26 dilakukan di sekolah beberapa bulan atau semester secara terus menerus,
kemudian bulan atau semester berikutnya di industri. Namun selama pelaksanaan program guru tidak boleh melepas peserta didiknya dengan leluasa
di industri. Guru wajib memonitoring perkembangan dan keadaan peserta didiknya dengan waktu yang berkala selama prakerin berlangsung. Pemantauan
ini dilakukan agar pelaksanaan prakerin dapat maksimal dan sesuai tujuan. Prakerin menurut Oemar Hamalik 2003: 51 merupakan
“pendidikan yang berlangsung dalam suasana kerja, di mana para siswa mendapat latihan dan pengalaman praktis. Karena itu, suasana yang
diperlukan ialah suasana yang aktual seperti dalam keadaan yang sesungguhnya. Para siswa mengerjakan hal-hal yang menarik minatnya yang
sesuai pula dengan kebutuhan masyarakat pendidikan khusus atau
special interest education di samping mengikuti program pendidikan bagi semua
murid pendidikan umum atau general education.
” Berdasarkan teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengalaman
prakerin merupakan kewajiban bagi setiap Sekolah Menengah Kejuruan SMK untuk melaksanakannya baik dengan sistem
day release maupun block release sesuai kebijakan di sekolah masing-masing dan bertujuan untuk lebih
mengenalkan peserta didik kepada kenyataan dunia industri dan lebih menyiapkan mereka setelah lulus nanti dan untuk mempererat keterkaitan dan
kesepadanan link and match antara lembaga pendidikan kejuruan dan dunia
kerja.
b. Tujuan Prakerin
Kegiatan Prakerin praktik industri di SMK bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman kerja langsung di dunia kerja yang sesungguhnya sesuai dengan
keahliannya. Pengalaman kerja langsung seharusnya ikut mendukung kesiapan
27 kerjas siswa SMK setelah mereka lulus nantinya. Melalui kegiatan ini siswa
diharapkan memiliki kesiapan dalam memasuki kerja. Menurut Sugihartono 2009 pelaksanaan prakerin mempunyai 3 buah
tujuan yaitu: 1 Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum
Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia. Jika ketersediaan fasilitas terbatas,
sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi di luar sekolah MItra Dunia Kerja. Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan diserahkan
sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.
2 Implementasi Kompetensi ke dalam dunia kerja Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui latihan
dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya berguna bagi dirinya dan orang
lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh
masyarakat. 3 Penumbuhan etos kerjaPengalaman kerja.
SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menghantarkan tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial
yang berlaku di dunia kerja. Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dunia kerja dan terlibat langsung di dalamnya, diharapkan dapat membangun sikap
kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
28 Kegiatan prakerin sebagai perwujudan dari pelaksanaan pola Pendidikan
Sistem Ganda PSG menurut Wardiman Djojonegoro 1998: 79 bertujuan untuk:
1 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional yaituu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan, dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan dunia kerja. 2 Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepakatan link and
match antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan. 3 Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja
yang berkualitas profesional dengan memanfaatkan sumber daya pelatihan yang ada di dunia kerja.
4 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Pelaksanaan prakerin merupakan salah satu upaya mencapai tujuan penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda PSG, berdasarkan Keputusan
Menteri No. 323U1996 Pasal 2 Seri Pendidikan Nasional, 1999 adalah sebagai berikut:
1 Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta industri pasangan.
2 Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan kerja di lapangan.
3 Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
29 4 Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan. 5 Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan menengah kejuruan
melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia kerja.
c. Manfaat Pengalaman Prakerin
Prakerin merupakan suatu bagian dari program Pendidikan Sistem Ganda PSG. Masriam Bukit 2014: 42 mengemukakan bahwa model Pendidikan
Sistem Ganda PSG ini diadopsi dari model pendidikan kejuruan Jerman. Secara tradisional para pengusaha atau industri di Jerman memiliki sikap bahwa
membantu pelatihan tenaga kerja melalui pelatihan kejuruan akan memajukan negara tersebut. Oleh karena itu sejak lama telah terjalin hubungan yang sangat
erat antara pendidikan kejuruan dengan pengguna tenaga kerja. Dengan diadakannya salah satu implementasi dari PSG yaitu prakerin
menurut Masriam Bukit 2014: 59 dapat memberikan pengalaman yang sangat berguna bagi peserta didik yaitu:
1 Memiliki keahlian dan pengalaman kerja yang dapat mempermudah untuk mencari pengalaman kerja.
2 Memperoleh pengalaman di dunia kerja secara nyata 3 Menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik
4 Memperpendek masa transisi lend time dari sekolah ke dunia kerja 5 Melatih skill sesuai dengan bidang keahliannya
6 Menghayati dan mengenal dunia industri lebih baik