Hajat yang di Istikhârahkan Anjuran Salat Istikharah
35 bertekad, setelah bertekad tinggal meningkatkan ketawakalannya
pada Allah. Allah SWT berfirman pada surat al- „Imran 2: 159,
yang berbunyi:
ا
Artinya:“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,
dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya”. Q.S. al-„Imran 2: 159,
c. Ketika akan melakukan salat istikhârah dan sudah melewati proses
analisis, dipastikan keduanya mempunyai poin fifty-fifty, tidak ada kecenderungan pada salah satu dari keduanya. Karena dikhawatirkan
jika hal ini terjadi, hawa nafsunyalah yang memilih. Imam al- Nawawi
menyampaikan, “Hendaknya seseorang itu melakukan apa yang sudah menjadi kemantapan hatinya setelah Istikharah, bukan
berdasarkan atas pilihan pada salah satu diantara keduanya sebelum Istikharah
. Jika hal itu terjadi, bukanlah ia beristikharah kepada Allah, akan tetapi beristikharah kepada hawa nafsunya, dan
terkadang sering terjadi tidak ada kejujuran”.
41
41
Muhammad Abu Ayyash, Keajaiban Salat Istikharah, h. 44
36 2
Yang kedua, Istikhârah dilakukan ketika kita akan melakukan sesuatu maka syarat yang harus dilakukan sebagai berikut:
42
a. Niatkan segala sesuatunya kepada Allah, karena segala sesuatu itu
tergantung niatnya, seperti dalam sebuah hadis yang sering kita dengar, diriwayatkan dari Amîr al-
Mu‟minîn Abû Hafs Umar Ibn Khattâb r.a. berkata, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
“
Sesungguhnya setiap amalan itu tergantung dari niatnya dan setiap- setiap orang berada pada apa yang ia niatkan, barangsiapa yang
hijrahnya pada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya kepada dunia yang akan diperolehnya atau kepada wanita
yang akan dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan.”
HR. Mutafaq ‘Alaih
b. Sudah mengalami proses penilaian dan manajemen yang baik.
maksudnya adalah mengambil pilihan yang terbaik ketika ada beberapa pilihan. Contohnya adalah ketika seseorang mau menikah,
kemudian dihadapkan pada sebuah pilihan terhadap beberapa calon
42
Nasruddin Razak, Ibadah Salat Menurut Sunnah Rasulullah, Bandung: PT. Al- Ma‟arif, 1993, Cet. VIII, hal. 87
37 pendamping hidupnya
43
. Maka, perlu jika suatu diantara mereka lebih baik agama dan akhlaknya berarti lebih baik menjatuhkan
pilihan padanya. Berbeda halnya jika keduanya mempunyai potensi yang sama bagi agama dan akhlaknya maka perlu untuk melakukan
Istikharah .
c. Bukan suatu kekurangan jika kita meminta pendapat orang lain yang
lebih berpengalaman untuk memberikan masukan tentang baik buruknya sesuatu.
44