Barrier Reef Sebaran dan Tipe Terumbu Karang

2.4.2 Morfologi dan Anatomi

Bentuk tubuh luar morfologi polip biota karang batu sangat sederhana seperti silinder terdiri dari bagian atas aboral dan bagian bawah basal plate. Bagian atas berfungsi seperti kepala terdiri dari lengan-lengan tentakel, mulut dengan saluran yang terbuka ke rongga tubuh. Bagian tengah atau batang tubuh dengan jaringan yang menyatu dengan tubuh polip lainnya dalam koloni yang sama. Basal plate bagian bawah sedikit melebar dan menempel langsung pada substrat dasar perairan Miller dan Harley, 2001. Koloni karang batu terdiri dari polip-polip karang yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan tipis yang dikenal dengan Columella. Perbanyakan polip-polip karang batu terjadi melalui reproduksi secara aseksual pertunasan budding. Pola dan tipe pertunasan sangat khas dan bervariasi pada setiap jenis karang batu sehingga sangat menentukan bentuk koloninya masing masing. Secara umum bentuk koloni karang dibedakan atas bentuk bercabang branching, massive, Sub massive, lembaran foliose, merayap encrusting, merata seperti meja tabulate dan soliter Veron 2000 ; Suharsono, 2008 Karang secara fisiologis terus menerus mensekresikan kapur sebagai rangka luarnya eksoskleton. Pada polip karang yang telah mati dan jaringan hidup habis terurai akan memperlihatkan eksoskleton ini dengan jelas. Keseluruhan struktur rangka yang membangun satu polip dalam satu koloni disebut dengan koralit coralite sedang keseluruhan rangka pada setiap polip dalam satu koloni disebut dengan koralum corallum. Struktur luar koralit terdiri dari lempengan-lempengan berdiri tegak yang disebut dengan septa septae. Epiteka epiteca berbentuk dari lempengan berada pada bagian dasar dengan pinggirannya membentuk bagian yang lebih tinggi menjadi dinding kerangka. Lingkar dinding ini membentuk bagian yang terbuka dari koralit yang disebut dengan kalik calice. Septa berdiri tegak di atas permukaan bagian dalam dinding dan kadang berlanjut sampai ke bagian luar dinding menjadi kosta costae. Septa-septa ini memiliki pinggiran yang tidak rata atau bergerigi dengan bentuk dan pola yang khas pada setiap jenis. Pada famili tertentu septa memiliki tonjolan dengan bentuk dan posisi yang sama pada masing-masing septa sehingga membentuk pola seperti bunga atau mahkota disebut dengan pali pali