58 akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat
analisis untuk mengambil keputusan investasi.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Hubungan antara Diferensiasi Kualitas Audit dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
Penelitian Seregar et al. 2011 menemukan bahwa masa perikatan audit antara auditor dan klien yang lama dapat menurunkan independensi
auditor sehingga kualitas audit menurun. Masalah ini dapat diatasi dengan melakukan auditor switching. Auditor switching didefinisikan sebagai
pergantian Kantor Akuntan Publik KAP yang dilakukan oleh perusahaan klien. Perusahaan klien harus memperhatikan kualitas auditor pengganti
yang dipilih karena kualitas auditor akan menentukan kualitas audit. Pernyataan ini didukung dengan penelitian Salsabila dan Prayudiawan
2011 yang menemukan bahwa pengetahuan audit yang dimiliki auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil kerja auditor.
Auditor switching merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk
meningkatkan independensi auditor, sehingga nantinya akan meningkatkan kualitas audit. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri
Keuangan No.17PMK.012008 pasal 3 yang mengatur pembatasan masa perikatan audit. Pembatasan masa perikatan audit bertujuan untuk mencegah
adanya audit tenure yang panjang yang nantinya dapat berdampak negative terhadap kualitas audit. Hasil penelitian dalam penelitian ini mendukung
Universitas Sumatera Utara
59 asumsi yang menyatakan bahwa auditor switching dapat meningkatkan
kualitas audit karena independensi auditor tetap terjaga. Penelitian Ni Made
Dewi Anggun Jayanti dan Ni Luh Sari Widhiyani 2014 menemukan
bahwa pergantian KAP merupakan hal yang tepat untuk diterapkan agar independensi auditor tidak terganggu, dan ditemukan bahwa perusahaan
yang mengganti auditor dan KAP nya secara sukarela bertujuan untuk mendapatkan kualitas audit yang lebih baik.
2.4.2 Hubungan antara Kesulitan Keuangan Perusahaan dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik
Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan financial distress akan cenderung melakukan praktek akuntansi yang cenderung menaikkan
pendapatan dibandingkan perusahaan yang sehat. Kondisi
perusahaan yang
berpotensi bangkrut
memiliki kecenderungan mengganti auditor karena di dalam lingkungan perusahaan
yang sedang mengalami potensi kebangkrutan terdapat pengaruh yang besar pada ketegangan hubungan antara manajemen dan auditor yang
menyebabkan putusnya hubungan kerja antara manajemen dan auditor Schwartz dan Menon, 1985. Hal inilah yang memicu terjadinya pergantian
auditor. Potensi kebangkrutan yang dialami perusahaan menyebabkan manajemen perusahaan berusaha untuk mencegah kebangkrutan yang
mengakibatkan likuidasi. Serangkaian keputusan manajemen dalam rangka mencegah kebangkrutan perusahaan dapat menimbulkan masalah dengan
Universitas Sumatera Utara
60 auditor yang mengakibatkan timbulnya dorongan kuat untuk mengganti
auditor Setyorini dan Ardiati, 2006.
2.4.3 Hubungan antara Opini Audit dengan Pergantian Kantor Akuntan Publik