pelakukorban, dan pihak lain yang terkait, untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula dan bukan
pembalasan.
79
Restoratif Justice menawarkan solusi terbaik dalam menyelesaikan kasus kejahatan yaitu dengan memberikan keutamaan pada inti permasalahan dari
suatu kejahatan.
80
Bahkan sistem peradilan pidana anak wajib mengutamakan pendekatan keadilan restoratif, untuk tercapainya diversi kepada anak yang
berhadapan dengan hukum dalam hal ini anak yang menjadi kurir narkotika. Diversi sendiri merupakan pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan ke
proses di luar peradilan pidana.
81
C. Analisis Putusan Pengadilan Negeri Kebumen Perkara Nomor 130Pid.B 2010PN.Kbm Perkara Kurir Narkotika
1. Posisi Kasus
Parwoto als Woto Bin Palim pada hari Rabu tanggal 03 Maret 2010 sekitar pukul 14.00 wib, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bula maret tahun 2010
bertempat di jalan Dewi Sartika Gombong Kabupaten Kebumen, atau setidak- tidaknya pada suatu yang masihtermasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri
Kebumen, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kebumen.
79
Marlina, Peradilan Pidana Anak di Indonesia Pengembangan Konsep Diversi dan Keadilan Restoratif,
Bandung : Refika Aditam, 2009, hal.198
80
Ibid., hal.198
81
Ibid., hal. 199
Universitas Sumatera Utara
Terdakwa membawa sabu-sabu tersebut dalam perjalanan dari Kebumen menuju Gombong di simpan didalam saku celana bagian depan sebelah kanan, dengan
mengunakan sepeda motor Honda Revo Pol AA-6232-JM sedangkan alat komunikasi dengan Hihin DPO dan kepada calon pelangannya dengan menggunakan HP Nokia
warna hitam N0. Seri 1600, yang digunakan untuk sms baik dengan Hihin sebagai pemilik sabu-sabu dengan para pelanggannyapembeli.
Terdakwa menjadi kurir perantara dalam jual beli tersebut telah mengantar banyak kurang lebih 7 tujuh kali, dan setiap kali mengantar terdakwa mendapatkan
upah sebanyak Rp. 100.000 seratus ribu atau Rp. 500.000 lima ratus ribu dan uang upah menjadi perantara tersebut sekaligus dimaksukkan dalam bungkus sabu-sabu
yang di antar kepada pelangganyacalon pembeli.
2. Dakwaan
Dakwaan merupakan dasar penting dalam Hukum Acara Pidana karena berdasarkan hal yang dimuat dalam surat itu Hakim akan memeriksa perkara tersebut.
Pemeriksaan didasarkan pada surat dakwaan dan menurut Nederburg, pemeriksaan tidak batal jika batas-batas dilampaui, namun putusan Hakim hanya boleh mengenai
peristiwa-peristiwa yang terletak dalam batas itu.
82
Menurut A. Karim Nasution memberikan definisi bahwa Surat Dakwaan atau tuduhan yaitu “ suatu surat atau akta yang memuat suatu perumusan dari tindak pidana
yang dituduhkan didakwakan, yang sementara dapat disimpulkan dari surat-surat
82
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: CV. Sapta Artha Jaya, 1996, hal. 170
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan pendahuluan, yang merupakan dasar bagi Hakim untuk melakukan pemeriksaan, yang bila ternyata cukup bukti terdakwa dapat dijatuhi hukuman.
83
Dalam kasus terdakwa Parwoto, Penuntut Umum mengajukan dakwaan Subsidaritas yaitu dakwaan yang berisi lebih dari satu dakwaan, dan yang apabila
dakwaan kesatu telah terbukti maka dakwaan berikutnya tidak usah dibuktikan lagi. Terdakwa diajukan di persidangan oleh Penuntut Umum dengan dakwaan, sebagai
berikut:
84
Dakwaan Primair: Bahwa ia Parwoto als Woto bin Palim pada hari rabu tanggal 3 Maret 2010 sekitar
pukul 14.00 wib,, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu pada bulan Maret tahun 2010 bertempat di Jalan Dewi Sartika Gombong Kabupaten Kabumen, atau setidak-
tidaknya pada suatu yang masiih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Kabumen, tanpa hak atau melawan hukum , menwarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, dan menyerahkan Narkotika Golongan I, berupa 5 lima bungkus sabu-sabu yang dimasukan ke dalam
bungkus rokok kretek Djarum Super, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara-cara:
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, ketika saksi Fuad
Inayah, SH bin H. Masykuri dan saksi Agus Triono bin Wasirun sedang menjalankan tugas dan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa aka
nada pengiriman narkotika jenis sabu-sabu dari Kebumen ke daerah Gombong;
- Bahwa selanjutnya oleh para saksi tersebut sekitar jam 15.30 wib dilakukan
penyelidikan dan dilakukan pengintaian di jalan Dewi Sartika tersebut melihat seorang yang mencurigakan keluar dari Counter HP milik saksi Erna Minati
bin Mardiono, dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo sambil membawa HP yang diselipkan di pinggang, lalu diberhentikan oleh saksi Fuad
Inayah, SH bin H. Masyukri diminta HPnya dan di baca SMSnya berbunyi
“bungkus rokok super di bawah pohon asam utara mebel Irian jalan Dewi Sartika;
- Kemudian dengan dibantu oleh petugas yang lain yaitu agus Tiriono bin
Wasirun melakukan pencarian sebagaimana bunyi SMS, bahwa bungkus rokok Djarum Super berisikan sabu-sabu tersebut, tidak ditemukan, selanjutnya
dilakukan pencarian disekitar counter HP, bungkus rokok Djarum Super tersebut dapat ditemukan di bawah pohon pisang setelah dipindahkanya oleh
terdakwa;
83
A. Karim Nasution, Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana, Jakarta : CV. Pantjuran Tujuh, 1981, hal.75
84
Putusan Pengadilan Negeri Kebumen No : 139Pid.BPN. KBM, Tanggal 14 Juni 2010
Universitas Sumatera Utara
- Bahwa selanjutnya setelah dilakukan penangkapan dan di interogasi oleh para
saksi tersebut, bahwa bungkus rokok berisikan 5 lima bungkus sabu-sabu tersebut diakui oleh terdakwa adalah milik sdr. Hihin DPO yang dibawa oleh
terdakwa dari Keposan Kebumen ke Jl. Dewi Sartika Gombong;
- Terdakwa membawa sabu-sabu tersebut dalam perjalanan dari Kebumen
menuju Gombong disimpan di dalam saku celana bagian depan sebelah kanan, dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo No Pol AA-6232-JM
sedangkan alat komunikasi dengan Hihin DPO dan kepada calon pelangganya dengan menggunakan HP Nokia warna hitam No. seri 1600, yang
digunakan untuk sms baik dengan hihin sebagai pemilik sabu-sabu dengan para pelangganyapembeli;
- Terdakwa kenal dengan saudara Hihin DPO sejak 2 dua bulan, dan
terdakwa menjadi kurir sabu-sabu yang dijual oleh sdr. Hihin dan akan dibeli kepada pemesan yang ada di Gombong dan sabu-sabu sebanyak 5 lima
bungkus plastic bening kecil, diletakandisembunyikan di bawah pohon pisang oleh terdakwa;
- Bahwa terdakwa menjadi kurir perantara dalam jual beli tersebut telah
mengantar sebanyak kurang lebih sebanyak 7 tujuh kali, dan setiap kali mengantar terdakwa mendapatkan upah sebanyak Rp 100.000,- seratus ribu
rupiah atau Rp. 50.000 lima puluh ribu rupiah dan uang upah menjadi perantara tersebut sekaligus dimasukan dalam bungkus sabu-sabu yang diantar
kepada pelangganyacalon pembeli;
- Bahwa 5 lima bungkus kecil plastic bewarna bening berisi sabu-sabu tersebut
diakui oleh terdakwa yang dibawasebagai perantara tanpa memiliki surat ijin dari yang berwenang dan bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku;
- Bahwa berita acara pemeriksaan laboratorium kriminalistik No. Lab ; 227
KNFIII2010 tanggal 10 Maret 2010 dari laboratorium forensik cabang Semarang, yang pada kesimpulanya menyatakan, bahwa barang bukti berupa 5
lima bungkus plastic berisi serbuk Kristal dengan berat keseluruhanya 2,770 dua koma tujuh ratus tujuh puluh gram dalam bungkus rokok Djarum Super,
bahwa serbuk Kristal tersebut adalah mengandung Metamfetamina terdaftar dalam Golongan I satu Nomor Urut 61 lampiran Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika;
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat 1 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Dakwaan Susidair :
Bahwa terdakwa Parwoto als Woto bin Palim, pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan dalam dakwaan primair di atas, tanpa hak atau melawan
hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I satu bukan tanaman, yang perbuatanya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, ketika saksi Fuad
Inayah, SH bin H. Masykuri dan saksi Agus Triono bin Wasirun sedang menjalankan tugas dan mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa aka
nada pengiriman narkotika jenis sabu-sabu dari Kebumen ke daerah Gombong;
Universitas Sumatera Utara
- Bahwa selanjutnya oleh para saksi tersebut sekitar jam 15.30 wib dilakukan
penyelidikan dan dilakukan pengintaian di jalan Dewi Sartika tersebut melihat seorang yang mencurigakan keluar dari Counter HP milik saksi Erna Minati
bin Mardiono, dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo sambil membawa HP yang diselipkan di pinggang, lalu diberhentikan oleh saksi Fuad
Inayah, SH bin H. Masyukri diminta HPnya dan di baca SMSnya berbunyi
“bungkus rokok super di bawah pohon asam utara mebel Irian jalan Dewi Sartika;
- Kemudian dengan dibantu oleh petugas yang lain yaitu agus Tiriono bin
Wasirun melakukan pencarian sebagaimana bunyi SMS, bahwa bungkus rokok Djarum Super berisikan sabu-sabu tersebut, tidak ditemukan, selanjutnya
dilakukan pencarian disekitar counter HP, bungkus rokok Djarum Super tersebut dapat ditemukan di bawah pohon pisang setelah dipindahkanya oleh
terdakwa;
- Bahwa selanjutnya setelah dilakukan penangkapan dan di interogasi oleh para
saksi tersebut, bahwa bungkus rokok berisikan 5 lima bungkus sabu-sabu tersebut diakui oleh terdakwa adalah milik sdr. Hihin DPO yang dibawa oleh
terdakwa dari Keposan Kebumen ke Jl. Dewi Sartika Gombong;
- Bahwa terdakwa membawa sabu-sabu tersebut dalam perjalanan dari Kebumen
menuju Gombong disimpan di dalam saku celana bagian depan sebelah kanan, dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo No Pol AA-6232-JM
sedangkan alat komunikasi dengan Hihin DPO dan kepada calon pelangganya dengan menggunakan HP Nokia warna hitam No. seri 1600, yang
digunakan untuk sms baik dengan hihin sebagai pemilik sabu-sabu dengan para pelangganyapembeli;
- Bahwa terdakwa kenal dengan saudara Hihin DPO sejak 2 dua bulan, dan
terdakwa menjadi kurir sabu-sabu yang dijual oleh sdr. Hihin dan akan dibeli kepada pemesan yang ada di Gombong dan sabu-sabu sebanyak 5 lima
bungkus plastic bening kecil, diletakandisembunyikan di bawah pohon pisang oleh terdakwa;
- Bahwa terdakwa menjadi kurir perantara dalam jual beli tersebut telah
mengantar sebanyak kurang lebih sebanyak 7 tujuh kali, dan setiap kali mengantar terdakwa mendapatkan upah sebanyak Rp 100.000,- seratus ribu
rupiah atau Rp. 50.000 lima puluh ribu rupiah dan uang upah menjadi perantara tersebut sekaligus dimasukan dalam bungkus sabu-sabu yang diantar
kepada pelangganyacalon pembeli;
- Bahwa 5 lima bungkus kecil plastic bewarna bening berisi sabu-sabu tersebut
diakui oleh terdakwa yang dibawasebagai perantara tanpa memiliki surat ijin dari yang berwenang dan bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku;
- Bahwa berita acara pemeriksaan laboratorium kriminalistik No. Lab ; 227
KNFIII2010 tanggal 10 Maret 2010 dari laboratorium forensik cabang Semarang, yang pada kesimpulanya menyatakan, bahwa barang bukti berupa 5
lima bungkus plastic berisi serbuk Kristal dengan berat keseluruhanya 2,770 dua koma tujuh ratus tujuh puluh gram dalam bungkus rokok Djarum Super,
bahwa serbuk Kristal tersebut adalah mengandung Metamfetamina terdaftar
Universitas Sumatera Utara
dalam Golongan I satu Nomor Urut 61 lampiran Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Fakta Hukum