menurun selama pengamatan. Disamping itu kedua stasiun juga menunjukan puncak kecerahan yang sama yaitu pada saat T0-T1 dan T4-T5 dan menurun saat
T2-T3 dan T5-T6. Hasil pengukuran kecerahan ini relatif tidak berbeda dengan pengukuran Rudi 2006 pada lokasi yang sama yaitu 8,3 – 9,2 meter namun
cenderung tidak berfluktuatif. Nilai kecerahan mencapai nilai terendah pada awal Musim Timur dan Peralihan Musim Timur-Barat karena tingginya sedimen
dalam perairan aibat runoff dari daratan karena tingginya curah hujan.
Gambar 5 . Kecerahan m perairan pada kedua stasiun penelitian
selaman bulan pengamatan
4.3.4 Arus Permukaan
Pada stasiun ST1-pari, variasi kecepatan arus permukaan pada setiap bulan pengamatan tidak begitu berbeda dengan rerata 0,13 mdt. Kecepatan arus
permukaan tertinggi mencapai 0,3 mdt pada bulan pengamatan T4 dan terendah 0,01 mdt pada bulan pengamatan T2. Kecepatan arus permukaan pada stasiun
ini memperlihatkan kecenderungan menurun pada awal pengamatan sampai T2 kemudian meningkat dan cenderung stabil sampai T6. Fluktuasi yang terjadi
pada Stasiun ST2-tikus juga tidak terlalu bervariasi dengan rerata cenderung sama dengan Stasiun T1-pari yaitu 0,1 mdt. Perbedaan kecepatan arus permukaan
tidak menunjukan perbedaan kisaran yang terlalu tinggi yaitu terendah 0,025 mtdt pada T1 dan tertinggi 0,2 mdt pada T4. Kecepatan arus permukaan pada
stasiun ini cenderung berfluktuatif sampai T4 dan kemudian lebih stabil pada pengamatan berikutnya sampai T6 dalam jarak yang tidak terlalu berbeda.
Gambar 6 . Kecepatan arus permukaan pada kedua stasiun selama bulan
pengamatan Kecepatan arus permukaan pada kedua stasiun relatif sama dan sedikit
berlawanan pada pada pengamatan T2 dan T3. Pada Stasiun ST1-pari kecepatan arus pada T2 turun dibanding bulan sebelumnya dan naik setelah bulan
berikutnya, sebaliknya pada ST2-tikus cenderung naik dibanding bulan sebelumnya dan turun pada bulan berikutnya. Namun secara keseluruhan
kecepatan arus setiap periode pada Stasiun ST1-pari cenderung lebih tinggi dibanding ST2-tikus. Tingginya kecepatan arus pada ST1-pari terkait dengan
musim yaitu lebih terpengaruh oleh musim timur yang bergerak dari arah tenggara menuju barat. Kecepatan dan araha arus penting bagi populasi karang terutama
pemencaran larva dan keberhasilan penempelan pada substrat Veron, 1995 ; Richmond, 1997
4.3.5 Kadar Garam Salinitas
Hasil pengukuran kadar garam salinitas pada Stasiun ST1-pari berada dalam kisaran normal air laut yaitu dengan rerata 32,14
o oo
. Dilihat dari setiap periode pengamatan, salinitas cenderung bervariasi dan fluktuatif dengan nilai
terendah 30
o oo
pada T3 dan T6 dan tertinggi 35
o oo
pada T1. Hasil pengukuran pada Stasiun ST2-tikus rerata salinitas juga berada dalam kisaran normal air laut
yaitu 32,57
o oo
, sedikit lebih tinggi dibanding Stasiun ST2-pari. Salinitas cenderung stabil dan hanya sedikit berfluktuatif pada saat T3 dan T4 dengan
kisaran antara 29
o oo
pada T4 sampai 35
o oo
pada T0 dan T1. Kecenderungan salinitas pada kedua stasiun sedikit berbeda, dimana
Stasiun ST1-pari lebih berfluktuatif dan cenderung bervariasi dibanding ST2- tikus. Kisaran salinitas terlihat juga cenderung sama dengan salinitas maksimal
sampai 35
o oo
, namun salinitas minimal sedikit lebih rendah pada ST2-tikus yaitu mencapai 29
o oo
. Namun secara keseluruhan pola salinitas pada kedua stasiun ada variasi namun cenderung sama. Perubahan signifikan salinitas
berpengaruh terhadap kematangan gonad dan keberhasilan penempelan larva karang pada substrat Bierkeland, 1997
4.3.6 Kosentrasi Nutrien Kadar Fosfat