Tuntutan Pidana Pertimbangan Hakim

dalam Golongan I satu Nomor Urut 61 lampiran Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

3. Fakta Hukum

Berdasarkan keterangan-keterangan saksi, keterangan terdakwa, serta barang bukti yang diajukan pada persidangan yang terungkap dalam persidangan atas perkara dengan Nomor Register: 130Pid.B2010PN.Kbm, maka diperoleh beberapa fakta- fakta hukum, yaitu sebagai berikut: 85 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi, keterangan terdakwa, barang bukti yang diajukan dipersidangan maupun alat bukti surat, setelah dilihat persesuaianya antara yang satu dengan yang lainya, ternyata saling bersesuaian dan berhubungan satu sama lain, dengan demikian majelis mendapat fakta sebagai berikut: - Bahwa pada hari rabu tanggal 3 Maret 2010 sekitar pukul 14.00 wib bertempat di Jl. Dewi Sartika Gombong Kabupaten Kebumen, terdakwa Parwoto als Woto bin Palim telah ditangkap karena kedapatan sebagai pengantar membawa sabu-sabu; - Bahwa kejadianya berawal pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2010 sekitar pukul 13.00 wib, terdakwa mendapat sms untuk mengantar barang berupa sabu-sabu dari Keposan Kebumen ke Gombong kemudian terdakwa mengambil barang berupa sabu-sabu di dalam bungkus rokok Djarum yang diletakan di pinggir jalan di depan warung BIG SWAN; - Bahwa setelah terdakwa mengambil barang tersebut mendapat sms agar barang tersebut ditaruh di bawah pohon asam di Jl. Dewi Sartika Gombong; - Bahwa sesampainya di jalan Dewi Sartika Gombong berang tersebut terdakwa letakan di bawah pohon asam, akan tetapi kemudian terdakwa mendapat perintah agar barang tersebut dipindahkan di bawah pohon pisang samping counter; - Barang berupa sabu-sabu tersebut belum sampai kepada yang memesan karena pada hari itu juga pada pukul 15.00 wib, terdakwa di tangkap polisi; - Bahwa yang menyuruh terdakwa sebagai kurir sabu-sabu adalah Hihin; - Bahwa terdakwa disuruh oleh Hihin mengantar sabu-sabu sudah 7 tujuh kali dan setiap mengantar mendapat upah antara Rp.50.000, sampai Rp.100.000,-; - Bahwa ada 5 lima bungkus sabu-sabu di dalam plastic dan dimasukan ke dalam bungkus rokok Djarum Super

4. Tuntutan Pidana

85 Ibid., Tanggal 14 Juni 2010 Universitas Sumatera Utara Penuntut Umum dalam perkara Nomor 130 Pid.B 2010 PN.Kbm, menjatuhkan Tuntutan Pidana, sebagai berikut: 86 MENUNTUT - Menyatakan bahwa terdakwa Parwoto als Woto bin Palim terbukti bersalah melakukan tindak pidana “ tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, dan menyerahkan Narkot ika Golongan I “ sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 Ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan primair; - Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Parwoto als Woto bin Palim dengan pidana penjara selama 5 lima Tahun dikurangi selama terdakwa berada di dalam tahanan dan denda Rp. 1.000.000.000,00 satu milyar subsidair 6 bulan kurungan, dengan perintah terdakwa tetap berada dalam tahanan; - Barang bukti berupa : - 5 lima bungkus sabu-sabu yang dimasukan ke dalam bungkus rokok kretek Djarum Super seberat 2,766 gram dirampas untuk dimusnah; - Uang tunai Rp.15.000,- lima belas ribu rupiah dirampas untuk Negara; - 1 satu buah HP Nokia seri 1600 warna hitam dan satu unit sepeda motor Honda Revo warna hitam No.Pol AA-6232-JM dikembalikan kepda Parwoto als Woto Bin Palim; - Menyatakan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 2.500 dua ribu lima ratus rupiah.

5. Pertimbangan Hakim

Adapun yang menjadi pertimbangan hakim dalam perkara Nomor Register: 130Pid.B2010PN.Kbm, adalah sebagai berikut: 87 Menimbang, bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak pidana, maka perbuatan orang tersebut haruslah memenuhi seluruh unsur dari pasal yang didakwakan kepadanya; Menimbang, bahwa terdakwa di dakwa dengan dakwaan yang berbentuk subsideritas yaitu primair Pasal 114 Ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, subsidair Pasal 112 Ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka Majelis Hakim akan membuktikan dakwaan primair terlebih dahulu dan apabila dakwaan primair telah terbukti maka dakwaan subsidair tidak akan dibuktikan dan sebaliknya bilamana dakwaan primair tidak terbukti maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan selanjutnya ; Menimbang, bahwa dakwaan primair Pasal 114 Ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, mempunyai unsur-unsur sebagai berikut: 86 Ibid., Tanggal, 14 Juni 2010 87 Ibid., Tanggal 14 Juni 2010 Universitas Sumatera Utara 1. Unsur setiap orang; 2. Unsur tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I; Ad. Unsur Setiap Orang; Menimbang, bahwa unsur setiap orang adalah mengenai orang sebagai subyek hukum pidana yang punya kemampuan pertanggungjawaban pidana; Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur setiap orang adalah menunjuk kepada manusia atau orang yang menjadi subyek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban yakni setiap orang atau siapa saja yang melakukan perbuatan pidana dan kepadanya dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana atas perbuatanya; Menimbang bahwa dalam perkara ini telah dihadapkan dipersidangan terdakwa bernama Parwoto als Woto bin Palim dengan segala identitas dan jati dirinya sesuai dengan surat dakwaan penuntut umum dan ternayata pula bahwa selama proses persidangan terdakwa sehat jasmani dan rohani sehingga dapat meingikuti persidangan dengan baik, dengan demikian terdakwa dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana atas perbuatan yang didakwakan kepada dirinya; Menimbang bahwa unsur setiap orang telah terpenuhi; Ad. Unsur tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan “tanpa hak” ialah tanpa alas hak atau tanpa landasan hukum yang sah; bahwa, dalam unsure ini yang dimaksud dengan “tanpa hak” ialah tanpa hak menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I; Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi yang sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan; Menimbang, bahwa dari pengertian tersebut di atas dihubungkan dengan fakta yang diperoleh di persidangan pada hari Rabu tanggal 3 Maret 2010 sekitar pukul 13.00 wib, terdakwa mendapat sms dari sdr Hihin DPO untuk mengantar barang berupa sabu-sabu dari Keposan Kebumen ke Gembong kemudian terdakwa mengambil barang berupa sabu0sabu di dalam bungkus rokok Djarum yang diletakan dipinggir jalan di depan warung BIG SWAN; Menimbang bahwa sebagaimana diterangkan terdakwa setelah terdakwa mengambil barang tersebut kemudian terdakwa mendapat sms lagi dari sdr. Hihin DPO agar barang tersebut ditaruh di bawah pohon asam di Jl. Dewi Sartika Gombong sesampainya di Jalan Dewi Sartika Gombong barang tersebut terdakwa letakan di bawah pohon asam, akan tetapi kemudian terdakwa mendapat perintah agar Universitas Sumatera Utara barang tersebut dipindahkan, kemudian terdakwa pindahkan di bawah pohon pisang samping counter; Menimbang, bahwa barang berupa sabu-sabu belum sampai kepada yang memesan karena pada hari itu juga pada pukul 15.00 wib, terdakwa di tangkap polisi dan sabu-sabu yang berada di bawah pohon pisang disamping counter juga disita oleh polisi; Menimbang, bahwa yang menyuruh terdakwa sebagai kurir sabu-sabu adalah sdr. Hihin DPO dan terdakwa disuruh oleh sdr. Hihin mengantar sabu-sabusudah 7 tujuh kali dan setiap mengantar mendapat upah antara Rp. 50.000 sampai Rp. 100.000; Menimbang, bahwa benar sebagian kecil dari sabu-sabu barang bukti dalam perkara ini telah dijadikan sampel pada pemeriksaan di laboratorium kriminal Puslabfor Polri Cabang Semarang, dan sesuai dengan berita acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik No. Lab : 277KNFIII2010 tanggal 10 Maret 2010, dalam kesimpulanya menerangkan setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratories kriminalistik disimpulkan Nomor BB-04832010 berupa serbuk Kristal adalah mengandung METAMFETAMINA terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 Lampiran UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; Menimbang bahwa sebagaimana uraian di atas terdakwa telah menjadi perantara dalam jual beli sabu-sabu yang termasuk dalam Narkotika Golongan I tanpa alas an hukum yang sah; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan di atas majelis berkesimpulan bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur “ tanpa hak menjadi perantara dalam jual beli Narkotika Golongan I” telah terpenuhi; Menimbang bahwa oleh karena semua unsur-unsur yang didakwakan di dalam Pasal 114 Ayat 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terpenuhi oleh perbuatan terdakwa, sehingga Hakim Majelis berkeyakinan bahwa terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melawan hukum menjadi p erantara dalam jual beli Narkotika Golongan I”; Menimbang, bahwa selama pemeriksaan dalam persidangan pada perkara ini, Hakim Majelis tidak menemui hal-hal yang dapat melepaskan terdakwa dari pertanggungjawaban pidana baik berdasarkan alasan pembenar maupun alasan pemaaf, oleh karena itu perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa harus dipertanggungjawabkan kepadanya; Meinmbang bahwa terdakwa mampu mempertanggung jawabkan perbuatanya, maka terdakwa harus dinyatakan bersalah atas tindak pidana yang dilakukan dan berdasarkan Pasal 193 Ayat 1 KUHAP terdakwa harus dijatuhi pidana yang setimpal dengan perbuatanya; Menimbang bahwa di dalam tuntutan Jaksa Penuntut Umum menuntut supaya terdakwa dijatuhi pidana penjara 5 lima tahun dan denda sebesar Rp.1.000.000.000.- satu milyar rupiah subsidair 6 enam bulan kurungan dikurangi selama terdakwa berada di dalam tahanan dan memerintahkan agar terdakwa tetap di tahan, maka kini sampailah Majelis Hakim memutuskan pidana yang sepadan untuk dijatuhkan kepada terdakwa yang sesuai dengan kadar tindak pidana yang dilakukanya; Universitas Sumatera Utara Menimbang bahwa Majelis Hakim akan memperhatikan Pasal 114 Ayat 1 UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dimana selain pidana badan terdakwa juga dijatuhi dengan pidana denda, sehingga majelis hakim akan menetapkan besarnya pidana badan, terdakwa juga dijatuhi pidana denda yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pembelaan terdakwa, tuntutan pidana dari Penuntut Umum maka Majelis Hakim sebelum menjatuhkan pidana juga mempertimbangkan : Hal-hal yang memberatkan: - Perbuatan terdakwa dapat merusak generasi muda - Perbuatan terdakwa tidak mendukung program pemerintah tyang sedang memberantas peredaran Narkotika di Indonesia Hal-hal yang meringankan: - Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang sehingga memperlancar jalanya persidangan - Terdakwa menyesali perbuatanya dan tidak akan mengulanginya - Terdakwa sebagai tulang punggung bagi keluarganya yang masih mempunyai anak yang masih kecil.

6. Putusan Hakim

Dokumen yang terkait

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

4 89 158

Kebijakan Penanggulangan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika Yang Dilakukan Oleh Anak Di Bawah Umur Dan Penerapan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri Padang Sidimpuan No:770/Pid.Su

1 85 157

Penerapan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana Permufakatan Jahat Jual Beli Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 675/Pid.B/2010/PN.Mdn dan Putusan No. 1.366/Pid.B/2011/PN.Mdn)

3 76 145

Peranan Badan Narkotika Nasional (BNN) Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

33 230 74

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Kurir Narkotika dalam Tinjauan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kebumen Perkara Nomor 139/Pid.B/2010/PN.Kbm )

3 111 106

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Penerapan Hukum Dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (Analisis Terhadap Beberapa Putusan Hakim di Pengadilan Negeri Medan)

0 47 117

Tinjauan Hukum Terhadap Rehabilitasi Sebagai Sanksi Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

0 13 114

Penuntutan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Penyalahguna Narkotika Diluar Golongan yang Diatur dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

0 0 15

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Terhadap Tindak Pidana Permufakatan Jahat Jual Beli Narkotika (Analisis Putusan Pengadilan Negeri No. 675/Pid.B/2010/PN.Mdn dan Putusan No. 1.366/Pid.B/201

0 0 38