Ankabut : 45 Allah SWT memberi petunjuk kepada kita terutama kepada umatnya kepada jalan yang lurus bahwa di dunia ini tidak ada sesuatu yang lebih tawar atau manis bagi seorang manusia melebihi dari bermunajat kepada Tuhannya berdiri dihadapan-Nya dan dekat dengan Tuhannya. Seorang manusia ketika melanggengkan makan dengan satu menu makanan maka dengan segera ia merasakan bosan meskipun kenikmatan makanan itu sangatlah nikmat. Adapun jika berganti-ganti dari satu menu ke menu yang lainnya, maka ia akan menemukan kenikmatan menyantap tanpa ada rasa bosan, inilah sesuatu yang hampir menjadi tabi‟at bagi semua manusia karena itulah Allah menganjurkan salat sunnah nafilah baik sebelum ataupun sesudah salat wajib agar ia dapat berganti-ganti dari salat fardu yang telah diwajibkan. Agar itu semua menjadi faktor pendorong untuk lebih giat lagi menunaikan salat wajib dengan hati yang ikhlas tanpa ada paksaan dan rasa bosan. 25 Ada hikmah yang lain lagi yaitu bahwa salat wajib yang telah ditetapkan kepada manusia untuk dikerjakan pada saat melakukannya hati diharuskan untuk dapat menjadi seperti cermin yang tercetak di dalamnya hal-hal yang dapat dilihat sesuai dengan gambar alaminya. Sedangkan salat sunnah yang dilakukan sebelum salat wajib itu menjadi seperti kemengkilapan bagi hati sampai ia mengerjakan salat fardu. Setelah melakukan salat sunnah kotoran-kotoran dan noda was-was serta segala urusan dunia yang mengganggu pada hatinya itu akan hilang. Ia pun akan dapat sepenuhnya menghadapkan untuk bermunajat kepada Tuhannya dan bersih hatinya dari semua yang selainnya.

B. Salat Istikharah

1. Pengertian, Waktu dan Hukum Salat Istikhârah

a. Pengertian Salat Istikharah

Istikharah secara bahasa dari kata هراتخا - ت ريخ – راخ artinya “memilih” atau “ minta dipilihkan”. Ketika ada tambahan huruf Alif, Sĩn dan Ta menjadi راختسا – ةريخلا بلط maka dalam tata bahasa Arab berubah menjadi mencari pilihan. 25 Menurut istilah salat sunnah Istikhârah ialah salat sunnah dua raka‟at untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik diantara dua hal atau lebih yang belum jelas ketentuan baik buruknya. 26 25 Ahmad Marson Munawwir, Kamus Lengkap al-Munawwir Arab Indonesia, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997, cet. Ke-14, h. 32 26 M. Abdul Mujib dan Mabrur Tholhah. Said, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1995, h. 132 26 Arti Istikhârah menurut syariat Islam, disebutkan ada dua makna Istikhârah , yaitu meminta kepada Allah suatu kebaikan, sedangkan yang kedua meminta pilihan yang terbaik kepada Allah. 27 Yakni apabila seseorang berhajat atau bercita-cita akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu-ragu dalam pekerjaan atau maksud itu, apakah dilakukan terus atau tidak. Maka memilih salah satu dari dua hal diteruskan atau tidak, disunahkan salat Istikhârah dua raka‟at. 28 Rasulullah SAW memberitahukan kepada umat Islam tentang tanda-tanda kebahagiaan, jalan menuju kebaikan serta keselamatan dengan menyandarkan dan menyerahkan segala persoalan kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda beliau: “Sa‟ad Ibn Abî Waqqâs ra. Berkata, Rasulullah bersabda: “ salah satu dari kebahagian anak Adam adalah menyerahkan pilihannya kepada Allah „Azza wa Jalla”. HR. Ahmad Salat sunnah Istikhârah bukan berarti mencari mimpi, yakni sesudah salat Istikhârah kemudian tidur untuk mendapatkan impian yang 27 Muhammad Abu Ayyash, Keajaiban Salat Istikhârah, h. 16 28 Mawardi Labay El-Sulthani, Zikir dan Do’a Mendirikan Salat yang Khusyu Mencegah Manusia dari Perbuatan Keji dan Mungkar , Jakarta: Al-Mawardi Prima, 1999, cet. Ke-2, h. 217 29 Abdullâh Ibn Muhammad Ibn Hanbâl, Musnad Ahmad Ibn Hanbâl, Juz 8, hal. 519 27 memberikan alamat tentang maksud hajat itu. Salat Istikhârah ialah mencari kebaikan, artinya kalau kita mempunyai hajat, lalu melaksanakan salat Istikhârah, maka jika maksud hajat itu dilaksanakan kita akan memperoleh barakah dan jika tidak dilaksanakan juga akan memperoleh barakah. 30 Di dalam hadis menerangkan tentang salat Istikhârah tidak disebutkan surat apa yang dibaca pada setiap raka‟atnya. Akan tetapi mengingat bahwa dalam salat sunnah yang terdiri dari dua raka‟at, Rasulullah SAW biasa membaca surat al-Kâfirûn di raka‟at yang pertama sesudah surat al-Fâtihah, dan surat al-Ikhlâs , di raka‟at yang kedua, maka alangkah baiknya jika kita meneladani Rasulullah SAW. Imam Al-Nawâwî menjelaskan, Ia membaca pada rakaat pertama sesudah al-Fâtihah adalah al-Kâfirûn dan rakaat kedua al-Ikhlâs. Beliau bahkan menegaskan, Jika berhalangan mendirikan salat, maka boleh ber- Istikhârah dengan berdo‟a saja. Dan disunnahkan memulai do‟a tersebut dan menutupnya dengan Alhamdulillah, shalawat dan salam. Untuk Rasulullah SAW Istikhârah itu disunnahkan dalam segala urusan, sebagaimana diterangkan oleh nas hadis diatas yang shahih. Dan jika telah ber-Istikhârah, lakukanlah menurut yang kuat dorongannya di dalam hati. 31 30 T.A. Lathief Rousydiy, Salat-Salat Sunnah Rasulullah SAW, Cet. 1, Medan: Firma “Rimbou” Medan, 1984, hal. 208 31 Zaîd Huseîn al-Hamîd, Terjemahan al-Adzkâr al-Nawâwî: Intisari Ibadah dan Amal , Bandung: Pustaka Azzam, 1994, cet. 1, h. 84