Metode sampling METODE PENELITIAN

Rataan terumbu adalah bagian terumbu paling luas yaitu dengan panjang berkisar antara 400-1500 meter tegak lurus garis pantai pulau terdekat arah ke laut lepas. Saat pasang, rataan terumbu digenangi air sampai kedalaman 1 meter dan dapat terpapar sampai 0,3 - 0,4 meter di atas permukaan laut saat surut terendah. Pada bagian tertentu, di rataan terumbu ditemukan cekungan-cekungan goba yang selalu tergenang saat air surut dengan kedalaman berkisar antara 2-15 meter. Dasar perairan rataan terumbu didominasi oleh dasar berpasir terutama bagian yang dekat dengan pantai, sedangkan substrat keras dan patahan karang mati ditemukan dekat puncak terumbu reef crest dan tubir reef front. Puncak terumbu ditandai dengan bagian paling tinggi dari terumbu dan terkadang muncul saat surut terendah, sedangkan tubir bagian paling depan dari terumbu. Kedua bagian terumbu ini berhubungan langsung dengan perairan terbuka, didominasi oleh biota bentik dari kelompok algae, karang dan biota bentik lainnya. Tubir terumbu berlanjut sebagai lereng terumbu slope dengan kemiringan berkisar antara 30-40 derajat sampai kedalaman 10-15 meter Suharsono, 1999. Tabel 2 . Persentasi tutupan kategori bentik terumbu pada terumbu Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta 7 stasiun NO KATEGORI BENTIK STASIUN JUMLAH RERATA PC01 PC02 PC03 PC04 PC05 PC06 PC07 I BENTIK BIOTIS 1 Acropora 5 15 20 10 15 15 10 90 12.86 2 Nonacropora 25 20 20 10 35 30 20 170 24.29 3 Soft Coral 5 5 5 5 10 5 7 42 6 4 Sponge 5 3 2 2 3 3 2 20 2.86 5 Makro Algae 0 0 0 0 0 0 0 0 6 Seagrass 0 0 0 0 0 0 0 0 7 Death Coral With Algae 33 20 15 50 20 30 40 198 28.29 8 Death Coral 0 0 1 0 1 0 0 2 0.29 9 Others 2 2 2 3 1 2 1 13 1.86 II BENTIK ABIOTIS 10 Ruble 15 30 30 15 10 10 17 127 18.14 12 Sand 10 5 5 5 5 5 3 38 5.43 13 Rock 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 100 100 100 100 100 100 100 700 100 Sumber: Abrar 2008 unpublish Hasil pengamatan substrat dasar pada lereng terumbu Gugus Pulau Pari telah dilakukan di tujuh 7 stasiun dan disajikan dalam Tabel 3. Substrat dasar perairan dibedakan dalam kelompok bentik biotis dan abiotis dengan beberapa kategori bentik pada masing-masing kelompok. Hasil pengamatan menunjukan persentasi tutupan masing-masing kategori cukup bervariasi dengan rerata 0,29 - 28,3 dan beberapa kategori tidak ada. Rerata persentasi tutupan karang hidup dari kelompok Acropora dan Non Acropora paling tinggi yaitu 37,03 , sedangkan tutupan Sponge dan soft coral cukup rendah masing-masing 2,86 dan 6. Kategori bentik dari kelompok karang mati yang telah ditumbuhi algae death coral with algae cukup tinggi yaitu 28,29, sedangkan karang mati yang belum ditumbuhi algae bleaching sangat rendah yaitu 0,29 . Kategori bentik biotis lainnya terdiri dari biota-biota yang berassosiasi dengan terumbu memiliki rerata tutupan hanya 1,86. Kelompok bentik abiotis terutama dari patahan karang mati mencapai 18,14 dan pasir menutupi sekitar 5,43.

4.1.2 Gambaran Stasiun Penelitian

Stasiun penelitian ST1-pari berada antara Selatan-Barat Pulau Pari atau Selatan-Timur Gugus Pulau Pari pada posisi 05 o 52’ 212’’ LS dan 106 o 36’ 754’’ BT. Kondisi perairan relatif terbuka dengan arus dan gelombang cukup kuat, keruh, dan sangat terpengaruh oleh Musim Timur Juni – Agustus. Titik Sampling Stasiun ST1-Pari berada di lereng terumbu slope pada kedalaman 5 meter. Permukaan terumbu sebagai substrat dasar perairan umumnya adalah patahan karang mati dan dasar keras dari karang mati , ditutupi sedimen halus lumpur dan ditumbuhi algae filamen dengan tutupan keduanya mencapai 57 dan sedikit dasar berpasir sekitar 3. Pada dasar perairan juga ditemukan banyak unit rangka untuk transplantasi karang yang sebagian besar telah ditutup oleh biota bentik termasuk oleh koloni karang. Koloni karang hidup banyak ditemukan pada kedalaman 2-7 meter dan semakin berkurang sampai kedalaman 15 meter. Hasil penilaian secara cepat RRI tutupan koloni karang hidup mencapai 30 dengan demikian terumbu berada dalam kondisi sedang. Biota bentik lainya terutama dari sponge, karang lunak dan biota yang berassosiasi dengan terumbu sangat rendah dengan persentasi tutupan hanya 10. Wilayah perairan Stasiun ST1-pari termasuk kawasan Area Perlindungan Laut APL Kelurahan Pulau Pari dengan pemanfaatan terbatas untuk pendidikan